Laporan PKL Faiz [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN



PRAKTIK



KERJA INDUSTRI “ANALISA AIR



LIMBAH



DAN SAMPEL



LATEX”



Di Unit Pelayanan Terpadu Daerah Laboratorium PT.BASF Indonesia Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan di SMK Kimia PGRI Kota Serang Program Keahlian Analis Kimia Program 4 Tahun



Disusun Oleh: Nama : Rio Saputra



Nama : Muhammad Faiz Riza Ramadan



NIS



NIS



: 20211079



: 20211052



YAYASAN BHAHANA BHAKTI (YBB) PGRI SERANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KIMIA PGRI KOTA SERANG Jalan LetnanJidun 25, KompleksPerkantoraSerang, Banten. 42115.



Telp. (0254) 203328, Email :[email protected] 2023



2



LEMBAR PENGESAHAN DI PT LABOORATORIUM BASF INDONESIA LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Analisa Air Limbah & Sampel Latex



Oleh : RIO SAPUTRA 20211079 MUHAMMAD FAIZ RIZA RAMADHAN 20211052



Telah disetujui oleh kepala sekolah SMK Kimia PGRI Kota Serang dan pembimbing untuk mengikuti pemaparan dalam ujian sidang LaporanPraktik Kerja Lapangan (PKL)



Serang, Disetujui dan disahkan oleh :



Kepala UPT Laboratorium DLH



Pembimbing



Erwin Rizkiano



Edi Sulistyo



i



LEMBAR PENGESAHAN SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Analisa Air Limbah & Sampel Latex



Oleh : RIO SAPUTRA 20211079 MUHAMMAD FAIZ RIZA RAMADHAN 20211052



Telah disetujui oleh kepala sekolah SMK Kimia PGRI Kota Serang dan pembimbing untuk mengikuti pemaparan dalam ujian sidang LaporanPraktik Kerja Lapangan (PKL). Serang, September 2022



Disetujui dan disahkan oleh :



Kepala Sekolah SMK Kimia PGRI Kota Serang



Pembimbing,



Dra. Wien Aryandini. K, M.Pd



Heni Kusnaeni, S.Si



ii



IDENTITAS SISWA Nama



: Rio Saputra



NIS



: 20211079



Tempat, Tanggal Lahir



: Serang, 12 September 2004



Jenis Kelamin



: Laki - laki



Agama



: Islam



No. Telepon/Hp



: 081398347671



E-mail



: [email protected]



Alamat



: kp.kalikeranjang rt.10 rw.04 des.kedungsoka kec.puloampelkeb.serang



Nama Sekolah



: SMK Kimia PGRI Kota Serang



Program Keahlian



: Teknik Kimia



Kompetensi Keahlian



: Kimia Analisis



No.Telepon



: (0254) 7917130



E-mail



: [email protected]



Alamat Sekolah



: Jalan LetnanJidun 25, KompleksPerkantoran Kav. PGRI 42115 Serang-Banten



iii



IDENTITAS SISWA Nama



: Muhammad Faiz Riza Ramadhan



NIS



: 20211052



Tempat, Tanggal Lahir



: Cilegon, 07 November 2004



Jenis Kelamin



: Laki - laki



Agama



: Islam



No. Telepon/Hp



: 082114242277



E-mail



: [email protected]



Alamat



: Link.Baru Rt 04/ Rw 04 Kel.Tanamsari Kec.Pulomerak Cilegon – Banten



Nama Sekolah



: SMK Kimia PGRI Kota Serang



Program Keahlian



: Teknik Kimia



Kompetensi Keahlian



: Kimia Analisis



No.Telepon



: (0254) 7917130



E-mail



: [email protected]



Alamat Sekolah



: Jalan LetnanJidun 25, KompleksPerkantoran Kav. PGRI 42115 Serang-Banten



iv



IDENTITAS PERUSAHAAN



Nama



: PT BASF Indonesia



Produk



:-



Kapasitas Produksi



:



Alamat



: Jl. Raya Salira-Merak, Desa Mangunreja Kec. Pulo Ampel, Kab. Serang-Banten 42438, Indonesia.



No.Telpon



: (0254) 5750011



Fax



: +62 254 575 0012



Alamat Kantor Pusat



: Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5 Jakarta 12940, Indonesia



No.Telpon



: +62 21 2949 5200



Fax



: +62 21 871 0309



v



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini. Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam kelulusan Di Sekolah Menengah Kejuruan Kimia PGRI Serang. Dalam laporan ini penulis mengambil judul “Air Limbah Dan Sampel Latex”. Laporan ini merupakan hasil Praktek Kerja Industri di PT BASF Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 21 November 2022 sampai dengan 23 Desember 2022. Atas bimbingan dan saran saran akhirnya laporan ini dapat diselesaikan, maka sebagai ungkapan rasa syukur, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Erwin Rizkiano, sebagai Pelaksana Tugas Kepala PT BASF Indonesia. 2. Bapak Asnawi, Kesebagai Kepala Seksi Pelayanan PT BASF Indonesia. Bapak Mafasih sebagai Kepala Seksi Mutu PT BASF Indonesia. 3. Bapak Edi Sulistyo, sebagai pembimbing di PT BASF Indonesia. Bapak Heri, Sebagai Pembingbing Di PT BASF Indonesia.Dan Seluruh staf di PT BASF Indonesia. 4. Ibu Wien Aryandini K., M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMK Kimia PGRI Kota Serang. 5. Ibu Heni Kusnaeni, S.Si sebagai pembimbing di SMK Kimia PGRI Kota Serang. 6. Seluruh dewan guru SMK Kimia PGRI Kota Serang. 7. Kedua orang tua, yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat serta nasihat untuk menyelesaikan laporan ini. 8. Teman-teman yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan laporan. Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT. Kami menyadari bahwa banyak kekurangan di dalam penyusunan makalahini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang besifat



vi



membangun untuk perbaikan laporan ini. Penulis berharap dimasa yang akan datang mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Serang, 5 Maret 2023



Penulis



vii



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....................................................i LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH............................................................ii IDENTITAS SISWA...........................................................................................iii IDENTITAS PERUSAHAAN............................................................................iv KATA PENGANTAR.........................................................................................v DAFTAR ISI ......................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii DAFTAR TABEL.............................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri..........................................1 1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri.......................................................1 1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri.....................................................2 1.4 Tujuan Penulisan Laporan............................................................3 1.5 Manfaat Penulisan Laporan..........................................................3 1.6 Pembatasan Masalah....................................................................3 1.7 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Industri....................................4 BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT BASF Indonesia.........................................................5 2.2 Visi Misi dan Motto PT BASF ....................................................5 2.3 Tata Letak PT BASF....................................................................6 BAB III BAHAN DAN PRODUK 3.1 Bahan Baku...................................................................................7 3.2 Jasa Pengujian...............................................................................7 3.3 Alat-Alat Laboratorium ...............................................................9 BAB IV TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Air Limbah ..................................................................................15 4.2 Paremeter Air Limbah .................................................................15 4.3 Titrasi............................................................................................20 BAB V METODOLOGI ANALISA



viii



5.1 Analisa Amonia (NH3-N)...............................................................................22 5.2 Analisa Fosfat (PO4-3)....................................................................................25 5.3Analisa Solid Content (SC)..............................................................................27 5.4 Analisa Mixed liquor suspended solids (MLSS).............................................28 BAB VI DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Data Pengamatan.............................................................................................30 6.2 Pembahasan................................................................................................ BAB VII



33



PENUTUP 7.1 Kesimpulan..................................................................................36 7.2 Saran ............................................................................................37



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................38 LAMPIRAN



ix



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri Pendidikan sebagai usaha untuk membentuk,mempersiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah tanggung jawab semua pihak baik di sekolah,keluarga dan masyarakat. Mengingat di zaman industrialisasi ini sangat dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang mengacu pada suatu bidang pekerjaan, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di dunia industri melalui pendidikan kejuruan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan agar secara langsung dapat menerapkan teoriteori dan praktik yang telah dikuasai sebagai pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Pengetahuan dan keterampilan analis kimia merupakan salah satu bidang ilmu yang pendidikannya memerlukan pendekatan pada fungsi sesungguhnya di tengah masyarakat. Media yang diprogramkan untuk hal tersebut adalah Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Dalam kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, praktik kerja industri merupakan salah satu metode pembelajaran yang bersifat praktis bagi siswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis. Kegiatan praktik kerja industridiharapkan menjadi suatu metode yang efektif untuk siswa dalam menambah pengetahuan, wawasan, soft skill dan kemampuan teknis dibidang industri maupun ketenagakerjaan. Dalam program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang diadakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kimia Kota Serang, penulis memilih PT BASF Indesia sebagai tempat pelaksanaan Prakerin. 1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan Secara umum tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri di PT BASF Indonesia adalah sebagai berikut :



1



2



1. Meningkatkan soft skill dan hard skill siswa sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program pembelajaran kimia analisis agar mampu bersaing setelah lulus dari sekolah Menengah Kejuruan Analis Kimia Kota Serang (4 Tahun). 2. Sebagai wadah untuk mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik di dunia industri. 3. Memperkenalkan siswa pada dunia industri yang sebenarnya, sehingga siswa dapat membentuk mental dan mengembangkan sikap profesional di dunia industri. 4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan instrument kimia analis yang lebih modern, dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di sekolah. 1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri Adapun manfaat PRAKERIN yang dapat kami rasakan adalah sebagai berikut : 1. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentang sikap kerja didunia industri. 2. Meningkatkan kinerja sebagai praktikan yang lebih professional dengan keterampilan serta pengetehuan yang telah didapatkan dari sekolah maupun perusahaan. 3. Mengetahui secara langsung bagaimana sistem dan kinerja yang berlaku di suatu perusahaan, serta dapat mengembangkan potensi diri agar siap terjun ke dunia industri. 4. Mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal teknis dalam penggunaan instrumentasi khususnya di bidang kimia analisis yang lebih modern, sehingga memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.



3



1.4 Tujuan Penulisan Laporan Secara umum, tujuan dari penulisan laporan praktik kerja industri Itu sendiri ialah memenuhi salah satu syarat kelulusan yang diberikan oleh pihak sekolah, disamping tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Industri. Adapun tujuan penulisan laporan ini sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa-siswi yang bersangkutan telah melaksanakan Praktik Kerja Industri dengan baik. 2. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Menginterpretasikan data dan kesimpulan yang diperoleh selama Praktik Kerja Industri dalam bentuk laporan. 4. Sebagai bukti tanggung jawab bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja Industri 1.5 Manfaat Penulisan Laporan 1. Meningkatkan kreativitas siswa dalam penulisan yang bersikap objektif dan ilmiah. 2. Menambah wawasan mengenai bagaimana cara mengolah data-data yang didapat dari hasil pengamatan dan membahas hasil tersebutsecara akademis. 3. Mendapatkan bukti tertulis mengenai kinerja yang telah dilakukan selama Praktik Kerja Indsutri. 1.6 Pembatasan Masalah Dalam penulisan Laporan PRAKERIN ini, penulis membatasi masalah hanya meliputi tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing PRAKERIN yaitu mengenai analisa air Limbah di PT BASF Indonesia.



4



1.7 Tempat dan Waktu PRAKERIN Praktik Kerja Industri dilaksanakan di PT BASF Indonesia. Jl.Raya Salira - Merak, Desa Mangunreja, Kec.Pulo Ampel, Kota Serang, Banten 42438. Bertempat dibagian Laboratorium Kimia. Pelaksanaan PRAKERIN selama 1 bulan dimulai pada tanggal 21 November 2022 s/d 23 Desember 2022



6



BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT BASF BASF



didirikan



tanggal



6



April



1865



di Mannheim, Baden oleh Friedrich Engelhorn. Perusahaan ini pada awalnya bertanggung jawab membangun pabrik gas dan penerangan jalan untuk dewan kota tahun 1861. Pabrik gas menghasilkan tar sebagai produk samping, dan Engelhorn menggunakannya untuk memproduksi pewarna. BASF resmi didirikan tahun 1865 untuk memproduksi bahan kimia lain yang dibutuhkan untuk produksi pewarna, tertama



soda dan asam. Pabrik ini



didirikan di sisi lain



sungai Rhine di Ludwigshafen karena dewan kota takut apabila polusi udara dari pabrik kimia ini akan mengganggu penduduk kota. Tahun 1866 produksi pewarna juga dipindahkan ke lokasi ini 2.2 Visi Misi dan MottoPT BASF Indonesia 2.2.1 VISI



2.2.2 MISI 2.2.3 MOTTO



2.3 Tata Letak PT BASF PT Laboratorium BASF Indonesia terletak di Jl.Raya Salira-Merak, Desa Mangunreja, Kec.Pulo Ampel, Kota Serang, Banten. Berdekatan dengan PT Energi Indonesia Merak



7



BAB III BAHAN DAN PRODUK 3.1 Bahan Baku Utama Kimia BASF memproduksi beraneka ragam bahan kimia, seperti pelarut, amina, resin, lem, kimia elektronik, gas industri, kimia dasar, dan kimia anorganik. Pasar terbesarnya adalah industri obat-obatan, konstruksi, tekstil, dan otomotif. Plastik BASF memproduksi berbagai macam material plastik, mulai dari plastik untuk komoditas sampai plastik teknik dan plastik teknologi tinggi.[9] Plastik teknik Terdiri dari "4 Ultra" - Ultramid poliamida (PA), resin berbasis nilon; Ultradur, polibutilena tereftalat (PBT); Ultraform, polyasetal (POM); dan Ultrason, polisulfona (PSU) dan polietersulfona (PES). Stirena Stirena BASF terdiri dari foam dan kopolimer. Polistirena digunakan di elektronik, bangunan, konstruksi, dan komponen otomotif. Tahun 2011, BASF dan INEOS Industries Holdings Limited bekerja sama untuk menjalankan bisnis di bidang monomer stirena, akrilonitril butadiena stirena, kopolimer stirena butadiena, dan kopolimer lain berbasis stirena menjadi kerjasama yang bernama Styrolution.[10] Poliuretan Poliuretan BASF terdiri dari kimia uretan yang menjadi bahan baku foam yang digunakan untuk insulasi pada konstruksi, furnitur, pengepakan dan transportasi. Poliamida dan Intermediate BASF adalah produsen monomer poliamida dan poliamida. BASF menjual poliamida 6 dan polimer poliamida 6,6 sekaligus monomernya. Plastik biodegradable BASF merupakan pionir dalam pembuatan plastik biodegradable yang dinamakan Ecoflex. Ecovio, terdiri dari Ecoflex dan asam polilaktat. Produk teknologi tinggi BASF memproduksi berbagai macam produk teknologi tinggi seperti pelapis dan polimer fungsional. Hal ini termasuk juga material mentah untuk deterjen, tekstil, kimia kulit, pigmen, perekat, dan kimia kertas. Industri pasarnya diantaranya otomotif, minyak, kertas, pengepakan, tekstil, produk toilet, deterjen, konstruksi, percetakan, dan industri kulit.



8



Pertanian Divisi pertanian BASF memproduksi produk kimia untuk pertanian seperti fungisida, herbisida, dan insektisida termasuk F500 (piraklostrobin), epoksiconazole, pendimetalin, boscalid, fipronil, dan imidazolinon.[11][12] Bioteknologi BASF bekerja sama dengan Monsanto Company dalam melakukan penelitian dan pengembangan bioteknologi.[13] Migas BASF melakukan eksplorasi migas melalui salah satu divisinya Wintershall Holding AG. Di Eropa Timur dan Tengah, Wintershall bekerjasama dengan Gazprom asal Rusia.



8



Tabel 3.3 Jasa Pengujian Analisa Mikrobiologi Air 3.2 Peralatan Laboratorium 1. Oven



Gambar 3.6 Oven Oven Laboratorium adalahsuatuperalatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. PrinsipKerja : Perubahanlistrikmenjadienergipanas, dimana temperature dalam oven juga tetapkonstandenganalat control thermometer.



14



2. GC (Gas Chromatograph)



Gambar 3.7 Kromatografi Gas Gas Chromatography (GC) adalah teknik analitis yang digunakan secara sangat luas. Digunakan untuk menentukan komposisi campuran zat kimia (sampel), kromatograf gas menggunakan beragam gas dalam operasinya, bergantung pada jenis detektor dan penganalisis tertentu. Gas pembawa digunakan untuk membawa sampel melalui kolom kromatograf gas. Pengotor kritis dalam gas pembawa seperti Air dan Oksigen dapat berinteraksi dengan fase stasioner dan menimbulkan masalah besar seperti noise baseline tinggi dan bleed kolom dalam kromatogram gas keluaran, yang menurunkan kepekaan penganalisis dan mengurangi masa pakai kolom. Prinsipkerja : Alat iniadalah proses partisi (pemisahan komponen). Mula-mula cairan yang diinjeksikan dijadikan gas (melalui pemanasan). Jika dialirkan gas pembawa sebagi fase geraknya, maka molekul cuplikan



15



yang dibawa oleh gas akan tertahan oleh fasa cair. Lamanya penahanan komponen tergantung pada afinitas komponen dengan fasa cair. Bilapenahanannyalemah, maka waktu tambatnya akan lebih cepat, sehingga komponen dapat segera keluar dari kolom. Bila afinitasnya kuat, maka penahanan akan lebih lama, sehingga waktu tambatnya akan lebih lama pula. Sehinggadapatterjadipemisahanzat pada kolom dalam analisis khromatografi gas 3. PH Meter



Gambar 3.8 PH METER PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asambasa suatu larutan. Alat ini digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral. Sementara itu, dalam hal ini pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kada alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari



16



"p" lambang matematika dari negatif logaritma, dan "H" lambang kimia untuk unsur Hidrogen. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+ ] lebih besar daripada [OH- ], maka material tersebut disebut asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [H+ ] lebih kecil daripada [OH- ], maka material tersebut disebut basa, yaitu nilai pH lebih dari 7. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Cara kerja alat ini adalah elektroda pH dimasukkan ke dalam sampel larutan, yang kemudian elektroda akan mendeteksi sampel larutan dan mengubah sinyal dari elektroda pH menjadi sinyal listrik dan outputannya akan dikuatkan oleh rangkaian penguat berupa tegangan analog yang akan dikonversikan oleh Arduino UNO dimana data analog akan diubah menjadi data digital sehingga hasilnya akan ditampilkan pada LCD.



17



4.Spektrofotometer



GAMBAR 3.9 SPEKTRO FOTOMETER Spektrofotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Cara kerja spektrometer secara umum sebenarnya sederhana. Spektrofotometer  memiliki prinsip dengan menembakkan cahaya putih yang kemudian diuraikan menjadi spektrum cahaya melalui cermin prisma. Untuk menggunakan spektrometer modern pun terbilang mudah, karena keseluruhan prosesnya bersifat otomatis. Pertama, pastikan sumber cahaya bisa berfungsi dengan baik. Anda bisa menggunakan lampu natrium sebagai sumber cahaya. Kedua, arahkan spektrometer tepat di hadapan sumber cahaya. Tujuannya adalah supaya cahaya bisa langsung menuju lensa kolimator. Ketiga, anda harus kalibrasikan spektrometer terlebih dahulu. Catat sudut mulamula saat bagian teleskop dan lensa kolimator berada di sumbu yang sama. Keempat, siapkan dan letakkan cermin prisma yang akan diukur indeks biasnya. Kelima, atur teleskop hingga tampak garis-garis



18



spektrum pada setiap panjang gelombang. Keenam, geser teleskop hingga benang silang saling berhimpitan dengan garis-garis spektrum. Ketujuh, catat sudut dispersi yang muncul saat spektrum cahaya telah terlihat jelas. Terakhir, hitung indeks bias cermin prisma berikut panjang gelombangnya. 5 Conductivity Meter (Konduktometer)



GAMBAR 4.0 Conductivity Meter(Konduktometer) Conductivity Meter (Konduktometer) terkait erat dengan pemahaman kita terhadap sifat kimia larutan atau air sebagai satu media penghantar listik yang baik. Dalam hal ini, Conductivity Meter atau Electrical Conductivity (EC) Meter kita dapat defenisikan sebagai alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kemampuan Daya Hantar Listrik (DHL) atau nilai konduktivitas listrik suatu larutan ataupun air dalam suatu perairan. Nilai DHL tersebut bukan faktor yang berdiri sendiri, tetapi sebuah resultan atas jumlah ion serta konsentrasi padatan yang terlarut (Total Dissolved Solid/TDS) di dalam sebuah larutan/air. Dapat dijelaskan bahwa konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya. Artinya, semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk



19



menghantarkan listrik dan sebaliknya. Conductiity dalam hal ini bertolak belakang dengan Resistivity sebagai ketahanan air terhadap aliran listrik. Semakin berkurang resistivity, daya conductivity semakin bertambah. . cara kerjanya. Secara garis besar alat ini terdiri atas dua komponen. Pertama adalah komponen unit (mesin) sebagai sarana kontrol dan pembacaan; Kedua adalah komponen conductivity probe (batang konduktivitas) sebagai sarana pengukuran. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan detektor/sensor yang terdapat dalam conductivity probe. Detektor dimaksud terdiri dari dua bagian, yaitu anoda dan katoda, biasanya dibuat dari bahan inert (tak bereaksi) seperti grafit. Cara kerja dengan detektor sensor pada probe ini, kurang lebih sama dengan alat ukur kualitas air lainnya, seperti DO Meter. Teknis penggunannya, kita mencelupkan conductivity probe ke dalam sampel larutan/air, tidak melebih batas yang ditentukan pada probe. Selanjutnya, probe secara otomatis akan mentrasfer hasil pengukuran ke unit alat untuk diolah dan ditampilkan pada display dengan nilai numerik. Nilai konduktivitas dinyatakan dalam satuan mhos/cm (MΩ/cm)atau Siemens/cm (µS/cm).  6. ORP (Oxidation-Reduction Potential) meter



GAMBAR 4.1 ORP (Oxidation-Reduction Potential) meter



20



ORP Meter adalah alat yang biasa digunakan untuk mengukur potensi oksidasi reduksi (REDOKS) dan konsentrasi pada suatu bahan kimia. Untuk mengoksidasi, bahan kimia akan bereaksi terhadap oksigen. Alat ini akan mengukur potensi reaksi tersebut. Alat ukur ORP ini digunakan secara teratur dalam bidang industri atau bidang usaha spa dan kolam renang. Dengan menggunakan ORP meter ini kita dapat mengukur kandungan klorin bebas dan pH dalam kolam renang secara cepat dan akurat. Untuk perusahaan renang umum, kesehatan dan keselamatan para perenang sangat penting. Oleh sebab itu, penggunaan alat pengukur ORP dan penggunaan alat alat pengukur pH air sangatlah penting. Dalam penggunaanya, alat pengukur ORP ini tidak terbatas dalam industri kolam renang umum saja, tetapi ORP Meter ini banyak digunakan juga dalam bidang Perikanan, peternakan, dan pertanian berbasis air lainnya biasanya memerlukan pengukuran ORP, untuk mengukur pengurangan potensi oksidasi untuk menjamin kesehatan ternak mereka. Pada beberapa industri lain, alga ditanam untuk berbagai tujuan. Alga membutuhkan sekumpulan kondisi yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan petani. Akibatnya, ORP meter dapat digunakan untuk memastikan bahwa kondisi lingkungan yang akan digunakan sudah ideal untuk alga dalam perkembanganya tanpa ancaman spesies invasif.



21



7. Viscometer



GAMBAR 4.3 Viscometer Viskometer (juga disebut Viscosimeter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida. Untuk cairan dengan viskositas yang berbeda dengan kondisi aliran, alat yang disebut Rheometer yang digunakan. Alat ukur kekentalan hanya mengukur dengan satu syarat aliran. Secara umum, baik cairan tetap diam dan benda bergerak melalui itu, atau objek diam dan bergerak fluida melewatinya. Hambatan yang disebabkan oleh gerakan cairan dan permukaan adalah ukuran viskositas. Kondisi aliran harus memiliki nilai yang cukup kecil bilangan Reynolds untuk itu menjadi aliran laminar. Pada 20.00 derajat Celcius viskositas air 1,002 MPa·s dan viskositas kinematik nya (rasio viskositas kepadatan) adalah 1,0038 mm2/s. Nilainilai ini digunakan untuk kalibrasi beberapa jenis viskometer. Prinsip kerja viskometer jenis kapiler ini adalah dengan mengukur kecepatan alir suatu fluida dengan volume tertentu dalam pipa kapiler. Pengukuran viskositas dilakukan secara manual, yaitu dengan menandai waktu alir larutan pada dari tanda batas awal hingga tanda batas akhir suatu tanda yang telah ditentukan



22



BAB IV TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Air Limbah Pengolahan air limbah merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk



menghilangkan



dan



membersihkan limbah hasil industri,



komersial



atau rumah tangga yang terkandung di dalam air sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan tanpa memberkan dampat negatif apapun 4.2 Para Meter Air Limbah 4.2.1 Titrasi Hardness Titrasi Hardness Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Kesadahan air terjadi karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+, atau dapat juga disebabkan adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air yang memiliki sifat sadah ditemukan pada wilayah yang menggunakan sumber air tanah/sumur dimana pada daerah tersebut memiliki lapisan tanah yang mengandung deposit garam mineral, kapur, dan kalsium (Candra, 2007). Berdasarkan kadar kalsium



23



15



terdapat lima tingkatan kesadahan air, berikut adalah tingkat kesadahan air berdasarkan kadungan kalsium: 1) Kesadahan Lunak : 0-50 mg/L 2) Kesadahan Medium : 50-150 mg/L 3) Kesadahan Keras : 150-300 mg/L 4) Kesadahan Sangat Keras :>300 mg/L Kesadahan pada prinsipnya adalah terkontaminasi air dengan unsur kation seperti Na, Ca, Mg. didalam kesadahan yang paling banyak dijumpai adalah air laut. Pada air tawar permukaan umumnya kandungan Ca dan Mg dalam kadar yang tinggi (>200 ppm) CaCO3. Sehingga air yang mengalir pada daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan tinggi. Kesadahan yang tinggi dan mulai berakubat pada peralatan rumah tangga apabila jumlah diatas 100 ml/L. pada kesadahan diatas 300 mg/L dalam jangka waktu yang panjang akan berpengaruh pada manusia dengan ginjal yang lemah sehingga mengalami gangguan pada ginjal. Kesadahan ini dapat digolongkan pada kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara



akan terendap



pada saat



pemanasan. Kesadahan tetap akan lebih permanen di dalam air (Asmadi dkk, 2011).



BAB V METODE ANALISA 5.1 UJI AMONIA 5.1.4



Prinsip analisa



Senyawa ammonia ditetapkan dengan metoda Colorimetri menggunakan metoda Salicylate. Senyawa ammonia bergabung dengan chlorine membentuk monochloramine. Monochloramine bereaksi dengan salicylate membentuk 5aminosalicylate. 5-aminosalicylate dioksidasi dengan adanya katalisator sodium nitroprusside membentuk senyawa berwarna biru. Warna biru tercampur dengan warna kuning dari kelebihan reagent yang ada membentuk warna akhir larutan menjadi hijau 5.1.5



Tujuan



Mengukur kandungan ammonia yang terdapat dalam air dan air limbah (waste water 5.1.3 ALAT DAN BAHAN 1.Volumetric Flask 100 ml 2.Pipet gondok 1 mL 3.Spectrophotometer DR 2800 4.Cuvet Cell 25 ml 5.Glass fiber pad 5.1.4 Prosedur 1.Siapkan alat spectro DR 2800. 2.Pilih program ammonia salicylate 0 – 0.5 mg/L. 3.Siapkan sampel yang telah difiltrasi dengan glass fiber pad. 4.Pipet filtrat sebanyak 1 ml dan encerkan hingga tanda batas dengan menggunakan air reversed osmosis ke dalam volumetric flask 100 ml. 5.Masukkan sampel yang telah diencerkan tersebut ke dalam cuvet Hach 25 ml sampai batas 25 ml. 6.Pada Cell yang lain masukkan 25 ml air revesed osmosis (sebagai blanko).



22



7.Tambahkan pada masing-masing cuvet satu buah Salicylate Reagent Powder, tutup rapat dan balikkan beberapa kali hingga larut. 8.Diamkan selama 3 menit. 9.Tambahkan pada masing-masing cuvet satu buah Ammonia Cyanurate Reagen Powder, tutup rapat dan balikkan beberapa kali hingga larut. 10.Diamkan selama 15 menit, warna hijau akan muncul jika ammonia ada. 11.Taruh cuvet blanko pada kompartemen spectro DR 2800, kemudian tekan ZERO. Tunggu sampai angka menunjukkan angka 0 (nol). 12.Pasang cuvet sampel, kemudian tekan READ. Baca hasil yang diperoleh sebagai mg/l NH3 – N. 13.Disposal. Tuang sisa analisa di dalam fume hood dan bilas dengan air. 5.2 UJI FOSFAT 5.2.1 Prinsip Analisis Uji Fosfat adalah salah satu parameteter uji yang diajukan dalam pengajuan akreditasi FMIPA di laboratorium kimia. Uji ini juga memiliki kelengkapan alat dan bahan yang baik sehingga pelayanan pengujian dilakukan dengan penggunaan spektrofometri yang tersedia. 5.4.1



Tujuan



Tujuan pengecekan ini adalah untuk mendapatkan nilai phospate dalam mg/L PO435.4.2



Alat dan Bahan



1.Volumetric Flask 100 ml 2.Pipet gondok 1 mL 3.Spectrophotometer DR 2800 4.Cuvet Cell 25 ml 5.Glass fiber pad 6.Molibdat Reagen



22



7.Asam Amino Reagen 5.4.3



Prosedur



1.Isi cuvet silinder 25-mL dengan sampel. Tambahkan 1 mL molybdate reagent lalu 1 mL amino acid reagent. Tutup dan bolak balikkan cuvet beberapa kali agar tercampur merata. Set timer 10 menit. Warna berubah perlahan menjadi biru muda. 2.Isi cuvet silinder 10-mL dengan sampel sebagai BLANKO. 3.Ketika pas 10 menit baca hasilnya di spectro. Pilih modul [ P amino acid 0-30.00 mg/L]. Perhatikan, bahwa warna biru yang dihasilkan akan bertambah pekat seiring waktu. Jadi pastikan selalu baca tepat di 10 menit. 4.Taruh kuvet blanko di dalam kompartemen – tekan ZERO. Gantikan dengan kuvet sampel tekan READ. Catat hasil pembacaan sebagai nilai phosphate dalam mg/L.



22



23



5.2.Uji Mixed Liqour Suspended Solid (MLSS) 5.3.1



Prinsip Analisa



Uji MLSS (Mixed Liqour Suspended Solid) merupakan uji untuk mengetahui



konsentrasi



padatan



berupa



padatan



organik



dan



mikroorganisme yang terkandung di dalam reaktor, dan nilai MLVSS (Mixed Liqour Volatile Suspended Solid) adalah pendekatan untuk jumlah populasi bakteri. 5.3.2



Tujuan



Tujuan pengecekan ini adalah untuk mengetahui berat padatan organik (volatile solid) dalam residu solid (MLSS)-. 5.3.3



Alat dan Bahan



1.



Wadah alumunium Foil



2.



Pipet tetes



3.



Penjepit pingset



4.



Kertas saring



5.



Oven



6.



Tanur



7.



Neraca Analitik



8.



Sarung Tangan



5.3.4



Prosedur



1. Furnace di-set pada temperatur 550oC 2. Lakukan pengecekan MLSS (GD/WI/503). 3. Ambil glass fiber (Wt) pada pengecekan MLSS - GD/WI/3023, untuk dipakai lagi pada pengecekan MLVSS ini. 4. Letakkan glass fiber tersebut (poin 3.3) ke dalam wadah alumunium foil. Timbang bersamaan, catat sebagai Wo 5. Masukkan wadah alumunium foil dan glass fiber ke dalam furnace. Gunakan sarung tangan tahan panas dan capit panjang.



24



6. Setelah 30 menit keluarkan wadah alumunium foil dan glass fiber dari dalam furnace. Gunakan sarung tangan tahan panas dan capit panjang. 7. Diamkan alumunium foil sejenak untuk menurunkan suhu. 8. Timbang wadah alumunium foil dan glass fiber tadi >> catat sebagai Wf 5.4. Uji kadar Solid Content (SC) 5.4.1



Prinsip Analisa Ratio berat sampel latex sesudah dipanaskan, dengan berat sampel sebelum dipanaskan lalu dikali 100% menunjukkan kandungan padatan (solid content) sampel latex. Prosedur analasia mengacu pada standard DIN ISO 3251



5.4.2



Tujuan  untuk mengetahui kadar polimer yang terkandung pada produk jadi. Sampel akan dipanaskan pada oven 100°C-140°C dengan tujuan mengevaporasi air yang terkandung pada produk jadi sehingga didapatkan berat polimer yang terkandung.



5.4.3



Alat dan Bahan



1.Cawan aluminium foil, d = 5 cm, t = 1 cm, 2 buah, teridentifikasi 2. Spatula stainless-steel, 1 buah atau pipet disposibe 3. Pinset, 1 buah, pinset panjang 1 buah 4. Oven bersuhu 140°C, 1 buah 5. Timbangan analitik (0.0000 desimal), 1 buah



6. Timer



5.4.4 Prosedur 1. Metode Standar 2. Sampel latex disiapkan



25



3. Lakukan ZEROING/ Tare pada timbangan analitik 4. Timbang cawan alumunium dan catat sebagai (W0). 5. Lakukan ZEROING (Tare). 6. Teteskan sampel latex ke dalam cawan aluminium sebanyak kurang lebih 1.5 g, lalu dicatat beratnya sebagai Ws(g). 7. Keluarkan alumunium foil dari timbangan, lalu sampel latex diratakan dengan cara memiring-miringkan cawan, sehingga sampel menutupi seluruh dasar cawan aluminium dengan merata. 8. Sampel latex dipanaskan dalam oven, dengan suhu konstan 140 + 1°C selama 30 menit + 2 menit (waktu tercatat) 9. Setelah 30 menit, cawan alumunium dikeluarkan dari oven dan didinginkan pada suhu ruangan 10. Lakukan ZEROING/Tare pada timbangan 11. Cawan ditimbang dan beratnya dicatat sebagai Wt(g)



BAB VI DATA DAN PEMBAHASAN 6.1 DATA PENGAMATAN 6.2 PEMBABASAN Kegiatan PKL dilaksanakan mulai tanggal 21 November 2022 sampai dengan 23 Desember 2022. Di PT BASF Indonesia, menganalisa sampel Air Limbah dan sampel Latex 6.2.1. Pembahasan kualitatif Sampel Air Limbah 1. AMONIA



BAB VII KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan Setelah melakukan kegiatan prakerin di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Banten pada tanggal 15 Oktober sampai 13 November 2020 dan melakukan pengujian di laboratorum, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Analisa mangan (Mn), didapat hasil pengujian kadar Mn tertinggi sebesar 7 mg/L. sedangkan hasil pengujian Mn terendah sebesar 4 mg/L. secara umum analisa Mn memiliki ambang batas