Laporan PKL Siren Pakan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR Tanggal 9 Januari Sampai Dengan 9 April 2020 Laporan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN)



TEKNIK PEMBUATAN PAKAN TENGGELAM DENGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN (HEWANI ) DI PABRIK PAKAN IKAN MANDIRI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN



DisusunOleh: Nama NISN Kompetensi Keahlian



: : :



SIREN NUGROHO 9995001031 AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR



PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 8 PALANGKA RAYA TAHUN 2020



i



LEMBAR PERSETUJUAN Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Nama



:



SIREN NUGROHO



Tempat/Tanggal Lahir



:



PALANGKARAYA, 28 NOVEMBER2003



NISN



:



9995001031



Program Studi Keahlian



:



Teknik Informasi dan Komunikasi



Kompetensi Keahlian



:



AGRIBISNIS PERIKANAN AIR



Tanggal



:



8 April 2020



Di



:



Palangka Raya.



TAWAR



Ketua Praktik Kerja Lapangan (PKL),



Ketua Program Studi Keahlian,



UJANG JAMALLUDIN, S.Pd NIP. 19870131 201101 1 010



SAMSUHARI, S.Kom NIP. 1965..................



Pembimbing Sekolah Praktik Kerja Lapangan (PKL),



Pembimbing DU/DI Praktik Kerja Lapangan (PKL),



AMBARUKMO, S.Pd



ALEXANDER ZEN



LEMBAR PENGESAHAN



ii



Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Nama



:



SIREN NUGROHO



Tempat/Tanggal Lahir



:



PALANGKARAYA 28 NOVEMBER



NISN



:



9995001031



Program Studi Keahlian



:



Teknik Informasi dan Komunikasi



Kompetensi Keahlian



:



AGRIBISNIS PERIKANAN AIR



TAWAR



Telah disahkan pada: Tanggal



:



8April 2020



Tempat



:



Palangka Raya



Kepala SMK Negeri 8 Palangka Raya



RAHMI KURNIA HANDAYANI, S.Pd NIP: 19700608 199703 2 008



iii



Pembimbing DU/DI Praktik Kerja Lapangan (PKL),



ALEXANDER ZEN



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk rahmat dan hidayahnya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga mampu menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT )Mandianginini dengan baik tanpa ada halangan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan . Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Rahmi Kurnia Handayani, S.Pd selaku Kepala SMK Negeri 8 Palangka Raya. 2.



Ibu bapak Pembingbing lapangan



3.



Teman teman yang telah membantu saya



Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya .



Palangkaraya, April 2020



Penulis



iv



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .................................................................. A. A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL...................................... B. B. Tujuan Pelaksanaan PKL................................................... C. C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL................................. BAB II PROFIL DU/DI ……………………………........................ A. A. Sejarah dan Profil Usaha/Industri ...................................... B. B. Struktur Organisasi.............................................................. C. C. Visi dan Misi Usaha/ Instansi ............................................. D. D. Ruang LCingkup Kegiatan Perusahaan/Instansi................ BAB III LANDASAN TEORI.............................................................. A. A.Pakan B. B.Pakan Buatan C. C.Tapioka............... D. D.Dedak E. E.Bungkil Kedelai. F. F.Tepung Ikan G. G.Vitamin Mix H. F.Mineral Mix BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ........ A. Uraian Kegiatan PKL



I Ii Iii Iv V Vi Vi Vi Vi Vii Vii ix x x xi xi xii xii xii xiii xiii xiii xiii 47 xiii



A. B. Formulasi Pakan B. C. Pembuatan Pakan BAB V PENUTUP .............................................................................. C. A. Kesimpulan ......................................................................... D. B. Saran .................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................



v



xxi xxi xixi xxii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)



Pakan merupakan salah satu faktor pembatas dalam melakukan kegiatan budidaya karena mempunyai peranan yang sangat penting baik ditinjau dari faktor penentu pertumbuhan maupun dilihat dari segi biaya produksi. Pakan merupakan kebutuhan terbesardari kegiatan budidaya. Untuk itu diperlukan adanya manajemen aplikasi pakan yang baik yang harus sesuai kondisi dengan media hidup serta jenis ikan dan tingkat kebutuhan ikan yang dibudidayakan agar pakan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kelangsungan hidup ikan tersebut Komposisi suatu pakan perlu kita ketahui baik sebelum atau sesudah pembuatan pakan sebagai database dalam pembuatannya pakan, sebelum pembuatan pakan bobot masing-masing bahan harus dikketahui untuk menghasilkan jumlah pakan dengan nilai nutrisi tertentu demikian juga setelah dalam bentuk pakan. Berdasarkan uraian sebelumnya maka pengetahuan mengenai cara pembuatan pakan ( penyadiaan bahan baku) dan teknik pengujian pakan (uji proksiat, uji daya tahan, uji daya apung, dan uji biologis). B.



Tujuan Pelaksanaan PKL Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk :



 Mengetahui cara persiapan bahan baku dan cara pembuatan pakan.  Mengetahui teknik pembuatan pakan buatan yang baik.  Mengetahui cara mencetak dan mengemas pakan  Mengetahui analisis usaha



C. Waktu Dan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)



Waktu kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung dari tanggal 9 Januari 2020 sampai 9 April 2020 bertempat di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar



vi



(BPBAT)Mandiangin,Kalimantan Selatan Jl.Tahura Sultan Adam km 14.



vii



BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A.



Sejarah dan Profil Perusahaan/Instansi



Balai Budi Daya Air Tawar Mandiangin merupakan badan yang dibentuk untuk mendukung Industrialisasi Perikanan Budidaya. Wilayah kerja badan ini meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Terdiri dari lokasi utama dan tiga instalasi budidaya ikan. 1. Lokasi utama seluas 10 Ha di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar 2. Instalasi Budidaya Ikan di Bincau seluas 3,442 Ha yang terletak di Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Berjarak sekitar 10 km dari Mandiangin. 3. Instalasi Awang Bangkal (mempunyai karamba sebanyak 60 unit) terletak di desaAwang Bangkal, Kecamatan Karang Intan. Berjaraksekitar 5 km dariMandiangin. 4. Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) Pulang Pisau Seluas ±26,415 Ha berada di desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau..



Alamat: Jl. Tahura Sultan Adam KM. 14, Mandiangin, Kec. Karang Intan, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan



viii



B.



Struktur Organisasi Kepala Balai Haryo Sutomo, A.Pi NIP. 196305141989031004



Kasubbag Tata Usaha MOCHAMAD HUFRON, S.Sos,M.AP NIP. 196908151995031002



Kasie Pengujian dan Dukungan Teknis



Kasie Uji Terap Teknik dan Kerjasama



PUTRI RAMADHANI, S.St.Pi



MUHAMMAD NOOR FAHMI, S.St.Pi



NIP. 198705212010122001



NIP. 197009051996031002



Koordinator Fungsional Ir.Hj. JAMILAH HAYATI,MP NIP. 19690418 119950 32003



KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL



Koordinator Perekayasa



Koordinator PHPI



Koordinator Pengawas Perikanan Bagian Pembudidayaan Ikan



KHAIRUL ANWAR, S.Pi.M.Si



Ir.Hj.JAMILAH HAYATI, MP NIP. 196904181 199503 2 003



MASJIDIN NOOR, S.Pi



NIP.197440821 199803 1 004



NIP. 19701202 200312 1 005



Bagan. Strktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar



ix



Koordinator Teknisi Litkayasa



SYAFRUDDIN NIP.19740821 199803 1 004



C.



Visi dan Misi Perusahaan/ Instansi



Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang mengacu pada Renstra BPBAT Mandiangin dan visi Direktorat Jendral Perikanan Budidaya,maka BPBAT Mandiangin mempunyai visi yaitu: “Mewujudkan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin sebagai pusat Pelayanan dan Pengawalan Teknologi Budidaya Air Tawar yang Berdaya Saing, Berkelanjutan,dan Ramah Lingkungan.” Untuk mendukung visi tersebut,BPBAT Mandiangin telah menetapkan misi yaitu : “Menghasilkan Teknologi Terapan Dan Produk Perikanan Budidaya Air Tawar Dalam Rangka Penyebar luasan Teknologi Budidaya Kepala Masyarakat.” Sedangkan untuk meningkatkan kinerja Balai dan mendukung visi dan misi tersebut ditetapkan pula motto Balai yaitu “PRIMA”(Peduli,Ramah,Inovatif,Mendampingi dan Akuntabel). D.



Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan/ Instansi



BPBAT Mandiangin terdiri dari lokasi utama dan tiga instalasi budidaya ikan. Lokasi utama seluas 10 Ha yang terletak didesa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar,Kalimantan Selatan. Instalasi Budidaya Ikan di Bincau ,Kecamatan Martapura,Kabupaten Banjar,Berjarak sekitar 10 Km dari Mandiangin. Instalasi Awang Bangkal terletak di desa Awang Bangkal, Kecamatan Karang Intan,berjarak 5 Km dari Mandiangin  Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) PulangPisau, luas 26,415Ha,letaknya didesa Garung,Kecamatan Jabiren Raya,Kabupaten Pulang Pisau,Kalimantan Tengah.



x



BAB III LANDASAN TEORI A. PAKAN



Pakan merupakan salah satu faktor pembatas dalam melakukan kegiatan budidaya karena mempunyai peranan yang sangat penting baik ditinjau dari faktor penentu pertumbuhan maupun dilihat dari segi biaya produksi. Pakan merupakan kebutuhan terbesardari kegiatan budidaya. Untuk itu diperlukan adanya manajemen aplikasi pakan yang baik yang harus sesuai kondisi dengan media hidup serta jenis ikan dan tingkat kebutuhan ikan yang dibudidayakan agar pakan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kelangsungan hidup ikan tersebut. Dalam membuat formulasi pakan, kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan perlu diketahui terlebih dahulu. Banyaknya zatzat gizi yang dibutuhkan ikan tergantung dari spesies, ukuran serta kondisi lingkungan ikan itu hidup. Nilai nutrisi (gizi) pakan pada umumnya dilakukan melalui analisa proksimat. Beberapa kandungan gizi yang perlu untuk diketahui dalam rangka menyusun ransum pakan yaitu: protein, lemak, karbohidrat yang terdiri dari BETN dan serat abu. Selain itu juga perlu dketahui kandungan airnya, sehingga dapat ditentukan perlu tidaknya ditambahkan suatu bahan anti oksidan dalam suatu formulasi pakan, dengan mengetahui semua itu diharapkan pakan yang dibuat memiliki kualitas yang tinggi yakni dapat meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Kualitas pakan juga dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan. Pemilihan baku yang baik dapat dilihat berdasarkan indikator nilai gizi yang dikandungnya; digestibility (kecernaanya); dan biovaibility (daya serap). Pakan yang berkualitas akan mendukung tercapainya tujuan produksi yang optimal oleh karena itu pengetahuan tentang nutrisi, gizi komposisi serta kualitas secar fisik perlu diketahui. Komposisi suatu pakan perlu kita ketahui baik sebelum atau sesudah pembuatan pakan sebagai database dalam pembuatannya pakan, sebelum pembuatan pakan bobot masing-masing bahan harus dikketahui untuk menghasilkan jumlah pakan dengan nilai nutrisi tertentu demikian juga setelah dalam bentuk pakan.



xi



B.



PAKAN BUATAN



Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertetu yang sengaja disiapkan oleh manusia. Pakan buatan bersifat basa, seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak perlu disimpan. Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali pemberian/ aplikasi karena pakan jenis ini mudah rusak jenis kandungannya. Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya disimpan dalam ruangan pendingin (lemari es), itupun tidak bisa terlalu lama, hanya 2 s/d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kalitas pakan turun dan tidak bagus untuk dikonsumsi, bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan haru memenuhi beberapa syarat diantaranya, bernilai gizi, mudah dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia. Penambahan ekstrak bunga marigold ke dalam pakan, seperti banyak yang diakukan oleh petani di Jepang, dapat menghasilkan aroma daging ikan yang lebih baik dan warna yang lebih menarik. Tingkat kebutuhan protein optimal (% berat kering pakan) pada beberapa jenis ikan budidaya (Milamena, 2002). C.



TAPIOKA Tapioka adalah tepung yang tebuat dari singkong yang dihaluskan dan dikeringkan, penggunaan tepung tapioka dalam pembuatan pakan buatan digunakan sebagai perekat bahan-bahan campuran pembuatan pakan.



D. DEDAK Dedak adalah hasil dari sisa penggilingan padi yang berupa kulit padi yang dihaluskan. Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak dan juga sebagai bahan baku pembuatan pakan buatan karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harganya relatif murah, mudah diperoleh dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Menurut (Schalbroeck, 2001), produksi dedak padi di Indonesia cukup tinggi pertahun dapat mencapai 4 juta ton dan setiap kuintal padi dapat menghasilkan 18-20 gram dedak, sedangkan menurut Yudono at al. (1996) proses penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan bekatul sebanyak 10%. Protein dedak berkisar antara 12-14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12% (Murni et al, 2008). Dedak padi merupakan bahan pakan yang telah digunakan secara luas oleh sebagian peternak..



xii



E.



BUNGKIL KEDELAI



Bungkil kedelai merupakan Satu satunya sumber protein nabati terbaik dalam bahan pakan ternak saat ini.bungkil kedelai juga di kenal dengan sebutan Soybean Meal ,dalam pembuatan pakan ternak biasanya kandungan bungkil kedelai sebesar 7-10% dari total seluruh komposisi pakan ternak.. F.



TEPUNG IKAN



Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku sumber proein hewani dan mineral yang dibutuhkan dalam komposisi makanan ternak. Tepung ikan adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari penggilingan ikan. Kandungan proteinnya relatif tinggi tersusun oleh asam-asam amino esensial yang kompleks (methionin dan lysin) dan mineral ( Ca dan P, serta vitamin B12). G.



VITAMIN MIX



Vitamin berasal dari dari kata vitamin yang berarti zat hidup (vital) yang mengandung N (amine) atau disebut juga biokatalis. Vitamin merupakan senyawa organik dengan berat molekul rendah (berat molekul biasanya kurang dari 1000) dengan komposisi dan fungsi yang beragam yang sangat penting bagi kehidupan tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Vitamin termasuk kedalam komponen pelengkap yang mana kehadirannya dalam makanan sangat diperlukan untuk menormalkan pertumbuhan dan perawatan kesehatan dan ketidakcukupan dalam bahan makanan dapat mengakibatkan pengembangan kondisi specifik phatologic. H.



Mineral mix



Mineral merupakan unsur anorganik yang dibutuhkan oleh organisme perairan (ikan) untuk proses hidupnya secara normal. Ikan sebagai organisme air mempunyai kemampuan untuk menyerap beberapa usur anorganik ini, tidak anya dari makanan saja tetapi juga dari lingkungan. Dalam penyusunan pakan butan mineral mix biasanya ditambahkan berkisar antara 2-5% dari total jumlah bahan baku dan bervariasi bergantung dari jenis ikan yang akan mengkonsumsinya.



xiii



BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN



A. Uraian Kegiatan PKL Kegiatan PKL di Dunia Usaha/ Dunia Industri dimulai dengan penyerahan siswa PKL oleh sekolah kepada pihak Dunia Usaha/ Dunia Industri yaitu pada tanggal ...... Januari 2019. Diserahkan oleh Bapak Fengki Yuantoni, S.Pd dari pihak SMK Negeri 8 Palangka Raya dan diterima oleh Bapak Idris Maulana, S.E dari pihak P.T Surya Ken cana. Adapun kegiatan- kegiatan yang dilakukan selama PKL adalah sebagai berikut: B.



Formulasi Pakan



Metode Person’s Square (Empat Persegi) Target Protein 28% Untuk Produksi 10 Kg  Bahan Utama Tepung Ikan  Bahan Penunjang Dedak Bungkil Sawit  Bahan Tambahan Tapioka Mineral Mix Vitamin Mix



59% 14% 14% 15% 2% 2%



 Pengukuran Formulasi Berasal Dari Bahan Tambahan 100%-19%=81%



xiv



 Kadar Protein Yang Berasal Dari Tapoka Untuk Melengkapiprotein Dari Tepung Ikan,Dedak Dan Bungkil Sawit. 28% - 0,135%= 27.865 (0,9x 15%=0,135)  Kadar Protein Yang Di Sediakan Dari Tepung Ikan,Dedak Dan Bungkil Sawit 27,865 X 100 %=¿34.40 % 81



Tepung ikan



59



20.4 (34,40-14)



34.40 % Bungkil sawit+dedak 28:2



14 45



24,6 (59-34,40) 45



20 , 4 x 100∧¿ 45 .33( tepung ikan) 45 24.6 x 100=54,66(dedak dan bungkil sawit ) 45 Tepung Ikan 45,33 % O,45x0.78x10=



3.535kg



Dedak 54,66 % X 0,5 =0, 2733% 0,2733x0,78x10 =



2,131 Kg



Bungkil Sawit 0,2733x0,78x10 =



2,131 Kg



Tapioka 15% 15x10= Mineral Mix 2%



1,5 Kg



xv



0,2x10= Vitamin Mix 2% 0,2x10=



0,2 Kg 0,2 Kg



Setelah Angka Tersebut Di Dapat Kemudian Di Jumlahkan Hasil Minimal Harus Mendekati 10 Kg Tidak Boleh Lebih Dari 10 Kg Dan Tidak Boleh Kurang Dari 10 Kg



3,535 2,131 2,131 1,5 0,2 0,2 9,679 kg



+



xvi



C.



PEMBUATAN PAKAN



Standar Opresional Pembuatan Pakan Tenggelam Di Pabrik Pakan Mandiri



xvii



1. ALAT PEMBUAT PAKAN



MIXER



MESIN CETAK



MESIN JAHIT



TIMBANGAN



xviii



PENJELASAN:



1. Pencampuran Bahan Baku Secara Manual



Gambar 1.1 pencampuran bahan secara manual Setelah Bahan Baku Di Hitung Dan Di Timbang Semua Bahan Baku Di Campur Menggunakan Sekop Sampai Rata . 2. Pencampuran Menggunaka Mesin



Gambar 2.2 pencampuran bahan menggunakan mixer Agar Bahan Tercampur Rata Bahan Baku Di Masukan Kembali Ke Mesin Pencampuran Otomatis Dan Ditambah Dengan Minyak Ikan



xix



3. Pencetakan Bahan Baku



Gambar 3. 3 Pencetakan Pakan Bahan Baku Yang Sudah Tercampur Rata Dapat Di Cetak Dengan Mesin Pencetak pakan 4. Pengeringan/Penjemuran(Coller)



Gambar 4.4. pengeringan pakan (cooler) Setelah Dicetak Pakan Ditak Dapat Langsung Di Masukan Ke Dalam Karung,Pakan Tersebut Harus Didiamkan Hingga Dingin Minimal 1 Hari,Kemudian Baru Pakan Dapat Di Kemas(Packing)



xx



5. Pengemasan(Packing)



Gambar 5.5 Pengemasan Pakan (Packing) Bahan Baku Yang Sudah Kering Baru Dapat Di Masukan Ke Dalam Karung,Di Timbang Dan Di Jahit 1 Karung Pakan Berisi 25 Kg



xxi



BAB V PENUTUP



A.



Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan kesimpulan sebagai berikut:



dapat



ditarik



 Mengetahui Cara Pemilihan Dan Formulasi Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan.  Pembuatan Pakan Ikan Dilakukan Dengan Langkah Sebagai Berikut: Bahan Baku Di Campur Secara Manual,Bahan Baku Di Campur Menggunakan Mesin Pencampur(Mixer),Pencetakan Bahan Baku,Penjemuran/ Pengeringan,Dan Pengemasan (Packing)  Pembuatan Pakan Ikan Merupakan Salah Satu Alternative Usaha Bagi Pembudidaya. B.



Saran  Sebaiknya di pabrik pakan mandiri dibelikan alat-alat pembuat pakan yang memadai, tidak perlumahal yang penting masih bisadigunakan untuk memproduksi pakan.  Sebaiknya dibelikan alat untuk mencetak pakan secara keseluruhan agar pakannya seragam baik berat dan ukuran.



 Sebaiknya siswa memilih komoditas dari awal masuk magang agar bias cepat mengikuti kegiatan dan membuat laporan dengan cepat



xxii



DAFTAR PUSTAKA



A. Andrew, J.W. et al. 1976. Nutrient Requirementes of Warmwater Fishes. National Academi of Sciences, Washington D.C. B. Bureau, D.P. and C.Y. Cho 2003. An Introduction to Nutritional and Feeding of Fish. University of Guelp, Ontario, Canada. C. Djajasewaka, H. 1985. Pakan Ikan. CV Yasaguna, Jakarta. D. Stickney, R.R. and R.T. Lovell. 1977. Nutrition and Feeding of Channel Cathfish



A Report from the Nutrition



Subcommite of Regional Researce Project S-83. Southern Cooperative Series, Bulletin218. E. Von Elbe. 1987. “Influence of Water Activity of Pigment Stability.” Rocland, L.B. and Beuchat, L.R. (eds.). dalam: Water Activity:Theory and Application to Foods. Marcel Dekker Inc. 55-73, New York.



xxiii



LAMPIRAN



SELEKSI INDUKAN IKAN KOI



PENYUNTIKAN INDUKAN KOI



PEMIJAHAN IKAN KOI



xxiv



STRIPPING INDUKAN IKAN KOI



TELUR IKAN KOI



PEMBERSIHAN FILTER IKAN ARWANA



xxv



PEMBUATAN PHYTOPLANKTHON



PENEBARAN PHYTOPLANKTHON



SELEKSI INDUKAN IKAN PATIN



xxvi