LAPORAN MAGANG Ivan Dwi Nugraha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MAGANG PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA UNIT FINANCE AREA SULAWESI PT.PERTAMINA MOR VII



Disusun oleh, 1402144187



IVAN DWI NUGRAHA



PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY 2017



ii



LEMBAR PENGESAHAN II



Laporan magang dengan judul



PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA UNIT FINANCE AREA SULAWESI PT.PERTAMINA MOR VII



telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntasi Universitas Telkom Pada tanggal 29 Juli 2017



Pembimbing Akademik,



Dudi Pratomo. S.ET., M.Ak. 1077063-1



Kata Pengantar



Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’inya, serta kepada kita semua selaku umatnya. Laporan magang yang berjudul “ PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA UNIT FINANCE AREA SULAWESI PT.PERTAMINA MOR VII”



bertujuan untuk



memenuhi mata kuliah magang pada semester 6 Prodi Akuntansi di Universitas Telkom. Selain itu, penulis berharap tugas ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai “bagaimana prosedur penagihan piutang atas pembelian minyak” yang ada di PT Pertamina. Selesainya penyusunan laporan magang ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1.



Bapak Deannes Isnyuwardhana S.E., M.M selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Telkom University.



2.



Bapak Agus Anwar Musadad selaku Area Manager Finance MOR VII yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan program magang selama 30 hari.



3.



Bapak Prayetno selaku Officer Budget & Product Costing



sekaligus



pembimbing di Unit Keuangan yang telah memberikan ilmu, bekal, dan saran kepada penulis. 4.



Bapak Dudi Pratomo S.E., M.Si selaku dosen wali sekaligus dosen pembimbing Universitas Telkom yang telah banyak membantu, membimbing, dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini.



5.



Teman-teman penulis yang juga melaksanakan program magang di pertamina yang selalu memberikan dukungan, saran, dan do’a kepada penulis.



iv



6.



Bapak, Ibu selaku pegawai pada Finance MOR VII yang telah memberikan kesempatan dan ilmunya selama penulis melaksanakan program magang.



7.



Semua pihak dengan tidak mengurangi rasa hormat tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan semangat dalam menyelesaikan laporan magang ini. Penulis sadar bahwa yang dikemukakan dalam laporan ini masih jauh dari



sempurna karena beberapa keterbatasan dari penulis. Namun demikian mudahmudahan laporan magang ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta pengembangan ilmu pengetahuan. Atas segala kekurangan penulis mohon maaf serta mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sebagai perbaikan untuk kedepannya.



Bandung, 12 Juli 2017



Ivan Dwi Nugraha



v



DAFTAR ISI Halaman cover .................................................................................................................... i Lembar Pengesahan ........................................................................................................... ii Kata Pengantar .................................................................................................................. iv Daftar Isi ........................................................................................................................... vi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan ................................................................................................ 1 2.1 Lingkup Unit Kerja ........................................................................................... 14 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Prosedur .......................................................................................... 15 2.2 Pengertian Penagihan ........................................................................................ 15 2.3 Pengertian Piutang ............................................................................................ 17 2.4 Pengertian Piutang ............................................................................................ 19 BAB III. AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG 3.1 Realisasi Kegiatan Magang ............................................................................... 19 3.2 Relevansi Teori dan Praktik .............................................................................. 28 3.3 Permasalahan..................................................................................................... 28



BAB IV. Rekomendasi..................................................................................................... 32 Daftar Pustaka .................................................................................................................. 33 Lampiran



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Logo Pertamina .............................................................................................. 4 Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) MOR VII Sulawesi .................. 5 Gambar 1.3 Struktur Organisasi Fungsi Finance ............................................................... 7 Gambar 3.1 Customer Payment Method .......................................................................... 26



vii



DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja ...................................................................... 14 Tabel 3.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja ...................................................................... 21 Tabel 3.3 Flowchart H2H................................................................................................. 27



viii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Sebagai lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. Dengan pengalaman lebih dari 56 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir. Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina, agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana



1



Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya. Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB). Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi cadangan gas



metana



2



Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM. Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong). Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.



A. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.



2. Misi Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan



nasional



pada



umumnya,



terutama



di



bidang



penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi tersebut serta



pengembangan



3



optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.



3. Logo Perusahaan Gambar 1.1 Logo Pertamina



Sumber: Data Pertamina



4



B. Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi secara umum sebagai berikut: Sulawesi



Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) MOR VII Sulawesi GM Marketing Operation Region VII HSSE Area Manager Sulawesi Retail Fuel Marketing Region Manager VII Industrial Fuel Marketing Region Manager VII Aviation Area Manager Sulawesi Domestic Gas Area Manager Sulawesi Technical Services Area Manager Sulawesi Communication & Relation Area Manager Sulawesi Area Manager S&D Sulawesi



Berikut adalah beberapa penjelasan singkat mengenai struktur organisasi PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII, yaitu: 1. General Manager Marketing Operation Region VII General Manager Marketing Operation Region VII merupakan pucuk pimpinan dari PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII yang membawahi seluruh fungsi bisnis dan supporting yang terdapat dalam perusahaan ini.



5



2. HSSE Area Manager Sulawesi HSSE Area Manager Sulawesi merupakan salah satu fungsi yang mengurusi kesehatan, keamanan, dan lingkungan di wilayah kerja PT. Pertamina (Persero).



3. Retail Fuel Marketing Region Manager VII Retail Fuel Marketing Region Manager VII merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) PSO dan Non PSO dari PT. Pertamina (Persero) ke pihak industri.



4. Industrial Fuel Marketing Region Manager VII Industrial Fuel Marketing Region Manager VII merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam penyaluran BBM Industri dari PT. Pertamina (Persero) ke pihak industri.



5. Area Manager Supply & Distribution (S&D) Sulawesi Area Manager (S&D) Sulawesi merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam mengatur pola suplai dan distribusi BBM & LPG di wilayah Sulawesi.



6. Aviation Area Manager Sulawesi Aviation Area Manager Sulawesi merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam suplai dan distribusi bahan bakar avtur untuk pesawat terbang bagi maskapai penerbangan diwilayah Sulawesi.



7. Domestik Gas Area Sulawesi Domestik Gas Area Sulawesi merupakan salah fungsi yang bergerak dalam memasarkan LPG dan produk turunan gas lainnya di daerah Sulawesi.



6



8. Technical Services Area Manager Sulawesi Technical Services Area Manager Sulawesi merupakan salah satu fungsi yang menangani prasarana dan fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan operasional dilingkungan kerja Marketing Operation Region VII Sulawesi.



9. Communication & Relation Area Manager Sulawesi Marketing Branch Manager Sulutenggo merupakan salah satu fungsi cabang yang di tempatkan di kantor PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII sebagai unit pengontrol wilayah sulawesi utara, Sulawesi Tengah dan wilayah Gorontalo dalam penyaluran produk BBM, LPG dan produk turunannya.



Gambar 1.3 Struktur Organisasi Fungsi Finance Area Sulawesi



7



C. Strategi Bisnis Strategi perusahaan terbagi menjadi 2, terdiri dari strategi korporasi dan strategi bisnis. Strategi korporasi adalah garis besar cara PT PHE dalam mengelola portofolio wilayah kerja migas eksisting yang optimal. Berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT, maka strategi korporasi PT PHE adalah “Pertumbuhan yang Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan Selektif di Luar Negeri. Strategi bisnis adalah garis besar cara PT PHE agar setiap wilayah kerja migas yang dikelola dapat memenangkan persaingan (profitable), maka strategi bisnis PT PHE adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan keuntungan perusahaan melalui: -



Penambahan



produksi



melalui



optimalisasi



aset



eksisting,



pengembangan lapangan, kegiatan EOR dan kegiatan eksplorasi. -



Optimalisasi biaya dengan melakukan evaluasi struktur biaya setiap asset dan mengurangi biaya produksi.



-



Pertumbuhan cadangan melalui kegiatan eksplorasi.



2. Menerapkan HSSE excellence -



Hasil tertinggi kinerja HSE tercapai



melalui pendekatan yang



terstruktur. -



Patuh kepada peraturan yang berlaku.



-



HSE sebagai bagian dari budaya operasi.



-



Pengakuan oleh pihak eksternal.



3. Membangun SDM yang capable and competitive.



8



D. Aspek Manajemen 1. Aspek Produksi Brand yang diproduksi antara lain Elpiji, Musicool, BBG, Vi Gas, HAP. Elpiji adalah brand PT Pertamina untuk LPG (Liquefied Potreleum Gas). Adapula Musicool yang merupakan refrigerant hidrokarbon yang ramah lingkungan. Kemudian BBG (Bahan Bakar Gas) adalah brand PT Pertamina untuk bahan bakar gas yang komponen utamanya adalah gas Metana (CH4). Vi-Gas juga merupakan turunan dari LPG yang dinamakan LGV (Liquefied Gas for Vehicle), Vi-Gas dikemas dalam tabung yang juga berfungsi sebagai tanki bahan bakar. Sedangkan HAP (Hidrokarbon Aerosol Propellant) merupakan aerosol yang menggunakan LPG dengan komposisi tertentu.



2. Aspek Keuangan Untuk memperbaiki struktur keuangan, Pertamina antara lain melakukan penyelarasan strategi pembiayaan jangka panjang dan jangka pendek, percepatan penyelesaian piutang ke negara, optimisasi aset non-produktif, kerja sama transaksi lindung nilai valuta asing dengan beberapa bank nasional, dan beberapa implementasi aktivitas roadmap menuju World Class Treasury Centre. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara ditetapkan dan berlaku tanggal 3 Juli 2015. Peraturan ini mewajibkan Pertamina untuk: -



Menempatkan dana Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Badan Usaha MilikNegara (“PKBL”) pada deposito dan/atau jasa giro pada Bank BUMN;



-



Memperoleh sumber dana PKBL dari: a) Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya; b) Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program Kemitraan;



9



c) Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang Ditempatkan; d) sumber lain yang sah; -



Menjadikan sisa dana PKBL tahun buku sebelumnya sebagai sumber dana tahunberikutnya;



-



Memberikan jumlah pinjaman untuk setiap Mitra



-



Binaan dari Program Kemitraan maksimum sebesarRp75.000.000,(tujuhpuluh lima juta Rupiah);



-



Memberikan bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi danbentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kepasitas Mitra BinaanProgram Kemitraan. Dana untuk bantuan tersebut diambil dari alokasi dana Program BinaLingkungan, maksimal sebesar 20% yang diperhitungkan dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.



3. Aspek Pemasaran Pertamina, melalui Direktorat Pemasaran, secara konsisten menerapkan empat strategi pemasaran utama sebagai berikut: -



Customer Focus, yaitu mewujudkan kapasitas dan kemampuan pelayanan kelas dunia terhadap customernya (world class customer service capabilities).



-



Operational Excellence dan Cost Leadership, yaitu menjalankan operasi dan layanan bisnis secara: a) Efisien, yang diarahkan pada biaya yang kompetitif pada pasokan dan rantai pasokan operasi, corporate center yang ramping dan efektif untuk mendukung operasi dengan biaya yang kompetitif,dan respon yang cepat dalam memenuhi kebutuhan dan terhadap perubahan yang terjadi di pasar. b) Excellent, dengan menekankan pada volume dan kontribusi profit di seluruh fungsi layanan, termasuk Kantor Pusat Pertamina.



10



-



Strategic Partnership, yaitu menjalin kerja sama dengan mitra bisnis strategis dalam menghadapi persaingan. Tujuan pokok



strategic



partnership adalah meningkatkan kapabilitas melalui kerja sama dengan mitra kelas dunia atau perusahaan terkemuka di bidangnya masing-masing yang relevan dengan bisnis Pertamina. Strategic Partnership juga mencakup sinergi dengan Anak Perusahaan. Pertamina menekankan peningkatan kapabilitas dalam 3 aspek, yaitu memperkuat brand image untuk mendapatkan akses ke pasar yang baru, memiliki kesempatan memperoleh kompetensi baru, dan mengoptimalkan biaya dan pendapatan. -



Capability Building, yaitu membangun kapabilitas organisasi kelas dunia dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia maupun sistem yang digunakan. Direktorat Pemasaran sebagai pionir transformasi di Pertamina mempunyai aspirasi untuk mewujudkan “profitable downstream” dengan tetap menjadi market leader di pasar domestik dan memperkuat eksistensi di pasar regional. Guna mencapai aspirasi tersebut, diperlukan suatu dukungan strategi yang kuat.



Mengacu pada RJPP dan guna mendukung terciptanya profitable downstream terdapat 4 sasaran pokok utama yang akan dicapai sebagai berikut: -



Mempertahankan bisnis domestik dan meningkatkan profitabilitas termasuk PSO.



-



Memperkuat Eksistensi Pasar Luar Negeri.



-



Menjalankan operasi dan layanan secara excellence dan efisien.



-



Kinerja lini bisnis menuju kelas dunia.



Sasaran pokok tersebut, akan dilaksanakan dengan 4 strategi utama: -



Fokus pada pelanggan, mewujudkan Perusahaan yang memiliki kapabilitas pelayanan kelas dunia terhadap customer (world class customer service capabilities).



-



Operational excellence dan cost leadership.



11



-



Menjalin kerja sama dengan mitra bisnis strategis (strategic partnership) untuk mengisi kekurangan dalam menghadapi persaingan.



-



Membangun kapabilitas kelas dunia (capability building) dengan pembangunan kapabilitas organisasi kelas dunia baik dari sisi aspek fisik (berupa pembangunan infrastruktur), sumber daya manusia maupun kesisteman. Saat ini, berdasarkan hasil evaluasi BPH Migas, Pertamina memiliki posisi yang kuat di pasar domestik, dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 61,3% untuk sektor industrial & marine fuel, dan 92,1% untuk sektor retail fuel BBK. Di Sektor Petrokimia, berdasarkan hasil evaluasi Badan Pusat Statistik, pangsa pasar mencapai 20,46%.



4. Aspek SDM Pertamina berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya, terutama dalam aspek HSE yang memenuhi Persyaratan Lokal maupun Internasional. -



HEALTH Kesehatan adalah Aset yang sangan penting dalam bekerja dan beraktifitas, sehingga Pertamina mengadakan program-program untuk mendukung Kesehatan Pekerjanya.



-



SAFETY Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan Aspek-Aspek Keselamatan dalam bekerja dan beraktifitas. Keselamatan adalah Prioritas utama yang tidak dapat diabaikan, walaupun pencapaianpencapaian lain dalam hal produksi dan pemasaran adalah tujuan perusahaan. Pencapaian target produksi dan keberhasilan pemasaran akan menjadi percuma jika aspek keselamatan tidak diperhatikan, untuk itulah semua Pekerja berkomitmen dalam hal mendukung dan memperhatikan aspek keselamatan dalam bekerja.



12



-



SECURITY Kemananan dalam lingkungan Kerja merupakan faktor utama untuk terciptanya suasana kerja yang kondusif sehingga meningkatkan Produktifitas Pekerja dan Peralatan Kerja. Pertamina mempunyai Sistem Manajemen Pengamanan yang disingkat dengan SMP yaitu Sistem Pengamanan Terpadu yang disusun oleh Kepolisian RI dimana dilakukan Audit/verifikasi secara rutin oleh sebuah Tim dari Kepolisian RI.



-



ENVIRONMENT Aspek Lingkungan sudah menjadi Prioritas utama dalam Operasi Perusahaan baik di kantor Pusat maupun Unit-unit Operasi, dimana Proses Eksplorasi, Produksi, Pengolahan, Distribusi maupun Penyimpanan (Storage) harus mengedepankan Aspek Lingkungan yang ramah lingkungan, tanpa pencemaran dan emisi/radiasi maupun limbah beracun serta meningkatkan pemakaian energy secara efsien. Pengembangan Kompetensi dan keahlian dalam aspek HSE merupakan prioritas dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pertamina, sehingga setiap pekerja wajib menjalani Safety Mandatory Training, HSE Training Module untuk aspek Operasi dan HSE Leadership Training dengan Standar Internasional. Untuk naik ke jejang Jabatan yang lebih tinggi, maka seorang pekerja wajib mengikuti pelatihan Modul HSE yang sesuai dengan Jabatan yang akan dicapainya dalam waktu tertentu.



13



1.2 Lingkup Unit Kerja A. Lokasi Unit Kerja Praktek (Magang) PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi berada di jalan Garuda no.1 Makassar, Sulawesi Selatan.



B. Lingkup Penugasan Penulis ditempatkan pada Unit Finance Area Sulawesi yang merupakan salah satu unit bisnis di PT Pertamina yang menangani segala aspek keuangan mencakup verifikasi pembayaran penjualan produk pertamina, akomodasi perjalan dinas, kegiatan internal, dengan menggunakan sistem MySAP.



C. Rencana dan Penjadwalan Kerja Proses praktik kerja direncanakan akan mulai terlaksana pada hari senin, 22 Mei 2017 hingga selasa. 11 Juli 2017 yang berjumlah 30 hari masa kerja atau sekitar 1,5 bulan.



Tabel 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja Hari Kerja



Senin – Jumat



Jam Kerja



07.30 – 16.30



14



BAB II KAJIAN TEORITIS



2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: “Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secaraberulang-ulang”. ( 2000:5 ) Sedangkan



menurut



Azhar



Susanto



dalam



bukunya



yang



berjudul



Sistem Informasi Manajemen menyatakan bahwa: “Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”. ( 2005:263 ) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah urutan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.



2.2



Penagihan



Menurut Muda (2006:512), Penagihan adalah meminta atau memperingatkan kepada orang yang punya hutang untuk membayar hutangnya, memperingatkan atau mendesak agar membayar iuran tersebut,menuntut agar melaksanakan janji (pernyataan



dsb). Menurut



Daryanto



(1998:532),



Penagihan



adalah



proses, pembuatan, cara menagih, permintaan (peringatan dan sebagainya) 15



supayamembayar hutang dan sebagainya, tuntutan supaya memenuhi janji. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penagihan adalah suatu hal yang dilakukan untuk memberi peringatan kepada orang agar membayar hutang atau memenuhi perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya.



2.3



Pengertian Piutang



Piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Mulyadi (2002 : 87) piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, dan dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu. Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”. Menurut Mohammad Muslich (2003:109) mengemukakan yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”. Sedangkan menurut M.Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak ain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo”. Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak 16



lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit. Klasifikasi Piutang Piutang merupakan aktiva lancar yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya timbul dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu, piutang juga dapat ditimbulkan dari adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan. Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha, wesel, tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut : 1.



Piutang Usaha



Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar. 2.



Wesel Tagih



Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang (trade receivable). 3.



Piutang lain-lain



Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika p[iutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut 17



diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain (other receivable) meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang Piutang merupakan aktiva yang penting dalam perusahaan dan dapat menjadi bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001:85-87) sebagai berikut : a.



Volume Penjualan Kredit



Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya resiko, tetapi bersamaan dengan iu juga memperbesar profitability. b.



Syarat Pembayaran Penjualan Kredit



Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnmya dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat. c.



Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit



Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya, jika batas maksimal plafond lebih rendah, maka jumlah piutang pun akan lebih kecil.



18



d.



Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang



Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah



piutang



perusahaan.



Sebaliknya,



jika



perusahaan



menggunakan



kebijaksanaan secara pasif, maka pengumpulan piutang akan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar. e.



Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan



Kebiasaan para langganan untuk membayar dalam periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan langganan membayar periode setelah cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam dalam piutang lebih lama untuk menjadi kas.



2.4



Metode Penagihan Bersiklus (Cycle Billing)



Dalam metode ini, selama sebulan, media disortasi dan diarsipkan menurut nama pelanggan. Pada akhir bulan, dilakukan kegiatan posting yang meliputi: (1) posting media yang dikumpulkan selama sebulan tersebut ke dalam pernyataan piutang dan kartu piutang, (2) mengitung dan mencatat saldo setiap kartu kuning. Jika semua pelanggan dikirimi pernyataan pada akhir bulan, hal ini akan menyebabkan pekerjaan mem-posting media ke dalam pernyataan piutang dan kartu piutang menjadi menumpuk pada akhir bulan. Untuk menghindari penumpukan pekerjaan posting pada akhir bulan ini, metode penagihan bersiklus di gunakan. Metode penagihan bersiklus ini membagi pekerjaan posting kedalam kartu piutang dan pernyataan piutang tersebut tersebar merata ke dalam hari kerja selama sebulan. Setiap pelanggan akan menerima pernyataan piutang pada tanggal hari kerja yang sama setiap bulan.



19



Misalnya semua pelanggan yang namanya dimulai dengan huruf A akan ditagih pada hari pertama setiap bulan (misalnya tanggal 1 Februari) untuk penjualan kepada mereka sejak tanggal 2 Januari sampai tanggal 1 Februari. Langganan yang namanya dimulai dengan huruf B akan ditagih pada tanggal 2 setiap bulan (misalnya tanggal 2 Februari) untuk penjualan kepada mereka sejak tanggal 3 Januari sampai tanggal 2 februari.



20



BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG 3.1 Realisasi Kegiatan Magang Tabel 3.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja No 1



Hari dan Tanggal Senin,22 Mei 2017



Jenis Aktivitas Magang Perkenalan Profil Perusahan.



Tugas yang Diberikan -



-



2



Selasa, 23 Mei 2017



3



Rabu, 24 Mei 2017



Monitoring Media



Konferensi pers.



Jumat, 26 Mei 2017



Monitoring Media



Perkenalan diri 1. Mengenal profil kepada bidang perusahaan. Human Resource 2. Mengenal Area Sulawesi. peraturan & tata Pemberitahuan tertib magang. Peraturan Magang. Diantar dan diperkenalkan ke Bidang Humas.



-



Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping.



1. Mengetahui perkembangan berita pertamina di media massa. 2. Memahami proses monitoring berita pertamina di media massa.



-



konferensi pers tentang persediaan pertamina menjelang bulan Ramadhan. Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping.



1. Mengetahui persediaan pertamina menjelang bulan Ramadhan. 2. Mengetahui Statistik atau perkembangan penggunaan BBM selama 1 bulan terakhir sebelum bulan Ramdhan. 1. Mengetahui ketentuan untuk pengajuan pembelian minyak.



-



4



Pencapaian Tugas



-



Penerimaan dokumen vendor Pengisian nota Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping



21



5



6



Senin, 29 Mei 2017



Selasa, 30 Mei 2017



Perencanaan dan negosiasi dana



-



Membuat kliping media masa



-



-



-



7



Rabu, 31 Mei 2017



Perhitunga n dan pembagian voucher



-



-



8



Jumat, 02 Juni 2017



Pengenalan Divisi Finance.



-



Negoisasi dana untuk sponsorship Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping ditentukan. Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping ditentukan. Membuat Kliping media massa untuk laporan ke comrel pusat.



1. Mengetahui cara negoisasi dan dana yang disetujui untuk setiap sponsorship.



pembagian dan perhitungan voucher untuk wartawan. Monitoring media massa tentang pertamina untuk dibuat klipping ditentukan.



1. Mengetahui pembagian dan perhitungan voucher untuk klien dan wartawan.



Perkenalan Divisi Finance.



1. Mengetahui visi & misi divisi Finance.



1. Mengetahui cara membuat kliping media massa yang nantinya di laporkan ke comrel pusat.



20



9



Senin, 05 Juni 2017



Scan dokumen A/P



-



Scanning dokumen A/P (Vendor & Employee).



10



Selasa, 06 Juni 2017



Scan dokumen A/P



-



Scanning dokumen A/P (Vendor & Employee outsourching).



11



Rabu, 07 Juni 2017



Pemaparan bidang A/P dan A/R



-



Pemaparan mengenai divisi A/P. Pemaparan mengenai divisi A/R Scanning dokumen A/P (Vendor & Employee). Scanning dokumen A/P (Vendor & Employee outsourching).



1. Mengetahui proses bisnis dari bidang A/P 2. Mengetahui proses bisnis bidang A/R



Pemeriksaan dan pemisahan Faktur pajak untuk arsip pertamina dan vendor atau pihak ketiga.



1. Mengetahui cara memeriksa dan pemisahan faktur pajak untuk vendor atau pihak ketiga.



-



-



Kamis, 08 Juni 2017



Scan dokumen A/P



-



13 Jumat, 09 Juni 2017



Pemeriksaan dan Pemisaha n Faktur pajak



-



12



1. Mengetahui dokumendokumen yang harus dipenuhi oleh para vendor dan employee. 1. Mengetahui dokumendokumen yang harus dipenuhi oleh para vendor dan employee outsourching.



1. Mengetahui dokumendokumen yang harus dipenuhi oleh para vendor dan employee outsourching.



21



14



Senin, 12 Juni 2017



Pencocokan faktur pajak dan Invoice



-



Mencocokan faktur pajak dan invoice (invoice number dan delivery order (DO) )



1. Mengetahui cara mencocokan faktur pajak dan invoice yang nantinya dikirim untuk bukti penagihan vendor.



15



Selasa, 13 Juni 2017



Pembuatan invoice, invoice list dan faktur pajak.



-



Membuat invoice, invoice list, dan faktur pajak. Membuat surat jalan. Pemeriksaan dokumen penagihan vendor dan employee.



1. Memngetahui dan memahami cara pembuatan invoice, invoice list dan faktur pajak. 2. Mengetahui cara membuat surat jalan dan kegunaannya. 3. Mengetahui kelengkapan dokumen penagihan vendor dan employee.



Pemeriksaan dan pemisahan Faktur pajak untuk arsip pertamina dan vendor atau pihak ketiga. Membuat MIRO untuk kelengkapan verifikasi.



1. Mengetahui cara memeriksa dan pemisahan faktur pajak untuk vendor atau pihak ketiga. 2. Mengetahui cara membuat MIRO untuk kelengkapan verifikasi.. 1. mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



-



Pembuatan surat jalan Pemeriksaan kelengkapan dokumen vendor. 16



Rabu, 14 Juni 2017



Pemeriksaan dan Pemisahan Faktur pajak



-



Pembuatan MIRO -



Kamis, 15 Juni 2017



Pembuatan MIRO, dan no.tiket



-



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond



18 Jumat, 16 Juni 2017



Pembuatan MIRO, dan no.tiket



-



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond



17



1.



mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



22



19



Senin, 19 Juni 2017



Pembuatan MIRO, dan no.tiket



-



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond.



1.



mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



20



Selasa, 20 Juni 2017



Pembuatan MIRO, dan no.tiket



-



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond.



1



mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



21



Rabu,21 Juni 2017



Pembuatan MIRO, dan no.tiket



-



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond.



1. mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



22



Kamis, 22 Pembuatan MIRO, Juni 2017 dan no.tiket.



Membuat MIRO, no.tiket dari no.bond.



1. mengetahui cara membuat MIRO dan no.tiket pada sistem yang ada di website intra.pertamina.



23



Senin, 03 Juli 2017



-



scanning dokumen perjalanan dinas karyawan (A/P).



1. Mengetahui bentuk arsip/dokumen perjalanan dinas karyawan.



24



Selasa, 04 Juli 2017



Mencari dokumen vendor



-



mencari arsip dokumen agen yang bermasalah.



1. mengetahui dan memeriksa dokumen yang bermasalah.



25



Rabu, 05 Juli 2017



Monitoring tagihan A/R



-



memonitoring tagihan vendor



Scan dokumen perjalanan dinas karyawan.



1. mengetahui cara memonitoring tagihan pada sistem SAP.



23



26



Kamis, 06 Juli 2017



Monitoring tagihan A/R



-



memonitoring tagihan vendor mencocokan nomor faktur pajak dengan kode depot.



1. mengetahui cara memonitoring tagihan pada sistem SAP. 2. Mengetahui cara mencocokan nomor faktur pajak dengan kode depot. 1. mengetahui cara memonitoring tagihan pada sistem SAP.



27



Jumat, 07 Juli 2017



Monitoring tagihan A/R



-



memonitoring tagihan vendor



28



Senin, 10 Juli 2017



Scan dokumen A/P



-



Scanning dokumen A/P (Vendor & Employee outsourching).



1. Mengetahui dokumendokumen yang harus dipenuhi oleh para vendor dan employee outsourching.



29



Selasa, 11 Juli 2017



Scan dokumen perjalanan dinas karyawan.



-



scanning dokumen perjalanan dinas karyawan (A/P).



1. Mengetahui bentuk arsip/dokumen perjalanan dinas karyawan.



30



Rabu, 12 Juli 2017



Monitoring tagihan A/R



-



memonitoring tagihan vendor



Scanning dokumen A/P



-



scanning dokumen A/P karyawan



1. mengetahui cara memonitoring tagihan pada sistem SAP. 2. Mengetahui bentuk arsip/dokumen karyawan.



A. Monitoring Media Massa Dalam fungsi communication and relation area manager salah satu tugasnya adalah monitoring media masa, dimana tugasnya memonitoring media masa baik cetak seperti koran maupun media sosial, untuk mengetahui mana berita yang sifatnya positif dan negatif yang nantinya dibuatkan klipping dan dilaporkan ke pusat.



24



B. Perkenalan A/P Account payable ini muncul akibat adanya pembelian secara kredit, dan tugas lainnya pada divisi ini ialah menganalisis dan mengevaluasi kegiatan keuangan meliputi AP non trade AR, dan AP-AR employee untuk memasikan laporan AP-AR disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi keuangan, serta memastikan proses bisnis AP-AR non trade terselenggara dengan pedoman perusahaan.



C. Perkenalan A/R Account Receivables juga diperlukan untuk mencatat dan mengelola data akuntansi untuk seluruh transaksi piutang yang berkaitan dengan customer. Module yang digunakan Account Receivables (AR) merupakan sub-module Finance Accounting (FI) Module.



D. Customer Payment Method Customer payment method merupakan metode pembayaran tagihan yang digunakan oleh divisi A/R, teruntuk tagihan customer non-goverment. Metode pembayaran tagihan ini terbagi menjadi dua, yang pertama Automatic, dan Manual.



Gambar 3.1 cutomer payment method



25



Cash & Carry Automatic



Host to Host



Cash & Carry Non Host to Host Credit



Customer Payment Method



Manual



Prepayment



26



E. Memeriksa dan Memonitoring penagihan dengan metode Host to Host (H2H) Sistem pembayaran produk Pertamina secara online via Bank Persepsi yang mengintegrasikan sistem penjualan Pertamina dengan sistem perbankan. Dalam tahap ini hanya memeriksa dan memonitoring melalui SAP, yang di di monitoring ialah tanggal pembayaran sebelum akan jatuh tempo, apabila pembayaran belum juga dilaksanakan, pihak pertamina akan mengirim surat pernyataan bahwa pembayaran lebih dari tanggal jatuh tempo dan dikenakan denda.



F. Membuat dan mencetak invoice, invoice list dan faktur pajak. Pembuatan dilakukan menggunakan sistem ERP (MySAP). Membuat dan mencetak invoice, invoice list dan faktur pajak ini merupakan tagihan yang akan dikirim kepada vendor yang belum bayar pada saat jatuh tempo.



G. Membuat MIRO, dan NO.TIKET Tagihan yang masuk dan telah di verifikasi harus dibuatkan no.tiket dan MIRO nya, untuk dapat di submit ke pusat melalui sistem atau web intra.pertmina, yang nantinya pembayaran akan dilakukan oleh SPC / kantor pusat. H. Scanning Dokumen vendor dan pekerja Scanning dokumen dilakukan agar berkas atau arsip vendor dan pekerja tersimpan rapih. Apabila ada kebutuhan saat dilakukannya audit, dapat mempermudah dalam pencariannya.



27



3.2 Relevansi Teori dan Praktik Selama proses praktik magang di Pertamina, penulis menemukan adanya relevansi teori dan praktik yang terdapat pada pengembangan Metode H2H yang diterapkan pada Agen. Sistem tersebut bersifat representatif dan saling terkoordinasi antara data yang satu dengan yang lainnya.



3.3 Permasalahan Tabel 3.3 Terdapat permasalahan pada metode penagihan H2H, berikut alur dalam penagihan menggunakan metode H2H.



Mulai



Customer setor ke Bank



Payment receipt



Create SO by Bank



Create DO



Good issue



Billing



A/R Clearing



Receipt EBS



Create EBS file



Selesai



28



Penjelasan Flowchart di atas merupakan salah satu aktivitas kerja pada Unit Finance dalam aktivitas penagihan piutang. Berikut penjelasannya :



1. Customer melakukan pembayaran dengan cara setor ke Bank melalui autodebt atau rekening bersama pertamina. 2. Kemudian pihak bank menerima setoran tersebut dan langsung dibuatkan nomor SO (sales order) yang akan diberikan atau sebagai bukti ke Depot bahwa customer telah membayar. 3. Memeriksa dan membuat dokumen pembelian, seperti: surat permintaan pembelian, surat permintaan penawaran harga, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, surat perubahan order, dan bukti kas keluar. 4. Depot membuatkan DO (delivery order) agar pemesanan disediakan. 5. Setelah DO terbit pesanan bisa disediakan, mobil tanki melalukan pengisian bahan bakar minyak yang sesuai dengan pesanan, setelah siap dan mendapatkan surat jalan pesanan dapat dikirim ke SPBU customer. 6. Pada tahap ini apabila vendor telah menerima BBM, pertamina akan menerima billing atau bukti transaksi bayar yang telah selesai, dan 7. Tahap ini divisi account receivable melakukan clearing atau menuntaskan tagihan yang telah selesai. 8. Dan yang terakhir menerima berkas sebagai bukti transaksi pembelian produk pertamina yang diasrsipkan atau disimpan untuk kebutuhan kedepannya.



31



Adapun sedikit permasalahan yang ditemukan oleh penulis selama proses kerja, yaitu sebagai berikut: 1. Adanya transaksi bank yang macet karena offline, permasalahan ini sangat menyulitkan kedua pihak baik pertamina maupun banknya. 2. Kesalahan pertamina dalam menagih tagihan yang sebelumnya telah ditagih namun klien meminta waktu yang akhirnya pertamina telat untuk menagih kembali. 3. Dokumen vendor masih banyak yang belum lengkap, yang akhirnya berpengaruh kepada deadline tanggal verifikasi fungsi keuangan. 4. Sulitnya dalam pencarian arsip dan dokumen ketika klien membutuhkan kembali dokumennya.



32



BAB IV REKOMENDASI Untuk perusahaan: Dari permasalahan yang ditemukan oleh penulis selama melakukan kegiatan magang penulis memberikan sedikit rekomendasi yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan instansi. Rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:  Memberikan pengingat kepada para Agen atau Vendor untuk membayar tagihan melalui sistem tersebut berupa notification.  Ketika terjadinya kesalahan pada transaksi bank yang sedang tidak online, pihak pertamina atau depot pertamina sebaiknya membuat nomor SO secara manual, agar klien atau vendor dapat melanjutkan transaksi selanjutnya.  Penataan arsip dokumen maupun file untuk mempermudah pencarian dokumen, seperti pengurutan dokumen Agen sesuai abjad, dan menscan arsip dokumen vendor menggunakan nomor invoice ID.



33



DAFTAR PUSTAKA Annual



Report PT Pertamina Tahun 2015. [Online]: http://www.pertamina.com/investor-relations/laporanpresentasi/laporan- tahunan/ diakses pada 20 Juni 2017. K3LL. [Online]: http://www.bumn.go.id/pertamina/halaman/50 diakses pada 7 Juni 2016. Profil



Perusahaan PT Pertamina. [Online]: http://www.pertamina.com/en/company-profile/ diakses pada 7 Juni 2017.



Strategi Bisnis PT Pertamina. [Online]: http://phe.pertamina.com/OurBusiness/BusinessStrategy.aspx diakses pada 7 Juni 2017. Pengertian



piutang



menurut



para-ahli



[Online]:



http://pengertian-



menurut.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-piutang-menurut-para-ahli.html diakses pada 21 Juli 2017. Powerpoint dari divisi Account Receivable PT.PERTAMINA MOR VII Buku Sistem Informasi Akuntansi Karangan Mulyadi.



34



35



36



37



38