Laporan Pelaksanaan BHD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gawat darurat dapat terjadi karena ulah manusia atau alam. Gadar sehari - hari merupakan masalah dimana sebelumnya infeksi merupakan penyebab kematian utama, sekarang jantung koroner, penyakit degeneratif dan kecelakaan lalulintas (KLL) sudah merupakan penyebeb kematian utama didaerah perkotaan. Peningkatan kwalitas tenaga kesehatan baik yang berada di rumah sakit maupun pra rumah sakit merupakan salahsatu faktor yang berperan dalam menentukan angka kematian. Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para tenaga kesehatan, Rumah Sakit Elim Rantepao melakukan pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi para karyawan RS yang berjumlah 160 orang yang di bagi dalam 2 gelombang



yang



dimulai sejak tanggal 25 - 26 Februari 2019 yang bertempat di Aula RS Elim Rantepao. Pelatihan ini merupakan program tahunan dari bagian SDM bekerjasama dengan kampus STIKES Tana Toraja dan AKBID Bina Sejahtra, perawat yang sudah terlatih dan tenaga Dokter RS Elim Rantepao. Program ini mendapat sertifikat untuk setiap karyawan RS Elim Rantepao yang mengikutinya. Materi BHD yang diberikan oleh dr. Rudi Andi Lolo Sp. An sebagai narasumber dan tim BHD oleh beberapa perawat terlatih tentang praktek BHD meliputi : pengenalan alat pelindung, matarantai penyelamatan, survey awal DRCAB, manajemen Cirkulasi, airway, breathing. Selama ini RS Elim Rantepao telah melaksanakan pelatihan di internal karena setiap karyawan-karyawati harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan Bantuan Hidup Dasar ( kompetensi dasar yang harus dipenuhi ).



1



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Peserta mampu memahami dan mengenali suatu kondisi kegawatdaruratan serta mampu melakukan pertolongan pertama (Bantuan Hidup Dasar) sesuai dengan mata rantai penyelamatan sehingga dapat meningkatkan Mutu Rumah Sakit. 2. Tujuan Khusus a. Peserta mampu mengenal dan menggunakan alat pelindung diri b. Peserta mampu memahami mata rantai penyelamatan c. Peserta mampu melakukan survay awal ( DRCAB ) d. Peserta mampu memanggil bantuan untuk melakukan pertolongan e. Peserta mampu mengenali tanda – tanda sumbatan jalan napas f. Peserta mampu memberikan pertolongan untuk membebaskan jalan napas g. Peserta mampu mengenal dan memahami macam gangguan pernapasan h. Peserta mampu mengetahui pertolongan tanpa alat i. Peserta mampu mengenali adanya tanda – tanda gangguan sirkulasi j. Peserta mampu memulai dan berakhir melakukan pijat jantung k. Perserta mampu melakukan pijat jantung yang baik dan benar C. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pelatihan BHD adalah seluruh karyawan-karyawati non medis RS Elim Rantepao D. Materi Pelatihan 1. Pre Test 2. Pemaparan materi 3. Praktek BHD 4. Ujian Praktek BHD 5. Post test E. Metode Pelatihan Metode pelatihan yang dikembangkan adalah metode ceramah, tanyajawab, Roll Pay, Praktek BHD, evaluasi akhir dalam bentuk, Post tes tulis, tes praktek BHD perorangan. 2



F. Sarana Pendukung 1. Manikin untuk praktek berjumlah 3 buah (dewasa) 2. Manikin bayi 2 buah 3. AVA ( LCD, Leptop, Soundsistem



3



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan BHD ini mendapat di buka oleh dr Lendatu mewakili direktur



Pembukaan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di buka oleh dr Lendatu Kristina



Tim BHD mencontohkan cara melakukan resusitasi



4



Salah satu foto peserta pelatihan BHD



Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang dilaksanakan selama 2 hari untuk tiap gelombang yang dimulai dari jam 08.00 - 16.00, masing - masing gelombang terdiri dari : Gelombang I sebanyak 89 orang Gelombang II sebanyak 84 orang, dan Untuk gelombang I dimulai pada tgl 25 february 2019, Gelombang II dimulai pada tgl 26 februari 2019 Keseluruhan dari rangkaian kegiatan BHD ini berjalan dengan lancar serta tampak antusias yang cukup tinggi dari para peserta BHD dan para tutor yang memberikan penuh dengan semangat yang tinggi. A. Kegiatan dan Rincian Kegiatan Langkah – langkah kegiatan dalam pelatihan sebagai berikut : 1. Persiapan a. Memastikan adanya kebutuhan pelatihan b. Membentuk tim pelaksana pelatihan c. Menjalin kerjasama dengan Tim



dari perawat, dokter anastesi sebagai



narasumber. d. Koordinasi dengan tim pelaksana dan Tim BHD serta narasumber. e. Menyiapkan segala keperluan menyangkut pelaksanaan pelatihan f. Penentuan peserta berupa pemberitahuan/undangan ke bagian unit terkait untuk menentukan peserta pelatihan. 5



g. Bekerjasama dengan pihak lain untuk menyiapkan konsumsi bagi peserta . 2. Pelaksanaan a. Mengatur ruangan, alat audio visual dan alat peraga yang dibutuhkan b. Bekerja sama dengan kampus stikes tana Toraja dan akbid Bina Sejahtra untuk menyiapkan manikin yang dibutuhkan dalam pelatihan BHD c. Peserta mengisi daftar hadir setiap sesi( kegiatan) d. Presentasi, diskusi, praktek sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. e. Menyediakan konsumsi bagi peserta dan Tim 3. Evaluasi Pelatihan : evaluasi terhadap peserta. 4. Pemberian sertifikat dari pihak SDM 5. Tindak lanjut Evaluasi dari peserta pelatihan merupakan bahan masukan baikbagi bagian SDMmaupun kepada para tim untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan pelatihan BHD. B. Waktu Dan Tempat Pelatihan dilaksanakan pada tanggal : 25-27 februari 2019 Jam : 08.00 - 16.00 , Tempat pelaksanaan : Aula Rumah Sakit Elim Rantepao C. Cara Melakukan Kegiatan 1. Menyiapkan garis - garis besar program pengajaran pelatihan untuk para Tim BHD 2. Menyiapkan materi - materi pelatihan bagi peserta 3. Menyiapkan soal pre/post tes bagi para peserta 4. Paling lambat 30 menit sebelum pelatihan telah disiapkan : ruangan, alat audio visual, alat peraga, daftar hadir peserta. 5. Paling lambat 15 menit sebelum pelatihan TIM dan peserta pelatihan sudah berada ditempat 6. Peserta mengisi daftar hadir dengan menulis nama dan paraf setiap kegiatan 7. Metode pelatihan : tatap muka, tanya jawab, simulasi dan praktek setiap peserta dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan 8. Memberikan waktu istirahat bagi peserta pelatihan dan tutor selama 15 untuk snack dan 60 menit untuk makan siang. 9.



Sertifikat bagi peserta pelatihan diberikan oleh SDM RS Elim Rantepao



6



D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Materi pelatihan Pelaksanaan pelatihan Bantuan Hidup Dasar direncanakan diikuti oleh seluruh staf klinis RS Elim Rantepao yang belum mengikuti pelatihan BHD E. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Evaluasi pelatihan: Evaluasi kemampuan peserta pelatihan baik dalam hal pengetahuan maupun ketrampilan.



7



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Pelaksanaan pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang dilakukan guna meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh staf klinis Rumah Sakit Elim Rantepao terlihat ada mengalami perubahan yang sangat signifikan dari sebelum pelatihan dan setelah pelatihan, terlihat dengan adanya perubahan dari hasil evaluasi dari pre tes dan post tes serta ujian praktek BHD.



8



LAMPIRAN I



MATERI PELATIHAN Langkah-langkah BHD (Bantuan Hidup Dasar) Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilah BANTUAN HIDUP DASAR (BHD). INDIKASI BHD  : 1. Henti Napas : Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban /  pasien 2. Henti Jantung : Pernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadi henti jantung.  Langkah-langkah BHD : A. Prosedur Dasar CPR 1. Pastikan keamanan penolong dan pasien 2. Nilai Respon klien a. Segera setelah aman b. Memeriksa korban dengan cara menepuk bahu “Are you all right ?” c. Hati-hati kemungkinan trauma leher d. Jangan pindahkan / mobilisasi pasien bila tidak perlu 3. Segera Berteriak Minta Pertolongan 4. Memperbaiki Posisi  Pasien a.



Bila pasien tidak memberikan respon : tempatkan pd permukaan datar dan keras



b.



Bila curiga cedera spinal; pindahkan pasien dengan cara: kepala, bahu dan badan  bergerak     bersamaan (log roll / in-line)



2. Memperbaiki posisi penolong Posisi penolong : di samping pasien/di atas kepala (kranial) pasien



9



B.  Survei Primer 1. AIRWAY (JALAN NAFAS) a. Pemeriksaan jalan nafas Jangan lakukan head tilt sebelum pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas b. Membuka Jalan Nafas : Head tild - Chin lif atau Jaw thrust 2. BREATHING Terdiri dari 2 tahap : -    Memastikan pasien tidak bernafas : -    Melihat (look), mendengar (listen), merasakan (feel) à 8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2 penolong) -    Khusus  :Anak (1-8 th)  dan Bayi (