6 0 124 KB
1. Definisi Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ berongga internal atau antara organ internal dengan tubuh bagian luar. Entero – enteral atau enterocutaneous fistula adalah saluran abnomal terjadi pada perut atau usus besar/ usus kecil dengan organ lain, bisa terjadi pada usus yang satu dengan usus lainnya ( enteroenteral ) atau usus dengan kulit enterocutaneous fistul). Fistul adalah hubungan abnormal antara dua struktur tubuh baik interna ( antara dua struktur ) atau eksterna ( antara struktur interna dan permukaan luas tubuh). Entero Cutaneous fistul : gastrointestinal fistul Setiap hubungan abnormal antara dua buah permukaan atau rongga tubuh. 2. Etiologi a.
Akibat pembedahan
b.
Trauma, khususnya trauma penestrasi seperti luka bacok atau luka tembak
c.
Proses inflamasi
d.
Infeksi
e.
Penyakit inflamasi usus ( penyakit Crohn )
3. Manifestasi Klinik Entero cutaneous fistula tidak mempunyai tanda- gejala spesifik tergantung pada segmen usus yang terkena , antara lain : a.
Diare
b.
Malabsorption of nutrisi
c.
Dehidrasi
d.
Terjadi kebocoran pada usus dan ada yang menembus sampai kulit
4. Patofisiologi Patofisiologi fistula terjadi akibat abses enterocutan yang secara sengaja atau spontan pecah, menyisakan ruang kosong. Ruang sisa abses dapat menetap membentuk kista atau fistula antara kutit dan saluran pencernaan. Post operasi pembedahan yang tidak membaik lukanya dapat menyebabkan terjadinya fistula karena kurangnya protein sehingga luka tidak tertutup dan terbentuknya fistula.
5. Pathways
6. Pemeriksaan Pennjang a. Pemeriksaan laborat Hitung darah lengkap untuk mengkaji HMT , Kadar Hb yang biasanya menurun serta hitung sel darah putih ( yang mungkin meningkat ). Laju Sedimentasi biasanya akan meningkat. Kadar albumin dan protein menurun yang menunjukkan malnutrisi b. Pemeriksaan Rontgen Dengan radio pague untuk mengetahui antomi fistule. Bila fistel terjadi pada colon penggunaan contras enema ( pemberian contras di berikan melalui rektum ) lebih bermanfaat c. CT Scan Abdomen Untuk mengetahui peradangan atau infeksi d. Fistulogram Dengan
memberikan
cairan
radio
opaque
disuntikan
dalam
enterocutaneus,kemudian di rontgen maka hasilnya akan tampak lebih bagus 7. Penatalaksanaan
fistul
a. Fistul akan menutup dengan sendirinya setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan. Tergantung keadaan kliniknya, yaitu klien mendapatkan n tambahan nutrisi per IV , tanpa suplemen makanan fistul akan menutup b. Masukan diit dan cairan: Cairan oral , diit rendah residu tinggi protein tinggi kalori dan terapi suplemen vitamin dan pengganti zat besi untuk diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. c. Terapi obat-obatan Obat-obatan sedatif dan antidiare atau antiperistaltik digunakan untuk mengurangi peristaltic sampai minimun untuk mengistirahatkan usus yang terinflamasi d. Pembedahan Pembedahan akan dilakukan pada bagian tertentu, untuk membuka bagian usus tertentu seandainya mengalami kesulitan penyembuhan Segera periksa : bila anda menemukan perubahan yang signifikan pada kebiasaan eliminasi, diare yang hebat Ada kebocoran dari usus atau kebocoran dari kulit setelah pembedahan 8. Komplikasi Fistule bisa mengakibatkan manultrisi dan dehidrasi, tergantung pada lokasinya di usus. Fistule juga merupakan sumber dari masalah kulit dan infeksi 9. Fokus Pengkajian Abdomen Inspeks : terdapat luka laparotomi , panjangnya kira-kira 15 cm, Ada lubang, mengeluarkan cairan putih kekuningan, pus dan feses warna kuni Palpasi : abdomen datar, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-) massa (- ), distensi (-) Perkusi : timpani Auskultasi : peristaltik 10 x per menit. 10. Diagnosa Keperawatan a.
Nyeri akut b. d agen injuri fisik ( pembedahan).
b.
Resiko infeksi b.d tindakan invasif
c.
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b. d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zatzat gizi dari faktor biologis.
d.
Kerusakan mobilitas fisik b. d Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik.
e.
Kurang pengetahuan : tentang fistule Enterocutaneous b.d Tidak mengenal (familiar) dengan sumber-sumber informasi.
11. Intervensi Keperawatan No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi keperawatan
. 1
keperawatan Nyeri akut b.d. Kontrol nyeri
kaji tingkat nyeri klien
agen injuri fisik (
kaji penyebab nyeri
pembedahan)
ciptakan lingkungan yang nyaman monitor respon verbal dan nonverbal klien ajarkan klien untuk relaksasi dengan cara menarik nafas panjang ,dan tahan kemudian dikeluarkan melalui mulut berikan injeksi remopair 30 mg per drip dalam cairan D10 500 cc monitor TTV monitor keefektifan pemberian injeksi remopair 30 mg
2
perdrip dan Monitor tanda – tanda infeksi
Resiko infeksi
meminimalkan
b.d tindakan
mengelola komplikasi
( kalor , dolor, rubor, Tumor
invasif
yang terjadi dengan
dan fungsiolesa )
criteria hasil : tanda rawat luka klien dengan vital
stabil,
angka
rivanol
lekosit normal, tidak balut luka dengan cara ada
tanda-tanda
memberikan lingkaran yang
infeksi ( Rubor, dolor,
terbuat dari kassa + verban
kalor,
pada fistel euterocutan dengan
tumor
fungsiolesa)
dan
tujuan supaya bila cairan
fisful keluar bisa diserap dengan kasa atau di sedot dengan selang berikan injeksi cefriaxone 1 gr IV lakukan dressing /perawatan Dower kateter urin lakukan dressing/ perawatan tempat insersi infus . Memonitor suhu dan nadi 3
Ketidakseimbang
diharapkan kebutuhan
Mengkaji keadaan klien
an nutrisi kurang nutrisi klien dapat
kaji BB dan tinggi badan klien
dari
kaji diit klien
kebutuhan terpenuhi, dengan
tubuh
b.
d. kriteria hasil tidak ada
monitor tanda vital sign
ketidak
pnurunan BB,
kaji asupan makanan ke klien
mampuan
kemampuan mencerna
kaji kesulitan klien saat sat makan,
pemasukan
meningkat.
yaitu mual ,muntah dan anoreksia
makanan
atau
mencerna makanan
atau keluhan lain berikan injeksi Gastridin 1 amp/
atau
1v
mengabsorbsi zat
tawarkan pada klien untuk disuapi
– zat gizi karena
saat makan siang.
faktor biologik. DAFTAR PUSTAKA Brunner dan Suddart (2011) Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Vol 2 Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta Jeanne C. Mc Closkey, Gloria. M Bulechets (2016) Nursing Intervention Classification ( NIC) Mosby Year-Book, ST Louis. Larraine m Wilson, Syliva A PIERE (1994) Patofisiologi Konsep Klinik Prosesproses Penyakit, Penerbit Buku Kedokteran,EGC,Jakarta Marion Johnson dkk(2010) Nursing Outcome Clasisification (NOC) Mosby, Year BOOK, St Louis
NANDA (2010) Nursing Diagnosis Defenition dan Classification 2005-2006, NANDA