Laporan PKL Fauzan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PT SANWA PARTS INDONESIA PROSES PRODUKSI KOMPONEN DI PT SANWA PARTS INDONESIA



Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Di SMK NEGRI 2 CIMAHI Tahun pelajaran 2022/2023



Oleh Nama peserta didik : FAUZAN GHANI APRIYADI NIS : 101904668 Kelas : XII TEKNIK PERMESINAN A



PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 CIMAHI JL. Kamarung km.1,5 no.69 kel. Citereup kec.cimahi utara Kota cimahi 40512 i



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT SANWA PARTS INDONESIA Laporan Praktik Kerja Lapangan Proses produksi komponen Ini telah diteliti, disetujui dan disahkan Di PT SANWA PARTS INDONESIA Pada tanggal 2 Desember



NAMA



:FAUZAN GHANI APRIYADI



NIS



:101904668



KELAS



:XIII TWKNIK PERMESINA A



KOMPETENSI KEAHLIAN : PERMESINAN



Mengetahui/menyetujui :



Laporan ini disetujui oleh : Pimpinan DUDIKA PT SANWA PARTS INDONESIA



Pembimbing DUDIKA PT SANWA PARTS INDONESIA



CATUR WIDYASTUTI



ABU HASANUDIN



ii



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT SANWA PARTS INDONESIA Laporan Praktik Kerja Lapangan Proses produksi komponen Ini telah diteliti, disetujui dan disahkan Di SMKN 2 CIMAHI Pada tanggal 2 Desember NAMA



: FAUZAN GHANI APRIYADI



NIS



: 101904668



KELAS



: XIII TEKNIK PERMESINAN A



KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PERMESINAN



Laporan ini disetujui oleh : Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika



Pembimbing Sekolah



DADAN MAHDAN M.Pd. NIP 19760701 200801 1007.



YAYAT SUDRAJAT



Mengetahui, Kepala Sekolah Kejuruan Negeri 2 Cimahi



AGUS PRIYATMONO NUGROHO, S.Pd,M.si NIP.19630410 199802 1 00



iii



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas segala nikmat yang selalu ia limpahkan kepada hamba-Nya. Karena tanpa izin nya penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri ini. Dan tidak lupa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu terlimpah curahkan padanya. Meskipun banyak kesulitan yang di alami penyusun. Tetapi penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan laporan ini dengan sebaik baik nya. Penyusun sadar dan meminta maaf bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini penyusun akan mengucapkan berterima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang sudah mendukung dan memberi motivasi secara lahir dan batin 2. Bapak Agus Priyatmono selaku kepala sekolah 3. Bapak Dadan selaku ketua kompetensi keahlian Mekatronika 4. Bapak Yayat selaku pembimbing dari pihak sekolah 5. Bapak Eldi dan Bapak Dindin selaku HRD yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan praktik kerja lapangan 6. Ibu Nani selaku Supervisor produksi yang selalu mengawasi dilapangan 7. Bapak Abu selaku sebagai pembimbing di pihak perusahaan 8. Bu Lina selaku Leader yang telah membantu menyusun laporan ini 9. Bu Eli selaku leader yang telah mengawasi di lapangan 10. Semua karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan dan bimbingan langsung yang berhubungan dengan praktik kerja lapangan Penyusun sadar dan meminta maaf bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Penyusun sangat berterima kasih dengan kritik dan saran dari semua pihak agar penyusun dapat lebih baik lagi dalam membuat laporan.



Cimahi, 2 Desember 2022



Anto Alpira iv



DAFTAR ISI



PROSES PRODUKSI KOMPONEN..................................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iv DAFTAR ISI........................................................................................................................................v BAB I....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN................................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1 1.2



TUJUAN...............................................................................................................................2



1.3 MANFAAT.................................................................................................................................2 1.4 LOKASI,WAKTU DAN PELAKSANAAN.............................................................................3 BAB II..................................................................................................................................................4 2.1 SEJARAH PERUSAHAAN......................................................................................................4 2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN...................................................................................................5 2.3 STRUKTUR PERUSAHAAN...................................................................................................5 2.4 TUJUAN DAN FUNGSI PERUSAHAAN...............................................................................8 BAB III.................................................................................................................................................9 KAJIAN TEORI..............................................................................................................................9 BAGIAN-BAGIAN PROSES PRODUKSI..................................................................................10 BAB IV.................................................................................................................................................17 4.1.Sumber daya yang tersedia.....................................................................................................18 4.2.Prosedur pemeliharaan peralatan............................................................................................20 4.3.Hasil pengamatan (masalah yang muncul selama PKL)......................................................21 4.4.Pemecahan masalah.................................................................................................................22 BAB V...................................................................................................................................................24 PENUTUP.............................................................................................................................................24 5.1. Kesimpulan.............................................................................................................................24 5.2.SARAN.....................................................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................26 LAMPIRAN...........................................................................................................................................27 v



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK NEGERI 2 CIMAHI sebagai salah satu sekolah dengan jenjang pendidikan 4 tahun sesuai dengan peraturan mewajibkan peserta didiknya untuk melaksanakan kegiatan PKL minimal 6 bulan di tempat PKL yaitu di Dunia Usaha/Dunia Industri yang telah ditunjuk. Peserta didik selama melaksanakan PKL di Dunia Usaha/Dunia Industri diwajibkan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh industri sehingga diharapkan peserta didik belajar untuk dapat mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaan PKL peserta didik dibimbing oleh pembimbing dari Dunia Industri dan sekolah, sehingga diharapkan kegiatan peserta didik dapat terpantau oleh pihak Industri dan sekolah. Dan dalam pelaksanaannya sekolah akan melaksanakan kegiatan monitoring ke tempat industri untuk memantau kegiatan peserta didik Dalam kegiatan peserta melakukan kegiatan pkl dalam bentuk laporan mengenai (PROSES PRODUKSI KOMPONEN) Dalam laporan ini, berisi landasan teori dan kegiatan yang mana produksi komponen menjadi acuan untuk bahan penelitian dalam laporan ini.



1



1.2 TUJUAN Tujuan PKL atau Praktik Kerja Lapangan Maksud praktek kerja lapangan yang diwujudkan dalam kerja di suatu perusahaan, selain sebagai salah satu syarat tugas akhir dari Praktek Kerja Lapangan itu sendiri, adapun tujuan lain diadakannya pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan antara lain : 



Membantu Siswa untuk memiliki wawasan karier, memilih bidang karier yang ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dalam lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahliannya.







Membantu Siswa untuk mengembangkan potensi dan keterampilannya agar menjadi warga negara dan warga masyarakat yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.







Memberikan kesempatan yang luas kepada Siswa untuk mampu mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui berbgaai pekerjaan di dunia kerja.  







Mempersiapkan Siswa untuk produktif dan dapat langsung bekerja dibidang yang telah ditekuni dan dipelajari melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.







Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa.



1.3 MANFAAT



Terdapat beberapa manfaat bagi siswa yang melaksanakan Praktek kerja lapangan ini manfaat-manfaat tersebut diantaranya : 1. Menambah pengalaman siswa tentang dunia ketenagakerjaan 2. Menyiapkan mental siswa sebelum memasuki dunia kerja 3. Menciptakan siswa yang mempunyai daya saing 4. Memperkokoh link and match atau kerja sama antara SMK dengan industri Pelaporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk: 1.



Sebagai media pertanggung jawaban siswa setelah melakukan PKL



2.



Sebagai arsip sekolah



3.



Sebagai referensi keilmuan untuk angkatan setelahnya 2



1.4 LOKASI,WAKTU DAN PELAKSANAAN Tabel 1.1 waktu pelaksanaan pkl.



HARI



JAM MASUK



JAM



JAM PULANG



ISTIRAHAT MINGGU SENIN



07.00



12.15



15.30



SELASA



07.00



12.15



15.30



RABU



07.00



12.15



15.30



KAMIS



07.00



12.15



15.30



11.30



15.30



JUM`AT



07.00



SABTU



NOTE : Colling Break 5 menit setiap jam 09.20 dan 14.00 Pelaksanaan praktik kerja lapangan di PT SANWA PARTS INDONESIA Di lakukan selama 6 bulan yaitu mulai dari tanggal 4 juli 2022 sampai 4 Desember 2022.



LOKASI PT SANWA PARTS INDONESIA Jl. Batujajar Permai I No.3, Giriasih, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40553



3



BAB II



GAMBARAN UMUM



2.1 SEJARAH PERUSAHAAN



Sejarah Perusahaan PT.Sanwa Parts Indonesia berdiri pada tanggal 18 desember 1997 dan mengalami perkembangan cukup pesat hingga saat ini. A. LOKASI PERUSAHAAN Tempat dan Kedudukan Perusahaan PT.Sanwa Parts Indonesia bertempat dikawasan industri Batujajar Permai I NO.3 Padalarang – Bandung. Kedudukan PT.Sanwa Parts Indonesia yaitu sebagai foreign company (Penanaman Modal Asing). B. Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan Pada tanggal 18 februari 1997 mendapat akta notaris Tien Norman Lubis No.59/19 dan mendirikan PT.Sanwa Parts Indonesia. Kemudian pada tanggal 18 Desember 1997, Direktotat Peradilan Republik Indonesia memberikan izin pendirian PT. Sanwa Parts Indonesia dengan SK No.C2-13.339.HT.01.01.TH.97 dan tambahan berita RI, pada tanggal 25 Agustus 1998 PT. SPI. N0. 4879 Thn 1998. C. Bidang Pekerjaan Perusahaan PT.Sanwa Parts Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang komponen – Komponen elektronik. Dan untuk mengatasi permintaan – permintaan dari konsumen, dilakukanlah beberapa pengembangan pelayanan yang memberikan dorongan yang sangat berarti bagi perusahaan. D. Slogan PT. Sanwa Parts Indonesia Q :QUALITY (kualitas kerja, Kualitas Produk) C :COST (Penghematan Biaya, Pengeluaran, Peningkatan Produktivitas, Penurunan Produk, Pemborosan waktu/kerja) D : DELIVERY Upaya memperoleh profit yang tinggi dengan tindakan dan pemahaman. (Kerja tepat waktu, Product tepat waktu) S : (Bekerja dengan tepat, Tidak hanya memikirkan diri sendiri) S : ( Bertindak dengan cepat dalam pikiran)



6S IS THE BASE OF QUALITY 4



SEIRI : ATUR BARANG BARANG DAN TEMPATKAN SECARA RAPI DI TEMPAT NYA MASING MASING SEITON : SEMUA RUANGAN DAN TEMPAT HARUS SELALU RAPI SEIKETSU : KEBERSIHAN (SEMUA TEMPAT HARUS BERSIH) SEISOU : BERSIHKAN TEMPAT KERJA SENDIRI SHITSUKE :DISIPLIN (PATUH PERATURAN) SAFETY : KEAMANAN (CARA KERJA YANG AMAN) 6S TO MAKE YOUR JOB EASIER (6S , MEMBUAT KERJA ANDA LEBIH MUDAH)



2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN



Kegiatan pokok di perusahaan ini sehari-harinya memproduksi sebuah sparepart untuk memenuhi permintaan costumer. Setiap Line memproduksi sparepart yang berbeda-beda tergantung permintaaan costumer. Produksi barang yang dikeluarkan sekitar 20.000-40.000 pcs per harinya. Barang yang dibuat dimulai dari pemasangan setiap bagian dan jumlah proses nya berjumlah 16 proses.



2.3 STRUKTUR PERUSAHAAN



Penulis meminta maaf karna tidak bisa memberikan data dari organisasi PT SANWA PARTS INDONESIA dengan spesifik, namun penulis akan memberikan data organisasi yang biasa ada dalam suatu perusahaan Jenis Struktur Organisasi Perusahaan



Tanpa adanya struktur organisasi perusahaan, maka tidak ada orang yang menjadi atasan, bawahan, pemegang keputusan, pemilik tanggung jawab penuh, dan sebagainya. Ada beberapa jenis struktur organisasi perusahaan yang biasa digunakan oleh beberapa perusahaan di Indonesia, di antaranya:   Struktur Organisasi Fungsional



Jenis struktur organisasi perusahaan yang pertama adalah struktur organisasi fungsional. Jenis ini merupakan yang paling umum dan sering digunakan oleh perusahaan.



5



Pembagian peran dalam struktur organisasi perusahaan ini dibagi berdasarkan fungsi manajemennya. Misalnya seperti bagian keuangan, bagian produksi, bagian HRD, bagian pemasaran, dan lainnya.



Gambar 2.1



Struktur Organisasi Divisional



Selanjutnya ada jenis struktur organisasi perusahaan divisional yang biasa digunakan oleh perusahaan dengan skala menengah ke atas. Pembagian peran pada jenis struktur ini adalah dengan mengelompokkan ke dalam kesamaan produk, layanan, pasar, letak geografis, atau unsur lainnya. Pembagian ini dikarenakan biaya operasional yang lebih tinggi. Misalnya, dalam satu divisi terdapat tiga jenis manajer yang mengurusi satu produk utama namun dengan produk yang berbeda. Dalam divisi perangkat keras, ada tiga manajer yang bertanggung jawab untuk produk smartphone, tablet atau PC, dan laptop.



6



Gambar 2.2 Struktur Organisasi Metriks



Satu lagi jenis struktur organisasi perusahaan yang biasa digunakan adalah struktur organisasi metriks. Jenis struktur yang satu ini biasanya membagi perannya atas siapa yang mengerjakan proyek apa. Jenis struktur organisasi perusahaan ini dipimpin oleh Direktur dan dibawahi oleh para manajer proyek yang dikembangkan oleh perusahaan. Peran manajer inipun dibagi menjadi kelompok. Misalnya manajer produksi, manajer quality control, manajer engineering, manajer logistic, hingga manajer planning.



Gambar 2.3 7



Jenis Jabatan dalam Struktur Organisasi Perusahaan Biasanya, dalam jenis struktur organisasi perusahaan ada beberapa nama jabatan yang akan selalu ada. Namun hal ini tergantung pada kebijakan perusahaan. Beberapa di antaranya adalah: 1. Direksi Pada struktur organisasi perusahaan, Direksi bertanggung jawab dan memiliki kewenangan untuk mengurus perseroan terbatas. Posisi Direksi menempati tingkatan paling atas pada setiap jenis struktur organisasi perusahaan. Tidak hanya itu, jajaran Direksi juga harus mampu untuk mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambilnya. Fungsi dari jabatan ini dalam struktur organisasi perusahaan adalah untuk menentukan arah perusahaan dan juga untuk mengatur jadwal kegiatan perusahaan. 2. Direktur Utama Berbeda dengan Direksi, jabatan Direktur Utama dalam struktur organisasi perusahaan memiliki wewenang untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan dan program umum perusahaan sesuai dengan wewenang yang sudah diberikan. Direktur Utama juga turut andil dalam memajukan dan mengembangkan perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, posisi ini memiliki tanggung jawab atas semua dewan dan komite eksklusif perusahaan. 3. Direktur Jabatan Direktur pada struktur organisasi perusahaan berada di bawah posisi Direktur Utama. Biasanya setiap perusahaan memiliki lebih dari tiga direktur untuk memimpin beberapa divisi di perusahaan. Tugas yang diemban pun tergantung pada divisi yang dipimpinnya. Misalnya, pada struktur organisasi perusahaan Anda terdapat direktur pemasaran, maka tugasnya adalah untuk mengatur proses pemasaran produk perusahaan. 4. Manajer Dalam struktur organisasi perusahaan, jabatan Manajer memiliki tanggung jawab untuk mengintegrasikan berbagai macam variabel dan karakteristik karyawannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Tugas seorang manajer adalah untuk membuat pengarahan dan keputusan, kebijakan, sebagai supervisor, dan membantu mengembangkan potensi karyawan untuk memajukan perusahaan



2.4 TUJUAN DAN FUNGSI PERUSAHAAN



Perusahaan didirikan dengan tujuan utama yaitu untuk mencari keuntungan dengan memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan 8



BAB III KAJIAN TEORI



PT SANWA PARTS INDONESIA Memproduksi beberapa komponen dan komponen tersebut harus melalui beberapa proses untuk mencapai finish good (siap di pakai) Dalam beberapa proses produk harus memenuhi syarat agar bisa melanjutkan ke proses berikutkannya, jika produk memenuhi syarat maka di nyatakan OK sedangkan jika produk tidak memenuhi syarat maka di nyatakan NG (NOT GOOD) NG merupakan suatu kondisi dimana produk tidak memungkinkan untuk melanjutkan proses berikutkan, dalam setiap proses memiliki NG yang berbeda beda. NG terbagi menjadi 2, yaitu NG scrap dan NG repair NG scrap merupakan produk yang tidak bisa melanjutkan ke tahap apapun lagi (produk gagal), sedangkan NG repair adalah produk yang tidak lulus syarat namun masih bisa di perbaiki sehingga bisa mencapai syarat untuk lulus Selain itu sebelum melakukan kegiatan produksi, pekerja dan siswa pkl wajib melaksanakan 6S, yaitu mengatur barang dan menempatkan secara rapi di tempatnya masing masing, khususnya merapikan tempat kerja sendiri, dan semua ruangan maupun tempat harus selalu rapi. Dalam melakukan kegiatan produksi sangat di sarankan untuk mengenakan perlengkapan agar mengoptimalkan jalannya pekerjaan , seperti 1.TOPI Di PT SANWA PARTS INDONESIA pada bagian produksi di wajibkan memakai topi, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi rambut ke produk yang akan dijual 2.FINGER COVER



Finger cover merupakan suatu alat pelindung jari Tujuan pemakaian finger cover di bagian produksi agar produk tidak bersentuhan langsung dengan jari pekerja, dan menjaga kebersihan produk Setelah itu di wajibkan bagi seluruh pekerja untuk mengisi starting check terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan produksi 9



Starting check merupakan pengisisan data pengunaan alat yang di gunakan pada setiap proses. bertujuan untuk mempermudah pengecekan alat alat produksi Karena alat yang di gunakan pada setiap proses berbeda maka starting check yang digunakan pun berbeda



BAGIAN-BAGIAN PROSES PRODUKSI



Dalam bagian produksi komponen di PT Sanwa Parts Indonesia line TLV terdapat 14 proses bagian yang berjalan sehari-harinya yaitu, : 1. Bobbin assy



9. Drying



2. Insert pin



10.Pin press



3. Coiling



11.Visual check



4. Cutting



12. HVT Check dan L check



5. Hige Cut



13. Check pin



6. Soldering



14. Packing



7. Stamping 8. Glue apply Penulis akan menjelaskan hanya 5 bagian proses awal produksi pada PT SANWA PARTS INDONESIA : 1.



BOBIN ASSY Bobin assy merupakan bagian proses pertama pada produksi komponen di PT SANWA, yang memiliki 2 material yaitu : BOBIN dan CORE BOBIN adalah salah satu material awal yang menjadi tempat untuk lilitan/wire. CORE adalah material yang digunakan pada bobbin assy, ada dua model core yang digunakan yaitu: -MA100 -MA070



Pada proses pertama ini dilakukan pemasangan material bobin dan core menjadi bentuk awal produk kemudian alat yang digunakan yaitu : -Mesin bobin core assy automatic, -Box NG,



- jig



-Box OK,Assy STARTING CHECK :  Check material sebelum digunakan 10



 Check expired data material dengan melihat pas IQC  Posisi core pada jig bagian yang lebih lebar yang ada dot berada diatas  Apabila terjadi hal yang abnormal segera matikan pengatur udara dan tekan tombol emergency



LANGKAH KERJA : 1. Siapkan dan masukkan bobin ke tempat bobin 2. Pastikan bobin berjalan pada rel nya dengan baik (bobin tidak tersendat direl) 3. Core berjalan pada relnya dengan baik (core tidak tersendat rel) 4. Tekan tombol power , lalu tekan switch ON/OFF, kemudian nyalakan angina, dan mulai pengerjaan 5. Pastikan jig assy,rel,core,rel bobin,jarum tidak patah dan selang hold bobin core assy berjalan lancer 6. Pastikan posisi core yang hendak diassy pada posisi yang benar (core yang lebih tebal atau lebal berada diatas) 7. Pastikan compressor berjalan dengan baik,selang angina dapat meniup bobin 8. Pastikan karet convesor berjalan dengan baik sampai ujung ke tray OK 9. Siapkan tray OK untuk produk after assy NG BOBIN ASSY Ada beberapa NG pada bobin assy yaitu : -Bobin Broken Terdapat NG pada bobin assy yaitu bobbin broken Bobin broken merupakan cacat,berlubang atau patah pada material bobin sehingga tidak lulus pada proses berikutnya -bobbin broken di bagian pinggir



-Bobbin Gap/renggang >0.8mm



-Core Broken kedalaman 0.5 mm



-Salah pemasangan posisi core



2.



INSERT PIN



11



Insert pin merupakan proses pemasangan pin kedalam bobin assy ,dalam proses ini ada syarat agar produk OK yaitu penyimpanan pada rel bobin assy lurus, dan posisi lubang pin pada bobin menghadap keatas Material yang digunakan yaitu: -



Bobin assy



-



Pin



Alat yang digunakan : -



Mesin insert pin bobin assy automatic,



-



Box NG,



-



Box OK,



-



Assy jig,



-



Tension meter



STARTING CHECK :  Check material sebelum digunakan dan check masa expire material dengan melihat pas IQC  Pastikan di area out after insert pin tidak ada produk/kosong(pada awal kerja atau pergantian jenis core)  Check posisi wire pin masuk pada nozlenya (tidak ada wire pin yang melipat atau dented)  Pada saat pengecheckan tension wire angka pada display menunjukkan angka 0 kg, pasangkan wire pada push pull gauge lalu Tarik  Pastikan kondisi mur harus rapat dan tidak longgar  Pastikan pada jalur output terpasang cover dan stopper (stopper harus berfungsi menahan/mengurangi kecepatan laju produk yang keluar) LANGKAH KERJA : 1. Lepaskan spacer (bantalan) 2. Nyalakan power 3. Tombol change over berada pada posisi auto 4. Jalankan mesin dengan menekan tombol hijau dan tombol merah untuk memberhentikan mesin 12



5. Masukkan bobin assy dengan cara menyimpan lurus (pada Gb) 6. Pisahkan bobin assy yang sudah di insert pin pada plastic, pada tray jika diperlukan 7. Masukan produk after insert pin ke dalam plastic dan beri indikasi produk (QTY,jenis core,dll) NOTE : Spec assy after insert pin OK : spec panjang pin A. 1.8 ~ 2.1 mm B. 12.8 ` 13.2 mm



NG INSERT PIN Terdapat NG pada proses insert pin yaitu, :



3.



-



Pin loss



-



Pin pendek/panjang



-



Posisi penyimpanan bobin assy miring



-



Posisi penyimpanan bobin salah



Coilling Coilling merupakan proses Pelilitan wire pada bobbin sesuai dengan karakteristik produk. hasil coiling dicheck 1x sehari sebanyak 2 pcs untuk memastikan jumlah lilitan dan lilitan pada pin benar sesuai setting mesin



Material yang digunakan yaitu : -



After Insert pin



- Wire



-



Mesin coiling ( RX ),



- Gunting dan



-



Box NG



Alat yang digunakan :



NG COILLING NG pada proses coilling yaitu : 13



-



Lilitan tidak rapih Lilitan tidak rapih tapi tidak longgar



-



Big body Lilitan melebihi slide/lilitan tidak melebihi slide tapi berbentuk pyramid



-



Lilitan longgar A Lilitan longgar diantara coilling



-



Lilitan longgar B Lilitan longgar di area lead wire



-



NG slide A Lead wire masuk slide/menumpang di slide pada posisi start/finish



-



NG slide B Lead wire yang tidak termasuk ke slide posisi start



-



NG slide C Lead wire yang tidak termasuk ke slide pada posisi finish



-



NG slide D Salah perpindahan slide diarea coilling /wire diarea coilling menumpang di slide



-



Wire Terjepit Sisa makitsuke yang terlilit oleh wire coilling/sampah wire yang terlilit oleh wire coilling



-



Wire putus A Lilitan coilling tidak ada/wire putus diarea coilling



-



Wire putus B Wire putus diarea makitsuke



-



Makitsuke less Lilitan makitsuke kurang dari satu lilitan



4.



Cutting Cutting merupakan proses memotong sisa wire yang terlalu panjang pada after coilling 14



Material yang digunakan : -



After coiling



Alat yang digunakan : -



Gunting kuku



-



Tray,



-



Box NG



STARTING CHECK :  Gunting kuku OK , ujung pisau tidak tumpul/patah (pisau atas dan bawah tidak sama)  Kepala pisau lurus  Ujung hook memiliki celah  Ujung pisau gunting kuku tidak melengkung



LANGKAH KERJA : 1.



Tekan lilitan makitsuke pada ke 4 pin product (yang litur) menggunakan hook



2.



Cek kondisi hasil penekanan , pastikan lilitan makitsuke OK tidak litur



3.



Cutting wire cutlong potong menggunakan gunting kuku (potong cutlong pada ke 4 pin) posisi gunting kuku bagian rata yang menempel ke wire



4.



Check kondisi makitsuke hasil cutting, pastikan tidak cutlong dan tidak wire putus check pada posisi : Tampak atas , tampak depan dan belakang, tampak samping kiri dan kanan



NG CUTTING NG pada proses cutting yaitu : -



Wire cut long Lilitan yang terlalu panjang



5.



Wire putus



PIN PRESS HIGE Pin press Hige merupakan proses Pengepresan pin pada product/ Pengeluaran pin pada bobbin, dan pemotongan sisa wire makitsuke. Produk OK jika Pin rata dan 15



panjang sesuai spec Lilitan tidak turun dan tidak Cut Long dan Panjang pin tidak melewati batas minimal/ maksimal Jig. Material yang digunakan : -



Product after coiling / After Cutting



Alat yang digunakan : -



Mesin Air Press,



-



jig Press,



-



Tray,



-



Box NG,



-



Caliper



STARTING CHECK :  Check semua kondisi mesin pin press swtting air preasure OK, ketinggian press jig OK  Check selang angin pada mesin air press, tidak bocor dan setting tekanan angina  Check kondisi jig bisa digunakan dan tidak inspire date  Check jarak diantara jig sesuai spec 15.5 ~ 15.7 mm (pengukuran dilakuka PE 1 minggu sekali)  Pastikan press mesin tidak gap saat melakukan pressing product  Bersihkan /check area kolong /bawah mesin, pastikan tidak ada sampah wire dan sisa produk yang tertinggal , lakukan pembersihan pada saat sebelum dan sesudah bekerja dan setiap pergantian model  Jika menemukan produk yang tertinggal dikolong/bawah mesin , masukkan ke dalam box NG jatuh



LANGKAH KERJA : 1.



Masukkan produk after coilling pada jig pin press



2.



Pastikan posisi penyimpanan produk pada jig lurus (bobin lurus)



3.



Masukkan jig pin press yang telah di isi produk ke dalam mesin press dan pastikan posisi jig masuk kedalam mesin (stopper jig menyentuh stopper mesin)



4.



Kemudian tekan ke 2 tombol on untuk mengepress pin pada produk 16



5.



Setelah ke 2 tombol on OK lakukan proses press pin



6.



Ambil produk yang telah di pin press(hige) dengan cara gerakan kedepan 1x, kebelakang 1x, lalu Tarik lurus vertikal ke atas dan simpan pada tray



7.



Simpan produk OK after hige cut, ke dalam tray solder



8.



Check panjang pin after hige cut menggunakan jig panjang pin. Pengecheckan dilakukan 2 jam sekali/perubahan setting mesin/perubahan equipment (per jig pocket), hasil pengecheckan direcord di form pengecheckan panjang pin hige cut



NG PIN PRESS HIGE Beberapa NG hige yaitu : -



Pin un balance Pin pendek/panjang sebagian atau pin tidak rata



-



Pin tidak keluar



-



Litur Lilitan wire pada pin menyusut kebawah



【Point Pengecekan Abnormal】 1.Jika ditemukan Abnormal langsung lapor ke Leader,Lakukan Abnormal Quality



Treatement sheet harus sesuai dengan list Abnormal Qty



2.Ketidaksesuain yang terjadi dibuat Abnormal Quality Treatement Sheet Kemudian dilakukan analisa penelusuran dan perbaikan 3. Jika ada product jatuh, masukan ke box NG Jatuh Itulah beberapa bagian awal dari proses produksi komponen di PT SANWA , penulis hanya dapat menjelaskan beberapa bagian awal saja, penjelasan bagian proses selanjutnya dilanjutkan oleh rekan siswa PKL penulis.



BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 17



4.1.Sumber daya yang tersedia Dalam dunia industri, terdapat sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perusahaan diantaranya, : 1. Man (Manusia) Dalam ilmu manajemen, faktor man atau manusia menjadi faktor utama dan paling menentukan. Hal ini karena manusia lah yang menyusun tujuan dan melakukan semua proses untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, jika tidak ada faktor yang satu ini, maka tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai meskipun faktor lainnya tersedia. Ada sejumlah faktor yang harus Anda perhatikan ketika memperhatikan sumber daya manusia. Anda harus memperhatikan faktor struktur organisasi, analisis jabatan, aturan tugas dan tanggung jawab, kebutuhan jabatan, serta kebutuhan perekrutan. 1



Money (Uang)



Uang merupakan modal yang dibutuhkan untuk membayar seluruh tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu, uang juga diperlukan untuk membeli bahan baku, biaya transportasi, membayar listrik, biaya administrasi dan biaya operasional perusahaan lainnya. Intinya, jenis Sumber daya yang satu ini diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk membiayai kegiatan manajemen operasional usaha, baik itu untuk kegiatan penjualan maupun produksi. 2



Material (Fisik)



Material merupakan Sumber daya yang bisa berbentuk sarana prasarana atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Manfaat yang pertama yaitu perusahaan bisa memiliki standarisasi bahan, seperti dalam hal ukuran, jumlah, merek dan jenis bahan baku. Selain itu, perencanaan sumber daya usaha material juga bermanfaat untuk mengetahui pemasok bahan baku yang sesuai dan memiliki harga yang bersaing. 18



Perencanaan Sumber daya material juga berguna untuk menghitung harga pokok penjualan yang nantinya dijual oleh perusahaan. Beberapa material bagian produksi PT Sanwa Parts Indonesia diantaranya : 1. Core 2. Bobbin 3. Wire 4. Timah 5. Glue 6. Tray (tampat penyimpanan produk) 7. Kardus packing dll



3



Machine (Teknologi)



Mesin atau teknologi juga dibutuhkan untuk mengubah bahan baku mengubah produk yang siap jual. Jika perusahaan menggunakan teknologi atau mesin yang menarik, maka perusahaan tersebut bisa bersaing dengan kompetitornya. Oleh karena itu, mesin adalah sumber daya usaha yang krusial dalam proses produksi, khususnya jenis usaha yang membutuhkan alat atau mesin untuk menghasilkan produk yang siap jual. Sebagai contoh sumber daya mesin di PT Sanwa Parts Indonesia yaitu : 1. Mesin automatic bobbin 2. Mesin ACM (Coilling) 3. Mesin Hige Cut 4. Mesin soldering 5. Mesin pin press 6. Mesin index



19



4



Method (Metode)



Metode merupakan tata kerja yang perusahaan gunakan, baik membuat produk atau mengelola sumber daya perusahaan lainnya. Pihak manajemen perusahaanlah yang bertanggung jawab terhadap sumber daya metode ini. Jika metode kerja yang digunakan sesuai standar, maka pekerjaan bisa berjalan dengan efisien dan efektif.



5



Market (Pasar)



Jenis sumber daya usaha lainnya yaitu market atau pasar. Pasar merupakan kumpulan penjual dan pembeli yang melakukan transaksi terhadap sebuah jasa atau produk. Pemasaran adalah Sumber daya yang sangat penting karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus dijual kembali agar mendapatkan keuntungan. Marketing juga diperlukan agar pelanggan menjadi tertarik dengan produk yang dihasilkan. Perencanaan pasar juga dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, seperti berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, profesi, wilayah, segmentasi, dan tingkat ekonomi. Produk yang dihasilkan oleh PT Sanwa Parts Indonesia dijual kepada konsumen luar negeri maupun dalam negeri. Model produk yang dibuat pun atas permintaan konsumen.



4.2.Prosedur pemeliharaan peralatan



20



Mulai



Kasubag Umum dan Perlengkapan



Staf teknisi/alat pendidikan/ruma h tanga/elektro



Staf teknisi/alat pendidikan/ruma h tanga/elektro



Mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan



Menyusun daftar aset dan service



Daftar spesifikasi Barang



Daftar Barang dan



Daftar Barang dan pemeliharaan



pemeliharaan



Melakukan atau meminta pihak ketiga untuk pemeliharaan dan memutakhirkan agenda rekaman service barang



melakukan checking service tiap 3 bulan



Daftar Barang dan pemeliharaan



Daftar Barang dan pemeliharaan



Selesai



4.3.Hasil pengamatan (masalah yang muncul selama PKL)



21



Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL), penulis ditempatkan di salah bagian proses produksi yaitu di bagian proses check pin dibawah pengawasan bimbingan ibu Nani, selaku pimpinan produksi dan Bapak Abu, ibu Lina dan Ibu Eli, Selaku leader produksi. Adapun permasalahan yang penulis alami selama menjalankan bagian proses check pin, diantaranya: a. Kehabisan material Tray(tempat penyimpanan produk) OK Beberapa kali bagian proses produksi yang penulis tempati mengalami kehabisan tray OK , tray tersebut berguna untuk menyimpan produk after check pin yang akan dipacking. b. Pin pitch (pin bengkok yang terlalu banyak) Dalam proses check pin bertujuan untuk memastikan produk komponen menyala dan pin lurus rata tidak bengkok, namun sering terjadi ketika penulis menjalankan proses tersebut, banyak pin pada komponen yang bengkok hal tersebut disebabkan mesin dibagian proses pin press. c. Jig check pin rusak atau tidak menyala Jig merupakan salah satu alat untuk mengecheck produk komponen menyala atau tidak dan pin komponen bengkok atau lurus, namun beberapa waktu alat tersebut seringkali mengalami kerusakan seperti lampu jig tidak menyala kabel putus atau baterai pada jig habis Itulah beberapa permasalahan yang penulis alami ketika melaksanan praktik kerja lapangan di PT Sanwa Parts Indonesia selama kurang lebih 6 bulan dibagian proses check pin, namun penulis bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan baik karena adanya bantuan bimbingan dari para pembibing produksi.



4.4.Pemecahan masalah



22



Sebelumnya penulis telah menjelaskan masalah yang muncul selama melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL), kali ini penulis akan menjelaskan pemecahan masalahnya atau cara mengatasi masalah tersebut ketika melaksanakan PKL, yaitu : a. Kehabisan material Tray(tempat penyimpanan produk) OK Tray merupakan bagian penting dalam proses produksi karena tray merupakan tempat penyimpanan produk agar produk tersimpan rapi untuk dijual ke konsumen. Jika tidak adanya tray proses packing tidak akan berjalan, maka dari itu penting adanya tray untuk proses produksi komponen Cara mengatasi permasalahan ketika Tray OK habis, untuk sementara waktu produk after check pin dimasukkan ke dalam Tray NG/tray rusak yang telah disediakan perusahaan di gudang selama menunggu pesanan Tray OK datang, kemudian setelah stok Tray OK sudah ada, produk yang sebelumnya dimasukkan ke dalam Tray NG/rusak dipindahkan kembali ke dalam Tray OK. b. Pin pitch (pin bengkok yang terlalu banyak) Dalam proses check pin, seringkali penulis(siswa PKL) mengalami kesulitan ketika sedang memasukkan pin komponen ke dalam lubang jig karena pin komponen tersebut bengkok dan tidak rata. Cara mengatasi hal tersebut penulis(siswa PKL) meluruskan terlebih dahulu pin yang bengkok menggunakan bantuan alat pin set kayu, Namun ketika pin bengkok nya terlalu banyak penulis di perbolehkan untuk membawa kembali produk komponen yang bengkok ke bagian proses pin press agar lebih cepat untuk meluruskan pin yang bengkok. c. Jig check pin rusak atau tidak menyala Jig merupakan alat utama pada proses check pin, untuk mengecheck produk satu persatu sebanyak 100 pcs 1 tray, maka dari itu ketika jig mengalami kerusakan, proses check pin tidak akan bisa berjalan. Cara mengatasinya penulis(siswa PKL) memisahkan terlebih dahulu jig rusak, kemudian penulis memanggil bagian maintenance mesin untuk membawa dan memperbaiki jig yang rusak tersebut.



23



BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada intinya, kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini memang benar-benar dibutuhkan oleh siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan yang ingin bekerja setelah lulus sekolah, karena akan menambah banyak sekali ilmu yang tidak dipelajari di sekolah, atau minimalnya mengamalkan apa yang sudah dipelajari di sekolah. Dari PKL siswa/siswi akan mendapatkan banyak pembelajaran dan juga mendapatkan pengalaman baru di suatu perusahaan dari mulai tata cara bekerja yang baik dan benar, mengerjakan beberapa kegiatan yang ada di suatu perusahaan yang belum tentu di dapat di sekolah, dan juga memahami culture atau budaya kerja di suatu perusahaan yang pastinya di setiap perusahaan akan berbeda-beda cultue atau budayanya. Selain itu, program prakerin ini (di beberapa sekolah disebut magang atau pkl) dapat menambah wawasan siswa tentang dunia kerja; menjadi pengalaman berharga sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja yang sebenarnya. Seperti hal nya yang saya alami, saat melaksanakan PKL selama kurang lebih 6 bulan di PT Sanwa Parts Indonesia, saya dapat memahami lebih dalam pada suatu konsep pekerjaan atau suatu konsep alat yang ada di perusahaan,dan meningkatkan kedisiplinan dunia kerja, karena dengan melaksanakan praktek, suatu pembelajaran dapat lebih dipahami ketimbang hanya memahami teori nya saja karena pada dasar nya teori adalah penunjang praktek. Selain itu saya juga memahami bahwa di setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang beragam tergantung pada karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.



24



5.2.SARAN Untuk Sekolah 



Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.







Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/i.







Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa/i yang sedang PRAKERIN.



Untuk perusahaan 



Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).







Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja.



25



DAFTAR PUSTAKA



PT SANWA PARTS INDONESIA Sejarah, Bidang Produksi : “https://elib.unicom.ac.id”



JenisStrukturPerusahaan : “https://detik.com” “https://www.ekrut.com” “https:/www.talenta.co”



TujuanPkl : “https://www.merdeka.com”



WorkInformation : PT sanwa parts Indonesia



26



1. Kantin



LAMPIRAN



2. Tempat parkir PT SANWA PARTS INDONESIA



27



3. Gedung PT SANWA PARTS INDONESIA



4. Tempat wudhu



5. Mushola



28



6. LOKASI PT SANWA PARTS INDONESIA



7. JURNAL



29