15 0 98 KB
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN FUNDRAISING
Annisa Nabila Nurazmi (1601977) Jelita Indrianti (1503881) Mia Herlina (1600332) Monica Muttoharoh (1600429) Nia Purnamaningsih (1601889) Nurul Aeni Azhar (1601496) Rahmawati Niur Ramdani (1600871) Regina Pangestika Adina (1601660) Kelompok 16
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016
LAPORAN KEUANGAN FUNDRAISING No Hari/Tangg . al 1 Jum’at, 7 Oktober 2016 2 Senin, 10 Oktober 2016 3 Kamis, 14 Oktober 2016
Pemasukan /Modal Rp. 20.000
Pengeluaran Keuntung an Rp. Rp. 20.000 50.000
Barang Jualan Risol dan Bolu kukus
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 80.000
Risol dan Bolu kukus
Rp. 60.000
Rp. 60.000
Rp. 120.000
Roti Isi Sosis, Pastel, dan Makanan Ringan
KENDALA DAN SOLUSI FUNDRAISING 1. Kendala Karena ini merupakan pengalaman pertama bagi kami walaupun ada sebagian rekan kami yang sudah pernah melakukan kegiatan ini dan masih menjalaninya sampai saat ini, namun kurangnya pengalaman yang menjadi kendala dalam kegiatan ini. Selain itu kurangnya jiwa wirausaha kami juga dapat menjadi kendala dalam kegiatan ini. Ada pula kendala lain yaitu kami sulit memikirkan barang jualan apa yang dapat membuat keuntungan yang banyak dengan modal yang sedikit, serta strategi dari kami sendiri yang harus diterapkan agar kami dapat mencapai batas keuntungan yang telah ditetapkan tanpa menambah keuntungan dengan uang sendiri. Waktu juga dapat menjadi kendala kami, karena ada jadwal kuliah yang padat dan tentu saja jadwal yang berbeda antar anggota. Konsumen dengan dompet mahasiswa yang hemat banyak yang tidak tertarik karena banyak dagangan yang sama serta sering membanding-bandingkan harga jual dagangan kami dengan harga jual warung dan mahasiswa lain yang berjualan sama seperti kami.
2. Solusi Untuk masalah pengalaman bagi anggota kelompok yang pertama kali melakukan kegiatan ini, dengan meminta saran kepada anggota yang telah terbiasa dengan kegiatan tersebut bagaimana agar kita tidak perlu khawatir dan tidak gengsi harus berjualan. Pada akhirnya untuk barang jualan kami sepakat untuk menjual makanan ringan yang di sukai para mahasiswa dan tidak ribet serta dapat diterima oleh berbagai kalangan seperti risol, bolu kukus, roti isi sosis, pastel dan makanan ringan lainnya. Untuk masalah keuntungan yang telah dibatas, kami sekelompok sepakat untuk menaikan harga tidak sama dengan harga asli walaupun kami tahu bahwa itu tidak baik menurut agama, tetapi kami terpaksa harus melakukan hal tersebut agar kami mencapai target yang telah ditentukan. Untuk soal penjualan bagi kami para pemula, kami mencari koneksi dari teman yang berbeda jurusan untuk mempromosikan dagangan kami, dan ternyata terbukti berhasil. Tapi tentu saja koneksi ini tidak bertahan lama, dikarenakan jadwal kami yang berbeda dan teman-temannya merasa bosan terhadap jualan kami yang harganya naik dari harga biasa.