Laporan Praktek Kerja Magang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA MAGANG PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT PRIMAESA SEJAHTERA



Disusun Oleh : Fredrik Lolong



080812025



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2012



LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Magang PT. Bank Perkreditan Rakyat Primaesa Sejahtera Disusun Oleh : Nama



:



Fredrik Lolong



NIM



:



080812025



Disetujui untuk diajukan seminar hasil laporan PKM Menyetujui PT. BPR Primaesa Sejahtera Bagian : .....



Dosen Pembimbing



.........................................



............................



Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Administrasi



Ketua P.S. Ilmu Administrasi Bisnis



Drs. Sontje M. Sumayku, M.Si



Drs. J.R.E. Tampi, M.Si



NIP :



NIP :



BAB I



Formatted: Centered



PENDAHULUAN



1.1. Dasar Pemikiran



Dasar pemikiran dari pelaksanaan kerja praktek ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas akademik mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi perlu dilaksanakan kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM). 2. Program Praktek Kerja Magang ini merupakan kegiatan mahasiswa yang bersifat intrakurikuler dan diikuti oleh mahasiswa semester VIII dan telah menempuh minimal berjumlah 120 SKS. 3. Melalui Praktek Kerja Magang diharapkan tingkat kepekaan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan di dunia kerja semakin meningkat. 4. Para mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan berbagai konsep dan teori yang selama ini telah diperoleh di bangku kuliah dengan dunia kerja di masyarakat.



1.2. Latar Belakang



Formatted: List Paragraph, Indent: Left: 0", Hanging: 0.38", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at: 0.25" Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold



Perbankan mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka mendorong pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat. Bank adalah suatu lembaga keuangan yang menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana, atau dana masyarakat dihimpun oleh bank dan kemudian dipinjamkan kembali kepada masyarakat. Peranan Bank khususnya BPR dalam mendukung kegiatan perekenomian cukup besar karena bank memberikan jasa dalam lalu lintas peredaran uang.



Melihat kembali pengalaman ekonomi bangasa Indonesia secara local dan bahkan Asia secara regional, diperoleh bukti bahwa usaha mikro, kecil dan menengah merupakan golongan usaha yang ternyata mampu menembus tekanan krisis moneter yang cukup besar.



Kondisi di atas menjadi dasar pemikiran dan semakin memperkuat Visi dan Misi PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Primaesa Sejahtera atau Bank Primaesa untuk tumbuh dan berkembang di kota Manado. Kami berusaha agar Bank Primaesa bisa menjadi agent of development yang dapa menunjang pemerataan pelayanan perbankan kepada masyarakat Sulawesi Utara khususnya Manado, Minahasa, Bitung dan Tomohon, sehingga tentunya akan dapat menunjang pertubuhan ekonomi masyarakat dsan wilayah (equity supporting growth).



BAB II ANALISA TEORI



2.1. PENGERTIAN MAGANG



Magang merupakan mata kuliah pembulat studi yang sifatnya wajb, yang harus ditempul oleh setiap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi yang memuat substansi kegiatan yang sifatnya praktik kerja di Instansi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja dalam bidang tertentu yang berkaitan dengan rencana keahlian mahasiswa. Dengan memadupadankan ketiga aspek pembelajaran, yakni : kognitif, Afektif dan psikomotorik, maka eksistensi magang iharapkan dapat melengkapi atau menggenapi pengetahuan teoritis yang telah diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan. Sehingga, para mahasiswa tidak anya memahami bisnis pada tataran teori belaka, melainkan juga memahami hokum dari sudut pandang yang lebih luas melalui praktek kerja. Untuk lebih memahami arti pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Magang, maka perlu diperjelas pula apa yang menjadi sasaran dari pelaksanaan Magang, yaitu : a. Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa sebagai agen-agen pembangunan, untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan sesuai bidang ilmu yang telah diperolehnya.



b. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di dunia kerja. c. Melatih mahasiswa bekerja sebagai team work, maupun mandiri.



Dalam ruang lingkup Pembelajaran pada Program Studi Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi, maka pelaksanaan Praktek Kerja Magang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut : 1. Menunjang kemampuan kognitif dan afektif mahasiswa, sehingga nantinya mampu menjadi competitive students, yang tidak hanya memahami keilmuan dari sudut teoritis saja, namun juga dari sudut praktek. 2. Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan psikomotorik Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Niaga, dalam mengaplikasikan pengetahuan kognitif yang telah diperoleh mereka di bangku perkuliahan. 3. Memperkenalkan dan mempersiapkan sejak dini kemampuan mahasiswa akan realitas dunia kerja, sehingga nantinya setelah lulus mampu bersaing dengan lulusan dari Universitas lainnya.



2.2. DASAR PELAKSANAAN MAGANG Adapun yang menjadi dasar Hukum Pelaksanaan Praktek Kerja Magang yaitu sebagai berikut : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Unsrat 2006



Selain itu, terdapat pula acuan produktif mengenai pelaksanaan Praktek Kerja Magang Mahasiswa/i Program Studi Administrasi Bisnis, yaitu sebagai berikut : 1. Buku Pedoman Magang, SOP (Standard Operating Procedure) dan Tata Tertib. 2. Usulan magang berupa proposal. 3. Lokasi yang relevan dan capable. 4. Pembimbing yang mampu mengarahkan mahasiswa dalam kegiatan PKM. 5. Mekanisme Operasional (teknis) yang sistematis. 6. Mekanisme controlling yang terpadu. 7. Mekanisme penilaian hasil yang baik (evaluasi). 8. Faktor-faktor non teknis yang mendukung lainnya. 9. Output yang diperoleh mahasiswa sesuai dengan yang diharapkan dalam usulan.



2.3. TAHAP PELAKSANAAN MAGANG a. Tahap Persiapan Untuk pendaftaran Praktek Kerja Magang (PKM), para mahasiswa diharuskan mendaftar di Jurusan Ilmu Administrasi dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1. Pembentukan Kelompok Pembentukan kelompok magang dilakukan oleh Ketua Program Studi. 2. Lokasi PKM Lokasi sesuai dengan hasil survey dari mahasiswa dan Tim dosen pembimbing magang dengan menyertakan surat permohonan. Dan lokasi instansi yang dipilih harus sesuai dengan mata kuliah yang telah dipelajari dan mudah dijangkau oleh dosen pembimbing magang. 3. Pembekalan PKM Para mahasiswa mendapatkan pembekalan PKM di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Bisnis sebelum turun lapangan.



b. Tahap Pelaksanaan Urutan dari tahap-tahap pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) yaitu sebagai berikut : 1. Praktek Kerja Magang (PKM) dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. 2. PKM dilaksanakan pada akhir semester.



3. Pelaksanaan magang harus sesuai dengan Tata Tertib yang telah ditentukan dalam SOP. 4. Aktivitas dan materi magang ditentkan oleh instansi yang bersangkutan namun tetap disesuaikan dengan usulan magang yang diajukan. 5. Pembimbingan diberikan oleh Dosen Pembimbing dan Pembimbing Lapangan. 6. Mahasiswa magang wajib membuat dan melaporkan progress report yang dilakukan minimal 1 kali dalam 2 minggu kepada Dosen Pembimbing. 7. Pemantauan pelaksanaan magang dilakukan oleh Tim Magang terhadap progress report dan/atau aktivitas mahasiswa magang di tempat magang.



BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA MAGANG



3.1. Nama Kegiatan “Kegitatan Praktek Kerja Magang (PKM) mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Bisnis”.



3.2. Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai dengan 13 April 2012. Berlangsung selama 2 bulan sesuai dengan ketentuan magang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Bisnis.



3.3. Tempat Pelaksanaan Magang PT. Bank Perkreditan Rakyat Primaesa Sejahtera di Kawasan Mega Mas Blok 1 D1 No. 20, Jl. Piere Tendean, Boulevard, Manado.



3.4. Pelaksana Magang



Nama



:



Fredrik Lolong



NIM



:



080812025



Program Studi



:



Administrasi Bisnis



Jurusan



:



Ilmu Administrasi



Fakultas



:



Ilmu Sosial dan Ilmu Politik



3.5. Materi Magang 1. Keadaan Umum Perusahaan 2.



BAB IV KEGIATAN DAN EVALUASI KEGIATAN PKM



1. Sejarah Singkat PT. BPR Primaesa Sejahtera Bank Primaesa , didirikan dengan nama PT. Bank Perkreditan Rakyat Primaesa Sejahtera melalui Akta Pendirian no. 14, tanggal 21 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Julius Daniel Ismawi, SH., Notaris di Manado, dan telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-34262.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 07 Juli 2010. Persetujuan prinsip untuk mendirikan PT. BPR Primaesa Sejahtera diperoleh dari Bank Indonesia melalui surat nomor 12/357/DKBU tanggal 07 Juni 2010, dan untuk Ijin Operasional PT. BPR Primaesa Sejahtera diperoleh melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 12/57/KEP-GBI/DpG/2010 tanggal 22 September 2010. Bank Primaesa secara resmi mulai beroperasi sejak tanggal 11 Oktober 2010.



Arti Nama dan Logo. Kata Primaesa sendiri berasal dari gabungan dua kata yaitu PRIMA DAN MAESA. Prima berarti Sehat, Kuat, Segar atau Fit, sedangkan Maesa berarti bersatu, menyatu atau Bersekutu. Sehingga PRIMAESA dapat diartikan Kekuatan Yang Menyatu.



Logo dari Bank Primaesa sendiri terlihat simple namun memiliki arti yang mendalam. Pilar merah membentuk huruf P yang menaungi tiga gelombang (wave) biru membentuk huruf E, yang berarti PRIMAESA. Pilar merah yang menaungi tiga gelombang



biru



melambangkan



simbol



kekuatan



dan



keberanian



dalam



melindungi/proteksi terhadap semua kepentingan. Tiga Gelombang Biru adalah simbol dari tiga prinsip dan komitmen pengelolaan perusahaan yaitu Profesional, Jujur/Integritas dan Bertanggung jawab, melalui sentuhan pelayanan yang ramah, fleksibel dan bersahaja.



Visi dan Misi Visi dari Bank Primaesa adalah mengembangkan pelayanan perbankan lokal untuk memberdayakan usaha mikro dan kecil yang berlandaskan asas kemitraan yang berkelanjutan.



Misi dari Bank Primaesa adalah 1. Mengembangkan jasa perbankan melalui pelayanan keuangan yang sehat berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.



2. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan melalui pendekatan kehati-hatian berdasarkan asas penatalaksanaan organisasi yang baik (Good Corporate Governance). 3. Memperkuat jasa perbankan skala mikro dan kecil agar masyarakat memiliki kemudahan akses bertransaksi dalam mengembangkan usaha produktifnya.



a. Risiko Kredit Dewan Komisaris dan Direksi menilai pengelolaan terhadap aktiva produktif yang hingga kini masih berupa kredit yang diberikan telah dilakukan sesuai dengan prosedur. Penilaian terhadap setiap permohonan kredit mengacu pada Kebijakan dan SOP yang tersedia serta prinsip kehati-hatian



dengan



mengutamakan



aspek



kelayakan



(terhadap



performance calon debitur & usahanya) untuk meyakini kemampuan pembayaran/pelunasan



kredit,



yaitu



dengan



memanfaatkan



dan



menganalisis data Sistim Informasi Debitur (SID) yang saat ini telah digunakan oleh Bank Primaesa. Demikian pula dengan proses berjenjang mulai dari analis hingga penerapan batasan wewenang persetujuan / memutus kredit oleh Direksi dan / atau Dewan Komisaris. Untuk memastikan proses penyelesaian kredit (bilamana bermasalah) maka



peninjauan, penilaian dan pengikatan agunan senantiasa mengedepankan prospek / nilai pasar dan pemenuhan aspek legalitas dengan melakukannya secara notaril. Selain itu, dalam rangka memitigasi resiko, maka semua kredit diasuransikan (asuransi jiwa) pada beberapa perusahaan asuransi baik BUMN – Jiwasraya, maupun perusahaan Asuransi Nusantara – milik swasta dengan rating BBB. Dengan demikian kami menilai bahwa penanaman dalam aktiva produktif bank memiliki risiko yang terkendali.



b. Risiko Operasional Penerapan sistem Core Banking (BCORE) secara terintegrasi, Kebijakan tertulis dan SOP serta Job Description untuk kegiatan operasional dan pengawasan, oleh Dewan Komisaris menilai telah memenuhi ketentuan dikaitkan dengan upaya pengendalian resiko operasional ban, mencakup antara lain : 1. Pengawasan terhadap dokumen berharga termasuk uang tunai dalam tempat yang aman; 2. Pembentukan cadangan kerugian (PPAP) yang sesuai dengan ketentuan dan senantiasa berprinsip pada kehati-hatian; 3. Menerapkan pola equal treatment dimana bank tidak memberikan kemudahan maupun fasilitas dan/atau persyaratan yang lebih ringan dan/atau yang menguntungkan pihak tertentu termasuk pegawai, pihak



terkait dengan bank dalam hal penempatan dana maupun fasilitas kredit; 4. Bank senantiasa menindak lanjuti temuan internal control dalam rangka memperbaiki kualitas pengelolaan bank.



c. Risiko Hukum Dari sisi legal, Operasional bank telah dilakukan dengan memenuhi aspek legal, tercermin dari beberapa kondisi yang ada seperti ; 1. Adanya kebijakan tertulis tentang SDM yang mengatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban karyawan ; 2. Penatausahaan dan penyimpanan senmua jenis benda berharga, dokumen, blanko bilyet deposito, blanko kartu tabungan, dokumen keuangan (bukti pembukuan), Sertifikat Tanah milik debitur ke dalam tempat penyimpanan yang aman (document safe) yang menggunakan sistem penguncian dual control. 3. Proses pengikatan kredit dilakukan sesuai dengan ketentuan sehingga secara hokum para pihak, khususnya pengikatan dengan agunan semua dinotarilkan. Dengan demikian Dewan Komisaris dan Direksi menilai risiko huku yang dihadapi bank cukup terkendali.



d. Risiko Pemilik/Pengguna



Pemilik bank dan pengurus memiliki komitmen untuk tetap menjaga kelangsungan usaha bank melalui ketersediaan modal yang cukup serta pengelolaan yang professional sebagai bank yang sehat dan berkembang secara wajar. Sebagai bentuk kesediaan para pemilik dalam mendukung kegiatan usaha bank, semua pemilik menempatkan dananya di bank dengan imbalan yang sama dengan nasabah pada umumnya serta yang setiap saat bersedia untuk dijadikan sebagai tambahan modal bank manakala diperlukan. Selain itu tidak terdapat intervensi atau campur tangan negative pemilik bank terhadap jalannya operasional



bank,



sebaliknya senantiasa



memberikan sumbang saran positif kea rah perkembangan dan kemajuan bank.



Strategi dan kebijakan manajemen perusahaan dalam mengembangkan usaha BPR diantaranya adalah : 1. Lokasi Kantor Pemilihan posisi kantor yang berlokasi di kompleks Ruko Megamas Blok 1D no. 20, Jl. Pierre Tendean Boulevard, mempertimbangkan hal-hal seperti : -



Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat kota Manado, karena akses dari dan menuju lokasi tersebut cukup mudah dijangkau, dan



banyak tersedia berbagai jenis dan rute angkutan umum yang melintasi kawasan lokasi kantor. -



Lokasi dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat perdagangan karena merupakan



Central



Business



District,



yaitu



pusat-pusat



konsentrasi



masyarakat yang menjadi sasaran dan pangsa pasar kegiatab penghimpunan dan penyaluran dana, pusat pemerintahan, pusat pelayanan dan pusat perdagangan. Sebagai pusat pemerintaha dan pusat pelayanan, tentunya daerah ini dilengkapi dengan fasilitas umum dan fasilitas social yang memadai, seperti diantaranya sarana perekonomian (toko, pasar, pertokoan, dan warung), sentra industry kecil dan rumah tangga, sentra usaha jasa (rumah makan, hotel/penginapan), sarana pendidikan, sarana kesehatan serta sarana ibadah. Hingga akhir



, kantor Bank Primaesa hanya berlokasi di ruko



Megamas, dan untuk rencana perluasan jaringan kantor masih terbatas pada kebijakan dari otoritas perbankan Indonesia serta perkembangan dari Bank Primaesa sendiri. Kantor yang berlokasi di ruko Megamas berfungsi sebagai Kantor Pusat serta Kantor Operasional.



2. Strategi Penghimpunan Dana Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR terdiri dari tabungan dan deposito berjangka merupakan sumber utama bagi BPR untuk mengoptimalkan perannya



sebagai lembaga perantara keuangan mikro dan kecil. Besarnya DPK yang dipercayakan oleh masyarakat akan memberi peluang yang besar bagi BPR untuk menempatkan kembali pada aktiva produktif. Para pengusaha mikro dan kecil memiliki dana lebih setiap bulannya yang dapat di tabung di bank dan terdapat hubungan yang signifikan antara besarnya asset usaha dengan besarnya tabungan yang dapat ditabung. Mayoritas mereka telah memiliki tabungan dan aktif menabung setiap bulannya.



Perilaku menyimpan para pengusaha mikro dan kecil di Kota Manado sudah terbentuk dengan baik ditandai dengan pemilikan buku tabungan lebih dari satu bank dan besarnya suku bunga tabungan bukan masalah bagi mereka karena dana yang disimpan seringkali diambil untuk memenuhi kebutuhan usaha. Jumlah penabung yang mengharapkan suku bunga yang tinggi relative tidak banyak lagi, kecuali untuk deposito bermotif spekulasi dengan mencari suku bunga tinggi relatif dijumpai pada para pengusaha. Namun demikian, Bank Primaesa turut mempertimbangkan beberapa hal yang sebagian besar diharapkan oleh nasabah deposan pengusaha kecil dan mikro dan juga nasabah deposan pada umumnya, diantaranya : 1. Keamanan tabungan yang disimpan; 2. Kemudahan menarik tabungan; 3. Kemudahan menabung misalnya dijemput oleh bank; 4. Kemudahan transportasi umum ke bank’



5. Simpanan dapat dijadikan jaminan kredit. Kesibukan para pengusaha mikro dan kecil dalam mengelola usaha dagang atau jasa sehingga aktivitas menabung rata-rata dilakukan sekali dalam sebulan. Melalui peningkatan frekuensi kunjungan langsung kepada target pasar melalui strategi jemput tabugan langsung ke tempat usaha akan dihasilkan mobilisasi DPK yang lebih besar. Promosi dan sosialisasi kepada para nasabah lebih ditekankan pada bebarapa aspek yang diinginkan oleh nasabah seperti aspek keamanan, kemudahan menarik dan sebagainya seperti terungkap pada lima aspek penting di atas juga diikuti dengan edukasi kepada nasabah dalam hal manajemen pengelolaan keuangan. Sistem teknologi informasi yang dipakai oleh Bank primaesa memungkinkan para debitur untuk dapat menyimpan uangnya di tabungan hingga pada saat tanggal jatuh tempo angsuran akan didebet secara otomatis untuk membayar angsuran. Hal ini tentunya memberikan keuntungan yang lebih kepada para debitur, karena uang yang dikumpulkan dari hasil usaha secara per hari ataupun per minggu tidak semata-mata ditujukan untuk angsuran saja, namun juga memperoleh hasil dalam bentuk bunga sesuai jumlah dana yang disimpan. Secara umum, selama kurang lebih tiga bulan operasional Bank Primaesa dalam tahun Telah menerapkan beberapa hal dalam rangka penghimpunan dana, yaitu :



-



Menerapkan kebijakan suku bunga tabungan dan deposito yang menarik melalui Komite (ALCO) yang secara aktif memantau situasi dan kondisi perkembangan pasar.



-



Mengerahkan seluruh SDM Bank dalam upaya penghimpunan dana melalui pelayanan yang prima antara lain dengan pendekatan personal secara door to door.



-



Menggunakan customer base yang adal dalam rangka memperluas dan memperkuat prosisi dan citra bank di mata masyarakat.



-



Memupuk kepercayaan nasabah terhadap bank melalui pelaksanaan fungsi pengawasan dan pengendalian intern (internal control) yang efektif.



Produk-produk simpanan Bank Primaesa terdiri dari Tabungan Prima, TabunganKu dan Deposito Prima. Seluruh produk tabungan dan Deposito di Bank Primaesa dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan bagi nasabah Bank Perkreditan Rakyat.



3. Strategi Penyaluran Dana Jenis usaha dan permodalan bagi pasar yang akan dihadapi oleh Bank Primaesa di kota Manado merupakan para pengusaha mikro dengan latar belakang yang sangat heterogen dari aspek etnis, jenis usaha, pengalaman usaha serta model pembiayaan.



Dalam memenuhi kekurangan modal, misalnya untuk pengadaan barang maupun ekspansi, bila diklasifikasikan, sekitar 75% para pengusaha mikro mengandalkan pembiayaan yang bukan bersala dari bank seperti, pinjaman dari keluarga sendiri, pinjaman antar pedagang, kongsi, arisan, dan rentenir. Hanya



20% yang



memperoleh pembiayaan dari Bank dan sisanya (5%) memperoleh pinjaman dari koperasi simpan pinjam. Peluang pasar ini secara perlahan menjadi kekuatan dari Bank Primaesa melalui Kredit Usaha Produktif sebagai bagian dari pelaksanaan misi. Dari kedua hal di atas bisa disimpulkan bahwa Aksebilitas ke Bank merupakan suatu faktor penting, karena kebanyakan para pengusaha mikro tidak pernah mendengar tentang bank kecil seperti BPR, hanya 17 Persen yang mengetahui tentang BPR. Sehingga pemilihan lokasi kantor yang strategis dan representative adalah factor penting, dan didukung denga sosialisasi tentang profil, produk, manajemen, nasabah, dan terutama edukasi kepada masyarakat baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang akan menjadi nasabah. Hal ini dilakukan agar Sosialisasi dan Promosi tentang BPR sebagai bank menjadi lebih efektif. Persepsi pengusaha mikro dan kecil tentang upaya berhubungan untuk mendapatkan kredit dari beberapa bank selama ini adalah waktu pencairan terlalu lama, pencairan tidak tepat waktu ketika dibutuhkan, hambatan ketersediaan jaminan kredit, serta beberapa hal lainnya. Sehingga, para pengusaha mikro ini pun menginginkan beberapa hal dari pelayanan bank seperti kunjungan langsung ke pasar atau tempat usaha, bunga kredit yang wajar.



dan bersaing, jangka waktu pembiayaan yang sesuai dengan sifat usaha mereka serta prosedur yang sederhana. Menganalisis presepsi dan keinginan para pengusaha mikro dan kecil dalam berhubungan dengan BPR, dijadikan peluang dan strategi pasar PT BPR Primaesa Sejahtera dalam menjalankan operasionalnya yang mencakup penyaluran dana serta penghimpunan dana. Segmentasi pasar BPR bermakna membagi pasar atas beberapa bagian berdasarkan geografi, demografi, psikografi, sector usaha, aset, atau kebutuhan pembiayaan. Setiap segmen dapat dibagi secara tunggal atau kombinasi dengan segmen lainnya. BPR di perkotaan terutama di Ibu Kota Provinsi dengan banyak competitor perusahaan positif dan signifikan. Komposisi target market BPR adalah fokus pada 80 persen pengusaha mikro di pasar umum selain itu sebagai pelengkap yakni 20 persen untuk menawarkan kredit bagi masyarakat penghasilan tetap dan pensiunan di Kota Manado, namun pihak Bank tetap mengacu terhadap perkembangan pasar terutama tentang karakter pasar terhadap hokum penawaran dan permintaan. Positioning pasar BPR diartikan menempatkan suatu kesan yang positif dalam benak nasabah BPR sehingga memotivasi masyarakat untuk menggunakan jasa BPR dalam memenuhi kebutuha jasa perbankan mencakup simpanan dan kredit. PT. BPR Primaesa Sejahtera mengedepankan citra Pelayanan Cepat dan Sederhana sesuai dengan motto Bank Primaesa yaitu “Esa Banknya, Prima



Layanannya”, untuk produk simpanan dan kredit namun tetap memegang teguh prinsip kehati-hatian. Secara umum, dalam penyaluran dana Bank Primaesa menerapkan beberapa hal seperti : -



Menerapkan kebijakan suku bunga kredit yang variatif berdasarkan jenis dan peruntukannya melalui Komite (ALCO) dan Komite Kredit yang secara aktif memantau situasi dan kondisi perkembangan pasar.



-



Edukasi mengenai tata cara penelolaan usaha dan keuangan bagi setiap debitur yang memperoleh fasilitas pembiayaan dari bank Primaesa dengan harapan debitur memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha sehingga pada akhirnya debitur mampu memeuhi kewajibannya kepada bank.



-



Penerapan pola analisis kredit oleh para analis (SDM) yang memiliki kemampuan disertai integritas yang tinggi untuk mewujudkan kualitas kredit yang sehat.



-



Pemantauan kredit pasca realisasi dengan tujuan untuk mendapatkan keyakinan bahwa fasiltas kredit yang diberikan telah dipergunakan sebagaimana mestinya, juga dalam rangka mengidentifikasi kemungkinan adanya kebutuha pembiayaan yang lain.



BankPrimaesa – LAPORAN TAHUNAN ………..



-



Mengintensifkan pengawasan terhadap kredit khususnya dari segi pemenuhan kewajiban debitur untuk menjaga kualitas aktiva produktif itu sendiri.



-



Menggunakan customer base yang ada dalam rangka memperluas dan memperkuat posisi dan citra bank di mata masyarakat.



Produk-produk pinjaman Bank Primaesa adalah Kredit Usaha Produktif dan Kredit Konsumtif Pegawai.