6 0 1001 KB
LAPORAN INVERSI DAN ATRIBUT SEISMIK MODUL 5 – SEISMIC INVERSION II (POST STACK) Nama NIM Tanggal
M Aldi 101117011 26 November 2020
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
Start
Data Seismik PostStack, Horizon dan low frequency model
Post-Stack Analysis
No
Error Kecil? Yes
Inversion
Hasil Inversi
Stop
Gambar 1. FlowChart
HASIL PRAKTIKUM
Gambar 2. Parameter Model Based Inversion
Gambar 3. Analisis Model Based Inversion
Gambar 4. Hasil Model Based Inversion
ANALISIS Pada gambar 2 merupakan pemilihan Parameter model based inversion dengan initial guess yang dipilih adalah soft constraint. Initial guess tersebut digunakan sebagai informasi tambahan setelah dilakukannya proses inversi. Bobot yang digunakan pada model ini sebesar 0.22 dengan average block size sebesar 2 ms. Hal itu dikarenakan untuk mendapatkan resolusi hasil inversi yang baik. Jika block size semakin besar, maka resolusi hasil inversi yang didapatkan kurang baik. Kemudian diberikan prewhitening sebesar 1% yang bertujuan agar hasil inversi menjadi stabil. Setelah itu dilakukan sebanyak 10 kali iterasi. Hal itu dikarenakan dengan 10 iterasi mendapatkan nilai error yang paling minimum diantara beberapa iterasi yang dilakukan. Nilai error hasil inversi dapat dilihat pada gambar 3, dimana hasil tersebut sudah cukup dikatakan baik karena nilai dari korelasinya sebesar 0.707251, hamper mendekati model awal. Berdasarkan hasil dari model based inversion pada gambar 4 menunjukkan bahwa terdapat nilai AI yang cukup tinggi pada zona interest (F1WC – F1WC_BASE & F2WC – F2WC_BASE), dengan nilai ratarata AI sebesar ±32500 dan [ft/s *(g/cc)]. Nilai AI tersebut menunjukkan bahwa terdapat lapisan yang memiliki densitas yang tinggi dengan nilai porosity yang kecil. Zona interest tersebut diduga sebagai zona reservoir.
Gambar 5. Parameter Model Bandlimited Inversion
Gambar 6. Analisis Model Bandlimited Inversion
Gambar 7. Hasil Model Bandlimited Inversion
Pada gambar 5 merupakan pemilihan Parameter model bandlimited inversion dengan high-cut frequency sebesar 22 Hz. Hal itu dikarenakan dengan nilai high-cut frequency sebesar 22 Hz diperoleh nilai error yang cukup kecil dan korelasi yang cukup tinggi. Dapat dilihat pada gambar 6, nilai korelasi yang didapat sebesar 0.770155. Nilai tersebut sudah dapat dikatakan baik dengan hasil inversi log AI yang sudah cukup match. Berdasarkan hasil dari model bandlimited inversion pada gambar 7 menunjukkan nilai yang hampir sama dengan model sebelumnya yaitu model based inversion. Nilai AI yang cukup tinggi pada zona interest (F1WC – F1WC_BASE & F2WC – F2WC_BASE), dengan nilai ratarata AI sebesar ±32835 [ft/s *(g/cc)]. Nilai AI tersebut menunjukkan bahwa terdapat lapisan yang memiliki densitas yang tinggi dengan nilai porosity yang kecil. Zona interest tersebut diduga sebagai zona reservoir.
Gambar 8. Analisis Spektral Colored Inversion
Gambar 9. Parameter Model Colored Inversion
Gambar 10. Analisis Model Colored Inversion
Pada gambar 8 merupakan analisis spectral untuk menentukan operator yang tepat dalam melakukan model colour inversion. Parameter analisis spktral yang digunakan yaitu frequency smoother sebesar 11 Hz, min frequency sebesar 7 Hz, dan max frequency sebesar 100 Hz. Penentuan parameter tersebut berdasarkan frekuensi yang dimiliki oleh data seismik. Kemudian pada gambar 9 ditentukan spektrum initial model dengan low frewuancy 47 Hz, hal itu dikarenakan dengan rentang frekuensi tersbut didapatkan nilai error yang paling minimum diantara rentang frekuensi lainnya. Hasil error dapat dilihat pda gambar 10, dimana didapatkan nilai error yang cukup tinggi dengan nilai korelasi sebesar 0.573079. hasil tersebut dikatakan tidak cukup baik sehingga perlu ditambah dengan beberapa parameter lainnya. Berdasarkan hasil dari model colour inversion pada gambar 11 menunjukkan bahwa terdapat nilai AI yang cukup tinggi pada zona interest (F1WC – F1WC_BASE & F2WC – F2WC_BASE), dengan nilai ratarata AI sebesar ±33450 [ft/s *(g/cc)]. Nilai AI tersebut menunjukkan bahwa terdapat lapisan yang memiliki densitas yang tinggi dengan nilai porosity yang kecil. Zona interest tersebut diduga sebagai zona reservoir.
Dari ketiga model inversi yang telah dilakukan, dapat disimpukan hasil model inversi yang paling baik adalah model bandlimited inversion. Hal itu dikarenakan memperoleh nilai korelasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan model lainnya, yaitu sebesar 0.770155.
Gambar 11. Hasil Model Colored Inversion