Laporan PKL Agung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes BINALITA SUDAMA MEDAN DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2021



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Diploma Tiga (D-III) Teknologi Elektromedis STIKes Binalita Sudama Medan



Oleh : Agung Stieven Nainggolan NIM : 191228



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes BINALITA SUDAMA MEDAN 2021



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN



Oleh : Paulus Sortajun Dermawan Zebua NIM : 191256



Medan, 21 Juli 2021 Kepala Ruangan Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik RSU Haji Medan



Pembimbing RSU Haji Medan



Nur Salima Daulay Amd.TEM



Ihwal Januar S.



Ka. Bidang Pendidikan dan Penelitian RSU Haji Medan



Dahlia, SKM, M.Si



TIM PENGUJI Penguji 1



:



(



)



Penguji 2



: Muhammad Rafi AMTE



(



)



Penguji 3



: Nur Salimah Daulay AMd. TEM



(



)



Penguji 4



: Ihwal Januar Siregar AMd. TEM



(



)



Mengetahui, Ka.Prodi D-III Teknologi Elektromedis STIKes Binalita Sudama



Tuful Zuchri Siregar BE, ST, M.Ph



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang pendidikan Program Studi D-III Teknologi Elektromedis di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binalita Sudama Medan pada tahun 2021. Penulis menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dalam bidang kesehatan pasti semua orang sangat mengutamakan kesehatan dalam



hidup, karena kesehatan yang diabaikan dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi kelangsungan hidup seseorang. Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi yang ada pada saat ini membuat lebih banyak pengetahuan tentang berbagai ragam dan macam penyakit yang ada dan berkembang disekitar masyarakat terutama penyakit yang baru baru ini yang berdampak bagi warga Neagara Indonesia yaitu Covid-19. Hal semacam ini menuntut tenaga dan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan yang harus lebih baik lagi agar tidak mengulangi berbagai macam penyakit yang mulai berkembang, agar kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya tidak menjadi terancam. Dalam hal ini salah satu tugas dari tenaga pelayanan kesehatan yaitu tenaga teknologi elektromedis dituntut menjadi seorang tenaga ahli dalam bidang peralatan medis yang berfungsi untuk menunjang terwujudnya kesehatan masyarakat yang baik dan sejahtera,serta mendukumg tercapainya keberhasilan pembagunan nasional khususnya dalam bidang kesehatan dan fasiliotas peralatan kesehatan. Prodi D-III teknologi elektromedis adalah salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga kesehatan .Karena hal ini untuk meningkatkan kemapuan mahasiswa dan mahasiswi teknologi elektromedis dalam bidang peralatan kesehatan maka lembaga pendidikan Prodi D-III teknologi elektromedis memberikan sesempatan bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk mengikuti program praktek kerja lapangan dengan tujuan menambah ilmu dan pengetahuan tentang peralatan medis dan agar teori yang di dapat selama mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan dapat diterapkan dengan baik nanti pada saat memulai dunia kerja dan juga untuk menambah ilmu yang pernah di dapat selama perkuliahan. Hal- hal yang dilakukan dalam praktek kerja lapangan seperti Uji fungsi alat medis, perbaikan alat medis, pemeliharaan alat medis dan juga pengkalibrasian alat medis agar dapat dimanfaatkan nantinya dalam dunia kerja.



1.2.



Tempat dan Waktu PKL



Tempat penelitian adalah lokasi yang digunakan untuk meneliti suatu objek (Alat) dengan waktu yang telah di tentukan (terjadwal). a.



Tempat PKL Tempat PKL dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan



b.



waktu PKL



No.



Kegiatan PKL



1



Pengantaran surat masuk PKL



2



Masuk PKL awal juli



3



Lanjut PKL Bulan agustus



4



Meneruskan PKL bukan September



5



Meneruskan PKL dari bukan awal oktober sampai tanggal 5 oktober



Juli 6–31/2021



Agustus 1–31/2021



September 1-31/2021



oktober 1-5/2021



1.3.



Tujuan PKL



Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a.



Memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam fungsi dan cara kerja alat medis.



b.



Mendapatkan pengalaman bagaimana memperbaiki peralatan medis yang mengalami kerusakan.



c.



Memperoleh pengalaman pribadi yang langsung terjun kepada alat medis tersebut.



d.



Memahami bagaimana proses kerja alat yang ada dilapangan.



e.



Memperoleh gambaran dan bahan yang berguna untuk pembuatan karya tulis ilmiah.



f.



Menjadi lebih paham dan memperluas wawasan terhadap alat-alat medis yang belum dilihat maupun dioperasikan secara langsung.



g.



Mendapatkan banyak informasi – informasi tentang dunia kerja khususnya dalam bidang elektromedis.



h.



Memahami tentang analisa permasalahan atau kerusakan pada alat.



1.4.



Manfaat PKL Adapun manfaat PKL adalah sebagai berikut :



a.



Menambah pengetahuan tentang berbagai macam fungsi dan cara kerja alat medis.



b.



Menambah pengalaman bagaimana memperbaiki peralatan medis yang mengalami kerusakan.



c.



Menambah pengalaman pribadi yang langsunmg terjun kepada alat medis tersebut.



d.



Mengetahui dan memahami bagaimana proseskerja alat yang ada di lapangan.



e.



Memperoleh gambaran dan bahan yang berguna untuk pembuatan karya tulis ilmiah.



f.



Menjadi lebih paham dan memperluas wawasan terhadap alat- alat medis yang belum pernah dilihat maupu dioperasikan secara langsung.



g.



Memperoleh banyak informasi – informasi tentang dunia kerja khususnya dalam bidang elektromedis.



h.



Memahami tentang analisa permasalahan atau kerusakan pada alat.



1.5.



Sistematika Pelaporan Laporan ini di dasasrkan atas hasil Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum Haji



Medan dengan tahapan sebagai berikut :



BAB I



: PENDAHULUAN Menjelaskan sitematika pelaporan, latar belakang, waktu dan tempat PKL, tujuan dan manfaat.



BAB II



: GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN Membahas sejarah tentang bagaimana proses berdirinya Rumah Sakit Umum Haji Medan, sistem kerja dan struktur organisasi Rumah Sakit.



BAB III



: METODOLOGI PRAKTEK Metodologi praktek adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan mengumpulkan data. Adapun kegfiatan yang dilakukan meliputi :



BAB IV



a.



Pengenalan Fasilitas dan Peralatan Medis



b.



Perbaikan, Pemeliharaan dan Maintenance Alat Medis.



: PEMBAHASAN ALAT Menjelaskan alat medis yang di dukung teori dasar serta menjekaskan fungsi dan cara kerja alat tersebut.



BAB V



: PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran PKL.



BAB II RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN



2.1.



Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Haji Medan. Sejak awal tahun 1960 sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam di



Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yang benar benar berlafazkan Islam. Hal ini sebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwah atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama Islam sudah lebih dulu ada di Kota Medan.



Gambar 1.1 RSU Haji Medan Pada musim haji tahun



1990 terjadi musibah terowongan Mina yang banyak



menimbulkan korban jiwa pada Jemaah haji dari Indonesia adalah secara kebetulan gagasan untuk pelaksanaan pembangunan rumah sakit haji sejalan dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di Embarkasih calon Jemaah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang berbasiskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Raja Inal Siregar GUBERNUR KDH Sumatera Utara pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, H.M. Soeharto Presiden Republik Indonesia 85 menandatangani prasasti untuk keempat Rumah Sakit Haji yakni di Jakarta, Surabaya, Ujung



Pandang dan Medan yang kemudian ditetapkan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat Provinsi Sumatera Utara No.445.05712.K. Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam tahap proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila dan bantuan dari Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan Ketua Umumnya adalah Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan sebagai Direktur Rumah Sakit Haji Medan yang pertama adalah dr. H. Gading Hakim, SpKJ yang bertugas mulai tahun 1992 sd 1998. Sebagai penjabat direktur ke II di ambil alih oleh MP. Siregar SKM yang bertugas dari tahun 1098 sd 2010. Pada tanggal 29 Desember Rumah Sakit Haji Medan dialihkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 78 Tahun 2011 tanggal 13 Desember Tahun 2011 sebagai pemilik Yayasan Rumah Sakit Haji Medan adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Haji Medan diganti menjadi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara. Di tengah wabah virus covid-19 yang masih melanda negeri kita ini bahkan seluruh dunia sekarang, semakin melonjak nya juga pasien covid-19 banyak rumah sakit yang menangani permasalahan virus ini sekarang. Pada pertengahan tahun 2020 Rumah Sakit Umum Haji Medan merupakan salah satu rumah sakit umum rujukan yang dipilih oleh pemerintah dalam menangani virus covid-19 ini. Rumah Sakit Umum Haji Medan untuk saat ini sedang berusaha menangani bagaimana cara memutuskan mata rantai dari virus ini, sehingga virus ini tidak menyebar kedepannya secara berkelanjutan. Banyak hal yang dilakukan, salah satunya penanganan dan perawatan pasien covid-19 saat ini. Dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Haji Medan sekarang selalu nenerapkan protokol kesehatan dengan menjalankan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker) hal itui dilakukan untuk memtuskan mata rantai dari virus covid-19 yang masih melanda negeri kita ini.



2.2.



Lokasi Rumah Sakit Umum Haji Medan



Rumah Sakit Umum Haji Medan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang berada di Kabupaten Deli Serdang yang beralamatkan di Jl. Rumah Sakit Haji, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 2.2.1. Letak Rumah Sakit Umum Haji Medan Secara Geografis Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan di RS. Haji Medan. Batasan-batasan wilayah RS. Haji Medan : Sebelah Barat : Kantor Baznas, Kec/Desa Deli Serdang Sebelah Timur : Akademi Pariwisata Negeri, Kec/Desa Deli Serdang Sebelah Utara : Jl. Rumah Sakit Haji Medan, Kec/Desa Deli Serdang Sebelah Selatan : Pengadilan Tata Usaha Negeri, Kec/Desa Deli Serdang 2.3. Filsafah, Tujuan, Misi, Visi, Motto dan peran Rumah Sakit Umum Haji Medan 2.3.1. Falsafah Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujudan dari Iman, Amal Shaleh, dan Ibadah kepada Allah SWT. 2.3.2. Tujuan a.



Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal soleh yang ikhlas, dan juga untuk mensukseskan system kesehatan nasional melalui penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi syarat medis teknik berkualitas dan mengikuti perkembangan IPTEK didasrkan pada iman akan kekuasaan allah SWT pada proses penyembuhan.



b.



Mendukung tugas dari pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang pelayan kesehatan dalam arti yang luas.



2.3.3. Visi Sebagai rumah sakit unggulan dan pusat rujukan dengan pelayanan bernuansa Islami, ramah lingkungan, berdaya saing sesuai standart nasional, dan internasional. 2.3.4. Misi 1. Meningkatkan profesionalisme, kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki integritas dan religius.



2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasana Rumah Sakit Umum Haji Medan sesuai standar Nasional dan Internasional dengan prinsip kenyamanan dan keselamatan. 3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Haji Medan Provinsi Sumatera Utara melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum. 4. Meningkatkan kemudahan jangkauan pelayanan kesehatan. 5. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas, transparan, bersih, ramah, aman dan nyaman serta lingkungan yang sehat bernuansa Go Green. 2.3.5. Motto Bekerja sebagai ibadah, Ikhlas dalam pelayanan dan Istiqomah dalam pendirian. 2.3.6. Peran 1. Menyelenggarakan pelayan medis. 2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis. 3. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan. 4. Menyelenggarakan pelayanan rehabilitas medis. 5. Menyelenggarakan pelayanan rujukan. 6. Menyelenggarkan pelayanan terpadu KB, gizi dan penyuluhan kesehatan masyarakat. 7. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan keuangan rumah sakit. 8. Membantu tindakan promotif dan preventif dalam bidang kesehatan masyarakat. 9. Menyelenggarakan pengamatan epidemologi. 10. Menyediakan material klinik untuk mendidik dalam pelatihan keperawatan. 11. Menyediakan data bagi peneliti dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. 2.4.



Struktur Organisasi Rumah Sakit Haji Umum Medan Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi



yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.



STRUKTUR ORGANISASI WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI DAN UMUM RSU. HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA



DIREKTUR



WADIR ADM DAN UMUM



BAGIAN PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN PENGEM



BAGIAN UMUM



SUBBAG KETATA USAHAAN



SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN



SUBBAG KEPEGAWAIAN



SUBBAG PERENCANAAN & PENGKAJIAN



SUBBAG EVALUASI & PEMBERDAYAAN



BAGIAN KEUANGAN & AKUTANSI



SUBBAG PELAPORAN



SUBBAG ANGGARAN & VERIFIKASI



SUBBAG MOBILISASI DANA



SUBBAG PENATAUSAHAAN KEUANGAN



INSTA LA SI REKAM MEDIK



Keterangan: Grs. Komando Grs. Koordinasi



Gambar2.1 struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan STRUKTUR ORGANISASI WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS RSU. HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA



DIR EK TUR



WADIR PELAYANAN MEDIS



BIDANG PELAYANAN MEDIS



BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN



SEKSI PENGEMBANGAN MUTU PELAYANAN MEDIK DAN REHABILITASI



SEKSI PELAYANAN MEDIS INAP, JALAN & UGD



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Keterangan:



Grs. Komando Grs. Koordinasi



INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI



SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN



RAWAT JALAN RAWAT INAP GAWAT DARURAT PERAWATAN INSENTIF GBEDAH SENTRAL HEMODIALISA REHABILITASI MEDIS CATHLAB



SEKSI ETIKA DAN MUTU KEPERAWATAN



STRUKTUR ORGANISASI WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIS RSU. HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA



DIREKTUR



WADIR



PELAYANAN MEDIS Gambar2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan



BIDANG PELAYANAN MEDIS



BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN



Sesuai dengan surat Yayasan Rumah Sakit Umum Haji Medan tentang struktur Rumah Sakit SEKSI



SEKSI ETIKA DAN



SEKSI PELAYANAN SEKSI ASUHAN PENGEMBANGAN MUTU MUTU Umum MEDIS INAP, JALAN Haji & Medan termasuk klasifikasi B. Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Umum Haji KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN UGD DAN REHABILITASI



Medan dipimpin oleh seorang direktur dengan dibantu oleh tiga orang wakil direktur, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI INSTALASI



RAWAT JALAN RAWAT INAP GAWAT DARURAT PERAWATAN INSENTIF GBEDAH SENTRAL HEMODIALISA REHABILITASI MEDIS CATHLAB



1. Wakil direktur dibidang pelayanan medis dan kesehatan. 2. Wakil direktur dibidang medis dan pendidikan. Grs. Komando



Keterangan:



Grs. Koordinasi



3. Wakil direktur di bidang umum dan keuangan. Wakil direktur di dibidang pelayanan medis dan keperawatan mengkoordinasikan bidang pelayanan medis dan keperawatan serta enam instalasi, yaitu : 1. Instalasi Rawat Jalan. 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Gawat Darurat 4. Instalasi Perawatan Intensif 5. Instalasi Bedah Sentral. 6. Instalasi Hemodialisa Wakil direktur bidang penunjang medis dan pendidikan mengkoordinasikan bidang medis dan pendidikan serta penelitian dan delapan instalasi yaitu : 1. Instalasi Radiologi 2. Instalasi Patologi Klinik 3. Instalasi Patologi Anatomi 4. Instalasi Farmasi 5. Instalasi Gizi 6. Instalasi Binatu 7. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit



8. Instalasi Rehabilitas Medis Wakil direktur umum dan keuangan, mengkoordinasikan kegiatannya di bidang : a. Bagian umum yang meliputi urusan tata usaha, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan dan keamanan. b. Bagian penyusunan anggaran dan perbendaharaan yang meliputi urusan penyusunan anggaran dan verifikasi perbendaharaan. c. Bagian akutansi yang meliputi urusan akutansi keuangan, akutansi manajemen dan mobilisasi dana. d. Bagian perencanaan dan rekam medis yang meliputi urusan penyusunan program dan laporan, rekam/ hokum dan perpustakaan, publikasi dan pemasaraan. e. Bagian kerohanian. Selain itu direktur didampingi oleh dewan permusyawaratan dan satuan pengawasan intern dan dibantu oleh komite medik untuk urusan teknik medis. 2.5.



Tujuan Rumah Sakit Umum Haji Medan Rumah Sakit Umum Haji Medan memiliki tujuan sebagai berikut : 2.5.1. Tujuan Umum Untuk mencapai pelayanan Rumah Sakit secara optimal terintegrasi dalam sitem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Haji Medan. 2.5.2. Tujuan Khusus 1. Tercapainya suatu kelancaran proses kegiatan pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan Rumah Sakit Umum. 2. Terciptanya pembinaan yang ada serta pembinaan yang ada serta pembinaan teknik bagi



teknisi Rumah Sakit melalui bimbingan bengkel. Rujukan



teknisi dan pengembangan keahlian pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan.



2.6



Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS MEDIS )



INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA MEDIS (IPS MEDIS



KEPALA INSTALASI



PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI STAF (1)



PJ ELEKTROMEDIS



PJ URUSAN GAS MEDIS



STAF (4)



STAF (6)



Gambar 2.3 Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS MEDIS )



Pemeliharaan sarana rumah sakit adalah suatu fungsional untuk melaksanakan kegiatan atau usaha untuk menjamin agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana prasarana dan peralatan agar selalu dalam keadaan laik pakai. Dalam kegiatan dan kedudukan IPS Rumah Sakit Haji Medan berada langsung dibawah serta bertanggung jawab kepada wakil penunjang medis.



2.7.



Fungsi Kerja IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan



Adapun fungsi kerja dari IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah melakukan hal-hal sebagai berikut :



1.



Pemeliharaan dan perbaikan bangunan, instalasi, listrik, gas dan peralatan yang lain.



2.



Pelatihan, operator, teknisi, pemeliharaan peralatan sarana dan prasarana serta lain-lain.



Kegiatan IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan. a. b. c.



Perencanaan Menyusun rencana kerja dan kegiatan IPS Rumah Sakit umum haji medan. Menyusun petunjuk teknik dan operasional dari pemakaian sarana dan perlengkapan. Menyusun peraturan kelayakan operasional sarana prasarana dan perantara penunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Haji Medan. - Pelaksanaan a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji sarana prasarana dan peralatan baik yang baru maupun yang lama atau yang sedang diperbaiki. b. Melakukan pemeliharaan.



Pola dasar pemeliharaan pencegahan (preventif) ialah pemeliharaan yang dilakukan pada tertentu, dimaksudkan untuk kemungkinan kerusakan bagiannya tidak memenuhi kondisi yang diterima. a. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki sebagian atau seluruhnya. Termasuk kalibrasi, penggantian bagian yang telah rusak (sparepart) untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima. b. Pelaksaan pemeliharaan dilaksanakan oleh IPS rumah sakit sepanjang memiliki fasilitas tenaga kerja yang mampu dan peralatan kerja tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselamatan kerja tersebut.



2.8.



Struktur Organisasi IPS Rumah Sakit KA. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA MEDIS NURSALIMA DAULAY AM.TEM



STAF/PETUGAS M.RAFI



STAF/PETUGAS



STAF/PETUGAS



IHWAL JANUAR S.



SUMANTRI MUTAQIN



STAF/PETUGAS



STAF/PETUGAS



STAF/PETUGAS



RAHMAT NAULI S.



IRVAN ARIEF



RICKY USMAN



STAF/PETUGAS NADIA AISA CENDANI



Gambar 2.4 Struktur Organisasi IPS Rumah Sakit



2.9.



Sistematika Tujuan IPS Rumah Sakit Umum Haji Medan



1.



Surat permintaan perbaikan dari instalasi (ruangan ) ditunjukkan ke IPS medis diketahui oleh KaBid /kepala ruangan ditanda tangani oleh KaBid penunjang medis dan dilakukan registrasi.



2.



Setelah surat permintaan perbaikan diterima staf IPS Rumah Sakit akan melakukan pengecekan kelapangan dan instansi yang menerima perbaikan.



3.



Apabila kerusakan tidsk memerlukan suku cadang pengganti perbaikan langsungb dilaksanakan di instansi tersebut. Setelah selesai , surat permintaan perbaikan akan diisi



oleh staf IPS dengan mengisi surat kerusakan dan ditanda tangani oleh staf yang melakukan perbaikan dan kepala ruangan instansi tersebut. 4.



Apabila kerusakan memerlukan suku cadang pengganti,staf IPS rumah sakit akan membuat surat permintaan suku cadang ke penunjang medis dengan mencantumkan data teknisi dari suku cadang yang rusak dan data dari peralatan tersebut.



5.



Selanjutnya penunjang medic dan memesan sparepart tersebut kepada bagian pembelian diketahui oleh Wadir penunjang medik /Wadir ADM keuangan dan Direktur. Setelah sparepart diterima baru dilakukan perbaikan sepenuhnya. Setelah selesai surat permintaan perbaikan akan diisi oleh staf IPS dengan mengisi kerusakan, tindakan yang dilakukan akan ditanda tangani oleh staf yang melakukan perbaikan dan kepala ruangan instalasi tersebut.



6.



Bila kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh staf IPS rumah sakit Haji medan maka pihak IPS akan menghubungi pihak ketiga dengan sepengetahuan KaBid penunjang medis.



7.



Perbaikan yang dilakukan pihak ketiga akan diawasi oleh staf IPS rumah sakit.



BAB III METODOLOGI PRAKTEK 3.1.



Pengenalan Fasilitas dan Sarana Prasarana Rumah Sakit Umum Haji Medan Sistem jaringan tenaga listrik di Rumah Sakit medan bersumber dari PLN dan Genset.



Dari jaringan PLN distribusi primer tegangan listrik sebesar 20 KV disalurkan melalui fuse Cut Off dan diturunkan menjadi 220-280 Volt oleh Trafo step down1000 KVa 50 Hz. Pihak rumah sakit umum haji medan juga menyediakan 2 unit generator ( 1di operasikan dengan kapasitas 500 KVa dan 1 lagi 275 KVa tidak berfungsi ). Dengan kapasitas listrik cadangan dan siap dioperasikan sewaktu waktu jika perlu. Generator ini di operasikan secara manual dan otomatis dapat difungsikan pada saat tertentu walaupun aliran daya listrik nya PLN tidak mengalami pemadaman. Hal ini di karenakan pada saat tertentu apabila ada operasi besar yang mengeluarkan pengaman penderita yang kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan, maka aliran daya listrik perlu dijaga agar tidak mengalami gangguan. Apabila tenaga aliran listrik perlu dijaga agar tidak mengalami gangguan. Apabila tenaga aliran listrik dari PLN mati oleh AMF (Automatic Main Failure ) yaitu alat untuk menjalankan atau menghentikan mesin generator secara otomatis. Apabila sumber daya listrik dari PLN terputus atau tidak normal maka AMF akan bekerja secara otomatis untuk menghidupkan generator dan AMF akan mematikan generator bila tegangan dari PLN sudah kembali normal. Berikut ini adalah data teknis dari auto trafo step down dan generator, yaitu :



3.1.1. Generator Generator adalah peralatan yang berguna yang memasok tenaga listrik selama pemadaman listrik dan mencegah diskontinuitas aktivitas sehari-hari dan salah satunya di rumah sakit.



Gambar 3.1. Gambar Generator 500 KVa Rumah Sakit Umum Haji Nama Alat



: Generator



Merk



: Perkins



Power Ratting



: 500 KVa



Frekuensi



: 50 Hz



Phasa



: 3 Phasa



Tegangan



: 220-380 V



Prosedur mesin genset Rumah Sakit Umum Haji Medan 275 KVa dan 500 KVa, yaitu : 1.



Putar selector switch di posisi hand / test.



2.



Tekan tombol strat selama 5 detik untuk menjalankan mesin generator apabila generator belum beroperasi ( start up ) maka dapat di ulangi sampai beberapa kali menekan tombol start jika mesin juga tidak bekerja maka perlu dilakukan pemeriksaan.



3.



Setelah generator dinyalakan, tekan tombol hand on, arus dari generator akan melewati breaker utama ke beban.



4.



Bila sumber listrik daya PLN sudah normal kembali tekan tombol hand off breaker, maka genset akan off.



5.



Tekan tombol stop untuk menghentikan mesin generator.



Catatan: Tekan tombol test untuk melakukan check/testing system pada AMF dan mesin generator dapat bekerja automatis, pada system check/testing tersebut dapat dilakukan di setiap saat tanpa mempengaruhi atau mengganggu aliran listrik dari PLN yang dapat beroprasi. Prosedur pengoperasian mesin genset Rumah sakit haji medan 500 Kva. 1.Periksa bahan bakar/minyak 2.Periksa no fuse breaker pada panel AC harus pada posisi off. 3. Periksa kekencangan kabel battery dan kepala battery. 4. Periksa emergency/tombol reset tombol off dalam kondisi tertekan (bila tertekan) putar kearah kanan 90 derajat maka tombol akan keluar. 5. Periksa kondisi ruang genset bebasnya buang udara panas radiator dan knalpot. 6. hidupkan gengset dengan menekan tombol auto dan start, waktu pemanasan tanpa beban sekitar lebih kurang 5 menit. 7. periksa indicator yang ada di modul seperti oil pressure, water temperature pressure, volt/ampere meter, dan selector frekuensi. 8. setelah melakukan pemeriksaan dan semua berjalan dengan normal maka trik handle fuse breaker panel AC pada posisi ON untuk connect pada beban. Cara memainkan genset: Mematikan/putuskan beban terlebih dahulu fuse breaker AC pada posisi OFF, tunggu 5 menit untuk pendinginan mesin kemudian matikan mesin menekan tombol stop.



3.1.2. Sistem Sentral Gas Rumah sakit umum haji medan memliki instalasi sentral gas medic yang digunakan untuk memberikan pelayan kebutuhan sumber gas oksigen (O2), Nitrous Dioksida (N2O) dan udara



tekan (UDT). Khusus untuk karbod dioksida (CO2) masih digunakan system tabung. Instalasi ini bertanggung jawab dalam perindustrian gas-gas tersebut ke unit-unit lain yang membutuhkan.



Gambar 3.2. Gas Medis Suplay gas medis yang dilayani secara sentral adalah sebagai berikut : a.



IGD, suplay gas yang dilayani berupa oksigen (O2) dan UDT.



b.



ICU/ICCU, suplay gas yang dilayani berupa oksigen dan udara tekan.



c.



Kamar bedah, suplay gas yang dilayani (karbondioksida masih memakai tabung).



d.



Ruangan Al-Ikhlas, Shafa, Marwah, Jabal Rahmah, Hemodialisa suplay gas yang dilayani berupa oksigen (O2) dan UDT.



e.



Ruangan Hijir Ismail suplay gas yang dilayani berupa gas oksigen.



f.



Ruagan OK (Kamar Bedah) suplay gas yang dilayani berupa oksigen, udara tekan.



berupa oksigen dan nitrodioksida



Perindustrian oksigen, nitrogen dan udara tekan dilakukan secara sentral untuk unit bedah dan ICU. Oksigen juga di distribusikan secara manual dengan menggunakan tabung yang diantar ke unit-unit yang membutuhkan. Rumah Sakit Haji Medan bekerja sama dengan PT.Aneka Gas Industri dan PT.MSG untuk menyediakan gas-gas tersebut di atas.



3.1.3. Suplay Air Bersih Distribusi air bersih di Rumah Sakit Haji Medan bersumber dari PDAM dialirkan ke tangki bawah tanah (reservoir) yang berukuran 10 × 10 m dengan kedalaman 1,75 m. Air yang ada di dalam reservoir dialirkan ke tanmgki tower dengan ketinggian sekitar 25 m menggunakan pompa air.Kemudian di suplay ke seluruh ruangan rumah sakit.



Berikut ini data spesifikasi pompa air yang digunakan : Nama Alat



: Ebra Pump



Nomoe Seri



: P31896-22



Model



: 65X50 FS HA



Merk



: Ebara



Made In



: Japan



Sedangkan motor penggerak pompa yang di gunakan sebagai berikut : Nama Alat



: Indicator Motor



Kode



: AEEB KB



Frekuensi



: 50 Hz



Arus



: 10,5 A



Putaran



: 2900 rpm



Berat



: 60 Kg



Tegangan



: 30 V



3.2.



Peralatan Rumah Sakit Umum Haji Medan



3.2.1. Peralatan Diagnostik



Alat-alat perlengkapan diagnostic adalah alat-alat yang di gunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnose penyakit seseorang yang diperiksa. 1.



Blood pressure monitor (Tensimeter)



Blood pressure monitor (tensimeter) di gunakan untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka systole (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole ( pada waktu jantung mengembang lagi).



Gambar 3.3 Bood Pressure monitor Nama



: Tensi Meter



Merk



:



Analisa



:



Tindakan



:



2



Stethoscope Stethoscope (phonedoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari, mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh.



Gambar 3.4 stethoscope Nama Merk SN Made in Fungsi



3.2.2



: Stethoscope : : : : untuk mendeteksi, mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh.



Peralatan Life Support & Live Saving



Peralatan Life Support dan Life Saving Merupakan alat alat yang dapat mendukung hidup manusia yang mengalami kegagalan pada fungsi organ vitalnya seperti jantung, paru paru dll. 1.



Infuse Pump



Infuse Pump suatu alat medis yang berfungsi untuk membantu proses penginfusan (memasukkan cairan ke dalam tubuh pasien) dengan pengaturan waktu dan jumlah tertentu.



Nama Alat



: Infuse Pump



Merk



: TERUMO



Type



: TE-112



Input



: 100-240 VAC



Nomor Seri



: 09040031



Ruangan



: ICU/ICCU



Kondisi alat



: Rusak (baterai pada alat rusak)



Tindakan



: Melakukan pergantian baterai pada alat



Cara pengoperasian alat : 1.Tekan power ON untuk menyalakan dan tunggu sampai selesai melakukan pengecekan. 2.Pasang set infuse pada infuse pump. 3.Untuk menyesuaikan drop infuse set, tekan tombol yang bertanda panah setelah selesai tekan tombol IV SET. 4.Infusion set sudah tersambung dengan cairan infus dan siap untuk digunakan. 5.Tentukan infusion Rate (Ml/h) 6.Untuk menentukan laju cairan /RATE, tekan ( tombol SELECT.



) dan untuk menentukannya tekan



7.Tentukan volume limit (mL). 8.Tekan start untuk memulai infuse dan tekan stop untuk menghentikan dan mematikan alarm.



2. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang di mana berfungsi untuk memonitoring kondisi fisiologis pasien.



gambar



Nama



: Patient monitor



Merk



: Heyer



Type



: Scalls 15



SN



: 3221-1114-2171206073



Input



: 100-240 VAC



Ruangan



: ICU



Kondisi alat : Bagus



3. Ventilator Ventilator adalah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan. Tujuan penggunaan alat ini adalah agar pasien mendapat asupan oksigen yang cukup.



Gambar Nama alat



: ventilator



Merk



: puritan bennett



Type



: 840 ventilator system



SN



: 1717090985



Input



: 220-240 VAC / 50-60 Hz



Ruangan



: ICU



Kondisi



: Rusak (compressor rusak)



Tindakan



: belum ada tindakan, akan tetapi pada saat alat dipakaikan pada pasien untuk udara tekannya langsung pakai udara tekan dari sentral maupun dari tabung.



4. Syeringe pump Syeringe pump merupakan salah satu jenis peralatan medis (alat kesehatan) yang di Gunakan untuk mengatur proses penyutikan masuknya cairan obat ke dalam tubuh pasien dengan kuantitas dan waktu tertentu.



Gambar Nama alat Merk Type SN Input



: syringe pump : ATOM : S-1235 : 20X0457 : 220-240 VAC



Ruangan Kondisi alat



: ICU/ICCU : Bagus



5. Suction pump Suction pump merupakan alat yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak di butuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung dan sebagainya.



Gambar Nama alat



: Suction pump



Merk



: Divixion



Type



: Divixion



SN



: 070615111615



Ruangan



: OK (Operasi Kecil)



Kondisi



: Rusak (kapasitor pada alat rusak)



Tindakan



: dilakukan pergantian kapasitor pada alat, sehingga alat tersebut dapat di gunakan kembali.



Nama alat Merk Type SN Ruangan



: Oxymeter : COVIDIEN nellcon : A7215-2 : MBB2008566 : ICU



Kondisi Tindakan



: Rusak (akssesoris pada alat Oxymeter kontak-kontak, sehingga hasil SPO2 pasien di layar monitor tidak sesuai). : melakukan pergantian secara langsung akssesoris pada alat Oxymeter.



6. Baby Incubator Baby incubator merupakan alat yang digunakan pada bayi yang mengalami lahir sejak dini atau premature yang dimana di fungsikan intuk menjaga suhu tubuh bayi sesuai dengan nondisi pada kandungan ibu dan memberikan kenyamanan.



Gambar Nama alat



: Baby incubator



Merk



: Shvabe



Type



: IDN-02 UOMZ



SN



: 6074



Ruangan



: NICU



Kodisi



: Bagus



BAB IV PEMBAHASAN 4.1



C-PAP (Continuous Positive Airway Presssure)



4.1.1 Pengertian CPAP Respiratory distress pada neonatus, adalah salah satu problem terbesar yang kita temui sehari-hari. Respiratory distress tampak sebagai takipneu atau nafas cepat pada bayi baru lahir. Gajala ini dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari. Diagnosis dan tatalaksana yang tepat sangat penting untuk diterapkan.



Gambar IV.10 C-PAP (Continuous Positive Airway Presssure) Continuos Positive Airway Pressure (CPAP) adalah merupakan suatu alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus selama pernafasan spontan. CPAP merupakan suatu alat yang sederhana dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada neenatus. Penggunaan CPAP yang benar



terbukti dapat menurunkan kesulitan bernafas,mengurangi ketergantungan terhadap oksigen, membantu memperbaiki dan mempertahankan kapasitas residual paru, mencegah obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mecegah kollaps paru, mengurangi apneu, bradikardia, dan episode sianotik, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di Ruangan intensif. Beberapa efek fisiologis dari CPAP antara lain : 1.Mencegah kolapsnya alveoli paru dan atelektasis 2.Mendapatkan volume yang lebih baik dengan meningkatkan kapasitas residu 3.fungsional 4.Memberikan kesesuaian perfusi, ventilasi yang lebih baik dengan menurunkan pirau 5.intra pulmonar 6.Mempertahankan surfaktan 7.Mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan diameternya 8.Mempertahankan diafragma.



PENGGUNAAN CPAP CPAP adalah salah satu alat yang digunakan sebagai tatalaksana respiratory distrespada neonatus. Seperti penggunaan alat kesehatan lainnya penggunaan CPAP juga harusmemperhatikan standard kebersihan dan keamanan. Menjaga kebersiha jalan nafas bayimerupakan kunci keberhasilan tatalaksana paru yang baik. Mencuci tangan yang benarsebelum menyantuh prong atau pipa CPAP, adalah suatu keharusan. Ujung selalng yang lainyang tidak digunakan juga harus bersih., dan harus dijauhkan dari lantai atau tempat yang tidak bersih lainnya. Cara pemasangan CPAP adalah sebagai berikut : 1. Tempelkan selang oksigen dan udara ke pencampur dan flow meter, lalu hubungkanke alat pengatur kelembapan. Pasang floe meter antara 5-10 liter 2. Tempelkan satu selang ringan , lemas dan berkerut ke alat pengatur kelembapan.Hubungkan probe kelembapan, dan suhu ke selang kerut yang masuk ke bayi.Pastikan probe suhu tetap diluar inkubator atau tidak di dekat sumber panas dari penghangat. 3. Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur kelembapan 4. Jaga kebersihan ujung selang •Untuk menghubungkan sistem ini ke bayi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :



1. Posisikan bayi dan naikkan kepala tempat tidur 30 0 2. Hisap lendir dari mulut, hidung, dan faring. Pastikan bayi tidak mengalami atresiachoana 3. Letakkan gulungan kain dibawah bahu bayi, sehingga leher bayi dalam posisi ekstensi



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



Setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) selama 3 bulan di Rumah Sakit Umum Haji Medan, maka penulis sedikit demi sedikit telah mendapat pengalaman kerja yang kami peroleh dalam hal pengenalan, pemeriksaan, uji fungsi, serta perbaikan alat.



Pengetahuan dan pengalaman kerja kami peroleh selama pelaksanaan PKL, sangat mendukung apa yang pernah di peroleh selama di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, sangatlah apabila PRODI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes BINALITA SUDAMA MEDAN diadakan PKL di akhir masa perkuliahan sebagai bakal pengetahuan dan pengalaman untuk terjun ke dunia pekerjaan nantinya.



5.1.



Kesimpulan



1.



Praktek Kerja Lapangan oleh setiap mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang di peroleh di bangku perkuliahan.



2.



Dengan adanya PKL ini, pengetahuan yang di dapatkan oleh penulis sangat baik mengenai pengenalan alat, perbaikan, da pemeliharaan alat serta sisten kerja Rumah Sakit Umum Haji Medan.



3.



Penulis dapat membedakan bahwa pemahaman teori bukan menjamin seseorang mampu melaksanakan praktek langsung di lapangan.



4.



Penulis dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan juga perkembangan peralatan kedokteran Rumah Sakit Umum Haji Medan yang semakin modern tiap tahunnya.



5.



Selama pelaksanaan PKL, penulis menyadari betapa sangat minimnya pengetahuan yang penulis dapatkan dari kampus.



6.



Kerja sama dan profesionalisme adalah kunci keberhasilan dalam bekerja karena pada umumnya peralatan di Rumah Sakit Haji Umum Medan masih kurang perawatan dan kaliberasi.



7.



Kedisiplinan dan keikhlasan dalam bekerja juga merupakan modal dasar yang harus dimiliki dalam bekerja sebagai petugas kesehatan.



5.2.



Saran



1.



Perlunya pengetahuan yang cukup bagi mahasiswa yang bukan melakukan PKL, agar tidak melakukan kesulitan pada saat terjun langsung ke lapangan.



2.



Kami harap agar PKL tahun berikutnya staf, wakil Prodi Elektromedik meninjau keadaan.



3.



Hendaknya metode praktek di PRODI D-III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS STIKes BINALITA SUDAMA MEDAN lebih ditingkatkan, hal ini berguna dan berkualitas sehingga dapat bersaing dalam lingkungan kerja.



4.



Diharapkan adanya kerjasama dan berjiwa besar antara anggota kelompok.



5.



Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa diharapkan bersikap disiplin dan serius sehingga tidak merugikan diri sendiri, kelompok PKL, maupun instansi yang terkait.