Laporan PKL SMK 2 Pelaihari Jurusan Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU



Oleh: KELOMPOK II Monica Santi Lidya Wahyu Arsyta Muhammad Alfian SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PELAIHARI TANAH LAUT 2021



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU Diajukan untuk Menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan Program Keahlian Asisten Keperawatan



Oleh: Monica Santi Lidya Wahyu Arsyta Muhammad Alfian



PROGRAM KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PELAIHARI TANAH LAUT 2021



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU SANGGUL RANTAU



i



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN



Disusun dan Diajukan oleh : Monica Santi Lidya Wahyu Arsyta Muhammad Alfian



Telah Disetujui Pada Tanggal 02 September 2021



Ketua Program Keahlian Asisten Keperawatan



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan terimaksih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau yang telah mengizinkan kepada kami untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit yang Bapak/Ibu pimpin. Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu mata pelajaran wajib yang berada di sekolah tempat kami sekolah yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanah Laut. Dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit yang Bapak/Ibu pimpin dapat memberikan suatu pengetahuan yang sangat luas serta mampu melihat secara real / nyata dunia kerja yang sesuai dengan disiplin ilmu yang kami punya. Demikian laporan Praktek Kerja Lapangan yang kami buat. Atas perhatian, bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu berikan kepada kami, kami



Tanah Laut, 02 September 2021



(Penyusun)



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL DEPAN...................................................................i HALAMAN JUDUL ....................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii KATA PENGANTAR ................................................................................iv DAFTAR ISI.................................................................................................v DAFTAR TABEL.......................................................................................vii DAFTAR GAMBAR.................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.....................................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................1 1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan..................................................2 1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3 2.1 Keperawatan...................................................................................3 2.2 Pemasangan Infus...........................................................................3 BAB III PEMBAHASAN.............................................................................8 3.1 Sejarah Rumah Sakit......................................................................8 3.2 Profil Rumah Sakit.........................................................................9 3.3 Tugas dan Fungsi.........................................................................13 3.4 Struktur Perusahaan.....................................................................13



iv



3.5 Visi, Misi, dan Motto...................................................................14 BAB IV PEMBAHASAN KHUSUS .........................................................12 BAB V PENUTUP ....................................................................................17 5.1 Simpulan.....................................................................................17 5.2 Saran...........................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



v



DAFTAR TABEL



Tabel 3.1 Sumber Daya................................................................................11



vi



DAFTAR GAMBAR



Gambar 3.1 Struktur Perusahaan..................................................................14



vii



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan



viii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Pelayanan jasa dalam melayani pasien seringkali mengalami kesulitan dikarenakan semakin banyaknya pasien namun kurangnya sumber daya manusia dalam keahlian keperawatan. Penambahan sumber daya manusia perlu dilakukan pada setiap rumah sakit guna untuk mengefisiensikan waktu pasien dalam penanganan. Program Keahlian Asisten Keperawatan merupakan suatu Program pendidikan yang berusaha membentuk pelajar yang memiliki keahlian di bidang keperawatan dengan kemampuan perencanaan yang kreatif, inovatif, mandiri, serta memiliki integritas kepribadian dan keilmuan yang tinggi serta memiliki motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Didalam program Keahlian Asisten Keperawatan, Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu keilmuan yang sangat penting yang berguna untuk menjadi bahan laporan penelitian.



1.2 Rumusan Masalah Dalam melakukan penelitian ini didapatkan rumusan masalah sebagai berikut ini: a. Apa saja kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan Prakte Kerja Lapangan berlangsung ?



1



b. Apa saja manfaat Praktek Kerja Lapangan ?



1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan 1. Tujuan Umum a. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam dunia kerja. b. Memiliki gambaran mengenai dunia kerja secara nyata. c. Dapat memperdalam ilmu akuntansi yang telah dimiliki dalam dunia kerja langsung. 2. Tujuan Khusus a. Memiliki pengalaman yang dapat menjadi bekal ketika memasuki dunia kerja. b. Memahami setiap permasalahan yang terdapat dalam perusahaan c. Mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki selama kuliah dalam dunia kerja.



1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan : Tempat Pelaksanaan



: Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau



Alamat



: Jalan Brigjend Hasan Basry, Kelurahan Rantau Kiwa, Kecamatan Tapih Utara, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan



Waktu Pelaksanaan



: 26 Juni sampai dengan 17 Juli 2021



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Rumah Sakit 1.Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehtan yang menyelenggarakan pelayanan kesehtan prorangan secaraparnipurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes tahun 2010 tentang klasifikasi rumah sakit) Rumah sakit adalah institusi kesehtan professional yang pelayanannya diselenggarakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli lainya. Di dalam Rumah Sakit terdapat banyak aktivitas dan kegiatan yang berlangsung secara berkaitan (Haliman & wulandari 2012). Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bagian dari tugas serta fungsi Rumah Sakit, yaitu:            



Memberi pelayanan medis Memberi pelayanan penunjang medis Memberi pelayanan kedokteran kehakiman Memberi pelayanan medis khusus Memberi pelayanan rujukan kesehatan Memberi pelayanan kedokteran gigi Memberi pelayanan social Memberi penyuluhan kesehatan Memberi pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, dan rawat intensif Memberi pendidikan medis secara umum dan khusus Memberi fasilitas untukpenelitian dan pengembangan ilmu kesehatan dan Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.



2. Jenis-jenis rumah sakit Jenis-jenis Rumah Sakit di Indonesia secara umum ada lima, yaitu,Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus atau Spesialis, RumahSakit Pendidikan dan Penelitian, Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan, dan Klinik (Haliman & Wulandari, 2012). Berikut penjelasan dari lima jenis Rumah Sakit tersebut : a. Rumah Sakit umum Rumah Sakit Umum, biasanya Rumah Sakit Umum melayani segala jenis penyakit umum, memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (Ruang 3



gawat darurat). Untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepat-cepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Di dalamnya juga terdapat layanan rawat inap dan perawatan intensif, fasilitas bedah, ruang bersalin, laboratorium, dan sarana-prasarana lain. b. Rumah Sakit Khusus atau Spesialis Rumah Sakit Khusus atau Spesialis dari namanya sudah tergambar bahwa Rumah Sakit Khusus atau Rumah Sakit Spesialis hanya melakukan perawatan kesehatan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya, Rumah Sakit untuk trauma (trauma center), Rumah Sakit untukIbu dan Anak, Rumah Sakit Manula, Rumah Sakit Kanker,Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Jiwa,. c. Rumah Sakit Bersalin, dan lain-lain; Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian, Rumah Sakit ini berupa Rumah Sakit Umum yang terkait dengan kegiatan pendidikan dan penelitian di Fakultas Kedokteran pada suatu Universitas atau Lembaga Pendidikan Tinggi. d. Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan, Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit yang didirikan oleh suatu lembaga atau perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut. e. Klinik, merupakan tempat pelayanan kesehatan yang hampir sama dengan Rumah Sakit, tetapi fasilitas medisnya lebih. B. Mutu pelayanan 1. Mutu Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan berdasarkan atas pengalaman pelanggan terhadap produk dan pelayanan. Mutu mempunyai beberapa standar kesesuaian dengan spesifikasi kesesuaian dengan tujuan dan manfaat, tanpa cacat, selalu baik sejak awal. Untuk standar pelanggan.terdiri dari kepuasan pasien, memenuhi kebutuhan pelanggan, menyenagkan pelanggan. Mutu merupakan keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuan dalam memeutuskan kebutuhan konsumen, baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat ( Efendi, 2009).



4



Mutu pelayanan sangat menentukan tingkat kepuasan pasien, kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja jasa yang di terima dan yang di harapakan. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan (Kotler, 1997 dalam Ni putu, 2013). Menurut Hermanto (2013). Mutu dikaitkan dengan keselamatan pasien adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan kesehtan sesuai dengan yang di harapkan dan konsisten dengan pengetahuan professional terkini, atau secara singkat berpedoman pada struktur (sarana fisik, perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, tenaga/SDM), proses (menjalankan apa yang sesungguhnya dilakukan terhadap pasien untuk mendapatkan pelayanan), output (menunjukan efek pelayanan yang di berikan terhadappasien), dan outcome (kepuasan pasien 2. Mutu pelayanan kesehatan a. Dimensi mutu Mutu atau kualitaspelayanan berasal dari kata kualitas pelayanan, untuk menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal yang perlu dipahami salah satunya yang di nilai mempunyai peranan yang amat penting yaitu tentang apa yang dimaksud dengan mutu kualitas pelayanan, Setiap orang akan menilai mutu layanan kesehatan berdasarkan standar atau karakteristik yang berbeda-beda. Salah satu kesulitan dalam merumuskan pengertian mutu layanan kesehatan adalah karena mutu pelayanan kesehtan itu sangat melekat dengan faktor-faktor subjektivitas orang yang berkepentingan, baik pasien/konsumen, pemberi layanan kesehatan (provider) penyandang dana masyarakat, ataupun pemilik sarana layanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh banyak orang institusi pelayanan kesehatan hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai pelayanan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima olehpasiennya,. Kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien maka sempurna kepuasan tersebut makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan. Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari profesi perawat, dokter, ahli gizi, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya, yang berperan penting. Berdasarkan standar tentang evaluasi dan



5



pengendalian kualitas mutu dijelaskan bahwa pelayanan menjadi adanya tenagga kesehatan yang berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan dari dalam program pengendalian kualitas di rumah sakit. b. Mutu pelayanan keperawatan Pelayanan dalam kontek penelitian ini adalah pelayanan oleh perawat. International Council Of Nurse menyebutkan bahwa perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan tanggungjawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien (Nursalam, 2001). Pengertian keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelayanan bio-psiko- spiritual yang komperhensif, di tunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup proses kehidupan manusia (Kusnanto 2004) Keperawatan mengakui dan menghargai seluruh martabat manusia tidak membedakan jenis kelamin, umur, warna kulit, etnis, ras, agama, bangsa, kepercayaan dan tingkat kebudayaan termasuk ekonomi. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan internasional serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu pasien mencapai tingkat keseahtanoptimal (Nursalam, 2001). Setandar pelayanan keperawatan meliputi 7 (tujuh) standar sebagai berikut : 1. Standar 1 Divisi keperawatan mempunyai falsafah dan struktur yang menjamin pemberian asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan merupakan sarana untuk menyelesaikan berbagai persoalan praktik keperawatan diseluruh instansi asuhan keperawatan 2. Standar 1 Divisi keperawatan dipimpin oleh seorang perawat eksekutif yang memenuhi prsyaratan dan anggota direksi 3. Standar 1 Kebijaksanaan dan praktik divisi keperawatan menjamin pelayanan keperawatan dan berkesinambungan yang mengakui perbedaan agama, sosial, budaya dan ekonomi diantara pasien di insitusi pelayanan keperawatan



6



4. Standar 1 Divisi keperawatan menjamin bahwa proses keperawatan yang digunakan untuk merancang dan memberikan asuhan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien dalam konteks keluarga 5. Standar 1 Divisi keperawatan menciptakan lingkungan yang menjamin efektifitas praktik keperawatan 6. Standar 1 Divisi keperawatan menjamin pengembangan berbagai program pendidikan untuk menunjang pelaksanan asuhan keperawatan yang bermutu tinggi 7. Standar 1 Divisi keperawatan memprakasi, memanfaatkan, dan berperan serta dalam berbagai proyek penelitian untuk meningkatkan asuhan pasien (Nursalam, 2001) Pelayanan keperawatan termasuk dalam produk jasa. Mutu jasa adalah prsepsi pelanggan mengenai superioritas jasa yang merupakan akumulasi kepuasan pelanggan bagi banyak pelanggan atas banyak pengalaman. Penyedia jasa yang berkualitas adalah penyedia yang mampu secara terus menerus menyediakan pelayanan jasa yang memuaskan selama periode waktu yang lama. Jadi pelayanan keperawatan akan dapat disebut berkualitas jika terdapat kepuasan dari pelanggan (Tangklilisan, 2005) Pelayanankeperawatan merupakan salah satu jenis pelayanan yang diberikan di rumah sakit khususnya di ruang rawat inap dengan mengacu pada aspek-aspek mutu atau kualitas pelayanan adalah : 1. Kehandalan (reability) Kehandalan yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera akurat dan memuaskan, jujur , aman, tepat waktu, ketersediaan keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu. 2. Ketanggapan (responsiveness) Ketanggapan yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen cepat memperatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan. 3. Jaminan ( Assurance ) Jaminan mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat di percaya yang memiliki pada karyawan bebas dari resiko, bahaya, keraguan-



7



peraguan, memiliki kompentas, percaya diri dan menimbulkan keyakinan (Obyektif) 4. Empati atau kepedulian ( emphaty ) Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setip konsumen, melayani konsumen dengan rumah dan menarik, memahami aspirasi konsumen , berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati Hubungan Mutu Pelayanan. 5. Bukti langsung atau berwujud Bukti langsung meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan komunikasi



8



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Sejarah Rumah Sakit Rumah sakit datu sanggul berdiri sejak 1980, Rumah sakit Datu Sanggul Umum daerah Datu Sanggul Rantau, adalah satu-satunya Rumah Sakit Umum milik pemerintah Kabupaten Tapin. Letaknya berada di jalan Brigjend Hasan Basry, Kelurahan Rantau Kiwa, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan informasi situs Budaya, Rumah sakit umum Daerah Datu Sanggul Rantau dibangun sejak 1980 silam. Itu dengan sumber pembiayaan berasal dari APBN yang di alokasikan melalui DIP proyek Pengembangan RSU Prop/Kab/Kodya/Kalimantan Selatan. Sejak dioperasionalkan pada 1983 lalu, Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau masih berstatus tipe D dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 50 buah. Seiring perjalanan pada 18 Oktober 2004 lalu, naik kelas menjadi tipe C dengan kapasitas Tempat tidur semula 75 buah, ditingkatkan menjadi 115 tempat tidur. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau dilaksanakan pada 2006 lalu dengan dimulainya pembangunan gedung baru dan merehabilitas bangunan lama. Dan, kini secara bertahap melengkapi sarana dan prasarana berupa pengadaan peralatan medik, peralatan Non medik. Selanjutnya dibarengi dengan penataan sumber daya manusia dan



9



manajemen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Tapin.



3.2 Profil Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau memiliki fasilitas dan pelayanan yang terdiri dari: a. Pelayanan Rawat Inap 1) Perawatan Khusus dan Intensif: a) ICU/NICU b) Ruang Isolasi c) Ruang Perawatan Bayi 2) Perawatan Umum : a) Ruang Perawatan Kelas VIP b) Ruang Perawatan Kelas c) Ruang Perawatan Kelas II d) Ruang Perawatan Kelas III b. Pelayanan Rawat Jalan Poli klinik umum dan poli klinik spesialis memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Berikut ini merupakan daftar layanan poli yang ada di RSUD Datu Sanggul: 1) Spesialis Penyakit dalam 2) Spesialis Kebidanan dan Kandungan 3) Spesialis Anak



10



4) Spesialis Bedah 5) Spesialis Mata 6) Spesialis THT 7) Spesialis Paru 8) Spesialis Saraf 9) Klinik Gig c. Pelayanan Penunjang Medis 1) Spesialis Penyakit dalam 2) Spesialis Kebidanan dan Kandungan 3) Spesialis Anak 4) Spesialis Bedah 5) Spesialis Mata 6) Spesialis THT 7) Spesialis Paru 8) Spesialis Saraf a) Klinik Gigi d. Fasilitas Penunjang 1) Peralatan Gawat Darurat a) Ambulance b) Bank darah c) Defibrillator d) Ventilator



11



2) Peralatan Pencitraan Medis a) CT Scan b) EEG c) EKG d) X-Ray e) MRI 3) Peralatan Bedah a) Autoclave b) Meja operasi e) Mesin anestesi 4) Peralatan Bidan a) Incubator bayi b) USG e. Sumber Daya Tabel 3.1 Sumber Daya



1



SDM



pelayanan



medik Dokter Umum



pelayanan



medik Dokter Gigi



pelayanan



medik Penyakit dalam



dasar 2



SDM dasar



3



SDM



spesialis dasar 4



SDM



pelayanan



medik Kesehatan anak



spesialis dasar 5



SDM



pelayanan



medik Bedah



spesialis dasar



12



6



SDM



pelayanan



medik Obstetri&ginekologi



spesialis dasar 7



SDM



pelayanan



8



spesialis penunjang SDM pelayanan



medik Radiologi



9



spesialis penunjang SDM pelayanan



medik Patologi Kinik



10



spesialis SDM pelayanan



medik Rehabilitasi Medik



11



spesialis penunjang SDM pelayanan



medik Mata



12



spesialis lain SDM pelayanan



medik Telinga



13



spesialis lain SDM pelayanan



Tenggorokan medik Syaraf



14



spesialis lain SDM pelayanan



medik Paru



15



spesialis lain SDM pelayanan



medik Dokter



subspesialis



medik Anestesiologi



obstetric Subspes.Obsgir Sosial



16



ginekologi SDM



pelayanan Apoteker



17



kefarmasian SDM



pelayanan Asisten Apoteker



18



kefarmasian SDM



pelayanan S2 Keperawatan



19



keperawatan SDM



pelayanan D3 Keperawatan



keperawatan 20 SDM pelayanan kebidanan 3.3 Tugas dan Fungsi a.



Hidung



D3 Kebidanan



Perumusan kebijakkan teknis di bidang pelayanan kesehatan



b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan 13



d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penunjang pelayanan kesehatan e. Pembinaan dan pelaksanaa tugas di bidang keuangan dan program pelayanan kesehatan,dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsi nya.



3.4 Struktur Perusahaan Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah untuk membantu tercapainya tujuan



dengan



lebih



efektif,



karena



didalamnya



terdapat



susunan



pertanggungjawaban dan wewenang dari masing-masing bagian. Berikut ini adalah susunan struktur Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau:



Direktur Dr. H.Milhan,Sp.OG(K),MM



Kepala Instalasi



Kepala Bagian/Bidang



Drg. Irhamsyah, M.. Kes



HJ. Yulian Higine, SKM



Penanggung Jawab Ruang Keperawatan Dr. Teguh, R, Sp. PD



14



Akhmad Munawar Fu’Adi S. Kep., Ns



Koordinator Asuhan



Pengelola Pelaporan/Klaim



Pengelola Investasi



Keperawatan



Naimatul Jannah, S. Kep. Ns



Barang/Alat Kesehatan



Afwan Yasyekh, AMK



Meftah Noor Ridha, S. Kep.Ns



Zaini Apriyanor,AMK



Rusmilawati, S.Kep.Ns



Akhmad Zailani



Perawat Pelaksana



Urusan Umum



Afwan Yasyekh



Yeni Muniarti, AMK



Abdul Hamid, AMK



Rakhma Hidayanti, AMK



Yeni Muniarti, AMK Rakhma Hidayanti, AMK



Gambar 3.1 Struktur Perusahaan



3.5 Visi, Misi, dan Motto



Visi : “Pelayanan Kesehatan Yang Panipurna dan Mandiri” Maksud visi tersebut adalah gambaran segala usaha dan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien/masyarakat dalam rangka mengupayakan,meningkatkan



dan



mempertahankan



derajat



masyarakat yang optimal. Misi : a.



Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan tatalaksana kerja



b. Meningkatkan mekanisme pelaporan kinerja dan keuangan



15



kesehatan



c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan d. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia e. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan f. Mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman g. Meningkatkan tatakelola keuangan yang mandiri melalui system pola PPK BLUD Motto : “Senyum, Sapa, Santun”



16



BAB IV PEMBAHASAN KHUSUS



A. Pengertian Nutrisi Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah.2006). Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsitubuh. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh (Suitor & Hunter, 1980). B. Komponen-Komponen Nutrien Nutrien memiliki enam komponen utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein,air, vitamin, dan mineral. 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat terutama diperoleh dari tumbuhan, kecuali laktosa (gula susu). Karbohidrat diklasifikasikan menurut unit atau sakarida. Monosakarida, seperti glukosa (dekstrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar. Disakarida seperti sukrosa, laktosa, dan maltose dibentuk dari banyak unit gula. Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan (Potter & Perry, 2006). Dalam mendapatkan jumlah karbohidrat yang cukup maka dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sirup, sukrosa, tepung, dan sayu-sayuran (Hidayat, 2006). 2. Lemak Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemakjenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing danlainnya (Hidayat, 2006). 3. Protein Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup, penting



17



untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan serta sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino, diantaranya 9 asam amino esensial (yang tidak dapat dibuat didalam tubuh, sehingga harus didatangkan dari luar) dan selebihnya asam amino non-esensial (Pudjiadi, 2001) 4. Air Air merupakan sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia.Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body mass). Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, antara lain sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, katalisator berbagai reaksi biologi sel, pelumas cairan sendi-sendi tubuh, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan (Yuniasatuti, 2008). 5. Vitamin Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan organisme. Vitamin yang dibutuhkan antara lain vitamin A, B, B2, B12, C, D, E, dan K. (Pudjiadi,2001) 6. Mineral Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, kromium, kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus tersedia dalam jumlah yangcukup (Hidayat, 2006). C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, diantaranya perkembangan, jenis kelamin, kesehatan, dan umur. 1. Perkembangan Individu yang sedang dalam masa pertumbuhan yang cepat (pada bayi & remaja) memiliki kebutuhan nutrisi yang meningkat. Disisi lain, lansia memerlukan sedikit kalori dan perubahan diet mengingat risiko penyakit jantung korononer, osteoporosis, dan hipertensi. 2. Jenis Kelamin Kebutuhan nutrisi berbeda bagi pria dan wanita karena komposisi tubuh dan fungsi reproduksi. Masa otot yang lebih besar pada pria menjelaskan besarnya kebutuhan kalori dan protein. Karena menstruasi, wanita memerlukan lebih banyak zat besi dibandingkan pria sebelum menopause. Wanita hamil dan menyusui memiliki peningkatan kebutuhan kalori dan cairan. 3. Kesehatan Status kesehatan individu sangat memengaruhi kebiasaan makan dan status nutrisi. Gigi tanggal, gigi goyang, atau sariawan mempersulit mengunyah makanan. Kesulitan menelan (disfagia) akibat inflamasi tenggorokan yang menyakitkan atau karena struktur esofagus dapat menghambat seseorang untuk mendapat nutrisi yang memadai (Kozier,dkk. 2010). 4. Umur Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua. Waktu lahir akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun dan akan berangsur menurun untuk meningkat lagi pada saat remaja(Almatsier, 2001) D. Karakteristik Status Nutrisi



18



Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW). a. Body Mass Index (BMI) Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas. Indeks Masa Tubuh =Tabel: batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia Kategori IMTKurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 Kekurangan berat badan tingkat sedang 17,0 ─ 18,5Normal 18,5 ─ 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0(Sumber: Depkes 2002, dalam Asmadi, 2008) b. Ideal Body Weight (IBW) Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu. Berat badan ideal (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10% (Tinggi badan – 100)] (Sumber: Repository USU) E. Konsep Asuhan Keperawatan Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi meliputi pengkajian fokus, diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan. 1. Pengkajian Fokus a. Riwayat keperawatan dan diet. 1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan. 2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus. 3) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya? 4) Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam? 5) Adakah toleransi makanan atau minumam tertentu? b. Faktor yang memengaruhi diet 1) Status kesehatan 2) Kultur dan kepercayaan 3) Status sosial ekonomi. 4) Faktor psikologis 5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet. c. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan fisik: apatis, lesu 2) Berat badan: obesitas, kurus (underweight). 3) Otot: flaksia / lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja. 4) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, parestbesia, reflek menurun. 5) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver. 6) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 x/menit, irama



19



abnormal, tekanan darah rendah/tinggi. 7) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patahpatah. 8) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada. 9) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat. 10) Gusi: perdarahan, peradangan. 11) Lidah: edema, hiperemasis. 12) Gigi: karies, nyeri, kotor. 13) Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi. 14) Kuku: mudah patah. 15) Pengukuran antopometri: a) Berat badan ideal: (TB ̶ 100) } 10% b) BMI (Body Mass Index): c) Lingkar pergelangan tangan d) Lingkar lengan atas (MAC): Nilai normal Wanita : 28,5 cm Pria : 28,3 cm e) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) Nilai normal Wanita : 16,5 ─ 18 cm Pria : 12,5 ─ 16,5 cm d. Laboratorium 1) Albumin (N: 4─ 5,5 mg/100ml) 2) Transferin (N:170 ─ 25 mg/100 ml) 3) Hb (N: 12 mg %) 4) BUN (N:10 ─ 20 mg/100ml) 5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-lak: 0,6 ─ 1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5 ─ 1,0 mg/100 ml) (Tarwoto & Wartonah, 2006) 2. Diagnosa Keperawatan a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik Batasan Karakteristik: 1) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal 2) Bising usus hiperaktif 3) Cepat kenyang setelah makan 4) Diare 5) Gangguan sensasi rasa 6) Kehilangan rambut berlebihan 7) Kelemahan otot pengunyah 8) Kelemahan otot untuk menelan 9) Kerapuhan kapiler 10)Kesalahan informasi 11)Kesalahan persepsi 12)Ketidakmampuan memakan makanan 13)Kram abdomen



20



14)Kurang informasi 15)Kurang minat pada makanan 16)Membran mukosa pucat 17)Nyeri abdomen 18) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat 19) Sariawan rongga mulut 20) Tonus otot menurun Faktor yang berhubungan: 1) Faktor biologis 2) Faktor ekonomi 3) Gangguan psikososial 4) Ketidakmampuan makan 5) Ketidakmampuan mencerna makanan 6) Ketidakmampuan mengabsorpsi makanan 7) Kurang asupan makanan (NANDA International, 2015) b. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh Definisi: Intake nutrisi melebihi kebutuhan metabolik tubuh. Batasan Karakterisitik: 1) Lipatan kulit tricep lebih dari 25 mm untuk wanita dan 15 mm untuk pria 2) BB diatas 20 % diatas tubuh ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal 3) Makan dengan respon eksternal (misalnya: situasi sosial, sepanjang hari) 4) Dilaporkan atau diobservasi adanya disfungsi pola makan (misalnya: memasangkan makanan dengan aktivitas yang lain) 5) Tingkat aktivitas yang menetap 6) Konsentrasi intake makanan yang menjelang malam Faktor yang berhubungan: Intake yang berlebihan dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolisme tubuh. (NANDA International, 2010) 3. Rencana Keperawatan’ a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan yang diharapkan: 1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu 2) Peningkatan status nutrisi (Tarwoto & Wartonah, 2006) Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2006): Intervensi Rasional 1. Tingkatkan intake makananmelalui: a. Mengurangi ganggua dari lingkungan seperti berisik, dan lain-lain. b. Jaga privasi pasien c. Jaga kebersihanruangan (barang-barang



21



seperti sputum pot,urinal tidak berada dekat dengan tempattidur) d. Berikan obat sebelummakan jika ada indikasi 1. Cara khusus untuk meningkatkan nafsumakan 2. Jaga kebersihan mulut pasien,Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan 3. Bantu pasien makan jika tidak mampu Membantu pasien makan 4. Sajikan makanan yang mudah dicerna, dalam Meningkatkan selera makan dan intake makan keadaan hangat, tertutup,dan berikan sedikit-sedikit tapi sering 5. Selingi makan dengan minum Memudahkan makanan masuk 6. Hindari makanan yang banyak mengandung gas Mengurangi rasa nyaman 7. Ukur intake makanan dan timbang berat badan Observasi kebutuhan nutrisi 8. Lakukan latihan pasif danaktif Menambah nafsu makan 9. Kaji tanda vital, sensori,bising usus Membantu mengkaji keadaan pasien 10. Monitor hasil lab, seperti glukosa, elektrolit,albumin, hemoglobin,kolaborasi dengan dokter Monitor status nutrisi b. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh Kriteria Hasil: 1) Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yangterkontrol 2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang 3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan(Tarwoto & Wartonah, 2006) Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2006): Intervensi Rasional 1. Lakukan pengkajian kembali pola makan pasien Informasi dasar untuk perencanaan awal dan validasi data 2.Diskusikan dengan pasien dengan kelebihan makan 3. Membantu mencapai tujuan 3. Diskusikan motivasi untuk menurunkan berat badan Membantu memecahkanmasalah 4. Kolaborasi dengan ahli diet yang tepat Menentukan makanan yang sesuai dengan pasien 5. Ukur intake makanan dalam 24 jam Mengetahui jumlah kalori yang masuk 6. Buat program latihan untuk olahraga Meningkatkan kebutuhan energi 7. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak Makanan berlemak banyakmenghasilkan energi 8. Berikan pengetahuan kesehatan tentang: a. Program diet yang benar b. Akibat yang mungkin timbul akibat kelebihan berat badan 8. Memberikan informasi dan mengurangi komplikasi



22



23



BAB V PENUTUP



5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka didapatkan simpulan sebagai berikut ini: a. Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan diantaranya yaitu memberikan suntikan infus kepada pasien, memasang dan melepaskan infus pasien, memberikan obat kepada pasien, men Tam pasien, dn TTV pasien. b. Manfaat yang didapatkan dari Praktek Kerja Lapangan yaitu dapat menambah



wawasan



dan



pengetahuan



mengenai



keperawatan,



menerapkan ilmu keperawatan didalam dunia kerja yang akan datang, dan meningkatkan kemampuan dalam menangani pasien secara langsung. 5.2 Saran Pada Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul Rantau agar menambahan sumber daya manusia guna untuk mengefisiensikan waktu dan dapat memaksimalkan pelayanan pasien seperti kecepatan pelayanan pasien sehingga mengurangi antrian pasien.



DAFTAR PUSTAKA



Dougherty. L. (2008). Akses Vena Sentral: Perawatan dan Tata Laksana. Jakarta: Erlangga. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC. Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik Volume 2, Edisi 7. Jakarta : EGC. NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi



LAMPIRAN JURNAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN