Laporan Pli (Yel Anggraini.16066042) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI



PENERAPAN SISTEM LISTRIK PINTAR DI PT. PLN (Persero) ULP BELANTI



Diajukan Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Praktek Lapangan Industri Jurusan Teknik Elektronika FT-UNP Semester Januari–juni 2019



Oleh YEL ANGGRAINI 16066042/2016



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019



ii



iii



KATA PENGANTAR



Tiada rangkaian kata yang pantas diucapkan selain puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Praktek Lapangan Industri (PLI) serta penulisan laporan PLI dengan judul “PENERAPAN SISTEM LISTRIK PINTAR di PT. PLN (Persero) ULP BELANTI ”. Salawat beriring salam tidak lupa pula Penulis do’akan kehadirat Allah SWT, semoga disampaikanNya kehadirat ruh Nabi uswatun hasanah Muhammad SAW. Laporan PLI ini disusun sebagai salah satu persyarat untuk menyelesaikan mata kuliah PLI pada Jurusan Elektronika Prodi Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.Adapun penyusunan laporan Praktik Industri ini berdasarkan data-data yang Penulis peroleh selama melakukan PLI, buku-buku pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PLI ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Teristimewa buat kedua Orang Tua saya tercinta, atas perhatian dan dukungannya serta doanya selama ini. 2. Terima kasih kepada semua keluarga yang telah mendukung selama ini



iv



3. Bapak Drs. Hanesman, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektronika FT UNP. 4. Ali Basrah Pulungan, ST, MT, selaku kepala Unit Hubungan Industri FT UNP. 5. Bapak Zulwisli,S.Pd.,M.Eng, yang telah bersedia menjadi pembimbing saya untuk melaksanakan PLI ini. 6. Buat Bapak/Ibu dosen pengajar di Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNP, yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna untuk penulis. 7. Buat Bapak Muliawarman selaku Manajer PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti Area Padang yang bersedia menerima penulis untuk PLI di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Padang. 8. Buat Bapak Rafi Fernandes, Selaku Supervisor Transaksi Energi dan juga telah bersedia menjadi pembimbing dalam pelaksanan PLI di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti. 9. Buat Bapak Thamrin, Bang Dio, Bang Roni, Bang Afdal, Bang Razu, Buk Eva. 10. Dan spesial untuk seluruh abang–abang, kakak–kakak, dan sahabat saya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam melaksanakan PLI ini.



v



Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan PLI ini. Penulis berharap, semoga laporan PLI ini dapat bermanfaat, khususnya bagi Penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.



Padang, 17 Maret 2019



Penulis



vi



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan PLI ................................................ 1 B. Deskripsi PT.PLN (Persero) ULP Belanti .................................. 8 C. Perencanaan Kegiatan PLI ......................................................... 22 D. Pelaksanaan Kegiatan PLI......................................................... 22



BAB II



TOPIK BAHASAN A. Aspek-Aspek Teoritis ................................................................ 26 B. Proses Pengerjaan / Produksi ..................................................... 36 C. Pembahasan / Ulasan ................................................................. 38



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 43 B. Saran-Saran ................................................................................ 44 DAFTAR PUSTAKA



vii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) ULP Belanti ....................... 21 Gambar 2 Bagian-bagian KWH Meter Prabayar ............................................. 31 Gambar 3 Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar .................................. 32 Gambar 4 Bentuk Fisik KWH Meter 1 Phasa .................................................. 37 Gambar 5 Rangkaian KWH Meter Prabayar ................................................... 39



viii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti Lampiran 2 Gambar Kegiatan di PT. PLN (Persero) ULP Belanti Lampiran 3 Lembaran Penilaian Supervisor Industri Lampiran 4 Surat Permohonan PLI ke Perusahaan Lampiran 5 Surat Balasan PLI dari Perusahaan Lampiran 6 Surat Tugas Pembimbing



ix



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Praktek Lapangan Industri (PLI) 1. Latar Belakang Pelaksanaan PLI Universitas Negeri Padang (UNP) Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP) sebagai salah satu lembaga pendidikan, mengembang tugas sebagaimana telah dirumuskan



oleh



GBHN



yaitu



berupaya



mengembangkan



dan



meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu FT-UNP juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik didunia pendidikan maupun didunia industri. Tujuan ini tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana serta keterlibatan secara aktif dari berbagai pihak. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi tujuan ini adalah dengan membuat kurikulum berorientasi kepada usaha mempersiapkan Mahasiswa untuk mampu memasuki dunia industri. Oleh karena itu FT-UNP mengadakan suatu program pengalaman industri yaitu dengan mengirimkan Mahasiswamahasiswanya keperusahan-perusahaan yang relevan dengan jurusan masing-masing yang dinamakan dengan Pengalaman Lapangan Industri (PLI). Mahasiswa dituntut untuk melaksanakan kegiatan observasi,



1



2



perencanaan, pra produksi dan produkasi/pelaksanaan pada perusahaan tersebut. Kegiatan PLI ini juga dimaksudkan untuk memberi wawasan yang lebih luas terhadap Mahasiswa mengenai perkembangan dunia industri. Dari kegiatan ini diharapkan Mahasiswa memiliki wawasan dan penguasaan teknologi yang lebih luas dan aplikatif yang diterapkan kelak dalam masyarakat. Secara tidak langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya industri dalam meperkenalkan perkembangan teknologinya terhadap dunia pendidikan. Berbekal pengalaman yang didapatkan selama PLI, diharapkan Mahasiswa FT-UNP memiliki profesionalisasi dibidangnya dan mampu bersaing dalam dunia kerja nantinya.



2. Latar Belakang PLI di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)



yang pastinya bergerak di bidang kelistrikan.



Tujuan utama PLN adalah memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat, dalam hal penerangan. Karena listrik merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia. Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, setiap perusahaan dan instansi perusahaan dituntut untuk mandiri serta memiliki daya saing yang tinggi, sehingga mampu bersaing dan mampu melangsungkan kegiatan usahanya



sebagimana



tercantum



dalam



tujuan



jangka



panjang



3



pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur. PT. PLN (Persero) ULP Belanti sebagai BUMN mempunyai misi yaitu pelayanan kepada masyarakat dibidang penyediaan ketenaga listrikan yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. PT PLN (Persero) ULP Belanti berada di Jl. Khatib Sulaiman, No.44, Padang, Sumatera Barat. 3. Tinjauan Kegiatan Praktek Lapangan Idustri Kegiatan PLI bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung dalam berbagai kegiatan yang direncanakan di perusahaan atau industri, sehingga mahasiswa dapat menerapkan apa yang diperoleh dibangku kuliah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri, yaitu : a. Mampu beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha melalui ke ikut sertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan yang berlaku oleh pihak perusahaan atau industri. b. Membuat laporan pengalaman industri dengan format yang baik dan benar. c.



Sebagai persiapan bagi penulis untuk terjun langsung ke industri atau dunia kerja.



d.



Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap ilmu-ilmu di tempat pengalaman lapangan industri yang belum dikenal oleh mahasiswa.



4



4. Tinjauan Kegiatan PLI di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti Dengan melakukan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri di PT. PLN ULP Belanti maka hendaklah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan PLI bagi mahasiswa yaitu : a. Mengenal, mengetahui dan mempelajari organisasi perusahaan, agar dapat memperluas pengetahuan dan mengembangkan wawasan berfikir tentang pekerjaan di lapangan sesungguhnya. b. Berusaha untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan pekerjaan sesungguhnya. c. Berusaha untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan pekerjaan sesungguhnya. d. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dapat menambah ilmu pengetahuan pada mahasiswa dari pengalaman industri yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan. e. Melatih disiplin kerja dengan mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut. f. Memberikan masukan-masukan yang berarti bagi perusahaan, jika dimungkinkan.



5. Manfaat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri Dengan dilaksanakan pengalaman lapangan industri, penulis diberikan kesempatan untuk mempelajari prinsip kerja pada KWH Meter



5



Prabayar dan Pascabayar yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai berikut : a. Mengetahui proses penanganan masalah pada Meter Prabayar. b. Mengetahui penggunaan Meter Prabayar di ULP Belanti. c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Meter Prabayar dengan Meter Pascabayar. 1) Manfaat PLI Bagi Mahasiswa a) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor. b) Dengan



pengalaman



lapangan



industri



mahasiswa



dapat



menambah wawasan keterampilan dan pengetahuan pada instansi atau lembaga tempat pelaksanaan pengalaman lapangan industri tersebut. c) Dengan pengalaman industri dapat melatih diri untuk menghadapi suasana kerja. 2) Manfaat PLI bagi Mahasiswa di PLN a) Menerapkan ilmu yang telah di pelajari sewaktu perkuliahan. b) Mengetahui cara kerja dan prinsip kerja nyata di dunia industri. c) Menambah ilmu baru yang dipelajari di industri. d) Mendapatkan peluang kerja di dunia industri tersebut.



6



3) Manfaat PLI bagi Fakultas a) Dapat memasukkan materi, sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. b) Dapat mempromosikan keadaan jurusan ketempat pelaksanaan praktek lapangan industri. c) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta perusahaan lain melalui rintisan kerja sama mahasiswa yang melaksanakan pengalaman lapangan industri. d) Dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan ilmu yang bisa di terapkan di dunia industri. 4) Manfaat PLI bagi Industri a) Mempermudah perusahaan dalam merekrut calon karyawan yang professional. b) Membantu perusahaan dalam meningkatkan mutu karyawan. c) Menghemat dana untuk pengembangan SDM. d) Membina hubungan kemitraan antara perguruan tinggi dan perusahaan.



6. Tempat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI FT-UNP berdasarkan rokomendasi dan saran dari Ketua Jurusan dan Program Studi, maka kriteria tempat pelaksanaan PLI adalah sebagai berikut:



7



a. Perusahaan atau Industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli di bidang keteknikan/ kejuruan. b. Perusahaan atau Industri harus memiliki badan hukum yang sah serta bergerak dibidang produksi atau jasa. c. Pada saat pengiriman peserta PLI, Perusahaan atau Industri sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan studi mahasiswa. d. Perusahaan atau Industri sedapat mungkin memiliki Pusdiklat atau memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI. e. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan Perusahaan atau Industri, mahasiswa



dapat



memperoleh



pengalaman



langsung



dalam



meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FTUNP. Penulis melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri di PT. PLN (Persero) ULP Belanti yang beralamat di Jl. Khatib Sulaiman, No.44, Padang, Sumatera Barat. Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri di PT. PLN (Persero) ULP Belanti dilaksanakan selama dua bulan yang dimulai tanggal 7 Januari 2019 sampai 8 Maret 2019. Lembaga atau instansi tempat melaksanakan pengalaman industri yakni dapat mempromosikan secara tidak langsung kebaradaan instansi atau lembaga yang bersangkutan kepada masyarakat umum dan Jurusan Teknik Elektronika Program Studi Teknik Elektronika Universitas Negeri Padang.



8



B. Deskripsi Tentang Perusahaan/Industri Tempat Pelaksanaan PLI 1. Sejarah Kelistrikan Sumatra Barat Pada zaman Hindia Belanda atas dasar Lembaran Negara (Staatsblad) No. 312 tanggal 1 Juli 1918, sejak permulaan tahun 1868 daerah Ombilin Sawahlunto menjadi terkenal dan penting pada saat Ir.W.H.De Greve menemukan lapisan-lapisan dan ladang-ladang batubara (kolenvelden) ditepi sungai Ombilin. Begitu pesatnya eksplorasi Pemerintahan Belanda, sehingga produksi berlimpah ruah dan menumpuk, sedangkan transportasi belum ada untuk mengangkutnya ke pelabuhan Teluk Bayur (dulu bernama Emmahaven). Setelah tambang Ombilin berhasil menemukan daerah pengolahan batu bara dibawah tanah perbukitan (tunnelbouw) dirasakan sanggat diperlukan aliran listrik guna menggerakkan motor-motor transporband (belt conveyor), lori-lori, rumah sakit, bengkel besar, lampu-lampu penerangan rumah, beding-beding pekerja, lampu-lampu penerangan jalan, dan sebagainya, maka pada tahun 1892 didirikan sebuah Sentral Listrik Tenaga Uap di desa Salak yang berjarak ± 10 KM dari Sawahlunto didekat Sungai Batang Ombilin. Pemerintah Belanda kemudian membuka perusahaan kereta api yang dulu bernama Sumatra Staats Spoorwegen (S.S.S), yang tujuan utamanya mengangkut batubara dari Sawahlunto ke Teluk Bayur guna diekspor untuk keperluan kapal-kapal uap di Hindia Belanda. Setelah adanya beberapa daerah yang dijangkau perkereta apian, maka S.S.S pada tahun 1912



9



membangun sebuah sentral listrik dengan tenaga uap yang bernama Sentral Listrik Tenaga Uap Kampung Durian (Electrische Stoom Centrale Kampung Durian) berlokasi ditepi Sungai Batang Arau, dengan pemasangan perdana 2 buah turbin uap merk Gbrs Stork Hengelo berikut dengan Generatornya masing-masing 650 kVA, kapasitas 500 kW merk Willwm Smit Slikkerveer Holland. Ketel-ketel uap (stoomketels) memakai bahan bakar batubara yang sudah dicuci bersih jenis notjes (ukuran biji jagung). Pada tahun 1914 sentral listrik tenaga uap kampung durian tersebut telah beroperasi (inbedrijf) dan menyalurkan aliran listrik untuk kepentingankepentingan: a. Pelabuhan kapal Teluk Bayur (Emmahaven) b. Bengkel besar kereta api (S.S.S Werkplaats) di Simpang Haru Padang. Pada tahun 1918 Sentral Listrik Kampung Durian diperluas lagi dengan pemasangan 1 buah lagi turbin uap Ptent Curtis merk A.E.C dengan generatornya 1430 kVA kapasitas 1.000 kW. Dengan tambahan mesin baru inilah Sentral mempunyai stand bye Unit. Oleh karena beban puncaknya (peak load) masih rendah, maka pihak Ombilin mengadakan agreement dengan pemerintahan kota Padang (staads gemeente) masalah kelistrikan yang dapat disupply kedalam kota Padang yang pada saat itu belum ada listrik sama sekali. Pada tahun 1924 karena kelebihan energi maka pemerintah kota Padang mulai membangun gardu-gardu Transformator dibeberapa



10



lokasi, mendirikan saluran udara tegangan rendah (SUTR) yang berasal dari rel-rel kereta api, pipa-pipa baja, tiang vakwerk dan penarikan kawat-kawat saluran udara tegangan rendah dan pengamanannya. Pekerjaan didalam kota Padang tersebut berada dibawah Gemeentclijke Electiciteit Bedrijf (G.E.B). Setelah itu barulah sentral listrik Kampung Durian menyalurkan arus listrik tegangan tinggi 6 kV melalui kabelkabel tanah sampai pada gardu induk yang terletak didekat persimpangan jalan Proklamasi, dan karena perkembangan kota gardu induk itu dipindahkan ketempat lain. Jadi Sentral Listrik Kampung Durian hanya sebagai pembangkit, sedangkan untuk distribusinya ditangani langsung oleh G.E.B Padang. Pada tahun 1942-1945 masa pendudukan Jepang Sentral Listrik Kampung Durian Padang tetap jalan seperti biasa dan tetap berpusat pada Ombilin Sawahlunto yang bernama Padang Hatsudensho, dan pendistribusian tetap ditangani oleh Balai Kota Padang (Padang Shiakusho). Pada tahun 1945 setelah Jepang kalah dan menyusul Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Sentral Listrik masih tetap dibawah naungan P.N.T.B.O Sawahlunto. Pada tanggal 10 Oktober 1945 tentara sekut (Allied Forces) mendarat dipelabuhan Teluk Bayur dengan tujuan untuk mengembalikan kekuasaan Pemerintahan Belanda dari pemerintahan Jepang, tetapi Kemerdekaan Republik Indonesia teah diproklamirkan, dan diseluruh



11



Nusantara telah berkibar bendera sangsaka merah putih dengan jayanya. Pada akhir tahun 1946 setelah tentara sekutu meninggalkan kota Padang dan sekitarnya, tentara Belanda dan NICA yang membonceng sekutu mendarat dan mengambil kantor Balai Kota Padang yang dipakai sebagai headquarter dari tangan Jepang. Serangan yang membabi buta oleh Belanda mengakibatkan pengiriman batubara dari Sawahlunto ke Sentral Listrik Kampung Durian Padang terhalang, akan tetapi pegawai tetap bekerja mempertahankan perusahaan vital tersebut tetap menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia, jadi semangat “Merdekalah” yang mendorong pegawai untuk bekerja. Pada tanggal 19 Desember 1948 hubungan administratif dan teknis antara Sentral Listrik Kampung Durian dengan PN.TBO Sawahlunto terputus, persediaan batubara sudah habis dan pemerintah Belanda yang berkuasa ingin agar listrik kota Padang tetap menyala maka mereka mendatangkan batu bara halus (gruis kolen) dari Bukit Asam Palembang. Akhirnya Sentral Listrik dikuasai pemerintah Belanda dan berada dibawah Verkeer & Waterstaat (V&W) yang ditangani langsung oleh perusahaan listrik kota yang bernama Gemeertelijkc Electriciteit Bedrijf (GEB). Tidak lama kemudian terjadilah perubahan status negara yaitu menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang tidak bertahan lama. Pemerintah



Belanda



serta



orang-orangnya



berangsur-angsur



12



meninggalkan Indonesia. GEB berubah menjadi perusahaan listrik Kota Praja, berpusat dikantor Balai Kota yang menangani pendistribusian aliran listrik dalam kota. Setelah hapusnya RIS dari bumi Indonesia dan kita hanya mengakui satu Republik saja yaitu Republik Indonesia, maka pengiriman batubara untuk Sentral mulai normal kembali. Penguasaan berpindah dari Balai Kota ke Eksploitasi P.N.K.A Padang dan berpusat kejawatan Tenaga di Jl. Hayam Wuruk No. 3 Jakarta. Pada tahun 1952 Sentral Listrik berpindah ke Perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik (PENUDITEL) Sumatera Tengah, berkantor di Jl. Lurus Bukittinggi dan tetap berpusat di Jawatan Tenaga di Jakarta. PENUDITEL mulai merehabilitasi, menormalisir, dan membangun beberapa PLTD didaerah Sumbar & Riau, dengan 3 (tiga) wilayah kerja yaitu : a. PLN Eksploitasi Cabang Padang. b. PLN Eksploitasi Cabang Bukittinggi c. PLN Eksploitasi Cabang Pekanbaru.



Pada tahun 1965 Sumatera Barat dan Riau menjelma menjadi Wilayah kerja PLN Eksploitasi XIV. Tidak lama kemudian seluruh Perusahaan Listrik berada dibawah satu Kementrian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) di Jakarta. Dan barulah pada tahun 1971 terjadi serah terima pendistribusian listrik antara Balai Kota Padang kepada PLN. Pada pertengahan tahun 1964, karena Sentral Listrik Kampung Durian tidak ekonomis lagi, bahkan rendemen harga 1 kg bahan batubara lebih



13



tinggi dan mahal dari 1 KWH yang dihasilkan, apalagi ongkos transport batu bara yang tidak sedikit terpaksa ditutup dan tidak dioperasikan. Aliran listrik untuk kota disupply dari PLTD Simpang Haru. Pada tahun 1969 pemerintah mulai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pertama. Perlistrikan berangsur-angsur baik, tidak hanya untuk kota Padang dan sekitarnya saja, tetapi mencakup seluruh wilayah kerja PLN Eksploitasi XIV baik Sumbar maupun di Riau. Kondisi yang membaik tersebut juga ditandai dengan telah selesainya PLN Pikitring membangun PLTA Maninjau dan PLTG Pauh Limo. Masyarakat ikut bergembira dan berterima kasih kepada Pemerintah khususnya PLN karena listrik telah masuk sampai ke desa.PLN di Sumatera Barat beberapa kali mengalami perubahan struktur organisasi, yaitu sebagai berikut: a. PT. PLN (Persero) Wilayah III, ditetapkan melalui Keputusan Direksi No. 019.K/023/DIR/1997, dengan wilayah kerja meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau. b. PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sumbar dan Riau, ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 113.K/023/DIR/2001 tanggal 25 Mei 2001. Restrukturisasi dari Wilayah III menjadi Unit Bisnis Sumbar dan Riau ini dalam rangka optimasi Corporat Gain, dimana wilayah diarahkan menjadi strategic business unit / investment centre. c. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar, yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 304.K/023/DIR/2003 tanggal 19 Nopember



14



2003. Perubahan organisasi ini diawali dengan keluarnya Keputusan Direksi No. 089.K/023/DIR/2002 tentang perubahan organisasi Unit Bisnis di lingkungan PT. PLN (Persero), dimana telah dibentuk Unit Bisnis kelistrikan baru dibeberapa wilayah kerja diantaranya Wilayah Riau. Dengan keluarnya Keputusan Direksi ini maka wilayah kerja Sumbar dan wilayah kerja Riau masing-masing berdiri sendiri, dimana Wilayah Sumbar saat ini memiliki 3 (tiga) Cabang yaitu Cabang Padang, Cabang Bukittinggi, dan Cabang Solok. dan terakhir di tahun 2008 dioperasionalkan PLN Cabang Payakumbuh.



2. Profil PLN Wilayah Sumbar PLN Wilayah Sumatera Barat saat ini memiliki 1.105.279 pelanggan. Wilayah kerja PLN Wilayah Sumatera Barat adalah 19 kota kabupaten di Sumatera Barat dan 1 kabupaten di Jambi yaitu Kerinci. Dengan 4 Area yaitu Area Padang, Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh, PLN Sumbar siap memberikan pelayanan kepada pelanggan dan siap memberikan kesinambungan listrik kepada pelanggan. Pegawai yang berjumlah 1.025 orang siap memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan terus mengembangkan layanan-layanan kelistrikan yang dipasok melalui sistem interkoneksi Sumatera dan juga sistem isolated PLTD di beberapa tempat yaitu Sungai Penuh Kerinci, Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. PLN Wilayah Sumatera Barat memiliki aset distibusi 8.600,8 kms Jaringan Tegangan Menengah dan 10.883,6 Jaringan Tegangan Rendah dan



15



6.442 Gardu distribusi dengan 6.449 Trafo distribusi berkapasitas 576.029 kVA. Fitur- fitur layanan yang sekarang sedang digalakkan oleh PLN Pusat juga sudah terdapat di Sumatera Barat seperti Listrik Pintar, Pembayaran listrik secara online nasional dimana pelanggan PLN Sumatera Barat sudah bisa melekukan pembayaran listrik dimana saja dan kapan saja di seluruh indonesia. selain itu PLN Wilsumbar juga sudah memiliki Tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) yang dapat melakukan pemeliharaan distribusi tanpa melakukan pemadaman.



3. Sejarah Singkat PT.PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Padang Kelistrikan di kota Padang dimulai pada tahun 1952 dengan didirikannya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Simpang Haru yang memiliki daya terpasang 2 x 772 kW pada awalnya. Pengelolaan PLTD Simpang Haru dibawah PLN AREA Padang. Pada tahun 1963 ditambah lagi pemasangan diesel 2 x 1 MW di PLTD Simpang Haru. Pada tahun 1968 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD Simpang Haru 1 x 900 kW. Peraturan pemerintah No. 18 / 1972 Perusahaan Listrik berubah menjadi Perum. Pada tahun 1973 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD Simpang Haru 1 x 1240 kW. Pada tahun 1975 ditambah lagi pemasangan 1 unit diesel di PLTD Simpang Haru 1 x 2430 kW. Pada tahun 1977 ditambah 2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2 x 2520 kW.



16



Pada tahun 1978 ditambah lagi 2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2 x 40kW. Pada tahun 1982 dibangun Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG) Pauh Limo Alsthom I, II dengan daya terpasang 2 x 23,5 kW. Pada tahun 1983 berdirinya PLN Sektor Padang dan pemindahan PLTD Simpang Haru dibawah PLN AREA Padang menjadi asset PLN Sektor Padang dibawah PLN Wilayah III, sebagai kepala PLN Sektor Padang Pertama adalah Ir. Abimanyu Suyoso. Pada tanggal 12 Maret 1983 beroperasinya PLTG Pauh Limo, Alsthom I & II SUTM 20 kV Pauh Limo-PLTD Simpang Haru, SUTM 20 kV Pauh Limo Indarung dan GI / 6 kV Indarung (khusus untuk pelayanan PT. Semen Padang). Pada tanggal 26 Mei 1983 peresmian instalasi peralatan pembangkit dan penyaluran energi listirk PLN (Persero) Sektor Padang oleh Presiden RI Soeharto. Pada tanggal 14 September 1983 peresmian SUTT 150 kV Maninjau-Pauh Limo (4 x 17 MW). Pada tanggal 12 Februari 1986 Pengoperasian GH Simpang Haru dan Bulan April 1986 pengoperasian SUTT 150 kV Pauh Limo-Ombilin / Salak beserta GI Solok dan GI Ombilin / Salak. Pada bulan juli 1988 pelaksanaan pengoperasian GI Indarung 150 kV. Pada tanggal 26 Desember 1990 penggantian kepala PLN Sektor Padang dari Ir. Abimanyu Suyoso kepada Ir. Suharso. Pada tahun 1993 penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebanyak 2 unit general elektrik dengan kapasitas 30 MW per-unit, lokasinya Pauh Limo. Peraturan pemerintah No.23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994 tentang pengalihan



17



Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero) dengan akte notaries Sutjipto, SH No. 169 tanggal 30 Juni 1994 di Jakarta. Pada tanggal 5 Agustus 1994 dilaksanakan penambahan 1 unit Alsthom PLTG Pauh Limo (Relokasi dari Tambak Lorok Semarang) dengan kapasitas 21,3 MW dan pengoperasian unit general elektrik I & II dengan daya terpasang 2 x 34 MW. Pada tahun 1995 pemindahan kantor PT.PLN (Persero) Sektor Padang dari komplek PLTG Pauh Limo ke kantor baru Jl. By Pass km 6 Lubuk Begalung Padang. Pada tanggal 6 April 1995 penggantian kepala PT. PLN (Persero) Sektor Padang dari Bapak Ir. Suharso kepada Ir. Purwoko berdasarkan surat keputusan direksi PT. PLN (Persero) Pusat No. 005. K/023/DIR/1994 tanggal 12 Februari 1994 tentang perubahan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah III Sumbar Riau Sektor Padang Pola VII kelas II. Keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 118.K/023/DIR/ tanggal 18 November 1996, tentang penetapan tingkat unit pelaksana induk PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel. Keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 112.K/023/DIR/1996 tanggal 18 November 1996 tentang penetapan unit administrasi yang masuk dalam lingkup PT.PLN (Persero) Sumbagsel. Pada tahun 1997 dibangun Gardu induk Padang Industrial Park yang interkoneksi dengan gardu induk Pauh Limo dan Gardu Induk Lubuk Alung. Selanjutnya pada tahun 2000 Gardu Induk Padang Industrial Park diresmikan untuk operasi melayani kebutuhan industri dan penerangan disekitar wilayah Padang Industrial Park dengan daya terpasang 20 MVA.



18



Instalasi yang dikelola PT. PLN (Persero) Sektor Padang yang pada awal berdirinya terdiri dari 10 unit PLTD (Simpang Haru) dengan total daya terpasang 15,50 MW. Selanjutnya instalasi pembangkitan dan penyaluran yang semula dikelola AREA Padang diserahkan pengelolaannya ke PLN Sektor Padang dengan unit asuh: a. Unit PLTD Simpang Haru b. Unit PLTG Pauh Limo c. Unit Tragi Padang. Kemudian Kitlur Sumbagsel pecah menjadi P3B Sumatera UPT Padang berdasarkan SK. Direksi No. 021.K/010/DIR/2005 tanggal 27 Januari 2005 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang yang diberlakukan tanggal 1 Mei 2005, dengan unit asuh : a. Tragi Padang. b. Tragi Solok. c. Tragi Padang Luar. d. Tragi Payakumbuh. e. Tragi Kiliran Jao. f. Tragi Garuda Sakti.



Pada tanggal 1 Oktober 2018 PT. PLN (Persero) Rayon Belanti berubah nama menjadi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti.



19



4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti



MANAGER



SUPV.ADM



AS Pelayanan Pelanggan



JA Pelayanan Pelanggan



SUPV.TEKNIK



SUPV.TRANSAKSI ENERGI



JO ADM Teknik



AO ADM Umum



JT Pemeliharaan Distribusi



JT Pengendalian Kontruksi



AF Cater dan Pengendalian Piutang



JO Operasi Distribusi



AS Akuntansi dan ADM Keuangan



AT Pemeliharaan Distribusi



JT Penyambung dan Perusahaan



PEJABAT K3LH



JO Pembacaan dan Pembuatan Rekening



JT Pemeliharaan APP



AS Pengendalian Susut dan PJU



Gambar 1. Stuktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti



Struktur organisasi merupakan mekanisme kerjasama dalam perusahaan.Struktur organisasi memperlihatkan tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing bagian yang ada dalam perusahaan. Pembagian kerja dibawah ini menuntut inisiatif dan spontanitas dari karyawan yang diserahi tugas tersebut sebatas wewenang yang ada



20



padanya tanpa meninggalkan system gotong royong atau kerja sama sebagaimana yang telah terlaksana sebelumnya. Berdasarkan pembagian tugas dan wewenang tersebut dapat digambarkan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) ULP Belanti yang masih berlaku pada saat ini dan dapat berubah sekitar atau dibelakang struktur formal yang terjadi pada semua jenis proses informal sehingga hal ini dapat membuatnya bekerja.



5. Visi dan Misi PT.PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti a. Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpecaya dengan bertumpu pada potensi insani. 1) Ciri Perusahaan Kelas Dunia a) Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia. b) Memiliki cakrawala peikiran yang mutakhir. c) Terdepan dalam pemanfaatan teknologi. d) Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku. e) Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja. 2) Tumbuh kembang a) Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha. b) Konsisten dalam pengembangan standar kinerja. 3) Unggul a) Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan. b) Fokus dalam usaha mengoptimalkan bisnis kelistrikan.



21



c) Peningkatan kualitas inpust, proses dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan. 4) Terpercaya a) Memegang teguh etika bisnis. b) Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan. c) Menjadi perusahaan favorit pada pihak yang berkepentingan. 5) Potensi Insani a) Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas. b) Kompeten, professional dan berpengalaman. b. Misi 1) Melaksanakan usaha pendistribusian dan penjualan tenaga listrik berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pihak – pihak yang berkepentingan lainnya. 2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3) Mengupayakan agar listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi daerah. 4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan.



22



C. Perencanaan Kegiatan PLI di Perusahaan Kegiatan yang telah dilaksanakan selama Pengalaman Lapangan Industri di PT. PLN (Persero) ULP Belanti adalah : 1. Kegiatan Umum a. Pengenalan terhadap lingkungan PT. PLN (Persero) ULP Belanti. b. Pengenalan terhadap konsep dan system yang digunakan PT. PLN (Persero) ULP Belanti. c. Pengenalan terhadap aplikasi yang digunakan PT. PLN (Persero) ULP Belanti. 2. Kegiatan Khusus a. Melakukan pengamatan langsung terhadap aplikasi yang digunakan PT. PLN (Persero) ULP Belanti. b. Mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. c. Menerapkan ilmu yang telah di dapat selama melaksanakan perkuliahan dan mengembangkan wawasan berpikir tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Melakukan tanya jawab serta diskusi dengan pembimbing lapangan.



D. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Lapangan Industri di Perusahaan 1. Kegiatan PLI Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang serta berdasarkan rekomendasi



23



dan saran dari Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, maka kriteria tempat PLI adalah sebagai berikut : a. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang sah serta bergerak dibidang produksi atau jasa. b. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli dibidang teknik dan kejuruan. c. Pada saat pengiriman peserta PLI, perusahaan/industri sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi mahasiswa. d. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki pusdiklat atau memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI. e. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan atau industri, mahasiswa



dapat



memperoleh



pengalaman



langsung



dalam



meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FTUNP.



Berdasarkan syarat dan kriteria perusahaan atau industri yang telah ditetapkan tersebut, maka penulis mengajukan permohonan untuk melaksanakan PT. PLN (Persero) Rayon Belanti dengan pertimbangan bahwa PT. PLN (Persero) Rayon Belanti merupakan intansi yang sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi mahasiswa.



24



Berdasarkan dari permohonan yang telah diajukan, maka pihak perusahaan menyetujui untuk melaksanakan kegiatan PLI diperusahaannya sebanyak 3 orang selama 60 hari. Ada 2 kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis selama kerja praktek di PT. PLN (Persero) ULP Belanti : a. Kegiatan Umum 1. Pengenalan terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja dan tata tertib perusahaan. 2. Pengenalan terhadap perangkat-perangkat yang digunakan pada PT. PLN (Persero) ULP Belanti. b. Kegiatan Khusus 1) Ikut serta melakukan pengontrolan dan pemeliharaan perangkat jaringan PLN yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) ULP Belanti. 2) Tanya jawab ( diskusi) dan penjelasan dari pembimbing lapangan. 3) Studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku panduan dan pelatihan yang disajikan langsung oleh pembimbing lapangan.



BAB II PENERAPAN SISTEM LISTRIK PINTAR DI PT. PLN (Persero) ULP BELANTI



A. Aspek-aspeks Teoritis 1. Latar Belakang Listrik Pintar Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri (Joeardie, 2012). PT.PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini telah banyak memberikan kontribusi yang besar dalam memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat. Selaku perusahaan BUMN yang menangani masalah kepentingan listrik dan memberikan jumlah pasokan listrik kepada masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, tentunya PT. PLN (Persero) memberikan pelayanan sebagai upaya pasti dalam memberikan public service yang maksimal untuk kepentingan dan kemajuan bangsa (Wahyusetya, 2011). Selama ini pelanggan PT. PLN (Persero) mendapat layanan program listrik pascabayar, yaitu menggunakan energi listrik terlebih dahulu kemudian membayar pada bulan berikutnya. Setiap bulan PT. PLN (Persero) harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, melakukan penagihan kepada pelangga nyang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika



25



26



pelanggan terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu tertentu (PLN, 2013). Untuk mengembangkan pelayanan suatu perusahaan, dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN (Persero)adalah dengan mengeluarkan program listrik prabayar atau disebut juga Listrik Pintar (Dhuhuriawan, 2012). Program listrik prabayar, yaitu mengeluarkan biaya terlebih dahulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Alasan PT. PLN (Persero) mengganti program listrik pascabayar menjadi listrik prabayar karena program listrik prabayar merupakan program yang mempermudah pelanggan dalam pengontrolan penggunaan listrik. Dengan program ini pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan. Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan mencatat penggunaan listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan terlambat membayar listrik. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat. Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm jika jumlah kWh sudah mulai habis.



27



Pada umumnya KWH Meter ( Kilo Watt Hour ) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi listrik, dimana hasil pembacaan tersebut digunakan untuk perhitungan konversi ke dalam nilai rupiah. Alat ini digunakan oleh Perusahaan Listrik untuk mencatat dan menganalisa penggunaan energi listrik yang terpakai oleh konsumen. Selain itu, KWH meter juga sekaligus digunakan sebagai alat transaksi tenaga listrik karena memang alat ini dapat mencatat berapa besar energi listrik yang terpakai.Pemakaian energi listrik oleh konsumen baik industri maupun rumah tangga menggunakan satuan Kilo Wattt Hour (KWH). Dengan demikian KWH meter merupakan alat yang sesuai digunakan untuk mengukur energi listrik yang terpakai tersebut.



2. Defenisi KWH Meter KWH Meter merupakan alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut Wattmeter/Kwatt meter yang disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam KWH (Kilo Watt Hour). Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan Kilo Watt Hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat yang digunakan untuk mengukur energi



28



pada industri dan rumah tangga dikenal dengan Watt Hour Meters. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya untuk saat ini. KWH meter induksi adalah satu-satunya tipe yang digunakan pada perhitungan daya listrik rumah tangga. KWH Meter berdasarkan kapasitasnya dibagi menjadi dua, yaitu KWH meter satu phasa dan KWH meter tiga phasa. KWH meter satu phasa biasa digunakan pada konsumen yang memerlukan energi listrik yang relatif lebih kecil seperti rumah tangga yang menggunakan tegangan 220 Volt, sedangkan KWH meter tiga phasa biasanya digunakan oleh konsumen yang memerlukan daya yang cukup besar seperti pabrik-pabrik dan industri yang memang menggunakan jaringan listrik tiga phasa di dalamnya.



3. Jenis-jenis KWH Meter Secara umum KWH meter ada dua jenis yaitu KWH meter 1 Phase dan Kwh meter 3 Phase. Penggunaan disesuaikan dengan sumbernya apakah itu satu phase atau tiga phase. Sekarang jenis teknologinya ada 2, yaitu KWH Meter Pascabayar (Analog) dan KWH Meter Prabayar atau yang disebut Listrik Pintar. Namun sekarang KWH meter yang disarankan digunakan oleh pihak PLN adalah jenis KWH Meter Prabayar atau Listrik Pintar yang sistem pembayaran atau pengisian rekening listrik adalah dengan menggunakan aplikasi chip card (Pulsa).



29



a. Defenisi Listrik Pintar Listrik Pintar atau Listrik Prabayar adalah sebuah layanan listrik PLN kepada pelanggan dalam menjual energi listrik dengan cara membayar dimuka. Layanan yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui Meter Elektronik Prabayar (MPB). Dengan listrik prabayar setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Layanan ini telah menjadi layanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Sistem prabayar ini tetap mempergunakan KWH Meter yang sudah ada dengan sedikit modifikasi untuk memasang sensor dan unit sistem. Hal ini bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan KWH Meter yang sudah ada.



Gambar 2. Bagian-bagian KWH Meter Prabayar



30



Gambar 3. Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar



b. Keunggulan dan Kelebihan Listrik Prabayar Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh Penyedia Layanan dari penggunaan KWH Meter Prabayar di antaranya adalah : 1) Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi dan digunakan, sehingga dapat menambah likuiditas penyedia layanan ini. 2) Pengendalian



transaksi



lebih



mudah



sehingga



mengurangi



kemungkinan tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik. Pemasaran listrik prabayar ini dapat juga diserahkan pada pihak ketiga. 3) Pengurangan overhead atau biaya



yang diperlukan untuk



pengecekan konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.



31



4) Petugas PLN tidak perlu apel lagi ke rumah pelanggan Pihak PLN tidak perlu lagi datang ke rumah setiap satu bulan untuk mencatat meteran, menerbitkan rekening, dan melakukan penagihan bagi yang terlambat membayar listrik.



Sedangkan bagi konsumen keuntungan dalam menggunakan Listrik Prabayar ini adalah : 1) Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang dilakukan diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi. 2) Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi. 3) Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human. 4) Petugas PLN tidak perlu apel lagi ke rumah pelanggan Dengan sistem prabayar, pelanggan merasa semua serba praktis dan mudah. Pihak PLN tidak perlu lagi datang ke rumah setiap satu bulan untuk mencatat meteran, menerbitkan rekening, dan melakukan penagihan bagi yang terlambat membayar listrik. 5) Pelanggan dibebaskan biaya beban bulanan Ketika listrik tak digunakan sama sekali (atau tidak diisi pulsa), maka tidak akan ada tagihan beban bulanan.



32



6) Beli pulsa listrik mudah dan cepat Pelanggan merasa lebih nyaman saat memanfaatkan listrik prabayar karena penyedia pulsa listrik prabayar ini sudah bisa ditemukan dimanamana. 7) Pelanggan merasa aman dari bahaya Ketika instalasi kabel listrik bermasalah pada KWH Meter Prabayar muncul indikator bahwa jaringan kabel bermasalah sehingga pemilik rumah bisa langsung ambil tindakan, yaitu dengan cek kondisi kabel atau biar lebih aman langsung menghubungi PLN agar petugas datang ke rumah.



c. Kekurangan Listrik Prabayar Dibalik kelebiha yang ada pada listrik prabayar, namun juga terdapat beberapa kekurangan dari listrik pintar ini. Adapun kekurangan dari listrik prabayar adalah sebagai berikut yaitu : 1. Pada beberapa golongan tarif misalnya tarif rumah tangga daya 450VA dan 900VA tarifnya lebih mahal dibandingkan listrik pascabayar. Tetapi kita dapat mengakalinya dengan menggunakan peralatan listrik yang penting-penting saja. Perlu kita ketahui juga bahwa jika pemakaian listrik anda hampir 100% rata-rata dalam sebulan, pemakaian pulsa lisrik anda tidak akan sampai pada nilai Rp.450.000 (jika PPj lebih kurang 7%) untuk daya R1/900VA, yang 450VA tentu lebih sedikit lagi.



33



2. Pembelian pulsa listrik tidak periodic. Bagi yang pemakaian listriknya banyak mungkin akan membeli pulsa listrik lebih dari 1 kali dalam sebulan. Tetapi yang jelas jika pemakaian listrik banyak pelanggan dapat membelli pulsa dengan nominal besar, sebab nominal pulsa listrik tersedia hingga nilai Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah). Nominal pulsa listrik yang tersedia 20.000, 40.000, 50.000, 75.000, 100.000, 200.000, 300.000, 400.000, 500.000, 1000.000 dan 2.000.000. untuk keterangan mengenai minimal dan maksimal pembelian pulsa listrik pada masing-masing daya pelanggan dapat melihat pada buku panduan yang sudah diberikan kepada masingmasing LPB. 3. Pulsa habis (KWH habis) berarti strom habis tentu mati/padam, sehingga pelanggan listrik prabayar ada 2 (dua) kemungkinan listriknya padam yakni pemadaman dari PLN dan pulsa habis. Namun pada kWh meter prabayar jika sudah dilengkapi dengan alarm dimana jika kWh sudah menunjukkan nilai 10 kWh atau kelipatan 5 kWh maka alarm pada kWh meter akan berbunyi, jika alarm berbunyi sebaiknya segera melakukan pembelian pulsa listrik prabayar. Untuk alarm itu sendiri pelanggan dapat men-setting sendiri dengan cara menekan tombol 456XX, dimana XX adalah kWh minimal untuk menghidupkan alarm pemberitahuan. XX adalah dua angka kWh minimal , misalnya angka minimalnya 5



34



kWh, maka settingannya adalah dengan menekan tombol 45605 kemudian tekan enter.



Perlu diketahui listrik prabayar ini adalah inovasi terbaru dari layanan PLN yang lebih menjanjikan kemudahan, kebebasan dan kenyamanan bagi pelanggannya. Dengan listrik prabayar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik prabayar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang). Token yaitu susunan 20 digit angka-angka yang mempunyai arti spesifik untuk dimasukkan (diketikkan) pada keypad meter prabayar yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu 20 digit nomor token tadi dimasukkan (input) ke dalam KWH Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB. Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Jadi, kendali penggunaan listrik ada di tangan pelanggan. Dengan demikian,



35



pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui atau mengontrol penggunaan listrik di rumah.



Gambar 4. Bentuk Fisik KWH Meter 1 Phasa



4. Cara Hitung KWH Meter Prabayar a) Rumus Perhitungan Manual Contoh : Pelanggan membeli pulsa listrik sebesar 100.000 untuk batas daya 1300 VA golongan rumah tangga R1, maka rumus perhitungannya adalah sebagai berikut : 1)



Biaya admin, pada saat ini untuk perhitungan Kwh biaya admin tidak dimasukan lagi. Tetapi pemotongan biaya admin masih tetap ada. ( biaya admin ATM : Rp 3.000 etc ), sisa uang Rp 97.000.



2)



Biaya materai, pembelian pulsa listrik dibawah Rp 250.000 tidak ada biaya materai. sisa uang Rp 97.000.



3)



PPJ, Biaya PPJ ( Pajak Penerangan Jalan ) di setiap daerah akan berbeda, PPJ Sumbar untuk RT adalah 10% : Rp. 87.300.



4)



Kwh yang didapat, rumus menentukan jumlah Kwh yang akan didapat ( nilai token / tarif 1300 VA ) = 87.300 / 1467 = 59,50 Kwh.



36



b) Rumus Perhitungan Batas Pembelian Pulsa Listrik



Banyak kasus ketika pelanggan PLN memasukan kode pulsa di meteran prabayar sering muncul tulisan “TOTAL KWH MELEBIHI BATAS” hal ini disebabkan pembelian pulsa melebihi batas yang ditetapkan oleh PLN /Kwh. Rumus untuk menentukan batas KWH : (DAYA TERPASANG X 720 JAM / 1000), Contoh perhitungan untuk daya 1300 watt : 1300 X 720 JAM / 1000 = 936 KWH.



B. Proses Pengerjaan 1. Prosedur Pemasangan KWH Meter Prabayar a) Pemasangan backplate pada tembok/papan pada pelanggan. b) Pemasangan Main Unit Meter ACE 9000 pada backplate. c) Pengawatan (wiring) dari jaringan PLN (SR) ke meter sesuai dengan



diagram di bawah ini :



Gambar 5. Rangkaian KWH Meter Prabayar



37



d) Tutup Cover Meter dan pastikan terpasang dengan rapi e) Selesai pengawatan pada meter dan pelanggan , serta SR sudah



bertegangan, maka meter ON dan tampil pada meter LCD “PERIKSA”. f)



Masukkan token awal sesuai dengan urutan langkah berikut : 1) Masukkan



coding



token,



2



x



20



digit



token



20 digit pertama, kemudian tekan Enter , maka akan muncul di LCD : “GANTI 1” 20 digit kedua, kemudian tekan Enter, maka akan muncul di LCD : “ BENAR” 2) Masukkan Clear Tamper, dan pastikan pada LCD tampil “BENAR”, kemudian tanda PERIKSA pada LCD akan hilang. 3) Masukkan Token Power Limit, dan pastikan pada LCD tampil “BENAR” 4) Masukkan Token Clear Credit, dan pastikan pada LCD tampil “BENAR”, kemudian nilai kredit 0,00 kWh. 5) Masukkan Token Perdana (Free Issue), dan pastikan pada LCD tampil “BENAR”, kemudian nilai kredit kWh akan bertambah sesuai dengan nilai kWh dari Token Perdana tersebut. g) Setelah semua pemasangan selesai, cek kondisi beban pada pelanggan



dengan meminta pelanggan menghidupkan semua beban yang ada di rumah, dengan urutan pengelompokkan beban sebagai berikut : 1. Lampu (Lampu Pilot, Neon, dll), tunggu selama 1 menit. Jika tidak muncul kata “PERIKSA” lanjut kebeban selanjutnya.



38



2. AC , Kulkas, TV, Seterika, Komputer sejenisnya. Tunggu selama 1 menit Jika pada LCD meter tidak tampil “PERIKSA”, maka instalasi meter ACE 9000 sudah benar. Jika pada LCD meter tampil “PERIKSA”, lakukan langkah pada bab Maintenance Pemasangan Meter ACE 9000.



C. Pembahasan/ Ulasan 1. Langkah-langkah Penggunaan Listrik Prabayar a. Langkah 1 Sebelum menggunakan listrik prabayar, voucher token harus dibeli dari tempat penjualan token terdekat. Nomor serial meter harus sesuai dengan identitas pelanggan agar token kWh dapat digunakan. Pada saat membeli token pelanggan akan mendapatkan 20 digit yang tertera di struk pembelian. Masukkan 20 digit nomor token di struk ke meter anda. PENTING: Token hanya dapat dipakai untuk nomor seri meter tertentu dan Token hanya dapat digunakan sekali pakai. b. Langkah 2 20 digit nomor token harus diinputkan ke meter melalui keypad di meter prabayar. Nomor token yang diinputkan akan terlihat di display meter. Periksa nomor yang diinputkan sama dengan nomor token. Jika salah input, gunakan tombol spasi balik untuk menghapus nomor yang salah. Bila ingin mengulangi inputan nomor token, tekan tombol tanda pagar (#) ini akan menghapus semua nomor yang diinput dan anda dapat menginputkan 20 digit nomor token kembali.



39



c. Langkah 3 Setelah menginputkan 20 digit nomor token, meter prabayar akan memeriksa dan jika nomor valid layar meter akan menunjukkan nilai kWh yang dibeli. Sekarang anda sudah dapat menggunakan listrik prabayar. d. Langkah 4 Ketika anda menyalakan lampu atau peralatan listrik lainnya, nilai kWh akan berkurang sesuai dengan penggunaan. Pantaulah selalu nilai kredit kWh di meter Prabayar, agar anda dapat mengatur pemakaian listrik secara hemat. e. Langkah 5 Ketika sisa KWH tinggal sedikit (dibawah 20 kWh) indikator keypad akan muncul dilayar meter, indikasi dapat berupa perubahan lampu LED menjadi merah, atau muncul suara peringatan (buzzer) dari meter Prabayar. Ini pertanda token baru harus disiapkan. Jika sisa kWh habis, meter akan memadamkan listrik anda. Untuk menghidupkan kembali, anda harus input 20 digit nomor token baru.



2. Prinsip Kerja KWH Meter a. Prinsip Kerja KWH Meter Prabayar KWH Meter Prabayar bekerja berdasarkan program yang dirancang pada mikroprosesor yang terdapat didalam piranti kwh meter parabayar/digital tersebut. Pada prinsipnya, sebuah kwh meter digital akan mengkonversi sinyal analog tegangan dan arus yang terukur



40



menjadi sinyal digital atau diskrit dengan mengambil nilai-nilai sampel dari sinyal analog tegangan dan arus secara periodic setiap periode sampling. Jika Token pada meter prabayar telah habis maka Kwh meter harus segera diisi kembali (register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON) sebagai indikator pemberitahuan, dan jika setelah jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi maka Kwh meter akan memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supplay daya terputus.



3. Gangguan dan Cara Mengatasi a. Kemungkinan kwh meter padam sendiri Kemungkinan kwh meter (meteran listrik) padam sendiri padahal sekring tidak terputus dan yang mati di KWH meter serta lampu indikator padam selang beberapa menit kemudian kwh meter hidup kembali, ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini : 1) karena beban yang dipakai terlalu over Yang dimaksud beban yang over disini adalah penggunaan daya yang berlebihan sehingga terjadi beban yang kuat di dalam fusebox atau MCB. solusinya silahkan cek sekering pada fusebox, silahakn kresskan sampai kuat, pastikan kalau sekring benar-benar tertancap dengan kuat. saran yang di anjurkan kalau memungkinkan silahkan anda ganti dengan Box Automatic Circuit Breaker. karena dengan



41



mengguna automatic circuit breaker jarang sekali mengalami kondisi putus kalau tidak benar-benar listrik lagi konsleting. 2) Sekring yang kurang kres yang di maksud disini adalah sekring pada fusebox dengan tepat, solusinya masih sama dengan solusi diatas yaitu ganti dengan automatic circuit breaker, biasa dinamakan box wi atau presto. dan tak kalah pentingnya. jika memakai sekring otomatis pastikan jika sekring yang terpasang harus memenuhi SNI. 3) Instalasi yang konslet Jika kwh meter terus-terusan mati silahkan cek saluran yang berada di luar instalasi pasangan PLN, yang dimaksud disini. silahkan cek instalasi tambahan yang mungkin di pasang sendiri oleh pelanggan, biasanya sering terjadi konsleting karena ada



penambahan-



penambahan instalasi diluar ketentuan PLN. Alangkah baiknya putuskan dulu saluran-saluran yang anda tambah, kemudian cek apakah kwh masih padam atau sudah bisa beroperasi dengan sebagai mana mestinya. b. Meteran Listrik Bertuliskan “PERIKSA” Kata "PERIKSA” pada KWH Meter Prabayar dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini : 1) Karena penambahan pada instalasi listrik mandiri sesudah instalasi yang dipasang oleh pihak Instalatir



42



Agar tidak terjadi error pada meter prabayar, jangan sesekali mengganti kabel anda dengan kabel yang tidak dari PLN. Gunakanlah kabel yang berkualitas yaitu kabel standart PLN. 2) Penambahan grounding setelah fuse box atau box sekring Penambahan grounding diluar APP dan PHB akan menyebabkan meteran prabayar error dan selanjutnya pada meteran akan muncul kata "PERIKSA". Jika sudah error maka meteran harus diberi token baru lagi, namun sebelum memasukkan token prabayar silahkan cabut dulu groundingnya. 3) Karena meteran prabayar rusak Sebagai inovasi terbaru meter prabayar ini tentu saja masih terdapat kekurangannya, Karena merupakan buatan pabrikan. Sehingga PLN sendiri siap menerima keluhan pelanggan melalui call center dan dating langsung kepelanggan. 4) Tutup Meter Prabayar terbuka sehingga switch terbuka Seperti yang dibahas sebelumnya Meter Prabayar ini mempunyai switch relay yang berfungsi sebagai pengaman tegangan, maka ketika



kita



buka



atau



mengubahnya



menjadi



terbuka,



Microcontroller tidak bisa mengalirkan tegangan keluaran. Itu dikarenakan tegangan netral dari “SHUNT” tidak bisa terdeteksi oleh Microcontroller dan membuatnya error.



43



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melaksanakan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN (Persero) ULP Belanti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PLI ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa FT-UNP khususnya Teknik Elektronika. Sehingga dalam pelaksanaan PLI ini mahasiswa dapat : 1. Memahami bentuk kegiatan yang sesuai dengan keahlian yang didapat oleh mahasiswa pada saat perkuliahan. 2. Memahami kondisi lingkungan kerja yang akan ditekuni oleh mahasiswa setelah selesai perkuliahan. 3. Memahami tata tertib sebuah perusahaan yang akan menjadi suatu lapangan pekerjaan bagi mahasiswa. 4. Memahami cara pergaulan di suatu perusahaan.



Setelah Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN (Persero) ULP Belanti, Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : KWH Meter Prabayar merupakan alat pengukur daya listrik yang menggunakan sistem pulsa. Dengan sistem ini, pelanggan diuntungkan karena dapat meminimalisir kesalahan dalam pencatatan ketika hendak akan membayar listrik. Disamping itu, pelanggan dapat mengontrol atau mengendalikan sendiri penggunaan listrik yang akan dipergunakan. Hal ini juga mempermudah pihak PLN dalam melakukan pengecekan ataupun



43



44



pendataan. Selain itu, pelanggan dapat memilih jumlah pulsa dengan nominal yang berbeda sesuai dengan konsumsi daya yang dibutuhkan. B. Saran Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktek Lapangan Industri (PLI) di PT.PLN (persero) ULP Belanti, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sebelum melaksanakan Praktek Lapangan Industri ini diharapkan agar mahasiswa mempersiapkan diri sebelum melaksakan PLI. Sehingga dalam pelaksanaan nantinya tidak mengalami kesulitan. 2. Diharapkan pada Unit Hubungan Industri agar lebih mengarahkan mahasiswa yang akan melaksanakan PLI dalam merencanakan kegiatankegiatan apa saja yang akan dilakukan di industri. 3. Melihat keterbukaan PLN dalam menerima mahasiswa UNP untuk melaksanakan PLI, hendaknya perlu diadakan suatu kerja sama antara PLN dengan FT UNP dalam penerimaan berkala untuk mahasiswa PLI.



45



DAFTAR PUSTAKA Buku Panduan Pengalaman Lapangan Industri FT-UNP 2015. Buku Pedoman Perilaku PT. PLN (Persero) 27 Oktober 2010.



Interplus (2013). Definisi dan Pengertian Kwh Meter. www.interplus.com.



Jajali (2014). Pengertian Kwh Meter dan Jenis-Jenis dan Prinsip Kerjanya.



PT. PLN (Persero), Smart Meter, “KWh Meter Prabayar Tipe Star DDSY23S 2S2R”, Manual Book. PLN.2011. “Sejarah PT.PLN Sumatera Barat”. Artikel Sejarah PT.PLN Sumbar. Online : http://www.pln.co.id/sumbar/, diakses 20 Februari 2019.



Ridho Muhammad. 2010.”Sejarah PT.PLN (Persero) Cabang Padang”. Artikel Sejarah PT.PLN. Online : http://emridho.blogspot.com, diakses 20 Februari 2019.



STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN BELANTI



MANAGER



SUPV.ADM



AS Pelayanan Pelanggan



JA Pelayanan Pelanggan



SUPV.TEKNIK



SUPV.TRANSAKSI ENERGI



JO ADM Teknik



AO ADM Umum



JT Pemeliharaan Distribusi



JT Pengendalian Kontruksi



AF Cater dan Pengendalian Piutang



JO Operasi Distribusi



AS Akuntansi dan ADM Keuangan



AT Pemeliharaan Distribusi



JT Penyambung dan Perusahaan



PEJABAT K3LH



JO Pembacaan dan Pembuatan Rekening



JT Pemeliharaan APP



AS Pengendalian Susut dan PJU



Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti



26



27



GAMBAR KEGIATAN KERJA DI PT.PLN (PERSERO) ULP BELANTI



28



29



30



31



32



33