Laporan PKK II A REVISI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. O USIA 28 TAHUN DI PUSKESMAS URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA



Oleh :



MARSYELLA EUNIKE DEBIJL NIM : E2015401023



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA TAHUN 2022



ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. O USIA 28 TAHUN DI PUSKESMAS URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan IIA (PKK IIA)



Oleh :



MARSYELLA EUNIKE DEBIJL NIM : E2015401023



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA TAHUN 2022



LEMBAR PERSETUJUAN



ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. O USIA 28 TAHUN DI PUSKESMAS URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA



Laporan ini telah memenuhi persyaratan dan telah disetujui oleh pembimbing Praktik Klinik Kebidanan IIA (PKK IIA) Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya



Tasikmalaya, Agustus 2022



Pembimbing Akademik



Pembimbing Lahan



Tatu Septiani,SST.,M.Keb



Hj. Susi Hermawati, STr. Keb



NIDN : 0403098705



NIP : 19070 5251989 0220022



i



LEMBAR PENGESAHAN Laporan ini telah diperiksa dan disahkan oleh penguji Praktik Klinik Kebidanan IIA (PKK IIA) Program Studi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya



Tasikmalaya, Agustus 2022



Penguji



Pembimbi ng



Sri Susilawati,SST,.M.Keb



Tatu Septiani,SST.,M.Keb



NIDN : 0425068802



NIDN : 0403098705



Mengetahui, Ketua Program Studi DIII Kebidanan



Sri Wahyuni Sundari, SST., M.Keb NIDN : 0427058601



ii



KATA PENGANTAR



Segala puji senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala



rahmat,



menyelesaikan



karunia, Laporan



dan



hidayah-Nya,



yang



berjudul



sehingga



“ASUHAN



penulis



dapat



KEBIDANAN



KOMPREHENSIF PADA NY. O USIA 28 TAHUN DI PUSKESMAS URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKAMALAYA” tepat pada waktunya. Tujuan laporan asuhan ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan II A (PKK IIA). Dalam penyusunan laporan asuhan ini, penulis mendapat bimbingan, nasehat, serta dukungan moral maupun material yang sangat berharga dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Dr.



Ahmad



Qonit



AD,



MA.,



selaku



Rektor



Universitas



Muhammadiyah Tasikmalaya. 2. Sri Mulyanti, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. 3. Sri Wahyuni, SST., M.Keb., selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan pembimbing akademik yang memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan laporan asuhan kebidanan. 4. Tatu Septiani, SST., M.Keb selaku pembimbing sidang Laporan Komprehensif Prodi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikamalaya. 5. Sri



Susilawati,SST,.M.Keb



selaku



penguji



sidang



Laporan



Komprehensif Prodi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikamalaya. 6. Hj. Susi Hermawanti, STr. Keb pembimbing lahan pada praktik klinik kebidanan PKK IIA. 7. Ny. O beserta keluarga yang telah banyak memberikan informasi atas



iii



kerjasama yang begitu tulus selama penulis melakukan asuhan kebidanan. 8. Orang tua yang telah memberikan dorongan serta do’a yang tiada henti- hentinya memberikan semangat. 9. Kayla Adna Kusyandi juga Audrey Glacia Cipta sebagai sahabat seperjuangan, penulis ucapkan terimakasih atas kekompakan dan kebersamaannya. 10. Marsyella Eunike Debijl (diri saya sendiri) karena sudah belajar dengan giat, kuat menghadapi segala kesulitan dan tetap sehat selama PKK IIA ini berlangsung. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, guna memperbaiki kekeliruan dikemudian hari. Semoga Laporan Komprehensif ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kebidanan. Aamiin.



Tasikmalaya, Agustus 2022



Penulis, (Marsyella Eunike Debijl)



iv



DAFTAR PUSTAKA



LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii KATA PENGANTAR..........................................................................................iii DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................v BAB I 1PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Tujuan...........................................................................................................5 C. Manfaat.........................................................................................................5 BAB II TINJAUAN TEORITIS...........................................................................7 A. Kehamilan.....................................................................................................7 B. Persalinan....................................................................................................15 C. Nifas............................................................................................................23 D. Bayi Baru Lahir...........................................................................................28 BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................30 1.



Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil............................................................30



2.



Asuhan kebidanan pada ibu bersalin...........................................................40



3.



Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.............................................................48



4.



Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir...................................................55



BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................59 A. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil............................................................59 B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.........................................................60 C. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.............................................................64 D. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir...................................................65



v



BAB VI PENUTUP..............................................................................................66 A. Kesimpulan.................................................................................................66 B. Saran............................................................................................................66 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................67 LAMPIRAN..........................................................................................................68



vi



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AKI dan AKB merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial, budaya serta hambatan dalam mengatasi kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu yang diakibatkan oleh proses reproduksi pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu (Data Statistik Indonesia, 2014). Hasil dari Deklarasi SDGs (Sustainable Development Goals) pada juli 2014, draff kerangka kerja SDGs memiliki 17 targetan. Dalam targetan nomor 3 mengenai ketercakupan kesehatan yang semakin luas untuk memastikan hidup sehat dan sejahtera bagi semua kalangan. Pada sub target tersebut disebutkan bahwa pada tahun 2013 MMR atau AKI dalam skala global turun kurang dari 70 per 100.000 kelahiran (Maternal Health Task Force (MHTF Post- 2015). ditahun 2012 AKI mengalami peningkatan sebesar 359 per 100.000 sementara ditahun 2012 AKB mengalami penurunan sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2012 ). Sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target 102 per 100.000 kelahiran hidup pada AKI dan 23 per 1000 kelahiran hidup pada AKB tersebut (Depkes, 2012). Berakhirnya Millenium Development Goal’s (MDG’s) dan telah tergantikan



dengan



Sustainable



Development



Goals



(SDGs),



target



menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) 102 per 100.000 kelahiran hidup belum tercapai. SDGs telah menargetkan pada tahun 2030 terjadi penurunan AKI secara global, yakni 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup 1



2



(Kementrian pemberdayaan perempuan, 2016). Berdasarkan hasil evaluasi MDG’s tercatat beberapa provinsi di Jawa masih memiliki tugas yang berat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (Hoelman dkk, 2015). Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Jawa Barat Angka Kematian Ibu berdasarkan laporan rutin Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2016 tercatat jumlah kematian ibu maternal yang terlaporkan sebanyak 799 orang (84,78/100.000 KH), dengan proporsi kematian pada Ibu Hamil 227 orang (20,09/100.000), pada Ibu Bersalin 202 orang (21,43/100.000 KH), dan pada Ibu Nifas 380 orang (40,32/100.000 KH). Pada umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan (60,87%), waktu nifas (30,43%) dan waktu hamil (8,70%). Dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat proporsi 4 kematian maternal di Kota Tasikmalaya menduduki peringkat ke 4 tertinggi dengan angka kematian sebanyak 135,44/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan indikator yang sangat sensitif terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan bayi baru lahir perinatal dan neonatal. Proporsi Kematian Bayi pada tahun 2017 sebesar 3,4/1000 kelahiran hidup, menurun 0,53 poin dibanding tahun 2016 sebesar 3,93/1000 kelahiran hidup. Dari kematian bayi sebesar 3,4/1.000 kelahiran hidup, terdapat angka kematian neonatal (bayi berumur 0-28 hari) sebesar 3,1/1.000 kelahiran hidup atau 84,63 % kematian bayi berasal dari bayi usia 0-28 hari, dengan demikian disarankan dalam penangan AKB lebih difokuskan pada Bayi Baru Lahir. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2017) Angka kematian ibu menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikamalaya pada tahun 2016 tercatat ada 16 orang, 2017 tercatat ada 14 orang dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 18 orang. Penyebab langsung kematian tersebut diantaranya perdarahan (5,6%), hipertensi dalam kehamilan (27,8 %), infeksi (16,7 %), gangguan sistem peredaran darah (16,7 %) dan penyakit lainnya (33,3 %). Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Kodrat wanita sebagai seorang ibu untuk melalui proses tersebut. Seorang wanita akan mengalami



3



beberapa proses alamiah, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, adanya bayi baru lahir serta penggunaan kontrasepsi untuk mempersiapkan keluarga berencana. Dalam proses ini untuk menghindari permasalahan dalam kehamilan maka diperlukan pelayanan ANC selama kehamilan, hal ini untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Asuhan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan Kb yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan anak. Peran dan fungsi bidan sangat membantu proses asuhan komprehensif melalui pengawasan pertolongan, pengawasan kehamilan, persalinan, baru baru lahir, nifas dan pelayanan keluarga berencana. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah sebuah masalah besar dinegara berkembang. Asuhan kebidanan komprehensif pada kali ini dimulai dari trimester 3, adapun ketidaknyamanan pada trimester 3 yang jika terjadi dapat menyababkan keadaan berbahaya bagi kehamilan yaitu : oedema, sering BAK, gatal dan kaku pada jari, gusi berdarah, haemorroid, insomnia, keputihan, konstipasi, kram pada kaki, mati rasa dan rasa nyeri pada jari kaki dan tangan, sesak nafas, nyeri ligamentum rotundum, palpitasi, nyeri ulu hati, perut kembung, ptyalism (sekresi air liur yang berlebihan), pusing, sakit kepala, sakit punggung, varises pada kaki atau vulva.(Tyastuti & wahyuningsih puji, 2016) Tanda



bahaya



dalam



kehamilan



diantaranya



yaitu



perdarahan



pervaginam, sakit kepala hebat menetap dan tidak hilang, perubahan visual secara tiba-tiba/penglihatan kabur, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, bayi bergerak kurang dari biasanya.(Tyastuti & wahyuningsih puji, 2016) Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang bekesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan landasan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama- sama tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya,



4



kapan dan dimanapun bidan berarada. Untuk menjamin kualitas tersebut, di perlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang di berikan seluruh aspek pengabdian profesi kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses, dan output. Dasar Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia dan asfiksia bayi baru lahir. Selain itu sifat dari asuhan persalinan normal adalah mencegah terjadinya komplikasi dalam persalinan dan kelahiran. Berdasarkan uraian diatas dengan keinginan untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan, maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. O 28 Tahun di Di Puskesmas Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.



5



B. Tujuan 1. Tujuan umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. O 28 Tahun di Puskesmas Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dengan pendekatan Manajemen Kebidanan dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. O usia 28 Tahun G3P1A1 usia kehamilan 37 - 38 minggu dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan persalinan pada Ny. O usia 28 Tahun G3P1A1 usia kehamilan 38 – 39



minggu



dengan



pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan nifas pada Ny. O usia 28 Tahun P2A1 fisiologis dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. O 1 jam fisiologis



dengan



pendekatan



manajemen



kebidanan



dan



didokumentasikan dalam bentuk SOAP C. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Penambahan informasi untuk pengembangan ilmu dan ketrampilan dasar sebagai acuan praktik lapangan yang terfokus pada asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan neonatus. 2. Manfaat Praktis a. Ibu Hasil



pengkajian



ini



dapat



memberikan



informasi



dan



meningkatkan kesadaran bagi ibu mengenai pentingnya pemeriksaan



6



kehamilan, persalinan dan nifas sebagai deteksi dini terhadap terjadinya komplikasi. b. Bidan Dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif baik asuhan Antenatal, Intranatal maupun Postnatal hingga KB. c. Pendidikan Dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi pihak pendidikan untuk menambah bacaan di perpustakaan yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.



BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan fungsi fisiologis pada organ reproduksi wanita sebagai sumber kehidupan bagi umat manusia yang melibatkan proses penetrasi dengan Pria lalu masuk pada proses fertilisasi yang menjadikan pertemuan antara sperma dan ovum kemudian melebur dan berkembang menjadi embrio yang menempel di dinding Rahim di hari ke – 7. setelah 0 – 14 hari, embrio pun berkembang menjadi janin lalu pada minggu 37 – 40 bayi siap di lahirkan. Kehamilan di bagi menjadi 3 Trimester yaitu Trimester I ( 0 – 13 minggu ), Trimester II ( 14 – 27 minggu ), dan Trimester III ( 28 – 40 minggu ) . lama waktu mengandung pada kehamilan normal adalah 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Evayanti, 2015) 2. Tujuan Asuhan Antenatal a) Untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin sesuai dengan usia kandungan. b) Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif f) Mempersiapkan



peran ibu



7



dan



keluarga



dalam



8



menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. 3.



Pelayanan Antenatal Care Menurut (Kemenkes RI, 2020) Pelayanan antenatal (Antenatal



Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3. ANC ke-1 di Trimester 1 : skrining faktor risiko dilakukan oleh Dokter dengan menerapkan protokol kesehatan. Jika ibu datang pertama kali ke bidan, bidan tetap melakukan pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk dilakukan skrining. Sebelum ibu melakukan kunjungan antenatal secara tatap muka, dilakukan janji temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19. Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke RS untuk dilakukan swab atau jika sulit untuk mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid Test. Pemeriksaan skrining faktor risiko kehamilan dilakukan di RS Rujukan. Jika tidak ada gejala COVID-19, maka dilakukan skrining oleh Dokter di FKTP. ANC ke-2 di Trimester 1, ANC ke-3 di Trimester 2, ANC ke-4 di Trimester 3, dan ANC ke-6 di Trimester 3 : Dilakukan tindak lanjut sesuai hasil skrining. Tatap muka didahului dengan janji temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19. ANC ke-5 di Trimester 3 Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh Dokter dengan menerapkan protokol kesehatan. Skrining dilakukan untuk menetapkan : 1. faktor risiko persalinan, 2. menentukan tempat persalinan, dan 3. menentukan apakah diperlukan rujukan terencana atau tidak.(Kemenkes RI, 2020)



9



4.



Ketidaknyamanan dalam Kehamilan Menurut buku Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti (Irianti et al.,



2015) : a) Sering berkemih Dikarenakan tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkat. Asuhan kebidan, menjelaskan bahwa keadaan tersebut normal terjadi selama kehamilan, mengurangi asupan nutrisi 2 jam sebelum tidur. b) Sesak nafas Peningkatan



aktivitas



metabolis



selama



kehamilan



akan



meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Asuhan kebidanan, hindari aktivitas berlebih, mengatur body mecanic saat duduk dan berbaring, menghindari posisi tidur terlentang. c) Bengkak pada kaki Adalah penumpukan atau retensi cairan pada daerah luar sel akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler, pada usia kehamilan 34 minggu karena tekanan uterus semakin meningkat. Asuhan kebidanan,



memperbaiki



body



mekanik,



hindari



pakaian



ketat,lakukan exercise ringan, senam kegel, kompres es, dan anjurkan mengkonsumsi makanan mengandung kalsium dan vitamin B. d) Gangguan tidur dan mudah lelah Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan



10



kecemasan, serta nokturis ( sering berkemih di malam hari ). Asuhan kebidanan, mandi air hangat, minum air hangat, lakukan aktivitas yang menimbulkan stimulus sebelum tidur. a. Heart burn Perasaan panas pada bagian perut didefinisikan sebagai rasa terbakar



di



saluran



pencernaan



bagian



atas,



termasuk



tenggorokan. Asuhan kebidanan, mengubah gaya hidup dan pola nutrisi (mengurangi makanan pedas dan berminyak) b. Nyeri perut bawah Nyeri perut bawah disebabkan oleh semakin membesarnya uterus sehinnga keluar dari rongga panggul menuju rongga abdomen. Keadaan ini berakibat pada tertariknya ligamen-ligamen uterus seiring dengan pembesaran yang terjadi yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bawah. c. Nyeri punggung Rasa nyeri pada bagian punggung low back pain disebabkan karena seiring bertambahnya usia kehamilan dan perkembangan janin yang menyebabkan muatan didalam uterus bertambah, menjadikan uterus terus membesar. Pemebesaran uterus ini akan terus memaksa ligamen, otot-otot, serabut saraf dan punggung teregangkan, sehingga beban tarikan tulang punggung kearah depan akan bertambah dan menyebabkan lorodosis fisiologis. Hal inilah yang menyebabkan nyeri punggung pada ibu hamil.



5.



Tanda Bahaya pada Kehamilan Menurut Kemenkes RI 2016, segera bawa ibu hamil ke puskesmas,



rumah sakit, dokter dan bidan bila dijumpai keluhan dan tanda-tanda di bawah ini (Depkes RI, 2016) : a) Demam tinggi b) Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang c) Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya



11



d) Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua e) Air ketuban keluar sebelum waktunya. 6. Standar Asuhan Kebidanan Menurut Kemenkes RI (2016), menyatakan bahwa dalam penerapan praktis asuhan kebidanan pada ibu menggunakan standar minimal pelayanan antenatal menjadi 10T yang terdiri dari (Depkes RI, 2016) : f) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan Pengukuran tinggi badan cukup satu kali, bila tinggi badan 29



Recommended Total Weight Gain K Lb g 12.5 – 18 28 – 40 11.5 – 16 25 – 35 7 – 11.5 15 – 25 ≥ ≥ 15 7



2.1 Kategori IMT



Penimbangan berat badan setiap kali periksa, sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1 kg/bulan. 1. Pengukuran tekanan darah. Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan. 2. Nilai status gizi dengan kebutuhan (ukuran lingkar lengan atas / LILA). Bila 25 tahun



2.4



1 bulan setelah TT 1



Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit Tetanus 3 tahun



Jadwal Pemberian Imunisasi TT



7. Pemberian tablet tambah darah Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual. 8. Tes laboratorium (rutin dan khusus) a. Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila perlu b. Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan



15



darah (anemia) c. Tes pemeriksaan urine d. Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria, HIV, sifilis dan lain lain 9. Konseling Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi. Pada saat antenatal temu wicara sangat penting karena akan menjamin terlaksananya asuhan dengan baik pada masa antenatal, intranatal, nifas dan asuhan pada bayi. 10. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.



B. Persalinan 1. Fisiologi Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari Rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai berikut : 1) Persalinan spontan Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan bu sendiri. Pengertian persalinan, melalui jalan lahir ibu tersebut. 2) Persalinan buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forsep atau dilakukan operasi section caesaria. 3) Persalinan anjuran Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian Pitocin, atau prostaglandin. 2. Tahapan Persalinan Ada



beberapa



tahap



dalam



terjadinya



proses



persalinan,



16



diantaranya (Moegni & Ocviyanti, 2013): a. Kala I (Kala Pembukaan) Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam. Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu : 1) Fase laten Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat. Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7- 8 jam. 2) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan dibagi dalam 3 subfase, yaitu : a) Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. b) Periode dilatasi maksimal: berlangsung selama



2



jam, pembukaan



berlangsung cepat menjadi 9 cm. c) Periode deselerasi: berlangsung dalam 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap. b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin) Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1 jam Berikut ini merupakan tanda dan gejala kala II persalinan adalah: 1) Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi (Dorongan untuk meneran). 2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau vaginanya (Tekanan Anus). 3) Telihat adanya peregangan pada perineum (Perineum menonjol).



17



4) Vulva vagina dan sfigter ani menonjol. 5) Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang, dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh tubuh janin. c. Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta) Penatalaksanaan aktif pada kala III (pengeluaran aktif plasenta) membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pascapersalinan. Penatalaksanaan aktif kala III meliputi pemberian oksitosin dengan segera, pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir. Pada kala III ini dengan diberikan oksitosin



untuk



merangsang



uterus



berkontraksi



yang



juga



mempercepat pelepasan plasenta. Tanda-tanda pelepasan plasenta : 1) Uterus membundar 2) Tali pusat memanjang, dan 3) Adanya semburan darah dari jalan lahir Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara dorso kranial pada fundus uteri, yang disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Untuk pendarahan normal terjadi