15 0 1 MB
LAPORAN MAGANG KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TENTANG PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG WILAYAH KERJA PELABUHAN CIREBON
Disusun oleh: ALDI FADILAH NPM : 113.C.0002
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON TAHUN 2016 PENGESAHAN TIM PEMBIMBING
Judul
:
Laporan Magang Kesehatan Masyarakat Program Kesehatan Lingkungan Tentang Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Tahun 2016
Penyusun
: Aldi Fadilah
NPM
:
113.C.0002
Cirebon, Desember 2016 Mengesahkan, Pemimbing Akademik
Jaenudin, SKM., MPH NIK: 132314267 Pemimbing Lapangan
Wartoni,SKM.,MPH NIP:197606191999031001 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmatnya telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Magang Kesehatan Masyarakat ini. Laporan Magang Kesehatan Masyarakat ini merupakan penerapan ilmu penulis yang telah dipelajari selama perkuliahan dan mengintegrasikan pengetahuan yang di dapat. Magang kesehatan masyarakat ini bertujuan agar penulis dapat melakukan diagnosis masalah kesehatan di lingkungan kerja serta merencanakan alternatif pemecahan masalah di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Cirebon. Maka laporan magang ini disusun sebagai bukti tertulis dari hasil kegiatan yang nantinya akan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap semua pihak yang bersangkutan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara moril maupun materil selama kegiatan magang dan penyusunan laporan ini. Terutama ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Ibu
Hj.
Yani
Kamasturyani,
SKM.,MH.Kes
selaku
Ketua
STIKes
Mahardika Cirebon. 2. Bapak Jaenudin, SKM.,MPH selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat sekaligus pembimbing akademik. 3. Bapak Wartoni, SKM., MPH selaku Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah kerja
Pelabuhan Cirebon, yang telah
memberikan izin serta bimbingan untuk penulis dalam pelaksanaan Magang
Kesehatan Masyarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. 4. Bapak Agus Suharto, sebagai pemegang Program Unit Pengendalian Risiko Lingkungan
(PRL)
yang
telah
membimbing
dan
membantu
dalam
pengumpulan data-data bahan yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Magang Kesehatan Masyarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Pelabuhan Cirebon. 5. Bapak Sulaeman, AMKL, sebagai pemegang Program Unit Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) yang telah membimbing dan membantu dalam pengumpulan data-data bahan yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Magang Kesehatan Masyarakat serta memberikan arahan saat penulisan Laporan Magang Kesehatan Masyarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. 6. Seluruh staf dan tenaga kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah kerja Pelabuhan Cirebon, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan dan arahan selam kegiatan Magang Kesehatan Maayarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuahan Cirebon. Penulis berharap semoga ilmu, pengetahuan dan bimbingan dari semua pihak semoga menjadi manfaat bagi penulis dan menjadi ladang amal dihadapan Allah SWT. Penulis telah bersungguh-sungguh dalam menjalankan kegiatan Magang Kesehatan Masyarakat dan menyusun Laporan Magang Kesehatan Masyarakat di
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan telah terjadi kesalahan dalam menjalankan magang ataupun dalam penulisan laporan. Untuk itu segala kritik, saran dan masukan sangat diperlukan untuk perbaikan kedepannya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, amin.
Cirebon, Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI Halaman JUDUL....................................................................................................... PENGESAHAN TIM PEMBIMBING.................................................... KATA PENGANTAR.............................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................. DAFTAR TABEL..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................. B. Tujuan Magang Kesehatan Masyarakat........................................ C. Manfaat Magang Kesehatan Masyarakat...................................... D. Ruang Magang Kesehatan Masyarakat......................................... BAB II LAPORAN KEGIATAN
i ii iii vi viii ix
A. Analisis Situasi............................................................................. 1. Gambaran Umum.................................................................... 2. Gambaran Khusus................................................................... B. Identifikasi Masalah..................................................................... C. Prioritas Masalah.......................................................................... D. Perencanaan Program Kerja......................................................... E. Pelaksanaan Program Kerja.......................................................... F. Evaluasi Program Kerja ..............................................................
9 9 14 16 17 20 21 22
1 6 6 7
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................ B. Saran........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
23 24
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Tabel 2.1
Halaman Data Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015.............................
Tabel 2.2 Tabel 2.3
10
Data Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015............................
11
Hasil Pemeriksaan TPM di Pelabuhan Cirebon Bulan October 2016....
14
Tabel 2.4
Hasil Kegiatan Pengamanan Makanan dan Minuman KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon Tahun 2016................................
15
Tabel 2.5
Pembobotan Kriteria Masalah...............................................................
18
Tabel 2.6
Penentuan Prioritas Masalah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Tabel 2.7
Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Tahun 2016...................... Rencana Pelaksanaan Program Kerja Magang Kesehatan Masyarakat di
19
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Tabel 2.8
Pelabuhan Cirebon 2016...................................................................... Pelaksanaan Rencana Program Kerja Magang Kesehatan Masyarakat di
20
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon 2016......................................................................
21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon dan Wiayah Kerja Pelabuhan Kejawanan 2. Stuktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon
3. Surat Izin Pelaksanaan Magang Kesehatan Masyarakat Tahun Akademik 2016/2017 4. Kegiatan
Bimbingan
Akademik
Mahasiswa
Magang
Kesehatan
Masyarakat Tahun 2016 5. Jadwal Kegiatan Magang Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Mahardika Cirebon 6. Kegiatan Bimbingan Harian Mahasiswa Magang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016 7. Daftar Hadir Magang Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Mahardika Cirebon Tahun Akademik 2016/2017 8. Hasil Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan 9. Foto Dokumentasi Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Kepmenkes Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015). Sehat menurut Undang – Undang No.36 tahun 2009 kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial. Menurut Hendrik L. Blum peningkatan derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan heriditas (Notoatmodjo, 2007). Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/ata gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Sedangkan menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik, kimia, dan biologi dari luar tubuh manusia dan
1
2
segala faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan. Transportasi dan komunikasi. Pada tahun 2000 tercatat 692 juta orang berpergian lintas negara, diperkirakan pada tahun 2010 akan mencapai 1,047 milyar, dan pada tahun 2020 mencapai sekitar 1,602 milyar. Selain peningkatan jumlah yang hampir 3 kali lipat dalam 20 tahun ke depan, tampaknya akan terjadi perubahan karakteristik dengan peningkatan yang tajam di Asia dan Eropa. Hal tersebut akan berdampak pada kesehatan karena pajanan (peristiwa yang menimbulkan risiko penularan) terhadap penyakit infeksi akan semakin tinggi dan akan lebih mudah untuk membawa virus/kuman patoghen ke berbagai Negara termasuk Indonesia (Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, 2015). Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan/atau perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat Kapal sandar, berlabuh, naik turun, penumpang, dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan moda transportasi Menurut Permenkes No. 356/MenKes/IV/2008, bahwa KKP mempunyai tugas mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menuar potensial wabah, kekarangtinaan pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan atau bandara dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak lingkungan. Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air
3
minum, kantin, dan makanan jajanan. TPM dinyatakan sehat sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Untuk meningkatkan upaya kesehatan dalam pengelolaan makanan, maka perlu diselenggarakan program kesehatan yaitu dengan cara memperhatikan enam prinsip higiene dan sanitasi makanan, yaitu : pengadaan bahan makanan, cara penyimpanan makanan, cara pengelolaan makanan, pengangkutan makanan masak, penyimpanan makanan masak, penyajian makanan. Pencemaran dapat saja terjadi pada salah satu dari ke enam prinsip tersebut dan lingkungan
tempat
kerja
apabila
tidak
memperhatikan
atau
tidak
mengindahkannya (Depkes RI, 2002). Pengelolaan makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Pasal 1 Ayat 2 yaitu “rangkaian kegiatan yang meliputi penerimaan bahan mentah atau makanan terolah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan, perwadahan, pengakutan dan penyajian. Persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan secara nasional 10,39%. Hasil ini sudah memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan tahun
2015 yang sebesar
8%. Provinsi dengan
persentase tertinggi tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan yaitu Sumatera Barat (28,32%) Sedangkan provinsi dengan persentase terendah tempat pengelolaan makanan
(TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu Aceh (1,38%) untuk Jawa Barat presentase tempat pengelolaan makanan (TPM) sebesar 10,40% (Kemenkes RI, 2015).
4
Pada tahun 2014, target indikator persentase tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat Kesehatan Tahun 2014 sebesar 75 %. Sedangkan realisasi indikator tersebut pada Tahun 2014 sebesar 75,21 %. Itu berarti realisasi indikator tersebut pada Tahun 2014 sudah mencapai target indikator. Realisasi tertinggi adalah propinsi Maluku (93,58 %) terendah adalah propinsi Sulawesi Tenggara (55,65 %). Untuk daerah-daerah yang masih memiliki realisasi yang rendah, hal tersebut dikarenakan anggaran pelaksanaan kegiatan pusat, belum optimal sampai menyentuh pelaksanaan kerja baik di propinsi kabupaten/kota sehingga pencapaian indikator sangat tergantung dengan peran daerah dalam mendorong capaian target (Dirjen PP dan PL, 2015). Berdasarkan pencatatan pelaporan kabupaten kota di Jawa Barat selama tahun 2014 tercatat 82.722 tempat pengelolaan makanan (TPM), sebanyak 38.478 buah (46,51%) TPM sudah memenuhi syarat kesehatan. Hal itu berarti bahwa masih terdapat 44.244 buah (53,49 %) TPM lainnya yang belum memenuhi syarat kesehatan dan perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2014). Jumlah tempat pengelolaan makanan (TPM)
yang memenuhi syarat
kesehatan pengelolaan makanan sebanyak 50 tempat pengelolaan makanan (TPM) yang terdiri dari 32 tempat pengelolaan makanan (TPM) di wilayah kerja Bandar Husein Sastranegara Bandung, 7 tempat pengelolaan makanan (TPM) di Pelabuhan Cirebon, 5 tempat pengelolaan makanan (TPM) di Pelabuhan Balongan, 4 tempat pengelolaan makanan (TPM) di Palabuhan Ratu dan 2 tempat pengelolaan makanan (TPM) di Pelabuhan Indramayu. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat kesehatan ada 2 tempat pengelolaan
5
makanan (TPM) yaitu di Pelabuhan Cirebon dalam pemantauan tempat pengelolaan makanan pada bulan oktober terdapat 2 tempat pengelolaan makanan yang tidak sehat dari 6 tempat pengelolaan makanan (TPM) yang telah diinspeksi (Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, 2015). Menurut Kusmayadi (2007) terdapat 4 (empat) hal penting yang menjadi prinsip higiene dan sanitasi makanan meliputi perilaku sehat dan bersih orang yang mengelola makanan, sanitasi makanan, sanitasi peralatan dan sanitasi tempat pengolaha Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal, di antaranya adalah menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih dan lain-lainnya serta
makanan disimpan tanpa tutup
sehingga serangga dan tikus dapat menjangkaunya serta pengolah makanan yang sakit atau karier penyakit (Slamet, 1994). Seorang
tenaga
pengolah
makanan,
atau
penjamah
makanan baik dalam mempersiapkan, mengolah, menyimpan, mengangkut, maupun menyajikan dan memperhatikan hygiene perorangannya. Salah satu contoh adalah kebersihan tangan. Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau mengolah makanan (Zaenab, 2008). Seorang penjamah makanan yang tidak sehat dapat menjadi sumber penyakit dan dapat menyebar kesuatu masyarakat konsumen, peranannya dalam suatu penyebaran penyakit dengan
cara
kontak
antara
penjamah
makanan
yang
menderita penyakit menular dengan konsumen yang sehat ,
6
kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah makanan yang sakit, misalnya batuk atau luka ditangan , dan pengolah atau penanganan makanan oleh penjamah makanan yang sakit atau pembawa kuman (Zaenab, 2008). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil permasalahan yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon mengenai tentang “Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan”
B. Tujuan Magang Kesehatan Masyarakat 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan diagnosis masalah kesehtan di masyarakat terutama dalam hal “ pengawasan tempat pengelolaan makanan” serta melakukan upaya pemecahan masalah dengan melakukan kegiatan intervensi sesuai dengan temuan masalahnya pada instansi tempat magang. 2. Tujuan Khusus a. Mengumpulkan data pengamatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon b. Mengidentifikasi masalah kesehatan c. Memprioritaskan masalah kesehatan dari identifikasi masalah d. Mendiskusikan rencana kegiatan (POA) dengan instansi terkait e. Melaksanakan alternatif pemecahan masalah kesehatan
7
f. Melakukan evaluasi pemecahan masalah sesuai dengan kondisi di lapangan C. Manfaat Magang Kesehatan Masyarakat 1. Bagi Penulis Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan dapat belajar langsung mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan ke dalam kegiatan nyata di lapangan. 2. Bagi KKP Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Memberikan masukan informasi kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon tentang hasil pemecahan pengawasan tempat pengelolaan makanan di KKP Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. 3. Bagi Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Mahardika Cirebon Hasil dari pelaksanaan magang kesehatan masyarakat ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dan acuan kegiatan magang mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan magang di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. 4. Bagi Tempat Pengelolaan Makanan Menambah pengetahuan dan meningkatkan pemahaman kesehatan khususnya tentang prinsip hygiene sanitasi makanan yang baik serta di lingkungan atau area pelabuhan dan harus memperhatikan kondisi tempat yang bersih.
8
D. Ruang Lingkup Magang Kesehatan Masyarakat 1. Lingkup Tempat Magang kesehatan masyarakat ini dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Jl.Kalimantan No.1 Cirebon 2. Lingkup Waktu Waktu
pelaksanaan Magang Kesehatan Masyarakat dimulai dari
tanggal 14 November 2016 sampai dengan 14 Desember 2016 dan dilaksanakan pada setiap hari Senin s/d Jumat setiap minggunya 3. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan magang kesehatan masyarakat adalah ilmu kesehatan masyarakat khususnya tentang kesehatan lingkungan. 4. Lingkup Masalah Adapun lingkup masalah atau batasan masalah
dalam
magang
kesehatan masyarakat ini yaitu tentang pengawasan tempat pengelolaan makanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon . 5. Lingkup Metode Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data yaitu dengan observasi, pengumpulan data sekunder dan pemeriksaan secara langsung.
BAB II LAPORAN KEGIATAN A. Analisis Situasi 1. Gambaran Umum a. Geografis KKP Kelas II Bandung Wilker Cirebon terletak di Pantai Utara Pulau Jawa bagian timur laut dengan jarak antara timur sampai barat ± 8 Km, utara sampai selatan ± 11 Km, dengan ketinggian 5 meter di atas permukaan laut. Pelabuhan Cirebon berada di pusat Kota Cirebon yang terletak pada 6,42° - 55,6° lintang selatan dan 10,34° 13,9° bujur timur, dengan batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara
:: Laut Jawa
2. Sebelah Selatan
:: Jalan Sisingamangaraja
3. Sebelah Barat
:: Kelurahan Panjunan
4. Sebelah Timur
:: Taman Ade Irma
b. Wilayah Kerja Sejak diubahnya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/XI/2011, tanggal 22 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor Pusat KKP yang semula berada di Cirebon dialihkan ke Bandung. Sehingga nomenklaturnya berubah menjadi KKP Kelas II Bandung
9
10
Sedangkan Cirebon yang awalnya merupakan Kantor Pusat KKP menjadi Wilker. KKP Kelas II Bandung mempunyai jangkauan pelayanan di beberapa pelabuhan dan bandara yang ada di provinsi Jawa Barat yaitu meliputi Pelabuhan Balongan dan Pelabuhan Indramayu Kabupaten Indramayu, Pelabuhan Pamanukan Kabupaten Subang, Pelabuhan Kejawanan Kota Cirebon, Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Cirebon Kota Cirebon dan Pelabuhan Brebes. c. Sumber Daya Manusia Jumlah Sumberdaya Manusia (SDM) yang di miliki oleh KKP Kelas II Bandung pada awal tahun 2015 adalah 68 orang,. Jumlah SDM berdasarkan jenis kelamin dan jabatan sebagai berikut Tabel 2.1 Data Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015 No
Jenis Kelamin
Jabatan
Jumlah %
Struktur Fungsional Staf Eselon Eselon Eselon Eselon I II III IV 1 Laki-laki 0 0 1 3 4 24 32 2 Perempuan 0 0 1 4 8 31 36 Jumlah 0 0 2 7 12 55 68 Sumber: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015 Sedangkan untuk distribusi SDM berdasarkan tingkat pendidikan di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon dapat dilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015
47,06 52,94 100
11
No 1 2 3
Tingkat Pendidikan Jumlah Dokter (S1) 1 Pasca Sarjana Epidemiologi (S2) 1 Sarjana Adminidtrasi Perkantoran 3 (S1) 4 Diploma Keperawatan (D3) 1 5 Diploma Kebidanan (D3) 1 6 Diploma SPPH (D1) 2 7 SLTP 2 8 SD 1 Jumlah 12 Sumber: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon Tahun 2015 Dari Tabel 2.2 diatas dapat dilihat sebagian besar SDM yang ada
di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon yaitu tingkat pendidikan Sarjana (S1) dengan jumlah 3 orang. d. Tanah dan Bangunan KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon menempati tanah dengan luas 597 m2 yang merupakan milik PT. Pelindo II, sedangkan luas bangunannya sekitar 298 m2
yang merupakan
bangunan milik Kementrian Kesehatan RI. e. Gambaran Umum Program Kerja di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 1) Unit Tata Usaha (TU) a. Penyusunan program b. Pengolahan informasi, evaluasi dan laporan c. Ketatausahaan dan umum 2) Unit Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) a. Pengamatan faktor risiko b. Peningkatan surveilans epidemiologi dan pengendalian wabah 3) Unit Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) Ada pun cakupan kegiatan–kegiatan bidang pengendalian risiko lingkungan yaitu diantaranya : a. Pengendalian tikus dan pinjal b. Pengendalian vektor
12
c. d. e. f. g.
Pengawasan makanan dan minuman Pengawasan sarana air bersih dan kualitas air bersih Pemerikasaan sampel air bersih secara bakteriologis Pemeriksaan sampel air bersih secara kimiawi Pemeriksaan fisik dan kimia sederhana sampel air bersih di
kapal h. Pangawasan dan pemeriksaan sanitasi kapal i. Pangawasan derratisasi dan disinseksi di kapal j. Pangawasan hygiene sanitasi bangunan umum 4) Unit Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) Kegiatan yang menjadi tugas bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah adalah sebagai berikut. a. Pelayanan kesehatan dasar b. Pelayanan vaksinasi atau vaksinasi internasional c. Kesehatan matra d. Embarkasi dan debarkasi haji e. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. Gambaran Khusus Kegiatan Pengamanan Makanan dan Minuman di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon
13
Pelaksanaaan Kegiatan Pengamanan Makanan dan Minuman di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon adalah terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat membahyakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau tercampur secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam bahan makanan atau makanan jadi (Entjang,1991). Tabel 2.3. Hasil Pemeriksaan TPM di Pelabuhan Cirebon Bulan Oktober 2016 No 1 2 3 4 5 6
Nama TPM Kantin DKB Warung Abah Warung bu tarni Warung Barokah Kantin Yala Githa Warung Hasanah
Hasil Pemeriksaan Kurang Cukup Sedan g v v v v v v
Baik
Nama Pemeriksa Sulaeman AMKL Sulaeman AMKL Sulaeman AMKL Sulaeman AMKL Sulaeman AMKL Sulaeman AMKL
Lokasi Pemeriksaa n Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon
Tanggal Pemeriksaa n Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016 Oktober 2016
Sumber: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon Tahun 2015 Berdasarkan tabel 2.3 bahwa dari 6 TPM yang dilakukan pengawasan tempat pengelolaan makanan (TPM) menunjukkan yakni 2 TPM dengan kategori “kurang”, 3 TPM dengan kategori “cukup”, dan 1 TPM dengan kategori “sedang” . Tabel 2.4 Hasil Kegiatan Pengamanan Makanan dan Minuman KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon
14
Tahun 2016 Pengamana Jan Feb Ma Ap Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov n Makanan r r t & Minuman TPM yang 5 6 6 6 6 4 6 6 6 6 7 diinspeksi TPM yang 5 6 5 5 5 3 4 4 4 4 6 sehat TPM yang 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 tidak sehat Sumber: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon Tahun 2015 Berdasarkan tabel 2.4 mengenai pengamanan makanan dan minuman, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat tempat pengelolaan makanan yang tidak sehat. Penulis sangat serius mengidentifikasi masalah mengenai pengawasan tempat pengelolaan makanan, hal ini karena manusia dalam hidupnya membutuhkan makanan dan telah diketahui bahwa makanan tersebut haruslah memenuhi zat-zat gizi untuk digunakan tubuh sebagai pertumbuhan, perkembangan dan energi.
B. Identifikasi Masalah Dalam identifikasi pada program pengendalian risiko lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon mempunyai beberapa program yaitu Pengendalian tikus dan pinjal, Pengendalian vektor, Pengawasan makanan dan minuman, Pengawasan sarana air bersih dan kualitas air bersih dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan program pengendalian risiko lingkungan Kantor
15
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon yang program pengendalian risiko lingkungan yang belum memenuhi target, yaitu Pengawasan tempat pengelolaan makanan masih terdapat 2 tempat pengelolaan makanan yang belum memenuhi syarat Setelah melakukan beberapa identifikasi masalah maka penulis melakukan analisis masalah yang di tinjau dari 4M, Man (Sumber Daya Manusia), Money (Dana), Methode (Cara), Material (Fasilitas) namun terjadi sumber masalah sebagai berikut: 1. Man (Sumber Daya Manusia) Kurangnya pemahaman dan kesadaran
penjamah atau pengelola
makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan 2. Methode (Cara) Kurangnya pemantauan lebih lanjut mengenai tempat pengolaan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan 3. Material (Fasilitas) Kurangnya sarana tempat yang tetap untuk tempat pengelolaan makanan di area pelabuhan cirebon 4. Money (Dana) Masih terbatasnya dana untuk pengawasan lebih lanjut dari tempat pengelolaan makanan yang kurang C. Prioritas Masalah Dari hasil analisis masalah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon tahun 2015 dalam program pengendalian risiko lingkungan penulis menentukan prioritas masalah didapatkan yaitu:
16
1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran
penjamah atau pengelola
makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan 2. Kurangnya pemantauan lebih lanjut
mengenai pengolaan makanan
yang tidak memenuhi syarat kesehatan 3. Kurangnya sarana tempat yang tetap untuk tempat pengelolaan makanan di area pelabuhan cirebon 4. Masih terbatasnya dana untuk pengawasan lebih lanjut dari tempat pengelolaan makanan yang kurang Untuk itu, diperlukan penentuan prioritas penyebab dari masalah tersebut dengan menggunakan Metode yang akan digunakan penulis untuk memprioritaskan masalah adalah dengan teknik scoring (kuantitatif) yaitu teknis CARL. Teknik CARL merupakan cara untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif (Chriswardani, 2009). Teknik CARL memiliki empat indikator atau parameter yaitu : 1. Capability (kemampuan) yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan 2. Accessibility (kemudahan) yaitu masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode atau teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau petunjuk pelaksanaan 3. Readliness (kesiapan) yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi 4. Leverage (Daya Ungkit) yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang di bahas.
17
Pembobotan untuk menentukan peringkat dari masing-masing kriteria masalah, dilakukan pemberian nilai dari masing-masing kriteria dengan bobot angka 1 s/d 5, dapat dilihat dalam tabel pembobotan kriteria masalah berikut ini. Tabel 2.5 Pembobotan Kriteria Masalah No. 1. 2. 3. 4. 5.
Bobot Kriteria Masalah Sangat Berat Berat Agak Berat Ringan Sangat Ringan
Nilai 5 4 3 2 1
Tabel 2.6 Penentuan Prioritas Masalah Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Tahun 2016 No.
Masalah C A
1.
2.
3.
4.
Kurangnya pemahaman dan kesadaran penjamah atau pengelola makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat 2 3 dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan Kurangnya pemantauan lebih lanjut mengenai pengolaan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan 3 3 Kurangnya sarana tempat yang tetap untuk tempat pengelolaan makanan di area pelabuhan 4 2 cirebon Masih terbatasnya dana untuk pengawasan lebih lanjut dari tempat pengelolaan makanan 4 2 yang kurang
R L
3
4
Parameter CxAxRxL
Rangking
72
1
2
2
36
2
2
2
32
3
32
3
22
18
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 2.6, prioritas masalahnya yaitu kurangnya pemahaman dan kesadaran penjamah atau pengelola makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan.
D. Perencanaan Program Kerja Tabel 2.7 Rencana Pelaksanaan Program Kerja Magang Kesehatan Masyarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon 2016 Masalah Kurangnya pemahaman dan kesadaran penjamah atau pengelola makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan
Kegiatan
Pelaksanaan
Tujuan
Sasaran
Waktu
Konseling dan pembagian stiker TPM yang sudah dipantau atau diinspeksi
Mahasiswa STIKes mahardika didampingi oleh pembimbing lapangan atau pemegang program pengendalian risiko lingkungan
Agar pemillik TPM memahami tentang Hygiene dan sanitasi TPM sehingga dapat meningkatkan kualitas makanan dan mencegah terjadinya penyakit
Pemilik Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Selasa,6 Desember 2016
Tempat Pelabuhan Cirebon
20
Metode Pemeriksaan langsung dan Observasi serta konseling berupa tanya jawab mengenai prinsip higiene dan sanitasi makanan
E. Pelaksanaan Program Kerja Tabel 2.8 Pelaksanaan Rencana Program Kerja Magang Kesehatan Masyarakat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon 2016 Kegiatan Konseling dan pembagian stiker TPM yang sudah dipantau atau diinspeksi
Pelaksanaan Mahasiswa STIKes mahardika didampingi oleh pembimbing lapangan atau pemegang program pengendalian risiko lingkungan
Tujuan
Sasaran
Agar pemillik TPM memahami tentang Hygiene dan sanitasi TPM sehingga dapat meningkatkan kualitas makanan dan mencegah terjadinya penyakit
Pemilik Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Waktu Selasa, 6 Desember 2016
Tempat Pelabuhan Cirebon
Metode Pemeriksaan langsung dan Observasi serta konseling berupa tanya jawab mengenai prinsip higiene dan sanitasi makanan
21
22
F. Evaluasi Program Kerja Dari hasil pengamatan selama kegiatan pelaksanaan program kerja berupa tempat pengelolaan makanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Dari 7 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dilakukan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) menunjukkan yakni 1 TPM dengan kategori “kurang” (skor ≤18), 5 TPM dengan kategori “cukup” (skor 19-33), dan 1 TPM dengan kategori “sedang” (skor 34-48). 2. Kegiatan dimulai pada tanggal 6 desember 2016 dengan melakukan pemeriksaan langsung menggunakan format formulir sanitasi restoran atau rumah makan. 3. Hambatan yang tejadi saat konseling dan pemeriksaan langsung kurang kondusifnya keadaan untuk konseling dikarenakan banyaknya orang yang sedang ditempat pengelolaan makanan tersebut dengan kesibukan penjamah atau pengelola. 4. Dari hasil pemeriksaan langsung tempat pengelolaan makanan masih kurangnya pelatiahan mengenai hygiene sanitasi penjamah atau pengelola tempat makan dan tidak mempunyai buku hygiene sanitasi makanan dikarenakan usaha kecil-kecilan.
5. BAB III 6. PENUTUP 7. A. Kesimpulan 8.
Berdasarkan pengalaman selama penulis menjalani magang di
KKP Kelas II Bandung Wilker Cirebon didapat kesimpulan : 1. Data yang digunakan berupa data sekunder, dan pemeriksaan langsung pada tempat pengelolaan makanan dengan menggunakan format pemeriksaan sanitasi restoran atau rumah makan atau sejenisnya. 2. Dari hasil identifikasi masalah kesehatan yang ada di KKP Kelas II Bandung
Wilker
Cirebon
ditemukan
beberapa
masalah
yaitu
Pengawasan tempat pengelolaan makanan masih terdapat 2 tempat pengelolaan makanan yang belum memenuhi syarat 3. Dibuat prioritas masalah dari hasil identifikasi dengan metode CARL. Prioritas masalah yang didapat adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran penjamah atau pengelola makanan dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan hygiene sanitasi pengelolaan makanan 4. Rencana kegiatan berupa konseling dan pembagian stiker TPM yang sudah dipantau atau diinspeksi. 5. Setelah penetapan prioritas masalah kemudian dilakukan intervensi alternatif pemecahan masalah yaitu dengan pemeriksaan langsung semua tempat pengelolaan makanan kegiatan dimulai pada tanggal 6
23
24
9.
desember 2016 yang berada di area wilayah kerja pelabuhan
cirebon dan memberikan konseling seputar hygiene sanitasi makanan dan prinsip hygiene sanitasi makanan. 6. Evaluasi dari hasil kegiatan yang dilaksanakan saat kegiatan intervensi dari 7 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang dilakukan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) menunjukkan yakni 1 TPM dengan kategori “kurang”, 5 TPM dengan kategori “cukup”, dan 1 TPM dengan kategori “sedang” . 10. 11. B. Saran 12. Kegiatan magang di KKP Kelas II Bandung Wilker Cirebon ini berjalan dengan cukup baik tetapi masih ada beberapa kekurangan. Diharapkan dengan pembuatan laporan ini dapat menambah saran dan masukan untuk masing-masing pihak. 13. 1. Bagi KKP Kelas II Bandung Wilker Cirebon 14. Disarankan pengawasan tempat pengelolaan makanan lebih di tingkatkan dan di beri pengarahan bagaimana hygiene dan sanitasi tempat
pengelolaan
makanan
khususnya
bagi
penjamah
atau
pengelolaan makanan dan perlu adanya pelatihan hygiene sanitasi makanan di lingkungan atau area pelabuhan dan harus memperhatikan kondisi tempat yang bersih serta memperhatikan enam prinsip higiene dan sanitasi makanan. 15. 2. Bagi Tempat Pengelolaan Makanan
25
16. Penjamah
atau
pengelola
makanan
lebih
meningkatkan
pengetahuan serta menjaga kebersihan diri sendiri dan terhadap makanan yaitu mengenai sanitasi makanan khususnya prinsip hygiene sanitasi makanan 3. Bagi STIKes Mahardika 17. Disarankan bagi STIKes Mahardika untuk lebih mengawasi jalannya kegiatan magang seperti dengan mengadakan kunjungan di lapangan.
18.
DAFTAR PUSTAKA 19.
20.
Departemen Kesesehatan Republik Indonesia. 2002. Profil Indonesia Sehat. Depkes RI.Jakarta.
21.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2014.
22.
Dirtjen PP & PL Kemenkes RI. 2016. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015. Jakarta.
23.
Entjang, dr. Indan. 1991. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti : Bandung
24.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon. 2016. Laporan Sasaran Kinerja Pegawai 2015. Bandung.
25.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung. 2016. Laporan Akuantabilitas Kinerja Institusi Pemerintah Tahun 2015. Bandung.
26.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta.
27.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
28.
Kusmayadi, Ayi dan Dadang Sukandar. 2007, Cara Memilih dan Mengolah Makanan untuk Perbaikan Gizi Masyarakat [on line]. Special Programme
For
Food
Security:
Asia
Indonesia,
dari
[email protected]. Diakses pada 28 November 2016 29.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
30.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. 31.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.
32.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/XI/2011,tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.
33.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan.
34.
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
35.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
36. Zaenab.
2008.
Kasus
Keracunan
Lingkungan.Makassar
37. 38.
Makanan.Kesehatan
39. 40. LAMPI RAN 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
52. 53.
54.
55.
56.
57.
58. Hari/Tan ggal
59. Kegiatan Bimbingan
60. Paraf 61. Pembimbing Akademik
K P O K O S E R R E D I N A T O R
62. 63. Sabtu, 26 1. November 2016 66. 2.
64. Pengumpulan data dan konsultasi mengenai judul laporan magang 69. Konsul BAB I
65.
73. Revisian BAB I Konsultasi BAB II tentang gambaran umum dan khusus 78. Konsultasi identifikasi masalah 79. Konsultasi perencanaan kegiatan intervensi 83. Revisi identifikasi masalah dan perencanaan kegiatan intervensi 87. Konsultasi BAB I dan BAB II 88. Konsultasi evaluasi kegiatan intervensi 92. Konsultasi BAB III
75.
67. Senin, 28 November 68. 2016 71. 72. Kamis, 1 74. 3. Desember 2016
70.
76. 77. Jum’at, 2 4. Desember 2016
80.
81. 5. 85. 6.
82. Sabtu, 3 Desember 2016 86. Selasa, 6 Desember 2016
90. 91. Rabu, 7 7. Desember 2016
84. 89.
93.
94. 95. Jum’at, 9 8. Desember 2016
99.
96.
Konsultasi BAB I, BAB II dan BAB III 97. Penyajian laporan Magang Judul Laporan Magang : Laporan Magang Kesehatan Masyarakat Program
98.
Kesehatan Lingkungan Tentang Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Tahun 2016 100.
Mengetahui,
101.
Pembimbing Akademik
104.
Jaenudin, SKM., MPH
102. 103.
105. No
106. Na ma Kegiatan
107. 12/ 11/ 16
108. 14/ 11/ 16
109. 1517/ 11/ 16
110. 1822/ 11/ 16
111. 2325/11/ 16
112. 2829/11/ 16
113. 30/ 1101/ 12/ 16
114. 0206/ 12/ 16
115. 0708/ 12/ 16
116. 117. 09/ 13/12 12/ /16 16
119. 120. Pembekalan 1 dari Kampus
121. 122. 123. 124.
125.
126. 127. 128. 129. 130.
1
133. 134. Pembekalan 2 dari lahan magang
135. 136. 137. 138.
139.
140. 141. 142. 143. 144.
1
147. 148. Orientasi 3 lahan magang
149. 150. 151. 152.
153.
154. 155. 156. 157. 158.
1
161. 162. Pengumpul 4 an Data
163. 164. 165. 166.
167.
168. 169. 170. 171. 172.
1
175. 176. Identifikasi 5 masalah
177. 178. 179. 180.
181.
182. 183. 184. 185. 186.
1
189. 190. Penentuan 6 prioritas masalah
191. 192. 193. 194.
195.
196. 197. 198. 199. 200.
2
203. 204. Perencanaa 7 n kegiatan
205. 206. 207. 208.
209.
210. 211. 212. 213. 214.
2
217. 218. 8 n
Pelaksanaa
219. 220. 221. 222.
223.
224. 225. 226. 227. 228.
2
231. 232. 9
Evaluasi
233. 234. 235. 236.
237.
238. 239. 240. 241. 242.
2
245. 246. 10
Pelaporan
247. 248. 249. 250.
251.
252. 253. 254. 255. 256.
2
259. 260. 11
Presentasi
261. 262. 263. 264.
265.
266. 267. 268. 269. 270.
2
273. 274. 12
Penilaian
275. 276. 277. 278.
279.
280. 281. 282. 283. 284.
2
287. 288. 289. 290. N
291.
Tanggal
292.
Kegiatan Bimbingan
293.
Para f 294. Pem bimbing Lapanga n 298.
295. 296. Senin, 14 1 November 2016
297. Mengentri data register pemakaian dokumen ICV KKP Kelas II bandung Bulan oktober 2016
299. 300. Selasa, 15 2 November 2016
301. Mengentri data register pemakaian dokumen ICV KKP Kelas II bandung Bulan oktober 2016
302.
303. 304. Rabu, 16 3 November 2016
305. Mengentri data register pemakaian dokumen ICV KKP Kelas II bandung Bulan oktober 2016 309. Melakukakan pemberantasan
306.
307. 308.
Kamis, 17
310.
4 November 2016
311. 312. Jum’at, 18 5 November 2016 315. 316. Senin, 21 6 November 2016
tikus dan pinjal dengan perangkap wilker di: PT.Yalagita Tama PT.Vinisi Intelen PT.Pelni Warung Barokah Karantina Tumbuhan 313. Mengambil Perangkap tikus dan mengidentifikasi tikus dan pinjal
314.
317. Boarding untuk melakukan inspeksi sanitasi kapal MT OCEAN MERCURY SINGAPORE 321. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon
318.
323. 324. Rabu, 23 8 November 2016
325. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon
326.
327. 328. Kamis, 24 9 November 2016
329. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon
331. 332. Jum,at, 25 1 November 2016
333. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 337. Mengisi data buku kesehtan kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 341. Pemeriksaan sanitasi restoran,rumah makan,dan sejenisnya yang berada di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 345. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 349. Mengentri data kedatangan kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 353. Mengentri data kedatangan
319. 320. Selasa, 22 7 November 2016
335. 336. Senin, 28 1 November 2016 339. 340. Selasa, 29 1 November 2016
343. 344. Rabu, 30 1 November 2016 347. 348. Kamis, 1 1 Desember 2016 351. 352.
Jum’at, 2
322.
330.
334.
338.
342.
346.
350.
354.
1 Desember 2016
kapal kapal di KKP Kelas II Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon 357. Mengidentifikasi nyamuk anopheles di sekitar pelabuhan cirebon 361. Melakukanintervensi tempat pengelolaan makanan dengan pemeriksaan langsung 365. Membantu mengentri data satuan kerja pegawai tahun 2016
355. 356. Senin, 5 1 Desember 2016 359. 360. Selasa, 6 1 Desember 2016 363. 364. Rabu, 7 1 Desember 2016 367. 368. Kamis, 8 1 Desember 2016
358.
362.
366.
370.
371. 372. Jum’at, 9 2 Desember 2016
369. Melakukan konseling dan penempelan stiker pada tempat pengelolaan makanan di area pelabuhan cirebon 373. Membantu mengentri data satuan kerja pegawai tahun 2016
375. 376. Selasa, 13 2 Desember 2016
377. Membantu mengentri data satuan kerja pegawai tahun 2016
378.
379. 380. Rabu, 14 2 Desember 2016
381. Membantu mengentri data satuan 382. kerja pegawai tahun 2016
374.
383.
384. 385.
Jumlah Kehadiran
: 22 Hari
386.
Keterangan
:-
387.
Judul Laporan Magang
Kesehatan Masyarakat : Laporan Magang
Kesehatan Masyarakat Program Kesehatan Lingkungan Tentang Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon Tahun 2016 388. 390.
Mengetahui, 389. Pemimbing Lapangan
391. 392. 393. Wartoni,SKM.,MPH 394. NIP: NIP:197606191999031001 395.
402. 403.
396. 397. 398. 399. 400. 401. TEMPAT MAGANG
: KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN 404.
TANGGAL PELAKSANAAN
DESEMBER 2016
: 14 NOVEMBER s.d. 14
1.
3.
5.
4. HARI/ 2.
TANGGA
N
L
ALDI
FADILAH
6.
MUFSHI
7.
PARAF
HATUL
PEMBIMBIN
KALAMIYAH
G LAPANGAN
Senin, 14
10.
11.
12.
13.14.
1 November 2016 Selasa, 15
15.
16.
17.
18.19.
2 November 2016 Rabu, 16
20.
21.
22.
3 November 2016 23.24. Kamis, 17
25.
26.
27.
4 November 2016 28.29. Jum’at, 18
30.
31.
32.
33.34.
5 November 2016 Senin, 21
35.
36.
37.
38.39.
6 November 2016 Selasa, 22
40.
41.
42.
7 November 2016 43.44. Rabu, 23
45.
46.
47.
8 November 2016 48.49. Kamis, 24
50.
51.
52.
9 November 2016 Jum’at, 25
55.
56.
57.
60.
61.
62.
65.
66.
67.
70.
71.
72.
75.
76.
77.
80.
81.
82.
85.
86.
87.
90.
91.
92.
8. 9.
53.54.
1 November 2016 58.59.
Senin, 28
1 November 2016 63.64.
Selasa, 29
1 November 2016 68.69.
Rabu, 30
1 November 2016 73.74.
Kamis, 1
1 Desember 2016 78.79.
Jum’at, 2
1 Desember 2016 83.84.
Senin, 5
1 Desember 2016 88.89.
Selasa, 6
1 Desember 2016
406.
Mengetahui,
407.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
408.
Wilayah Kerja Pelabuhan Cirebon
409. 410. 411. 412. 413.
(WARTONI,SKM.,MPH) NIP:197606191999031001
Lampiran 9 Dokumentasi Magang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016 414. 415. 416.