18 0 602 KB
LAPORAN HASIL KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DESA SIMPANG KEC. PARIAMAN SELATAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2021
DI SUSUN OLEH: 1. Andrian Yusman, SKM 2. Ira Desnizar, SKM 3. Syofniyanti, SKM 4. Rita Susanti, A.Md.Keb
UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI DINAS KESEHATAN KOTA PARIAMAN Jln. Zaini Kali Kurai Taji Telf. (0751) 91491 KOTA PARIAMAN
LEMBAR OTENTOKASI
Laporan ini disusun oleh: 1. Andrian Yusman, SKM Pengelola Program Promosi Kesehatan 2. Ira Desnizar, SKM Pengelola Program Promosi Kesehatan 3. Sofniyanti, SKM Pengelola Program Promosi Kesehatan 4. Rita Susanti, A.Md Keb Bidan Desa Simpang Dan dipergunakan di UPTD Puskesmas Kurai Taji, sebagai laporan hasil kegiatan MMD Desa Simpang Kec. Pariaman Selatan Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021. Pariaman, 29 November 2021 Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Kurai Taji
dr. Hendri Putra NIP. 19820705 200901 1 006
KATA PENGANTAR
Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya. Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Syukur yang tak terhingga, bahwa UPT Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan MMD 2021, dan laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2023. Laporan Hasil kegiatan MMD ini masih jauh dari kata sempurna namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin. Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Amin.
Pariaman, 29 November 2021
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Survei Mawas Diri (SMD) yaitu survey berbasis masyarakat perupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di Desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk diatasi. UPTD Puskesmas Kurai Taji memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD dan MMD di wilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional (Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerja sama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bias dilakukan oleh Puskesmas Kurai Taji adalah pelaksanaan Sirvey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi kesehatan di wilayahnya masing-masing. Jumlah sampel yang di ambil di Desa Simpang adalah sebanyak 34 KK yang diambil secara acak di 9 (sembilan) Desa harus mampu menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Kurtai Taji bersama pemerintahan Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik dalam menjawab persoalan tersebut. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan MMD Desa Simpang tahun 2021 ini adalah memberikan bahan acuan/masukkan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Kurai taji tahun 2023. 2. Tujuan khusus a. Menentukan prioritas masalah yang ada di Desa berdasarkan hasil SMD yang telah dilakukan. b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Kurai Taji tahun 2023 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
C. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah masyarakat Desa (MMD) Setelah dilakukannya SMD maka Tim Pelaksana kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektoral untuk membahas rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Musyawarah Masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat kaitanya dengan kemungkinan KLB, kegawat daruratan dan bencana yang ada di desa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas dari hasil pelaksanaaan SMD. Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal) dan fokus diskusi. Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik. D. Prosedur MMD 1. Persiapan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) a. Tim pelaksana kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji membuat surat permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala Desa Simpang. b. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan Waktunya adalah hari Senin, 29 November 2021 dan tempat lokasi Ruang Pertemuan Desa Simpang c. Kepala desa menindak lanjuti surat permohonan izin pelaksanaan MMD dari Tim Pelaksana Kegiatan SMD dengan membuat surat edaran atau pemberitahuan untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat, kader kesehatan, PKK, BPD dan ketua dusun) d. Membuat rundown acara pertemuan Susunan acara dibuat oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD e. Koordinasi dan Komunikasi lintas program/sektoral Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka persiapan pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas sektoral f. Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, papan whiteboard dan poto/video kegiatan dan ruangan pertemuan) 2. Pelaksanaan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa (MMD) peserta yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa (toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, DP3AKB, Pertanian, Agama, PKK dan lainlain). Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah : 1. Pembukaan/sambutan oleh kepala desa 2. Sambutan dari kepala Puskesmas atau perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji 3. Penyajian hasil pencapaian SPM Kesehatan dan permasalahan di desa oleh Bidan Desa 4. Penyajian hasil SMD oleh Perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan SMD 5. Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran, masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. 6. Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji menggunakan Metode USG 7. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh Kepala Desa 8. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kades 9. Membuat kesepakatan bersama 10. Menyusun rencana tindak lanjut oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD 11. Penutupan oleh Kades
BAB II ANALISIS MASALAH A. Identifikasi Masalah Ada empat sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD), melalui data pencapaian SPM Bidan Desa dan Saran, kritik permasalahan dari masyarakat di Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan data PIS-PK
Desa Simpang Kec.Pariaman Selatan Kota Pariaman.
Berdasarkan hasil SMD diwilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Desa Simpang dengan teknik wawancara, pengamatan dan kuesioner ditemukan hasil sebagai berikut.
TABEL 2.1 REKAPITULASI HASIL SMD DESA SIMPANG PUSKESMAS KURAI TAJI TAHUN 2021
BPJS
Akses Pelayanan
Ibu Hamil
Konsultas i Kehamila n
59,4
100
5,9
100
Umur Balita diberi makan pertama kali (> 6 Bln)
Balita diberi makan 3x sehari
Pengetahua n Keluarga tentang jenis makanan balita
100
92,8
92,8
Pemeriksaa n Kesehatan
100
Rumah Terpasan g P4K
Ibu Hamil minum tablet tambah darah
Pengetahua n Ibu mengenai Kehamilan (faktor risiko)
Jika Alami risiko kehamilan sering periksa kehamilanKepemilikan Balita (lebih Sering)
100
100
87,5
64.7
Kematia n balita (Ada)
Bayi baru lahir perlu mendapat Pelayanan Kesehatan
Posyandu Penting dilakukan
0
94,1
100
Kepemilika n Balita
Balita di timban g setiap bulan
Imunisa si
Asi Ekslusif
Bayi mendapa t IMD saat Lahir
41,2
57,14
35,7
85,7
100
Balita Gizi Kurang atau Gizi buruk
Keluarga Gunakan Garam Beryodium
Pengetahuan Ibu tentang BAB lebih dari 3 Kali pada balita diare
Pengetahuan cara membuat LGG (Benar )
Pemantauan tumbuh kembang diperlukan
keluarga Ber KB
2,9
100
73,5
58,8
100
26,5
Dimana Mendapat Pelayanan KB
KB Lama/ baru Anggota Keluarga KB hamil
PKM
PMB
Dokter/ klinik/RS
baru
lama
44,4
11,1
44,4
33,3
66,6
Pengetahunan penyebab TBC dan Penularan
Pengetahua n penularan HIV/AIDS
23,5
Anggota Keluarga menderit a DM
11,8
Perlunya Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil dan Penderita TBC
26,5
Jenis KB
Perlunya Keterlibatan Desa, Kecamatan dalam mengatasi penyakit menular
73,5
100
Batuk lebih 2 minggu
77,7
IUD
Kondom
Pil Ibu Menyusui
Pil Hormon
Suntik Kombinasi
Implan
Sterilisasi
44,4
-
-
-
-
-
55,5
Perlukah Masy Produktif mendapatkan Pemeriksaan
100
Anggota Keluarga menderita Hipertensi
Minum Obat
50
50
lansia menderita sakit
herbal -
Malas atau takut karena Corona -
Lansia
Mendapat pelayanan
Minum Obat
66,6
Merasa Sehat 100
83,3
herbal -
Malas atau takut karena Corona -
Alasan Tidak Berkunjung ke Posbindu Kunjunga n Posbindu
Mendapat Pelayanan Merasa Sehat 100
Alasan Tidak Minum Obat
35,3
Alasan Tidak Minum Obat
8,8
Alasan Lain -
Lansia
88,2
Terlalu Jauh -
Pengetahua
Tidak diberi Obat -
Anggota
Tidak diberitahu kader -
Perlu
dll 100
Perluny
Alasan Lain -
Lansia
Posyandu Lansia diperlukan
Pentingnya pemeriksaan kesehatan di psyandu
70,6
100
100
Pengetahuan
Pentingnya
Hipertensi 32,3
DM -
TBC -
tidak ada 33,3
dll 17,6
HT + DM -
Rutin Periksa Kesehata n Setiap Bulan 44,1
sudah Vaksinas i Covid19
n tentang Gangguan Jiwa
Keluarga Gangguan Jiwa
penderita Gangguan Jiwa dikunjungi
a kes jiwa
Keluarga terkait tindakan jika kerabat alami gangguan jiwa
keterlibatan nakes dalam penanganan gangguan jiwa
47,1
8,8
97,1
100
23,5
97,1
2,9
Jenis Sarana Air Bersih
Jenis Sarana Air Minum
Sumur Gali)
PDAM
Sumur Bor
Lainnya
( Sumur Gali)
PDAM
AMIU
85,3
2,9
11,8
0
55,9
14,7
29,4
Penampungan Air Limbah Kondisi Baik SPAL
Bayi dan Lansia menggunakan Popok (Kotoran dibersihkan)
Metod e Buang Sampa h yang Baik
82,4
8,8
32,4
Kegiata n 3M
Jenis Perumaha n (Permanen )
Kondisi Fisik Rumah (Memenuhi)
85,3
85,3
82,4
Kondisi Air Minum ( Bersih)
Pengelolaan Jamban( Kepemil ikan)
Kondisi Tempat BAB Baik
Jarak Septiktank ke sumber pencemar >=10m
100
94,1
90,6
0
Kepemilika n Kandang
Jarak Kandan g dan Rumah (> 10 M)
Keluarg a Meroko k
Tempat merokok (Dalam Rumah)
Cuci Tangan Sebelum dan sesudah makan pakai Sabun
Cuci tangan pakai sabun sebelum DAN sesudah BAB
Aktivita s Fisik
PSN (Sering - Selalu)
52,9
16,6
50
52,9
32,4
82,4
88,23
26,4
Konsumsi Lauk pauk
Makan Sayur dan Buah (SeringSelalu)
Konsumsi Makanan risiko (Sering-Selalu)
Kepemilika n Toga
Apotik Hidup minimal 3 jenis)
Apotik Dapur (Minimal 3 jenis)
Tanaman Hias (Minimal 3)
Obat diminum sesuai aturan
obat antibiotik dihabiskan
membeli obat keras tanpa resep
pengetahuan Pasien mengenai persiapan pasien sebelum periksa labor
50
26,4
20,5
70,5
44,4
61,7
58,8
94,1
94,1
55,9
20,6
Pengetahuan penularan covid Percaya Covid
Pengetahuan tentang gejala Covid
100
94,1
Keluarga menyetuji dengan adanya program vaksinasi covid-19
Keluarga Sudah di Vaksin Covid19
67,6
26,5
Kontak Langsung dengan positif
Kontak tdk langsung dengan permukaan
Air
88,2
11,8
0
Kontak langsung dn tidak langsung dengan prmukaan benda 0
Kontak langsung, tidak langsung dan melalui air
tidak tahu
0
0
Manfaat Vaksinasi
Alasan Keluarga belum di Vaksin
Takut Efek Samping
Tidak Percaya Covid-19
Tidak diberi Izin Keluarga
dll
Membentuk Kekebalan Tubuh
76,5
-
-
2,9
100
Pencegahan Penularan Covid (Mengetahui)
Menggunakan Masker (Sering-Selalu)
Keluarga Mengetahui tentang Vaksinasi Covid-19
100
35,3
97,1
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Sebelum menentukan urutan prioritas masalah maka dilakukan identifikasi masalah yang akan dicari prioritas masalahnya. Setelah dilakukan diskusi dengan peserta MMD maka berikut adalah masalah yang didapatkan a. Masih adanya kasus Stunting b. IDL Rendah c. Capaian ibu hamil rendah d. Rendahnya capaian vaksinasi covid-19 e. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan f. Rendahnya kunjungan posyandu Tabel 2.3 Penetapan Urutan Prioritas Masalah No
Masalah
1
Masih adanya kasus Stunting
2
IDL Rendah
3
Capaian ibu hamil rendah
4
Rendahnya capaian vaksinasi covid-19
5 6
U
S
G
Total
Rangking
5
5
5
15
I
5
5
5
15
II
4
4
3
11
V
5
4
3
12
IV
5
4
4
13
III
4
3
3
10
VI
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan Rendahnya kunjungan posyandu
C. Merumuskan Masalah Berdasarkan prioritas masalah diatas maka permasalahan yang akan di carikan rencana penyelesaian masalah a. Masih adanya kasus Stunting b. IDL Rendah c. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan d. Rendahnya capaian vaksinasi covid-19 Masalah-masalah di atas merupakan hasil brainstorming dengan peserta MMD
D. Menetapkan Pemecahan Masalah Memecahkan masalah dalam MMD beserta Rencana Tindak Lanjut (RTL) dapat dilihat pada tabel berikut .
Tabel 2.4 Penetapan Pemecahan Masalah
No
Masalah
Kegiatan
Waktu
PeTJ
Sumber
Tempat
Dana Adany Pos Gizi desa 1
2
3 4
Masih adanya kasus Stunting
IDL Rendah Pembuangan sampah yang bekum memenuhi syarat Rendahnya capaian vaksinasi Covid-19
Pemberian Stimulan (makanan Tambahan) kepada Ibu Hamil dan balita Gizi Kurang
Tahun 2022
Tim Desa, Petugas Puskesmas
Tahun 2022
Tim Desa, Petugas Puskesmas Bidan Desa, Petugas Puskesmas Bidan Desa, Petugas Puskesmas
Penyuluhan Asi Ekslusif
Tahun 2022
Bimtek Kesehatan Kader/Warga sasaran
Tahun 2022
Koordinasi dan kerjasama dengan Perkim-LH
Tahun 2022
Perkim-LH
Tahun 2022
Tim Desa, Petugas Puskesmas
Pendataan ulang sasaran dan penyusunan jadwal gebyar vaksin
APBDes
Desa Simpang
APBDes
Desa Simpang
APBDes
Desa Simpang
APBDes
Desa Simpang
APBDes
Desa Simpang
APBDes
Desa Simpang
Ket
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kegiatan MMD merupakan satu rangkaian kegiatan dengan kegiatan Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya, karena itu dikeluarkan dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung jawabkan. MMD Desa Simpang Kec.Pariaman Selatan Kota Pariaman diketahui bahwa prioritas masalah pada masingmasing program adalah program gizi (masih adanya kasus stunting), program imunisasi (IDL Rendah dan rendahnya capaian vaksinasi Covid-19), dan program kesehatan lingkungan (Pembuangan sampah). B. Saran 1. Bagi Pemerintah Desa Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan MMD bahwa pemerintah desa harus berperan aktif dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan masyarakat yang berbasis kesehatan, selain itu pemerintah desa harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat karena kesehatan masyarakat di bentuk atas adanya proses meniru di masyarakat terutama pada tokoh-tokoh yang disegani di masyarakat. Dalam melaksanakan program kesehatan di desa maka perlu adanya upaya kerja sama antara pemerintah desa dengan dinas terkait tergantung dengan apa permasalahan kesehatan yang muncul di desa. 2. Bagi Puskesmas Kurai taji Puskesmas
bertanggung
jawab
atas
terselengganya
pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung Maupun didalam gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah berhasil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif sudah berjalan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat bagaimana data hasil SMD dan MMD
yang dilakukan pada masyarakat desa ternyata masih banyak masalah kesehatan terutama masalah pengetahuan tentang kesehatan. Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas khususnya di bidang pelayanan preventif dan promotif masih harus di tingkatkan khususnya pada koordinasi melalui lintas sektoral maupun lintas program.
DOKUMENTASI KEGIATAN