Laporan PKL Dhea [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OKULASI TANAMAN JERUK DI BBIH TANAMAN DAN PANGAN



Oleh: 1.



ADRIAN AHMAD JUANDA



NIS : 4008



2.



DHEA ANANDA PERMATA SARI



NIS :4101



3.



LUXSIANA PUTRI



NIS: 4197



4.



NADIA SARI



NIS: 4252



5.



WINDA



NIS :4407



KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SMKN PERTANIAN TERPADU PROVINSI RIAU PEKANBARU 2021



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN JERUK SECARA OKULASI DI BBIH TANAMAN DAN PANGAN Disusun Oleh : Kelompok 3 1.



ADRIAN AHMAD JUANDA



NIS : 4008



2.



DHEA ANANDA PERMATA SARI



NIS : 4101



3.



LUXSIANA PUTRI



NIS: 4197



4.



NADIA SARI



NIS: 4252



5.



WINDA



NIS :4407



BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PROGAM KEAHLIAN



: AGRIBISNIS TANAMAN



KOMPETENSI KEAHLIAN



: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA



Pekanbaru,11 Desember 2021 MENGETAHUI, KEPALA DEPARTEMEN MAGANG



MENYETUJUI, PEMBIMBING LAPORAN



MUHAJI.SP NIP. 19650528 199903 1 002



JOKO PRAYITNO.SP NIP. 19711204 200701 1 004 MENGESAHKAN,



KEPALA SMK NEGERI PERTANIAN TERPADU PROV RIAU



Dra. SUDARTI, MM NIP. 19641216 199003 2 004



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OKULASI TANAMAN JERUK Disusun Oleh: Kelompok 3 1. ADRIAN AHMAD JUANDA



NIS : 4008



2. DHEA ANANDA PERMATA SARI NIS : 4101 3. LUXSIANA PUTRI



NIS: 4197



4. NADIA SARI



NIS: 4252



5. WINDA



NIS :4407



BIDANG STUDI KEAHLIAN



: AGRIBISNIS



PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN KOMPETENSI KEAHLIAN



: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Pekanbaru, 11 Desember 2021 PEMBIMBING I



RES HASANAH, SP UNPTK. 9960763664300072 MENGESAHKAN KEPALA SMK NEGERI PERTANIAN TERPADU PROV RIAU



Dra. SUDARTI, MM NIP. 19641216 199003 2 004



KATA PENGANTAR Puji syukur ucapan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Prakerin Kerja Lapangan (PKL) yang telah di laksanakan di BBIH PANGAN DAN HORTIKUTUR Maksud dan tujuan di susunnya laporan akhir praktik kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai bukti bahwasannya penyusun telah melaksanakan, PKL yang di lakukan mulai tanggal 21 Juni 2021-11 Desember 2021. Dan juga persyaratan dalam mengikuti ujian semester VI di SMK Negeri Pertanaian Terpadu Provinsi Riau. Selesainya penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan tulus penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi yang hanya dengan kenikmatan dariNya penulis diberi kemudahan dan kesempatan dalam menyusun Laporan Magang ini pada tahun 2021. 2. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya dalam segala hal baik apapun. 3. Ibu Dra. Sudarti, MM selaku kepala sekolah SMK Negeri Pertanian Terpadu Provinsi Riau. 4. Bapak sasongko S.Pi selaku Ketua jurusan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura SMKN pertanian terpadu provinsi riau 5. Ibu res hasanah, SP selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMKN pertanian terpadu provinsi riau. 6. Bapak Muhaji.SP selaku pimpinan



Balai Benih Induk Hortikultura



Padang Marpoyan Provinsi Riau yang telah memberikan izin untuk dapat melaksanakan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL). 7. Bapak Joko Prayitno.SP sebagai koordianator sekaligus pembimbing lapangan yang telah menyediakan tempat dan waktu, serta banyak memberikan bimbingan dan arahan serta pelajaran hingga selesainya laporan ini.



i



8. Seluruh rekan kerja di Balai Benih Induk Hortikultura Padang Marpoyan Provinsi Riau yang telah terlibat memberikan bantuan dan pengalaman selama kegiatan magang berlangsung. Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari hal itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi selanjutnya, dan semoga dengan hadirnya laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian, Aamiin. Pekanbaru, 11 Desember 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang...................................................................................................1



1.2



TUJUAN............................................................................................................3



1.3



MANFAAT........................................................................................................3



1.4



WAKTU DAN TEMPAT...................................................................................3



1.5



ALUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN..........................................................4



BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1



SEJARAH BBI HORTIKULTURA...................................................................5



2.2



VISI DAN MISI BBI HORTIKULTURA..........................................................5



2.3



STRUKTUR ORGANISASI BBI HORTIKULTURA.......................................6



2.4



KEADAAN UMUM..........................................................................................7



2.5



SARANA DAN PRASARANA.........................................................................8



2.5.1



SARANA...................................................................................................8



2.5.2



PRASARANA..........................................................................................14



BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1



SEJARAH TANAMAN JERUK......................................................................15



3.2



KLASIFIKASI TANAMAN JERUK...............................................................16



3.3



MORFOLOGI TANAMAN JERUK................................................................16



3.4



SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK.....................................................17



3.5



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKULASI.........................................18



3.6



MACAM MACAM TANAMAN JERUK........................................................19



3.7



MANFAAT TANAMAN JERUK....................................................................22



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1



Hasil.................................................................................................................23 Program Okulasi Terlaksana.....................................................................23



iii



4.1.2 4.2



Kelebihan dan Kekurangan Okulasi.........................................................27 Pembahasan......................................................................................................28



4.2.1



Alat dan bahan..........................................................................................28



4.2.1



Pemilihan Batang Bawah..........................................................................29



4.2.2



Persiapan Batang Bawah..........................................................................29



4.2.3



Pemilihan Mata Entres.............................................................................30



4.2.4



Penyayatan...............................................................................................31



4.2.5



Pengikatan Tempelan/Pengikatan.............................................................31



4.2.6



Pemotongan Batang Pokok.......................................................................31



4.2.7



Langkah-langkah Cara Okulasi Tanaman Jeruk.......................................32



BAB V PENUTUP 5.1



Kesimpulan......................................................................................................33



5.2



Saran................................................................................................................33



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................35



iv



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 ……………………………………………………………………



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Kata hortikultura (hortriculture) berasal dari bahasa latin, yaitu hortus yang



berarti



kebun



dan



colere



yang



berarti



menumbuhkan



(terutama



sekali



mikroorganisme) pada suatu medium buatan. Secara harfiah, hortikultura berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun atau tanaman sayuran, buahbuahan, bunga-bungaan dan tanaman hias serta tanaman obat. Orang yang ahli mengenal hortikultura dikenal sebagai hortikulturist (Ashari 1995). Tanaman-tanaman yang digolongkan ke dalam tanaman hortikultura sangat luas dan beragam, namun tanaman hortikultura memiliki banyak kesamaan pokok, diantara mudah rusak; mutu produk ditentukan kandungan air; ketersediaan bersifat musiman, harga pokok ditentukan oleh kualitas, dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah sedikit, sebagai sumber vitamin dan mineral serta berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan rohani. Oleh karena itu, tanaman hortikultura bersifat padat modal dan padat karya sehingga membutuhkan masukan tinggi, namun menghasilkan keluaran yang tinggi pula persatuan luas dan persatuan waktu (Hassanuddin 2009). Budidaya tanaman hortikultura menghendaki perhatian yang serius, khususnya dalam



penentuan



persyaratan



ekologinya,



hal



ini



dikarenakan



pertumbuhan dan perkembangan tanaman hortikultura sangat bergantung pada keadaan ekologi tempat tanaman itu tumbuh (nazarudin 1995). Apabila tanaman tersebut diusahakan pada lingkungan yang memenuhi syarat tumbuhnya, maka dapat dipastikan tanaman tersebut akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal (Triharso 1994). Melihat dari prospek produk hortikultura tersebut dilakukanlah kerja praktik lapangan di Balai Benih Induk Provinsi Riau agar memenuhi cara budidaya tanaman hortikultura yang sering dilakukan oleh petani



pada umumnya, dan dapat



mengaplikasikan teori yang telah dipelajari. Buah jeruk umumnya digemari oleh masyarakat dunia, termasuk indonesia. Jeruk merupakan sumber vitamin c yang baik, mengandung 50mg/ml sari buah, serta 1



vitamin A dan protein (lelly,2004). Sejauh ini ketersediaan buah jeruk di dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Konsumsi buah jeruk pada tahun 2001 hanya 3,8 kg/kapita/tahun. Rendahnya konsumsi antara lain disebabkan oleh rendahnya produks jeruk diindonesia (soeroto,2003). Permasalahan dalam agribisnis jeruk diindonesia antara lain adalah serangan penyakit utama citrusvein phloem degenaration ( CVPD ) yang disebabkan oleh bakteri liberobakter asiatikum (direktorat bina perlindungan tanaman 1999). Serangan penyakit ini dapat menurunkan mutu buah jeruk sehingga harga jeruk indonesia kalah bersaing di pasar dunia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sekaligus kualitas buah jeruk dengan menyediakan bibit unggul. Untuk mendapatka bibit ungul, tanaman diperbanyak secara vegetatif, atau gabungan antara vegetatif untuk batang atas dan generatif untuk



batang bawah (abdurrahman,2007). Perbanyakan tanaman jeruk



secara vegetatif dapat dilakukan sacara cangkok, merunduk dan stek. Tanaman yang berasal dari perbanyakan vegertatif ini memiliki sifat sama dngan induknya. Namun, tanaman tidak mempunyai akar tunggang sehingga mudah rebah. Perbanyaka secara gabungan anatara vegetatif dan generatif dapat dilakukan dengan cara okulasi, sambung pucuk, dan susuan, yang bertunjuan menggabungkan sifat sifat baik dari batang atas dan batang bawah (pracaya,1992). Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan gabungan antara vegetatif dan generatif dengan menempel mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman lain yang dapat bergabung (kompatibel) yang bertujuan menggabungkan sifat sifat yang baik dari setiap komponen sehingga diperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik. Prinsip okulasi adalah menggabungkan batang bawah dengan batang atas, yang berbeda adalah umur batang bawah dan batang atas yang digunakan sehingga perlu teknik sendiri untuk mencapai keberhasilahn okulasi. Kebaikan yang di harapkan dari batang bawah sacara umum adalah sifat perakaran yang baik, sedangkan dari batang atas adalah produksi buah yang baik (simanjuntak,2010). Dari uraian diatas maka penuis tertarik untuk melakukan praktek keja lapangan di Balai Benih Induk Hortikultura Padang Marpoyan Pekanbaru dengan



2



judul : “ perbayakan tanaman jeruk ( citrus sp. ) secara Vegetatif dengan teknik okulasi di Balai Benih Induk Hortiultura Pekanbaru”.



1.2



1.



TUJUAN Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut: Menambah wawasan dan melatih keterampilan kerja bagi siswa/i teknik perbanyakan vegetatif yang baik.



2.



Menegtahui dan memahami tahapan pemeliharaan tanaman jeruk yang baik dan benar



3.



Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi pada jeruk



4.



1.3



Untuk mengetahui tingkat keberhasilan okulasi pada tanaman jeruk.



MANFAAT Adapun manfaat dari kerja pratek ini adalah sebgai berikut :



1.



Menambah wawasan siswa bagaimana cara okulasi tanaman jeruk



2.



Menambah wawasan bagi siswa bagaimana cara pemelihara tanaman dengan tahapan okulasi yang tepat dan benar pada setiap jenis tanaman yang berbedabeda.



3.



Menambah wawasan bagi siswa bagaimana cara memperbanyak tanaman secara vegetatif



4.



Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang mendatang.



5.



Sebagai bekal untuk diterapkan di masyarakat.



1.4



WAKTU DAN TEMPAT Paktek Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan dalam waktu 6 bulan yang



dilaksanakan pada tanggal 21 juni 2021 sampai dengan 10 desember 2021. Pelaksanaan praktek kerja lapangan ini disesuiakan dengan peraturan jam kerja dilapangan dan dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Padang 3



Marpoyan dijalan kharuddin



nasution simpang 3 kecamatan bukit raya kota



pekanbaru.



1.5 1.



ALUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN Siswa/i mengisi form kerja praktek beserta persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh persetujuan guru pembimbing.



2.



Menyerahkan formulir kepada guru pembimbing PKL



3.



Meninjau lokasi PKL



4.



Setelah BBIH Pekanbaru bersedia menerima dan SK terbit maka diperbolehkan memulai kerja praktik.



5.



Serah-terima 32 orang siswa/i PKL dari pihak sekolah kepada BBIH Pekanbaru.



6.



Pelaksanaan PKL selama 6 bulan.



7.



Apabila Kerja Praktik telah selesai dilaksanakan wajib membuat laporan yang selanjutnya diserahkan kepada guru pembimbing PKL.



4



BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1



SEJARAH BBI HORTIKULTURA Balai benih induk hortikultura pekan baru berada di jalan kaharudin



Nasasutiaon KM 10 padang marpoyan, kelurahan simpang tiga, kecamatan Bukit raya, kota pekanbaru. Balai Benih Induk tanaman pangan dan hortikultura Pekanbaru memiliki luas area sekitar 36,5 ha yang di tanami berbagai macam tanaman hotrikultura seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman bunga Serta tanaman pangan seperti padi dan jagung (Dinas Perkebuna 2001). Balai benih induk tanaman pangan dan hortikultura pekanbaru mempunyai tanaman buah-buahan yang tanam sepeti durian, jeruk, Rambutan, matoa, mangis, jambu citra, pepaya, belimbing, dan sawo,Sayur-sayuran yang di tanam di balai benih induk tanaman pangan Dan hortikultura pekabaru yaitu sawi, mentimun, bayam, kangkung,Kacang panjang, selada dan cabai, sedangkan tanam bunga yang ada Di balai benih tanam pangan dan hortkultura pekanbaru yaitu bung Mawar, asoka, pucuk merah, pucuk hijau, kemboja, amggrek, dan Bougenvil (Dinas pekanbaru 2017).



2.2



VISI DAN MISI BBI HORTIKULTURA Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya balai benih induk tanaman



Pangan dan hortikultura pekanbaru memiliki visi yaitu:Teciptanya sistem dan usaha pembenihan tanaman pangan dan hortikultra Di provinisi riau yang berbasis daerah yang mampu menyediakan benih Bermutu yang dibutuhkan masyarakat terutama petani.Disamping itu untuk mencapai sasaran dalam melaksanakan tugas dan Fungsinya, maka balai benih induk. hortikultura mempunyi misi sebagai berikut yaitu : 1. Meningkkan kemampuan intruksi perbenihan penghasilam benih sumber tanaman pangan dan hortikultura khususnya balai benih tanaman pangan.



5



2. Meningkatkan kemampuan tenaga sumber daya manusia (SDM) tanamn pangan dan hortikultura. 3. Mendorong peran swasta dalam mengembangkan



dan meningkatkan



produksi maupun bisnis perbenihan tanaman pangan dan hortikultura (Dinas perkebunan 2017



2.3



STRUKTUR ORGANISASI BBI HORTIKULTURA STRUKTUR ORGANISASI BBI HORTIKULTURA PADANG MARPOYAN KEPALA UPT BENIH



KTU UTP BENIH



KASI BENIH KEPALA BBI MUHAJI , SP PENGELOLA SDM JOKO PRAYITNO, SP 1.Ir SUGITO 2. BOSTON



KOORD.PERBANYA



KOORD. POHON



KAN &



INDUK



PENGEMBANGAN JOKO PRAYITNO,SP.



H. SYAMSUDDIN



1. SUPARMAN.



1. BOSTON.



2.HASAN BASRI.



2. RISWANDI S.



3. FAHRIZAL.



3.HENDRI WIDODO



6



4. HADI. 5. RONI FAJAR.



KOORD.



KOORD.BF/



LINGKUNGAN



BPMT



PANUT,SP.



Ir. SUGITO



1. MUNDAKAR



SHOW ROOM



HERMAN S.



1.SUPARIYONO



2.YAMINATO



LING.



KEAMANAN



PENDOPO 1.YANERI DONI H. S,PDI.



2. RIYADI 3. RIKI P. 4.LERMAN



2.4



KEADAAN UMUM Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Padang Marpoyan, Pekanbaru di jalan



kaharudin Nasasutiaon KM 1. BBI ini memiliki luas lahan 36,5 Ha yang terdiri dari lahan kering seluas 30 Ha, dan lahan basah 6,5 Ha. Luas bangunan kantor dan fasilitas lainya 5 Ha. Berdasarkan luas lahan 36,5 Ha, BBI diisi dengan tanaman buah seluas 10,75 Ha, kemudian tamnaman sayuran 13 Ha, tanaman hias seluas 1 Ha, tanaman bat-obatan seluas 0,2 Ha, sawah dan irigasi seluas 2 Ha, 2 buah embung, dan 5 petak kolam. Kegiatan utama BBI Hortikultura Padang Marpoyan yaitu perbanyakan tanaman hortikurtura seperti durian, manggis, rambutan, sawo, jeruk, mangga dan duku. Di sini juga terdapat dukungan perbanyakan benih di laboratorium kultur



7



jarngan, seperti pisang, nanas, dan anggrek. Adapun arah pengembangan UPT benih TPH ini, sebagai berikut 1) Pusat pelatian dan pengembangan komoditi peranian 2) Pusat penelitan dan pengembangan teknologi pertanian 3) Pusat pemasaran bibit dan benih unggul bersertifikat 4) Sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Praktek Kerja Lapangn di BBI Hortikultura Padang Marpoyan memiliki target program berupa sanitasi, pemupukan, penyeleksian tanaman yang telah di grafting, pencangkokan, penanaman, panen dan penangan pasca panen, pembuatan pupuk kompos, pengisian polybag, penyortiran kacanag tanah, okulasi tanaman jeruk, pembibitan durian, pengolahan tanah dengan menggunakan traktor roda 2, memperbaiki pematang sawah, pengupasan kacang, membuat bedengan, pengemasan benih kacang, pemasagan tali ajir kacang panjang, pemangkasan daun mentimun, pemberian kapur/dolomit untuk menetralkan Ph tanah, pemasangan mulsa, membuat piringan pada ohon induk tanaman rambutan, penyemaian benih padi, pemasangan kayu penyangga tanaman labu kuning dan porang, penanaman padi, dan penyemaian bibit cabe.



2.5



SARANA DAN PRASARANA



2.5.1 SARANA Menurut KBBI, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media. Mulyasa (2004: 49) memaparkan bahwa yang disebut dengan sarana belajar merupakan segala peralatan yang secara langsung digunakan oleh guru atau siswa dalam proses belajar mengajar contohnya seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pembelajaran. Selain itu, menurut Tholib (2000: 97) sarana pendidikan adalah peralatan yang secara langsung yang dapat mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, labolatorium, dan sebagainya.



8



Adapun sarana yang dimiliki oleh BBIH, adalah sebagai berikut :  Tugu selamat datang BBIH



Gambar 2.1 Tugu selamat datang  Gedung perkantoran



Gambar 2.2 Gedung perkantoran



 Laboratorium kultur jaringan



Gambar 2.3. Laboratorium kultur jaringan 9



 Gudang benih bawang



Gambar 2.4. Gudang beinh bawang  Gerbang Agrowisata



Gambar 2.5. Gerbang agro wisata  Alsintan BBIH



Gambar 6. Alsintan BBIH 10



 Saung BBIH



Gambar 7. Saung BBIH  Green house



Gambar 8. Green house  Rumah karyawan



11



Gambar 9. Ruah karywan  Mess



Gamabar 10. Mess  Prosesing



Gambar 11. Prosesing  Mushola



Gambar 12. Mushola



12



 Pendopo



Gambar 13. Pendopo  Blok fondasi (BF)



Gambar 14. Blok fondasi (BF)  Lahan sawah



Gambar 15. Lahan sawah



13



2.5.2 



PRASARANA Museum alsintan



Gambar 16. Museum alsintan  Mesin pencacah padi



Gambar 17. Mesin pencacah padi



14



BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1



SEJARAH TANAMAN JERUK Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina



dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu,jeruk sudah tumbuh di indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tamanan jeruk yang ada di indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali (Julian,2008). Jeruk adalah tanaman asli (Indigenous) dari Benua Asia khususnya dari India dan Cina. Banyak spesies jeruk yang telah dibudidayakan di daerah subtropik. Jeruk dan kerabatnya termasuk kedalam famili Rutaceae yang meliputi banyak genera (roy dan goldschmidt, 1996). Pada dasarnya jeruk dapat dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan manfaatnya yaitu : 1) primitif yang belum dimanfaatkan 2) kerabat jeruk yang sebagian telah dimanfaatkan 3) jeruk yang sebenarnya yaitu telah dimanfaatkan dan dibudidayakan. Di indonesia, sejarah tanaman jeruk tidak begitu dikenal. Tanaman jeruk yang dikenal sekarang ini adalah merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. Mereka mendatangkan jeruk jeruk manis dan keprok dari Amerika ,Italia. Namun sampai sekarang beberapa jenis jeruk indonesia tidak begitu jelas dari negara mana asalnya. Terutama jenis jeruk siam,jeruk garut dan jeruk batu. Kemungkinan lain bahwa indonesia beberapa tahun yang lalu telah menerima bibit bibit dari negara Cina maupun India, Birma dan Vietnam. Sedangkan untuk jenis jeruk grape fruit dan van ouick,manis besar, jeruk pacitan dikatakan asli dari pulau jawa. Pernyataan ini besar



sekali



kemungkinannya



bahwa



sebelum



Belanda



berusaha



untuk



memperbanyak jenis jeruk di Indonesia, jenis jenis tersebut diatas sudah ada (AAK,1944).



15



3.2



KLASIFIKASI TANAMAN JERUK Backer dan Bakhuizen (1965), mengklasifikasikan tanaman jeruk adalah



sebagai berikut: divisi : spermatophyta subdivisi : angiospermae kelas : dicotyledonae ordo : rutales familia : rutaceae genus : citrus spesies : cirtrus.sp 3.3



MORFOLOGI TANAMAN JERUK Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang



tumbuh cukupdalam bisa mencapai kedalaman 4 meter lebih (bibit berasal dari biji). Akar serabut tumbuh agak dangkal, akar serabut (akar lateral) memiliki 2 tipe, yaitu akar cabang yang berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil.Pada akar serabut yang kecil hanya terdapat bulu akar. Sel sel akar tanaman jeruk sangat lembut dan lemah sehingga sulit tumbuh pada tanah yang keras dan padat (cahyono, 2005). Batang tanaman jeruk berkayu dan keras. Batang jeruk tumbuh tegak dan memiliki percabangan serta ranting dan jumlahnya banyak sehingga dapat membentuk mahkota yang tinggi hingga mencapai 15 meter atau lebih. Cabang tanaman jeruk ada yang tumbuh tegak bersudut lebih dari 45 derajat dan ada yang besudut kurang dari 45 derajat, tergantung jenisnya. Batang tanaman ada yang berduri dan ada yang tidak, batang tanaman jeruk berkualitas halus, warna kulit batang kecoklatan (cahyono,2005).



16



Daun tanaman jeruk termasuk daun tunggal, berbentuk bulat telur(oval), memiliki tangkai daun pendek. Daun terdiri dari dua bagian, yaitu lembaran daun besar dan kecil. Ujung daun runcing,demikian juga pangkalnya juga meruncing, tetapi daun agak rata, helai daun agak kaku dan tebal. Permukaan daun bagian atas mengandung lapisan lilin, pektin, licin dan mengkilat berwarna hijau tua dan memiliki tulang tulang daun menyirip, sedankan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda (cahyono,2005). Bunga tanaman jeruk tergolong bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga terdapat kelamin jantan dan betina. Tanaman jeruk berbunga tunggal, tetapi kadang kadang 2-4 (majemuk), bunga tanaman jeruk berbentuk lintang dan memiliki tipe bunga radikal simetris. Bunga berbau harum dan banyak mengandung nektar (cahyono,20005). Tanaman jeruk berbunga majemuk. Bunga keluar pada ketiak daun pada ujung batang. Tangkainya pendek dan daun pelindungnya kecil. Kelopak berbetuk cawan bulat telur. taju bunga ada 5 lembar, berbentuk bulat telur panjang kearah pangkal,ujungnya menyempit, warnanya putih (sarwono,1986). Buah jeruk berbentuk bulat sampai gepenng dan memiliki ukuran yang bervariasi tergantung dari jenis. Buah jeuk terdiri dari kulit luar (albedo), kulit dalam (flafedo), segmen (endocarp), yang terdiri dari gelembung gelembung kecil berisi cairan yang berbungkus oleh semen (endocarp), berwarna orange,lunak,teksturnya halus banyak mengandung air dan rasanya manis sampai agak asam segar. Dalam satu bauah jumlah segmen buah berkisar antara 8-15 tergantung pada varietas (cahyono,2005).



3.4



SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK Menurut Efendi (2009),tanaman jeruk memiliki syarat tumbuh sebagai



berikut: 1.



Iklim a. Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah.



17



b. Tergantung pada spesiesnya,jeruk memerlukan 5-6 atau 9 bulan basah (musim dingin).Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. c. Temperatur optiomal anatar 25-30 C namun masih dapat tumbuh normal pada suhu 38° C.Jeruk keprok memerlukan temperatur 20 C. d. Semua jenis tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. e. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%. 2. Persyaratan Tanah a. Tanah yang baik adalah lempung sampai berpasir dengan fraksi liat727%,debu 25-50%, dan pasir