Laporan Kunjungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KUNJUNGAN PT PERTAMINA EP ASSET 4 SUKOWATI FIELD



DISUSUN OLEH :



NAMA



: RUDI ANDOYO



NIM



: 191430034



PRODI



: TEKNIK MESIN KILANG



KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS



CEPU, 20 DESEMBER 2019



1



KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Kunjungan Lapangan yang bertempat di ASSET 4 FIELD SUKOWATI TUBAN Penyusunan laporan kunjungan lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum PEM Akamigas Cepu tahun ajaran 2019/2020 pada semester 1. Program Studi Teknik Pengolahan Migas



Diploma 3. Yang disusun berdasarkan



Praktek Kerja Lapangan materi Pengenalan Industri Migas HULU pada hari sabtu tanggal 9 november 2019. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing serta bapak karyawan lapangan Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati Tuban yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan Laporan Kunjungan Lapangan ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa, terkhusus mahasiswa Teknik Pengolahan Migas Tingkat I yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Laporan Kunjungan Lapangan ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.Penulis menyadari bahwa pengetahuannya sangatlah terbatas, sehingga tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini.



Cepu, 20 desember 2019 Penulis,



RUDI ANDOYO NIM : 191430034



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1 1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................................1 1.3 Profil Company dan Lapangan..............................................................................2



BAB II PEMBAHASAN II.1 Peralatan diLapangan .......................................................................................... 4 II.2 Proses Produksi di Lapangan............................................................................... 10 II.3 Analisis Proses di SRU ......................................................................................... 12 II.4 Kegiatan di Laboratorium....................................................................................13



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN III.1 Kesimpulan...........................................................................................................14 III.2 Saran......................................................................................................................14



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kunjungan



lapangan



merupakan



kegiatan



pembelajaran



langsung



dilapangan,khususnya mahasiswa yang menempuh pendidikan dibidang vokasi. dimana kegiatan ini merupakan progam kegiatan pembelajaran semester ini. Politeknik Energi dan Mineral Akamigas merupakan perguruan tinggi kedinasan yang rutin mengadakan kegiatan kunjungan lapangan. Pada kali ini mahasiswa tingkat I progam studi Teknik Pengolahan Migas melakukan kunjungan lapangan ke PERTAMINA Asset 4 Field Sukowati Di eragloblalisasi saat ini tidak cukup belajar secara teori saja. Sehingga perlu diadakannya kunjungan lapangan, dimana mahasiswa diajak langsung dilapangan untuk belajar bersama sumber-sumber yang terkait. Dengan diadakannya kunjungan lapangan ini mahasiswa dapat menambah pengalaman tentang dunia kerja. Mahasiswa juga dituntut aktif dalam kunjungan lapangan ini agar mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang proses-proses yang ada dalam perusahaan tersebut. Sehubungan dengan diadakannya kunjungan lapangan ini mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan atas informasi yang telah didapatkan selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.



1.2 Tujuan Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah : 1. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam dunia kerja. 2. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir. 3. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam industri tersebut.



4



1.3 Profil Company dan Lapangan 1.3.1 Pertamina ep Ketika perang usai, Indonesia mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara. Hingga era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Kalimantan Timur. Kegiatan Eksploitasi Minyak Indonesia dimulai dari awal pemboran sumur minyak pertama yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Lalu, Sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883 yang disusul dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada 1885. Pt pertamina ep didirikan pada 13 september 2005. Sejalan dengan pembentukan pt pertamina ep maka pada tanggal 17 september 2005, pt pertamina (persero) telah melaksanakan penandatanganan kontrak kerja sama (kks) dengan bpmigas (sekarang skkmigas) yang berlaku surut sejak 17 september 2003 atas seluruh wilayah kuasa pertambangan migas yang dilimpahkan melalui perundangan berdasarkan uu nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi.



Sebagian besar wilayah pt pertamina (persero) tersebut dipisahkan menjadi wilayah kerja (wk) pt pertamina ep. Pada saat bersamaan, pt pertamina ep juga melaksanakan penandatanganan kontrak minyak dan gas bumi pertamina untuk wilayah kerja pertamina ep pada tanggal 17 september 2005 dengan bpmigas (sekarang skkmigas) yang berlaku sejak 17 september 2005. Dengan demikian wilayah kerja pt pertamina ep adalah wilayah kerja yang dahulu dikelola sendiri oleh pt pertamina (persero) dan wilayah kerja yang dikelola pt pertamina (persero) melalui tac (technical assistance contract) dan job eor (joint operating body enhanced oil recovery).



5



1.3.2 Profil asset 4 field sukowati



Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati merupakan tempat produksi minyak mentah (crude oil) yang sebelumnya dikelola oleh PT. PetroChina International. Sebelum diambil alih, Pertamina EP mengajukan untuk mengelola Lapangan Sukowati di wilayah kerja Tuban setelah kontrak Join Operating Body (JOB) Pertamina Hulu Energi-PetroChina East Java (PPEJ) di WK Tuban berakhir pada tanggal 28 Februari 2019.



Sebelumnya hak partisipasi pada Lapangan Sukowati ini 75% dikuasai oleh PHE, yaitu PHE East Tuban 50% dan PHE Tuban 25%. dan 25% lagi dikuasai oleh PT. PetroChina International. Dasar hokum Pertamina EP mengajukan hal ini adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2015 yang menegaskan bahwa ada hak istimewa untuk Pertamina. Dalam hal ini Pertamina mempunyai hak partisipasi mayoritas dan Petrochina mempunyai hak partisipasi minoritas.



Setelah habis masa kontrak pada 28 Februari 2018, dan diperpanjang sementara selama enam bulan, untuk penentuan status pengelolaan Lapangan Unitisasi Sukowati akhirnya mencapai titik terang. Mengacu pada keputusan Menteri ESDM Nomor 2800/13/MEM.M/2018 tanggal 17 Mei 2018, Lapangan Sukowati yang sebelumnya dioperatori oleh Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ), pada 20 Mei 2018 diserahkan kepada PT Pertamina EP.



6



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peralatan di lapangan 2.1.1 separator Separator merupakan suatu alat berbentuk tabung dan memiliki tekanan yang berfungsi untuk memisahkan dua jenis zat (air dan minyak). Pada asset 4 sukowati separator digunakan untuk memisahkan 3 fase. Yaitu, air, gas, dan minyak.



2.1.2 flare flare merupakan menara atau cerobong terakhir dari suatu proses pengolahan minyak pada sektor upstream dimana semua gas yang telah dipisahkan dari minyak akan dialirkan ke flare tersebut untuk dibakar.



7



2.1.3 Heat exchanger ( HE) Heat exchanger Adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai pemindah panasantara fluida yang temperaturnya lebih tinggi dengan fluida yang temperaturnyalebih rendah. Proses perpindahan panas dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Maksudnya: Perpindahan panas secara langsung ialah di mana fluida yang panas akan bercampur dengan deangan fluida dingin tanpa ada pemisah dalam suatu bejana Sedangkan perpindahan panas secara tidak langsung ialah dimana fluida panas dan dingin tidak berhubungan langsunng atau proses perpindahan panas melalui sebuah perantara sepertti pipa, tube, atau peralatan lainnya.



2.1.4 Tangki Tangki digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan dan produk dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas.



8



2.1.5 Gas Boot Gas boot berfungsi untuk memisahkan gas dari liquid agar gas tidak masuk ke Free Water Knock Out atau Wash tank. Disamping itu gas boot juga membantu mengurangi dan menstabilkan pressure yang datang dari separator, splitter atau wells sebelum masuk ke wash tank.



2.1.6 Pendingin (air fin fan cooler) Fin fan cooler adalah sejenis penukar panas yang menggunakan udara untuk media pendingin. Diperlukan area permukaan yang luas untuk perpindahan panas. Itu diterapkan untuk tabung bersirip untuk meningkatkan permukaan perpindahan panas dan desain kompak dari area kontruksi. Dan cairan proses dapat didinginkan oleh udara alami, tidak diperlukan pendingin dibandingkan dengn menara pendingin dan dapat dikurangi konsumsi listrik.



9



2.1.7 Striper Setelah keluar dari separator minyak masih mengandung H2S. di stripper akan mengurangi kadar H2S tersebut, targetnya adalah dibawah 100 ppm dengan cara menginjeksikan sweet gas ke dalam stripper guna dikontak kan dengan minyak yang masih mengandung H2S. Sweet gas ini diharapkan dapat mengikat H2S yang masih terikut di dalam minyak tersebut.



2.1.8 Pompa Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida cair (menaikkan tekanan dari fluida cair tersebut).



10



2.1.9 Filter Merupakan Unit yang berfungsi untuk membersihkan Produced water sehingga bisa memenuhi standar untuk di injeksikan kembali ke Water Injection Well. Terdapat dua filter yang mempunyai kapasitas 50.400 bwpd.



2.1.10 Scrubber Scrubber merupakan unit yang berfungsi untuk memisahkan cairan yang masih terkandung di dalam gas, proses pemisahannya hampir sama dengan gas boot yaitu karena adanya perbedaan berat jenis.



2.1.11 Kompresor Gas ada dua gas kompresor yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yaitu: a) Fuel Gas Compressor, berfungsi menaikkan tekanan bahan bakar gas bersih untuk turbin dan Gas Engine sampai 300 psig. b) Vapour Recovery Gas Compressor, berfungsi menaikkan tekanan gas buang dari Stripper untuk diproses lagi di dalam SRU 11



2.1.12 Pipa pipa digunakan sebagai tempat mengalirnya fluida. Pada asset 4 sukowati ada beberapa jenis pipa berdasarkan warnanya, yaitu :  Kuning: Gas  Hijau: Minyak  Biru: Air  Putih: Udara Instrument  Merah: Hydrant



2.1.13 Valve Valve digunakan untuk mengisolir dan mengatur keluar masuknya fluida.



2.2 Proses Produksi di Lapangan. Proses yang terjadi padapertamina asset 4 field sukowati ini adalah CPA (Central Process Area).Pada proses CPA ini ada 3 proses utama yaitu: 1. Proses Pemisahan (Separation) 2. Proses Pemompaan (Shipping) 3. Proses Sweetening Gas



12



PFD ( Proses Flow Diagram )



2.2.1 Proses Pemisahan (Separation) Proses ini berawal dari Liquid (air, minyak & gas) dari manifold dialirkan diseparator untuk dipisahkan. Pada proses ini minyak dari separator akan dialirkan menuju striper untuk menurunkan kandungan H2S yang masih terdapat pada minyak, kandungan H2S akan ditrunkan dengan target dibawah 100 PPM. Dengan diijeksikan sweet gas kedalam striper untuk dikontakan dengan minyak yang ada pada dalam striper tersebut. Dengan harapan dapat mengikat H2S yang terdapat pada minyak. Setelah melewati striper akan menuju ke alat berikutnya yaitu Gas Boot, yang berfungsi untuk menurunkan tekanan sebelum masuk kedalam tanki. Gas yang masih terdapat pada minyak akan dipisahkan pada Gas Boot dan dialirkan ke flare untuk dibakar. Yang perlu diperhatikan di tangki ini harus kondisi positif pressure (untuk menghindari oksigen masuk didalam tangki) karena didalam tangki sudah ada BAHAN BAKAR (minyak mentah) dan PANAS jadi harus kita hindari untuk OKSIGEN ada didalam tangki. Karena benda dapat terbakar karena adanya SEGI TIGA API, yaitu bahan baka, panas, dan oksigen. Air dari separator akan melewati Heat Excanger untuk difungsikan sebagai pemanas minyak saat proses pemompaan setelah ltu dilanjutkan masuk Gas boot untuk 13



dikurangi tekanannya sebelum masuk ditangki penampungan. Gas dari separator akan dialirkan sebagian ke pendingin gas agar terjadi kondensasi dan selanjutnya masuk di scruber untuk diambil kondensatnya kemudian masuk filter coalesing untuk disaring kotorannya sebelum masuk ke Absorber untuk dikontakkan dengan cairan solution (cairan kimia) dan keluaran dari Absorber sudah menjadi Sweet Gas. 2.2.2 Proses Pemompaan (Shiping) Proses pemompaan minyak adalah proses lanjutan dari proses pemisahan, dimana akhir dari proses pemisahan ada di tanki. Setelah dari tanki akan dihisap menuju pompa booster lalu dialirkan menuju HE (Heat Exchanger)untuk dipanaskan dipanaskan sebelum menjadi suction pompa besar dan dipompa langsung menuju Tangker lepas pantai. Di proses pemompaan ini ada tambahan chemical untuk menurunkan H2s yang terkandung diminyak dibawah 10 PPM dikarenakan diarea tangker nanti akan ada proses loading unloading minyak. Proses pemompaan air. Air dari tanki akan dihisap pompa booster untuk menjadi suction pompa besar dan selanjutnya langsung dipompakan kedalam sumur lagi (diinjeksikan / dikembalikan ke recervoir lagi) 2.2.3 Proses Sweetening Gas Proses ini berfungsi untuk menurunkan kandunngan H2S yang ada pada dalam gas untuk mmenjadi dibawah 10 ppm dari 1,6 %. Sebagian besar gasdari separator sekitar 4 MMCFD hasil dari gas sweet ( kandungan H2S dibawah 10 ppm) difungsikan sebagai blanket system, kebutuhan striper, pilot flare, dan penggerak turbin. 3.3 Analisis proses pada SRU SRU plant merupakan proses claus yang mampu mengkonversikan H2S di dalam gas asam menjadi elemen sulfur dengan suatu reaksi oksidasi di dapur reaksi dan bantuan reaktor berkatalis. Sulfur cair (molten) didapat dengan mengondensasikan hingga titik embun pada temperature 120-180oC dan ditampung di sulfur pit Z-2801. Sulfur cair ini dikirim ke pelletizing unit (Unit 59) untuk diolah menjadi butiran-butiran sulfur sebagai produk yang mempunyai nilai ekonomis sebanyak 300 mt/hari. Sulfur plant ini mampu mengonversikan hingga 98% gas asam. H2S yang tersisa sekitar 0.7% diserap kembali di tail gas unit dan di recycle kembali ke SRU unit. Sekitar 400 ppm H2S yang tidak bisa diserap di tail gas unit dikirim ke thermal oxidizer untuk dioksidasi menjadi SO2 kemudian dibuang ke atmosfir, yang ditunjukkan sebagai emisi sekitar 500 ppm. Agar feed gas dapat ditingkatkan dari offshore, maka eksesnya gas asam ke SRU unit juga bertambah, maka dibutuhkan oxygen plant untuk mendapatkan O2 murni sebagai media pembakaran di dapur reaksi. Manfaat dari SRU plant dapat menciptakan industri yang berwawasan lingkungan sehingga PT. Arun NGL Co. bisa melanjutkan usahanya untuk mengolah gas alam yang mengandung H2S tinggi untuk menambah produksi NGL disamping produk butiranbutiran sulfur yang mempunyai nilai ekonomis. SRU berfungsi untuk mengubah H2S dalam aliran acid gas dari treating unit menjadi sulfur dengan pembakaran gas buangan dengan memakai proses claus. Proses yang didasari reaksi katalitik dengan menggunakan katalis titanium dioksida dan 14



aktif alumina. Reaksi ini terdiri dari satu reaction furnace dan tiga converter serta fasilitas lainnya. Acid gas dari treating unit dengan CO2 72% dan H2S 24% bersama dengan gas yang direcycle dari tail gas unit dimasukkan ke dalam reaction furnace. Didalamnya juga dimasukkan udara untuk menyediakan O2 yang dibutuhkan. Didalam reaction furnace, konversi H2S menjadi sulfur sekitar 40%. Gas yang keluar dari reaction furnace dan mengandung sulfur pada fasa gas didinginkan di sulfur condenser I lalu menjadi sulfur cair (molten) dan dikirim ke sufur pit. Sisa gas yang tidak terkonversi dipanaskan lagi di inlet heater dan kemudian masuk ke reactor I. Disini konversi terjadi dengan bantuan katalis titanium dioksida dan active alumina. Konversi yang didapat mencapai 35%. Gas yang keluar dari reactor I mengandung sulfur dalam fasa gas dan di dinginkan di sulfur condenser II dan dikirim ke sulfur pit. Sisa gas tidak terkonversi dipanaskan kembali di reheater I sebelum memasuki reactor II. Di reactor II, katalis yang digunakan tetap sama dan konversinya mencapai 20%. Gas yang keluar dari reactor II didinginkan didalam sulfur condenser III. Sisa gas tidak terkonversi dipanaskan kembali di reheater II dan dikirim ke reactor III untuk mengkonversi gas H2S menggunakan katalis titanium dioksida. Hsil konversi ini sekitar 5%. Gas yang keluar dari reactor III didinginkan kembali menjadi sulfur cair dengan sulfur condenser IV. Gas tidak terkonversi selanjutnya dialirkan ke tail gas unit. Konversi akhir yang dicapai pada proses diatas mencapai sekitar 96%. Hasil yang diperoleh dari pendinginan sulfur gas menjadi sulfur cair (molten) dikirim sulfur pit dan selanjutnya dikirim ke unit pelletizing. Reaksi yang tak sempurna pada katalitik kolom akan dibawa kembali menuju reheater unit untuk menghilangkan kandugan gas yang masih ada pada sulfur. Begitu seterusnya hingga memperoleh sulfur murni tanpa ada kandungan gas-nya.•Jika sulfur yang terbentuk mempunyai konsentrasi yanglebih rendah antara 100-1000 ppmv (parts per million by volume) akan direaksikan kembali dengan oksigen pada reaksi pembakaran membentuk SO2di-reheater unit Reaksinya: S + O2 ---> SO2



15



2.4 Kegiatan Di Laboratorium Laboratorium Penggujian Minyak dan Bumi merupakan laboratorium yang kegiatannya meliputi pengujian dan proses produksi terbatas dalam skala laboratorium. Laboratorium ini sebagai pusat pembelajaran praktek & pelatihan bidang teknik kimia. Pada pertamina ep asset 4 field sukowati mempunyai laboratorium dengan berbagai jenis proses pengujian. Terdapat 4 proses pengujian yang dilakukan pada laboratorium ini, antara lain yaitu, pengujian minyak, pengujian air farmasi, pengjian solution, dan pengujiian gas. Pengujian ini dilakukan agar hasil atau produk yang dihasilkan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Pada pengujian minnyak yang dilakukan didalam laboratorium yaitu derajat API serta BS&W (Basic Sediment and Water). Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa kandungan air dan sediment crudenya, dengan tujuan agar dapat mengurangi kerusakan alat karena korosi serta dapat memperlancar proses pengolahan crude oil. Pada pengjian soluction ada 2 jenis proses, yaitu proses absorber dan proses oksidiser. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Absorber merupakan proses penyerapan H2S yang akan diolah menjadi katalis atau Fe3+. Sedangkan pada oksidiser akan terjadi proses regenerasi katalis, sehingga ion-ion Fe2+ akan kembali menjadi Fe3+. Pada pengujian air formasi, ada 2 proses, yaitu pengujian turbiditas dan oil content. Proses pengujian turbiditas dilakukan untuk menguji kekeruhan yang ada pada dalam air tersebut. Dan pada pengujian oil content dilakkan untuk menguji kandungan minyak yang ikut dalam air. Pada analisa gas. Dilakukan pengujian H2S yang ada pada sweet gas. Gas H2S harus sesuai dengan standart ppm yeng telah ditentukan agar tidak merusak komponen.



16



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan Pada kunjungan lapangan ini kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai industri Migas Hulu. Yang sebelumnya hanya mengetahui secara teori saja, namun sekarang telah mengetahui keadaan yang sesungguhnya dilapangan atau tempat proses pengambilan dan proses hingga menjadi sebuah produk. Setelah melaksanakan kegiatan kunjungan lapangan ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapatkan. Pada intinya, kegiatan kunjungan lapangan ini sangat berguna untuk mengembangkan apa yang diajarkan di kampus. Kunjungan lapangan bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja.



3.2 Saran Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan kunjungan lapangan ini masih banyak kekurangan. Banyak kendala yang terjadi, seperti saat pemandu menjelaskan tentang proses yang terjadi suara pemandu berbenturan dengan suara mesin-mesin yang ada di tempat kunjungan dilakukan, sehingga suara pemandu yang didengar mahasiswa kurang jelas. Namun kami telah berusaha melaksanakannya secara maksimal. Sebaiknya dilakukan penjelasan terlebih dahulu di ruangan OVERVIEW PERUSAHAAN untuk menjelaskan secara detail, sehingga ketika mengelilingi unit kita sudah paham ini peralatan apa fungsinya apa, lebih memudahkan dalam memahami . Selain itu, laporan ini juga masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran sangat diperlukan guna memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna ini.



17