Laporan Kunjungan Industri Asli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUKTUR TBK



Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk Mengikuti UJIAN TENGAH SEMESTER Genap TA 2016/2017 Di Program Studi D4 Manajemen Industri



Disusun Oleh : Muni Ledia Astuti 4164075



POLITEKNIK POS INDONESIA PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN BISNIS BANDUNG 2017



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan Kunjungan Industri PT. Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Bandung



Disusun Oleh: Muni Ledia Astuti 4164075



Diterima dan disahkan oleh Dosen pembimbing: Hari/tanggal



: Selasa, 25 April 2017



Tempat



: Politeknik Pos Indonesia



Dengan Hasil



: Baik / Cukup / Kuran



Dosen Pembimbing Lapangan Kunjungan Industri,



Asaretkha Adjane Annisawati, SE., MBA NIK.11690208 i



LEMBAR PERSEMBAHAN Laporan kunjungan industri ini disusun menurut data-data, hasil surve, dan wawancara yang diperoleh dengan metode-metode tepat guna dengan maksud agar karya tulis laporan kunjungan industri ini mudah dipahami dan dapat dipertanggung jawabkan. Karya tulis laporan kunjungan industri ini dipersembahkan kepada: 1. Allah swt. 2. Orang-orang yang dicintai; ayah, ibu, adik, kakak, dan keluarga besar yang telah memberikan motivasi. 3. Ibu pembimbing lapangan Kunjungan Industri, Asaretkha Adjane Annisa, SE., MBA., Dosen wali kelas 1C, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini dari mulai memberi masukan sampai mengkoreksi sehingga laporan kunjungan industri ini dapat diselesaikan dengan baik. 4.



Ibu Ketua Program Studi D4 Manajemen Bisnis, Ibu Senny Hanadanyani, SE., MM.



Kami menyadari bahwa laporan kunjungan industri yang dibuat ini masih jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun akan selalu diharapkan setelah ini sebagai motivasi agar menjadi lebih baik lagi di karya tulis selanjutnya.



Bandung , April 2017



Penyusun



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada TuhanYang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan sebuah Laporan Kunjungan Industri dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran II pada semester genap tahun akademik 2016/2017. Selain itu, juga untuk memberikan informasi lebih lanjut industri Tomkins.



Kalau kita melihat pada kehidupan masyarakat saat ini, produk tomkins sangat dibutuhkan dan pastinya disukai oleh semua kalangan. Karena kehadiran produk tomkins dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari.



Penulis meyakini bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, terutama para pembaca yang ingin tahu lebih lanjut tentang industri Tomkins .Karena di dalam makalah ini terdapat banyak ilmu baru yang belum diketahui oleh para pecinta produk Tomkins.



Bandung, April 2017



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................................... i LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... v 1



2



3



4



BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1



1.2



Tujuan Kunjungan Industri .............................................................................................. 2



1.3



Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri ............................................................. 2



1.4



Sasaran dan Target ........................................................................................................... 2



1.5



Waktu dan Tempat ........................................................................................................... 2



1.6



Metode Pengumpulan Data .............................................................................................. 2



1.7



Pengelolaan Data .............................................................................................................. 2



BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 4 2.1



Sejarah Perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure ................................................. 4



2.2



Penjelasan Umum Produk Tomkins ................................................................................. 5



2.3



Prosedur Kerja karyawan ................................................................................................. 5



2.4



Proses Produksi Sepatu .................................................................................................... 7



BAB III SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 15 3.1



Simpulan......................................................................................................................... 15



3.2



Saran ............................................................................................................................... 15



LAMPIRAN .......................................................................................................................... 16



iv



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Proses Pemotongan Bahan Baku.................................................................................. 16 Gambar 2 Peoses Penjahitan Bahan Baku .................................................................................... 16 Gambar 3 Proses Pemasanagn Tali Sepatu ................................................................................... 17 Gambar 4Penyatuan Upper dan Midsole ...................................................................................... 17 Gambar 5 Pengeleman dengan Laste ............................................................................................ 18 Gambar 6 Pengepressan dengan Mesin ........................................................................................ 18 Gambar 7 Pengecekkan Sepatu ..................................................................................................... 19



v



1 1.1



BAB I PENDAHULUAN



Latar Belakang Masalah



Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Banyak cara untuk memasarkan suatu produk, dan banyak juga perusahaan perusahaan yang mendirikan suatu industri ,seperti industri Tomkins Kita semua tahu bahwa produk tomkins, merupakan produk sepatu olahraga yang berpusat di Bandung, Sejak tahun 2003, perusahaan ini mengembangkan produk sepatu yang kemudian diberi label Tomkins. Ternyata produk ini mendapat perhatian yang cukup besar dari para konsumen. Hal ini dibuktikan dengan produksi pabrik hingga mencapai 400.000 pasang sepatu setiap bulannya. Guna meningkatkan kualitas produksinya, perusahaan melakukan peningkatan berbagai komponen produksi mulai dari kualitas EVA (karet spon), phylon (hasil EVA), dan karet outsole. Proses produksi juga dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli di bidangnya sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dan pada saat kunjungan industri Tomkins kita bisa melihat dan mempelajari hal-hal baru seperti bahan baku ,proses pembuatan dan terakhir melihat hasil barang jadi , karena jumlah barang produksi yang banyak dan harus dikerjakan secara cepat industri ini memperkerjakan karyawan yang banyak dan dalam pembuatannya tidak semua dilakukam oleh manusia karena dibantu juga dengan mesin-mesin berteknologi tinggi. Kunjungan industri ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk lebih membuka wawasan terhadap dunia industri lebih dini. Setelah selesai mengikuti kunjungan industri ini diharapkan mahasiswa dapat memahami medan pekerjaan yang akan mereka geluti setelah lulus dari sekolah dengan membuat laporan kunjugan industri sebagai bentuk pertanggung jawaban.



1



1.2 Tujuan Kunjungan Industri 



Mengetahui bagaimana produk sepatu Tomkins diproduksi







Mengenalkan mahasiswa ke dunia kerja khususnya bidang industri







Memberikan wawasan lebih kepada mahasiswa terkait dunia perindustri



1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri 



Sebagai pertanggung jawaban setelah melakukan kunjungan industry







Sebagai salah satu syarat mengikuti UTS genap TA 2016/2017



1.4 Sasaran dan Target Sasaran pelaksanaan kunjungan industri ke PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk ini adalah Program Studi D4 Manajemen Bisnis semester 2 (dua)



1.5 Waktu dan Tempat Kunjungan industri ini dilaksanakan pada tanggal 17 April 2017 ke PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang bertempat di Jl. Raya Ranca Bolang No.98 Gadebage-Bandung Indonesia



1.6 Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dikumpulkan dengan metode berikut ini: 



Merode Interview







Metode Observasi







Metode Dokumentasi / documenter



1.7 Pengelolaan Data Data yang diolah dengan tahapan sebagai berikut: 1. Data dikumpulkan 2. Data diseleksi 3. Membuat kerangka laporan kunjungan industri 4. Mengembangkan kerangka laporan kunjungan industri 5. Membuat konsep laporan kunjungan industri 2



6. Mengetik laporan kunjungan industri 7. Mengevaluasi laporan kunjungan industri yang telah dibuat



3



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Sejarah Perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure



PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk didirikan pada tanggal 1 juli 1988 dengan nama PT. Bintang Kharisma dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bergerak dalam bidang industri sepatu. Pada tahun 1994,telah mencatat dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan menjadi PT. Bintang Kharisma. Pada tahun 1997, perusahaan merencanakan untuk melakukan diverifikasi usaha ke bidang lain yang juga mempunyai prospek cerah. Untuk itu, perusahaan mengganti nama menjadi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Sebelum direncanakan diverifikasi dapat terealisasi, kondisi ekonomi di Indonesia mulai memburuk sehingga perusahaan memutuskan untuk menunda rencana tersebut. Pada tahun 2001, Perseroan memproduksi hanya satu branded buyer yaitu merek Reebok. Untuk mengantisipasi resiko pemutusan kerja sama oleh Reebok,perseroan memutuskan untuk menjadikan tahun 2001 sebagai tahun konsolidasi dan mulai mempersiapkan usaha pengembangan pasar domestik. Pada bulan april 2002, perseroan menerima pemberitahuan dari Reebok International Limited sebagai single buyer dari perseroan bahwa pesanan sepatu yang diberikan kepada perseroan hanya sampai dengan bulan juli 2002, sehingga sejak bulan juli 2002 perseroan tidak lagi memproduksi sepatu merek Reebok. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk bergerak dalam bidang industri-industri



sepatu, khususnya sepatu olah raga dan memproduksi dalam berbagai fungsi dan ukuran. Selama ini produksi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk didasarkan atas pesanan pelanggan yang berasal dari luar negeri. Dengan demikian hampir seluruh sepatu olah raga hasil prodoksi perseroan adalah untuk diekspor dah harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pembeli dengan disain yang dibuat perusahaan atau pelanggan yang merupakan pemegang merek atau pemegang lisensi dari merek terkemuka.



PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk telah dipercaya memproduksi merek terkenal seperti OsKhos B’Gosh, Cheasepeaks, Body Glove, US Atheletic, PUMA, Avia, Adidas, Lonsdale, 4



Karimor dan Stadium. Tahun 1996, dari dua buyer besar yaitu Reebok dan Fila. Pada tahun 2000 dalam pengembangan pasar domestik telah memproduksi merek Tomkins



2.2 Penjelasan Umum Produk Tomkins a. Kantor pusat Kantor pusat PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk berada pada Gedung Dana Pensiun Bank Mandiri Lt. 3A yang beralamat di jalan Tanjungkarang No. 3-4A, Jakarta Pusat 10230, Indonesia. b. Lokasi produksi Sedangkan untuk lokasi produksi berada pada alamat jalan Rancabolang No. 98 Gedebage, Bandung dengan telepon kantor (022) 7560555 (hunting) dan faksimili (62-22) 756-2406.



PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk berdiri diatas tanah seluas 9,7 ha dengan luas bangunan sebesar 4,1 ha. Bangunan utama berupa pabrik untuk unit cutting,laminating, preparation, rubber, sewing, assembling, were house material, finished goods, design dan development. Sedangkan bangunan penunjang seperti kantor, kantin pujasera, poliklinik dan mini market yang dikelola oleh koperasi karyawan.



c. Bahan baku utama



Pada produksi sepatu ini, sepatu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian upper dan bottom. Bagian upper ini biasanya menggunakan bahan baku utama seperti kulit sapi olahan, kulit sintetis (PU/PVC), kain foam, kain lining, kain mesh dan kain canvas. Bagian bottom menggunakan bahan baku utama seperti karet, karet sintetis, bahan-bahan kimia, ethilini vinil asetat (EVA) dan lainlain.



Sedangkan untuk lapisan bagian dalam atau tatak sepatu adalah nylex, visapille dan foam halus. Kebutuhan bahan baku sebesar 70% masih mengimpor antara lain dari Korea, Taiwan, Malaysia dan USA sedangkan sebesar 30% sisanya diperoleh dari pasar lokal.



2.3 Prosedur Kerja karyawan



5



Tujuan dari peraturan dan disiplin kerja ini adalah untuk mengatur hak-hak, tanggung jawab serta kewajiban antara perusahaan dan karyawannya, untuk memperoleh hasil kerja yang optimal dan efisien, moral dan disiplin kerja yang tinggi, maka sudah ditetapkan dalam “Peraturan Perusahaan” yang sudah ditandatangani oleh pihak perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dan sudah disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Bandung. Peraturan perusahaan tersebut diantaranya: 1. Bagian menejemen perusahaan a. Jam kerja 



Hari Senin s.d Kamis : 07.30 s.d. 16.30 WIB







Istirahat : 12.00 s.d. 13.00 WIB







Hari Jum’at : 07.30 s.d. 17.00 WIB







Istirahat : 11.30 s.d. 13.00 WIB



b. Hari libur minggu dan hari-hari besar atau hari resmi. c. Cuti tahunan dengan gaji penuh. d. Izin tidak masuk kerja dengan gaji penuh. e. Cara-cara pengupahan atau penggajian. f.



Tunjangan hari raya keagamaan.



g. Perawatan dan pemeriksaan kesehatan. h. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). 2. Bagian pabrikasi a. Jam kerja normal



 Hari Senin s.d Kamis



: 07.30 s.d. 16.30 WIB



 Istirahat



: 12.00 s.d. 13.00 WIB



 Hari Jum’at



: 07.30 s.d. 17.00 WIB



 Istirahat



: 11.30 s.d. 13.00 WIB



 Hari Sabtu



: 07.30 s.d. 16.30 WIB



 Istirahat



: 12.00 s.d. 13.00 WIB



b. Jam kerja lembur  Hari Senin-Sabtu



: 2 – 6 jam setelah jam kerja normal 6



 Hari Minggu



: 07.30 s.d. 16.30 WIB



c. Hari libur minggu dan hari-hari besar atau hari resmi. d. Izin tidak masuk kerja dengan pemangkasan gaji. e. Cara-cara pengupahan atau penggajian. f. Tunjangan hari raya keagamaan. g. Perawatan dan pemeriksaan kesehatan. h. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek).



2.4 Proses Produksi Sepatu Dalam konstruksi sepatu, beberapa manufacture menggunakan istilah-istilah yang hampir sama yang menunjukkan elemen-elemen sepatu. Anda bisa lihat gambar berikut :



Umumnya konstruksi sepatu terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu : 1. Upper 2. Bottom



Upper



Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai dari ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue) sampai dengan bagian belakang. Karakteristik dari upper biasanya berbahan dasar kain sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit dengan jahitan (stitching process). 7



Bottom Bagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu. Biasanya orang menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole dan outsole. Dan ada juga yang menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).



Flow chart berikut merupakan proses standard produksi sepatu.



1. Upper Components Cutting



8



Manual Cutting



Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk pola-pola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.



2. Stitching / Sewing



Upper Sewing



Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan. 9



3. Outsole Production



outsole



Outsole, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll. Proses pembuatan outsole terdapat 2 jenis, yaitu molding dan injection. 4. Insole production



Insole



Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita mengenakan sepatu. Berikut proses pembuatan insole. 5. Stock Fitting Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses Assembling, namun ada juga beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting. Proses ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom sepatu, yaitu antara midsole dan outsole 10



sampai terbentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.



Stock Fitting



6. Assembly Pada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa dilihat dalam detail berikut. a. Laste Saat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa pasangan atau “set”, dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk sepatu agar mengikuti kontur kaki digunakan laste. Setiap Merek memiliki dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan size yang sama. Sepatu untuk kaki orang asia tentunya memiliki laste yang berbeda dengan jenis kaki orang Eropa.



11



Laste b. Penyatuan Upper dan Midsole Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast – Healast. Toelasting machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung / Toe. Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara yang sama. Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan mesin toelast-healast karena Upper dan midsole disatukan dengan cara di jahit. Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah terdapat laste dikenakan proses pemanasan/ heating agar bahan upper ( leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga mengikuti kontur permukaan laste.



Healasting Machine



12



Toelasting Machine



c. Treatment Upper - Bottom Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface ) Upper dan Bottom harus di Treatment terlebih dahulu. Pada dasarnya treatment ini bertujuan untuk membersihkan contact surface, membuka pori-pori permukaan bottom dengan penyinaran ultra violet (UV), cementing, dan Heating.



Upper-Bottom Treatment



d. Press Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin press. e. Pendinginan Secara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun leather/kulit ditreament ( melalui proses heating) untuk mengikuti kontur permukaan laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom di mesin press. Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses pendinginan diperlukan untuk 13



menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan diatas conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.



f. Finishing Proses ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu hasil produksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang final product.



Finishing Keseluruhan proses Assembling, bisa dilihat dalam vidio berikut, saya menggunakan proses assembling Adidas. Beberapa tahapan tampak tidak sama dengan yang saya sampaikan, ini erat kaitannya dengan aplikasi teknologi. Semoga Vidio ini memberikan masukan yang sangat berharga bagi praktisi, bahwa industri sepatu tidak selalu identik dengan midle teknologi, namun penggunaan high tech merupakan hal yang mungkin diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, quality, dan produktivitas.



14



3



BAB III SIMPULAN DAN SARAN



3.1 Simpulan Kunjungan Industri ini sangat bermanfaat terutama bagi mahasiswa jurusan manajemen bisnis karena bisa mempraktektakkan secara langsung hasil pelajaran yang selama ini di berikan secara teori, bahkan juga bisa menngetahui proses pembuatan sepatu dari awal bahan baku jadi hingga terbentuk dan dipasarkan, dan bisa memahami mesin teknologi yang digunakan untuk membantu proses pembuatan sepatu.



3.2 Saran 1. Kebersihan pabriknya harus lebih ditingkatkan 2. Diadakannya baju dan alat pengaman untuk pengunjung dan karyawan di dialam pabrik 3. Adanya jalur khusus bagi pengunjung untuk melihat-lihat proses produksi agar karyawan tidak merasa terganggu tetapi juga bisa berinterkasi dengan karyawan 4. Kunjungan industri ini diharapkan bisa diadakan setiap semester bagi jurusan manajemen bisnis ,karena membantu berpikir kreatif dan inovatif



15



4



LAMPIRAN



Gambar 1 Proses Pemotongan Bahan Baku



Gambar 2 Peoses Penjahitan Bahan Baku 16



Gambar 3 Proses Pemasanagn Tali Sepatu



Gambar 4Penyatuan Upper dan Midsole



17



Gambar 5 Pengeleman dengan Laste



Gambar 6 Pengepressan dengan Mesin 18



Gambar 7 Pengecekkan Sepatu



19