Laporan KPM Mipta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PROGRAM KERJA INDIVIDUAL KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) IAIN METROTAHUN 2019



NAMA NPM FAKULTAS/JURUSAN MIFTAHUL JANNAH I. 1502090031SYARIAH/HESY



BIDANG : 1. BIDANG KEAGAMAAN UMUM (MENGAJARKAN PANJANG PENDEK HAROKAT KETIKA MEMBACA AL QUR’AN) 2. BIDANG KEAGAMAAN KHUSUS (SOSIALISASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) 3. BIDANG PENUNJANG (MENGAJARKAN IT)



Lokasi Kecamatan Kabupaten DPL



: Pekon Asahan Way Sindi : Karya Penggawa : Pesisir Barat : Nurul Afifah, M.Pd.,I



KULIAH PEGABDIAN MASYARAKAT (KPM) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO TAHUN 2O19



i



HALAMAN PENGESAHAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM



Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya dari Laporan Akhir Individual KPM IAIN Metro Tahun Akademik 2019, saudara : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Nama NPM Fakultas/Jurusan Pekon Kecamatan Kabupaten



: Miftahul Jannah Istihar : 1502090031 : Syariah/ Hukum Ekonomi Syariah : Asahan Way Sindi : Karya Penggawa : Pesisir Barat



Maka Laporan Akhir Individu KPM IAIN METRO dari saudara tersebut di atas. Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Peratin



Ismadi



Metro, 08 Maret 2018 Hormat kami, Dosen Pembimbing Lapangan,



Nurul Afifah, M.Pd.,I NIP. 19781222 201101 2 007



ii



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena telah memberikan kelancaran dan kesehatan selama melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dengan basis pemberdayaan kepada masyarakat, serta dalam penyusunan Laporan Akhir Individual. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga dan sahabatnya. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tiada hentihentinya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro. 2. Ibu Nurul Afifah, M. Pd., I selaku dosen pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran dalam pelaksanaan KPM maupun penyusunan laporan, 3. Seluruh staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) yang telah mengatur dan membuat perencanaan KPM 2019. 4. Bapak Ismadi selaku Peratin Pekon Asahan Way Sindi yang telah meluangkan waktu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan KPM di Pekon Asahan Way Sindi. 5. Seluruh Pemangku beserta warga desa Pekon Asahan Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa. 6. Rekan-rekan KPM seperjuangan di Pekon Asahan Way Sindi yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam setiap kegiatan.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



7. Dan seluruh yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Wassalamualaikum Wr.Wb



Asahan Way Sindi, 20 Februari 2018 Penulis,



MIFTAHUL JANNAH ISTIHAR 1502090031



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............................................................i HALAMAN PENGESAHAN .................................................ii KATA PENGANTAR .............................................................iii DAFTAR ISI ............................................................................v DAFTAR TABEL ...................................................................vi DAFTAR GAMBAR ...............................................................vii RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................ix PROLOG .................................................................................x BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ............................................................1 B. Kondisi Umum Pekon ...................................................1 C. Permasalahan.................................................................2 D. Fokus dan Prioritas Program .........................................3 E. Sasaran dan Target ........................................................4 F. Jadwal Pelaksanaan Program ........................................4 G. Pendanaan .....................................................................5 H. Sistematika Penyusunan ................................................6 BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode PAR ..................................................................7 B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ............9 BAB III KONDISI PEKON A. Sejarah Singkat Pekon...................................................15 B. Letak Geografis .............................................................15 C. Struktur Organisasi .......................................................16 D. Struktur Penduduk.........................................................16 E. Sarana dan Prasarana.....................................................17 BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah .....................................18 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian ........................24 C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan ..................28 D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil ...........................................................30 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ...................................................................31 B. Rekomendasi .................................................................31



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Epilog A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM B. Penggalan Kisah Inspiratif KPM DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI SINGKAT LAMPIRAN-LAMPIRAN



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



DAFTAR TABEL



Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Program ....................................3 Tabel 1.2: Sasaran dan Target ...................................................4 Tabel 1.3: Pra KPM ..................................................................5 Tabel 1.4: Pelaksanaan Program KPM .....................................5 Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ................................5 Tabel 1.6: Pendanaan ................................................................5 Tabel 3.1: Sarana dan Prasarana ...............................................12 Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Agama Umum .....................18 Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Agama Khusus ....................20 Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Sosial Budaya ......................21 Tabel 4.4: Bentuk dan Hasil Kegiatan Pembelajaran KosaKata Bahasa Arab ..............................................................24 Tabel 4.5: Bentuk dan Hasil Kegiatan Penyuluhan Zakat Pertanian ...................................................................26 Tabel 4.6: Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelatihan Kerajinan Kertas Origami........................................................28



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 3.1 : Gambar 3.2 : Gambar 4.1 : Gambar 4.2 : Gambar 4.3 :



Peta Pekon Sukarame ........................................15 Struktur Organisasi Pekon Sukarame................16 Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Arab ..............26 Penyuluhan Zakat Pertanian ..............................28 Pelatihan Kerajinan dari Kertas Origami ..........30



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



RINGKASAN EKSEKUTIF Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KPM di Pekon Asahan Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat selama 40 hari. Penulis dibimbing oleh Ibu Nurul Afifah, M. Pd,. I selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Ada 3 kegiatan yang penulis lakukan yaitu dalam bidang agama dan bidang ekonomi. Dengan menjalankan program kerja yang telah direncanakan menghabiskan dana sekitar Rp. 250.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari dana KPM. Dari hasil kegiatan yang penulis lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan, yaitu : 1.



2.



3.



Anak-anak TPA mendapat ilmu baru tentang membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan panjang pendek bacaan. Bapak-bapak dan pemuda di Pekon Asahan Way Sindi mendapat sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta dan Hak Paten). Anak-anak dapat memahami dan mengoprasikan IT.



Dalam implementasi program kerja terdapat beberapa kendala yang kami hadapi, antara lain : 1. Usia anak-anak yang tergolong dini antara rentang usia 9-12 tahun membuat penulis kesulitan untuk menyampaikan maksud dan tujuan. 2. Masyarakat yang kurang berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan yang diadakan, karena memiliki kesibukan masing-masing. Meski demikian, kami dapat menyelesaikan program kerja yang telah kami susun. Adapun kekurangannya antara lain : 1. Kekurangan dalam program kerja, kurangnya partisipasi masyarakat pekon Asahan Way Sindi sehingga pencapaian dari program kerja kurang optimal.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



PROLOG Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) periode I tahun 2019 di Pekon Asahan Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa , Kabupaten Pesisir Barat. Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 14Januari 2019 hingga 22 Februari 2019 oleh IAIN Metro di bawah unit Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM). Kegiatan ini kami fokuskan pada beberapa bidang yaitu, bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan infrastruktur. Dalam bidang pendidikan, mencakup beberapa macam program, antara lain Kegiatan Mengajar TPA. Dalam bidang kesehatan, mencakup program senam rutin. Dalam bidang sosial, mencakup memperindah dan menambah fasilitas masjid. Dalam bidang pembangunan, mencakup program pembuatan plang jalan. Dalam pelaksanaan kegiatan KPM, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan hasil bimbingan dari pembimbing dan juga dukungan dari segenap masyarakat Pekon Asahan Way Sindi serta kerja sama tim yang dibangun dengan kuat. Pelaksanaan KPM sangat erat hubungannya dengan Tri Darma Perguruan Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah hanya sebagai penggugur kewajiban tugas yang diberikan oleh univesitas, namun juga bentuk nyata kontribusi mahasiswa untuk turut bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat. Karena itu dalam pelaksanaannya regulasi yang diterapkan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak terlepas dari keperdulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan pelaksanaan KPM tahun 2019 ini.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Alhamdulillah, pada tahun ini kami diamanahkan untuk membina Kelompok KPM Pekon Asahan Way Sindi. Adapun nama mahasiswa/i tersebut yaitu, Agus Cahyono, Muhammad Makrum, Adek Kedis Kumala, Windo Tarnando, Sri Haryati, Nur Indah Tiara, Diana Suryani, Alvi Risalatul Janah, Endang Widia Astuti, Anna Ratih Ningrum, Tia Purnamasari, Ulfi Lailatul Fitrtia, Miftahul Jannah Istihar, Finandi Tiyas Ayu Setiari, Rinanda Novianti. Selaku dosen pembimbing, saya berharap semoga Pekon Asahan Way Sindi bukan hanya sekedar tempat untuk saling silaturahim antar anggota KPM, yang ujungujungnya cuma mengejar secarik sertifikat bernilai, agar bisa dijadikan persyaratan sidang skripsi kelak, melainkan hendaknya menjadi ladang amaliah, ladang bakti mahasiswa IAIN Metro kepada masyarakat disana dan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terakhir, kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga Pekon Asahan Way Sindi yang telah berkenan menerima mahasiswa IAIN Metro melakukan program KPM serta para pemuka Pekon dan pemuka agama Pekon Asahan Way Sindi. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa kami ucapkan kepada pihak pemerintah Pekon yang telah memberi izin sehingga kegiatan KPM sehingga dapat berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh warga. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Asahan Way Sindi, 20 Februari 2019



Dosen Pembimbing KPM Kelompok 15



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu bentuk aktivitas perkulian kurikuler dengan desain tertentu yang lebih bersifat praktis interdisipliner sebagai salah satu langkah pendidikan keterampilan bermasyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Sebagai proses pembelajaran, maka spesifikasi kegiatan KPM adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mrmpunyai ciri-ciri khusus khusus yakni bernilai fundamental dan perluasan filosofis, antara lain : 1. Keterpaduan unsu-unsur Tri Darma Perguruan Tinggi 2. Pendekatan intersispenlinier dan komprehensif 3. Lintas sektoral 4. Berdimensi luas dan pragmatis 5. Melibatkan peran masyarakat1 Penulis, sebagai mahasiswa yang telah dibekali dengan ilmu yang didapat, sudah sepantasnya untuk kembali menyumbangkan ilmu dan kem



1



Buku pedoman kuliah pengabdian Masyarakat (KPM) periode I IAIN Metro tahun 2019



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



ampuan yang ada pada lingkungan masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketidakberdayaan masyarakat tersebut. Oleh karena itu, harapan penulis sebagai mahasiswa dapat membangun dan memberikan perubahan terhadap Indonesia melalui program KPM ini. Di tempat yang sangat indah dengan masyarakat yang mnjunjung tinggi n



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



ilai gotong royong penulis akan melakukan pengabdian. Pekon yang memberikan sejuta makna akan indahnya kebersamaan. Itulah mengapa penulis menamai judul buku ini dengan 40 hari berharga bersama pekon Sukarame. Kami berharap pekon ini nantinya akan menjadi pekon yang selalu terjaga semangat gotong royongnya. B. Kondisi Umum Pekon Tempat KPM periode I IAIN METRO 2019 berlokasi di Pekon Asahan Way Sindi. Pekon Asahan Way Sindi merupakan salah satu Pekon di Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat. Pekon Asahan Way Sindi di Sebelah utara berbatasan dengan Pekon Pemancar, disebelah selatan berbatasan dengan Way Sindi Utara/Tebakak Way Sindi, disebelah timur berbatasan dengan TNBBS dan sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia. Total luas wilayah Pekon Sukarame adalah 700 hektar.2 Desa/Pekon Asahan Way Sindi memiliki potensi perkebunan kopi dan lada. Potensi lainnya yaitu potensi pertanian dan tanaman pangan jenis lainnya. Bidang pendidikan, Pekon Asahan Way Sindi memiliki 1 lembaga pendidikan PAUD, 1 SDN Henimandak dan 1 MTs. Memiliki 2 Masjid, Masjid Ar-Rahmat dan Masjid Al-Muhajirin. Balai Pekon masih dalam pembangunan. C. Permasalahan Pekon Asahan Way Sindi terletak agak jauh dari pusat kota. Pekon Asahan Way Sindi merupakan pekon yang masih menjunjung adat, masih sangat menjaga keasrian alam. Pekon Asahan Way Sindi merupakan wilayah dengan potensi ekonomi yang baik. Namun, Pek-on ini masih dihadapakan beberapa masalah3 : 1. Bidang AgamaUmum Penulis memilih bidang agama berupa kegiatan pembelajaran panjang pendek bacaan Al- Qur’an untuk 2



Profil Pekon Asahan Way Sindi 2010 Catatan lapangan tanggal 25 Januari 2019



3



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



materi tambahan bagi anak-anak TPA karena masih kurangnya tenaga pengajar dan materi yang diajarkan kepada anak-anak TPA di pekon Asahan Way Sindi. Selain alasan tersebut, dipekon Asahan Way Sindi juga masih kurang kegiatan pembelajaran mengenai ilmu akhlaq. 2.



Bidang Agama Khusus Pekon Asahan Way Sindi merupakan pekon yang masyarakatnya banyak yang memiliki perkebunan damar, lada dan kopi. Namun setelah dilakukan survey ternyata warga di pekon Asahan Way Sindi belum mengetahui tentang Hak-Hak Kekayaan Intelektual yg dimilikinya. Oleh karena alasan ini, penulis ingin melakukan sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta dan Hak Paten yang diharapkan menjadi sarana untuk mengentaskan kemiskinan dan mendapatkan perhatian besar. Penuntasan penanggulangan kemiskinan harus segera dilakukan dan dengan mendaftarkan Hak Cipta dan Hak Paten diharapkan masyarakat dapat mendapat penghasilan tambahan dari hasil kebunnya yang sudah dijadikan suatu produk dan dipatenkan.4 Seperti usaha kopi bubuk yang dipasarkan melalui berbagai media sosial yang harus dipatenkan agar tidak ditiru atau di plagiat oleh orang lain, dan bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan jika seseorang akan menggunakan ide tersebut untuk dipasarkan kembali. 3. Bidang Penunjang Bidang sosial teknologi menjadi bidang penunjang yang dipilih oleh penulis. Penulis akan menyalurkan ilmu berupa pengetahuan IT beserta cara pengoprasiannya kepada anakanak di pekon Asahan Way Sindi. Hal ini dikarenakan sebagian anak akan melakukan Ujian Akhir yang berbasis Komputer. Dengan diadakannya program kerja ini diharapkan dapat membantu anak-anak Pekon Asahan Way Sindi dalam mempelajari cara pengoprasian komputer. 4



Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No.71, Desember 2012



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



D. Fokus Dan Prioritas Program Berdasarkan sub bab C. Permasalahan terdapat 2 bidang permasalahan yaitu bidang agama, dan bidang ekonomi. Adapun rincian prioritas programnya adalah sebagai berikut :



Tabel 1.1 Fokus dan Prioritas Program Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan Pekon Religius Kegiatan Mengajarkan panjang pendek harokat dalam membaca Bidang Agama Al- Qur’an kepada anak-anak TPA Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual Pekon Modern Bidang Sosial Teknologi Kegiatan Pelatiahan tentang IT



E. Sasaran dan Target Setiap program kegiatan KPM memiliki sasaran dan target pencapaian secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai berikut : Tabel 1.2 Sasaran Dan Target No. Program Kerja Sasaran Target 1 Kegiatan Anak-anak 10 anak TPA Mengajarkan TPA dapat membaca Panjang Pendek AlQur’an Harokat dalam dengan baik dan Membaca Albenar sesuai Qur’an dengan panjang pendek harokatnya. 2 Kegiatan Petani Pekon 10 petani Pekon SosialisasiHak Asahan Way Asahan Way Kekayaan Sindi Sindi sadar akan Intelektual (Hak pentingnya Hak



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Cipta dan Paten)



2



Hak



Kekayaan Intelektuan (Hak Cipta dan Hak Paten) Kegiatan Pelatihan Anak-anak 10 anak Pekon tentang IT MTS Pekon Asahan Way Asahan Way Sindi mendapat Sindi pelatihan cara mengoprasikan IT



F. Jadwal Pelaksanaan Program Jadwal pelaksanaan program di bagi dalam 3 bagian, pertama: Pra KPM, kedua: implementasi program di loksi KPM, dan ketiga: Laporan dan evaluasi program. Berikut rincian tanggal atau bulan dilaksanakan ketiga bagian tersebut:



2 3 4



a. Pra-KPM Periode I 2019 (Oktober 2018 – Januari 2019) Tabel 1.3 Pra KPM Uraian Kegiatan Waktu Pembentukan Kelompok Oktober 2018 KPM Pembekalan 08-09 Januari 2019 Survei lokasi KPM 20 – 21 Desember 2018 Pelepasan 14 Januari 2019



No



b. Pelaksanaan Program di Lokasi KPM ( 15 Januari – 16 Februari 2019) Tabel 1. 4 Pelaksanaan Program KPM Uraian Kegiatan Waktu



No 1



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



1 2 3 4 5



No 1 2



Pembukaan di Lokasi KPM 14 Januari 2019 Pengenalan Lokasi dan 15–23 Januari 2019 Masyarakat Implementasi Program 24 Januari – 16 Februari 2019 Penutupan 19 Februari 2019 Kunjungan Dosen 10 Februari 2019 Pembimbing 22 Februari 2019 c. Laporan dan Evaluasi Program (Maret 2019 – April 2019) Tabel 1. 5: Laporan dan Evaluasi Program Uraian Kegiatan Waktu Penyusunan Laporan Akhir Maret 2019 KPM Peyelesaian dan Maret 2019 pengunggahan video KPM



G. Pendanaan Tabel 1.6 Pendanaan No 1



2



2



Program Kerja Mengajar anak TPA mempelajari panjang pendek harokat dalam membaca Al-Qur’an Sosialisasi hak kekayaan intelektual (Hak Cipta dan Hak Paten) Pembelajaran IT



Anggaran Hadiah Rp. 50.000



Sumber Dana Dana KPM



Snack Rp. 100.000



Dana KPM



Hadiah Rp. 100.000



Dana KPM



H. Sistematika Penyusunan Berikut ini adalah sistematika penyusunan yang akan dibuat : Sistematika penyusunan berupa penjelasan tentang kerangka laporan yang dibuat. Dimulai dari prolog hingga epilog.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Penulisan laporan akhir individu ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : Bab I adalah Pendahuluan. Pada Bab ini menjelaskan Dasar Pemikiran KPM, kondisi umum pekon, permasalahan yang menjadi dasar pembuatan program, fokus dan prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan sistematika penyusunan. Bab II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini menjelaskan metode pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat. Bab III adalah Kondisi Pekon. Pada Bab ini menjelaskan mengenai sejarah singkat pekon, letak geografis, struktur kependudukan, serta sarana dan prasarana. Bab III adalah Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan. Dalam bab ini menguraikan mengenai kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan pengabdian,bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pencapaian hasil. Bab IV adalah Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini berisi kesimpulan dari laporan yang telah dibuat beserta rekomendasi. Pada bagian epilog terdiri dari kesan masyarakat atas pelaksanaan KPM dan penggalan cerita inspiratif KPM. Daftar pustaka, biografi singkat dan lampiran-lampiran.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A.



Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ( PAR ) Participatory Action Research (PAR) adalah suatu penelitian yang berbasis tidak hanya mengedepankan tujuan dari suatu institusi atau tujuan yang dimiliki oleh seorang peneliti. Akan tetapi PAR adalah suatu penelitian yang mulai diterapkan dikalangan peneliti karena penelitian berbasis PAR tidak hanya mementingkan hasil keilmuan, akan tetapi juga menitik beratkan pada perubahan dan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif. Seorang peneliti yang menerapkan system PAR berperan sebagai fasilitator bagi masyarakat. Berbagai masalah yang ada dilapangan tidak hanya diidentifikasi oleh peneliti akan tetapai melibatkan masyarakat secara langsung, dan disinilah hal yang membedakan antara metode PAR dan metode lainnya. Metode PAR merupakan metode yang menuntut seorang peneliti untuk lebih kritis dalam menanggapi data yang didapatkan dilapangan. Participatory Action Research melibatkan pelaksanaan penelitian untuk mendefinisikan sebuah masalah maupun menerapkan informasi ke dalam aksi sebagai solusi atas masalah yang telah terdefinisi. Menurut Yoland Wadworth, pada dasarnya “Participatory Action Research (PAR) adalah penelitian yang melibatkan semua pihak yang relevan dalam meneliti secara aktif secara bersama-sama tindakan saat ini (yang mereka alami sebagai masalah) dalam rangka untuk mengubah dan memperbaikinya. Mereka melakukan hal ini dengan merenungkan secara kritis historis, politik, budaya, ekonomi, geografis dan konteks lain yang memahaminya”.5 Pandangan lain dikemukanan Mansour Fakih, yang mengatakan bahwa “Participatory Action Research adalah kombinasi penelitian sosial, kerja pendidikan, dan aksi politik menggunakan konsep penelitian partisipatif dalam konteks 5



P. Reason,. and H. Bradbury, The Sage Handbook of Action Research: Participative Inquiry and Practice. (California: Sage, 2008), 1.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



metodologi materialis historis, yang didefenisikan oleh Kasam sebagai penelitian yang disusun melalui interaksi demokratis antara peneliti dan kelas rakyat yang tertindas”.6 Interaksi demokratis sebab PAR merupakan “penelitian oleh, dengan, dan untuk orang” bukan “penelitian terhadap orang”. PAR mendorong peneliti dan orang-orang yang mengambil manfaat dari penelitian untuk bekerja bersama-sama secara penuh dalam semua tahapan penelitian. Pada dasarnya, PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif semua pihak-pihak yang relevan (stakeholder) dalam mengkaji tindakan yang sedang berlangsung (dimana pengamalan mereka sendiri sebagai persoalan) dalam rangka melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik. Untuk itulah, mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap konteks sejarah, politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks lain yang terkait. Yang mendasari dilakukannya PAR adalah kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.7 Dari model KPM yang dilakukan sekarang ini adalah KPM berbasis PAR (Participatory Action Research). Model KPM ini memiliki variabel kunci yaitu participatory, action dan research. Sedangkan berdasarkan metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat, permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas penyebab dan akibatnya. 2. Action atau aksi, setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif untuk memecahkan masalah tersebut yang 6



Mansour Fakih Menggeser konsepsi gender dan transformasi sosial (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2007), 28. 7



Agus Afandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013), 41.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



kemudian diterjemahkan dalam beberapa item dalam program kerja yang akan dilaksanakan. 3. Participatory, kedua item di atas dilaksanakan secata partisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik untuk mencari solusi secara bersama-sama dan melakukan secara bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah tetapi tidak bisa bekerja (talk less do more). Dari ketiga prinsip KPM PAR, mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas independen mahasiswa sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses perubahan yang dilakukan bersama mayarakat. B.



Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat 1. Proses Perkenalan dengan Masyarakat Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu daerah dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Maka seharusnya kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa kita, apa maksud dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang dilakukan oleh peserta KPM yang ada di Pekon Asahan Way Sindi. Perkenalan tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Langkah awal yang dilakukan oleh peserta KPM adalah kami mencari tahu sendiri kondisi masyarakat Pekon Asahan Way Sindi melalui staf-staf yang bekerja di Kantor Peratin. Setelah melakukan interview dengan pihak terkait barulah kami akan langsung berkenalan dengan masyarakat Pekon Asahan Way Sindi, karena di Pekon inilah Visi dan Misi kami akan lakukan, maka ada beberapa orang yang terlebih dahulu kami temui untuk memperkenalkan diri, yaitu:



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



a.



Bapak Peratin Dalam perkenalan kepada peratin Asahan Way Sindi ini, karena bapak peratin adalah orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan resminya dilakukan keesokan harinya dan untuk perkenalan sementara dalam rangka serah terima kami peserta KPM.Sedangkan untuk perkenalan formalnya dilaksanakan di rumah peratin yang dihadiri oleh Bapak peratin beserta staf-staf lainnya. b. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa dan jajarannya, terutama dengan Bapak Peratin pada hari sebelumnya sesuai saran dari beliau agar kami bertemu dengan sesepuh, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Pekon Asahan Way Sindi. Kami banyak memperkenalkan maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KPM kepada beliau dan semua tokohtokoh tersebut merespon positif kedatangan kami dan kami banyak diberikan wejangan serta saran, bahkan kami di berikan pesan, ”Jangan sungkan-sungkan minta apa saja bila dibutuhkan”. mendengar hal itu, kami menyambut baik dengan mohon dukungan dan keikutsertaan beliau semua dalam menghadapi masyarakat setempat. c. Bapak Kadus/Pemangku Ada 4 Pemangku yang terbentuk di Pekon Asahan Way Sindi, yaitu Dusun Tumi, Dusun Henimandak, Dusun Penanjung dan Dusun Way Asah. d. Tokoh Pemuda Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah pedesaan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan perkembangan desanya sendiri sebagaimana peran tokoh muda sebagai penerus bangsa dan agama melalui skup yang lebih kecil yaitu desa. Selain itu, mereka juga merupakan penyambung lidah dari tokoh-tokoh tua (masyarakat). Maka dari itu kami melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada rekan-rekan pemuda yang ada di pekon Asahan Way Sindi. Banyak informasi yang kami dapatkan dari mereka terutama tentang permasalahan mereka dan masyarakat setempat.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



e.



Masyarakat Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh di Pekon Asahan Way Sindi, barulah kami memperkenalkan diri baik secara formal dan nonformal dengan masyarakat. Perkenalan awal dengan masyarakat ini kami lakukan melalui forum-forum silaturrahmi, posyandu, pengajian rutin, TPQ, dan shalat berjama’ah. Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan perkenalan dengan masyarakat secara personil seperti di masjid, di rumah, di posko warga ataupun tempat-tempat lainnya. Usaha ini dilakukan dengan tujuan menambah kedekatan kami dengan masyarakat serta komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan lancar. 2. Proses Memahami dan Inkulturasi dengan Masyarakat Pada dasarnya PAR memiliki tiga unsur kata yang kesemuannya itu memiliki keterkaitan antara Partisipasi, Aksi dan Riset. Ketiga kata tersebut saling berkaitan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap hasil riset harus diimplemantasikan ke dalam bentuk aksi. Dalam proses melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik tersebut, haruslah melibatkan semua lapisan masyarakat yang menjadi objek atau sasaran sekaligus menjadi subjek di mana perubahan sosial itu harus dilakukan. Di sinilah letak partisipasi sebagai pemahaman bahwa dalam segala tindakan, seorang peneliti bersama masyarakat berupaya untuk merubah tatanan kehidupan sosial ke arah yang lebih baik. Maka sebagai langkah awal sebelum melakukan peroses perubahan sosial tersebut, peserta KPM-PAR yang berada di Pekon Asahan Way Sindi terlebih dahulu mengenali dan memahami secara mendalam tentang kondisi masyarakat beserta permasalahan yang meraka hadapi. Adapun metode pengenalan terhadap lingkungan masyarakat tersebut adalah meliputi: a. Observasi Sebagai langkah awal untuk memperoleh data-data tentang kondisi riil masyarakat Pekon Asahan Way Sindi, maka kami peserta KPM melakukan observasi di lapangan, baik itu obsevasi langsung maupun tidak langsung. Dalam observasi langsung, peserta terlibat secara langsung dalam proses kegiatan



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



masyarakat seperti: bagaimana masyarakat melakukan gotong royong, tahlilan, pengajian dan sebagainya. Sedangkan observasi kedua yaitu observasi tidak langsung, di mana peserta KPM melakukan pengamatan dari luar dan tidak terlibat langsung dalam proses kegiatan, seperti; bagaimana saat mereka melakukan aktivitas-aktivitas keseharianya, pola pikirnya, sikap dan prilakunya serta yang lainya. Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KPM yang ada di Pekon Asahan Way Sindi dilakukan pada minggu pertama dan kedua. Hal ini dilakukan oleh TIM dalam rangka mengetahui secara mendalam seluk beluk kehidupan masyarakat dari beberapa hasil observasi tersebut, data-data yang telah diperoleh kemudian dikaji dan dikritisi yang dilakukan pada forum-forum evaluasi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan kesimpulan secara umum tentang kondisi masyarakat Pekon Asahan Way Sindi. Setelah melakukan evaluasi tersebut, untuk membenarkan beberapa asumsi dan narasi serta kritik yang telah dibangun oleh peserta KPM-PAR barulah hal itu dikonfirmasikan kembali kepada masyarakat, dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa warga sehingga data yang kami peroleh tentang kondisi masyarakat diperoleh secara objektif dan holistik Setelah data itu diperoleh baik data yang terkait dengan kondisi rill kehidupan mereka ataupun beberapa data yang terkait dengan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, barulah data tersebut kami eksplorasi kepada masyarakat melalui forum rembuk desa. Akan tetapi proses eksplorasi data tersebut kami lakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk mendiskusikan dan mencari solusinya tentang masalah-masalah yang mereka hadapi kemudian paling mendesak dan penting itulah untuk cepat diatasi. Sedangkan untuk membangkitkan kesadaran mereka akan problem-problem yang mereka hadapi kami mengajak mendiskusikan beberapa akibat yang akan ditimbulkan oleh masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga dalam pola pikir mereka terbentuk suatu kesadaran kolektif untuk melakukan atau menghindar dari akibat-akibat buruk yang telah diramalkan.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Dengan analisa di atas, kami menginginkan akan tercipta suatu kondisi yang benar-benar sesuai dengan apa yang mereka citacitakan. Dari proses inilah, masyarakat bisa kembali timbul kesadaran kolektif mereka untuk melakukan perubahan. Dan perubahan tersebut tidak akan bisa dilakukan tanpa partisipasi dan dukungan seluruh komponen masyarakat. b. Membangun Komunitas Langkah selanjutnya dalam rangka membangun komunitas dengan masyarakat secara kolektivitas dan solidaritas sosial agar masyarakat bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja. Peserta KPM yang bertugas sebagai fasilitator dalam proses perubahan tersebut berusaha membangun komunitas-komunitas yang kami bentuk tersebut tidak secara formal, akan tetapi semangat mereka tetap dalam satu kesatuan dan kebersamaan. Misalnya dalam persoalan adik-adik yang belajar di TPA yang masih minim tenaga pengajarnya maka kami meminta izin terlebih dahuu kepada ustadzahnya bahwasanya kami ingin memberikan ilmu yang lain di TPA tersebut. Dan selain itu juga, untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat Pekon Asahan Way Sindi kami melakukan pendekatan dengan anak-anak dengan menawarkan program yaitu memberikan bimbingan belajar atau jam tambahan di luar jam sekolah berupa semua mata pelajaran yang ada di sekolah, dan untuk permasalahan-permasalahan dari masyarakat kami diskusikan kembali pada rapat evaluasi. Kemudian KPM yang laki-laki melakukan pendekatan melalui program pengajian pada setiap malam Jumat di masjid. Dalam dua program ini kami selipkan motivasi dan pelajaran agama sebagai usaha untuk membuat filter pemuda pemudi untuk menghadapi tantangan zaman. c. Membangun Trust (Kepercayaan) Saat pertama kami sampai di Pekon Asahan Way Sindi dan ternyata masyarakat sudah menyambut kami dengan apresiatif. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka bersikap saat kami kunjungi dan pada saat kami sempat mananyakan apa ada peserta KPM yang pernah ke sini sebelum kami, kemudian kami mendapat jawaban belum adanya peserta KPM yang pernah kesini sebelum kami. Dan hal itu tentunya menjadi suatru



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



kebanggaan bagi kami untuk mengabdi dan berprogram di Pekon Asahan Way Sindi ini untuk membawa perubahan untuk menjadi lebih baik dengan usaha sebatas kemampuan kami. Dan teman yang laki-laki khususnya disuruh menjadi ta’mir masjid. Hal ini membuat masyarakat tambah percaya kepada kami, dan akhirnya dengan berkat itulah semua program yang kami agendakan dapat dengan mudah untuk kami jalankan bersama masyarakat. Di samping itu juga, karena kepercayaan masyarakat terhadap kami, sering kami mendapat undangan tahlilan, pengajian dan hajatan dari masyarakat. Selain itu, banyak kegiatan partisipasi yang kami lakukan demi menanamkan kepercayaan kepada masyarakat, seperti kerja bakti, Minggu bersih, Jum’at bersih, kebersihan masjid, ikut membimbing pelajaran pendidikan agama tambahan di TPA, dan pengajian ibu-ibu. Dari proses-proses itulah masyarakat betul-betul menerima kami secara utuh dan menganggap kami merupakan bagian dari masyarakat Pekon Asahan Way Sindi, sehingga kita kelihatan kompak dan dekat dengan masyarakat. Dari proses-proses pendekatan itulah beberapa konsep PAR kami lakuan melalui wawancara atau penggalian data-data yang terkait dengan kondisi desa ini.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



BAB III KONDISI PEKON A. Sejarah Singkat Pekon AsahanWay Sindi Pekon Asahan Way Sindi memisahkan diri dari Pekon Way Sindi Utara dengan Peraturan daerah Kabupaten Lampung Barat No. 01 Tahun 2010 tentang pembentukan 53 (lima puluh tiga) Pekon dan satu Kelurahan. Dari pembentukan Pekon Asahan Way Sindi terbentuk juga Perangkat Pekon, Lembaga Himpunanan Pekon (LPMP), TP. PKK dan Karang Taruna. Pekon Asahan Way Sindi memliki potensi perkebunan kopi dan lada. Juga terdapat beberapa sawah yang dimiliki oleh petani Pekon Asahan Way Sindi. Pekon Asahan Way Sindi juga memiliki wilayah laut dan sungai yang masih asri. Saat ini Pekon Asahan Way Sindi dipimpin oleh Bapak Ismadi selaku Peratin. B. Letak Geografis Pekon Asahan Way Sindi merupakan salah satu Pekon di Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat. Pekon Asahan Way Sindi di Sebelah utara berbatasan dengan Pekon Pemancar, disebelah selatanberbatasan dengan Pekon Way Sindi Utara/Tebakak Way Sindi, disebelah timur berbatasan dengan TNBBS dan sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia. Total luas wilayah Pekon Asahan Way Sindi adalah 700 Ha dengan jumlah penduduk 501 jiwa atau 146 KK. Sebagaian wilayah telah menjadi pemukiman, persawahan, kebun kopi, dan kebun lada.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



C. Struktur Organisasi Pekon



JH



Gambar 3. 2: Struktur Organisasi Pekon Asahan Way Sindi D. Struktur Penduduk 1) Keadaan Penduduk Menurut Agama Mayoritas penduduk di Pekon Asahan Way Sindi beragama Islam. Hal inilah yang menyebabkan suasana keagamaan terasa masih kental di Pekon Asahan Way Sindi. 2) Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk di Pekon Sukarame yaitu sebagai petani kopi dan lada. Selain itu, banyak juga warga desa yang bekerja sebagai pedagang, wiraswasta, hal ini dikarenakan masih sulitnya akses transportasi umum untuk masuk ke Pekon. E. Sarana dan Prasarana Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana Jenis Sarana Sarana dan Prasarana Sarana Pemerintahan Balai Pekon Sarana Pendidikan



PAUD



Jumlah 1 1



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Sekolah dasar



1



MTs



1



Sarana Olahraga Sarana Peribadatan



Lapangan Volly Masjid



1 2



Sarana Kesehatan



Posyandu



1



BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah Dalam mempermudah analisis terhadap satu per satu permasalahan pekon dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threaths). Metode analisis SWOT adalah metode praktis yang digunakan untuk mencari tahu kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan hambatan dari setiap permasalahan. Dalam satu permasalahan, dapat digali kekuatan atau potensi yang memang sudah dimiliki, kemudian dicari tahu kelemahan yang ada sehingga hal tersebut menjadi satu permasalahan. Lebih jauh lagi, upaya pemecahan masalah digali melalui kesempatan atau dukungan suportif yang dimiliki serta meluruskan hambatan yang ada. Penjelasan permasalahan desa melalui metode analisis SWOT adalah sebagai berikut: Tabel Matriks 4.1 Bidang Agama Umum Matriks SWOT 01 Bidang Agama Umum Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Dukungan  Anak-anak masyarakat. mayoritas belum benar  Antusiasme anakpanjang anak dalam pendeknya belajar dalam  Fasilitas yang membaca Aldisedikan. Qur’an Eksternal  Kurangnya



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



OPPOTURNITIES (O) 



Antusiasme anak-anak untuk belajar.



STRATEGI (SO) 







tenaga pengajar STRATEGI (WO)



Menjalin  hubungan baik dengan masyarakat.  Memberikan apresiasi kepada anak-anak yang  rajin.



Memberikan pelajaran yang menarik. Menjadi tenaga pengajar. Memberikan catatan tentang panjang pendek harokat. STRATEGI (WT)  Memberikan tauladan yang baik  Memberikan pengajaran yang menyenangka n bagi anakanak.



THREATHS (T) STRATEGI (ST)  Arus globalisasi  Pendekatan kepada orang tua  Kurangnya untuk lebih kompetisi/ memperhatikan perlombaan anak didiknya. untuk menguji kemampuan  Pendekatan anak-anak personal kepada tokoh pekon untuk membangun TPA di pekon menjadi lebih baik. Dari matriks SWOT di atas, maka penulis menyusun program Pekon Cerdas sebagai berikut: 1. Pembelajaran Panjang Pendek Harokat dalam Membaca AlQur’an Tabel matriks 4.2 Bidang Agama Khusus Matriks SWOT 02 Bidang Agama Khusus Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii







Banyak petani  Pekon Asahan Way Sindi yang mempunyai tanah cukup luas Banyak petani yang ingin mempunyai penghasilan tambahan



 Eksternal



OPPOTURNITIES (O) 



Adanya anggota KPM yang mengetahui ilmu di bidang HKI.



STRATEGI (SO) 



Kurangnya informasi mengenai Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta dan Hak Paten)



STRATEGI (WO)



Mengajukan  kerja sama dengan tokoh masyarakat untuk membantu  meningkatkan kesadaran para petani.



THREATHS (T) STRATEGI (ST)  Kurangnya  Manfaatkan ketersediaan waktu untuk waktu untuk bertemu para mencakup petani untuk seluruh petani menjelaskan yang ada di secara detail Pekon Asahan tentang HKI (Hak Way Sindi Cipta dan Hak Paten)



Dari matriks SWOT di atas, maka penulis



Mengadakan sosialisasiHKI (Hak Cipta dan Hak Paten) mengadakan Workshop tentang pemanfaatan potensi pekon. STRATEGI (WT)  Berkomunikas i aktif dengan masyarakat, pemerintah desa dan aparat desa untuk lebih membangun kerja sama dengan tokoh masyarakat. menyusun program



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Pekon Cerdas sebagai berikut: 1. Sosialisasi HKI (Hak Cipta dan Hak Paten)



Tabel Matriks 4.3 Bidang Sosial Teknologi Matriks SWOT 01 Bidang Sosial Teknologi Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Adanya waktu  Terbatasnya luang bagi anakmengetahuan anak setelah anak-anak pulang sekolah. mengenai IT.  Antusias anakanak untuk belajar hal baru mengenai IT Eksternal OPPOTURNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (O) (WO)  



Tersedianya alat penunjang pembelajaran IT Mahasiswa memberikan pengetahuan mengenai IT



THREATHS (T)  Kurangnya peralatan pembelajaran.  Banyaknya







Memberikan  pembelajaran dalam pengoprasian IT seperti cara menghidupkan,  mematikan dll.



Memberikan pembelajaran yang menarik kepada anakanak. Memberikan tes ketika akhir pembelajaran STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)  Membagi jadwal  Menghimbau anak-anak untuk anak-anak belajar IT. untuk datang sesuai jadwal



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



jumlah anak yang sudah yang mau dibuat. belajar. Dari matriks SWOT di atas, maka penulis menyusun program Pekon Modern sebagai berikut: 1. Kegiatan Pelatihan IT.



B. Bentuk Dan Hasil Kegiatan Pengabdian Tabel Matriks 4. 4: Pembelajaran Panjang Pendek Harokat dalam Membaca Al-Qur’an Bidang Agama Program Pekon Cerdas No. Kegiatan 1 Nama Kegiatan Mengajarkan Panjang Pendek Harokat dalam Membaca AlQur’an. Tempat, Tanggal Masjid Ar-Rahmat, Senin tanggal 28 Januari, 4 dan 11 Februari 2019. Lama Pelaksanaan 28 Januari, 4 dan 11 Februari ( 3 Pertemuan) Pelaksana KPM Miftahul Jannah Istihar didampingi mahasiswa KPM. Tujuan Agar anak-anak TPA bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan panjang pendek harokatnya. Sasaran Anak-anak TPA Masjid ArRahmat. Target 1 guru TPA Masjid Ar-Rahmat terbantu dalam kegiatan belajar mengajar anak-anak TPA nya. Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan 1 minggu 1 kali yaitu hari Senin, dimulai dari pukul 14.30 hinggu



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Hasil Pelayanan



Keberlanjutan program



pukul 16.30. Kegiatan ini dilakukan di Masjid Ar-Rahmat Pekon Asahan Way Sindi. Penulis dan peserta KPM lainnya melakukan hal ini mengingat jumlah tenaga pendidik yang minim di sana. Sedangkan, jumlah anak-anak di TPA cukup banyak. Pelajaran yang penulis berikan meliputi kegiatan mengenal harokat dan panjang atau pendeknya. Serta diselingi dengan tes cara membaca dan yang sudah benar dalam membacanya maka akan diberi hadiah dengan tujuan agar mereka tidak jenuh. 1 orang guru TPA di TPA Masjid Ar-Rahmat Pekon Asahan Way Sindi terbantu dalam kegiatan belajar mengajar anak-anak TPA. Tidak berlanjut



Gambar 4.1 : Pembelajaran Panjang Pendek Harokat dalam Membaca Al-Qur’an Tabel Matriks 4.5Sosialisasi HKI Bidang Agama Khusus Agama Khusus Program Pekon Cerdas 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



No. Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal



Lama Pelaksanaan Pelaksana KPM Tujuan



Sasaran Target



Deskripsi Kegiatan



2 Sosialisasi HKI (Hak Cipta dan Hak Paten) Rumah Bapak Samin, 11 Februari 2019 dan Posko KPM Pekon Asahan Way Sindi, 2 Februari 2019 2 Hari Miftahul Jannah Istihar didampingi mahasiswa KPM. Agar petani Pekon Asahan Way Sindi mengerti tentang Hak Cipta dan Hak Paten sehingga bisa mendapat penghasilan tambahan. Petani Pekon Asahan Way Sindi 10 Petani (petani kopi) mendapatkan informasi mengenai pengertian dan tata cara pendaftaran Hak Cipta dan Hak Paten. Kegiatan ini diisi dengan memberikan materi tentang arti dan tata cara pendaftaran Hak Cipta dan Hak Paten. Dikarenakan para petani masih belum mengerti. Dan kebanyakan petani di Pekon Asahan Way Sindi adalah petani kopi dan ingin memproduksi kopi bubuk sendiri dan memasarkan melalui media sosial sehingga perlu untuk mengetahui apa itu Hak Cipta dan Hak Paten Oleh karena itu penulis ingin memberikan sedikit sosialisasiakan pentingnya Hak Cipta dan Hak 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Hasil Pelayanan



Keberlanjutan program



Paten. Yang materinya meliputi Pengertian Hak Cipta dan Hak Paten serta Tata Cara pendaftaran Hak Cipta dan Hak Paten. 10 petani di Pekon Asahan Way Sindimendapatkan informasipentingnya Hak Cipta dan Hak Paten. Tidak berlanjut



Gambar 4.2 : Sosialisasi HKI (Hak Cipta dan Hak Paten) C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan



Bidang Program



Tabel Matriks 4.6 Pelatihan IT Penunjang Pekon Modern 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



No. Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal



Lama Pelaksanaan Pelaksana KPM Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan



Hasil Pelayanan



Keberlanjutan program



3 Pelatihan IT Posko KPM Pekon Asahan Way Sindi, 24 dan 31 Januari, 7 dan 14 Februari 2019 4 Pertemuan Miftahul Jannah Istihar didampingi mahasiswa KPM. Memberikan praktik dan pelatihan tentang IT. Anak-anak Pekon Asahan Way Sindi. 10 anak mendapatkan praktik dan pelatihan IT. Melihat beberapa anak akan melaksanakan Ujian Berbasis Komputer. Maka membuat penulis tergerak untuk memberikan pelatihan IT. Kegiatan dimulai dari anak-anak setelah sholat maghrib hingga pukul 8. Mereka pun merasa senang telah diberikan pelatihan tersebut. Pelatihannya meliputi menghidupkan dan mematikan kompuiter, mengoprasikan microsoft word, exel dan power point.Semoga setelah KPM ini selesai mereka dapat mengoprasikan komputer dengan baik. 10 anak-anak di Pekon Asahan Way Sindi mendapatkan praktik dan pelatihan IT. Tidak berlanjut



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Gambar 4.3 : Pelatihan IT D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Program Faktor-Faktor Pencapaian Hasil Faktor pendorong diantaranya sebagai berikut: a. Dana yang tersedia mencukupi terlaksananya program kegiatan. b. Apresiasi warga sangat baik terlihat dari antusias mereka terhadap program kami. c. Kerjasama warga kampung dalam mewujudkan program kegiatan kelompok KPM. d. Kerjasama anggota kelompok KPM. Faktor penghambat diantaranya sebagai berikut: a. Perlengkapan dan peralatan yang kurang memadai. b. Kurangnya antusiasme masyarakat dan rasa skeptis yang tinggi akan hal-hal yang baru misalnya pada program seminar dan pelatihanpelatihan. c. Jaringan telepon cukup sulit.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Alhamdulillahirabbilalamin,dengan ditulisnya kesimpulan ini maka menandakan bahwa pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode I IAIN Metro di Pekon Asahan Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat dimulai dari tanggal 14 Januari- 22 Februari 2019 telah terselesaikan. Alhamdulilah, semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan kegiatan KPM ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan semua mahasiswa sebagai pelaksana di mana keduanya ada hubungan timbal balik. Meskipun tentunya banyak kendala dalam proses KPM ini, baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan serta pelaporan. Namun, hal tersebut yang justru harus disyukuri sebab dapat meningkatkan kapabilitas diri masing-masing anggota KPM Pekon Asahan Way Sindi dan pada akhirnya kegiatan KPM ini dapat menyelesaikan beberapa masalah yang telah diidentifikasi. Selama proses pelaksanaan KPM di Pekon Asahan Way Sindi, sudah terlaksana 3 program kerja individu, di antaranya: Kegiatan Mengajarkan Panjang Pendek Harokat dalam Membaca Al-Qur’an Kepada Anak-anak TPA, Kegiatan Sosialisasi HKI (Hak Cipta dan Hak Paten) dan Kegiatan Pelatihan IT untuk Anak-anak Pekon Asahan Way Sindi. Program-program yang telah dilaksanakan merupakan kegiatan yang berdasarkan temuan survei atas potensi dan permasalahan yang ada di lokasi KPM. Program-program tersebut sangat berkontribusi aktif dalam penyelesaian masalah desa. Pelaksanaan KPM ini tentunya tidak terlepas dari bermacam hambatan dan tantangan. B. Rekomendasi Rekomendasi Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program pelayanan dan pengabdian yang



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



dilaksanakan oleh mahasiswa di desa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu untuk kemajuan desa tersebut. Setelah melaksanakan KPM di Pekon Asahan Way Sindi dan mengevaluasi serta menyimpulkan kegiatan, KPM Pekon Asahan Way Sindi memberikan saran atau rekomendasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjalankan kegiatan KPM yang lebih maksimal. Berikut kami merekomendasikan beberapa hal kepada pihak-pihak tertentu, diantaranya: a. Pemerintah Setempat: 1) Pemerintah setempat perlu memperhatikan potensi sumber daya alam yang ada di Pekon Asahan Way Sindi, karena hasil alam dan potensi alam yang sangat baik untuk dikembangkan dan didayagunakan. 2) Pemerintah setempat perlu membangun infrastruktur, sarana dan prasarana secara merata. Seperti memperbaiki jalan yang rusak parah dan tidak layak, pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dan kebersihan, perbaikan sekolah dasar dan penerangan jalan. 3) Adanya program pemberdayaan desa untuk meningkatkan pendidikan dan perekonomian di Pekon Asahan Way Sindi. 4) Adanya program penyuluhan untuk masyarakat Pekon terkait perekonomian. b. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM IAIN Metro): 1) LPPM IAIN Metro diharapkan menyampaikan lebih awal mengenai jadwal monitoring oleh LPPM dan dokumen-dokumen apa saja yang harus dipersiapkan. 2) Kami sangat merekomendasikan desa ini untuk menjadi lokasi KKN PpMM selanjutnya karena masih terdapat permasalahan yang membutuhkan kontribusi masyarakat. 3) LPPM sebaiknya melakukan sosialisasi atau pembekalan mengenai program KPM jauh lebih awal dari pelaksanaan KPM. Hal ini mengingat informasi dari



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



LPPM sangat menentukan rencana program kegiatan kami, terlebih dalam upaya pencarian dana melalui bantuan sponsorship dan sumber dana lainnya. c. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten: 1) Mendukung secara penuh program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). 2) Diharapkan bisa melakukan kerja sama dengan mahasiswa KPM terkait program kerja yang dijalankan. 3) Membantu dan memberikan fasilitas kepada mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KPM sehingga membantu kegiatan yang akan dilaksanakan. 4) Kecamatan dan kabupaten perlu memperhatikan pendidikan yaitu dengan menambah tenaga pengajar di sekolah. d. Tim KPM yang akan mengadakan KPM di Pekon Asahan Way Sindi: 1) Kepada tim pelaksana KKN, selanjutnya yang akan melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Pekon Asahan Way Sindi, kami berharap agar dapat melanjutkan program yang telah terlaksana. Serta untuk terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Pekon, Pemangku Dusun, LHP, BUM-Pekon, PKK dan Karang Taruna Pekon Asahan Way Sindi secara keseluruhan dalam kegiatan KPM. 2) Pekon Asahan Way Sindi memiliki potensi pariwisata yang baik. Kami merekomendasikan kelompok KPM selanjutnya untuk merealisasikan program pengadaan website desa. 3) Mampu menjaga atau bahkan memperbaiki hasil dari program kerja yang telah dilaksanakan. Misalnya, membantu renovasi plang jalan, mendekorasi taman baca agar menarik bagi masyarakat, serta renovasi inventaris tempat ibadah yang ada di Pekon Asahan Way Sindi.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



EPILOG A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM Pak Ismadi (Pak Peratin) Terima kasih banyak untuk KPM Periode I IAIN Metro, karena banyak membantu Pekon Asahan Way Sindi. Kesan saya secara pribadi, KPM sudah memberikan kesan yang baik di Pekon Asahan Way Sindi ini. Saya melihat kelompok KPM berusaha mensejahterakan semua lapisan masyarakat lewat program kerjanya).”(Wawancara pada tanggal 18 Februari 2019). Adi Sasmita (Ketua Karang Taruna) “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Mahasiswa KPM, karena banyak membantu Pekon Asahan Way Sindi dan kami merasa sangat terbantu dan kami bahagia. Semoga sukses dan semoga apa yang kalian cita-citakan tercapai” (Wawancara pada tanggal 18 Februari 2019).



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Udo Hetriawan (Anggota Karang Taruna ) “Gini ya rasanya berpisah dengan orang yang kita sayangi, padahal kita baru akrab di mingguminggu akhir tapi kita harus berpisah, saya sayang banget sama adik-adik mahasiswa, terima kasih sudah mau berbagi ilmu dengan kami, banyak mengajari kami, tidak cuma pelajaran tapi arti kehidupan juga. Pesan dari saya, adik-adik jangan lupakan kami ya, dan seringsering main ke sini.” (Wawancara tanggal 18 Februari 2019).



Adik-Adik Pekon Asahan Way Sindi “Kakak-kakak, kalau bisa KPM-nya setahun saja, kita sudah sayang dan masih pengen main sama kakak-kakaknya, adanya kakak kakak kita jadi semangat belajar. Kakak-kakak jangan lupain kita ya.” (Wawancara tanggal 18 Februari 2019).



B. Penggalan kisah inspiratif KPM Kisah inspiratif dari peserta KKN ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa-mahasiswa calon peserta KKN selanjutnya. Banyak pengalaman-pengalaman yang penulis alami selama kegiatan KKN berlangsung, baik pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran bagi masing-masing pribadi peserta KKN. Hal tersebut dapat dilihat dari kesankesan berikut:



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



PENGALAMAN BARU SELAMA 40 HARI MIFTAHUL JANNAH ISTIHAR Tempat Antah Berantah Pikiran saya mengenai bagaimana kegiatan KPM saja sudah berat dipikiran, apalagi ditambah dengan teman kelompok yang baru. Kendala terbesar yang saya rasakan adalah bagaimana saya bisa bekerjasama dengan mereka. Untuk pengabdian nanti saya pun berpikir keras, apa yang akan saya bagikan di sana. Mudah rasanya jika mendapat lokasi KPM yang mulai maju masyarakatnya dari segi pendidikan. Tapi jika masyarakatnya saja masih terbelakang, rasanya terlalu jauh untuk mengenalkan pengetahuan yang saya miliki. Tak pandai dalam mengajar anakanak, saya sedikit bingung diawal, apa yang akan saya lakukan nanti saat pengabdian. Saat pertama diumumkan lokasi KKN, pikirku sudah tak enak. Waw, Pesisir Barat? Kata Orang yang sudah pernah kesana jalan luar biasa kanan kiri hanya ada hutan dan jurang. Membayangkan jalannya saja sudah ampun-ampunan. Ditambah lagi dengan bahwa disana jarang ada signal. Makin berat saja untuk melakukan pengabdian di tempat seperti itu. Berbagai bayangan bagaimana tinggal di daerah ini sudah bercampur membayangi. Sulit bagi saya rasanya waktu itu untuk melakukan pengabdian selama 40 hari lamanya dengan berbagai macam kendala yang harus dihadapi dan dijalani. Tetapi ada sukanya juga karena disana banyak pantai yang bisa kita kunjungi kapan pun. Teman Ribut Tetapi Sayang Mbak Alvi, Indah, Diana, Windo, Agus, Ade, Tiyas, Nanda, Sri, Makrum, Ulfi, Endang, Ratih, dan Tia. Empat belas nama itu yang akan menjadi keluarga baru saat pengabdian. Berbagai sifat dan karakter tergabung dalam satu kelompok. Tak jarang bikin kesal, mereka juga sering membuatku tertawa karena



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



tingkah dan kelakuan mereka yang lucu. Apalagi kisah yang sulit untuk dilupakan adalah ketika berebut kamar mandi di pagi hari. 40 hari pun tak terasa terlewati bersama mereka. Banyak kisah menarik yang terlalu banyak jika harus saya ceritakan satu persatu. Mereka begitu baik dan menyenangkan, kebersamaan mengikat kami dan membuat kokoh kelompok yang bagi saya kelompok ini adalah kelompok pilihan yang di dalamnya juga orang-orang terpilih yang ditentukan oleh Allah Subhanu wa Ta‟ala untuk melakukan pengabdian bersama. Dan saya bahagia bisa mengenal mereka. Teman yang baru bertemu ketika pengabdian yang berubah menjadi keluarga yang sangat dekat. Sebelumnya, kami sama sekali tak saling mengenal, tetapi sekarang kami bagaikan keluarga yang saling berbagi cerita ketika bertemu. Pekon Asahan Way Sindi, Pekon Pesisir Pantai dan Pekon Pegunungan Minggu malam, 13 Januari 2019 adalah hari yang membuat jantung berdebar karena pada hari itulah saya dan teman-teman akan berangkat menuju lokasi KPM kami. Lokasi KPM kami adalah sebuah pekon yang bernamakan Pekon Asahan Way Sindi yang terletak tepatnya di Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Sesampainya di lokasi posko kami disambut hangat oleh warga di sana. Asahan Way Sindi adalah nama Pekon tempat kita KPM, tempat singgah kita dan tempat pengabdian kita terhadap masyarakat di sana. Akses menuju Pekon ini melewati tebing dan jurang dan melewati banyak pantai. Pekon ini tidak jauh dari ibu kota Pesisir Barat, kurang lebih 30 menit jam perjalanan bisa menuju jantung Ibukota Pesisir Barat. Jalan lintas yang sudah cukup bagus dan mulus dan disekelilingnya kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah yaitu pantai. Saya akui baru pertama kalinya saya dan teman-teman pergi ke tempat seperti ini. Di atas gunung dan jauh dari pusat ibu kota. Tidak heran sesampai di sana penduduk masih minim pengetahuannnya tentang perkembangan di ibu kota. Perjalanan yang melelahkan tetapi terbayarlah semua jerih payah kita menuju Pekon Asahan 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Way Sindi kita di sambut dengan hangat oleh penduduk setempat. Dari ujung ke ujung kita disambut dengan keramahan penduduk setempat. Sungguh banyak cerita yang didapat di awal kedatangan kita. Suatu ketika saya dan teman-teman KPM berjalan berkeliling desa untuk dapat lebih mengenal situasi di Pekon Asahan Way Sindi Desa tempat kita melaksanakan kegiatan KPM. Lucunya adalah selama kita melewati perumahaan warga, warga-warga sekitar melihat kita dengan pandangan penasaran, kagum, kaget, dan bingung. Seakan-akan mereka seperti melihat artis-artis ibukota. Hal yang membuat saya merasa senang adalah walaupun pandangan mereka seperti itu tetapi setelah kita menyapa mereka, mereka menyambut kita dengan sangat ramah dan mengundang kami untuk bertamu ke rumahnya. Di Pekon Asahan Way Sindi ada 4 dusun. 1 dusun di bawah dan 3 dusun lainnya di atas gunung. Butuh perjuangan untuk sampai ke 3 dusun yang diatas. Pengalaman baru yang tidak akan kami lupakan adalah ketika pertama kali kami naik ke atas, betapa mengerikannya jalan yang tegak berdiri yang akan kami lewati. Sungguh membuat syok kami yang baru pertama kali melihat dan akan melewati jalan tersebut. Sepanjang jalan kami berdoa, bahkan ada yang bersolawat tak lupa diiringi juga dengan teriakan teriakan yang sudah tidak bisa lagi kami kontrol suaranya. Pengalaman pertama mendaki gunung dengan sepeda motor, menegangkan, menakutkan tetapi seru. Setelah sampai diatas masyarakat menyambut kami dengan sangat baik. Ada satu keluarga yang menjadi posko kedua kami sewaktu di atas gunung, kami memanggil beliau dengan sebutan MAMI. Mami yang kami anggap seperti Ibu kami sendiri, begitu baik dan sabar menampung kami yang manja dan berisik tentunya. Kami mengalami kesulitan berkomunikasi ketika berada disana dikarenakan masalah bahasa disana kebanyakan masyarakatnya bersuku Lampung dan Sunda sedangkan kami 14 mahasiswa bersuku Jawa dan hanya 1 yang bersuku Lampung, jadi jika ada perkumpulan bersama pemuda dan pemudinya kami merasa bingung dan kesulitan untuk mengartikannya karena 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



disana jika ada rapat pertemuan mereka menggunakan bahasa daerah. Tetapi hal itu yang membuat kami ingin bisa berbahasa Lampung,, dan kami pun mulai belajar bahasa Lampung dari anak-anak kecil yang sering berkunjung ke posko untuk mengunjungi taman baca. Anak-anak kecil pun sangat senang atas kehadiran kami di Pekon Asahan Way Sindi. Lebih bahagianya lagi pemuda dan pemudi disana menyambut kedatangan kami dengan suka cita. Mereka membantu kami ketika kami merasakan kesulitan, mereka pun antusias ketika kami menjalankan program kerja kami. Di Kabupaten Pesisir Barat terdapat banyak pantai jadi ketika kami sedang tidak ada kegiatan maka kami berlibur ke pantai untuk menghilangkan rasa penat. Pemudanya pun sering mengajak kami berlibur agak kami dapat mengenal luas seperti apa Pesisir Barat itu. Singkat cerita, 40 hari telah selesai tibalah saat yang kami tunggu-tunggu pun datang. Dilain sisi kami merasa sedih karena kami sudah dapat beradaptasi dengan Pekon Asahan Way Sindi, kami mulai nyaman dengan warga pekon Asahan Way Sindi. Di minggu-minggu terakhir kami merasa nyaman dengan mereka dan rasanya tidak ingin pulang. Tetapi itu lah kehidupan ada pertemuan juga ada perpisahan. Tepat dihari kami pulang warga pekon dan pemuda datang ke posko kami, mereka ingin melepas kepergian kami, saat itu suasana haru. Dapat dikatakan saya terbawa suasana dan tidak sadar air mata saya pun jatuh perlahanlahan.. Ketika saya menangis teman-teman kelompok juga menjadi sedih mereka pun ikut menangis. Saya semakin terharu, ketika ibu-ibu disana juga ikut menangis karena kepergian kami dan tidak disangka pemuda-pemuda disana pun ikut menangis, apalagi adik-adik kami yang menangis seperti terluka yang sangat parah kami tidak menyangka sebegitu pedulinya warga Pekon hingga mereka juga ikut bersedih. Tidak disangka yang awalnya diam saja, lama kelamaan sangat baik seperti sekarang. Akhir kata “Selamat Tinggal Asahan Way Sindi, Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, semoga kita diberi umur panjang



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



dan bisa dipertemukan kembali di lain waktu. Terima kasih atas 40 harinya”



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



DAFTAR PUSTAKA



a b c “KABUPATEN PESISIR BARAT >> Menuju Kota Modern Berbasis Lingkungan” www.pesisir baratkab.go.id. Diakses tanggal 25 Januari 2019 Agus Afandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013), 41. Buku pedoman kuliah pengabdian Masyarakat (KPM) periode I IAIN Metro tahun 2019 Catatan lapangan tanggal 25 Januari 2019 http://www.lampungprov.go.id/ Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No.71, Desember 2012 Mansour Fakih Menggeser konsepsi gender dan transformasi sosial (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2007), 28. P. Reason,. and H. Bradbury, The Sage Handbook of Action Research: Participative Inquiry and Practice. (California: Sage, 2008), 1. Profil Pekon Asahan Way Sindi 2010



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



BIOGRAFI SINGKAT



Miftahul Jannah Istihar (21 Tahun) lahir di Tambah Luhur pada tanggal 23 April 1997 Saat ini sedang menempuh pendidikan di Prody Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, IAIN Metro. Ia menuntaskan pendidikan di SMP Negri 1 Rawajitu Timurdan melanjutkan ke MA Muhammadiyah Purbolinggo.



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN KPM PEKON ASAHAN WAY SINDI



Suasana Kegiatan Mengajar TPA



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Kegiatan Ibu-Ibu di Pekon Asahan Way Sindi



Suasana Kegiatan Bersih Masjid Setiap Hari Jumat dan Gotong Royong Membersihkan Pekon 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Suasana Kegiatan Gebyar Anak Sholeh



Kegiatan Taman Baca



Kegiatan Membuat Kerajinan



Suasana Kegiatan Kunjungan Ke SDN Henimandak Pekon Asahan Way Sindi 40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Suasana Kegiatan Pengadaan Papan Nama Jalan



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Suasana Malam Perpisahan sekaligus pentas seni adik-adik dengan Warga Pekon Asahan Way Sindi



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii



Suasana Foto Bersama dengan Bapak Peratin, Aparatur Desa, Warga Pekon dan Para Pemuda



40 Hari Terindah Pesisir Samudra Hindia|iii