Laporan Prakerin SMK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

[email protected]



LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PT. TELKOM INDONESIA POSKO BATUNUNGGAL INDAH ESTATE



Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2014/2015



OLEH Ruyan Johari 121310409



Guntur Akbar R 121310397



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BINA PUTERA NUSANTARA TRANSMISI TELEKOMUNIKASI TASIKMALAYA 2014



[email protected]



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BINA PUTERA NUSANTARA Jl. Liunggunung No. 261 Panyingkiran Indihiang Kota Tasikmalaya Jl. Sukarindik No. 63 A Indihiang Kota Tasikmalaya Tahun 2014/2015



HALAMAN PERSETUJUAN



Laporan ini telah di sahkan oleh kepala sekolah dan penguji guna memenuhi syarat dan menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015



Pembimbing Instansi



Pembimbing Sekolah



Mamay



Dendi Adi Permana



Menyetujui,



Kepala Sekolah



Ketua Jurusan Transmisi



Pian S. Nurohman, S.Si, Apt.



Dodo Darius



i



[email protected]



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah atas semua limpahan rahmat dan karunia serta nikmat yang telah diberikan oleh



Allah SWT, dzat yang Maha sempurna dan lagi Maha



menyanyangi dalam setiap hembusan dan tarikan nafas hidup ini. Dan tak ada satu pun yang terjadi didunia diluar kehendak-Nya, tak lupa pula shalawat beriring salam marilah kita tutur kan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa sinar dalam kehidupan umat manusia, semoga dihari kelak nanti kita semua memperoleh syafaat-Nya. Selama melaksanakan kegitan Prakerin penulis merasa mendapatkan pengalaman baru yang tak ternilai manfaatnya, dan memang benar, semua peristiwa itu ada hikmahnya, dari kegiatan Prakerin penulis termotivasi untuk terus berusaha, belajar dan terus belajar untuk mengisi dahaga akan ilmu pengetahuan. Seiiring pelaksanaan kegiatan Prakerin dan sampai ketahap penulisan laporan, penulis telah banyak dibantu dan dibimbing dari berbagai pihak, maka pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih yang sebesarnya kepada : 1. Bapak Kepala Sekolah SMK BINA PUTERA NUSANTARA Drs. Pian Sofyan 2. Pembimbing dan Ketua Jurusan Bapak Dendi Adi Permana dan Bapak Dodo Darius 3. Wali Kelas XII Bapak Doni 4. Bapak dan Ibu Guru SMK BINA PUTERA NUSANTARA yang telah memberikan nasehat dan saran sebelum melakukan Prakerin 5. Kepada teman-teman saya selama melaksanakan Prakerin.



ii



[email protected]



6. Kepada teman-teman sejurusan dan orang-orang terdekat kami yang telah mau memberikan banyak masukan dan saran-saran yang bermanfaat, dan selalu menasehati penulis, terima kasih atas segala bantuannya. Walaupun penulis telah berusaha sebaik mungkin dengan segala kemampuan yang ada, penulis menyadari sebagai manusia biasa bahwa tidak ada yang terlepas dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan laporan Prakerin ini. Akhir kata, penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca,serta menjadi semangat dan motivasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan Prakerin. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan yang dilakukan oleh semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.



Tasikmalaya, Agustus 2014 Penulis



iii



[email protected]



DAFTAR ISI Halaman Halaman Persetujuan ............................................................................................... i Kata Pengantar .......................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................... iv BAB I



PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2. Tujuan Kegiatan Prakerin ............................................................. 2 1.3. Pelaksanaan Kegiatan dan Waktu Prakerin .................................. 3 1.4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin ........................................ 4



BAB II



KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 6 2.1. Single Mode dan Mulimode .......................................................... 6 2.2. Prinsip Kerja Serat Optik ............................................................... 10 2.3. Teknologi ADSL pada Internet Speedy......................................... 15



BAB III



PROFIL PT. TELKOM ........................................................................ 20 3.1. Sejarah PT Telkomunikasi Indonesia Tbk. ................................... 20 3.2. Visi dan Misi PT. Telkom ............................................................. 24 3.3. Bidang Pekerjaan dan Produk yang Dihasilkan ............................ 25 3.4. Kedisiplinan ................................................................................... 31 3.5. Struktur Organisasi ........................................................................ 32



BAB VI



PENUTUP ............................................................................................ 33 5.1. Kesimpulan ................................................................................... 32 5.2. Saran ............................................................................................. 33



DAFTAR PUSTAKA



iv



[email protected]



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Menjadikan



SMK



sebagai



salah



satu



lembaga



pendidikan,



berupaya



mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. SMK juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik dalam pendidikan maupun didalam dunia industri. Upaya yang dilakukan SMK dengan mengadakan suatu program pengalaman yaitu dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan dengan jurusan masing-masing yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Pengalaman Praktek Kerja Industri (PLI) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler yang dikelompokkan kedalam mata pelajaran bidang studi jurusan SMK. Tujuan dilaksanakannya Prakerin untuk menambah pengalaman dan sekaligus merupakan wadah pengenalan lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka tidak merasa canggung lagi. Diakhir pelaksanaan kegiatan Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan Prakerin. Laporan tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin atau membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan tempat Prakerin. 1



2



Pada laporan Prakerin ini, penulis membahas tentang “Sistem Jaringan Telepon dan Internet Speedy “



1.2. Tujuan Kegiatan Prakerin Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri. 1. Secara Umum Secara umum pelaksanaan Prakerin: ”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar, diperusahaan/di dunia kerja”. 2. Secara Khusus a. Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya didalam dunia kerja dan masyarakat. b. Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah. c. Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas. d. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan. e. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa. f. Membekali siswa dengan pengalaman kerja yang sebenarnya. g. Mendorong siswa supaya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.



3



1.3. Pelaksanaan Kegiatan dan Waktu Prakerin Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator Prakerin SMK berdasarkan rekomendasi dan saran dari Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, maka kriteria tempat Prakerin adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang sah serta bergerak dibidang produksi atau jasa. 2. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli dibidang teknik dan kejuruan. 3. Pada saat pengiriman peserta Prakerin, perusahaan/industri sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi siswa. 4. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki pusdiklat atau memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi kepada siswa selama melaksanakan Prakerin. 5. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan atau industri, siswa dapat memperoleh



pengalaman



lansung



dalam



meningkatkan



pengetahuan



dan



keterampilan yang diperoleh di SMK. Berdasarkan syarat dan kriteria perusahaan atau industri yang telah ditetapkan tersebut, maka penulis mengajukan permohonan untuk melaksanakan Prakerin di PT.Telkom Bukittinggi



. Dengan pertimbangan bahwa PT. TELKOM Bukittinggi



merupakan perusahaan yang bergerak dibidang



jasa telekomunikasi dan memiliki



badan hukum yang sah serta sesuai dengan bidang ilmu penulis. Berdasarkan dari permohonan yang telah diajuakan, maka pihak perusahaan menyetujui untuk melaksanakan kegiatan Prakerin diperusahaannya sebanyak 4 orang selama kurang lebih 100 hari.



4



1.4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) berlangsung selama kurang lebih dua bulan terhitung dari tanggal 1 Maret 2014 sampai dengan 30 April 2014. Pada pelaksanaan Prakerin kali ini bertempat pada sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang telekomunikasi yaitu pada PT. TELKOM, Posko Batununggal Estate beralamat di Ruko RD 26 Pasar Modern Batununggal (Batununggal Indah), Bandung. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan selama kerja praktek di PT. TELKOM Batununggal adalah : 1.



Kegiatan Umum a. Pengenalan terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja, tata tertib perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. b. Pengenalan terhadap perangkat-perangkat yang digunakan pada PT. TELKOM Batununggal bagian Divisi Akses.



2.



Kegiatan Khusus a. Ikut serta dalam pemasangan fiber optic ke rumah pelanggan dan melakukan pemberitahuan kepada pelanggan apakah menyetujuinya atau tidak. b. Melakukan OBC (Official Broadcast). c. Memasang konektor. Rincian Kegiatan Kegiatan saya dan rekan saya setiap harinya, dikarenakan shift masuk kami



bergilir jadi setiap berselang satu hari kita libur, terkadang menjadi kerja di lapangan/ visit CC dan juga yang visit TA, ada juga yang menjadi OBC. Perbedaan kegita bagian di atas adalah visit TA ditugaskan untuk menalkukan penarikan kabel fiber optic dari rumah pelanggan ke ODP, dan visit CC ditugaskan untuk memperbaiki gangguan



5



speedy jika ada penggilan, dan satu lagi yang disebut OBC ditugaskan untuk menelpon pelanggan dan menanyakan apakah jaringan kabel rumahnya bersedia diganti dari kabel tembaga menjadi kabel optic. Nanti akan saya jelaskan cara-cara untuk penarikan kabel optic dari rumah pelanggan ke ODP.



[email protected]



BAB II KAJIAN PUSTAKA



2.1. Single Mode dan Multimode Pada abad 30, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang menawarkan kecepatan data yang lebih besar, dengan jarak yang lebih jauh, harga yang lebih rendah dibanding sistem dengan kawat tembaga. Teknologi baru ini dikenal dengan serat optik. Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke lainnya. Kemudian cahaya digunakan untuk mengirimkan data(informasi). Cahaya yang membawa ini dipandu dengan fenomena fisika yang disebut total internal reflection (pemantulan sempurna). Cahaya yang digunakan adalah laser, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Informasi dibawa sebagai kumpulan gelombanggelombang elektromagnetik terpadu yang disebut dengan mode. Serat optik dibagi 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah daripada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali ke dalam core lagi (Prasetya, 2009). Pembagian serat optik dapat dilihat dari dua perbedaan (Fadillah, 2008) : Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:



6



7



Multimode



Serat optik mutimode merambatkan lebih dari satu mode, dapat merambatkan lebih dari 100 mode. Jumlah mode yang merambat bergantung pada ukuran inti dan numerical aperture (NA). Jika ukuran inti dan NA bertambah maka jumlah mode bertambah. Ukuran inti dan NA biasanya sekitar 50 – 100 µm dan 0,20 – 0,229. Ukuran inti dan NA yang lebih besar memberikan beberapa keuntungan, cahaya yang diumpankan ke serat optik multi mode menjadi lebih mudah, koneksi antara serat juga lebih mudah. Penjalaran cahaya dari satu ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan diameter cladding-nya sebesar 125 mm. Single Mode



Serat optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 – 10 m m, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh index bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Fungsi dari single mode itu sendiri sebagai



8



pengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer). Serat mode tunggal hanya merambatkan satu mode karena ukuran inti mendekati ukuran panjang gelombang. Nilai normalized frequensy parameter (V) menghubungkan ukuran inti dan propagasi mode. Pada mode tunggal, V lebih kecil atau sama dengan 2,405. Ketika V = 2,405, serat optik mode tunggal merambatkan fundamental mode pada inti serat, sedangkan orde-orde yang lebih tinggi akan hilang di kulit. Untuk V rendah (1,0), kebanyakan daya dirambatkan pada kulit, power yang ditransmisikan oleh kulit akan dengan mudah hilang pada lengkungan serat, maka nilai V dibuat sekitar 2.405. Serat optik mode tunggal memiliki sinyal hilang yang rendah dan kapasitas informasi yang lebih besar (bandwidth) daripada serat optik multi mode. Serat optik mode tunggal dapat mentransmisikan data yang lebih besar karena dispersi yang lebih rendah. Dengan demikian serat optik singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network). Singlemode step index memiliki keuntungan yaitu dispersi minimum, BW lebar, dan sangat efisien. Selain itu juga mempunyai kekurangan diantaranya yaitu NA kecil, butuh terminasi dan mahal. Berdasarkan susunan indeks biasnya serat optik multimode memiliki dua profil yaitu: a. Graded index Pada jenis serat optik multimode graded index ini. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding.



9



Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan. Multimode graded index juga mempunyai kelebihan yaitu Dispersi lebih kecil dibanding dengan Multimode Step Index, Digunakan untuk jarak menengah dan lebar pita frekuensi besar dan juga mempunyai kekurangan diantaranya yaitu Harga relatif mahal dari SI, karena faktor pembuatannya lebih sulit. b. Step index Serat optik mempunyai index bias cahaya sama. Sinar yang



menjalar pada



sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu (dispersi). Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik, sehingga terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karena hak ini, maka yang sering dipergunakan sebagai transmisi serat optik multimode adalah graded index. Multimode Step Index memiliki kelebihan yaitu mudah terminasi, kopling efisien, tidak mahal. Tetapi disamping kelebihan, multimodde step index ini juga mempunyai kekurangan yaitu dispersi lebar, BW minimum. Struktur Dasar Serat Optik Mulia (2003) menjelaskan bahwa struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3 bagian : core (inti) ,cladding (kulit), dan coating (mantel) atau buffer (pelindung). Bagian - bagian serat optik antara lain : 1. Inti (core), bagian yang paling utama Terbuat dari kaca (bahan silica, SiO2). Inti (core) mempunyai diameter yang bervariasi antara 8 – 62,5 mikron tergantung jenis serat optiknya. Indeks bias lebih besar daripada cladding, Pada inti inilah tempat perambatannya cahaya.



10



2. Lapisan selimut / selubung (cladding ), bagian kedua Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibanding dengan bagian inti agar cahaya tetap berada dalam core, dan terbuat dari kaca. Cladding mempunyai diameter yang bervariasi antara 125 mm (untuk siglemode dan multimode step index) dan 250 mm (untuk multimode gradeindex). 3. Jaket (Coating), bagian ketiga Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik elastik (PVC). Walaupun pada dasarnya cahaya merambat sepanjang inti serat, namun kulit memiliki beberapa fungsi : a. Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti. b. Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan. c. Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara sekitar. d. Menambah kekuatan mekanis.



2.2. Prinsip Kerja Serat Optik



Prinsip kerja dari serat optik yaitu sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda / Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima / receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada penerima sinyal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik (Photo Dioda / Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali (Prasetya, 2009).



11



Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektorkonektor di perangkatnya, oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya. Komponen – komponen yang diperlukan dalam transmisi serat optik antara lain : a. Optical Transmitter Light Emitting Diode (LED), Laser Diode (LD), Injection Laser (IL), laser. b. Optical Receiver APD (Avalanche Photo Diode), PIN-diode (P intrinsic N Diode). c. Fiber Optik Cable Step atau Graded Index, Single atau Multi mode Glass, Plastic Clad Silica, plastik. d. Connector SC, DIN, ST (Straight Tail), SMA, FOC (Fibre Optik Connector), Bionic. e. Sambungan Mekanik, Thermal, perekat f. Accecories T connector, star connector, through connector, copling g. Coupler and Branches Alat untuk mencabangkan cahaya ke dalam dua jalur atau lebih (wavelength multiplexer) h. Repeater Terdiri atas optical receiver, elektronik, dan opticel transmitter i. Optical Amplifier Gain 20-30 dB



12



Dalam pentransmisian melalui serat optik ada beberapa hal yang menjadi karakteristik atau komponennya,yaitu: Sambungan (Connection) Coupler MRP Spesification (Minimum Required Power) Ada 2 jenis koneksi pada serat optik, yaitu:  Connector diperlukan apabila fiber dalam pentransmisiannya harus disambung/diputus. Beberapa jenis connector antara lain : Fiber to fiber; Fiber to source ; Fiber to detector ; Multiport coupler connection.  Splices diperlukan pada sistem fiber optik bila ada 2 fiber yang akan dihubungkan secara permanen. Bentuknya ada 2 macam antara lain : Outside plant splice dan Pigtail splice. Transmisi Cahaya pada Serat Optik Serat optik mengirmkan data dengan media cahaya yang merambat melalui serat kaca. Lintasan cahaya yang merambat di dalam serat :  Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami gangguan.  Sinar mengalami refleksi, karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan.  Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis.



13



Macam-macam konektor



Keuntungan Fiber Optik Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama. Lebih tipis : mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga. Kapasitas lebih besar. Sinyal degradasi lebih kecil . Tidak mudah terbakar : tidak mengalir listrik. Fleksibel. Sinyal digital. Praktek Penyambungan dan Pemeliharaan Fiber Optik Sistem penyambungan yang kita pelajari selama pelaksanaan Prakerin di PT. TELKOM Posko Batununggal Estate ini adalah sistem penyambungan Fusion Splicing. Metode ini merupakan salah satu metode sederhana untuk penyambungan serat optik, tetapi juga memiliki banyak kendala bila pada saat pemotongan tidak rata dan hati-hati, karena inti dalam serat optik mudah patah. Dengan demikian penyambungan kabel serat optik harus mengikuti prosedur yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan. 1. Peralatan yang dibutuhkan : - Fiber striper. Alat untuk mengupas pelindung serat optik (cladding).



14



- Fiber cleaver. Alat untuk memotong serat optik. - Fusion splicer. Alat untuk penyambungan jikamenggunakan teknik peleburan. - Re opening tool. Alat untuk membuka mot apabila terjadi kerusakan sehingga sambungan harus diperbaiki. 2. Peralatan umum - Kabel serat optik - Alkohol kadar minimum 95% - Tissue - Sleve/connector - Penyambung kabel optik - PVC tape Langkah-langkah Fusion Splicing a. Terlebih dahulu masukkan platik khusus (protection slevee) b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue. d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan. e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.



15



f. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan. h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi, sesuai dengan warnanya. Bagian-bagian Fiber Optik



Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core). Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.



2.3. Teknologi ADSL pada Internet Speedy Pada penyebaran jaringan akses internet, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah saluran akses antara pelanggan dan jaringan. Dengan milyaran potential endpoint world wide, prospek pemasangan kabel baru untuk setiap pelanggan baru nampak menakutkan. Hal inilah yang mendorong munculnya pemikiran untuk mengeksploitasi jaringan yang telah ada. Jaringan telepon adalah satu-satunya pilihan yang tepat karena



16



jaringan telepon yang telah banyak digunakan saat ini sudah sangat luas dan mencakup hampir seluruh wilayah. Jaringan telepon yang telah ada saat ini menggunakan media kabel tembaga twisted pair untuk membawa sinyal-sinyal suara. Frekuensi efektif suara manusia hanya berkisar pada 300 Hz sampai 3400 Hz. Pada jaringan telepon, sinyal-sinyal suara ditransmisikan melalui kabel tembaga dengan lebar frekuensi 4 KHz (dari 0 sampai 4 KHz). Padahal spektrum frekuensi yang dimiliki kabel tembaga bisa mencapai 1104 KHz. Dengan kapasitas sebesar ini tentunya masih banyak “ruang” yang tersedia jika hanya digunakan sebagai jalur voice (suara). “Ruang” inilah yang digunakan untuk mengirimkan data berkecepatan tinggi untuk mendukung layanan akses internet. Teknologi yang telah ditemukan saat ini untuk merealisasikan hal tersebut adalah teknologi Digital Subsrciber Line. DSL memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah ADSL. ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line) adalah teknologi modem yang memungkinkan data atau sinyal digital berkecepatan tinggi ditransmisikan melalui jaringan akses tembaga eksisting (jaringan telepon). ADSL bekerja dengan memanfaatkan frekuensi yang tidak digunakan untuk POTS (Plain Old Telephone Service) – POTS adalah layanan yang berhubungan dengan aplikasi dan teknologi voice-band seperti telepon, caller identification, call waiting, analog facsimile dan analog modem-- pada kabel tembaga eksisiting. ADSL memiliki karakteristik asymmetric dimana kapasitas downstream (aliran data dari sentral ke pelanggan) lebih besar daripada kapasitas upstream (aliran data dari pelanggan ke sentral). Dalam akses internet, sebagian besar transmisi user merupakan suatu transmisi pesan-pesan singkat seperti alamat web atau e-mail sedangkan transmisi downstream melibatkan sejumlah besar data termasuk gambar dan video.



17



Dengan kata lain pengguna internet akan lebih banyak mengambil (download) data dari Internet daripada mengirim (upload) ke internet sehingga kecepatan downstream harus lebih tinggi daripada kecepatan upstream. Jadi karakteristik asymmetric pada ADSL sangat sesuai dengan persyaratan untuk akses internet. Petunjuk Pemasangan Speedy Pertama-tama hubungkan modem dengan komputer/laptop menggunakan kabel UTP, pasang juga konektor ADSL (line telpon) ke modem serta kabel power modem dan hidupkan modem TP-Link anda. Oleh karena IP default modem adalah 192.168.1.1 maka ubah IP address untuk komputer/laptop anda menjadi 192.168.1.2 Jalankan aplikasi browser anda, seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome atau lainnya. Ketik pada address bar, IP address default dari modem yaitu 192.168.1.1 dan tekan ENTER maka akan muncul halaman login web base setting modem TO-Link Ketik username : admin dan password : admin kemudian klik OKAnda sekarang sudah berada di halaman web base TP-Link modem setting. Silahkan klik menu Interface Setup dan klik Internet.



18



Atur settingan virtual circuit sesuai dengan yang disarankan dari pihak telkom, biasanya tergantung pada area masing-masing (misalnya : PVC1) Statusnya menjadi Activated dan VPI : 8 dan VCA : 81 (ini untuk PVC1, akan berbeda apabila PVCnya berbeda). Encapsulation ISP pilih PPPoA/PPPoE Masukkan user name serta password yang diterima dari Telkom (sudah anda persiapkan di awal) Setting



Bridge



Interfacenya



Deactivated



dan



Connection



Always



On



(Recommended). Klik menu LAN dan cek settingan sebagai berikut : IP Address : 192.168.1.1, Subnet Mask : 255.255.255.0, Dinamic Route : RIP2-B Direction : None, Multcast : Disable dan ICMP Scoop : Disable. DHCP : Enable, Starting IP Address : 192.168.1.2 dan IP Pool Count : 50 (max : 254). Settingan yang lainnya biarkan default.



Klik menu Wireless untuk setting wireless modem sebagai berikut : Access Point : Activated, Channel Indonesia. Yang lainnya biarkan default. Pada Broadcast SSID pilih Yes dan SSID ketik Access Point Name (APN) mis : Aksespoint Aku



19



Setelah melakukan semua seting di atas, langkah terakhir adalah menyimpan hail settingan di atas dengan menekan atau klik tombol Save.



[email protected]



BAB III PROFIL PT. TELKOM



3.1. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. TELKOM adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan (Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan/Wireless) (FLEXI). Adapun sejarah singkat PT. TELKOM adalah sebagai berikut : 1. Era Kolonial Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). 2. Perusahaan Negara Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). 3. Perumtel Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang



20



21



Telekomunikasi,



yang



juga



mengatur



peran



swasta



dalam



penyelenggaraan



telekomunikasi. 4. PT. TELKOM ( Persero ) Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991. 5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi



pasar



bebas.



Dengan



demikian,



Telkom



tidak



lagi



memonopoli



telekomukikasi Indonesia. Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Perubahan di lingkungan PT. TELKOM (Persero) berlangsung seperti perubahan dari jawatan persero sampai perubahan publik bahkan secara makro penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli pemerintah berlangsung privatisasi penyelenggaraan telekomunikasi. Perubahan besar – besaran terjadi pada tahun 1995 meliputi:



22



1. Restrukturisasi Internal 2. Kerjasama operasi 3. Initial Public Offering Sebagai hasil restrukturisasi sejak 1 Juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network, dimana keduanya mengelola usaha di bidang komunikasi. Divisi Regional ini menjadi pengganti struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah territorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui perhitungan interkoneksi. Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi Regional TELKOM memiliki wilayah sebagai berikut : 1. Divisi I Sumatera 2. Divisi II Jakarta Raya meliputi (Jabotabek) Jakarta, Bogor,Tanggerang, Bekasi, Bogor, Kerawang dan Purwakarta. 3. Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerawang dan Purwakarta. 4. Divisi IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta 5. Divisi V Jawa Timur 6. Divisi VI Seluruh Kalimantan 7. Divisi VII Kawasan Timur Indonesia terdiri dari Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Adapun yang termasuk Divisi Penunjang (Support) adalah : 1. Divisi Riset Teknologi Informasi (RISTI) 2. Divisi Atelir



23



3. Divisi Properti 4. Divisi Pelatihan 5. Divisi Sistem Informasi 6. Divisi Pembangunan Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996, TELKOM menambah dua divisi yaitu : Divisi Multimedia sebagai pengelola bisnis dan Divisi Pembangunan sebagai divisi penunjang. Adapun ruang lingkup usaha dari masing – masing Divisi di PT. TELKOM dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Divisi Network Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Penanganan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan Internal PT. TELKOM. 2. Divisi Multimedia Divisi yang mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan Internal PT. TELKOM, Internet Provider, Cooperate Customers. Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis dan masa depan yang ditandai dengan adanya konvergansi telepon, TV Kabel (Video Communication) dan internet(Computer Communication). 3. Divisi Sistem Informasi Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan PT. TELKOM maupun pihak lain. Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Kastemer (SISKA), Billing Coorperate Data Base, Interkoneksi Billing dan Proses Telepon Seluler.



24



4. Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTI) Divisi yang melaksanakan riset dan pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi untuk keperluan internal PT. TELKOM baik riset pengembangan produk baru standarisasi perangkat Ground Scenario Technology dan uji kaji laboratorium. 5. Divisi Properti Divisi yang mengelola properti (tanah, gedung dan sarana lainnya) milik PT.TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan properti ini utamanya untuk kepentingan PT. TELKOM, namun apabila memungkinkan dapat melayani pihak lain. 6. Divisi Atelir Divisi yang berfungsi sebagai repair center (Pusat Perbengkelan) bagi PT. TELKOM meliputi pengetesan dan modul repair, menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis. 7. Divisi Pelatihan Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT. TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, professional dan berintegrasi. 8. Divisi Pembangunan Divisi yang melaksanakan pembangunan rekonstruksi jaringan konsultasi pembangunan desain proyek dan pengadaan untuk keperluan PT. TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menangani pembangunan yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.



3.2. Visi dan Misi PT. TELKOM Visi PT. TELKOM “To become a leading Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region”



25



PT. TELKOM bermaksud untuk menjadi perusahaan penyedia yang memimpin di bidang Telekomunikasi, informasi, Media dan Edutainment. Misi PT. TELKOM “To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.” “To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation” PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan Telekomunikasi, informasi, Media dan Edutainment. Dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Dan juga menjadi Teladan sebagai perusahaan Indonesia yang Dikelola dengan baik. Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa : 1. PT. TELKOM Indonesia, Tbk berupaya memberikan pelayanan Telekomunikasi, informasi, Media dan Edutainment yang berkualitas tinggi dengan menetapkan sistem manajemen modern yang dominan pada kepuasan para pelanggan dengan harga yang kompetitif. 2. PT. TELKOM Indonesia, Tbk memberikan layanan terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul melalui manajemen modern dan melakukan setiap kegiatan dengan teknologi yang bersifat komputerisasi. 3. Melakukan kerjasama dengan Share Holder(Pemegang Saham) yang saling menguntungkan secara Win – win solution melalui Business Partner yang sinergi.



3.3. Bidang Pekerjaan dan Produk yang dihasilkan 1.



Bidang Pekerjaan Jasa yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi dasar. Pengelompokan inipun belum



26



dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama Telkom saat ini adalah menyediakan Public Switch Telephone Network (PSTN) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN. Jenis jasa telekomuniksi yang sudah beroperasi sampai sekarang ini adalah: a. Telepon dalam negeri ( lokal dan SLJJ ) b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi c. Jasa telepon bergerak seluler ( Flexi ) d. Jasa Internet ( Telkomnet Instan dan Speedy ) e. Jasa lainnya ( Vallue Added Service ) Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar., tetapi untuk sekarang ini jasa telepon luar negeripun merupakan pendapat Telkom lainnya. Komposisi pendapat layanan jasa utama ini meliputi : Pasang baru telepon, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal, interlokal / SLJJ dan SLI. Dari catatan tahun-tahun yang lalu, ternyata kontribusi terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan layanan telekomunikasi untuk umum seperti Wartel, Telepon umum coin ( TUC ), telepon umum kartu ( TUK ), dan telepon umum pelanggan ( TUP ). Untuk telepon umum coin sampai saat ini masih dikelola oleh Telkom. Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih dahulu Telkom memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal pemasangan telepon umum pelanggan dini dituntut biaya pemasangannya, dengan sistem bagi hasil ( Sharing ), sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan tidak ada yang dirugikan.



27



Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari penyelenggaran Telekomunikasi



lainnya,



seperti



dari



penyelenggaraan



Telekomunikasi



internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler). Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. INDOSAT dan SATELINDO. Selain pendapatan interkoneksi Telkom juga berpartisispasi dalam menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewa Stansponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada satelindo, namun Telkom terus melakukan pelayanan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. 2.



Serpo (Service point) Pada kegiatan yang dilakukan ini adalah menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang ke Plasa maupun melalui telepon ke bagian pengaduan. Data-data yang harus diperoleh dari pelanggan antaralain ; nama, alamat, jenis gangguan. Kemudian data-data itu dimasukkan ke SISKA untuk diproses.



3.



PSB Wireline Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi dan memberikan foto copy KTP, materai dan administrasi untuk biaya pasang telepon dirumah.



4.



PSB speedy Pelanggan yang ingin berlangganan speedy ( internet ) di rumah dan data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi dan memberikan foto copy KTP, dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan



28



pemasangan speedy pelanggan sebaiknya memiliki telepon rumah. Tetapi Pelanggan bisa memilih paket speedy yang telah disedikan oleh Telkom. 5.



Bundling Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan speedy secara bersamaan dan data-data yang diperlukan telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy ktp, materai dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah.



6.



Cabut APS (atas permintaan sendiri) Cabut APS adalah pencabutan sambungan telepon atas permintaan pelanggan karena sesuatu hal seperti:Rumah kosong, Pindah Rumah, Rumah dijual, Tarif mahal, Tagihan terlalu besar, Faktor ekonomi atau ganti dengan Telkom Flexi. Adapun syaratnya antara lain : a. FotoCopy KTP pelanggan yang masih berlaku. b. Bukti Pembayaran/Rekening telepon terkakhir. c. Mengisi dan menandatangani Formulir yang telah disediakan.



7.



Pendaftaran Point Reword (TRRT) Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah membantu pendaftaran pelanggan yang akan mendaftarkan nomor telepon rumahnaya untuk mengikuti Point Reword (TRRT). Data-data yang harus diperoleh untuk pendaftaran Point Reword ; foto copy KTP dan pembayaran Rekening telepon akhir. Setelah pencatatan untuk pendaftaran, kita jelaskan kepada pelanggan bagaimana cara pengumpulan poinpoin, agar setiap poin-poin bertambah dan memilih hadiah secara langsung atau secara diundi. Setelah selesai pelanggan yang mengikuti program TRRT formulir yang sudah di isi di input ke CCS untuk proses lebih lanjut.



29



8.



Plasa Membantu SAS bagian plasa, dalam memberikan nomor antrian, arahan, dll. Mempromosikan Gebyar Berhadiah TELEPON RUMAH REJEKI TUMPAH (TRRT) Mempromosikan produk-produk Telkom (HP CDMA FLEXI, PSB SPEEDY, PSB WIRELINE.



9.



Sales Retention OBC Speedy Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melewati telepon.



10. Penginputan TRRT Penginputan formulir yang sudah di isi di input ke dalam CCF, yang sudah di isi dengan jelas oleh pelanggan yang mendaftarkan untuk mengikuti Program Hadiah Telkom. 11. MDF ( Main Distribution Frame ) Berikut ini adalah sebagian fungsi dari MDF, antara lain : Memantau pelaksanaan penyesuaian gangguan dan mencetak kesimpulan atas hasil yang dicapai sebagai bahan pemeriksaan dan laporan. Mengoperasikan dan memelihara perangkat meja ukur sebagai alat ukur untuk menanggulangi gangguan. Mengerjakan, merawat, dan menyimpan kartu langganan untuk keperntingan mutasi-mutasi,



pengaduan,



pengukuran,



perbaikan-perbaikan,



dan



penyambungan telepon. Mengadakan pengukuran saluran secara rutin. Melaksanakan penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesuai dengan prosedur yang berlaku.



30



12. SISKA ( Sistem Informasi Kastamer ) Sistem Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggan Residensial dan Sosial. SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional keuangan perusahaan. Sementara mereka yang berhak untuk mengakses data-data SISKA hanya dikhususkan untuk Karyawan TELKOM, Manfaat SISKA antara lain sebagai berikut : Ø



Meningkatkan mutu pelayanan data jaringan.



Ø



Pemrosesan alamat billing yang cepat dan akurat.



Ø



Pengumpulan tagihan yang cepat dan akurat.



Ø



Optimalisasi petugas jaringan.



13. COC ( Control Operational Center ) COC data yang hampir sama dengan SISKA namun COC juga mengambil data dari SISKA, yang berguna untuk mengontrol menejemen online (dari internet).



Se-Indonesia secara



31



14. Gangguan Pada bagian gangguan, proses kerjanya adalah memproses dan melaporkan ke petugas lapangan sesuai dengan sektornya.



3.4. Kedisiplinan 1. Setiap karyawan memiliki kewajiban antara lain :  Mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan golongan dan pribadi.  Menyimpan rahasia negara, perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.  Melaksanakan ketentuan perusahaan dengan sebaik-baiknya.  Bekerja dengan jujur, tertib dan sopan serta penuh dengan rasa tanggung jawab dan bersemangat untu kepentingan perusahaan.  Mentaati perintah instruktur atau pejabat yaang berwenang sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 2. Sementara larangan bagi setiap karyawan adalah :  Melakukan tindakan kejahatan antara lain berupa penggelapan, pencurian, penipuan, pemalsuan, dan jenis lainnya.  Melakukan penganiayaan, penghinaan secara kasar, tindak kekerasan mengancam pimpinan perusahaan dan karyawan.  Menyuruh atau membujuk ikut serta dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum/ kesusilaan terhadap pimpinan perusahaan.  Menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi.



32



3.5. Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan struktur organisasi mempunyai peranan penting sebagai salah satu unsur pengawasan dan pengendalian internal perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat terlihat gambaran pemisahan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab antara karyawan perusahaan PT. TELKOM (Persero) dengan perusahaan mitra yang bekerja sama. Supervisor STO GGK



Perusahaan Mitra



Kepala Teknik



[email protected]



BAB IV PENUTUP



3.1. Kesimpulan Setelah penulis menjalankan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT. TELKOM Posko Batununggal Estate selama 3 bulan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Praktik Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (Kelompok Teknologi Industri) karena secara langsung peserta diklat dapat terjun langsung ke lapangan, serta dituntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah dilaksanakannya Prakerin tersebut. Melalui prakerin ini peserta diklat dapat menilai dan menghargai kemampuan diri sendiri. Penulis mencoba menarik kesimpulan bahwa ternyata pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih praktis jika di bandingkan pelajaran yang diterima di sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin. Sedangkan di sekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang sebenarnya dari teori berdasarkan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan secara ilmiah. Ini membuktikan pengalaman yang diperoleh penulis di lapangan setelah dibandingkan lebih teliti di sekolah hanya saja waktu yang diperlukan sedikit lebih lama dibandingkan dengan lapangan. Walaupun sebenarnya teori yang dipergunakan di lapangan kerja pada dasarnya mempunyai teori yang sama dengan apa yang dipelajari di sekolah.



33



34



3.2. Saran Sesungguhnya dalam laporan ini penulis hanya ingin menguraikan pengalamanpengalaman penulis sebagai peserta diklat kepada guru-guru di sekolah dan kepada Pembimbing di PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung :  Adanya dukungan dan dorongan material maupun spiritual dari Orang tua, Saudara dan teman-teman untuk melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)  Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan cara membimbimbing dan mengajarkan penulis. Faktor Penghambat :  Kurangnya ilmu serta bimbingan yang di berikan kepada penulis untuk menghadapi kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)  Keterbatasan fasilitas yang di berikan sekolah saat melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)



[email protected]



DAFTAR PUSTAKA



Google (1998). Search engine. From http://www.google.co.id/ , 20 Agustus 2014. Bonet (1996). IT Solution Partner. From http://www.bonet.co.id/, 20 Agustus 2014. Jardiknas (2006). Jejaring Pendidikan Nasional. From http://jardiknas.depdiknas.go.id/, 20 Agustus 2014. Ade Tricks (2007). Sharing Information. 20 Agustus 2014.



From



http://adesyams.blogspot.com/,