Laporan Praktikkum Jamur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKKUM TAKSONOMI ORAGANISME TINGKAT RENDAH



PENGAMATAN JAMUR KELAS ZYGOMYCOTA, ASCOMYCOTA DAN BASIDIOMYCOTA



NAMA



: SINDI LESTARI SEBAYANG



NIM



: 4163341054



KELAS



: EKSTENSI B



JURUSAN



: BIOLOGI



PRODI



: PENDIDIKAN BIOLOGI



TGL.PLKSNAAN



: 29 SEPTEMBER 2017



LABORATORIUM BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN



A. Latar Belakang Salah satu makhluk hidup yang banyak terdapat dilingkungan adalah fungi atau jamur,



baik



jamur



yang



berukuran



mikroskopik



maupun



yang



berukuran



makroskopik.Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan yang merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang dan daun. Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler).Sel berbentuk benang disebut hifa. Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium. Sel bersifat eukariotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasite atau saprofit dan hidup pada tempat lembabatau tidak menyukai adanya cahaya.Fungi terbagi beberapa divisi antara lain Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota dan Chytridiomycota. Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang.Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval. Keberadaan fungi atau cendawan sangat berlimpah dan mempunyai peranan yang sangat penting di alam termasuk dalam bidang pertanian.Dalam bidang pertanian peranan cendawan dapat merugikan dan menguntungkan.Cendawan simbiotik antagonistik atau sering disebut cendawan parasit merugikan produksi pertanian, sedangkan cendawan simbiotik mutualistik sangat menguntungkan. Simbiotik mutualistik cendawan yang mempunyai peran dalam pertanian diantaranya ialah mikoriza dan liken. Pengamatan kali ini yaitu melakukan penelitian terhadap jamur pada tempe, roti, jamur tiram, jamur kayu, jamur kancing, jamur merang, jamur yang ada pada linkungan sekitar, jamur pada tape dan jagung dengan menggunakan mikroskop. Pengamatan ini dilakukan pada tanggal 29 September 2017 di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Medan. B. Tujuan 1. Mengetahui karakteristik dan klasifikasi jamur dari anggota Zygomycota. 2. Mengetahui karakteristik dan klasifikasi jamur dari anggota Ascomycota. 3. Mengetahui karakteristik dan klasifikasi jamur dari anggota Basidiomycota.



C. Tinjauan Pustaka



Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, bereproduksi seksual dan aseksual dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dari organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorbs. Sebagian besar tubuh fungi terdiri atas benang-benang yang disebut hifa yang saling berhubungan berjalin semacam jala, yaitu miselium. Miselum dapat dibedakan atas miselium vegetativ yang berfungsi nenyerap nutrien dari lingkungan dan miselium fertil yang berfungsi dalam reproduksi. Klasifikasi jamur, berdasarkan cara reproduksi secara generative, jamur dapat dibagi menjadi 4 kelas yaitu zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan duotromycotina. 1. Zygomycotina Termasuk organisma eukariotik, tidak berklorofil (bersifat heterotrof), dinding sel dari kitin, struktur tubuh terdiri atas hifa tidak bersekat yang disebut senositik, berinti banyak, pembiakan aseksual



dengan membentuk sporangiospora dan seksual



dengan konjugasi. Hidup saprofit dengan cara menguraikan bahan organik yang sudah mati. Sebagai parasit, mendapatkan makanan dengan menyerap bahan organik yang masih menjadi bagian dari inang yang hidup. Jenis-jenis jamur anggota Zygomycotina adalah Mucor mucedo,



Rhizopus nigricans, Rhizopus oryzae, Rhizopus nodusus,



Rhizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus, Phytophtora infestans, Phytophtora nicotianae, Phytophtora palmifora, Plasmapora viticola, Saprolegnia parasitica dan Pilobolus. Proses reproduksi secara aseksual dengan membentuk



sporangiospora



yang dihasilkan oleh sporangium pada miselium yang tegak. reproduksi seksual pada zygomycota dimulai dengan bertemunya hifa + dan hifa -. Kedua hifa tersebut akan membentuk gametangia yang didalamnya mengandung banyak inti. Gametangia akan terpisah dari hifa melalui pembentukan septa. Sel gametangia akan melebur melalui plasmogami yang menyebabkan bersatunya plasma kedua gametangia. Peristiwa ini diikuti dengan peleburan inti-inti haploid yang bersesuaian (kariogami) sehingga terbentuk zigot berinti dipoid. Zigot akan membentuk zigospora di dalam suatu kantung yang disebut zigosporangium. Kantung tersebut dapat berisi zigospora lebih dari satu. Meiosis terjadi saat zigospora membentuk kecambah Sebagai saprofit ada yang hidup pada kotoran ternak (Mucor mucedo dan Pilobolus), menghasilkan asam fumarat, pemasak buahbuahan (Rhizopus nigricans), menghasilkan asam laktat (Rhizopus nodusus) dan untuk membuat tempe (Rhizopus oryzae dan Rhizopus stolonifer), jamur roti (Rhizopus nigricans). Ada juga yang hidup sebagai parasit, misalnya parasit pada kentang (Phytophtora infestans), parasit pada



tembakau



(Phytophtora nicotianae), parasit pada lada dan coklat (Phytophtora palmifora), parasit pada anggur (Plasmapora viticola dan Saprolegnia Parasitica). 2. Ascomycotina Ascomycotina memiliki ciri-ciri yaitu hifa bersekat dan berinti banyak, struktur tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak buah (askokarp), dinding sel



membentuk miselium atau tubuh



kitin, hidup saprofit, parasit atau bersimbiosis,



reproduksi aseksual dengan tunas dan secara seksual dengan pembentukan spora di dalam askus. Contoh jamur Ascomycotina di antaranya jenis-jenis Saccharomyces, Penicillium dan Aspergillus. Cara perkembangbiakan jamur Ascomycotina secara aseksual atau vegetatif adalah : o dengan spora atau klamidospora (spora yang berdinding tebal), o dengan fragmentasi, yaitu dengan pemisahan sebagian cabang dari



miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru atau o dengan



tunas (budding) yaitu pada Saccharomyces. Reproduksi seksual dicirikan melalui pembentukan kantung askus yang berisi askospora dan terdapat di dalam tubuh buah askokarp. Sel vegetative atau hifa janur ini bersifat heterokariot atau homokariot. Sel atau hifa yang bersesuaian, ascogonia dan anteridia akan bertemu dan melebur sehingga membentuk kantung askus berisi zigot. Zigot mengalami meiosis dan diikuti dengan mitosis sehingga terbentuk 8 askospora atau kelipatannya. (H. Hidayat, 2017) 3. Basidiomycotina Jamur kelompok ini disebut Basidiomycotina karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan basidiospora. Jamur yang termasuk kelas Basidiomycotina mempunyai ciri – ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa, bersekat, dibedakan hifa primer ( berinti satu ) dan sekunder ( berinti dua ), mengamdung inti haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop, reproduksi vegetatife dengan menghasilkan basidiospra. 4. Duotromycotina Jamur kelompok ini disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna ) atau Duotromycotina karena belum diketahui cara perkembangbiakan seksualnya. Jamur yang termasuk Duotromycotina mempunyai ciri –ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan tipe hifa lebih singkat, dan reproduksi vegetatifnya dengan membentuk konidiospora (Campbell 2004).



D. Alat, Bahan, dan Metode Kerja Alat yang digunakan adalah tusuk gigi, mikroskop, pisau kecil kaca objek, cover glass, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah jamur pada roti, tempe, jagung, tape,



jamur tiram, jamur kayu, jamur merang, jamur kancing, dan jamur yang terdapat pada sekitar lingkungan. Prosedur kerja yang dilakukan adalah, sediakan semua bahan yang akan diteliti, untuk meneliti jamur pada roti dan jagung, diambil menggunakan tusuk gigi dan diletakkan pada kaca objek, sedangkan untuk jamur tempe, tiram, kayu, merang dan jamur sekitar sayat setipis mungkin dan diletakkan pada kaca objek. Setelah itu bahan dilteliti dibawah mikroskop. E. Hasil dan Pembahasan I. Hasil Pengamatan



N



Jenis



O 1



Jamur Jamur Tempe



Gambar mikroskopis



Literatur



2



Jamur Roti



3



Jamur Jagung



4



Jamur Tape



5



Jamur Merang



Hasil mikroskopis pada jamur kancing, jamur kayu, jamur tiram, dan jamur pada lingkungan sekitar tidak ada, karena kurangnya waktu saat praktikkum.



II. Pembahasan 1. Jamur Tempe (Rhizopus oryzae)



Klasfikasi: Kingdom



: Fungi



Divisi



: Zygomycota



Kelas



: Mucoromycotina



Ordo



: Mucorales



Famili



: Mucoraceae



Genus



: Rhizopus



Spesies



: Rhizopus oryzae



Deskripsi/ciri-ciri jamur Rhizopus oryzae Berdasarkan hasil pengamatan cendawan pada tempe menunjukkan bagian mikroskopik berupa sporangium dengan spora berwarna hitam, sporangiofor. a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati b. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua c. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium) d. Berkembangbiak



dengan



cara



vegetatif



yaitu



membuat



sporangium



menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).



yang



2. Jamur Roti (Mucor mucedo)



Klasifikasi Kingdom



: Fungi



Divisi



: Zygomycota



Kelas



: Zygomycetes



Ordo



: Mucorales



Famili



: Mucoraceae



Genus



: Mucor



Spesies



: Mucor mucedo



Deskripsi/ ciri-ciri jamur Mucor mucedo Ciri morfologi koloni: hifa seperti benang putih; bagan tertentu tampak sporangium dan sporangiofor berupa titik-titik hitam seperti jarum pentul. Ciri mikroskopis: hifa tanpa sekat, terdapat sporangium dan sporangio- spora. 3. Jamur Jagung (Fusarium moniliforme)



Klasifikasi:



Kingdom



: Fungi



Divisi



: Ascomycota



Kelas



: Sordariomycetes



Ordo



: Hypocreales



Famili



: Netriaceae



Genus



: Fusarium



Spesies



: Fusarium moniliforme



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Golongan fusarium dicirikann dengan struktur tubuh berupa miselium bercabag, hialin, dan bersekat dengan diameter 2-4 µm. Reproduksi aseksual cendawan ini menggunakan mikrokonidia yang terleta pada konidoispora yang tidak bercabang dan makroidia yang terletak pada konidiospora bercabag dan tak bercabang. 4. Jamur Tape (Saccharomyces cereviseae)



Klasifikasi : Kingdom



: Fungi



Divisi



: Ascomycota



Kelas



: Saccharomycetes



Ordo



: Saccharomycetales



Famili



: Saccharomyceteae



Genus



: Saccharomyces



Spesies



: Saccharomyces cereviseae



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Saccharomyces cereviseae



Pada hasil mikroskop pengamatan jagung terdapat bentuk saccharomyces bulat-bulat kecil.. Biasanya Saccharomyces bersifat uniseluler, mikroskopis, tidak memiliki badan buah dan membiak dengan pertunasan. Pada kondisi optimal khamir dapat membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas tersebut semakin membesar dan akhirnya terlepas dari sel induknya. Tunas yang terlepas ini akhirnya menjadi tunas baru. Dalam keadaan makanan tertenu dapat memperlihatkan hifa, tetapi hifa itu tidak tetap dan dapat terputus-putus menjadi sel-sel yang terpisah-pisah. Terdapat pembiakan generative dengan dua sel dapat berkopulasi dan merupakan suatu zigot, yang selanjutnya menjadi askus dengan inti yang diploid. Dengan pembelahan reduksi terdapat 4 askospora tetapi ada yang 8. Cara reproduksi fungi secara seksual terjadi jika repsroduksi aseksual tidak dapat dilakukan, misalnya bila suplai makanan terganggu atau lingkungan hidupna tidak mendukung. 5. Jamur Merang (Volvariella volvacea)



Klasifikasi: Kingdom



: Fungi



Devisio



: Basidiomycota



Class



: Homobasidiomycetes



Ordo



: Agaricales



Familia



: Pluteaceae



Genus



: Volvariella



Spesies



: Volvariella volvacea



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Volvariella volvacea Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda.



Selanjutnya untuk jamur kayu, jamur tiram, dan jamur kancing tidak ada gambar mikroskopisnya dikarenakan waktu pengamatan yang tidak cukup. Jadi hanya menjelaskan klasifikasi dan ciri-cirinya. 6. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Klasifikasi: Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Homobasidiomycetes



Ordo



: Agaricales



Familia



: Tricholomataceae



Genus



: Pleurotus



Spesies



: Pleurotus ostreatus



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Pleurotus ostreatus Ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket, warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadangkadang kekuningan pada jamur dewasa), tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping. Daging tebal, berwarna putih kokoh tapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai, bau dan rasa tidak merangsang. 7. Jamur Kuping (Auricularia politrica) Klasifikasi Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Heterobasidiomycetes



Ordo



: Auriculariales



Familia



: Auriculariaceae



Genus



: Auricularia



Spesies



: Auricularia politrica



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Auricularia politrica Tubuh buah kenyal atau seperti gelatin jika dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti tulang jika kering, berbentuk mangkuk atau kadang-kadang seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, tipis bergading, dan kenyal. Permukaan luar steril, sering kali berurat, berbulu sangat kecil atau berambut, cokelat muda sampai cokelat, menjadi kehitaman jika mengering. Permukaan dalam fertil, licin sampai agak berkerut, bergelatin jika basah, berwarna kuning cokelat, cokelat keabu-abuan, cokelat, ungu, dan menjadi hitam jika kering. Spora putih; spora berada di permukaan dan biasanya pada permukaan bagian bawah, berukuran 12-8 x 4-8 mikron, berbentuk sosis, licin. Basidium mempunyai sekat melintang sebanyak tiga buah. Hidup soliter atau bergerombol pada batang kayu, ranting mati, tunggul kayu, dan lain-lain; melekat pada substrat secara sentral atau lateral. Penyebaran pada kayu keras dan konifer. Tubuh buah jamur sering kali dijumpai pada musim hujan. 8. Jamur Kayu (Ganoderma applanatum) Klasifikasi Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Homobasidiomycetes



Ordo



: Polyporales



Familia



: Ganodermataceae



Genus



: Ganoderma



Spesies



: Ganoderma applanatum



Deskripsi/Ciri-ciri jamur Ganoderma applanatum Hidup sebagai saprofit dan tubuh buah berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat pada kayu-kayu yang lapuk. Bentuknya seperti sinduk atau alat untuk mengambil sayur. Jenis jamur ini memiliki tangkai yang menancap ke dalam media atau substrat dengan ukuran panjang antara 3-10 cm. Di ujung tangkai terdapat tubuh buah berbentuk seperti setengah lingkaran yang melebar dengan garis tengah antara 10-20 cm. Tubuh buah mula-mula berwarna kekuning-kuningan saat masih muda, yaitu pada umur 1-2 bulan, kemudian berubah menjadi merah atau cokelat tua. Tubuh buah inilah yang kemudian dipanen untuk dijadikan bahan baku pembuat obat-obatan, termasuk jamur.



Perbedaan Antara Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota a. Zygomycota Ciri-ciri: 1. Bersifat multiseluler 2. hifanya tidak bersekat / septa/ hifa senositik dan bercabang 3. tubuh tersusun atas miselinium yang bercabang banyak. 4. sekat hanya ditemukan di tempat sel reproduksi terbentuk 5. habitatnya ditempat lembab. sebagian besar hidup didarat 6. membentuk spora istirahat berdinding tebal(zigospora) Reproduksi: 1. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora vegetatif. Sporangium yang masak pecah menjadi miselium baru. 2. Reproduksi seksual dengan cara memebntuk spora khusus (zigosspora). dengan ko1njugasi b. Ascomycota Ciri-ciri: 1. Sebagian besar multiseluler 2. hifa bersekat 3. memiliki tubuh buah(askokarp) yang bentuknya beragam. didalamnya ada kantong spora (askus) yg merupakan alat reproduksi seksual 4. setiap askus menghasilkan spora seksual yg disebut askospora 5. cara hidupnya ada yang saprofit , juga parasit. banyak di daun/ bunga/buah Reproduksi: 1. Secara aseksual ascomycota uniseluler membentuk tunas. Sedangkan multiseluler dng fragmentasi 2. Reproduksi seksual dengan membentuk askospora didalam askus. askospora yang jatuh kemudian berkecambah membentuk haploid baru c. Basidiomycota Ciri-ciri: 1. makroskopis dan multiseluler 2. hifa bersekat. 3. mempunyai badan buah yg disebut basidiokarp, tempat pembuatan basidium



4. cara hidupnya kebanyakan secara saprofit ditumbahan mati. ada yang parasit di tubuh mahluk hidup 5. miselium vegetatif terdapat dalam substrat untuk menyerap makanan Reproduksi: 1. aseksual dengan cara pembentukan spora konidia 2. seksual dengan cara perkawinan yang menghasilkan basidiospora. apabila jatuh dilingkungan yang cocok akan membentuk kecambah menjadi hifa bersekat dengan satu inti haploid Manfaat/Peranan dari masing-masing kelas a) Zygomycota 1. Rhizopus Stolonifer : kapang roti. 2. Pilobolus dan mucor mucedo: pengurai kotoran hewan 3. Mucor javanicus: pembuatan tape 4. Rhizopus oligosporus: pembuatan tempe 5. Rhizopus oryzae : pembuatan tempe, oncom putih, fermentasi sake 6. Rhizopus nigricans: memproduksi asam fumarat untuk antioksidan b) Ascomycota 1. Saccharomyces cereviceae: pembuatan roti dan tape 2. Saccharomyces ellipsoideus: wine 3. Saccharomyces tuac: utk buat legen (air nira) 4. Neurospora crassa: utk pembuatan oncom merah 5. Claviceps purpurea: parasit bakal buah gramineae 6. Aspergillus niger : pembuatan asam nitrat 7. Aspergillus oryzae: kecap, tauco, 8. Aspergillus wentii: kecap 9. Penicillium notatum: penghasil antibiotic c) Basidiomycota 1. Volvariella volvaceae (jamur merang) agaricus, Auricularia polytricha (jamur kuping) pleurotus (jamur tiram), Boletus edulis(jamur batu) utk makanan 2. Ganoderma aplanatum (jamur kayu), Polyporus giganteus (jamur papan) Lentinulla edodes (jamur shitake): sebagai obat &suplemen makanan. Jawaban Pertanyaan



1) Rhizopus bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi. 2) Secara sistematik Rhizopus oryzae termasuk kelas Zygomycota 3) Monilia sitophila, Sebelum diketahui perkembangbiakan secara seksualnya, jamur oncom masuk ke dalam kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui fase seksualnya (teleomorph), yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom masuk ke dalam golongan Ascomycota. 4) Hifa: struktur penyusun tubuh jamur, Misellium: koloni atau kumpulan dari hifa, Septa : ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk, Sporangiofor : cabang miselium yang mengandung sporangium 5) Ordo dari Filum Zygomycota: Ordo Mucorales, Ordo Dimargaritales, Ordo Kickxellales, Ordo Endogonaes, Ordo Enthomophthorales 6) Askus: : Penghasil Askospora pada jamur Ascomycetes, askokarp: Tubuh buah yang berisi askus (kantung), askospora: Spora yang berada dalam askus 7) Trikogin adalah Saluran penghubung antara anteridium dan ascogonium. 8) Konidia: spora dari oomycota, sedangkan konidiofor : pembungkus spora jenis konidia. 9) Siklus hidup Ascomycota, dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang (gambar). Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan askogonium dengan anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah ke askogonium dan kemudian berpasangan dengan inti pada askogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebut hifa askogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus. Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus



(askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru. 10) Hubungan Antara hifa, miselium dan tubuh buah adalah Hifa: berkas-berkas halus yang merupakan bagian dr jamur atau dpt jg diktkan kalau hifa adalah bentuk tubuh jamur yg sesungguhnya.miselium:kumpulan beberapa hifa. tubuh buah secara teknis biologi disebut basidium .askokarp:tubuh buah yg berisi askus(jantung).basidiokarp :tubuh buah basidiosmetes tempat basidium berkumpul.basidiospora:spora yg berada dalam basidium. 11) Siklus hidup Basidiomycota, dimulai dari spora basidium atau konidium yang tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti (monokariotik). Hifa tersebut kemudian tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-), bersinggungan pada masing-masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya masing-masing dinding sel. Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel tersebut memiliki 2 inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya tumbuh menjadi miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh buah (basidiokarp). F. Kesimpulan Dari hasil praktikkum yang dilakukan, dapat disimpulkan: 1) Ciri-ciri Zygomycota 1. Bersifat multiseluler 2. hifanya tidak bersekat / septa/ hifa senositik dan bercabang 3. tubuh tersusun atas miselinium yang bercabang banyak. 4. sekat hanya ditemukan di tempat sel reproduksi terbentuk 5. habitatnya ditempat lembab. sebagian besar hidup didarat 6. membentuk spora istirahat berdinding tebal(zigospora) Klasifkasi dari anggota Zygomycota Jamur Tempe Kingdom



: Fungi



Divisi



: Zygomycota



Kelas



: Zygomycetes



Ordo



: Mucorales



Famili



: Mucoraceae



Genus



: Rhizopus



Spesies



: Rhizopus oryzae



Jamur Roti Kingdom



: Fungi



Divisi



: Zygomycota



Kelas



: Zygomycetes



Ordo



: Mucorales



Famili



: Mucoraceae



Genus



: Mucor



Spesies



: Mucor mucedo



2) Ciri-ciri Ascomycota 1. Sebagian besar multiseluler 2. hifa bersekat 3. memiliki tubuh buah(askokarp) yang bentuknya beragam. didalamnya ada kantong spora (askus) yg merupakan alat reproduksi seksual 4. setiap askus menghasilkan spora seksual yg disebut askospora 5. cara hidupnya ada yang saprofit , juga parasit. banyak di daun/ bunga/buah Klasifikasi dari anggota Ascomycota Jamur jagung Kingdom



: Fungi



Divisi



: Ascomycota



Kelas



: Saccharomycetes



Ordo



: Saccharomycetales



Famili



: Saccharomyceteae



Genus



: Saccharomyces



Spesies



: Saccharomyces sp.



Jamur Tape Kingdom



: Fungi



Divisi



: Ascomycota



Kelas



: Saccharomycetes



Ordo



: Saccharomycetales



Famili



: Saccharomyceteae



Genus



: Saccharomyces



Spesies



: Saccharomyces sp.



3) Ciri-ciri Basidiomycota



1. makroskopis dan multiseluler 2. hifa bersekat. 3. mempunyai badan buah yg disebut basidiokarp, tempat pembuatan basidium 4. cara hidupnya kebanyakan secara saprofit ditumbahan mati. ada yang parasit di tubuh mahluk hidup 5. miselium vegetatif terdapat dalam substrat untuk menyerap makanan Klasifikasi dari anggota Basidiomycota Jamur Merang Kingdom



: Fungi



Devisio



: Basidiomycota



Class



: Homobasidiomycetes



Ordo



: Agaricales



Familia



: Agaricaceae



Genus



: Volvariella



Spesies



: Volvariella volvacea



Jamur Tiram Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Basidiomycetes



Ordo



: Agaricales



Familia



: Agaricacea



Genus



: Pleurotus



Spesies



: Pleurotus ostreatus



Jamur kayu Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Agaricomycetes



Ordo



: Polyporales



Familia



: Ganodermataceae



Genus



: Ganoderma



Spesies



: Ganoderma applanatum



Jamur Kuping Kingdom



: Fungi



Devisi



: Basidiomycota



Kelas



: Heterobasidiomycetes



Ordo



: Auriculariales



Familia



: Auriculariaceae



Genus



: Auricularia



Spesies



: Auricularia politrica



G. Daftar Pustaka Campbell NA. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga H. Hidayat.2017. Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 2 Tanjung Pada Konsep Jamur Dengan Menggunkan Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw. Jurnal Langsat.Vol. 4 No. 1