Laporan Magang PT Karya Toha Putra Bab 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

16



BAB III URAIAN KHUSUS



3.1



Kompetensi Pekerjaan yang di kerjakan Selama empat bulan melaksanakan prakerin di PT Karya Toha Putra Semarang, penulis ditempatkan dibagian teknisi dan produksinya. Berikut penulis akan sampaikan kompetensi pekerjaan yang dikerjakan di industri percetakan Al Qur’an terbesar di Indonesia PT Karya Toha Putra Semarang. 3.1.1



Kebijakan yang diterapkan di PT Karya Toha Putra Semarang PT Karya Toha Putra Semarang memiliki motto “membentuk pribadi qur’ani”. Maksud dari motto ini adalah dimana walaupun karyawan sibuk bekerja, atau dapat dikatakan mencari kebahagian di dunia, di PT Karya Toha Putra mereka diarahkan untuk menyeimbangkan kebahagiaan dunia dan ukhrawi (akhirat). Untuk itu disamping melakukan pekerjaan secara formal ada beberapa kebijakan yang diterapkan di PT Karya Toha Putra antara lain : a. Sholat Dhuha Sholat dhuha dilakasanakan setiap hari pukul 08.00 WIB, atau sebelum memulai pekerjaan.Hal ini diharapkan selain memperoleh pahala, sholat dhuha juga dapat memberkahkan rezeki. b. Membaca Surat Waqi’ah Memabaca surat waqi’ah dilaksanakan setelah sholat dhuha, karyawan PT Karya Toha Putra membaca surat waqi’ah serempak. Diharapkan dengan membaca surat waqi’ah dapat melapangkan rezeki dan pekerjaan yang kita lakaukan menjadi berkah dimata Allah SWT. c. Sholat Berjamaah Karyawan PT Karya Toha Putra wajib hukumnya menjalankan sholat berjamaah sebagaimana anjuran dari junjungan kita nabi agung



16



17



Muhammad SAW, dimana jika kita melaksanakan sholat secara berjamaah maka pahala yang akan kia dapatkan berlipat ganda disamping itu sholat berjamaah juga dapat mewujudkan sikap kebersamaan, tua, muda, atasan, bawahan akan bersama dan bersatu padu dalam satu wadah karena memang kita diciptakan sama dihadapan Allah SWT. d. Membaca Surat Yasiin dan Kahfi Membaca surat Yasiin dan Kahfi dilaksanakan pada hari jumat, agenda di PT Karya Toha Putra adalah sebagai berikut : 1. Minggu pertama (hari jumat) adalah tadarus Al qur’an. 2. Minggu kedua (hari jumat) adalah membaca surat Yasiin. 3. Minggu ketiga (hari jumat) adalah membaca surat Kahfi 4. Minggu keempat (hari jumat) adalah membaca surat Yasiin. e. Pengajian Bulan Ramadhan Kegiatan ini dimaksudkan agar karyawan PT Karya Toha Putra dapat memahami, mengerti untuk kemudian melaksanakan suatu pekerjaan atau pun kegiatan sesuai dengan kaidah islam. Tujuan dari kegiatan ini selain karyawan dapat mendapat ilmu mereka juga diarahkan agar terus berada dijalan yang benar dalam menjalankan ibadah. f. Pelatihan Kewirausahaan Kegiatan ini dilaksanakan pada saat bulan ramadhan di hari sabtu, ini merupakan wujud kepedulian dari pemilik PT Karya Toha Putra agar disaat nanti karyawan sudah tidak produktif lagi (pensiun), mereka dapat berwirausaha sesuai minat dan kemampuan mereka. Dengan ini mereka diberi ilmu ataupun pengetahuan mengenai dunia kewirausahaan. g. Santunan Anak Yatim Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 Agustus 2013, dimana PT Karya Toha Putra Semarang mengundang anak yatim disekitar pabrik untuk diberikan santunan. Ini merupakan wujud kepedulian dari



18



Keluarga Besar PT Karya Toha Putra dimana sebagian besar harta yang mereka miliki merupakan milik anak-anak yatim, sehingga kita wajib hukumnya untuk mengeluarkannya. 3.1.2



Alur Proses Produksi 1. Pra Cetak Sebelum buku dicetak, terlebih dahulu harus menempuh proses dan tahapan sebagai berikut : a. Setting Setting merupakan penulisan naskah sesuai dengan naskah pengarang yang mana naskah tersebut telah diedit terlebih dahulu oleh seorang editor, apakah naskah tersebut masih layak atau tidak.Penyetingan ini menggunakan ukuran dan jenis huruf standar yaitu ukuran 11/12 dan jenis huruf time, tetapi terkadang menggunakan jenis huruf roman, sanserif, fantasi, buduni sesuai dengan kebutuhan. Pada langkah penyetingan ini jika terdapat gambar auat tulisan yang sulit untuk disetting maka perlu discan. Scan sendiri adalah gambar atau tulisan yang diletakkan pada mesin scan yang dihubungkan dengan sebuah komputer, kemudian gambar atau tulisan tersebut akan masuk data komputer. b. Editing Setelah penulisan naskah atau penyetingan selesai, maka perlu pengeditan kembali untuk mengetahui apakah naskah tersebut sudah sesuai dengan EYD yang benar dan sudah layak dicetak atau belum. Jika seorang editor telah menyatakan bahwa naskah sudah layak dicetak, maka langkah selanjutnya adalah print film. c. Print Film Ada dua macam pencetakan naskah di PT Karya Toha Putra, yaitu :



19



1. Print kertas Print kertas digunakan sebagai layout data atau sebagai dokumen perusahaan. 2. Print film Print film dilakukan setelah editor menyatakan bahwa naskah sudah layak dicetak.Naskah yang sudah disetujui oleh seorang editor, selanjutnya dihubungkan ke image setter, outputnya berupa film.Film ini berupa gulungan atau roll film dengan penyinaran. Hal cetakan akan menggulung kembali untuk selamjutnya dicuci pada mesin prosesor film. d. Pencucian Film Langkah selanjutnya setelah print film adalah pencucian film.Pencucian film dilakukan dengan mesin pencuci film processor film. Dalam pencucian film terdiri dari tiga roll pencuci sebagai berikut : 1. Roll Developer 2. Roll Fier 3. Roll Air e. Layout Layout merupakan langkah pengurutan halamn file sesuai dengan mesin cetak yang dipakai. Layout dapat digunakan dengan manual maupun dengan komputer.Layout melalui komputer dapat dilakukan setelah penyetingan, langsung diprint dan dicuci kemudian hasilnya dapat langsung dipindah ke plate. Akan tetepi jika terjadi kekeliruan akan banyak menghabiskan roll-roll film. Layout secara manual tidak bamyak menghabiskan roll film, karena setelah dicuci langsung di layout.



20



Berikut contoh layout pada salah satu mesin Webb : 20



29



32



17



13



4



1



16



12



5



8



9



21



28



25



24



18



31



30



19



15



2



3



14



10



7



6



11



23



26



27



22



Tabel 3.1 Layout Mesin Web f. Platemaking Jika penglayoutan sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan naskah dalam bentuk plastik film ke plate dengan menggunakan mesin yang disebut Platemaker. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Plate Kosong diletakkan pada mesin platemaker. 2. Diatas mesin kosong diletakkan naskah dalam bentuk plastik setelah mesin layout. 3. Kemudian divakumkan memakai vacuum pump. 4. Selang beberapa detik kemudian dilakukan penyinaran menggunakan sinar ultraviolet 5000 s.d. 6000 watt. 5. Setelah dilakukan penyinaran sekitar 15 s.d. 20 detik, maka plate sudah dapat diambil. g. Pencucian Plate Plate yang berisi naskah yang telah disinari oleh mesin platemaker, kemudian dicuci menggunakan mesin fuji PSPlate prosessor. Proses pencucian plate adalah sebagai berikut: 1. Plate dimasukkan pada roll penggerak.



21



2. Diantara roll-roll penggerak terdapat pipa berlubang yang mengeluarkan larutan developer yang berfungsi sebagai pelarut lapisan plate yang terkena sinar pada saat penyinaran. Sedangkan bagian yang tertutup oleh naskah tidak terlarut. 3. Setelah itu, plate akan dibersihkan oleh roll brush. 4. Kemudian plate dibersihkan dengan air dan dikeringkan melalui unit dryer. Pencucian plate selesai, maka plate siap dibawa ke mesin cetak. 2. Cetak Proses selanjutnya setelah prose pra cetak adalah cetak. Pada proses cetak, PT Karya Toha Putra menggunakan beberapa mesin cetak, diantaranya adalah mesin webb dan mesin sheet. a. Mesin Webb Proses mencetak pada mesin webb adalah sebagai berikut : 1. Roll kertas dipasang diantara dua roll pencetak, yaitu pencetak bagian atas dan bagian bawah. 2. Roll pencetak akan mencetak jika diberi cetakan oleh roll plate. Roll plate atas memberi cetakan roll pencetak atas dan roll plate bawah memberi cetakan roll penceta bawah. 3. Roll plate akan mencetak pada roll pencetak jika diberi tinta oleh roll tinta, yaitu roll tinta atas dan roll tinta bawah. 4. Agar selalu bersih roll plate dibersihkan oleh roll air. 5. Setelah tercetak, kertas dibawa oleh roll penggerak ke roll pelipat folder dan akhirnya dipotong-potong sesuai dengan halaman yang dicetak. 6. Jika gulungan kertas habis, dapat dilakukan penyambungan secara otomatis. Satu roll kertas dapat mencapai 15.000 lebih file yang sama. b. Mesin Sheet



22



Pada prinsipnya mesin sheet sama dngan mesin webb, perbedaannya hanya terletak pada kertasnya. Kertas pada mesin webb berupa gulungan atau roll, sedangkan pada mesin sheet berupa potongan-potongan. Kertas diambil satu persatu untuk dicetak dan biasanya mesin sheet digunakan untuk mencetak cover depan atau sampul depan suatu buku. 3. Finishing Finishing merupakan proses terakhir dari proses pencetakan buku. Ada lima langkah dalam proses finishing sebagai berikut : a. Penjilidan Penjilidan dilakukan dengan menjilid dan menjahit file-file dari nomor yang terecil sampai nomor yang terbesar. Proses penjilidan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Penjilidan (binding) Untuk buku atau kitab yang tipis, langsung dijilid dan diberi cover dengan menggunakan mesin binding. 2. Penjahitan (sewing) Untuk buku atau kitab yang tebal, perlu dijahitterlebih dahulu sebelum diberi cover. Penjahitan dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin jahit buku, yaitu mesin Ventura dan mesin Inventa Plus. File-file yang sudah urut tersebutdiletakkan satu persatu pada stacker mesin untuk jahit. b. Pengeleman (gluing) Langkah selanjutnya adalah pemberian pelkat atau lem. Ada dua macam proses pengeleman yaitu : 1. Cover gluing Proses ini merupakan penempelan kertas karton keras dengan cover agar buku menjadi keras dan kuat. Press ini dilakukan oleh mesin Horrauf. 2. Fiber paper gluing



23



Pada tahap ini, dilakukan pengeleman kertas serat pada punggung buku dengan tujuan menjaga keawetan buku. Proses ini dilakukan oleh mesin Colibri. Buku yang telah dijahit, mula-mula dimasukkan pada mesin, buku berjalan menggunakan conveyor. Di dalam mesin tersebut terdapat roll lem dan kertas serat, saat melewati roll lem bagian punggung buku terlapisi oleh lem kemudian melewati kertas serat dan kertas serat tersebut akan merekat dan melapisi bagian punggung buku. c. Pemotongan (cutting) Dalam melakukan pemotongan harus hati-hati karena pisau potongnya dapat membahayakan operator. Tetapi pada mesin pemotong



otomatis



sudah



terdapat



sensor



keamanan.



Pemotongan dapat dilakukan dengan mesin potong tiga sisi otomatis Merit-s, dan mesin potong satu sisi Polar Mohr 115 E, masing-masing mesin potong mempunyai pengaturan pemotongan yang berbeda-beda. Pada mesin potong satu sisi dan tiga sisi, keduanya dijalankan secara otomatis. d. Pengcoveran dan Pengepressan (covering and pressing) Pemberian sampuldepan atau pengcoveran buku dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Untuk buku-buku yang tipis atau halamannya kurang dari 100 lembar maksimal, dilakukan oleh mesin binding dalam langkah penjilidan dan secara otomatis mulai pemberian lem sampai penempelan dan penelitian sampul cover. Pengcoveran Al qur’an atau buku manual lainnya ada tiga langkah dikerjakan yaitu : 1. Pemberian pita dengan menempelkan pada bagian pojok buku untuk memudahkan membaca dalam mencari halaman yang telah dibaca.



24



2. Pemberian zebra atau kain penguat pada bagian atas dan bawah agartidak mudah rusak. 3. Pemberian lem atau menempelkan halaman kosong pada cover. Pengcoveran



juga



dapat



dilakukan



dengan



menggunakan mesin BL 500 Plus. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut : 1. Pemanasan bagian punggung buku dengan suhu tertentu. 2. Buku akan dipress. 3. Kemudian



mesin



akan



membentuk



bagian



buku



roundlingatau flat. 4. Pemberian headband dan dilanjutkan dengan penempelan zebra. 5. Penempelan sampul pada buku. 6. Pengepressan bagian tepi punggung buku. 7. Buku siap untuk dikemas. e. Pengepakan (packing) Langkah terakhir dari finishing adalah pengepakan. Ada dua macam pengepakan, yaitu : 1. Pengepakan dengan mesin plastik. Pengepakan ini dilakukan untuk buku-buku berukuran besar, dimaksudkan agar lebih bersih dan tidak terkena debu. Proses ini dapat dilakukan oleh mesin pengepak otomatis LSA-504 Benison. 2. Pengepakan dengan kardus. 3. Pengepakan ini dilakukan untuk buku-buku berukuran kecil. Proses ini dilakukan oleh mesin Meiwa.



3.1.3 Mesin-Mesin Produksi Sebagai salah satu industri yang modern dan canggih, PT Karya Toha Putra



memiliki



banyak



mesin



produksi



guna



menunjang



dan



25



meningkatkan proses produksi. Berikut akan penulis sampaikan beberapa mesin produksi yang ada di PT Karya Toha Putra Semarang : 1. Unit I (Unit Cetak) Unit cetak merupakan unit yang digunakan untuk proses cetak Al qur’an atau buku pada kertas, mesin cetak yang digunakan adalah : a. Mesin Sheet (Cromoset) b. Mesin WebB 58 dan 63 2. Unit II dan III (Finishing) a. Mesin TSK Mesin ini digunakan untuk mengurutkan penomoran produk yang telah dicetak.Bagian-bagian yang ada pada mesin ini adalah gathering, binding, dan cutting. Cara kerja dari mesin ini adalah dengan memasukkan produk yang telah dicetak ke dalam feeder, kemudian produk akan ditarik oleh gripper dan diurutkan sesuai nomor, kemudian akan dibawa oleh transport chain ke bagian binding untuk dijilid. Setelah itu produk akan dibawa oleh conveyor ke bagian cutting untuk dipotong agar rapi. Namun untuk produk yang berupa Al qur’an hanya melalui bagian gathering saja karena Al qur’an harus dijahit terlebih dahulu sebelum diberi cover. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an (hanya melalui proses gathering).  Kitab-kitab.  Buku-buku pelajaran islami. b. Mesin Jahit Inventa Plus Tahapan selanjutnya adalah sewing atau penjahitan ada dua mesin jahit yang digunakan yaitu Mesin Jahit Inventa Plusdan Mesin Jahit Ventura. Mesin Jahit Inventa Plus adalah mesin jahit otomatis yang digunakan untuk menjahit Al qur’an setelah diurutkan. Mesin ini memiliki kecepatan jahit yang sangat tinggi.Cara kerja mesin ini adalah produk dimasukkan ke feeder mesin, ditarik oleh gripper untuk kemudian dibawa oleh carrier



26



chain ke bagian jahit. Setelah dijahit produk akan dibawa oleh conveyor menuju bagian counter and stacker. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an.  Kitab-kitab. c. Mesin Jahit Ventura Pada umumnya mesin jahit Inventa Plus dan Ventura bekerja hampir sama



perbedaannya hanya terletak pada pengaturan



mekanis masing-masing mesin. Mesin Inventa Plus lebih mengutamakan aspek mekanis sedangkan Mesin Ventura lebih mengutamakan pengaturan sistem dengan program khusus yang diatur pada monitor mesin. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an.  Kitab-kitab. d. Mesin Colibri Mesin Colibri adalah mesin yang digunakan untuk memasang punggung buku hal ini dimaksudkan



unutk menjaga keawetan



buku. Cara Kerja Mesin ini sangat sederhana mula-mula produk akan diletakkan ke conveyor, setelah itu produk akan melewati roll lem, setelah mencapai sensor, bagian punggung buku terlapisi oleh lem kemudian melewati kertas serat dan kertas serat tersebut akan merekat dan melapisi bagian punggung buku. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an.  Kitab-kitab. (Kitab kuning). e. Mesin Potong Mohr 1 sisi Mesin ini digunakan untuk memotong produk. Cara kerjanya dengan meletakkan produk pada bagian pemotongan, sebelumnya harus ditentukan berapa ukuran produk yang akan dipotong. Hal



27



yang perlu diperhatikan oleh operator mesin potong adalah harus selalu berhati-hati karena pisau potongnya sangat tajam. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an.  Kitab-kitab (kecil maupun besar).  Cover buku pelajaran islam. f. Mesin Potong Merit-s 3 sisi otomatis Sama halnya dengan mesin potong satu sisi, mesin potong Merit-s digunakan untuk memotong produk. Hanya saja mesin ini lebih efisien digunakan, karena cara kerjanya yang langsung memotong produk dari tiga sisi secara otomatis. Cara kerja mesin ini adalah operator meletakkan produk pada conveyor, Setelah produk akan dibawa ke bagian pemotongan, dan dipotong sesuai ukuran atau jenis masing-masing Al qur’an. Produk yang diproses oleh mesin ini antara lain :  Berbagai jenis Al qur’an (umumnya berukuran besar)  Kitab-kitab. g. Mesin Potong Karton Karton digunakan sebagai bahan cover, untuk itu memerlukan mesin potong karton untuk memotong karton tersebut. Cara kerja mesin ini hanya bergantung pada putaran pisau.Mula-mula operator harus mengatur jarak masing-masing pisau sesuai ukuran cover. h. Mesin Horrauf Mesin horrauf digunakan untuk membuat cover, Cara kerjanya adalah memasukkan karton-karton yang telah siap dan meletakkan kertas cover. Setelah itu mesin akan menyatukan karton dengan kertas cover sehingga terbentuk cover yang lebih kuat dan awet. i. Mesin BL 500 Plus Mesin BL 500 Plus adalah mesin yang akan penulis bahas dalam laporan ini hal ini terkait dengan sistem kerjanya yang



28



otomatis. Mesin ini digunakan untuk memasang cover pada produk yang telah siap atau selesai dari tahapan sebelumnya. j. Mesin LSA-504 Benison Mesin LSA-504 Benison adalah mesin yang digunakan untuk memberi plastik pada produk.Tujuannya agar produk tidak kotor dari debu dan bersih sampai ke tangan konsumen.Cara kerja dari mesin ini adalah mula-mula operator meletakkan produk pada conveyor setelah itu produk akan terlapisi oleh plastik. Setelah mengenai sensor maka conveyor berhenti sejenak dan pisau pemanas akan memotong plastik. Selanjutnya conveyor berjalan ke bagian heater dan plastic akan menyusut. k. Mesin Packing Meiwa Setelah selesai Dari semua proses produksi maka produk akan dikemas dalam kardus dengan menggunakan mesin Meiwa. Cara kerjanya hanya meletakkan kardus dibagian atas mesin setelah itu pita akan merekat dari bagian ujung ke ujung. 3.1.4 Pekerjaan yang dikerjakan Pada saat melaksanakan prakerin di PT Karya Toha Putra penulis banyak



sekali



mendapatkan



ilmu



mengenai



Repairdan



Maintenancemesin-mesin produksi yang ada di industri tersebut. Berikut akan penulis sampaikan beberapa masalah yang pernah penulis alami atau kerjakan berkaitan tentangRepairdan Maintenance. 1. Mesin Cromoset Kategori Repair



Masalah - Trafo terbakar



Penanganan - Melepas trafo. - Membersihkan panel trafo. - Mengganti dan memasang trafo baru.



Repair



- Fan macet



- Melepas fan mesin. - Membersihkan



baling-



29



baling fan tersebut. - Mengganti



baut



yang



hilang. - Memasang kembali fan tersebut. Repair



- Pasang Conveyor - Memasang kembali Belt



conveyor belt yang telepas.



Tabel 3.2 PenangananMasalah Mesin Cromoset 2. Mesin Webb Kategori Repair



Masalah - Kontaktor mati



Penanganan - Mengecek kontak NC an NO. - Mengganti kontaktor dengan menyesuaikan spesifikasi koilnya.



Maintenance



- Panel kotor dan berdebu



- Melepas panel control mesin. - Menyemprot dengan angin. - Membersihkan komponen dengan menyemprotnya dengan contact cleaner.



Tabel 3.3 Penanganan Masalah Mesin Webb 3. Mesin Inventa Plus Kategori Repair



Masalah



Penanganan



- Push button lepas - Melepas push button. - Ganti baru.



Repair



- Motor panas dan - Melepas fan. fan mesin mati



- Menyemprot dengan



30



penetrating oil jika motor sulit terlepas. - Mengganti dengan fan baru. Repair



- AC mesin mati



- Periksa fan hisap dan fan tiup. - Cek gambar teknik dan komponen elektronik mesin. - Ganti fan baru, karena kontak pengaman pada motor kipas tersebut mati. - Sesuaikan spesifikasi fan, agar tidak menambah masalah baru.



Repair



- Gunting



- Ganti baru.



pemotong benang patah Repair



- Jarum jahit patah - Ganti jarum baru.



Repair



- Pegas patah



- Ganti pegas baru.



Repair



- Timming atau



- Sesuaikan setelan mesin



setelan mesin tiak



dengan menyesuaikan



tepat.



antara gripper dan carrier chain secara mekanis.



Tabel 3.4 Penanganan Masalah Mesin Inventa Plus 4. Mesin Ventura Kategori Repair



Masalah - Timming atau



Penanganan - Sesuaikan setelan mesin



31



setelan mesin



dengan menyesuaikan



tidak tepat.



antara gripper dan carrier chain secara mekanis. - yang perlu diperhatikan adalah set degrees value(program).



Tabel 3.5 Penanganan Masalah Mesin Ventura



5. Mesin BL 500 Plus Kategori Repair



Masalah - Motor pengaduk



Penanganan - Cek thermostat mesin.



lem (glue



- Cek inverter mesin.



wheels)panas



- Cek kontak-kontak pada kontraktor mesin. - Mengukur tegangan antar fasa masingmasing kontak. - Menukar motor.



Repair



- Motor pada pressing unitmati



- Analisis gambar rangkaian mesin.



atau tidak bekerja - Cek kontaktor dan relay mesin. - Mengganti salah satu komponen yang rusak. Mintenance



- Membersihkan



- Sisa lem yang menempel



sisa lem yang



mempengaruhi putaran



menempel



motor, dan menyebabkan motor cepat panas. - Melepas glue wheels. - Melepas gear motor.



32



- Membersihkan sisa lem yang menempel pada glue wheels dan as motor, dengan cara merendamnya dalam air, jika masih sulit dihilangkan dicuci dengan pro one. - Menggatikan bearingmotor. - Memasang kembali gear dan glue wheels. Repair



- Belt stacker unit putus.



- Ganti belt baru. - Lepas as dan gear motor. - Membubutkan as mesin karena susah masuk.



Tabel 3.6 Penanganan Masalah Mesin BL 500 Plus 6. Alat pengangkat beban Kategori Repair



Masalah - Alat tidak dapat naik.



Penanganan - Bongkar alat. - Ganti seal yang bocor. - Isi oli - Pasang kembali.



Tabel 3.7 Penanganan Masalah Alat Pengangkat Beban 3.1.5 Alat-Alat yang digunakan Peralatan yang di gunakan dalam pengerjaan di PT. Karya Toha Putra adalah sebagai berikut : 1.



Gergaji berfungsi untuk memotong kayu atau apapun sesuai ukuran yang di kehendaki.



33



Gambar 3.1 Gergaji Kayu 2.



Bor listrik digunakan untuk membuat lubang pada sambungan yang kemudian diisi dengan sekrup.



Gambar 3.2 Bor Listrik 3.



Solder



digunakan



untuk



menyolder



kaki-kaki



komponen



elektronika dalam suatu rangkaian, misalnya pada PCB.



Gambar 3.3 Solder Listrik



4.



Obeng plus dan minus digunakan untuk melepas dan memasang sekrup pada sambungan.



34



Gambar 3.4 Obeng Plus dan Minus



5.



Tang kombinasi berfungsi untuk segala keperluan.



Gambar 3.5 Tang Kombinasi



6.



Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kaki-kaki komponen.



Gambar 3.6 Tang Potong



35



7.



Tang lancip berfungsi untuk menjepit benda-benda kecil atau kaki komponen yang akan di solder atau di pergunakan untuk meluruskan kaki-kaki komponen.



Gambar 3.7 Tang Lancip



8.



Tang kupas digunakan untuk mengupas isolasi kawat atau kabel.



Gambar 3.8 Tang Kupas



9.



Bearing Puller digunakan untuk untuk melepas bearing.



Gambar 3.9 Bearing Puller



36



10.



Gear Puller digunakan untuk melepas gear motor.



Gambar 3.10 Gear Puller



11.



Kunci L digunakan untuk melepas baut L.



Gambar 3.11 Kunci L 12.



Kunci sok digunakan untuk melepas baut yang berukuran variatif.



Gambar 3.12 Kunci Sok



37



13.



Palu digunakan untuk memukul benda.



Gambar 3.13 Palu



14.



Tang ampere digunakan untuk mengukur hambatan, arus dan tegangan yang mengalir pada suatu rangkaian.



Gambar 3.14 Tang Ampere



38



15.



Kikir digunakan untuk menghaluskan benda yang terbuat dari logam.



Gambar 3.15 Kikir 16.



Multimeter analog berfungsi untuk mengecek arus, tegangan, dan hambatan suatu peralatan secara analog.



Gambar 3.16 Multimeter Analog 17.



Multimeter digital berfungsi untuk mengecek arus, tegangan, dan hambatan suatu peralatan secara digital.



Gambar 3.17 Multimeter Digital



39



18.



Test pen digunakan untuk mengecek adanya sumber tegangan.



Gambar 3.18 Test Pen



19.



Kunci Pass digunakan untuk melepas baut yang sudah mempunyai ukuran.



Gambar 3.19 Kunci Pas



20.



Gerinda digunakan untuk menghaluskan dan memotong barang yang terbuat dari besi dan sejenisnya.



Gambar 3.20 Gerinda



40



3.2



Muller Martini Mesin Pemasangan Cover Otomatis BL 500 Plus Setelah sebelumnya membahas tentang kompetensi yang dikerjakan di PT Karya Toha Putra, pada bab kali ini penulis akan membahas salah satu mesin yang ada di industri percetakan tersebut, yaitu “Muller Martini Mesin Pemasangan Cover Otomatis BL 500 Plus”. 3.2.1 Latar Belakang Pengadaan Mesin PT Karya Toha Putra adalah salah satu industri percetakan yang terkenal di Indonesia, industri yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan ini bisa dikatakan sebagai industri modern skala menengah. Sebagai salah satu industri modern di Semarang, PT Karya Toha Putra harus mempunyai beberapa mesin yang canggih guna membantu dan mempercepat proses produksi. Hal ini sebagai syarat bahwa suatu perusahaan besar pasti butuh dan sangat bergantung atas mesin-mesin penunjang produksi. “Muller Martini Mesin Pemasangan Cover Otomatis BL 500 Plus”adalah salah satunya. Sesuai dengan namanya mesin ini digunakan dalam proses finishing pemasangan cover. Dengan adanya mesin ini proses produksi berjalan lebih efisien, dan produk yang dihasilkan lebih rapi dan berkualitas.



3.2.2 Tujuan Pengadaan Mesin 1. Sebagai salah satu syarat industri modern. 2. Mempercepat proses produksi. 3. Mesin ini bekerja secara semiotomatis, yang memberi cover pada produk dengan basic PLC Pneumatik.



41



3.2.3 Deskripsi Umum Mesin



Gambar 3.21 Foto Mesin BL 500 Plus “Muller Martini Mesin Pemasangan Cover Otomatis BL 500 Plus”adalah mesin pemasangan cover otomatis yang biasa digunakan oleh industri percetakan untuk membantu jalannya proses produksi. Mesin ini bekerja semiotomatis yang berprinsip kerja pada PLCPneumatik. Mesin ini diproduksi oleh Muller Martini salah satu produsen mesin terbesar didunia. Penentuan mesin ini sebagai pembahasan utama dalam laporan ini adalah karena penulis tertarik dengan dengan proses kerja dari mesin tersebut yang dengan sangat cepat mampu mengahasilkan produk Al qur’an yang telah jadi. Setiap harinya mesin ini mampu menghasilkan ratusan bahkan ribuan produk yang siap di packing.



3.2.4 Spesifikasi dan Data Teknis Mesin



Gambar 3.22 Name Plate Mesin



42



Nama Mesin



: Muller Martini - BL 500 Plus



Tahun Pembuatan



: 1999



Bagian Mesin



:







Pre-heat channel







Hard cover book line - Size max 270 x 380 x 80 mm, min 100 x 100 x 4 mm - Cover size max 550 x 390 mm, min 195 x 100 mm - Speed max 3300 books/h







Rounder and backer







Glue station 1(gauzing station)







Glue station 2(kapital and headbanding station)







Head and tail banding







Casing-in







Delivery conveyor to EP 608







EP 608 forming and pressing - Size max 315 x 400 x 90 mm, min 70 x 100 x 5 mm







BLSD 600 Stacker



- Size max 390 x 285 x 90 mm, min 115 x 100 x 5 mm - Speed 1800 – 3900 books/h



3.2.5



Kelengkapan Mesin 1. Buku Manual Setiap pembelian mesin harus dilengkapi dengan buku manual karena buku ini digunakan sebagai pedoman operator dalam memperlakukan mesin. Apabila operator belum mengetahui cara kerja mesin, operator dapat melihat pada buku manual. Selain itu, juga digunakan untuk pedoman perbaikan mesin. 2. Prosedur Pengoperasian Prosedur pengoperasian sangat penting digunakan karena selain dapat mengoperasikan mesin dengan benar, juga dapat membuat



43



mesin menjadi tahan lama (tidak cepat rusak) karena sesuai dengan prosedur pengoperasian yang berlaku.



3.2.6



Bagian Bagian Mesin 3.2.6.1 Elemen Control Bagian control dari mesin BL 500 Plus adalah sebagai berikut : 1. Button Pengatur Suhu Lem Emergency Button On Button Off Button



Gambar 3.23 Button Button digunakan sebagai elemen control mesin dimana lewat tombol, suatu mesin dapat dikendalikan dengan mudah dan simpel. Ada beberapa tombol pada mesin BL 500 Plus, yaitu : a. Main Switch Main Switch tau lebih dikenal dengan saklar utama, adalah tombol yang berfungsi sebagai sumber arus utama saat akan menghidupkan mesin untuk pertama kali, caranya dengan memindahkan posisi saklar dari “0’ ke posisi “1” Main switch Mesin BL 500 Plus terletak dibagian samping tombol control.



44



Gambar 3.24 Main Switch b. Power Button Power button berfungsi sebagai tombol power pada mesin dimana saat tombol ini ditekan maka mesin dalam keadaan siap untuk dijalankan. c. On Button Tombol menghidupkan



on



pada



tiap-tiap



mesin bagian



digunakan mesin



untuk



dijalankan. Pada mesin BL 500 Plus terdapat on button berada di masing-masing bagian mesin. d. Off Button Tombol off pada mesin digunakan mematikan tiap-tiap bagian mesin. Pada mesin BL 500 Plus terdapat off button berada di masing-masing bagian mesin. e. Emergency Button Tombol emergency barfungsi apabila sewaktuwaktu terdapat suatu kesalahan pada mesin, ketika tombol ini ditekan otomatis mesin berhenti beroperasi. Emergency button terletak dimasingmasing unit mesin. f. Jog Button Jog button digunakan untuk mengoperasikan mesin secara hand operation.



45



2. Sensor Sensor merupakan salah satu masukan dalam mesin BL 500 Plus, dimana fungsinya adalah untuk menginstruksikan kepada mesin setelah ada benda yang terdeteksi. 3. Monitor Monitor pada mesin BL 500 Plus berfungsi untuk menyajikan



atau



menampilkan



jalannya



proses



produksi mesin. Selain itu monitor juga dapat berfungsi untuk memasukkan data saat kita akan menyeting jenis produk apa yang akan diproses. 4. Keyboard Selain monitor, ada juga keyboard yang berfungsi sebagai elemen masukan saat akan menyeting produk apa yang akan diproses oleh mesin.



3.2.6.2 Elemen Penggerak 1.



Motor 3 phasa



Gambar 3.25 Motor 3 Phase Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan rotor. Motor induksi merupakan motor



46



yang paling banyak kita jumpai dalam industri. Stator adalah bagian dari motor yang tidak berputar yang terletak pada bagian luar, dibuat dari besi bundar yang mempunyai alur sebagai tempat meletakkan kumparan. Rotor adalah bagian dari motor yang berputar bebas dan letaknya dibagian dalam. Terbuat dari besi yang mempunyai slot dengan



batang



alumunium



atau



tembaga



yang



dihubungkan singkat pada ujungnya. Dalam mesin BL 500 Plus motor berfungsi sebagai elemen penggerak pada mesin dimana digunakan untuk menggerakkan glue wheels, conveyor dan unit pressing. Glue wheels merupakan suatu roda yang berfungsi nmemberikan lem pada produk sebelum produk diberi aksesoris. Pada mesin BL 500 Plus, roda lem ini bekerja nyala hidup, hal ini sangat berisiko karena frekuensi yang mengalir pada suatu beban yang nyala hidup secara terus menerus akan berubah-ubah, untuk ini perlu adanya inverter



untuk



mengatur



besarnya



frekuensi



pada



rangkaian tersebut. Conveyor berfungsi untuk mengantarkan produk ke proses selanjutnya. Prinsip kerjanya hanya dua buah motor yang saling dikaitkan dengan menggunakan belt conveyor. Pada bagian pressing terdapat delapan buah press yang berfungsi untuk mengepress atau menekan bagian tepi produk agar lebih kuat. Motor pada pressing berfungsi untuk memutar press sehingga dapat bekerja secara berkelanjutan. Keuntungan penggunaan motor 3 phase : a. Kehandalannya tinggi. b. Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal. c. Biaya pemeliharaan motor rendah.



47



Kerugian penggunaan motor 3 phase : a. Kecepatan tidak mudah dikontrol. b. Power faktor rendah pada beban ringan. 2. Press Press berfungsi untuk mengepress atau menekan produk. Press terletak pada unit setelah buku dihangatkan (preheat channel) dan pada pengepressan bagian tepi buku. Prinsip kerjanya berdasarkan pneumatik, dimana angin akan masuk



dan



menggerakkan



elemen



pressing



dan



mengepress produk tersebut. 3. Pneumatik Pneumatik merupakan suatu sistem dimana elemen masukkannya berupa angin. Sistem pneumatikterletak hampir disemua unit mesin. Hal ini menilik dari fungsinya yang sangat penting. Pada mesin BL 500 Plus sistem pneumatik berfungsi pada stacker, pressing,dan gluing.



3.2.7



Cara Kerja Mesin Mesin BL 500 Plus adalah mesin pemasangan cover otomatis yang sistem kerjanya berdasarkan PLC-Pneumatik, dimana PLC digunakan sebagai elemen pemroses dalam mesin tersebut dan pneumatik sebagai elemen penggeraknya, disamping PLC komponen yang ada pada mesin BL 500 Plus adalah motor, inverter,dan conveyor, dll. Cara Kerja Mesin BL 500 Plus adalah sebagai berikut : 1. Pemanasan bagian punggung buku dengan suhu tertentu. Produk yang siap diproses dengan mesin BL 500 Plus adalah produk yang telah selesai dijahit dan diberi punggung buku. Awalnya produk dimasukkan ke conveyor mesin dan melalui Infeed belt with preheating. Hal ini dimaksudkan untuk memanaskan punggung buku, karena proses selanjutnya buku akan dipress.



48



2. Produk akan dipress. Setelah dihangatkan dengan suhu tertentu, maka produk akan dipress, hal ini bergantung pada bentuk buku yang diinginkan, apakah



punggungbuku



akan



dibuat



flat



(datar)



atau



roundling(melingkar). 3. Pemberian headband dan dilanjutkan dengan penempelan zebra. Setelah dipress, produk akan melalui glue wheels untuk diberi lem karena langkah selanjutnya adalah pemberian headband. Headband dan zebra merupakan salah satu aksesoris penunjang produk, agar tampilan produk terlihat lebih rapi dan menarik.



Glue Wheels



Gambar 3.26 Glue Wheels 4. Penempelan sampul pada buku. Setelah diberi headband dan zebra, barulah produk akan melalui pemasangan sampul atau cover.



49



Unit Pemasangan Cover Tempat Memasukkan Cover



Gambar 3.27Unit Pemasangan Cover 5. Pengepressan bagian tepi punggung buku. Setelah diberi cover, selanjutnya produk akan melalui delivery conveyoruntuk diteruskan ke bagianEP 608, yaitu bagian pengepressan tepi buku. Tujuannya agar produk lebih kuat dan rapi. 6. Penghitungan buku dengan counter stacker. Setelah dipress melalui EP 608 selanjutnya produk akan kembali melalui delivery conveyor untuk masuk ke unit counter stacker. Disini produk disusun untuk kemudian didorong oleh stackeragar operator dapat menyusunnya dengan mudah. Penyusunan buku dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. 7. Buku siap untuk dikemas.



3.2.8



Cara Mengoperasikan Mesin Cara Mengoperasikan Mesin BL 500 Plus adalah sebagai berikut : 1. Langkah awal adalah mengalirkan arus ke mesin, dengan cara memindahkan main switch dari “0” keposisi “1”. 2. Tekan tombol power pada mesin, setelah terdengar bunyi indikator dan lampu indikator berwarna kuning, maka mesin dalam keadaan siap untuk dijalankan. 3. Tekan tombol on pada masing-masing unit mesin.



50



4. Setelah lampu indikator berwarna hijau, mesin siap untuk beroperasi. 3.2.9



Cara Mematikan Mesin Cara mematikan mesin BL 500 Plus adalah sebagai berikut : 1. Tekan off pada masing-masing unit mesin. 2. Tekan tombol power untuk mematikan mesin. 3. Pindahkan posisi main switch dari “1” ke posisi “0”.



3.2.10 Indikator Mesin Pada mesin BL 500 Plus terdapat lampu indicator yang menunjukkan kendala atau masalah pada mesin. Berikut akan penulis sampaikan indikator yang terdapat pada mesin BL 500 Plus. 1. Indiator Lampu Utama



Indikator Lampu



Gambar 3.28 Lampu Indikator



Pada Indikator lampu terdapat tiga warna yaitu merah, kuning, hijau. Lampu merah akan menyala apabila terdapat kesalahan kerja pada mesin baik itu secara teknis maupun nonteknis. Sedangkan lampu kuning akan menyala apabila tombol power telah dinyalakan, artinya mesin siap untuk dioperasikan. Dan lampu hijau menunjukkan bahwa mesin dalam keadaan hidup atau beroperasi. 2. Indikator Kesalahan Proses Produksi Indikator kesalahan proses produksi terdapat pada bagian control mesin. Apabila terjadi suatu kesalahan atau trouble maka lampu indikator akan menyala. Hal ini memudahkan operator



51



untuk menganalisis atau mengantisipasi kesalahan yang telah terjadi. 3.2.11 Perawatan Mesin Hal utama yang harus dilakukan untuk menunjang kinerja sebuah mesin agar bekerja secara maksimal walaupun mesin tersebut sering beroperasi adalah dengan melakukan perwatan pada mesin tersebut secara teratur, perawatan sebuah mesin dapat dilakukan setiap hari, mingguan, ataupun setiap sebulan sekali, seperti halnya pada mesin BL 500 Plus perawatan yang sering dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pemberian cairan corium. Corium adalah suatu cairan yang digunakan untuk mencegah karat pada besi atau benda berbahan metal lainnya. 2. Pemberian pelumas atau oli. Pemberian pelumas atau oli dutunjukkan untuk memperlancar putaran gear atau rotor motor mesin BL 500 Plus. Pengolian ini dilakukan secara berkala kurang lebih tiga bulan sekali. Pelumasan ini dilakukan dengan menggunakan stamped oli. 3. Pembersihan roda lem. Pembersihan dilakukan untuk menjaga agar roda lem dapat berfungsi secara normal. Hal ini dikarenakan dalam proses produksi masih terdapat sisa-sisa lem yang menempel. Sisa lem tersebut dapat mengganggu jalannya proses produksi. Misalnya motor panas, beban lebih.