Laporan MGMP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU Nomor 20 Bab I Pasal 1 ayat 1). Berbagai upaya telah dan terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pendidikan. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk penyempurnaan



kurikulum pada setiap jenjang pendidikan, pendidikan dan



pelatihan, pemerataan kesempatan belajar, pemberian bantuan berupa bea siswa dan pembebasan peserta didik dari berbagai kewajiban yang bersifat administratif, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Upaya



peningkatan



kualitas



dan



kompetensi



tenaga



kependidikan



dilaksanakan secara terprogram dalam berbagai bentuk kegiatan. Hal ini dilakukan karena kita menyadari bahwa guru sebagai tenaga kependidikan adalah ujung tombak dunia pendidikan yang berada di garda depan. Sehubungan dengan itu, guru- guru Bahasa Indonesia Sawahlunto berusaha meningkatkan mutu pendidikan Nasional dengan cara membentuk sebuah wadah yang disebut dengan MGMP. Dalam kegiatan MGMP para guru dapat berbagi dan mendiskusikan hal- hal yang membawa pembaharuan untuk dapat diterapkan di



1



sekolah masing- masing, dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya.



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Pelaksanaan kegiatan MGMP ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi professional guru dalam bentuk peningkatan pemahaman kurikulum dan hasil pembelajaran berdasarkan standar pelayanan minimal dalam rangka penjaminan mutu pendidikan nasional. 2. Tujuan Khusus Secara khusus pelaksanaan program MGMP ini bertujuan untuk: a. Meningkatkan kompetensi pedagogik, akademik, professional, dan sosial guru-guru SMP/MTs mata pelajaran Bahasa Indonesia Kota Sawahlunto. b. Mewujudkan wahana pengembangan diri guru-guru Bahasa Indonesia Kota Sawahlunto agar lebih profesional, inovatif, dan kompeten dalam melaksanakan tugas. c. Memetakan masalah pembelajaran yang dihadapi/dialami guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari; d. Memecahkan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi guru melalui peer teaching, kolaborasi, dan best practice;



2



e. Meningkatkan kualifikasi akademik guru-guru mata pelajaran menuju proses sertifikasi; f. Membantu guru-guru mempersiapkan diri lebih awal dalam mengelola proses pembelajaran, baik yang bersifat administratif maupun kualitatif. C. Sasaran Sasaran kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP /MTs Kota Sawahlunto ini adalah guru- guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kota Sawahlunto. D. Hasil Yang Diharapkan Dengan terlaksananya kegiatan MGMP Bahasa Indonesia Kota Sawahlunto ini diharapkan: 1. Persentase jumlah guru mata pelajaran yang memahami hakikat KTSP meningkat; 2. Terselenggaranya pertemuan guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kota Sawahlunto sebagai sejawat secara berkala dan berkesinambungan; 3. Kinerja guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Sawahlunto semakin meningkat dalam rangka memacu dan meningkatkan mutu pendidikan nasional;



3



4. Berkembangnya kompetensi profesional guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Sawahlunto. 5. Terjadi perubahan yang signifikan dalam hal paradigma guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Sawahlunto tentang tugas dan tanggung jawab terhadap mata pelajaran dan peserta didik ke arah yang lebih baik. E. Manfaat Kegiatan MGMP Bahasa Indonesia Kota Sawahlunto bermanfaat bagi berbagai pihak berikut ini: 1. Bagi siswa, terbuka peluang untuk mengikuti pembelajaran yang menarik, menyenangkan, bermakna, dan bermutu sebagai bias dari peningkatan kualitas tenaga kependidikan melalui penyusunan kurikulum; 2. Bagi guru, terbuka peluang untuk memecahkan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi sehari-hari dan mengekspresikan berbagai ide/gagasan serta dapat meningkatkan kompetensi sesuai dengan tuntutan standar pelayanan minimal pendidikan nasional melalui kegiatan diskusi, peer teching, dan pemodelan; 3. Bagi sekolah, terbuka kesempatan untuk memiliki guru-guru yang berkompeten, profesional, dan mampu memecahkan berbagai masalah pembelajaran di kelas terutama yang terkait dengan pemahaman kurikulum dalam rangka peningkatan mutu di satuan pendidikan;



4



4. Bagi pemerintah kota dan Dinas Pendidikan dan Tenaga Kerja Kota Sawahlunto terbuka kesempatan untuk memiliki tenaga guru yang professional, inovatif, kreatif, dan kualified sehingga mutu pendidikan dan relevansi pendidikan meningkat.



BAB II DESKRIPSI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN



A. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang tampak dalam pelaksanaan MGMP Bahasa Indonesia tahun 20017 dan 20018 jika di cocokan dengan keadaan yang sehari-hari dihadapi oleh guru di kelas adalah ketidak-lengkapan perangkat administrasi pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan berlaku.



Kesulitan terbesar terdapat pada



pengembangan indikator, mengembangkan materi menjadi lebih kontekstual



5



dengan kehidupan siswa sehari-hari. Beberapa guru masih belum dapat menyusun rancangan pembelajaran dengan fase-fase penting seperti terdapat pada skenario pembelajaran , membuat alat ukur yang baik untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa, memilih bahan pengayaan, dan melaksanakan remedial. Selain itu, terdapat pula masalah pokok lainnya yang berhubungan dengan didaktik-metodologik guru. Hal ini terlihat dari pendekatan pembelajaran yang masih terpengaruh dengan cara lama, penguasaan materi yang dangkal dan motivasi yang rendah. Sebagian dari guru masih melaksanakan pembelajaran dengan paradigma lama, yaitu guru mengajar dalam kelas,



sementara siswa



memperhatikan saja, sehingga dalam pembelajaran terkesan komunikasi searah dan kemampuan siwa tidak terekplorasi dengan sepenuhnya. Pemilihan metoda pembelajaran yang diiringi dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat juga menjadi masalah bagi sebagian besar guru. Padahal perkembangan teknologi



yang semakin pesat menyediakan banyak bahan



pembelajaran yang menarik. Selama kegiatan MGMP, masalah lain yang juga sering muncul adalah kehadiran peserta yang tidak tepat waktu. Hal ini dimaklumi karena sebagian besar peserta berasal dari daerah luar kota yang jauh dari pusat kegiatan. Oleh karena itu seringkali kegiatan harus terundur beberapa waktu dengan kompensasi jam pulang diundur pula selang beberapa waktu dengan maksud agar alokasi waktu untuk setiap pertemuan sesuai dengan ketentuan.



B. Kualitas Program



6



Materi sajian selama kegiatan MGMP 20017 dan 20018 terkelompokkan atas 3 bagian, yaitu; 1. Materi Umum, berisi kebijakan Pemerintah dalam pendidikan, wawasan dan landasan dalam pendidikan, KTSP, inovasi pembelajaran, dan pengembangan profesi guru 2. Materi



Pokok,



berisi



penguasaan



materi



pelajaran,



pengelolaan



pembelajaran, metodologi pembelajaran, evaluasi, penyusunan perangkat pembelajaran, dan praktek pembelajaran 3. Materi Penunjang, berisi karya tulis, diskusi sejawat, dan lain sebagainya Demikian banyaknya materi yang harus dibahas mestinya diiringi dengan waktu yang memadai. Namun kenyataannya waktu yang disediakan hanya 6 kali minggu. Dimana setiap minggu disediakan waktu 8 jam pelajaran. Akibatnya hasil yang diharapakan belum sesuai dengan kehendak. Dalam arti kata belum sepenuhnya dapat meningkatkan mutu guru.



C. Strategi dan Metode Pelaksanaan Kegiatan MGMP Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan cara tatap muka langsung dengan sumber belajar dalam ruang belajar. Bila ada materi praktik lebih sering diarahkan pada kegiatan yang dilaksanakan dengan Peer-Teaching. D. Frekuensi Kegiatan Pertahun Selama tahun 20018 kegiatan MGMP dilaksanakan selama enam kali pertemuan dalam enam minggu. Setiap pertemuan perminggu dialokasikan waktu 8 jam pelajaran. Sehingga terdapat 48 jam.



7



E. Keterlibatan Peserta Kegiatan MGMP melatih 30 peserta se kota Sawahlunto. Kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya karena kegiatan ini memberikan pemahaman tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah suatu hal baru bagi guru- guru di semua sekolah di Kota Sawahlunto. Pada kegiatan ini MGMP Bahasa Indonesia memfokuskan materi pada KTSP, bagaiman cara merancang KTSP, apa saja unsur- unsur yang ada pada KTSP, dan bagaimana pelaksanaan KTSP di sekolah masing- masing peserta. Selain tidak hanya terfokus pada pembuatan perangkat pembelajaran, pelatihan ini juga melatih peserta untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk bekal sebagai pengembangan profesi guru dalam rangka meningkatkan profesionalime guru Bahasa Indonesia. Selama kegiatan ini peserta terlihat begitu antusias dan penuh semangat. Tak dapat dibedakan sama ada peserta itu berstatus PNS maupun Tenaga Pendidik Honorer.



F. Sistem Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi



penyelenggaraan



kegiatan



MGMP



Bahasa



Indonesia



diselenggarakan oleh kesekreteriatan dibawah koordinasi Sekretaris. Dokumen kegiatan terdiri dari; 1. Daftar hadir Peserta dan Nara Sumber setiap kali pertemuan 2. Kertas kerja peserta, baik perorangan maupun kelompok.



8



3. Rekapitulasi pebiayaan dan bukti fisiknya.



BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN A. Jenis Program I. Jenis Program 1. Program Umum



9



a. Kebijakan Dinas Pendidikan kota Sawahlunto b. Pengembangan Profesionalisme Guru; c. Pengembangan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia d. Program Pengembangan Diri e. Analisa Sekolah dalam Pengembangan KTSP 2. Program Inti a. Bimbingan Penyusunan KTSP; b. Analisis dan Pengembangan Silabus Berdasarkan Standar Isi; c. Analisis dan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); d. Pengembangan Model Bahan Ajar; e. Pengembangan Model-Model Pembelajaran; f. Pengembangan Media Pembelajaran/ g. Merancang Program perbaikan dan pengayaan h. Merancang penilaian, Kriteria Ketuntasan Minimal, laporan Hasil Belajar, dan program evaluasi. i. Implementasi Sertifikasi Guru dalam Jabatan (Permendiknas nomor 18 Tahun 2007); j. Peer Teaching



10



3. Program Penunjang a. Penelitian Tindakan Kelas b. Refleksi Untuk melaksanakan program di atas digunakan strategi/pendekatan sebagai berikut: 4. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontekstual, kooperatif, integrative, dan andragogi 5. Metode yang digunakan adalah diskusi, penugasan, pemodelan, bermain peran, praktik, simulasi. 6. Media yang digunakan adalah transparansi, LCD, gambar, kaset, VCD, kamus, buku teks, buku referensi, kartu kata, kartu kalimat, surat kabar, majalah, dll II. Tujuan Kegiatan Hasil dari kegiatan MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs kKota Sawahlunto adalah sebagai berikut: 1. delapan puluh persen peserta diharapkan mampu menyusun silabus dan penilaian (berdasarkan standar isi) sebagai komponen pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan pedoman pengembangan silabus oleh BSNP dan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen Depdiknas.



11



2. tujuh puluh enam persen peserta diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi. 3. delapan puluh persen peserta diharapkan mampu melakukan pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dan menarik. 4. tujuh puluh lima persen peserta diharapkan mampu melakukan pengembangan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan; 5. tujuh puluh lima persen peserta telah mampu menyusun proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sederhana III. Kegiatan Kegiatan MGMP sekarang sangat bermakna bagi Peserta MGMP Bahasa Indonesia karena adanya bantuan dana Bantua Operasional Sekolah MGMP Sawahlunto dapat mendatangkan nara sumber yang berpengalaman dari LPMP Sumatera Barat yang akhirnya peserta memperoleh ilmu baru yang sangat bermanfaat bagi guru itu sendiri dan bagi dunia pendidikan umumnya. MGMP Bahasa Indonesia yang difasilitasi oleh LPMP provinsi Sumatera Barat melalui dana block grant diharapkan memiliki dampak yang luar biasa terhadap pengembangan kompetensi guru di daerah, khususnya guru-guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Sawahlunto. Pelaksanaan MGMP diharapkan mampu menyentuh para guru yang selama ini belum terjamah oleh berbagai kegiatan dan pelatihan yang bersifat pengembangan diri dan pengembangan kompetensi. Berbagai dampak sebagai perkembangan akibat pelaksanaan kegiatan MGMP Bahasa Indonesia SMP diantaranya:



12



1.



peserta



MGMP



menyadari



pentingnya



layanan



pembelajaran



yang



menyenangkan dan bermakna (PAIKEM dan PAINO) bagi peserta didik. 2.



peserta MGMP termotivasi untuk membangun komunitas profesional dan mengembangkan budaya belajar yang berkelanjutan.



3.



peserta MGMP memahami pentingnya mengembangkan profesionalisme secara mandiri.



4.



peserta MGMP menyadari pentingnya membangun kerjasama (kolaborasi) dalam pengembangkan dan meningkatkan layanan kepada peserta didik.



5.



peserta MGMP menyadari pentingnya saling bertukar informasi dalam upaya peningkatan kualitas budaya kerja, keterampilan, dan pengetahuan guru.



13



BAB IV PENUTUP A. Simpulan Pemberlakuan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 membutuhkan segera berbagai standar pendidikan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dibutuhkan keterpaduan antara sikap dan cara pandang (paradigma) semua komponen dalam memandang dan melaksanakan tugas keguruannya. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai wujud otonomisasi pendidikan membutuhkan pola dan kerangka berfikir yang mapan. Dikatakan demikian karena guru (guru mata pelajaran khususnya) merupakan ujung tombak proses pendidikan pada tingkat dan jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pada tingkat pendidikan menengah. Kegiatan MGMP merupakan wadah pembinaan dan peningkatan profesionalisasi guru mata pelajaran. Banyak hal perlu diungkap, didiskusikan, dirumuskan, dan dimusyawarahkan dalam kegiatan ini. Diharapkan berbagai permasalahan yang dibahas dalam kegiatan ini turut membenahi proses kegiatan pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.



14



B. Saran 1. kegiatan ini diharapkan berlanjut di masa-masa yang akan datang. Hal ini tentunya seiring dengan semakin kompleksnya berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. 2. kegiatan MGMP tahun tetap berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 3. kegiatan MGMP diharapkan lebih efektif dan efisien dari tahun sebelumnya. 4. bimbingan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP pada MGMP Bahasa Indonesia tahun 2018, kiranya mampu menjangkau keterbatasan harapan dan keinginan para guru untuk memperbaiki mutu proses dan mutu hasil pembelajaran. Karenanya kegiatan ini perlu dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. 5. dukungan dan perhatian semua pihak sangat dibutuhkan demi kemajuan pendidikan anak bangsa menuju pencapaian kompetensi maksimal. Kegiatan MGMP tahun 2018 merupakan arena pengembangan kompetensi guru ke arah profesionalisasi.



15



16