15 0 164 KB
LAPORAN TETAP Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti (Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer)
LAPORAN TETAP Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti (Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer)
Disusun oleh: Nama: Baiq Sofianti Annisa Kelas: X-2 No. Absen: 10 MAN 2 MATARAM 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti”.
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Mataram, 22 September 2013
Penulis (Baiq Sofianti Annisa)
PENDAHULUAN a.
Latar belakang
Jamur dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri spora yang dihasilkan dan bentuk tubuh buah yang terbentuk pada fase reproduktif.
Jamur yang telah jelas menunjukkan tingkat seksualnya disebut jamur sempurna (fungi perfekti) sedangkan jamur yang belum jelas tingkat seksualnya disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfekti). Mula-mula jamur dikelompokkan menjadi empat filum yaitu Phycomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Perkembangan sistem klasifikasi yang baru membagi jamur menjadi enam filum yaitu Chytridiomycota, Zigomycota, Glomeromycta, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Selanjutnya di dalam laporan ini akan dijelaskan tentang Zigomycota, yaitu jamur tempe dan jamur roti. b.
Rumusan masalah
1.
Apa saja bagian-bagian jamur pada tempe yang tampak di mikroskop?
2.
Apa saja bagian-bagian jamur pada roti yang tampak di mikroskop?
3.
Bagaimana gambar struktur jamur pada tempe dan roti yang tampak di mikroskop?
c.
Tujuan penulisan
Tujuan Penulis membuat laporan tentang mengamati struktur jamur ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang diberikan di mata pelajaran IPA-Biologi. Selain itu tujuan penulisan laporan ini di harapkan dapat menambah wawasan supaya kelak dapat bermanfaat dikemudian hari.
Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti (Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer) Hari/Tanggal pelaksanaan
: Senin, 16 September 2013
Tempat
:Laboratorium Biologi MAN 2 Mataram
Waktu
: 09.00-11.00
Tujuan praktikum
: Untuk mengetahui struktur atau bagian jamur,
membandingkan antara jamur tempe (Rhyzopus oryzae) dan jamur roti (Rhyzopus stolonifer). Alat dan Bahan Alat ·
Mikroskop
·
Kaca obyek
·
Kaca penutup
·
Pipet
·
Tusuk gigi
·
Gelas kimia
Bahan ·
Air
·
Tempe dan Roti
LANDASAN TEORI a.
Secara umum
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi biasanya
mengakui sel sebagai
satuan
dasar
kehidupan, gen sebagai
satuan
dasar pewarisan,
danevolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan mengonsumsi dan mengubah energi serta denganmeregulasi keadaan dalamnya agar tetap stabil dan vital. Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang dipelajari,
dan
metode
yang
mempelajarinya: biokimiamempelajari kimia kehidupan; biologi
digunakan molekuler terkait
dengan
untuk interaksi
antar molekulbiologis; botani mempelajari biologi tumbuhan; biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan,
yaitu sel; fisiologi mempelajari
fungsi
fisik
dan
kimia jaringan, organ,
dan sistem
organ suatu organisme; biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidangbidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi:
Aerobiologi – mempelajari partikel organik di utara
Agrikultur – mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada penerapannya
Anatomi – mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama manusia)
Arachnologi – mempelajari arachnida
Astrobiologi – mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
Biogeografi – mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
Bioinformatika – penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
Biologi bangunan – meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
Biologi evolusioner – mempelajari asal usul dan nenek moyang spesies
Biologi integratif – mempelajari semua organisme
Biologi kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem , tumbuhan, hewan, dan kehidupan samudra lainnya
Biologi konservasi – mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam, ekosistem alam, vegetasi, dan margasatwa
Biologi lingkungan – mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu, terutama dampak manusia terhadapnya
Biologi molekuler – mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler, bertumpang tindih dengan biokimia
Biologi populasi – mempelajari sekelompok organisme, termasuk
o
Ekologi populasi – mempelajari dinamika dan kepunahan populasi
o
Genetika populasi – mempelajari perubahan frekuensi gen dalam populasi suatu organisme
Biologi perkembangan – mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler dan kimia yang terjadi di dalam sel
Biologi struktural – cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan struktur molekuler makromolekul biologis
Biologi sintetis – mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di alam
Biomatematika (atau biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
Biomekanika – penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
Biomusikologi – mempelajari musik dari sudut pandang biologis
Bioteknologi – cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik dan biologi sintetik
Botani – mempelajari tumbuhan
Ekologi – mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
Embriologi – mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
Entomologi – mempelajari serangga
Epidemiologi – komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang memengaruhi kesehatan suatu populasi
Epigenetik – mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
Etologi – mempelajari perilaku hewan
Farmakologi – mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
Fisiologi – mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
Fitopatologi – mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
Genetika – mempelajari gen dan pewarisan
Hematologi – mempelajari darah dan organ pembentuk darah
Herpetologi – mempelajari reptil dan amfibi
Histologi – mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
Iktiologi – mempelajari ikan
Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
Limnologi – mempelajari perairan di daratan
Mamalogi – mempelajari mamalia
Mikrologi – meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme) dan interaksinya dengan kehidupan lainnya
Mikologi – mempelajari fungi
Neurobiologi – mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
Onkologi – mempelajari proses kanker
Ornitologi – mempelajari burung
Paleontologi – mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
Patobiologi atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan perkembangannya
Parasitologi – mempelajari parasit dan parasitisme
Penelitian biomedis – meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
Psikobiologi – mempelajari dasar psikologi secara biologis
Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara biologis
Teknik biologis – mempelajari biologi dari sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada pengetahuan terapan. Bidang ini terkait dengan bioteknologi
Virologi – mempelajari virus dan agen yang seperti virus
Zoologi – mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan perilaku (cabang meliputi entomologi, etologi, herpetolog b.
Secara khusus
Jamur adalah kelompok organism eukariota, dan dimasukkan kelompok ini karena sel-selnya sudah memiliki membran inti sel. Ciri-ciri jamur yaitu, selnya eukariotik, bentuk tubuhnya ada yang uniseluler dan multiseluler, tidak memiliki klorofil, cara hidupnya adalah hidup sebagai tumbuhan heterotrof,memiliki dinding sel yang disebut kitin, dan dapat bereproduksi secara seksualdan aseksual. Jamur dibagi menjadi enam divisi, yaitu : a.
Myxomycota (sudah bukan merupakan kelompok jamur)
b.
Oomycota
c.
Zygomicota
(sudah bukan merupakan kelompok jamur)
Ciri-ciri jamur : Hifa tidak bersekat. Reproduksi : a. Seksual → denga perkawinan b. Aseksual → dengan spora vegetatif & fragmentasi miselium Contoh : Rhizopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer d.
Ascomycota
Ciri-ciri jamur : Hifa bersekat, sporanya bernama askospora. Reproduksi : a. Seksual→ pembentukan askospora b. Aseksual→ membentuk konidia spora, tunas Contoh : Neurospora crassa (jamur oncom) e.Basidiomycota Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tubuh berbentuk buah, dapat dilihat tanpa mikroskop. Reproduksi : a. Seksual → dengan perkawawinan hifa b. Aseksual → spora konida
Contoh : Auricularia polytricha (jamur kuping)
f.Deuteromycota Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tidak memiliki alat reproduksi seksual. Reproduksi : a. Aseksual → spora konida Contoh : Chladosporium (yang menyebabkan penyakitkulit).
HASIL PENGAMATAN
Tempe I
Tempe II
Gambar sturktur Divisi Zygomycotina
Roti I
Roti II Roti
Tempe
Bagian-bagian jamur I
II
I
II
Rizoid/akar jamur
+
+
-
+
Stolon/batang jamur
+
+
+
+
Sporangium/ kotak spora
+
+
+
+
Sporangiofor/hifa pendukung spora
+
+
+
-
Spora
-
+
+
+
Keterangan: + : ada
: tidak ada/tidak terlihat PEMBAHASAN Pada pembahasan kali ini saya akan memulainya dengan menampilkan cara kerja saya. 1.
Mengambil bagian putih dari tempe dan bagian yang berjamur pada roti dengan tusuk gigi.
2.
Menaruh potongan tempe dan roti tersebut ke atas kaca obyek yg telah di beri air sedikit dengan pipet.
Kemudian tutup dengan kaca penutup. 3.
Mengamati dengan mikroskop.
4.
Menggambar hasil pengamatan.
Selanjutnya saya akan membahas tentang hasil pengamatan saya. 1.
Jamur Tempe (Rhyzopus oryzae)
Pada tempe pertama tampak terlihat bagian-bagian jamur yaitu stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, sporangiofor/hifa pendukung spora, dan spora. Namun rizoid/akar jamur pada tempe pertama tidak terlihat. Berbeda dengan tempe pertama, pada tempe kedua yang tidak terlihat adalah sporangiofor/hifa pendukung spora. Sedangakan rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora dan spora tampak terlihat dengan jelas. 2.
Jamur Roti (Rhyzopus stolonifer)
Sama seperti jamur pada kedua tempe yang sebelumnya telah dibahas, roti pertama dan kedua memiliki pebedaan. Pada roti pertama tampak terlihat bagian-bagian jamur kecuali spora. Yaitu rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, dan sporangiofor/hifa pendukung spora. Sedangakan pada roti kedua, semua bagian-bagian jamur terlihat. Baik itu rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, sporangiofor/hifa pendukung, dan spora.
KESIMPULAN Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagianbagiannya. Struktur tubuh jamur tidak semuanya dapat terlihat dengan mikroskop. Ini bisa jadi disebabkan karena mikroskop yang digunakan tidak dapat menangkap gambaran bagian-bagian jamur secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sibarasok.com/2013/06/klasifikasi-jamur.html http://estu07green.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-biologi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi