Laporan Penelitian Tindakan Kelas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA WHATSAPP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DIMASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS X MIPA-3 DI SMAN 1 PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI Dosen Pembimbing Magang : Ummiy Fauziah Laili, M.Si



Disusun oleh : Abdul Munif (932137017) FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2020



A. LATAR BELAKANG Di dalam pasal 3 yang tercantum pada undang-undang no. 20 tahun 2003 yang mengenai sistem pendidikan nasional menjelaskan terkait pendidikan nasional yang tujuannya berfungsi mencetak generasi yang berkarakter yang berjiwa sosial, memegang teguh martabat peradaban dari suatu



bangsa



serta



mengembangkan



kemampuan



intelegensi



guna



mencerdaskan bangsa. Hakikat dari pendidikan itu sendiri dimana pendidikan mencetak peserta didik menjadi penerus atau pemuda pemudi generasi yang tangguh yang bisa memecahkan permasalahannya di kehidupan nyata. Harapan tersebut menjadikan peserta didik agar dapat mengembangkan pola pikir mereka menjadi manusia yang berkarakter, berjiwa sosial, berpikir kreatif, inovatif, tanggung jawab dan mandiri dalam mengembangkan ide-ide yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Dalam mencetak sumber daya yang memiliki bermutu untuk kehidupan maka harus ada usaha memasukkan pendidikan didalamnya, yang bertujuan mengembangkan kemampuan pola pikir manusianya itu sendiri. Pendidikan tidak pernah lepas dari usaha yang namanya belajar yang merupakan sebuah jalur yang harus ditempuh. Belajar menurut pendapat dari Max Darsono yang mengungkapkan belajar mempunyai tujuan yang umumnya harus dijalani sesuai dengan target yang ditentukan, sehingga sebagai pengajar harus mencari solusi terhadap permasalahan yang ada yang timbul didalam praktik belajar mengajar yang pada akhirnya bisa mewujudkan prestasi yang meningkat Pendidikan itu sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena perlunya usaha dalam mendidik setiap manusia supaya kemampuan berpikir atau kemauan tersebut dapat ditumbuhkan dengan baik. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kedudukan tinggi, oleh karena itu manusia perlu mendapatkan pendidkan yang layak agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan dapat memegang teguh nilai humanisme. Edukasi yang baik memang memberikan manfaat yang sangat besar dalam mempelajari sesuatu,



hal ini disebabkan oleh komunikasi yang baik antara guru dan murid. Dari hasil interaksi tersebut memberikan gambaran yang mengarahkan pada tujuan yang harus dicapai. Pendidik harus merencanakan pembelajaran yang mempergunakan segala yang bisa menjadi kemudahan dalam pembelajaran dan menyiapkan pembelajaran yang telah tersusun dengan baik. Proses pembelajaran memang bagian proses inti dalam kegiatan belajar mengajar yang dipegang guru sebagai peranan yang paling utama. Kegiatan



didalam



kelas



yang



dilakukan



guru bersama



siswa-siswi



mengandung hubungan korelasi yang berlansung disaat pembelajaran. Interaksi yang dijalankan bertujuan agar tujuan pembelajaran bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan, oleh karena itu guru atau pendidik tidak hanya berperan sebagai pengajar namun juga memiliki peran fungsi yang banyak seperti motivator, supervisor, eksplorator konsuler manajer kelas. Juga terdapat klasifikasi peran guru yang sangat dominan seperti evaluator, fasilitator atau mediator, sebagai pengelola kelas atau manajer, dan demonstrator. Dengan adanya belajar yang menuntut siswa agar mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka tentu setiap individu dengan individu yang lain berbeda-beda karakteristiknya. Didalamnya terdapat proses untuk menumbuhkan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan sikap lewat perantara yang namanya belajar, dari sinilah peran guru yang menjadi



pengajar



serta



pendidik



untuk



melayani



mereka



dalam



mengembangkan kompetensi tersebut. Kompetensi belajar yang dilalui peserta didik agar mendapat hasil yang baik pasti ada titik atau nilai minimum yang harus mereka capai. Siswa-siswi yang masih berada pada nilai dibawah kriteria yang telah ditentukan maka haruslah ada perbaikan. Nilai yang rendah biasanya terbawa oleh faktor yang mempengaruhi mereka baik faktor dalam maupun luar, hal ini yang akan menyebabkan mereka tidak bisa maksimal dalam mengembang kemampuan yang ada pada diri mereka. Hal tersebut



menjadikan mereka mengalami kesulitan dalam menerima materi yang seharusnya mereka serap. Hambatan peserta didik yang terjadi disaat melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas masih terdapat masalah yang dialami peserta didik yang harus dipecahkan agar peserta didik bisa maksimal dalam belejar didalam kelas. Sebagai guru tentu harus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada muridnya yang menjadi sebab kesulitan mereka dalam belajar yang mendapat prestasi atau nilai yang masih berada dibawah standar. Permasalahan yang ada pada peserta didik terdapat ciri-ciri seperti yang kemukakan Prayitno diantaranya adanya sesuatu yang tidak disenangi oleh individu, dan adanya penghambat, penyebab atau penimbul yang menjadikan kesulitan masa kini bahkan masa mendatang. Sehingga terdapat pembagian masalah yang dipaparkannya diantaranya mengenai tentang masalah kondisi didalam keluarga, invidunya sendiri, moral dan nilai serta keagamaan, pekerjaan dan pendidikan, masalah pengaturan waktu, masalah yang berkaitan pernikahan dan jenis kelamis, masalah kesehatan dari jasmani, masalah interaksi bermasyarakat, masalah yang berkaitan dengan perekonomian. Usaha yang harus tempuh guru dalam memperbaiki hasil yang dileroleh siswa yang belum tuntas mencapai tingkat kriteria dari keberhasilan yang diterapkan di sekolah, maka perlunya perbaikan atau evaluasi demi menyongsong keberhasilan mereka. Evaluasi menurut pandangan dari Mudjiono dan Dimyati menyatakan bahwa bentuk proses pengukuran atau penilaian terhadap peserta didik dari hasil kegiatan belajar mereka. Evaluasi tersebut dilakasanakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran didalam kelas yang menyangkut nilai tes ataupun praktik dalam bentuk angka atau huruf. Permasalahan dari siswa-siswi kelas X MIPA 3 ditunjukkan dengan adanya pemahaman yang kurang maksimal dalam menangkap materi dalam pembelajaran during sehingga berdampak pada hasil belajar yang kurang baik. Pada pembelajaran during memiliki kelemahan ketika pelaksanaannya, seperti



kesiapan siswa-siswa belum mantap mengikuti proses during, fasilitas yang dimiliki siswa belum merata, dan kendala yang terdapat pada sinyal. Maka dari itu, siswa-siswi secara keseluruhan belum bisa menangkap materi dengan baik baik materi yang disampaikan sehingga hasil belajar menjadi belum maksimal. Dalam pembelajaran during yang dilaksanakan dimedia sosial sangat dibutuhkan untuk memberikan penyampaian materi pelajaran yang dibahas. Maka penggunaan media seperti whatsapp, google form, maupun power point memudahkan siswa-siswi kelas X MIPA 3 dalam memahami poin-poin terpenting dari materi yang dipelajari sehingga dengan penggunaan media tersebut bisa meningkatkan hasil belajar. Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Implementasi Pembelajaran Daring Melalui Media Sosial Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Pai Dan Budi Pekerti Kelas X MIPA 3 Di Sman 1 Plemahan Kabupaten Kediri”.



B. RUMUSAN MASALAH Dari permasalahan yang diteliti, maka terdapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran during mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan? 2. Bagaimana penerapan media dalam pembelajaran during mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan? 3. Bagaimana dampak dari penerapan media sosial dalam pembelajaran during terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan?



C. TUJUAN PENELITIAN Dari beberapa rumusan masalah yang diteliti, sehingga terdapat tujuan penelitian yaitu:



1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran during mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan? 2. Untuk mengetahui penerapan media dalam pembelajaran during mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan? 3. Untuk mengetahui dampak dari penerapan media dalam pembelajaran during terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI dan BP di kelas X Mipa-3 SMAN 1 Plemahan?



D. MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat antara lain: 1. Dari segi teoritis a. Bisa memberikan kontribusi wawasan ataupun ilmu pengetahuan yang utamanya ialah terkait peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. b. Bisa dimanfaatkan peneliti dalam menarik pertimbangan untuk menetapkan tindak lanjut terkait keaktifan dan hasil belajar siswa. c. Bisa dimanfaatkan dalam membuat inovasi baru yang dipakai dalam pembelajaran supaya kelas menjadi lebih hidup. 2. Dari segi praktis a. Untuk sekolah: 1) Dapat dijadikan acuhan dalam usaha untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran. 2) Dapat memberdayakan kualitas pendidik yang lebih profesional dalam mengajar. 3) Menjadikan



arahan



terhadap



pendidik



agar



selalu



terus



mengembangkan kemampuan dalam hal mengajar. b. Untuk guru: 1) Bisa digunakan untuk menambah wawasan serta diaplikasikan terkait peningkatan keaktifan serta hasil belajar siswa. 2) Bisa membuat guru menjadi inovatif baru agar pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan.



3) Dari banyaknya strategi yang bermacam-macam akan membuat pembelajaran semakin lebih hidup. c. Untuk peserta didik: 1) Menjadikan pembelajaran lebih aktif dengan menggunakan berbagai metode yang diaplikasikan. 2) Membuat pembelajaran semakin menyenangkan dan memantapkan niat kesungguhan dalam belajar. 3) Agar selalu mestimulan, mendorong atau memotivasi dalam belajar. d. Untuk peneliti: 1) Dapat menambah pengetahuan tentang peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. 2) Agar mengetahui berbagai cara guru dalam mengajar secara langsung atau tidak langsung. E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Padaa penelitiana inia terdapata ruanga lingkupa ataua batasana penelitiana tindakana kelasa yanga dilakukana yaitua sebagaia berikut: 1. Permasalahana dalama Penelitiana Tindakana Kelasa (PTK)a inia adalaha pembelajarana PAIa dalama meningkatkana hasila belajara siswaa dengana penerapana whatsappa sebagaia mediaa pembelajarana . 2. Padaa PTKa inia yanga menjadia subyeka penelitiana adalaha Kelasa Xa MIPAa 3a dia SMANa 1a Plemahan. 3. Pelaksanaana Penelitiana Tindakana Kelasa (PTK)a inia dilakukana dia semestera genapa tahuna pelajarana 2020/a 2021. F. Kajian Pustaka 1. Tinjauan Tentang Media Whatsapp a. Media Whatsapp Aplikasi whatsapp merupakan aplikasi yang berguna untuk mengirim atau menerima pesan berupa pesan teks ataupun suara, media, vidio, foto, maupun dokumen dari individu atau kelompok



kepada orang lain yang terdapat pada smart phone dengan bantuan koneksi internet. Whatsapp merupakan sebuah aplikasi pesan instan atau instant messaging yang bertujuan untuk saling menghubungkan komunikasi seseorang kepada orang lain. Poore menjelaskan bahwa instant messaging adalah salah satu metode untuk komunikasi dengan jangka waktu yang singkat yang pada umumnya berbentuk pesen teks secara singkat. Aplikasi whatsapp memang kebanyakan dipakai semua orang dalam komunikasi dengan mudah dikehidupan sehari-hari yang sangat mudah dalam penggunaannya. Penggunaan



media whatsapp yang



digunakan untuk media pembelajaran sangat membantu guru dan siswa dalam mengkomunikasikan diskusi atau proses kegiatan belajar mengajar sehingga materi pelajaran bisa tersampaikan. Penerapan whatsapp pada pembelajaran bisa menyampaikan materi dalam bentuk berbagai media baik dokumen word, excel, ppt dan lain sebagainya. b. Fitur dan Fungsi WhatsApp Aplikasia whatsapp a memberikan a kemudahana untuka salinga a



a



menjalina hubungana sosiala dikalangana masyarakata dengana berbagaia fitura yanga menarik.a Adapuna fitura yanga telaha tersediaa padaa whatsappa ini,a dia antaranya:a 1) Pesan:a penggunaa dapata memanfaatkana koneksia interneta untuka berkirima pesana kepadaa penggunaa laina 2) Chata Grup:a penggunaa dapata membuata grupa yanga terdiria daria nomora ponsela yanga sudaha terdaftara padaa whatsAppa untuka memudahkana berkomunikasia antara anggotaa dalama grup.a 3) WhatsAppa Weba dana Desktop:a penggunaa dapata mengirima dana menerimaa pesana WhatsAppa langsunga daria browsera komputera ataua langsunga padaa komputera dengana syarata WhatsAppa padaa phonsela tetapa aktif.



4) Panggilana Suaraa dana Videoa WhatsApp:a penggunaa dapata melakukana panggilana suaraa dana panggilana videoa (videoa call)a dia seluruha duniaa menggunakana koneksia interneta ponsela ataua wifi.a 5) Fotoa dana Video:a penggunaa dapata berbagia fotoa dana videoa diantaraa penggunaa baika personala maupuna dalama grup. 6) Enkripsia Enda toa End:a sistema keamanana yanga digunakana untuka penggunaa c. Kelebihan dan Kekurangann Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Penerapan aplikasi whatsapp yang digunakan untuk menujang pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari aplikasi whatsapp yang digunakan dalam pembelajaran di antaranya: 1) Dengan menggunakan Grupa WhatsApp,a gurua dana siswaa bisaa bertanyaa jawaba ataua berdiskusia dengana lebiha rileksa tanpaa harusa terpusata padaa pendidika sepertia pembejarana dia kelas,a yanga seringa menimbulkana rasaa takuta salaha dana malua padaa pesertaa didik. 2) Dengana mediaa whatsapp,a pendidika bisaa berkreasia dalama memberikana materia maupuna tugasa tambahana kepadaa pesertaa didika 3) Siswa dengana mudaha bisaa mengirima balika hasila pekerjaan,a baika berupaa komentara langsunga (chata group),a gambar,a videoa ataua softa filesa lainnyaa yanga berhubungana dengana pembelajaran.a 4) Dengana mediaa whatsapp,a metodea pembelajarana menjadia ramaha lingkungana karenaa tidaka lagia menggunakana harda copya (penggunaana kertasa untuka mencetaka ataua menulisa hasila pekerjaana pesertaa didik).



5) Dengana mediaa whatsapp,a dapata menjadia salaha satua solusia pendidika untuka menyampaikana materia tambahana sebagaia bahana pembelajarana dia luara kelas.1 Adapuna kekuranga yanga adaa padaa whatsappa untuka kegiatana belajara mengajar,a dia antaranya: 1) Gurua dana siswaa harusa terhubunga dengana layanana interneta untuka mendapatkana informasia secaraa reala times. 2) Komunikasia menggunakana video,a gambara dana filea yanga berukurana besara berpengaruha padaa penggunaana dataa (biaya).a 3) Tanpaa aturana ataua kesepakatana yanga jelasa oleha admina (guru)a grup,a komunikasia dapata keluara daria konteka pembelajaran.2 d. Penerapana Media Whatsapp pada Pembelajaran Pemanfaatan media whatsapp memudahkan guru dalam mengontrol siswa-siswi dalam kegiatan belajar baik pada jadwal mengajar maupun diluar jadwal belajar mengajar. 2. Tinjauan Tentang Hasil Belajar a. Pengertian Hasil belajar Pembelajaran yang unggul pasti tidak pernah terpisahkan dari yang namanya prestasi belajar peserta didik yang didapatkan dari nilainilai mata pelajaran atau akademik. Maka terdapat berbagai pendapat dari para ahli yang menjelaskan maksud hasil belajar diantaranya: 1) Pendapat dari Suprijono yang mengungkapkan bahwa hasil belajar ialah suatu pola yang menyangkut dari segi pengetian, nilai, sikap atau perbuatan, keterampilan dan apresiasi dari tiap-tiap individu. 2) Pendapat dari Supratinya yang mengemukakan hasil belajar ialah penilaian yang dileroleh dari pembelajaran didalam kelas yang menyangkut kemampun yang didapatkan peserta didik yang



1



I Made Pustikayasa, “Grup Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran”, Witya Genitri, Vol. 10 No. 2 (2019), 60. 2 Ibid., 60-61.



merupakan hasil dari apa yang mereka peroleh atau didapatkan peserta didik dari pembelajaran sebuah mata pelajaran. 3) Pandangan Hamdan dan Khader mengatakan maksud dari hasil belajar ialah kunci patokan atau laporan hasil prestasi yang diperoleh



dari



akademik



dalam



belajar



yang



menjadikan



keselarasan dari materi pelajaran yang didapatkan peserta didik dan nilai yang diperoleh.3 Dari berbagai sudut panadang para ahli dapai ditarik penjelasan atau maksud dari hasil belajar ialah suatu dasar yang menjadi pelaporan serta titik ukur dari apa yang didapatkan peserta didik yang berguna untuk mengembang sebuah pembelajaran yang lebih memadai agar terciptanya keselarasan dan juga tujuan yang akan dicapai. b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Dengan adanya hasil belajar dari semua kegiatan belajar mengajar bisa digunakan sebagai pengukur kemampuan peserta didik akan mampu menyerap atau mengusasi materi yang sudah dipelajari. Kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan terkadang membuahkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang diharapakan. Hal ini ditunjukan dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik, sehingga terdapat beberapa faktor yang dapat berpengaruh dari hasil belajar siswa. Dua faktor yang bisa berpengaruh yaitu faktor-faktor yang bersumber dari dalam maupun faktor bersumber dari luar seperti yang dipaparkan Slameto sebagai berikut: 1) Faktor dari dalam peserta didik mencakup: a) Kondisi fisik Individu Faktor ini dapat memepengaruhi pesrta didik dalam aktivitas khususnya kegiatan belajar mereka meliputi kondisi kesehatan badan, memiki fungsi anggota badan yang baik. ricardo dan rini intansari, “impak minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa (the impacts of students learning interest and motivation on their learning outcomes)” tepatnya pada jurnal pendidikan manajemen perkantoran p di volume 2 yang terbit pada juli 2017 saya mengutip pada halaman 193. 3



b) Faktor psikisnya yang masih baik Apabila keadaan dalam diri individu peserta didik dalam keadaan normal atau sehat, memudahkan mereka dalam menunjang belajar yang optimal seperti kaadaan jiwa yang sehat, intelegensi, motivasi, minat dan bakatnya, kesiapan.4 2) Faktor yang bersumber dari luar mencakup: a) Faktor dari sekolahan Sekolahan memang menjadi faktor luar sebagai fasilitator terhadap warga sekolahan khusunya peserta didik dalam belajar agar bisa memadai pendidikan seperti peralatan sekolah, alat pengajaran, relasi guru dengan siswa atau sebaliknya, dan yang lainnya sudah tersedia di sekolahan, dari segi waktu pembelajaran yang sudah dirancang, disiplin dalam proses belajar, standar diatas pengkuran dalam pelejaran, keadaan fisik sekolah (gedung), strategi dan metode dalam mengajar, tugas yang diberikan dari pihak sekolah. b) Faktor dari keluarga peserta didik Keluarga mempunyai peranan penting dalam kehidupan seorang anak karena keluarga merupakan sebuah pendidikan yang paling awal seorang anak mendapatkan pendidikan, contoh dari faktor ini seperti cara orang tua dalam mendidik anak, relasi antara hubungan keluarga, kondisi perekonomian keluarga, kondisi lingkungan keluarga, kebudayaan dan latar belakangnya. c) Faktor dari masyarakat Lingkungan didalam masyarakat juga merupakan faktor yang bisa menjjadi pengaruh belajarnya peserta didik, karena didalamnya juga memiliki pendidikan yang tidak terdapat pada saya mengutip miliknya firdaus daud yang berjudul “pengaruh kecerdasan emosional (eq) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi siswa sma 3 negeri kota palopo” tepatnya pada jurnal pendidikan dan pembelajaran pada volume 19 yang ditebitkan pada oktober 2012 saya merujuknya tepat pada halaman 251. 4



sekolahan karena peserta didik langsung turun mengikuti keadaan sosial tersebut. Faktor ini seperti kegiatan siswa yang langsung didalam masyarakat, pergaulan dengan orang yang ada disekitar, beredarnya mass media dalam lingkungan sosial, dan bentuk dari kondisi kehidupan masyarakatnya.5 3) Macam-Macam Hasil Belajar Dari perolehan siswa didalam kegiatan belajar tentu akan menjadi pengetahuan tentang potensi atau kemampuan dari setiap peserta didik. Tentu dengan perolehan yang juga dapat diketahui bisa mengetahui output dari sekolahan. Dengan demikian, bahwa sekolahan perlu adanya perbaikan yang dilakukan dengan terusmenerus agar sesuai dengan target yang ditentukan. Dari hasil belajar yang dapat diketahui bahwa terdapat macam-macam hasil belajar yang antara lain: a) Pemahaman ide pikiran atau konsep Dalam mengukur perolehan peserta didik didalam belajarnya terkait pemahaman konsep yang diajarkan pendidik, sehingga pendidik



bisa



melakukan



perbaikan



terhadap



output



pembelajarannya. W. S. Winkel berpendapat bahwa dengan hasil pengeluaran dari pembelajaran yang dilakukan maka bisa dapat



diketahui



sejauh



mana



kecapaian



tujuan



dari



instruksional yang merupakan hasil belajar yang harus didapatkan peserta didik. Berdasar pada pandangan tersebut bisa diketahui dari hasil yang diperoleh peserta didik dalam belajar tedapat korelasinya dengan tujuan pembelajaran (instruksional) dari perancangan seorang guru sebelum melakukan kegiatan belajar peserra didik. b) Keterampilan Proses Untuk melatih kebiasaan keterampilan proses maka dengan bersama-sama perlu pengembangan sikap yang harus 5



Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) 60-71.



dikehendaki, misalnya kerja tim, disiplin dengan menekankan bidang studinya, kreatif dan tanggung jawab. Pandangan dari Indrawati mengungkapkan seluruh keterampilan yang bersifat keilmiahan yang sudah diarahkan baik dari segi kognitif dan psikomotorik yang berguna mencari prinsip atau konsep dalam mengembangkan konsep yang sudah ada. Dalam hal ini, Indrawati menunjukkan terdapat enam aspek didalam ketrampilan proses mencakup penelitian, mengkomunikasi,



mengklafikasi,



mengukur, mencoba dan



menginterpretasi. Dan juga membagi krampilan proses menjadi dua tingkatan yaitu ketrampilan proses tingkatan dasar seperti observasi,



klasifikasi,



mengukur,



komunikasikan,



memprediksi, inference. Dan keterampilan proses seperti menentukan,



menganalisis



penyelidikan,



menyusun,



merencanakan penyelidikan, melakukan percobaan. c) Prilaku atau Sikap Pandangan dari Sadirman mengatakan yang dimaksud sikap ialah keinginan untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pola,



metode, dan teknik tertentu terdahap situasi sekitar.



Cangkupan sikap tidak hanya dalam aspek mental saja tetapi juga aspek reapon dari fisik, jadi harus ada keterkaitan atau kekomoakan diantara keduanya. Jika hanya sikap mental saja yang dikeluarkan maka belum dapat mengetahui sikap yang jelas yang diwujudkan. Maka daribitu Azwar mengungkap ada tiga struktur sikap yang harus ada diantaranya pengetahuan, afektif dan ketrampilan atau konatif.6 3. Tinjauan tentang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti



Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, 2010), 9-11. 6



G. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian yang memakai pendekatan dari kualitatif seperti yang dijelaskan oleh Lexy J. M yakni sebuah tata cara yang ada pada penelitian dalam memberikan keterangan data atau informasi dalam bentuk deskripsi yang didalamnya memuat pandangan dari orang-orang serta kejadian yang diteliti. Dari penelitian yang digunakan oleh peneliti memakai jenis penelitian tindakan kelas. Dimana jenis penelitian ini yang akan membantu dalam mengeluarkan dari persoalan permasalahan yang berkaitan dalam pembelajaran dikelas. Persoalan dari masalah tersebut ditawarkan dalam PTK



yang



memberikan



kemudahan



dengan



penuntasan



proses



pembelajaran yang baru karena penelitian tindakan kelas menunjukkan tawaran mengenai strategi yang dilakukan dalam praktik pembelajaran. Pandangan



bahwa penelitian tindakan kelas ialah sebuah



pengamatan yang dilaksanakan peneliti yang juga sebagai pengajar dalam praktik



belajar



mengajar



dikelas



yang



dimemuat



perencanaan,



pelaksanaan, serta adanya refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan beberapa tindakan dalam sebuah siklus. Gambaran utama mengenai tujuan dalam penelitian tindakan kelas secara umum yang merujuk pada Sukardi yaitu: 1. Bentuk dari strategi yang dimanfaatkan untuk memperbaiki pada fasilitas layanan ataupun perolehan kerja didalam lembaga pendidikan. 2. Merencanakan



pelaksanaan



tindakan



yang



berguna



untuk



meningkatkan aktivitas dari seorang pendidik. 3. Dapat melaksanakan proses penelitian yang menunjukkan manfaat yang banyak yakni peneliti mendapat keterangan yang terkait masalah yang dikeluarkan dan subjek yang diteliti memperoleh manfaat dari pelaksanan tindakan.



4. Memunculkan kesadaran terhadap subjek sebagai akibat tindakan yang berguna meningkatkan mutu. 5. Mendapat pengalaman terkait usaha dalam memperbaiki mutu secara akademik atau profesional. 6. Menumbuhkan kebiasaan dalam mengamati yang berprinsip dengan tetap bekerja sehingga peneliti dapat tekun pada bidangnya.7 2. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan Dalama Penelitiana Tindakana Kelasa (PTK)a disebutkana bahwaa penelitia bertindaka sebagaia instrumena sekaligusa pengumpula data.a Maksudnyaa yaitua perana penelitia dalama penelitiana inia sebagaia perencanaa kegiatan,a pelaksanaa pembelajaran,a pengumpula data,a penganalisis,a dana pelapora hasila penelitian.a Dalama pelaksanaannyaa penelitia bertugasa mengamatia ataua melakukana pengamatana terhadapa melaksanakana tindakana (mengajar),a menganalisisa dataa yanga terkumpula selamaa prosesa pembelajarana dana jugaa refleksia terhadapa prosesa pembelajarana yanga telaha berlangsunga untuka merencanakana tindakana perbaikana pertemuana berikutnya. 3. Kancah Penelitian Tempat yang dijadikan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu di SMAN 1 Plemahan yang terletak di Jalan PLK Gg. 1 Bogo Kidul, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, tepat pelaksanaanya di kelas X MIPA 3. 4. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah siswa-siswi kelas X MIPA 3 di SMAN 1 Plemahan Kabuapten Kediri. Dimana semua siswa-siswi berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 22 anak perempuan dan 12 anak laki-laki. Di kelas X MIPA 3, siswa-siswi memiliki kemampuan ataupun latar belakang kondisi perekonomian yang berbeda-beda. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Tindakan Pengembangannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 21-22. 7



Kelas



Implementasi



dan



5. Data dan Sumber Data a. Data Data merupakan keterangan atau fakat-fakta yang didapatkan di lapanagan untuk diolah kedalam kegiatan penelitian. Data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu data yang berhubungan dengan penelitian, sebagai berikut: 1) Penilaian hasil dari tugas seorang individu atau kelompok yang telah diberikan. b. Sumber data



6. Pengumpulan Data Dari sebuah penelitian yang dilakukan untuk menghimpun datadata yang utama juga untuk mengambil tambahan sumber data yang sesuai. Peneliti dalam melakukan observasi di dalam kelas dilakukannya pengumpulan data dengan cara-cara yang telah direncanakan peneliti atau direncanakan oleh peneliti. Maka perlu teknik dalam mengumpulkan data yang mana penelitian tindakan kelas ini menekan pada pendekatan kualitatif yang lebih memakai teknik wawancara dengan nara sumber, observasi terhadap penelitiannya, serta dokumentasi dari penelitian tersebut.8 1. Pengamatan Tinjauan



makna



dari



pengamatan



ialah



bentuk



cara



penghimpunan data dalam penelitian dipakai untuk mendapatkan keterangan-keterangan faktual yang memiliki kesesuian dengan tujuan dari observasi tersebut. Faedah dari perolegan data tersebut digunakan untuk menyatakan kerangka penelitian, partisipasi orang-orang yang melakuakan atau mengetahui, tindakan-tindakan yang diteliti.9



Beni Ahmad Saebani dan Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2012, 131. 9 Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 161. 8



Mengenai penelitian tindakan kelas yang dikerjakan oleh peneliti yang dilakukan dengan partisipasif didalam kegiatan observasi. Peneliti langsung turun ketempat kejadian untuk melakukan pengamatan terhadap subjek yang sedang diamati. Sehingga dengan teknik atau cara melalui pengamatan ini mendapatkan data yaitu keadaan proses belajar mengajar dikelas X MIPA 3 dimana siswasiswinya yang merupakan objek dari pengamatan yang dilakukan. 2. Wawancara Makna wawancara ialah cara mengambil keterangan yang menggunakan dengan cara membincangkan atau berdialog tentang sesuatu kepada seseorang yang menjadi nara sumber atau responden. Pendapat Patton, proses interviu harus menggunakan pedoman umum dalam wawancara sehingga dapat menyantumkan masalah-masalah yang harus diungkap yang sesuai dengan realita.10 Proses peneliti dalam interviu melibatkan pengajar khususnya yang memegang mapel PAI yang menjadi sumber informan terkait masalah yang ada pada kegiatan belajar peserta didiknya dan juga langsung bertanya atau mewawancarai kepada peserta didik yang merupakan siswa kelas X MIPA 3. Hasil dari wawancara digunakan untuk menyelaraskan antara dokumen dengan pengamatan peneliti. 3. Dokumetasi Dokumentasi ialah metode penghimpunan data dengan menggunakan dokumen atau arsip yang berwujud dokumen tertulis, gambar yang sesuai, atau dokumen yang bisa menjadi dukungan dari penelitian. Sudut pandang dari Guba dan Lincoln dengan adanya arsip atau dokumen dimanfaatkan untuk peneliti sebagai bentuk dari pertanggung jawaban dengan beberapa alasan: a) Dokumen merupakan sumber yang kuat dan stabil serta bisa mendorong. b) Bermanfaat bagi peneliti sebagai bukti untuk sebuah pengujian. 10



Beni Ahmad, Metodologi Penelitian., 131.



c) Dokumen sangatlah tidak rumit didapat dan murah tetapi harus ditemukan dan dicari. d) Hasil dari pengkajian akan memberikan peluang agar lebih memperluas pengetahuan terkait sesuatu yang diteliti.11 4. Tes atau eksemen Eksemen atau tes ialah sebuah instrumen yang bisa dijadikan sebagai



pengukuran



terhadap



kemampuan



individu



dengan



memberikan beberapa tugas yang harus dikerjakan dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk bilangan atau keangkaan. Dalam eksemen disini terdapat beberapa jenis-jenisnya dalam bentuknya yaitu eksemen yang berupa penguji prestasi dan eksemen yang pengujiannya untun intelektual. Maka dalam pembelajaran yang dilakukan peneliti dalam mengajar peserta didik didalam kelasnya untuk melihat seberapa besar tingkat daya serap peserta didik dalam menangkap materi perlu adanya tes untuk menguji. 7. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi Analisis



data



ialah



proses



dalam



mengumpulkan



atau



menghimpun serta transfortasi data yang bertujuan untuk memperoleh manfaat informasi, memberi kesimpulan serta menyarankan,



juga



memberi dukungan dalam keputusan. Dalam analisis data memiliki pendekatan yang sangat bervariasi,



penggunaan teknik atau cara



tergantung pada tujuan dan keilmuan yang berhubungan hal tersebut.12 Pandangan dari Bogdan mengenai analisis data menyebutkan bahwa langkah penyusunan dan pencarian yang sistematis mengenai data atau informasi yang diperoleh dari interviu, catatan lapangan maupun bahan lainnya yang memungkinkan kemudahan untuk dipahami dan penelitiannya bisa diberikan kepada orang lain. Analisis data dapat dikerjakan dengan mendeskripsikan kedalam satu-kesatuan, disusun



11 12



Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), 161. Restu Kartiko, Asas Metodologi., 253.



kedalam pola, memilah yang utama serta membuat kesimpulan untuk menginformasikan kepada orang lain.13 Interpretasi data yang dipakai menganalisis terkait keterangan yang diperoleh peneliti yang dihitung dalam bentuk persen atau prosentase terkait aktifkan peserta didik dan juga perolehan hasil dari belajarnya. Dalam menganalisa infornasi atau keterangan yang diperoleh peneliti dari hasil pengamatan, interview, serta dokumentasi maka dengan semua bahan yang diperlukan didalam penelitian ingin memastikan dengan adanya pengaplikasian penggunaan media sosialdidalam pembelajaran bisa menjadikan peserta didik aktif dalam belajar dan meningkatnya hasil perolehan belajar peserta didik. 8. Prosedur Penelitian Penetilian Tindakana Kelasa (PTK)a yanga dilaksanakana oleha peneliti,a padaa prosedura penelitiannyaa dilakukana dengana modela Kemmisa dana Taggart,a yaitua rencanaa tindakan,a pelaksanaana tindakan,a observasi,a dana refleksi.a Secaraa lebiha detainyaa prosedura penelitiana inia dijabarkan sebagai berikut: a. Tahapana perencanaan 1) Merangcang pelaksanaan pembelajarn PAI dengan menggunakan media whatsapp sebagai sarana pembelajaran. 2) Membuat bahan ajar dengan menggunakan power point. 3) Menyiapkan tugas siswa-siswi sebagai latian mengerjakan tugas. b. Tahapana pelaksanaan 1) Membuka materi pembelajaran beserta dengan mengirim materi yang ada di slides power point. 2) Mengirim tugas kepada siswa-siswi sebagai latian tugas ulangan harian. c. Tahapana observasi



13



Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2017), 332.



1) Mengamati keaktifan siswa-siswi di grup wa kelas pada pembelajaran berlangsung. 2) Mengamati pembahasan siswa-siswi di grup wa kelas pada kegiatan pemebelajaran. d. Tahapana refleksi 1) Mengevaluasi pembelajaran di grup wa dari hasil kegiatan proses belajar mengajar. 2) Melakukan langkah selanjutanya untuk memperbaiki pada proses



berikutnya.



H. Sistematika Pembahasan Pada penulisan penelitian ini supaya dapat difahami secara keseluruhan, maka peneliti menyusun sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan



: Didalam bab ini memuat latar belakang, rumusan



masalah,



tujuan



penelitian,



manfaat penelitian, ruang lingkup dan Bab II Kajian Pustaka



batasan penelitian : Pada bab ini memuat



pembahasan



mengenai:



Bab III Metode Penelitian



1.



Tinjauan tentang Whatsapp



2.



Tinjauan



tentang



Hasil



Belajar : Dibagian bab ini memuat pendekatan penelitian, kehadiran penelitian, kancah penelitian, subjek penelitian, data dan



Bab IV Hasil dan Pembahasan



sumber data penelitian, analisis penelitian : Pada bagian bab ini, menjelaskan hasil dan membahas



Bab V Penutup



mengenai



implementasi



whatsapp untuk meningkatkan hasil belajar : Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian serta saran



I. Outline J. Daftar Pustaka Ahmadi, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1998. Pustikayasa, I Made. “Grup Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran”, Witya Genitri. Vol. 10 No. 2 (2019): 53-62. Saebani, Beni Ahmad dan Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. 2012. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta. 2017. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2013. Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri. 2010.