Laporan Mikrobiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KUMAN AEROB DAN ANAEROB Fusobacterium Nucleatum



Oleh : Sheilia Siwi Pranantri 31101800087 SGD 5 Asisten Pengampu : Aida Ayu N. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Jl.Raya Kaligawe Km.4 Semarang Jawa Tengah, Telp: (024)6583584 ; (024)6582455, Fax: (024)6582455, Website: www.unissula.ac.id



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 -



Dasar kuman aerob dan anaerob (pengertian, klasifikasi, contoh) Bakteri anaerob sebagai flora normal tubuh Faktor predisposisi terinfeksi bakteri anaerob Tanda- tanda klinis terinfeksi bakteri anaerob Pewarnaan, uji yang bisa dilakukan pada infeksi aerob dan anaerob



BAB II HASIL PENGAMATAN .........................................................................2 2.1 Gambaran Umum ..........................................................................................3 - Pewarnaan Schaeffer Fulton (pengertian, tujuan, gambar macam-macam bakteri berdasarkan letak sporanya, serta contohnya minimal 2) - Pembahasan materi FKG klinis (sesuai bakteri masing masing) 2.2 Pengecatan ......................................................................................................4 - Alat dan bahan, cara kerja secara skematik 2.3 Identifikasi Masalah ......................................................................................5 - Intepretasi bakteri yang ditemukan (disertai gambar) 2.4 Pembelajaran .................................................................................................6 - Kesalahan saat melakukan pengecatan BAB III SARAN DAN SIMPULAN .....................................................................7 -



Pembelajaran yang dapat diambil dari kesalahan saat praktikum dan kesimpulan dari seluruh pembelajaran



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................8 LAMPIRAN -



Laporan praktikum sementara



i



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Kuman Aerob dan Kuman Anaerob Bakteri adalah suatu mikroorganisme multiseluler yang ukurannya sangat kecil atau mikroskopik. Jumlah bakteri sangat melimpah dan tersebar luas dibandingkan makhluk hiudp yang lain, selain itu ada juga bakteri yang menguntungkan dan merugikan. Berdasarkan cara pernafasannya, bakteri dibagi menjadi 2, diantaranya : a. Kuman aerob adalah suatu mikroorganisme yang hidupnya membutuhkan oksigen. Oksigen disini berfungsi untuk mengoksidasi maknannya untuk memperoleh energi. Selain itu, juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Kuman aerob ini hidup pada lingkungan yang lembab dan cukup udara. Contoh : Acetobacter sp. Dan Nitrosomonas sp. b. Kuman anaerob adalah mikroorganisme yang hidupnya tidak membutuhkan oksigen untuk memperolah makananya. Kuman anaerob ini tidak bisa hidup dengan adanya oksigen karena molekul oksigen bersifat sangat reaktif. Dapat membentuk radikal bebas peroksida (H2O2), superoksid radikal (O2-) dan hidroksil radikal (·OH) yang bersifat toksik. Ada 3 enzim yang dapat memecah radikal bebas oksigen ini diantaranya enzim katalase, proksidase, dan peroxide dismutase. Contoh : Lactobacillus sp. dan Corynebacterium diphtheriae. Klasifikasi kuman aerob dan anaerob : a. Kuman Obligat Anaerob adalah bakteri yang hanya dapat melakukan aktivitas hidupnya apabila kondisi oksigen tidak ada. Contohnya : Clostiridium Tetanus. b. Bakter Fakultatif Anaerob adalah bakteri yang dapat hidup dalam kondisi baik ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Bakteri ini biasanya terdapat pada makanan yang dikemas di dalam kaleng. Contohnya : Clostiridium botulinum. c. Mikroaerofilik adalah kuman yang dapat hidup dengan memerlukan oksigen dalam jumlah sedikit (2-10%) karena jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan bisa menimbulkan kematian. Contoh : Helicobacter pylori, Borellia burgdogferi. d. Aerotolerant anaerob adalah kuman yang hidup tanpa adanya oksigen, tetapi apabila ada oksigen kuman tersebut tetap hidup.



i



Contoh : Lactobacillus dan juga Gardenerella faginalis eperti Bacteroides. e. Kapnofilik, kuman yang dalam aktivitas hidupnya dan berkembang biak pada lingkungan yang mengandung kadar gas karbondioksida lebih banyak daripada oksigen. Biasanya ditemukan pada saluran usus dan saluran pencernaan. Contoh L Neissera dan Hemophilus sp. 1.2 Bakteri Anaerob sebagai Flora Normal Tubuh Bakteri hidupnya tidak hanya terdapat pada lingkungan tetap juga ada di dalam tubuh manusia. Bakteri atau mikroba yang ada di dalam tubuh manusia sering disebut dengan flora normal atau mikrobiota. Jadi, flora normal adalah kumpulan dari mikroorganisme yang secara alami sudah ada di dalam tubuh manusia yang normal dan sehat. Tetapi, walaupun mikroba flora ini merupakan penghuni alami di dalam tubuh manusia, flora tersebut juga bisa bersifat menjadi patogen pada sel inangnya. Perkembangbiakan mikroba flora normal dipengaruhi oleh faktor suhu, kelembaban, ada tidaknya makanan, dan bahan-bahan inhibitor. Mikroba flora normal ini dibagi menjadi 2 kelompok besar, diantaranya : o Flora penghuni tetap yang ditemukan pada daerah-daerah tertentu, kemudian dapat menghilang apabila terjadi gangguan dan kembali seperti semula. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dar sekresi dan produk buangan tubuh ,anusia, dan tubuh memperoleh vitamin dar flora normel. Contohnya : Streptococcus viridans, Candida albicans. o Flora transit merupakan mikroba patogen dan non-patogen yang ada di selaput lendir dalam kurun waktu beberapa hari, jam, ataupun miggu. Keberadaan mikoorganisme ini tergantung oleh pengaruh dari faktor lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. 1.3 Faktor predisposisi terinfeksi bakteri anaerob Berikut adalah faktor predisposisi dai infeksi bakteri anaerob, diantaranya : a. Adanya luka gigitan baik dari hewan maupun serangga b. Ekstraksi gigi c. Bedah mulut d. Prosedur bedah digestive e. Tersedak f. Aspirasi cairan cavum oris ke paru-paru pasca vomitus



i



1.4 Tanda- Tanda Klinis Terinfeksi Bakteri Anaerob - Berada di dekat mukosa. - Bau tidak sedap karena adanya etabolisme dari asam lemak menjadi asalm laktat. - Adanya nanah atau pus. - Infeksi pada saluran pencernaan. - Demam disertai mengigil. - Terjadi inflamasi pada kulit dan jaringan lunak.



1.5 Pewarnaan, Uji Yang Bisa Dilakukan Pada Infeksi Aerob Dan Anaerob Untuk membedakan bakteri antara yang satu dengan yang lain, kemudian dilakukan pewarnaan bakteri, yang mana adalah pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai suatu bakteri yang memiliki tujuan untuk melihat struktur, morfologi dengan bantuan mikroskop. Karena, pada umumnya bakteri merupakan suatu mikroorganisme yang tidak berwarna sehingga dilakuan pewarnaan untuk melihat bakteri dengan jelas. Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya Jenis pewarnaan yang paling sering digunakan adalah pewarnaan gram. Pewarnaan dibagi menjadi 2, yaitu : a. Pewarnaan Sederhana Pewarnaan sederhana biasanya menggunakan Methylene Blue, air fuschin, gentian crystal violet yang bertujuan untuk memberikan warna kontras antara bakteri dengan latar belakang dari bakteri. Pewarnaan sederhana dibagi lagi menjadi dua yaitu pewarnaan positif dan pewarnaan negatif. b. Pewarnaan Kompleks Pewarnaan kompleks ini dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Pewarnaan Diferensial Merupakan teknik pewarnaan yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara sel-sel ata mikroba lainnya. Pewarnaan diferensial ini terbagi menadi 2 kelompok, yaitu :



i











Pewarnaan Gram, yang bertujuan untuk dapat membedakan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif dengan menggunakan pewarna utama gentian crystal violet, dan pewarna sekunder nya adalah saffranin. Hasil akhir untuk bakteri gram positif menunjukkan warna biru atau ungu, sedangkan untuk bakteri gram negatif didapatkan warna merah. Pewarnaan Tahan Asam atau Ziel Nelseen Pada pewarnaan ini biasanya untuk mengidentifikasi Mycobacterium. Untuk bakteri yang tahan terhadap asam nanti akan didapatkan dengan warna merah dan bakteri yang tidak tahan terhadap asam akan berwarna biru.



2. Pewarnaan Khusus Merupakan jenis pewarnaan yang berfungsi untuk mewarnai bagian-bagian bakteri yang sulit diwarnai dengan pewarnaan biasa. Berikut adalah macam-macam pewarnaan khusus :  Pewarnaan endospora dengan menggunakan pewarnaan Schaeffer Fulton.  Pewarnaan flagel dengan menggunakan pewarnaan gray.  Pewarnaan kapsul salah satunya menggunakan hiss yang pada hasil pewarnaan akan terlihat warna ungu muda dan badan kuman berwarna ungu tua.  Pewarnaan Granula, menggunakan Loefller, Albert, dan Neisser tetapi yang paling sering digunakan adalah metode Neisser.



i



BAB II HASIL PENGAMATAN 2.1 Gambaran Umum A. Pewarnaan Schaeffer Fulton Pewarnaan menggunakan Schaeffer Fulton merupakan bagian dari pewarnaan khusus yang bertujuan untuk mewarnai bagianbagian bakteri yang sulit diwarnai. Pewarnaan ini dinamakan pewarnaan endospora atau pewarnaan spora. Bakteri yang memiliki spora ini dapat bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Menurut Volk & Wheeler (1988) diperlukan pewarnaan tertentu untuk mengamati adanya spora, pewarnaan yang digunakan menggunakan larutan Malachite Green 5% dan juga Saffranin unutk memperjelas pengamatan. Nantinya, hasil yang akan didapatkan apabila ada warna hijau menunjukkan adanya spora , sedangkan warna merah menunjukkan badan sel dari bakteri tersebut.



B. Fusobacterium Nucleatum  Pengertian Bakteri oral Gram negatif Fusobacterium nucleatum, sering diisolasi dari plak dental supragingiva dan subgingiva manusia, dan telah ditetapkan sebagai etiologi penyakit periodontal.Bakteri ini adalah spesies yang paling umum diisolasi dari infeksi ekstra oral dan abses meliputi darah, otak, liver, abdomen dan saluran genital. Fusobacterium nucleatum adalah jenis spesies dari genus Fusobacterium yang termasuk dalam famili Bacteroidaceae. Nama Fusobacterium berawal dari



i



fusus atau sebuah poros; dan bakteri, batang kecil. Sedangkan nukleatum berasal dari penampilan nukleasi yang terlihat padd preparasi mikorkop cahaya dan elektron kare adanya butiran intraseluler . Fusobacterium nucleatum ini merupakan bakteri yang bersifat anaero tetapi tumbuh dengan adanya oksigen hingga 6%, tidak berbentuk, nonmotil, dan gram negatif, dengan kandungan G1C 27-28% mol dan memiliki panjang 5-10 mm. Fusobacterium nucleatum dibagi menjadi tiga (atau empat) subspesies yang berbeda, diantaranya : o Subspesies nucleatum o Polymorphum o Vincentii Strain ATCC 25586 adalah jenis strain F. nucleatum subsp. nucleatum, dan ATCC 10953 adalah jenis strain F. nucleatum subsp. polymorphum.







Etiologi Habitat dan penularan dari F.nucleatum ini berasal dari habitat yang berbeda. F.nucleatum subsp polymorphum ditemukan pada celah gingiva yang sehat, kemudian F.nucleatum subsp. Nucleatum berasal dari pocket periodontal (kantong periodontal) dan juga F.nucleatum subsp vincentii. Infeksi nya hampir selalu bersifat endogen. Pada orang yang merokok dan penderita diabetes mellitus tipe 2 memiliki jumlah F.nucleatum yang lebih tinggi.



i







Patogenesis Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu mikroorganisme penghubung yang menghubungkan spesies bakterikomensal dan spesies bakteri yang berkolonisasi termasuk peogen periodontal. Ada beberapa faktor virulensi, diantaranya : o RadD dan FomA Merupakan membran protein terluar yang berperan unutk interaksi interspesies dan sel pejamu yang juga berhubungan dengan perkembanagan biofilm karena memberikan fasilitas koagregasi (penyatuan) dari bakteri F.nucleatum dengan bakteri lain seperti P.gingivalis. o FadA Merupakan adhesin yang berperan dalam perlekatan dan invasi ke sel inang pada F.nucleatum. FadA memiliki dua bentuk.Jenis pertama adalah pre-FadA non-sekresi yang mengandung 129 asam amino dan terhubung dengan membran bagian dalam.Kedua adalah mFadA yang mengandung 111 asam amino dan dapat dengan mudah dipisahkan dari bakteri dengan pencucian. Pre-FadA dan mFadA bergabung dan membentuk agregat dengan berat molekul tinggi, yang diperlukan dalam perlekatan dan invasi ke sel pejamu. Fusobacterium nucleatum sangat berkontribusi terhadap komunitas polimikrobial pada kavitas oral. Jadi, apabila F.nucleatum berikatan dengan oral spirochaetes (Treponema vincentii and others), akan menyebabkan fusospirochaetal klasik, diantaranya : o Gingivitis ulseatif akut (nekrotikan) o Vincent’s angina , merupakan tonsilitis ulseratif yang menyebabkan nekrosis jaringan karena perluasan gingivitis ulseratif akut. o Cancrum oris atau noma yang merupakan gingivitis ulseratif akut dengan hilangnya jaringan yang tebal dari daerah wajah.



i







Pencegahan Pencegahan infeksi Fusobacteria nucleatum bisa diberikan penisilin dan metronidazol karena Fusobacteria nucleatum sangat sensitif terhadap antibiotik tersebut. Selain itu, kebersihan mulut dengan menggunakan obat kumur antiseptik adalah pencegahan infeksi Fusobacteria nucleatum oral pada individu yang rentan.



2.2 Pengecatan A. Alat dan Bahan 1. Material kuman 2. Aquadest 3. Malachite Green 5% 4. Air Fuchsin 5. Objek Glass 6. Lampu Spiritus 7. Ose 8. Mikroskop



B. Cara Kerja Mengambil kuman dengan ose steril yang sudhdilarutakn apada larutan garam fisiologis



Fiksasi Preparat



Buang dan cuci sisa cat



Genangi dengan Malachite Green 5% dengan dipanaskan sampai timbul uap



Genangi dengan air fuchsin selama 1-8 menit



Buang sisa cat dengan air dan keringkan i



Amati dengan



i



2.3 Identifikasi Masalah Interpretasi :  Warna hijau menunjukkan spora, sedangkan warna merah menunjukkan badan sel.  Letak spora pada ujung (terminal)  Dan ada juga yang terletak di tengah (sentral).



i