Laporan Pcra Gedung Haemodialisa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN Identifikasi Risiko Pre-CRA(Pre-Construction Risk Assessment) AKIBAT KONSTRUKSI DAN RENOVASI



RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2020



A. Pendahuluan Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi Snars ED 1.1 untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan Pencegahan KAK dan PAK RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Tim K3 turut berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Risiko PCRA yang dikeluarkan oleh K3 pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan. B. Tujuan 1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko KAK dan PAK yangg didapat diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, dan pengunjung 2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas kesehatan dan resiko terhadap pengunjung C. Perencanaan 1. Tanggal 2. Lokasi 3. Kegiatan



: 21 Maret 2020 : Bekas Gedung Kantor Bidang Keperawatan dan Bidang Perlengkapan : Kegiatan Kontruksi bekas gedung Kantor Bidang Keperawatan dan Bidang Perlengkapan menjadi gedung haemodialisa



D. Analisis ICRA Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan : 1. Tipe : TIPE D 2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi 3. Level ICRA : Level IV Kelompok Pasien Resiko Kelompok Resiko Rendah Kelompok Resiko Medium Kelompok Resiko Tinggi Kelompok Resiko Tertinggi



Tipe A I I I II



Tipe Proyek Konstruksi Tipe B Tipe C Tipe D II II III/IV II III IV II III/IV IV III/IV III/IV IV



Tipe proyek pembangunan gedung Kegiatan Kontruksi bekas gedung Kantor Bidang Keperawatan dan Bidang Perlengkapan menjadi gedung haemodialisa: Level IV dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut : 1. Sebelum Melakukan pembangunan : a. Untuk mencegah kontaminasi sistem saluran maka isolasi sistem HVAC di area, dimana pekerjaan sedang dilakukan.. b. Lengkapi semua barier penting yaitu sheetrock, plywood, plastic untuk menutup area dari area yg tdk untuk kerja atau menerapkan metode pengendalian kubus (gerobak



dng penutup plastik & koneksi disegel ke tempat bekerja dng HEPA vakum utk menyedot debu sebelum keluar) sebelum kontruksi dimulai. c. Menjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara. d. Segel lubang, pipa, saluran & lubang-2 kecil yg bisa menyebabkan kebocoran Membangun serambi/ruangan dan semua personil melewati ruangan ini sehingga dapat disedot debunya dengan vakum cleaner HEPA sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai kain atau baju kertas yg di lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja e. Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk mengenakan penutup sepatu. Penutup sepatu harus diganti setiap kali pekerja keluar dari area kerja 2. Selama pembangunan : a. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite/Panitia PPIRS. Dibersihkan oleh bagin kebersihan Rumah Sakit. b. Hilangkan barier material dengan hati-2 untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing-2 yg terkait dng kontruksi. c. Wadah untuk limbah kontruksi harus ditutup rapat sebelum kontruksi. d. Wadah transportasi atau gerobak agar ditutup rapat. e. Vakum area kerja dengan vakum HEPA filter. f. Area di pel dengan pel basah dengan pembersih/desinfektan. g. Setelah selesai mengembalikan sistem HVAC dimana pekerjaan dilakukan. 1. Sesudah Renovasi 1. Lap permukaan kerja dengan pembersih/desinfektan. 2. Wadah yg berisi limbah kontruksi sebelum di transportasi harus tertutup rapat. 3. Pel basah dan/atau vakum dengan HEPA filter, vakum sebelum meninggalkan area kerja. 4. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC di mana pekerjaan dilakukan. Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial (terlampir) 5.



Kesimpulan Renovasi Gedung Kantor Bidang Keperawatan dan Bidang Perlengkapan menjadi gedung haemodialisa bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi risiko infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga



6.



Penutup Demikian hasil Identifikasi Resiko P-CRA sebagai upaya K3 dalam Pencegahan Resiko KAK dan PAK sebelum dilakukan renovasi/pembangunan. Mengetahui, Ka. IPSRS



Edi Haryoto, Atem



Purbalingga, 21 Januari 2020 Ketua K3



Triasih Nurlinawati, SH.MH.Kes