Laporan Observasi Pembelajaran Matematika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Sebagai calon guru diperlukan pengetahuan serta pemahaman tentang pembelajaran di dalam kelas, baik itu model pembelajaran maupun strategi pembelajaran. Untuk menjadi guru yang



kreatif,



professional,



dan



menyenangkan



dituntut



memiliki



kemampuan



mengembangkan dan memiliki metode pembelajaran yang efektif serta tidak kalah pentingnya juga guru harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan. Para mahasiswa sebagai calon guru dituntut memiliki kemampuan tersebut dan tidak hanya kemapuan intelektual namun karakter guru perlu dibentuk. Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting untuk mengasah kemampuan, Untuk pengalaman itu kita dapat melihat langsung hal-hal yang terjadi dilapangan. Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui hal-hal yang terjadi di lapangan dan dapat dijadikan sebagai sebuah pembelajaran. Dalam hal ini kami selaku mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan observasi di salah satu kelas Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Laporan hasil observasi ini disusun guna mengetahui bagaimana seorang guru matematika mengajar di dalam kelas. Melalui kegiatan observasi ini para mahasiswa sebagai calon guru matematika dapat mengatuhi cara mengajar matematika yang efektif serta strategi dan media apa saja yang cocok dipergunakan dalam mengajarkan materi matematika. Itu semua dapat dijadikan pelajaran untuk menjadi calon guru. B. Indetifikasi Masalah Dari apa yang diuraikan dalam latar belakang masalah, maka muncul berbagai macam permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Masih banyak guru yang mengajar dikelas tidak menggunakan strategi yang efektif. 2. Pentingnya pengetahuan tentang model pembelajaran bagi calon guru.



C. Pembatasan Masalah



2



Demi terarahnya dan tidak menyimpangnya kegiatan observasi ini, maka observer membatasi permasalahan yang akan diobservasi yaitu, meneliti kegiatan belajar matematika di dalam kelas MTs Pembangunan UIN Jakarta baik itu model, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar matematika pada satu kali pertemuan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam observasi ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses belajar mengajar di dalam kelas ? 2. Model, Strategi, dan Metode pembelajaran apa yang digunakan guru di dalam kelas ? E. Tujuan Observasi Berdasarkan masalah yang dirumuskan, tujuan observasi ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui proses belajar mengajar di dalam kelas. 2. Untuk memahami tentang model, strategi, dan metode pembelajaran. F. Manfaat Observasi Dari obsservasi ini akan diperoleh beberapa manfaat antara lain: 1. Bagi sekolah, hasil observasi ini dapat digunakan sebagai input data sekolah yang dapat 2.



dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Bagi guru, hasil observasi ini dapat menambah pengetahuan tentang model, strategi dan metode pembelajaran yang efektif untuk dilakukan di kelas khususnya pada bidang mata



3.



pelajaran matematika. Bagi pelajar atau mahasiswa, hasil observasi ini dapat dijadikan sebuah pengetahuan tentang model, strategi dan metode pembelajaran, khususnya bagi para calon guru.



G. Metode Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah: Pedoman penulisan karya ilmiah



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Gambaran Objek Observasi 1. Identitas Narasumber Nama Lengkap : Fitriyanti, S.T Lulusan : Teknik Kimia Jabatan : Guru Mata Pelajaran Matematika 2. Pelaksanaan Observasi Tempat : Kelas VIII G MTs. Pembangunan UIN Jakarta Jumlah Peserta didik : 30 orang (15 laki-laki, 17 perempuan) Hari, Tanggal :Senin, 21 April 2014 Waktu :08.00 – 09.20 Materi :Unsur-Unsur Kubus dan Balok



B. Kegiatan Pembelajaran Matematika Kelas VIII G MTs Pembangunan UIN Jakarta Dalam kegiatan pembelajaran di MTs Pembangunan UIN Jakarta, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, presentasi, tanya jawab dan diskusi. Metode-metode diatas digunakan secara bervariasi artinya bisa dengan metode tunggal atau kombinasi dari metode-metode tersebut dalam proses pembelajaran. 1. Kegiatan Awal (10 Menit) a. Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar Guru menyiapkan media LCD proyektor, notebook disertakan program tutorial dan pengeras suara kelas. b. Membuka Pelajaran Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran. c. Memperkenalkan Materi Guru memperkenalkan materi yaitu unsur-unsur bangun ruang (kubus, balok, limas dan prisma)



2.



Kegiatan Inti (75 Menit) a. Guru menjelaskan materi pelajaran Guru mulai menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan program tutorial pada layar LCD proyektor, di iringi dengan tanya jawab kepada siswa b. Melakukan tanya jawab



4



Proses tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan saat guru menjelaskan dan saat guru telah selesai menjelaskan materi pelajaran. c. Guru mengelompokan siswa ke dalam 8 (delapan) kelompok kecil Guru mengelompokan siswa berdasarkan letak tempat duduk siswa. Satu kelompok terdiri atas 2-4 siswa. Guru memberikan instruksi kepada setiap kelompok untuk memikirkan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Kemudian kelompok tersebut harus menyebutkan 4 ciri-ciri dari bangun ruang yang ditanyakan kepada kelompok lain. d. Peserta didik melakukan diskusi Dalam proses diskusi, siswa aktif saling mendiskusikan materi tersebut dengan setiap anggota kelompok. Guru memberikan arahan, mengamati, serta melakukan control kesetiap kelompok. Guru menjadi fasilitator atas pertanyaan yang muncul dari siswa yang belum jelas dan kemungkinan soal yang akan diajukan kepada kelompok lain. Setelah diskusi disetiap kelompok selesai, guru menjadi mediator pada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Kelompok yang tidak dapatmenjawab, pertanyaan tersebut akan dilempar kepada kelompok lain. Kemudian guru memberikan penguatan atas jawaban yang dikemukakan siswa dan memberikan pemecahan masalah yang mudah siswa gunakan dengan cara siswa harus mengambil salah satu kata kunci dari ciri-ciri unsur yang diajukan kelompok yang memberikan 3.



pertanyaan. Kegiatan Akhir (15 Menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran Diakhir pelajaran, guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. b. Menutup proses pembelajaran Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam.



C. Deskripsi Proses Pembelajaran Matematika Kelas VIII G MTs Pembangunan UIN Jakarta KelasVIII G MTs Pembangunan UIN Jakartaterdiridari 32 siswa, 15 siswadan 17 siswi.Ruangan kelas cukupnyamandanbersih. Kelas berAC danseluruh siswa diharuskan melepas sepatu ketika memasuki kelas. Berbagai peta konsep pelajaran menghiasi dindingdinding kelas. Selain itu, terdapat loker siswa untuk menyimpan barang-barang mereka. Fasilitas media pembelajaran cukup memadai seperti LCD proyektor dan pengeras suara. Pada awal proses pembelajaran, guru masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran dengan berdoa bersama. Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan media yang akan



5



digunakandalam proses pembelajaran, seperti proyektor, pengeras suara, video tutorial ‘Personal Edu’ Matematika, dan beberapa contoh kerangka bangun ruang. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang unsur-unsur yang terdapatdalam bangun ruang. Selama penyampaian materi berlangsung, guru selalu berinteraksi dengan siswa. Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa setelah guru menyampaikan unsur-unsur bangun ruang yang telah disampaikan. Dari hasil observasi yang dilakukan, proses pembelajaran menggunakan model deduktif, yaitu guru memberikan materi terlebih dahulu. Pendekatan yang digunakan adalah penggabungan antara pendekatan teacher center pada saat penyampaian materi pelajaran dan pendekatan student center pada saat berlangsungnya diskusi. Strategi yang digunakan pada proses pembelajaran adalah strategi inquiry, dimana siswa diarahkan untuk berpikir kritis dan analisis. Hal ini terlihat pada saat guru memberikan pertanyaan dan pada saat proses diskusi berlangsung. Metode yang digunakan adalah presentasi, ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Siswa secara acak ditanya satu persatu mengenai materi yang telah disampaikan. Jawaban siswa sangat bervariatif, ada yang menjawab benar ada juga yang menjawab salah. Meskipun salah, guru kemudian memberikan penguatan untuk meluruskan jawaban yang salah. Kemudian guru membuat kelompok diskusi 2-4 orang berdasarkan letak tempat duduk. Siswa diarahkan untuk membuat pertanyaan tentang ciri-ciri suatu bangun ruang lalu melempar pertanyaan tersebut pada kelompok lain. Guru memberikan waktu selama 7 menit untuk berdiskusi. Dalam proses dikusi, siswa aktif bertanya dan saling mendiskusikan materi tersebut kepada sesame anggota kelompok. Guru membrikan arahan, mengamati serta melakukan control ke setiap kelompok, guru menjadi fasilitator atas pertanyaan yang diutarakan siswa dan kemungkinan pertanyaan yang dapat diajukan kepada kelompok lain. Setelah waktu berdiskusi dalam kelompok selesai, guru memberikan instruksi pada kelompok 8 untuk memberikan pertanyaan pada kelompok 3 dengan menyebutkan 4 ciri-ciri bangun ruang. Setelah itu, kelompok 3 menyebutkan dengan benar bangun ruang yang dimaksud. Begitu pula dengan kelompok yang lainnya, mereka saling bergantian mengutarakan pertanyaan dan menjawabnya. Jika pertanyaan yang diajukan tidak terjawab oleh salah satu kelompok, maka pertanyaan tersebut dilempar kepada kelompok lain. Apabila mereka kesulitan menjawab pertanyaan, guru memberikan pemecahan masalah untuk mengambil salah satu kata kunci dari ciri-ciri yang diajukan. Diskusi berjalan sangat menarik. Semua peserta diskusi saling aktif memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Guru berhasil membangun suasana interaktif dan menyenangkan sehingga interaksi antara guru dan siswa terlihat akrab, santai, dan tidak menegangkan. Kami melakukan wawancara kepada beberapa siswa, siswa tersebut mengatakan bahwa guru matematika nya



6



sangat asyik, menyenangkan dan baik. Guru memiliki kemampuan pedagogis yang baik, sehingga guru dapat menjadikan suasana kelas tidak membosankan, siswa menjadi aktif dan kreatif.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, proses belajar berjalan dengan baik meskipun suasana kelas berisik. Walau demikian siswa tetap memahami materi yang disampaikan. Guru mengajar dengan mempertimbangkan strategi pembelajaran matematika yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan. Proses pembelajaran menggunakan model deduktif, pendekatan yang digunakan adalah penggabungan antara pendekatan teacher center dan pendekatan student center, strategi yang digunakan adalah strategi inquiry, metode yang digunakan adalah presentasi, ceramah, tanya jawab, dan diskusi.



7



LAMPIRAN Dokumentasi Pembelajaran