Laporan KPM-DR Septian Aldi Syaputra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH (KPM-DR) IAIN METRO



Di Susun Oleh : NAMA SEPTIAN ALDI SYAPUTRA



NPM 1601070120



Judul Kegiatan :



LEMBAGA PENELITIN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO TAHUN 2020



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT DARI RUMAH (KPM-DR) IAIN METRO



“Judul Kegiatan”



Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal ......................



Mengetahui, Pelaksana



Septian Aldi Syaputra NPM 1601070120



Dosen Pembimbing Lapangan



Andree Tiono K, M.Pd.I NIDN. 201809770 KATA PENGANTAR ii



Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesehatan selama masa pandemic seperti saat ini dalam melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat dari rumah (KPM-DR) serta dalam penyusunan laporan akhir. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Penulis menghaturkan terimaksih kepada 1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag , sebagai Rektor IAIN Metro. 2. Dr. Zainal Abidin, M.Ag sebagai ketua LP2M yang telah memberikan bimbingan. 3. Bapak Andree Tiono K, M.Pd.I sebagai dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 4. Ketua RT 027 RW 009 Kelurahan Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat, Bapak Suranto Selaku ketua RT setempat 5. Seluruh tokoh masyarakat serta tokoh agama Kelurhan Yosomulyo yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam membantu mensukseskan KPM-DR mahasiswa IAIN Metro. 6. Teman-teman seperjuangan kelompok KPM di Kota Metro yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan laporan akhir Individu ini. Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.



Metro, 8 Agustus 2020



Septian Aldi Syaputra



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.............................................................................



ii



HALAMAN PENGESAHAN...............................................................



iii



KATA PENGANTAR...........................................................................



iv



DAFTAR ISI..........................................................................................



v



DAFTAR TABEL..................................................................................



vii



DAFTAR GAMBAR.............................................................................



viii



DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................



ix



ABSTRAK..............................................................................................



x



BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ..................................................................... B. Kondisi Umum desa............................................................... C. Permasalahan ......................................................................... D. Fokus dan Prioritas Program.................................................. E. Sasaran dan Target.................................................................. F. Jadwal Pelaksanaan Program.................................................. G. Pendanaan .............................................................................. H. Sistematika Penyusunan.........................................................



1 2 3 3 4 4 5 6



BAB II MERTODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat.............. B. Pendekatan dan pemberdayaan Masyarakat...........................



7 12



BAB III KONDISI DESA A. Sejarah Singkat Desa.............................................................. B. Letak Greografis..................................................................... C. Struktur Penduduk.................................................................. D. Sarana dan Prasarana..............................................................



14 15 16 18



BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecah Masalah................................................... B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan. . C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil



19 19 23



iv



BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ............................................................................ B. Rekomendasi ..........................................................................



24 24



Epilog A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM.................................. B. Penggalan Kisah Inspiratif..........................................................



26 26



DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI SINGKAT LAMPIRAN-LAMPIRAN



DAFTAR TABEL



v



DAFTAR GAMBAR vi



20 21 22



BELAJAR BAHASA INGGRIS TENTANG NAMA-NAMA HEWAN



vii



BELAJAR BAHASA INGGRIS TENTANG NAMA-NAMA HEWAN



SOSIALISASI TENTANG COVID-19 DAN JUGA PERSIAPAN PANITIA QURBAN



viii



ix



Ringkasan Eksekutif Kuliah Pengabdian Masyarakat dari Rumah (KPM-DR) merupakan program dari LPPM yang diserahkan kepada mahasiswa selama 60 hari. KPM-DR IAIN Metro dilaksanakan di Kota Metro. Sasaran KPM-DR saya adalah Kelurahan Yosonulyo, Kecamatan Metro Pusat. Kelurahan Yosomulyo merupakan wilayah yang masih termasuk Desa-Kota dengan tingkat ekonomi rata-rata. Seperti yang kita tahu, masa Pandemi adalah masa yang sangat sukar bagi kita, baik dari segi Pendidikan, Pekerjaan, Maupun Peribadatan. Peserta KPM-DR yang berjumlah 5 orang dari berbagai jurusan telah melakukan beberapa bentuk sosialisasi penyuluhan dan pengabdian di berbagai desa di Kota Metro. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya 1) Sosialisasi tentang Covid 19. 2) Bimbingan belajar di masa Pandemi. 3) Sosialisasi tentang Langkah-langkah prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)



x



ABSTRAK



. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan program Kuliah Pengabdian Masyarakat dari Rumah (KPM-DR) periode II tahun 2020 di Kota Metro, Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 1 Juli 2020 hingga 29 Agustus 2020 oleh IAIN Metro di bawah unit Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM). Kegiatan ini saya fokuskan pada beberapa bidang yaitu, bidang keagamaan, kesehatan dan bidang pendidikan. Mengingat situsai dan kondisi, dimana Virus Korona Dalam bidang keagamaan, mencakup beberapa macam program, antara lain Kegiatan pengajian rutin. Dalam bidang kesehatan, mencakup program senam rutin. Dalam bidang sosial, mencakup memperindah taman baca. Dalam bidang pembangunan, mencakup program pembuatan plang jalan. Dalam pelaksanaan kegiatan KPM, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan hasil bimbingan dari pembimbing dan juga dukungan dari segenap masyarakat Desa Hurun serta kerja sama tim yang dibangun dengan kuat. Pelaksanaan KPM sangat erat hubungannya dengan Tri Darma Perguruan Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah hanya sebagai penggugur kewajiban tugas yang diberikan oleh univesitas, namun juga bentuk nyata kontribusi mahasiswa untuk turut bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat. Karena itu dalam pelaksanaannya regulasi yang diterapkan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak terlepas dari keperdulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan pelaksanaan KPM tahun 2020 ini. Alhamdulillah, pada tahun ini kami diamanahkan untuk membina Kelompok KPM Desa Hurun. Adapun nama mahasiswa/i tersebut yaitu, M. Yusril Hardian, Ali Supangat, Gatot Munandar, Roro Wijayanti Puspito Ningdiah, Dwi Ria Latifah, Nur Wasilatul



xi



Mahmudah, Anita Rahayu, Maharani, Lutfi Hidayati, Cucu Purnama Sari, Widayanti, Melati. Selaku dosen pembimbing, saya berharap semoga Desa Hurun bukan hanya sekedar tempat untuk saling silaturahim antar anggota KPM, yang ujung-ujungnya cuma mengejar secarik sertifikat bernilai, agar bisa dijadikan persyaratan sidang skripsi kelak, melainkan hendaknya menjadi ladang amaliah, ladang bakti mahasiswa IAIN Metro kepada masyarakat disana dan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terakhir, kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga Desa Hurun yang telah berkenan menerima mahasiswa IAIN Metro melakukan program KPM serta para pemuka Desa dan pemuka agama. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa kami ucapkan kepada pihak pemerintah Desa yang telah memberi izin sehingga kegiatan KPM sehingga dapat berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh warga. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Metro,25 Februari 2020 Dosen Pembimbing Lapangan



Drs. Mokhtaridi Sudin, M.Pd NIP. 195808311981031001



xii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KPM-DR adalah sebuah Kuliah Pengabdian dari rumah yang wajib dilaksanakan oeh mahasiswa dengan tetap harus berada di lingkungan rumah saja, mengingat bahwa saat ini Covid 19 sudah memakan korban jiwa yang tidak sedikit akibat virus Korona. Program KPM-DR menempatkan mahasiswa IAIN Metro selama kurun 1 Bulan 29 hari, yakni dari tanggal 1 Juli 2020 sampai 29 Agustus 2020. Walaupun berada di lingkungan rumah, menjaga jarak (Physical Distancing) aalah hal nomor 1 yang wajib dilakukan oleh Mahasiswa KPM-DR agar terhindar dari paparan Covid-19. Selama masa Pandemi seperti saat ini, Mahasiswa bertugas untuk memberikan penyuluhan tentang pengertian Covid-19, bersosisialisasi dengan masyarakat tentang cara prilaku hidup bersih dan sehat Selama masa Pandemi, dan mengajarkan anak-anak supaya giat belajar walaupun belajar daring (via online) . Dinamika pun terjadi di dalam masyarakat selama masa pandemic seperti saat ini. Di dalam KPM-DR ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar memcahkan permasalahan kemasyarakatan sekaligus membantu memberikan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan cara berfikir analitis, kritis dan kreatif. Mahasiswa dan masyarakat bersama-sama melakukan edukasi tentang covid-19, bahaya pencegahan penularan, memutus rantai penyebaran, sert sadar akan arahan pemerintah terkait pandemic covid-19. Mahasiswa juga terlibat dan berperan aktif dalam melakukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat, ketahanan ekonomi, pangan, sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat serta memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah masing-masing untuk menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi masa andemi seperti saat ini. KPM-DR di harapkan dapat mengasah kemampuan peserta KPM-DR untuk dapat membangun kerja sama tim lintas keilmuan, dan juga kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program pencegahan dan penularan covid-19 di daerahnya masing-masing. KPM-DR IAIN Metro 2020 yang dilaksanakan pada periode II tahun akademik 2020/2021 ini diharapkan mampu menjadi sarana penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi pandemic covid-19.



xiii



Program kerja individual saya sebagai berikut : 1. Program Keagamaan Umum ( Bidang Agama ) 2. Program Pendidikan ( Bidang Sesuai Jurusan ) 3. Program Penunjang ( Bidang Kesehatan ) Penulis telah melakukan survey, dan menemukan ada beberapa permasalahan yang ada di kelurahan Yosomulyo, antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang kisah Nabi dalam memerangi kaum Kafir yang masih menyembah berhala dan melupakan Allah 2. Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang nama-nama hewan menggunakan bahasa Inggris ; cara menyebutkan nominal angka dan tahun menggunakan bahasa Inggris, dan juga kurang memahami apa saja nama-nama mata uang yang ada di berbagai negara. 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Apa sih itu covid 19, bagaimana cara menanggulanginya, gejala apa saja yang biasanya timbul pada covid-19 dan menegur masyarakat yang masih bandel tidak memakai masker di masa Pandemi seperti saat ini. Dari beberapa permasalahan yang ada di Desa Hurun saya memilih dan akan melakukan program sebagai berikut : a. Bidang Keagamaan Umum (Sosialisasi tentang ulasan Nabi Nuh AS dalam mengajak kaumnya untuk menyembah dan mengingat Allah setiap saat) b. Bidang Pendidikan (Bimbingan belajar tentang nama-nama hewan menggunakan bahasa Inggris). c. Bidang Penunjang(sosialisasi penjelasan Covid 19 dan membagibagikan masker kepada Masyrakat). B. Tujuan dan Sasaran Tujuan dilaksanakannya KPM-DR kali ini adalah untuk : 1. Meningkatkan kesadaran dan kepeduliaan masyrakat terhadap wabah Covid-19, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang prilaku hidup bersih dan sehat, cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta memberikan sosialisasi akan pentinya menggunakan masker dan menjaga jarak mnimal 1 meter. 2. Memberikan dorongan kepada anak-anak di lingkungan sekitar agar giat belajar dengan cara



xiv



dengan mengisi hari-hari mereka selama daring yaitu mengajar mengaji, mengajar bahasa Inggris, dan sebagainya. Sasaran Sasaran atau target KPM-DR periode II adalah 1. masyarakat yang berada lingkungan tempat tinggal mahasiswa 2. Anak-anak yang berada di sekitar lingkungan rumah. 3. Seluruh masyarakat di Indonesia umumnya yang dilakukan dengan bantuan media sosial.



C. Hasil yang diharapkan Penulis telah melakukan survey, dan menemukan hasil setelah mengajar dan juga memberikan penyuluhan kepada Masyarakat, antara lain : 1. Anak-anak lebih giat belajar dan mencari tahu kisah-kisah Nabi, terutama Nabi Nuh. Mereka beranggapan bahwa Perjuangan Nabi Nuh AS dalam mengajaknya kaumnya sangatlah berat. Mereka sangat riang ketika di putarkan video animasi tentang kisah Nabi Nuh AS melalui Laptop. Dengan begitu, mereka tertarik untuk belajar di rumah dengan memanfaatkan teknologi ketika masa pandemic saat ini. Di harapkan bahwa pandemic bukan jadi penghalang mereka untuk belajar, meskipun tidak pergi ke sekolah. 2. Anak-anak lebih beranggapan bahwa ternyata Bahasa Inggris itu tidaklah sulit. Bahasa Inggris itu menyenangkan. Seiring dengan majunya era Globalisasi, anak-anak tidak akan kalah saing dengan anak-anak di Negara lain karena sudah dapat berbicara bahasa Inggris sejak dini. 3. Masyarakat lebih menyadari, ternyata jika kita tidak menggunakan masker, resiko penyebaran covid-19 lebih cepat meluas. Selain itu, tidak mencuci tangan juga menjadi faktor utama terjangkit virus korona. Masyarakat berharap agar mereka selalu sehat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berdoa kepada



xv



Allah supaya dijauhkan dari musuh nyata selain korupsi, yaitu Covid19.



D. Strategi Kegiatan Tahapan-tahapan yang dijalankan



xvi



E. Jadwal Pelaksanaan Program Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah pengambian Masyarakat (KPM) penulis mempunyai jadwal pelaksanaan program yang di susun sebagai berikut: Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja No



Program Kerja



Waktu



1



Pembinaan belajar mengajar Jum’at, minggu, selasa TPA dusun kunyaian pukul 18.30 – 20.00 wib.



2



Pembinaan belajar mengajar Setiap hari pukul 15.00Taman baca baru 17.00 wib



3



Pembinaan belajar mengajar Jum’at sabtu, minggu, pukul taman baca lama 15.00- 17.00 wib.



4



Pembinaan anak-anak PAUD Senin dan selasa, pukul kuntum mekar 08.00 - 10.00 wib.



5 7



Pengajian rutin ibu-ibu Qosidaha ibu-ibu dan remaja



xvii



Selasa,rabu, Pukul 20.0022.00 wib. Jum’at, pukul 20.00 s/d selesai



8



Sosialisasi serta kegiatan donor Senin 10 februari 2020 , darah pukul 08.00- s/d selesai



9



Sosialisasi Mu’amalah



10



Akad-Akad Rabu, 29 Januari 2020, pukul 09.00 sd/selesai



Senam rutin ibu-ibu



Minggu , pukul 07.00 wib.



F. Pendanaan Untuk pelaksanaan pogram kerja tentunya ada beberapa yang menggunakan dana, maka dari itu penulis menyusun anggaran pendanaan dalam pelaksanaan program kerja, yaitu : Tabel 1.2 Anggaran Pendanaan Program Kerja Sosialisasi tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar Bimbingan Belajar cara menjadi tour guide Sosialisasi donor darah serta kegiatan donor darah



Anggaran FREE



Sumber Dana -



FREE



-



Rp. 400.000



Dana KPM



A. Sistematika Penyusunan Dalam penyusunan program kerja yang dilakukan oleh peserta KPM periode I berdasarkan identifikasi masalah dan potensi yang ada di lingkungan masyarakat. Sehingga yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam penyusunan laporan akhir individu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : a. Tujuan dan manfaat rencara program kerja yang disusun. b. Jenis laporan akhir yang mendorong terciptanya kerja sama antara peserta KPM dengan Pemerintah Desa, Aparatur Desa dan masyarakat. xviii



c. Pengaruh dari pelaksanaan program kerja yang dilakukan.



xix



BAB II PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PROGRAM



A. Pelaksanaan KKN dari Rumah



1. Participatory Action Research (PAR) PAR merupakan suatu pendekatan untuk mewujudkan perubahan sosial yang mencakup perubahan paradigma/pemahaman, tindakan, dan relasi sosial yang didasarkan pada prinsip kesetaraan, kebersamaan, dan keadilan, dan kemerdekaan. Perubahan tersebut bertujuan mengubah masyarakat pasif kepada masyarakat aktif.1 Inti teori dan praktek PAR adalah sebagai berikut: a. Sebuah gerakan sosial dengan semangat pembebasan diri dari belenggu ideologi dan relasi kuasa yang menghambat manusia mencapai perkembangan harkat dan martabat kemanusiaannya; b. Sebuah upaya dan proses yang memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan membangun kekuatan politik melalui penelitian kritis, pendidikan pembebasan, dan tindakan sosial-politik; c. Proses masyarakat membangun kesadaran diri melalui dialog dan refleksi kritis; d. Riset sosial dengan prinsip: 1) Produksi pengetahuan oleh masyarakat (selanjutnya disebut komunitas) mengenai agenda kehidupan mereka sendiri, 2) Partisipasi dalam pengumpulan dan analisa data, dan 3) Kontrol mereka terhadap penggunaan hasil riset. e. Orientasi komunitas lebih pada proses perubahan relasi sosial (Transformasi sosial) Dalam menggunakan metode PAR ada beberapa paradikma yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut: a. Ontologi: Perubahan sosial dapat diciptakan dan sekaligus menjadi tujuan. Agusafandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013) 1



xx



b. Epistemologi: 1) Proses perubahan adalah partisipatif dan melibatkan interaksi belajar antara researcher dan partisipan. 2) Hanya melalui perubahan sosial berkeadilan orang-orang yang berada di level bawah dapat menapaki kehidupan yang lebih baik. a. Methodologi: Peneliti bertindak sebagai seorang fasilitator, dan aktiv dalam proses perubahan yang diupayakan. b. Pengumpulan Data: 1) Tidak ada teknik yang baku, melainkan diciptakan secara kreatif sesuai kondisi yang dihadapi. 2) Qualitative interviewing berupa wawancara mendalam tentang suatu masalah, catatan lapangan secara rinci. 3) Validasi Temuan-temuan: Proses siklus menciptakan keterkaitan antara teori dan praktik. Metode PAR juga memiliki prinsip-prinsip yang perlu kita ketahui dan pahami sehingga kita dapat menggunakan metode ini dengan baik dan benar, prinsip-prinsip metode PAR adalah sebagai berikut: a. Pendekatan untuk meningkatkan kehidupan sosial dengan cara merubahnya. b. Keseluruhan bentuk partisipasi dalam arti yang murni c. Kerjasama d. Membangun mekanisme kritik diri komunitas e. Proses membangun pemahaman sistematis f. Melibatkan sebanyak mungkin orang dalam teoritisasi kehidupan sosial mereka g. Menempatkan pengalaman, gagasan, pandangan, dan asumsi sosial individu maupun kelompok untuk diuji h. Mensyaratkan dibuat rekaman proses secara cermat i. Semua orang harus menjadikan pengalamannya sebagai objek riset j. Merupakan proses politik k. Mensyaratkan adanya analisa kritis l. Memulai suatu isu kecil m. Memulai dengan siklus proses yang kecil n. Memulai dengan kelompok sosial yang kecil untuk berkolaborasi o. Mensyaratkan semua orang mencermati dan membuat rekaman



xxi



p. Mensyaratkan semua orang memberikan alasan rasional yang mendasari kerja sosial mereka. PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda dengan metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa dilakukan oleh para akademisi, lembaga survey, dll. Di dalam metode penelitian ilmiah pada umumnya seorang researcher menjadikan suatu kelompok masyarakat hanya sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti permasalahan tanpa memberikan perubahan (transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat tersebut.2 2. Asset Based Community Development (ABCD) Tiap aspek kehidupan dan setiap orang dalam sebuah organisasi atau komunitas punya potensi untuk berkontribusi dengan cara yang unik. Lingkungan fisik dan tempat kita hidup adalah sumber berkelimpahan aset-aset atau peluang-peluang yang kurang dimanfaatkan. Kelompok yang paling kuat dan saat ini paling berpengaruh dalam mempromosikan cara berpikir berbasis aset adalah Asset Based Community Development (ABCD) yang pertama kali diperkenalkan di School of Education and Sosial Policy di Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat. Pemberdayaan masyarakat berbasis aset berawal dari hasil kerja yang dilakukan sebagai bagian dari gerakan masyarakat dan perjuangan di daerah-daerah kumuh sekitar Chicago di Amerika Serikat. Kegiatan pengorganisasian masyarakat dirancang untuk merebut kekuasaan dari kelas menengah dan kelas atas, karena upaya memberdayakan masyarakat yang berada di wilayah-wilayah miskin terus menerus berakhir dengan kekecewaan dan kepasrahan untuk menerima bantuan dan ketergantungan pada pihak lain diantaranya pemerintah daerah. Pendekatan berbasis aset yang dikenal sebagai ABCD merupakan riset hasil penemuan Jody Kretzmann dan John McKnight selama lima tahun tentang inisiatif-inisiatif komunitas yang menuang keberhasilan dan diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul “Building Communities from the Inside Out” atau “Membangun Komunitas dari Dalam ke Luar”. Dalam bukunya, mereka menjelaskan bagaimana komunitas lokal dan kondisi Tedy Cahyono, “RISET AKSI PARTISIPATORIS | RESEARCH INFORMASI CENTER,”com 2



xxii



kehidupan sosialnya. Setelah hasil penelitiannya diterbitkan, mereka mendirikan Departemen Asset Based Community Development di AS. ABCD institute masih terus mengembangkan dan menyediakan sumber daya serta menginspirasi komunitas di seluruh dunia dengan pendekatan radikal terhadap pemberdayaan masyarakat. Metode pendekatan dengan menggunakan Asset Based Community Development (ABCD), mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh pemuda atau komunitas masyarakat. Masyarakat merupakan aset yang berharga bagi sebuah desa. Adanya pemuda merupakan generasi penerus untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan yang berlangsung atau yang akan datang. beragaman masyarakat desa dapat digabungkan dengan melihat keterampilan atau potensi yang ada pada setiap masyarakat. Ketrampilan dari setiap masyarakat di jadikan satu dalam wadah kelompok ibu PKK. Dengan adanya sebuah agrowisata bisa menjadikan sebuah kemajuan bagi masyaraka untuk mengembangkan desanya agar bisa meningkatkan ekonomi. Dan disebuah lembaga masyarakat bisa menjadikan perubahan yang berkelanjutan. Perubahan ini bisa mengikutkan partisipasi aktif bagi warga desa sehingga bisa mengetahui perubahan yang diinginkan dan bisa melanjutkan kedepannya. Warga desa juga bisa mengontrol pembangunan agrowisata yang ada didesa. Masyarakat desa juga ikut serta sebagai aktor berjalannya pengembangan agrowisata dengan dampingan pihak-pihak yang terkait. Dalam Metode ABCD memiliki lima langkah kunci untuk melakukan proses riset pendampingan diantaranya: a. Discovery (Menemukan) Proses menemukan kembali kesuksesan dilakukan lewat proses percakapan atau wawancara dan harus menjadi penemuan personal tentang apa yang menjadi kontribusi individu yang memberi hidup pada sebuah kegiatan atau usaha. Pada tahap discovery, kita mulai memindahkan tanggung jawab untuk perubahan kepada para individu yang berkepentingan dengan perubahan tersebut yaitu entitas lokal. Pendamping melakukan wawancara kepada masyarakat Petani agrowisata tentang berkembangnya usaha penanaman Belimbing. Wawancara tersebut dapat digiring untuk mengetahui aset dan potensi yang ada. Wawancara ini bersifat cerita antara masyarakat dengan pendamping



xxiii



sehingga yang banyak berbicara nantinya adalah masyarakat petani agrowisata. b. Dream (Impian) Dengan cara kreatif dan secara kolektif melihat masa depan yang mungkin terwujud, apa yang sangat dihargai dikaitkan dengan apa yang paling diinginkan. Pada tahap ini, setiap orang mengeksplorasi harapan dan impian mereka baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk organisasi. Sebuah mimpi atau visi bersama terhadap masa depan yang bisa terdiri dari gambar, tindakan, kata-kata, dan foto. Setelah melakukan wawancara kepada masyarakat agrowisata pendamping mulai mengetahui impian atau keinginan masyarakat Pekon Bandar Jaya. Setelah mengetahui keinginan atau impian maka langkah selanjutnya yaitu merancang sebuah kegiatan untuk memenuhi impian masyarakat. c. Design (Merancang) Proses di mana seluruh komunitas (atau kelompok) terlibat dalam proses belajar tentang kekuatan atau aset yang dimiliki agar bisa mulai memanfaatkannya dalam cara yang konstruktif, inklusif, dan kolaboratif untuk mencapai aspirasi dan tujuan seperti yang sudah ditetapkan sendiri. Proses merencanakan ini merupakan proses cara mengetahui aset-aset yang ada pada masyarakat agrowisata. Aset yang terlihat di wilayah Desa Ngringinrejo adalah agrowisata Belimbing dan Jambu merah. Aset ini yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi impian masyarakat Pekon Bandar Jaya. d. Define (Menentukan) Kelompok pemimpin sebaiknya menentukan ‘pilihan topik positif’: tujuan dari proses pencarian atau deskripsi mengenai perubahan yang diinginkan. Pendampingan dengan masyarakat terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pada Proses FGD pendamping dan masyarakat menetukan fokus pembahasan. Fokus pembahasan yang akan dibahas berupa hal yang positif. Poses FGD tersebut bisa berjalan dengan lancar kalau sudah disepakati pembahasan yang akan dibahas dalam diskusi antara pendamping dan masyarakat Pekon Bandar Jaya serta masyarakat sekitar agrowisata.



xxiv



e. Destiny (Lakukan) Serangkaian tindakan inspiratif yang mendukung proses belajar terus menerus dan inovasi tentang “apa yang akan terjadi.” Hal ini merupakan fase akhir yang secara khusus fokus pada caracara personal dan organisasi untuk melangkah maju. Langkah yang terakhir adalah melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati untuk memenuhi impian masyarakat dari pemanfaatan aset. Selain untuk memenuhi impian masyarakat agar berkembangnnya agrowisata Belimbing bisa meluas. Teori pada dasarnya adalah petunjuk (guide) dalam melihat realitas di masyarakat. teori dijadikan pola pikir dalam memecahan suatu masalah yang ada masyarakat. Pendampingan ini menggunakan pendekatan teori Asset Based Community Development (ABCD), yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh masyarakat. Untuk kemudian digunakan sebagai bahan yang memberdayakan masyarakat itu sendiri. Dari kedua pengabdian dan pemberdayaan masyarakat tersebut di atas kami penggunakan sistem PAR, karena sistem PAR merupakan suatu pendekatan untuk mewujudkan perubahan sosial yang mencakup perubahan paradigma/pemahaman, tindakan, dan relasi sosial yang didasarkan pada prinsip kesetaraan, kebersamaan, dan keadilan, dan kemerdekaan. Perubahan tersebut bertujuan mengubah masyarakat pasif kepadada masyarakat aktif. Sistem PAR ini sangat mudah dan dimengerti sehingga banyak digunakan dalam pengabdian dan pemberdayaan dalam masyarakat. B. PENDEKATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ada tiga jenis pendekatan yang bisa digunakan untuk membantu bagi tenaga penyuluh,fasilitator, agen pembaharuan serta lembaga pemerintah dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat diantaranya: 1. Pendekatan Mikro Dalam hal ini kegiatan pemberdayaan dilakukan pada kelompok sasaran sifatnya individual misalnya dalam bentuk konseling,bimbingan serta pengendalian stress yang mana tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta memberi bimbingan bagi para kelompok sasaran (penerima manfaat) untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari.Dengan kata lain model pendekatan ini bisa juga disebut dengan pendekatan yang berpusat pada tugas.



xxv



2. Pendekatan Mezzo Tidak seperti halnya dengan pendekatan mikro yang mana pemberdayaan dilakukan secara individual maka justru dalam pendekatan ini pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok penerima manfaat.Dalam hal ini,tujuan kegiatan pemberdayaan dilakukkan terhadap sekelompok klien dengan harapan pemanfaatan kelompok dapat difungsikan sebagai media,pendidikan,pelatihan dan interfensi sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan,kesadaran, membentuk sikap serta meningkatkan kemampuan kelompok sasaran (penerima manfaat ) dalam mengatasi berbagai pesoalan yang mereka hadapi. 3. Pendekatan Makro Untuk tipe pendekatan ini biasa juga disebut sebagai strategi sistem besar dengan alasan penerima manfaat (klien) diarahkan pada suatu lingkungan yang lebih luas.Selain itu ada beberapa jenis strategi yang bisa dikategorikan dalam pendekatan makro diantaranya perencanaan sosial ,aksi sosial, kampanye, perumusan kebijakan, lobbying serta manajemen konflik.Disamping itu pendekatan ini juga melihat para penerima manfaat (kelompok sasaran) sebagai kelompok yang memiliki kemampuan dalam memahami baik itu situasi mereka sendiri maupun cara memilih strategi yang dinilai tepat untuk mengatasinya. Dari ketiga pendekatan tersebut, kami menggunakan pendekatan mikro, yaitu kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pada kelompok dan sasaran sifatnya adalah individual, misalnya dalam bentuk konseling, bimbingan serta pengendalian stress yang mana tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta memberi bimbingan bagi para kelompok.



xxvi



BAB III KONDISI LOKASI KPM A. Sejarah Singkat Desa Hurun Pada abad ke 18 desa Hurun dihuni oleh sekelompok orang penduduk asli lampung. Desa hurun disahkantahun 1893 dalam masa pemerintahan colonial belanda dengan penduduk asli suku lampung. Nama desa hurun berasal dari kata eren yang berarti pemberhentian, karena Desa Hurun dahulunya merupakan daerah pemberhentian orang yang akan melintas untuk menempuh jarak yang jauh. Dalam perkembangannya Desa Hurun mengalami perubahan berada dalam wilayah suatu kecamatan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu: 1. 2. 3. 4.



Tahun 1883 termasuk dalam wilayah kecamatan Teluk Betung Tahun 1969 termasuk dalam wilayah kecamatan Panjang Tahun 1983 termasuk dalam wilayah kecamatan padang cermin Tahun 2014 termasuk di dalam wilayah kecamatan Teluk Pandan Desa yang terbentuk pada tahun 1863 adalah bekat perjuangan adat penduduk. *Seiring dengan adanya era reformasi pada awal tahun 2001, Digagas generasi muda didukung segenap lapisan masyarakat di dusun-dusun tersebut membentuk panitia pemekaran desa yang diketuai oleh Drs. Bustama Fathoni. Pada tanggal 15 Februari 2003 resmi secara administratif Desa Harapan Jaya terbentuk dan menjadi Desa Persiapan Harapan Jaya. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 23 Juni 2005 Desa Harapan Jaya resmi menjadi desa difinitip berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor : 28. Tanggal 29 Nopember 2005 Desa Harapan Jaya sejak berdiri hingga kini di Pimpin oleh Drs. BUSTAMA FATHONI sebagai Kepala Desanya. Sekilas tentang pemerintahan Harapan Jaya: a. Pada tahun 2003-2005 Desa Harapan Jaya sebagai Desa Persiapan dipimpin oleh Drs.Bustama Fathoni b. Pada Tahun 2005-2007 Desa Harapan Jaya resmi menjadi desa difinitip dipimpin oleh Drs.Bustama Fathoni c. Tahun 2007-2013 Drs.Bustama Fathoni terpilih menjadi Kepala Desa Harapan jaya d. Tahun 2013-2019 Drs Bustama Fathoni Kembali memimpin Desa Harapan jaya



xxvii



Setelah 15 Tahun berdiri desa Harapan Jaya kini mempunyai 9 (Sembilan) Dusun dan 18 RT diwilayah Desa Harapan Jaya. B. Letak Geografis Desa Hurun memiliki luas wilayah 4159 ha dengan perincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Tata Guna Tanah NO



DATA LUAS TANAH



LUAS



1..



Luas persawahan



166,50ha/m2



2.



Luas Ladang



20,00ha/m2



3.



Luas Perkebunan



875,00ha/m2



5.



Luas Peternakan



0,50ha/m2



6.



Luas Hutan



350,00 ha/m2



7.



Waduk/Danau/Situ



- ha/m2



Lahan lainnya



2747,00ha/m2



Total Luas



4159 ha/m2



Letak Desa berada di sebelah Selatan yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Pesawaran, jarak dari Desa hurun ke Kecamatan Teluk Pandan sekitar 0,30 km, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara



: desa sukajaya lempasing



Sebelah Timur



: Desa cilimus dan REG.19



Sebelah Selatan



: Desa hanura



Sebelah Barat



: Teluk Lampung.



 KondisiPerekonomian Jumlah penduduk Desa hurun Sebanyak 3,191 jiwa dengan penduduk usia produktif 2.680 jiwa, sedangkan penduduk yang dikategorikan miskin 511 jiwa. Mata pencaharian sebagian



xxviii



penduduk adalah Pekebun sedangkan hasil produksi ekonomis Desa yang menonjol adalah padi dan kakao. C. Struktur Penduduk Tabel 3.2 Jumlah Penduduk NO



PENDUDUK



JUMLAH



Jumlah Laki-Laki



1.689 orang



Jumlah Perempuan



1.502orang



Jumlah Total



3.191orang



Jumlah Kepala Keluarga



789 KK



Jumlah RT



15 RT



Jumlah Dusun



5 RW



Kepadatan Penduduk



per km



Sumber : Data umum Desa Hurun Tabel 3.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Hurun NO



JENIS PEKERJAAN LlJUMLAH



1.



Petani



568 Orang



2.



Buruh Tani



250 Orang



3.



Pegawai Negeri Sipil



25 Orang



4.



Pedagang/wiraswasta



20 Orang



5.



Peternakan



26 Orang



6.



Nelayan



26 Orang



7.



TNI AD/POLRI



91 Orang



8.



Pensiunan



26 Orang xxix



(PNS/TNI/POLRI) Bidan



2 Orang



9.



Karyawan Perusahaan Swasta 94 Orang



10



Tidak Bekerja



843 Orang



JUMLAH PENDUDUK



2.680 Orang



Sumber : Data umum Desa Hurun Tabel 3.4 Tingkat Pendidikan NO



TINGKAT PENDIDIKAN Kanak-Kanak



JUMLAH



1.



Taman (TK)



2.



Sekolah Dasar/ Sederajat



934 Orang



4.



SMP/Sederajat



335 Orang



5.



SMA/Sederajat



643 Orang



6.



Tamat SD/sederajat



213 Orang



7.



Akademi/ D1-D3



46 Orang



8.



Sarjana S1



22 Orang



9.



Sarjana S2



2 Orang



10.



Pendidikan Keagamaan Jumlah Total



211 Orang



25 Orang 2.193 Orang



Sumber : Data umum Desa Hurun D. Sarana dan Prasarana



xxx



Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Hurun Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran sebagai berikut: Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana SARANA DAN PRASARANA



JUMLAH



- Masjid



6 Buah



- Mushola



7 Buah



Sarana pemerintahan



Kantor desa



1 Buah



Sarana pendidikan



SD/MI



1 Buah



Sarana umum



Olahraga



1 Buah



Sarana kesehatan



Posyandu



3 Buah



JENIS SARANA Sarana peribadahan



- Jalan desa (aspal/beton) Sarana Transportasi



Prasarana air bersih



- jalan Provinsi (aspal/beton)



3,5 Km



- PAMSIMAS



1 Unit



- Sumur Gali



312 Buah



- Sumur Pompa/Bor



65 Buah



- MCK Umum Prasarana Sanitasi dan Irigasi



1.600 Km



1 Unit



- Jamban Keluarga



406 Buah



- Saluran Drainase



800 M



- Saluran Irigasi



xxxi



1.025 Meter



BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah 1. Uraian Masalah Berdasarkan hasil identifiksi yang telah dilakukan permasalahan yang terjadi adalah: a) Kurangnya kemampuan anak-anak mengenai tata cara berwudhu yang baik dan benar. b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara bersosialisasi dengan turis asing. c) Kurangnya minat masyarakat untuk donor darah. 2. pemecahan masalah a) Kurangnya kemampuan anak-anak mengenai tata cara berwudhu yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan ini di harapkan agar anak-anak di Desa Hurun menjadi anak-anak yang paham tentang cara berwudhu yang baik dan benar sesuai dengan aqidah di Al-Qur’an.. b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara bersosialisasi dengan turis asing. Dengan adanya bimbingan belajar tentang cara menjadi tour guide di harapkan masyarakat memahami maksud dan tujuan turis,sehingga potensi wisata bisa berjalan dengan baik. c) kurangnya minat masyarakat untuk donor darah. dengan adanya sosialisasi serta kegiatan donor darah yang diberikan kepada masyarakat diharapkan masyarakat dapat mehahami manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh serta pentingnya darah yang mereka berikan untuk membantu orang lain. B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Selama masa perencanaan program KPM, tidak banyak kegiatan yang kami persiapkan untuk dilaksakan di Desa Hurun Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan kami mengenai kondisi, budaya serta kebutuhan di Desa Hurun. Kami hanya merencanakan sedikit kegiatan sebelum keberangkatan KPM dan sisanya kami sesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan Desa



xxxii



Hurun disaat kami telah tiba di lokasi KPM. Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan KPM telah melalui proses observasi kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakannya. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar Menurut saya masih memerlukan bimbingan dan binaan tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar sesuai dengan aqidah di dalam Al-Qur’an. Karena pembelajaran tentang bberwudhu sebagai syarat sah salat harus ditanamkan sejak dini untuk membiasakan anak-anak.. Pembinaan ini diikuti oleh anak-anak SD dengan jumlah hampir 20 anak. Gambar4.1 Sosialisasi tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar



xxxiii



2. Bimbingan Belajar Tentang cara menjadi Tour Guide Bimbingan belajar menjadi tour guide yang saya lakukan adalah dengan mengajak orang-orang di desa Hurun yang bekerja di tempat wisata,misalnya di pantai yang terdapat turis manca Negara untuk berinteraksi langsung dengan mereka. Materi pembelajarannya antara lain kosakata tentang salam,kemudian kosakata tentang harga sewa sebuah perahu ketika ingin menyebrang ke pulau,menyewa fasilitas banana boats dan lain sebagainya. Gambar 4.2 Bimbingan belajar cara menjadi tour guide



3. Sosialisasi Donor Darah Pembinaan yang saya lakukan adalah dengan mengumpulkan masyarakat desa hurun untuk mengikuti sosialisasi serta kegiatan donor darah yang dimana saya lihat mayoritas desa ini sangat takut akan donor darah mereka menganggap donor darah itu mengerikan dan sakit, sehingga saya melakukan sosialisasi akan pentingnya serta manfaat donor darah bagi kesehatan, dilihat dari kondisi masyarakat yang mayoritas pekerja keras, kesehatan sangatlah penting untuk menunjang pekerjaan tersebut, maka dari itu saya mengadakan sosialisasi serta donor darah agar masyarakat dapat memahami arti donor darah tersebut dan tidak takut akan donor darah, yang nantinya diharapkan desa ini dapat menjadi desa pendonor yang akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.



xxxiv



Gambar 4.3 Sosialisasi Donor Darah



xxxv



C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Faktor Pendukung dan Penghambat Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Alhamdulillah dapat dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada. Berikut ini akan dijelaskan dengan lebih terperinci: 1. Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program kami, yaitu: a. Kami mendapatkan respon yang baik dari kepala desa hurun selaku pemimpin di Hurun dan juga dengan warganya. b. Kami juga mendapatkan masukan-masukan dari beberapa warga perihal kegiatan apa yang akan kami lakukan selama 40 hari penuh kami mengabdi. c. Adanya antusiasme dari anak-anak terhadap keberadaan kami di desa mereka dan itu juga sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan yang kami adakan di Desa Hurun. d. Dengan adanya kesiapan dan kematangan program yang kami lakukan juga menjadi salah satu faktor pendukung kami dalam melaksanakan KPM ini. 2. Faktor Penghambat Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor pendukung, kamipun mempunyai hambatan selama 40 hari kami mengabdi kepada masyarakat.



xxxvi



a. Harapan yang besar dari masyarakat desa hurun terhadap kami yang tidak dapat kami penuhi semua. b. Padatnya acara desa dan jadwal yang sama antar dusun Berdasarkan program-program kegiatan yang kami laksanakan selama Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), ada beberapa program yang dapat ditindak lanjuti seperti bimbingan menulis kaligrafi. Begitu juga dengan sosialisasi akad-akad mu’amalah yang kami lakukan mendapatkan respon sangat baik dari masyarakat.



BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI



A. Kesimpulan Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KPM ini adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro di Desa Hurun Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten pesawaran mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat. 2. Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro berlangsung dengan baik. Programprogram yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal walaupun mendapatkan sedikit kendala. 3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami memberikan dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas kehadiran kita baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Maka kita sebagai mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan yang baik bagi warga di Desa Hurun. 4. KPM yang kami lakukan di Desa hurun. ini dengan tujuan membawa kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang



xxxvii



5.



positif pula yang kami lakukan selama 40 hari kami mengabdi kepada masyarakat. Tentunya kegiatan KPM yang diadakan oleh Masyarakat (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang pembangunan akan terintegrasi.



B. Rekomendasi Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa di desa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerapkan ilmu untuk kemajuan desa tersebut. Hendaknya program-program yang telah kami laksanakan dimanfaatkan dengan baik dan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk terus maju menjadi masyarakat yang terampil dan berpengalaman.Dan untuk pelaksana KPM kedepanya supaya lebih terstruktur dan dengan persiapan yang matang supaya KPM dapat terlaksana lebih baik lagi. Demikian laporan Akhir Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN Metro Lampung periode I 2020 disusun sebagai salah satu syarat penilaian KPM. Semoga Laporan Ini dapat mempunyai Manfaat untuk semua pihak .



xxxviii



xxxix



EPILOG A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM Dengan hadirnya kami mahasiswa KPM IAIN Metro memberikan kesan kepada masyarakat Desa Hurun yaitu: 1. Kedatangan Mahasiswa KPM disambut dengan baik dan hangat oleh Aparatur Desa dan masyarakat yang ada di Desa Hurun. 2. Masayarakat Desa Hurun sangat senang dengan kedatangan Mahasiswa KPM karna diharapkan Mahasiswa KPM akan menyelenggarakan progja-progja yang bersifat membangun. 3. Mahasiswa KPM dianggap sebagai saudara bagi masyarakat Desa Hurun bahkan para ibu-ibu dan bapak mengangggap Mahasiswa KPM sebagai putra putri mereka sendiri 4. Masyarakat berharap kepada Mahasiswa KPM IAIN Metro agar apa yang telah di peroleh dari kegiatan pengabdian ini mampu dijadikan sebuah pengalaman dan pembelajaran yang bermanfaat. B. Penggalan Kisah Inspiratif KPM



(Hatiku tertinggal di tanah Hurun Pesawaran) Oleh: Gatot Munandar Suatu sore di sebuah kedai kopi di iringi lantunan lagu Bambina dari penyanyi bernama Pamungkas tampak seorang pria dengan apron di badannya sedang menyeduhkan kopi dengan begitu khusyuknya untuk para pelanggan setianya.Tiba-tiba terdengar bunyi “kring-kring” di ponsel Xiaomi miliknya,bunyi itu menjadi sebuah tanda ada pesan WhatsApp masuk.Pria itu lalu meletakkan gelas espresso yang sedang di pegangnya lalu bergegas mengecek ponselnya,ternyata pria itu mendapat pesan dari Grup KPM dari kampus tempatnya kuliah. Pesan di ponselnya memberitahukan bahwa tanggal 16 Januari 2020 adalah hari penerjunan KPM di sebuah desa bernama desa Hurun.Selesai bekerja dia lalu pulang ke kosannya dan mulai mengatur rencana untuk menyelesaikan tugas KPM nya. Singkat cerita setelah meminta izin cuti kerja selama 40 hari,kemudian meminta kasbon 200 ribu kepada si bos dan mendapatkan tambahan uang dari orang tuanya berangkatlah dia menuju desa Hurun untuk melaksanakan tugas KPM.



xl



Dalam perjalanan menuju desa tempatnya KPM terfikir dalam benaknya tentang teman-teman satu kelompok yang belum di kenalnya,apalagi saat itu ia berangkat terpisah dari rombongan,teman-temannya naik minibus sedangkan ia terpisah menaiki pick up bersama koper-koper dan barang-barang lain dari teman-temannya.Terlebih lagi ia memikirkan desa tempatnya KPM.Ini adalah kali pertama dia mendengar dan mendatangi desa tersebut. Yusril,Ria,Maharani,Ali,Roro,Lutfi,Melati,Wida,Inung,Anita, Cucu,dan dirinya sendiri adalah anggota kelompok KPM nya.Mereka adalah teman serumah selama 40 hari,teman membuat jadwal piket,merencanakan program kerja dan tentu saja tim untuk mengabdi di desa Hurun.Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk beradaptasi,tidur,makan,kehujanan,kepanasan yang kami rasakan bersama-sama membuat kami semakin dekat setiap hari,satu sama lain di antar kami sudah menganggap sebagai keluarga. Berbagai kegitan kami lakukan sampai akhirnya kami bertemu dengan para pemuda dan pemudi desa Hurun.Awalnya kami sempat berprasngka buruk karena latar belakang perbedaan suku.Namun semuanya melebur menjadi sebuah keindahan penuh warna ketika kami bias menyatukan perbedaan tersebut. KPM benar-benar mengajari kami untuk belajar hidup di dalam nyatanya bukan katanya.KPM sering memberikan situasi yang tidak terduga,kegiatan melenceng dari perencanaan yang sudah tersusun rapi.Hal-hal yang terjadi tersebut membuat kami semakin siap menghadapi situasi apapun. Dan pada akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam Terimaksih Desa Hurun, yang telah memberikan kami banyak pelajaran tentang kehidupan.Tentang banyak kebahagiaan dan sedikit kesedihan.Kami selalu percaya ketika kami kembali ke rumah kami masing-masing ini bukanlah ucapan ‘’selamat tinggal’’ akan tetapi ini adalah ucapan “sampai jumpa lagi,iya,sampai jumpa di hari yang lebih mulia”.Maka dari itu cara terbaik untuk menutup bab laporan KKN ini adalah dengan dengan menyanyikan reff lirik lagu penyanyi favorit saya Pamungkas “ tuk sementara sampai berjumpa,bersama-sama bercanda lagi,kenangan manis di tempat ini,jadi alasan untuk kembali ”.



xli



BIOGRAFI PENULIS



xlii



Gatot Munandar lahir di Lampung 25 Desember 1997.Memulai pendidikan di TK PGRI Lampung Timur,kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri Itik Rendai,setelah lulus kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono,Kemudian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono.Karena keterbatasan biaya beliau harus menunda setahun untuk melanjutkan kuliah. Saat ini penulis sedang menjalani pendidikan di IAIN Metro Lampung mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.Kecintaannya pada kopi membawanya menjadi seorang Barista di sebuah kedai bernama Kedai Kopi Mas di Metro,Lampung.Penulis mengambil kerja part time di sela-sela waktu kuliahnya.Penulis bercita-cita suatu hari nanti bisa menjadi juara di Festifal Kopi Lampung atau bahkan Nasional yang rutin di adakan setiap tahun.



xliii



DAFTAR PUSTAKA Agus afandi, dkk, Modul Participatory Action Reseacrh (PAR) (IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013) IsbandiRukmintoAdi, IntervensiKomunitasPengembanganMasyarakatsebagaiUpayaPembe rdayaanMasyarakat, (Jakarta, PT RajagrafindoPersada, 2008) Kotler, Philip &nancy lee, pemasaran di sektor public, Indonesia :indeks Louise C. Johnson, PraktikPekerjaanSosial (SuatuPendekatan Generalist), terj. Tim Penerjemah STKS Bandung (Bandung, 2011)



xliv



LAMPIRAN



Kegiatan Senam Kesehatan



Kegiatan mengajar di SDN 08 Teluk Pandan



xlv



Kegiatan belajar mengajar di TPA



Kegiatan Pengajian ibu-ibu ash-sobirin



xlvi



Qosidahan Remaja Risma



Silaturahmi Tetangga



xlvii