Laporan Pertemuan Evaluasi Dan Validasi Data Keg, DDFRPTM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



I. LATAR BELAKANG Penyakit Tidak Menular (PTM)



atau penyakit non infeksi



merupakan kelompok penyakit yang di sebabkan bukan karena Proses Infeksi, Umumnya memunyai faktor Risiko utama dan mengakibatkan kecacatan dan kematian. Ancaman PTM setiap tahunnya di perkirakan sebesar 8 juta kematian atau 22% dari seluruh kematian di wilayah Asia Tenggara. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang sering tidak memiliki gejala dan tanda klinis secara khusus sehingga menyebabkan individu tidak mengetahui dan menyadari kondisi tersebut dan hal tersebut dapat berdampak pada keterlambatan dalam penanganan dan menimbulkan kompilasi PTM bahkan kematian lebih dini. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 di ketahui 69,6 % dari kasus Diabetes Melitus dan 63,2% dari kasus Hipertensi masih belum terdiagnosis pasti. Upaya pengendalian PTM di bangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh Elemen masyarakat yang perduli terhadap masalah ancaman akibat PTM, salah satunya melalui Posbindu PTM. Posbindu merupakan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan deteksi dini. Pemantauan dan tindak lanjut faktor risiko PTM secara mandiri, terpadu, rutin dan Priodik/ berkesinambungan di bawah binaan Puskesmas. Pengembangan Posbindu merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dan mencakup berbagai upaya promotif dan preventif. Masyarakat di beri bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, di bekali pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali masalah di wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahannya sendiri berdasarkan prioritas dan potensi yang ada. Dalam



menentukan



prioritas



masalah,



merencanakan



melaksanakan, memantau,dan menilai kegiatan, masyarakat,perlu di libatkan sejak awal. Potensi dan partisipasi masyarakat dapat di gali dengan maksimal sehingga solusi masalah lebih efektif dan dapat menjamin kesinambungan kegiatan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi peningkatan Posbindu PTM di kabupaten, pembekalan Kader



1



Pada Kabupaten Percontohan Posbindu PTM, Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular yang telah dilaksanakan di 5 Kabupaten di Provinsi Bengkulu, maka perlu dilakukan Evaluasi dan Validasi data Pelaksanaan Deteksi Dini FR PTM di Kabupaten Percontohan. Kegiatan Pertemuan



Evaluasi



dan



Validasi



Data



ini



diharapkan



dapat



memperkuat Kordinasi semua Stakeholder terutama di ruang lingkup Provinsi



dan



Kabupaten/



kota



dan



bersama2



memberikan



solusi/feedback terhadap berbagai masalah /kendala yang di hadapi dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan program PTM di daerah. II. Tujuan 



Tujuan Kegiatan ini adalah mengevaluasi dan validasi data pelaksanaan kegiatan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular yang telah



di



laksanakan



di



5



kabupaten



percontohan



serta



perencanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. 



Sasaran Sasaran Kegiatan ini adalah:



1. Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota:  



. Kepala Seksi P2PTM dan Keswa Pengelola Program PTM



2. Puskesmas Kabupaten/Kota: 



Kepala Puskesmas Pelaksana Kegiatan Deteksi Dini di Kabupaten Muko2,Kabupaten Bengkulu Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Kepahiang.







Kepala Puskesmas terpilih Kabupaten/Kota



3. Kelurahan /Desa dan Kader Posbindu PTM 



Lurah /Kepala Desa dan Kader Posbindu Pelaksana Kegiatan Deteksi dini di Kabupaten kepahiang.Kabupaten Lebong, kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten Bengkulu Utara.



2. Lurah/Kepala Desa dan kader Posbindu PTM terpilih Kabupaten/kota 4. Lintas Pogram dan Lintas Sektor



2



BAB II PERSIAPAN PERTEMUAN



Panitia penyelenggara pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dan validaasi data kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Kabupaten Kota se Provinsi Bengkulu tahun 2018, melakukan beberapa persiapan sebelum melaksanakan pertemuan, baik persiapan teknis maupun persiapan administrasi agar pertemuan dapat berjalan dengan baik.



I. PERSIAPAN TEKNIS Menyiapkan



pengorganisasian



penyelenggaraan



berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu



pertemuan Nomor :



7152. b / 443. IV.3.Kes/XII/2018 tanggal 7 Desember 2018 Tentang pembentukan Panitia Penyelenggara Pertemuan Evaluasi dan Validasi Data Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu, tercantum dalam lampiran keputusan ini, terdiri dari : Pelindung



: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu



Penanggung Jawab



: 1. Kepala Bidang P2P Dinkes Prov Bengkulu 2. Kepala Seksi P2PTM dan Keswa Dinkes Prov Bengkulu



Panitia Pelaksana Ketua Panitia



: Henny Kusmeita, SKM



Anggota



: Seprianti, SKM Afrina Yosi,SKM. MM Desi Oktavia, S.Kep Khaidir, M. Kes



Adapun susunan kepanitiaan diatas mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : -



Ketua Panitia Mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinir kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan selesainya pertemuan dan tersusunnya laporan kegiatan pelatihan



-



Anggota panitia bertugas mempersiapkan pelaksanaan pertemuan diantaranya adalah : 1. Menentukan lokasi pertemuan 2. Menyusun kerangka acuan



3



3. Membuat surat menyurat antara lain : -



Surat pemanggilan peserta



-



Surat permohonan narasumber



-



Surat permohonan Membuka dan menutup acara



-



Sambutan Kepala Dinas dan Laporan Panitia



4. Menyusun jadwal kegiatan 5. Menyiapkan materi 6. Menyelenggarakan Pertemuan dan memastikan semua peserta hadir dan mengikuti pertemuan dari awal sampai akhir 7. Membuat laporan pelaksanaan pertemuan



II.



PERSIAPAN ADMINISTRASI A. Sebelum Pertemuan 1. Membentuk Panitia penyelenggara melalui pembuatan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang terdiri dari Pembina dan Pengarah, penanggung jawab, Ketua dan Anggota. 2. Membuat kerangka acuan pertemuan dan jadwal pertemuan. 3. Membuat dan mengirimkan surat pemanggilan peserta kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan se Kab/Kota Provinsi Bengkulu. 4. Pada surat panggilan peserta disebutkan kriteria peserta dan Kelengkapan yang harus dibawa oleh peserta. Untuk kelengkapan administrasi peserta kabupaten diwajibkan membawa surat tugas, SPPD, surat pernyataan (sesuai contoh) dan foto sedangkan peserta kota membawa surat tugas, surat pernyataan (sesuai contoh) dan foto. 5. Membuat dan mengirimkan surat permohonan Narasumber kepada Kemenkes



RI



Dirjen



P2P,



Kepala



Dinas



Pemberdayaan



Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. 6.



Monitoring Peserta Sebelum



pertemuan



panitia



melakukan



monitoring



peserta



untuk mengetahui siapa saja peserta yang ditugaskan menghadiri pertemuan. 7.



Monitoring narasumber Untuk mengetahui kesiapan dan kehadiran narasumber sesuai



4



Dengan jadwal yang telah disusun. 8.



Membuat dan mengirimkan Surat permohonan membuka dan menutup pertemuan Kepada Kepala



Dinas Kesehatan Provinsi



Bengkulu. 10. Menyiapkan Form Biodata Peserta dan Narasumber. 11.



Membuat Daftar Hadir Peserta dan Narasumber.



12.



Pemberitahuan dan persiapan Akomodasi dan Konsumsi peserta kepada Hotel.



13.



Membuat



kata



sambutan



Kepala



Dinas



untuk



membuka



susunan



acara



pembukaan



pertemuan. 14.



Persiapan



Dokumentasi,



dan



penutupan.



B. Setelah Pelaksanaan Pertemuan Panitia bertugas : 1. Membuat laporan penyelenggaraan pertemuan. 2. Menyelesaikan pertanggung jawaban keuangan.



5



BAB III PELAKSANAAN PERTEMUAN



I. PESERTA Pada saat pertemuan peserta berjumlah yaitu 55 orang, yang terdiri dari : 1. Peserta Kabupaten / Kota dan Provinsi berjumlah 55 orang. -



Terdiri dari Kepala Seksi P2PTM dan Keswa / Pengelola program Kabupaten/Kota, 20 Orang, Kepala Puskesmas Kabupaten/ Kota 10 Orang, Kader Posbindu 10 Orang, Kepala Desa 10 Orang, Peserta dari PKK 1 Orang, Staf Dinas Kesehatan Provinsi 4 orang.



2. Daftar Peserta : NO 1



NAMA Idrus



INSTANSI Dinkes Muko-Muko



2



Rosdiyanti, SST, M. Epid



Dinkes Muko-Muko



3



Indrayani,



Puskesmas Bantal Muko-Muko



4



Armito Hidayat



Sekdes Pasar Bantal



5



Sherlyna Alvionita



Kader Desa Pasar Bantal



6



Zein Mardoni, SKM



Dinkes Kaur



7



Syahruramadi , Amd. Kep



Dinkes Kaur



8



Trisna Mawarni Amd.Keb,SKM



Kepala Puskesmas Tanjung Kemuning



9



Ujang Herta Gunawan



Kades Tanjung aur II Tanjung Kemuning



10



Rohita Herdawati



Kader Tanjung Aur II Tanjung Kemuning



11



Gian Septhayudi, S.Kep



Dinkes Lebong



12



Sukirman, Amd.Kep. SKM



Kepala Puskesmas Taba Atas



13



Sumiati



Puskesmas Taba Atas



14



Olman Syahri



Kades Tabak Blau, Kec. Lebong Atas



15



Candra Yunita



Kader Posbindu Taba Baru Lebong Atas



16



Efrizal, SKM. MPH



Dinkes Bengkulu Selatan



17



Yunita Iliniarti, Sst



PKM Kedurang Dinkes Bengkulu Selatan



18



Emi Sulastri, S.Tr. Keb



PKM Kedurang Dinkes Bengkulu Selatan



19



Elves Taqwari Guna



Kades Keban Agung Kedurang B-S



20



Jauriah



Kader Keban Agung Kedurang B-S



6



21



Syaiful Ramadhan, S.Kep



Dinkes Rejang Lebong



22



Marhenis,S.Kep. Ners



Dinkes Rejang Lebong



23



Herlia Neti, Amd. Keb



Puskesmas Curup Dinkes Rejang Lebong



24



Yuniar Susanti



Kader Posbindu PKM Sambirejo Curup



25



Tutur



Kades Sambirejo Curup



26



Sumiarni, SKM



Dinkes Bengkulu Utara



27



Ferawati, SKM



Dinkes Bengkulu Utara



28



Asropi



29



Ganda Suprihat, SH



Puskesmas Perumnas Dinkes Bengkulu Utara Kades Karang Anyar B-U



30



Eli Sukmawati, SH



Kader Posbindu Karang Anyar B-U



31



Ema Yusanti, SKM



Dinkes Kepahiang



32



Anik Nurohmah, S. Kep



Dinkes Kepahiang



33



Indriyani, SKM



PKM Cugung Lalang Dinkes Kepahiang



34



Jalaludin



Kades Meranti jaya Kepahiang



35



Yuti Nirtini



Kades Meranti Jaya Kepahiang



36



Zakia, SKM



Dinkes Seluma



37



Weri Astomo, S. Kep



Dinkes Seluma



38



Nurlida SKM



PKM Cahaya Negeri Dinkes Seluma



39



Wartiyah



Sekdes Bukit Peninjauan Seluma



40



Wahyu Dwi Iswanti



Kader Posbindu Sumber Arum Seluma



41



Barti Hasibuan, SKM



Dinkes Benteng



42



Iim Saprida, SKM. Msi



Dinkes Benteng



43



Ida Riyani, SST



Dinkes Benteng



44



Armas Tunel



Kades Ujung Karang Benteng



45



Eni Putri Nengsih



Kader Posbindu Ujung Karang Benteng



46



Yusnelli



Dinkes Kota Bengkulu



47



Nelli Hartati



Dinkes Kota Bengkulu



48



Dina Mariana, S.Kep



Dinkes Kota Bengkulu



49



Herzi



Kepala Kelurahan Jalan Gedang



50



Elpa Sari



Kader Posbindu



7



51



Reka Limi Susti, SKM



Dinkes Provinsi Bengkulu



52



Muhammad Hari Abri,S.psi



Dinkes Provinsi Bengkulu



53



Desmeri Nopriana,Amg, SKM



Dinkes Provinsi Bengkulu



54



Supia Alwina, SKM



Dinkes Provinsi Bengkulu



55



Emmy Yuliarti, SST



PKK Provinsi Bengkulu



8



II.NARASUMBER NO



Nama



Instansi



Narasumber dari Pusat (Kementerian Kesehatan) RI dan Narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu.



1



Azwar



2



Kementerian Kesehatan RI



Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu.



Narasumber Dinkes Provinsi 1



HerwanAntoni, SKM, M.Kes, M.Si



Kepala



Dinas



Kesehatan



Prov.



Bengkulu 2



Lisyenti Bahar, SKM, MPPM



Kabid P2P Dinas Kesehatan Prov. Bengkulu



3



Lolyta Septiyanti, S.Kep, MM



Kasi P2PTM dan Keswa Dinkes Prov. Bengkulu



4



Sutari, SKM



Staf Seksi P2PTM dan Keswa



III. WAKTU PENYELENGGARAAN Pertemuan Evaluasi dan Validasi Data Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2018.Di selenggarakan pada tanggal 10 – 12 Desember 2018



IV. TEMPAT PERTEMUAN Pertemuan dilaksanakan di Hotel Madeline Jl. Bakti Husada Kota Bengkulu.



9



BAB IV PROSES PELAKSANAAN PERTEMUAN



Pertemuan dilaksanakan selama 3 hari dengan jumlah jam pelajaran JPL materi disampaikan sesuai dengan jadwal yang telah disusun, terlampir. Proses Pertemuan : 1. Hari Pertama (10 Desember 2018) Pukul 12.00 – 13.30 WIB Registrasi peserta yang dimulai pada jam 12.30–14.30, dimana peserta meyerahkan kelengkapan administrasi kepada panitia pertemuan seperti : -



Surat tugas



-



SPPD untuk peserta kabupaten



-



Mengisi form biodata peserta



Pukul 13.30 – 14.00 WIB Selanjutnya pada pukul 13.30- 14.00 WIB dilaksanakan acara pembukaan Pertemuan Evaluasi dan Validsi data Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2018 dimulai dengan Pembukaan oleh MC Kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, di lanjutkan dengan Laporan



Panitia Penyelenggara yang di sampaikan oleh Henny



Kusmeita, SKM Staf



P2PTM dan Keswa, selanjutnya adalah



Sambutan dan arahan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang di wakili oleh Ibu Kabid P2P Dinkes Provinsi Bengkulu Ibu Lisyenti Bahar, SKM, MPPM sekaligus membuka secara resmi Pertemuan Evaluasi dan Validsi data Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu. Dalam kata sambutannya, Ibu Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menekankan bahwa saat ini Transisi Epidemiologi Penyakit dan Kematian yang disebabkan oleh Pola gaya Hidup meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya harapan hidup. Pada awalnya Penyakit di dominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak Menular PTM terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular, Tingginya Permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya pengendalian penyakit tidak menular, Dengan Kegiatan Dini Faktor Risiko PTM , Masyarakat di ajarkan agar mawas



10



diri dan mendeteksi secara dini ada tidaknya faktor resiko PTM pada dirinya dan sejatinya kegiatan ini dari, di laksanakan oleh Masyarakat dan untuk masyarakat, dan menjadi tanggung jawab dari puskesmas dalam hal pembinaannya dengan berpedoman pada juknis posbindu PTM. Posbindu PTM atau Pos Pembinaan Terpadu penyakit tidak menular adalah salah satu UKBM yang ada di masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam penanggulangan penyakit tidak menular. dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat pendekatan berjenjang dan pendekatan siklus kehidupan sehingga dalam penyelenggaraan Posbindu PTM di Masyarakat dengan menerapkan pendekatan tuntas dan pemerataan mulai dari promkes, Deteksi dini FR PTM, Penemuan Kasus, Penanganan kasus segera pencatatan dan pelaporan ,Surveilan PTM dan Monev. Pengendalian penyakit tidak menular tidak bisa eksis di masyarakat dan di tengah tingkat persaingan tanpa membangun jejaring kerja (Networking). Untuk itu perlu diadakan pertemuan penguatan jejaring Posbindu dan Lintas Program/Lintas Sektor di Provinsi Bengkulu. Dengan di terbentuknya jejaring posbindu dalam rangka pengendalian PTM di harapkan adanya partisipasi masyarakat dalam arti luas, termasuk juga Lintas Program dan Dinas Terkait. Optimalisasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular selanjutnya di harapkan dapat di bentuk jejaring Posbindu melibatkan lintas program dan lintas sektor. Pukul 15.00 – 15.15 WIB Peserta dipersilahkan untuk Coffe Break Pukul 14.15 – 16.15 WIB Selanjutnya penyampaian materi pertama dengan judul Kebijakan dan Posbindu PTM, oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Kesimpulan dari materi yang disampaikan adalah Masalah PTM di indonesia belum tuntas, adapun Posbindu sudah terbentuk sejak tahun 2015,tetapi belum semua desa terbentuk Posbindu, diharapkan kedepan Posbindu bisa di laksanakan oleh setiap Desa dan diharapkan kedepannya Posbindu menjadi Pusat pelayanan terdepan. Kebijakan Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak



11



Menular, di Indonesia saat ini kasus PTM meningkat dibandingkan penyakit menular. Mengukur Keberhasilan Program adalah dari cakupan sehingga tidak terlihat bahwa permasalahan dasar berapa dari kegiatan oleh karena itu,diharapkan setelah pertemuan ini,ada tindak lanjut dilaksanakan sebagai hasil dari pertemuan ini. Pukul 17.15 – 19.30 WIB ISHOMA Pukul 19.30 – 21.30 WIB Setelah ISHOMA di lanjutkan penyampaian Materi ke dua oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Ibu Lisyenti Bahar, SKM. MPPM tentang SPM Bidang Kesehatan (DM dan Hypertensi) Disampaikan oleh Kabid P2P, PTM sebagai Masalah Utama Kesehatan terutama DM dan Hypertensi.Standar Pelayanan Minimal PTM adalah setiap WNI usia 15-59 Tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kabupaten /Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. 25% kematian di sebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM).Trend saat ini terjadinya penurunan penyakit menular dan meningkatnya Penyakit Tidak Menular. Di mana penyakit tidak menular ini memerlukan dana yang sangat tinggi untuk pengobatannya. Jadi masyarakat di himbau untuk bisa melakukan deteksi dini Faktor Resiko PTM di Pusat pelayanan kesehatan terutama di Posbindu.



2. Hari Kedua (11 Desember 2018) Pukul 08.00 – 09.00 WIB Kegiatan



hari ke 2 dimulai dengan Penyampaian Materi oleh



Narasumber Pusat Bapak Aswardi, S.Kep. M.Kep beliau adalah Staf Subdit DMGM P2PTM Direktorat Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dalam materinya yang berjudul Manajemen Deteksi Dini, Beliau menjelaskan apa yang di maksud dengan deteksi dini faktor risiko PTM, apa tujuannya, siapa pelaksananya, siapa sasarannya dan bagaimana metodenya, Beliau juga lebih banyak membuka forum tanya jawab mengenai bagaimana pelaksanaan Deteksi dini di wilayah Provinsi Bengkulu terkhusus Kabupaten/Kota



12



yang sudah melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat. Pukul 10.00 – 10.15 WIB Coffe Break 10.15 – 12.15 wib Masuk ke materi kedua dari Narasumber Pusat Bapak Aswardi, S.Kep, M.Kep. judul materi beliau yang kedua adalah Strategi Pencapaian Indikator P2PTM dan SPM.Disini beliau menanyakan kenapa di Provinsi Bengkulu masih sangat rendah capaian indikator Program P2PTM di fortalweb, Beliau juga menyampaikan bahwasannya Indonesia adalah Negara Ke-2 tertinggi di dunia yang mempunyai Perokok di usia termuda, ini menggambarkan bahwasannya Tugas kita sebagai Pengelola Program P2PTM semakin berat,dalam Undang2 no 23 Tahun 2014, tentang SPM kesehatan, standar pelayanan penyakit DM dan Hipertensi yang di layani juga harus sesuai standar. Capaian deteksi dini yang rendah bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya, kurangnya Posbindu yang aktif di masyarakat, Laporan yang tidak masuk ke Fortalweb, kurangnya Anggaran pemerintah Daerah untuk Program P2PTM. Pada sesi ini bapak Aswardi juga lebih banyak membuka forum diskusi dengan peserta pertemuan. Ada beberapa pertanyaan/masukan dari pesrta pertemuan di antaranya : 1.



Dari Barti Hasibuan Kasi P2PTM Bengkulu Tengah Berupa masukan/ usulan kepada Kemkes agar menambah anggaran



untuk



Kabupaten



untuk



pengadaan



STIK



Pemeriksaan Jawaban : Usulan penambahan anggaran itu bisa di masukkan ke perencanaan APBD Kabupaten setiap tahunnya dengan syarat menyampaikan KAK perencanaan kegiatan seberapa pentingnya kegiatan itu di perlukan di masyarakat 2.



Kades Taba atas Kabupaten Lebong,sarannya jika pemerintah ingin mengurangi angka perokok seharusnya tutup saja pabrik2 rokok yang ada di Indonesia.



3.



Ibu Ummi Bengkulu Utara Pertanyaannya ada pengadaan alat krio di DAK sedangkan tenaga terlatihnya belum ada,bisakan di ubah ke menu lain dengan surat pernyataan. Jawaban: coba di tanyakan langsung ke bagian perencanaan.



13



12.15 – 13.15 WIB ISHOMA 13.15 – 15.15 WIB Materi di lanjutkan dengan Manajemen Strategi Pemanfaatan dan desa bagi Kesehatan, disampaikan oleh bapak Pajar s Hutabarat, AD. Msi. Beliau menyampaikan kalau dana desa bisa di manfaatkan untuk kegiatan pelayanan kesehatan, seperti Posbindu, asalkan sesuai dengan Perencanaan usulan yang di ambil dari muswarah masarakat desa setempat. Karena penggunaan dana desa tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat yang ada di wilayah desa tersebut.ada bebrapa pertanyaan dari peserta pertemuan diantaran: 1.



Dari Ujang Kades Kaur, pertanyaannya bisakah dari dana desa



Materi penutup pada hari kedua adalah Manajemen Penanganan di FKTP di belikan alat posbindu kit? Jawaban:



bisa



asalkan



kegiatan



tersebut



dimasukkan



waktu



perencanaan dan Alat tersebut benar-benar di perluka di desa tersebut. 15.15 – 15.30 Wib Cofee Break 15.30 – 16.30 Wib



Pertanyaan : 1. Dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepahiang Apakah Keluarga sudah melakukan GERMAS jika salah satu indikator Germas tidak dilakukan? Tanggapan: Belum melakukan Germas, karena sebuah keluarga di katakan sudah melakukan Germas jika semua indikator sudah terpenuhi. 2. Dari Dinkes Muko2 Menu Apa yang seharusnya di makan jika umur sudah di atas 40 tahun agar tubuh tetap sehat? Tanggapan : Sebelum



menentukan



menu



di



cek



dulu



kesehatannya



baru



menentukan menu yang tepat.



14



Pukul 10.00-10.15 wib Coffe Break Pukul 10.15 – 12.15 WIB Materi selanjutnya pada hari kedua adalah Konsep Posbindu PTM yang di sampaikan oleh Kasie P2PTM Dinkes Provinsi Bengkulu, Lolyta Septiyanti, S.Kep.MM. Ruang lingkup Penyakit Tidak Menular antara lain: Penyakit jantung, DM, Hipertensi, Kangker dan kelainan darah, Paru Kronik, Gangguan Jiwa, Stroke, Cidera, Kurang Aktifitas Fisik dan Merokok.Di era sekarang banyak Masyarakat belum sadar tentang bahaya penyakit tidak menular, tugas kita sebagai insan kesehatan lah menyadarkan masyarakat bahwasannya PTM itu sangat berbahaya dan penyebab kematian paling tinggi, PTM itu bisa di deteksi sedini mungkin melalui kegiatan Deteksi dini FR PTM di Posbindu-posbindu yang telah di bentuk. dengan kita melakukan deteksi dini faktor resiko PTM di masyarakat melalui Posbinduposbindu insyallah angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular bisa di turunkan dengan pencegahan, pengobatan yang cepat dan tepat. Mengapa kita mengundang lintas Sektor yaitu Dinas Pendidikan, karena Program P2PTM di dalamnya termasuk mengkampanyekan CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,Rajin beraktifitas fisik, Diit seimbang dan teratur, Istirahat cukup, Kelola stres dengan baik.



Pukul 12.15-13.30 WIB ISHOMA



Pukul 13.30-14.30 WIB Materi selanjutnya pada hari kedua adalah Penggunaan dana desa bagi kesehatan.yang disampaikan oleh Bapak Efrelo, S.Sos, M.Si. Tujuan Pembangunan desa adalah : Pengembangan potensi ekonomi lokal, Penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, Pembangunan sarana dan prasarana, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan. Penggunaan dana desa adalah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,



15



pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan namun di prioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Program dan kegiatan prioritas penggunaan dana desa meliputi: Pemenuhan kebutuhan dasar dan pemberdayaan masyarakat terdiri dari Pengembangan Pos kesehatan desa dan polindes, pengelolaan dan pembinaan posyandu, pengelolaan dan pembinaan PAUD, Pembentukan dan peningkatan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat desa, Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat.Pada Materi kali ini tidak ada pertanyaan dari peserta.



Pukul 14.30– 15.30 WIB Selanjutnya Pada hari kedua ini dilanjutkan dengan Materi Upaya Kesehatan Sekolah dengan Jejaring Posbindu yang disampaikan oleh Bapak Yunirhan, M.Pd. Pukul 15.30 – 16.00 WIB Coffee Break



3. Hari Ketiga (9 November 2018) Pukul 08.00 – 10.00 WIB Kegiatan hari ketiga dimulai dengan Materi Cerdik di sekolah, yang di sampaikan oleh Pengelola Program P2PTM Dan Keswa Dinkes Provinsi Bengkulu, Sutari, SKM.Upaya pengendalian Faktor risiko PTM di Sekolah berbasis sekolah dan Masyarakat adalah CERDIK ruang lingkup kegiatan 



Promotif : 1. KIE 2. Peningkatan Konsumsi Sayuran dan buah 3. Peningkatan aktifitas fisik di sekolah







Preventif Skrining Faktor Risiko PTM







Kuratif / Rehabilitatif Konseling Gizi obesitas upaya berhenti merokok dan Rujukan



Pelaksanaan



bisa



di



lakukan



di



puskesmas,Posbindu,rumah



singgah,panti, lapas dan Sekolah. 16



Pukul 10.00 –10.15 WIB Peserta dipersilahkan untuk Coffe Break



Pukul 10.15– 12.15 WIB Materi terakhir disampaikan oleh Pengelola Program PTM dan Keswa Ibu Sutari, SKM Judul materinya adalah Pemantauan dan Penilaian Posbindu. Pemantauan bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah di laksanakan sesuai dengan perencanaan, apakah hasil kegiatan sudah sesuai target yang di harapkan dan identifikasi masalah serta hambatan yang di hadapi , untuk menentukan alternatif pemecahan



masalah.Sedangkan



penilaian



di



lakukan



secara



menyeluruh terhadap aspek masukan proses, keluaran atau output termasuk kontribusinya terhadap tujuan kegiatan. Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan kegiatan Posbindu PTM dalam penyelenggaraannya sehingga dapat dilakukan pembinaan. Sasaran adalah Petugas Pelaksana Posbindu PTM.Sesi ini di buka forum tanya jawab tapi tidak ada pertanyaan.



12.15 -13.15 WIB ISHOMA



Pukul 13.15– 14.15 WIB RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Acara kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) bersama peserta untuk menentukan langkah-langkah lanjutan yang harus disetujui dan dilaksanakan oleh



para peserta



setelah selesai mengikuti pertemuan. Sesi ini dipimpin oleh Kepala Seksi P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yaitu Ibu Lolyta Septiyanti, S.Kep, MM.



Pukul 13.30– 14.30 WIB Penutupan Pertemuan penguatan jejaring Posbindu LP/LS Di Provinsi Bengkulu. Tahun 2018 di tutup oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ibu Lisyenti Bahar,SKM.



MPPM.



Dalam sambutan



penutupnya Ibu Kabid berpesan : Pertemuan penguatan jejaring ini



17



diharapkan adanya integrasi antara program penyakit tidak menular dengan promosi kesehatan dan pihak sekolah terkait dengan posbindu PTM di masyarakat maupun Posbindu Khusus di sekolah dalam



bentuk



Kabupaten/kota Kab/Kota



di



pengendalian



CERDIK bersama harapkan penyakit



di



sekolah



promosi juga tidak



di bawah



kesehatan,



melakukan menular,



payung



UKS.



Diknas



Provinsi



sosialisasi



tentang



Germas



dan



upaya



pengendalian faktor resiko PTM. Dinas Kesehatan Kabupaten dan puskesmas akan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan posbindu PTM di wilayahnya. Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas Melakukan kerjasama lintas Program dan Lintas Sektor dalam pencapaian target indikator RPJMN, PIS-PK, Posyandu Lansia, Prolanis, Posbindu, di masyarakat dan lain-lain. Terakhir ibu Kabid P2P mengajak advokasi,



mendorong



Kabupaten/ kota



kecamatan,



kepala



melakukan



desa,



tentang



alokasi/pemanfaatan dana desa bagi kesehatan, khususnya Posbindu baik untuk SDM dan sarana yang mendukung terbentuknya dan terlaksananya



kegiatan



posbindu



secara



mandiri



dan



berkesinambungan. Untuk Dinkes Kabupaten/kota juga di harapkan, Puskesmas dan Kader melakukan sistem pencatatan melalui manual/ offline dan berbasis Web, serta dilaporkan secara berjenjang sesuai pedoman.



18



19