Laporan Praktikum 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM IV PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL “Topology Geodatabase dan Metadata”



Tanggal Penyerahan:



Kelompok: A10 1. Ardhito Rizang N 2. Shinta Wahyu S



(23-2018-075) (23-2018-079) Kelas A



Nama Asisten: 1. Garin Saylendra



(23-2013-035)



2. Bayu Setya Prayogo



(23-2014-054)



LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2019



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................2 1.1 Maksud dan Tujuan .......................................................................................2 1.2 Waktu Pelaksanaan Praktikum .......................................................................2 BAB II DASAR TEORI .........................................................................................3 2.1 Topology Geodatabase ...................................................................................3 2.2 Aturan Geodatabase .......................................................................................3 2.3 Koreksi Geodatabase .....................................................................................3 2.4 Metadata .........................................................................................................5 BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ..........................................................7 3.1 Membuat Topology.........................................................................................7 3.2 Membuat Metadata ...................................................................................... 13 BAB IV HASIL DAN ANALISIS ....................................................................... 15 4.1 Hasil.............................................................................................................. 15 4.2 Analisis ......................................................................................................... 16 BAB V KESIMPILAN ......................................................................................... 18 5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



1



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



BAB I Pendahuluan



I.1.



Maksud dan Tujuan Praktikum Basis Data Geospasial ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat



metada dan topologi dengan menggunakan software ArcGis. Maksud dari Praktikum ini diharapkan mahasiswa semakin mengerti dan memahami cara membuat metada dan topologi sesuai kebutuhan.



I.2.



Waktu Pelaksanaan Praktikum Tanggal



:



4 Maret 2018



Pukul



:



15.00 - 17.00 WIB



Tempat



:



Lab. SIG Gedung 13 Itenas



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



2



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



BAB II DASAR TEORI 2.1.



Topology Topology adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan



relative antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS topology didefinisikan oleh user sesuai dengan karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap karakteristik data tertentu mempunyai rule/aturan tertentu. Rule atau aturan tersebut secara default telah disediakan oleh software GIS. Sebagai contoh untuk objek tipe polygon aturan yang umum di berlakukan adalah: 1. Antar Polygon tidak boleh saling bertampalan. 2. Antar Polygon tidak boleh ada celah (gap).



2.2.



Aturan Topology (Rule of Topology) Untuk menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS



menyediakan fasilitas filtering untuk melakukan checking(query) kesalahan secara otomatis dan melakukan editing (validasi) spasial dan attribute. Dapat dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan jika kita melakukan checking kesalahan secara manual. Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu sesuai dengan jenis rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi yang dilakukan.



2.3.



Koreksi Topology



2.3.1.



Polygon



1. Must Not Overlap Subtract: Menghapus bagian yang overlap dari masing - masing feature dan akan meninggalkan area yang kosong pada daerah error. Perbaikan ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terjadi (terselesi) pada aplikasi rule Must Not Overlap errors. Merge: Menambah/menggabung feature dari feature overlap yang melangar aturan yg dipakai. Pemilihan feature tergantung justifikasi kita mana yg akan dipilih sebagai feature yang dianggap salah. Koreksi ini bisa diterapkan pada satu kesalahan Must Not Overlap saja.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



3



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi dan menghapus kesalahan yang ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terselect oleh penerapan aturan Must Not Overlap errors. 2. Must Not Have Gap Create Feature: Membuat polygon baru dari garis batas yang saling membentuk polygon kosong (gap). Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan pada penerapan aturan Must Not Have Gaps errors.



2.3.2. 1.



Line



Must Not Overlap Substract: Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang



membentuk kesalahan. Anda harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan pada satu kesalahan Must Not Overlap saja. 2.



Must Not Intersect Subtract:



Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang



membentuk kesalahan. Anda harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan pada satu kesalahan Must Not Intersect saja. Split: Memotong feature line yang saling berpotongan menjadi 4 segmen garis. Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan Must Not Intersect. 3.



Must Not Have Dangles Extend: Menyambung dangle pada akhir segmen line ke feature di depannya



sepanjang toleransi jarak snapping terpenuhi. Jika tidak masuk dalam toleransi jarak snapping, maka dangle akan tetap dipertahankan (tidak berubah), hanya obyek yang terselek yg akan di validasi. Koreksi ini dapat diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles. Trim: Menghapus feature line jika dangle (point) pada akhir intersection line masuk dalam toleransi jarak snapping yg diterapkan. Koreksi ini dapat diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles. Snap: Akan menyatukan dangle line ke line terdekat yang masuk dalam toleransi jarak snapping, target line sendiri posisinya tetap. Akan dicari endpoint terlebih dulu, vertex dan pada akhirnya garis. Koreksi ini dapat diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



4



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



2.3.3.



Points



Pada jenis kesalahan points hanya ada dua koreksi yang bisa dilakukan yaitu membiarkannya atau menghapus feature yang dianggap salah.



2.4.



Metadata Metadata didefinisikan sebagai data yang berisikan informasi mengenai satu atau



beberapa aspek mengenai data. Secara mudah metadata dapat diartikan sebagai “data mengenai data”. Ada 2 konsep metadata yaitu structural metadata yang berisikan mengenai desain dan spesifikasi data dan yang kedua adalah descriptive metadata yang menjelaskan mengenai isi daripada data (sumber: Wikipedia). Metadata umumnya ditampilkan dalam format dokumen Extensible Markup Language (XML), yang berisikan informasi dasar mengenai data tersebut. Biasanya menampilkan data siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana dari sumberdata tersebut. Geospatial metadata biasanya dibuat dalam dataset GIS, dan juga citra satelit. Metadata biasanya berisikan informasi seperti Judul, Abstrak, Tanggal pembuatan dan publikasi, cakupan area, proyeksi dan informasi lain yang penting. Keuntungan membangun metadata: 



Metadata membantu mengorganisasi mengelola data.







Menghindari adanya duplikasi karena data yang sudah dibuat tercatat dengan baik dan diketahui.







Pengguna dapat mengetahui lokasi penyimpanan data spatial dan cakupan areal yang dipetakan.







Koleksi metadata dibuat berdasarkan dan diperkuat oleh prosedur data management oleh komunitas geospatial.







Metadata mempromosikan ketersediaan data spatial pada komunitas geospatial.







Penyedia



data



dapat



mempromosikan



ketersediaan



data



dan



memungkinkan kerjasama dengan pihak lain untuk update dll Metadata terdiri atas beberapa jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata adalah satu set terminologi serta definisi umum yang digunakan dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur. Standar metadata spasial dibuat dan dikembangkan untuk mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial, mengetahui kesesuaian set data spasial untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial serta untuk



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



5



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



mentransfer set data spasial dengan sukses. Walaupun demikian standar tidak menetapkan tatacara bagaimana informasi diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam suatu transfer data, tidak juga menetapkan tatacara bagaimana informasi tersebut ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar metadata geospatial terkesan sangat komplek itu karena standar tersebut didesain untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang bisa dideskripsikan.



2.4.1.



Metadata dalam ArcGIS



Dalam ArcGIS metadata dikelola dengan menggunakan ArcCatalog yang digunakan untuk membuat dan autorisasi metadata. Selain itu menggunakan ArcIMS sebagai host untuk metadata service dan ArcSDE sebagai interface yang menghubungkan database yang menyimpan document metadata.



ArcCatalog adalah aplikasi dalam ArcGIS yang dapat digunakan untuk menampilkan dan mengelola metadata. Data-data seperti cakupan area dan system koordinat bisa langsung terbaca dengan menggunakan ArcCatalog. Dengan menggunakan fungsi data properties ArcCatalog akan mengisis informasi secara lebih detal mengenai metadata. Selanjutnya ArcCatalog bisa dihubungkan dengan ArcIMS sebagai pengelola metadata yang membutuhkan minimal informasi seperti judul, publisher, cakupan area, thema dan tipe isi data.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



6



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM



3.1.



Tahapan Pembuatan Topologi SIG Berikut adalah tahapan dalam proses topologi SIG, dalam tahapan ini kita akan



mengerjakan salah satu contoh dari pekerjaan Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 5000 di ArcGIS 10.1



Pembuatan topologi pada objek polyline. Buka ArcCatalog kemudian buka file geodatabase yang akan dikerjakan, Tahapan selanjutnya klik kanan pada feature dataset didalam geodatabase, pilih New –> Topology.



Akan muncul tabel tahapan pembuatan topologi tekan Next sampai muncul pilihan feature class yang akan dilakukan proses topologi, Apabila sudah muncul tabel pilihan feature class, ceklis salah satu feature class yang akan dilakukan proses topologi terlebih dahulu, ambil contoh "jalan_kolektor ".



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



7



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Untuk Z Properties bisa disesuaikan dengan spek pekerjaan, kali ini kita gunakan 5, lalu tekan Next, akan muncul Gambar untuk pilihan rule topologi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan kerja.



jalan_kolektor adalah vektor yang berbentuk polyline, dan kita akan coba masukan 4 contoh rule untuk proses topologi polyline, - Must Not Overlap - Must Not Intersect - Must Not Have Dangles - Must Not Have Pseudo Nodes



Gambar dibawah yang terdapat poin -poin atau garis berwarna merah adalah tampak dari area atau titik-titik yang harus dicek atau diperbaiki (data yang eror).



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



8



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Gambar diatas adalah hasil atau tahapan akhir dari pembuatan topologi SIG yang dilakukan di software ArcCatalog. Selanjutnya hasil dari pembuatan topologi eror akan dilakukan proses editing untuk memperbaiki data-data yang eror. Untuk melakukan proses editing langkah pertama yang kita lakukan adalah buka software Arcmap. Add Data untuk memasukan data atau file yang akan diedit.



Gambar diatas adalah data vektor yang sudah ditopologi dan akan dilakukan proses editing pada bagian yang sudah ada tanda. Untuk mengetahui jumlah atau data-data yang eror kita bisa lihat pada tabel atau ditelusuri satu persatu. Klik pada bagian yang beri tanda merah (Error Inspector, lalu akan muncul tabel seperti gambar di bawah



Langkah selajutnya kita bisa memulai proses editing pada vektor yang eror. 1. "Must Not Have Pseudo Nodes" adalah bagian eror yang antara vektor yang satu dan yang lainnya terputus atau tidak satu segmen, untuk memperbaikinya kita harus



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



9



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



menggabungkan "merge" kedua vektor atau lebih tersebut. Berikut salah satu cara memperbaiki data tersebut : Untuk memperbaiki data yang eror kita gunakan tool "Fix Topologi Error Tool"



2. "Must Not Overlap" adalah bagian eror yang antara vektor yang satu dan yang lainnya terdapat tumpang tindih (dobel) dan salah satu vektor tersebut harus dihapus/dihilangkan untuk memperbaiki data yang eror. 3. "Must Not Have Dangles" adalah bagian eror yang terdapat pada vektor-vektor yang terputus pada polyline, tetapi juga tidak semua baggian yang terdapat tanda eror "Must Not Have Dangles" salah, misal pada pada ujung jalan,jalan buntu dll Itulah beberapa contoh proses editing topologi pada objek polyline.



Pembuatan dan editing topologi pada objek (vektor) poin Tahapan yang dilakukan pada pembuatan topologi pada point sama seperti tahapan sebelumnya pada pembutan topologi pada polyline, bedanya saat muncul pilihan feature clas yang kan ditpologi pilih data vektor yang berbentuk point, dan rule yang digunakan pada cek eror. Rule yang digunakan yaitu "Must Be Disjoint" (point yang dobel).



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



10



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Setelah selesai langsung saja buka di Arcmap seperti langkah sebelumnya,



Editing eror pada point cukup mudah bisa langsung di delete salah satu point yang tidak diperlukan (dihapus).



Pembuatan dan editing topologi pada vektor yang berbentuk poligon Tahapan yang dilakukan pada pembuatan topologi pada poligon sama seperti tahapan sebelumnya pada pembutan topologi pada polyline dan poin, bedanya saat muncul pilihan feature class yang kan ditpologi pilih data vektor yang berbentuk point, dan rule yang digunakan pada cek eror. Rule yang digunakan pada pekerjaan ini adalah - Must Not Have Gaps : ada data yang tumpang tindih, - Must Not Overlap : ada data yang terdapat kesenjangan (kosong).



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



11



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Membuka ArcMap dan Add Data



untuk memperbaiki data yang terdapat eror "Must Not Have Gaps". Select mengunakan Fix topology error, klik kanan dan pilih Create Feature, maka area yang kosong akan otomatis terbentuk poligon baru, berhubung poligon baru itu tidak memili data (atribut) maka harus digabungkan (merge) dengan data disekitanya sesuai ketentuan yang ada.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



12



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



3.2.



Tahapan Pembuatan Metadata



Membuka geodatabase dengan menggunakan perangkat lunak ArcCatalog.



Mengatur metadata dengan pilih Customize → ArcCatalog Options.



Pada kotak dialog ArcCatalog Options pilih tab Metadata. Pada Metadata Style diisi ISO 19139 Metadata Implementation Specification dan beri tanda centang pada Automatically update when metadata viewed. Tekan OK.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



13



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Pilih geodatabase yang akan digunakan, kemudian tekan tab Description.



Pilih Edit untuk melakukan pengisian Summary, Description, Credits, Use limitations, Extent, Scale Range (1:5.000.000 – 1:5.000) sesuai informasi yang diketahui. Kemudian pilih Save.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



14



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



BAB IV HASIL DAN KESIMPULAN 4.1. Hasil



Hasil topology pada jalan kolektor.



Hasil topology pada Kantor Desa.



Hasil topology pada Batas Desa.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



15



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



Hasil Metadata



4.2. Analisis Pembangunan topologi pada jalan kolektor ditemukan 2 kesalahan pada topology. Salah satu kesalahannya merupakan pengecualian dari aturan toplogi yang telah ditentukan. Aturan yang telah ditentukan yaitu Must not Overlay dan Must Not Intersect. Must not Overlay pada fitur Jaringan Jalan ditujukan agar antar ruas jalan tidak saling berpotongan. Pada umunya antar ruas jalan memiliki hubungan atau konektivitas tepat pada simpangan. Sehingga dari setiap ruas jalan bertemu di satu titik tepat pada simpangan jalan. Sedangkan aturan Must Not Intersect pada fitur Jaringan Jalan bertujuan agar antar Jaringan Jalan saling berhubungan dan tidak terdapat celah antar jaringan jalan. Untuk pengaturan topology Batas Desa Rule-nya sama dengan topology jalan kolektor yaitu Must not Overlay dan Must Not Have Gaps. Must Not Overlay ditujukan agar fitur-fitur dari Batas Administrasi tidak saling bertampalan. Karena Batas Desa antara daerah satu dengan sebelahnya tidak mungkin bertampalan, keduanya memiliki batas tertentu dan tepat dapat memisahkan daerahnya satu sama lain. Untuk aturan Must Not Have Gaps bertujuan agar setiap fitur dari batas Administrasi tepat berhimpit dan tidak ada celah antara fitur batas Adiministrasi yang saling bersebelahan, terkecuali batas terluar dari fitur Batas Desa tersebut. Sehingga pengecualian tersebut perlu diatur pada toolbar topology perintah Error Inspector, dengan memilih Mark as Exception. Fitur-fitur yang telah terdeteksi terdapat Error atau kesalahan diperbaiki dengan melakukan edit pada area yang ditandai warna merah. Apabila telah memperbaiki atau mengkoreksi kesalahan dari setiap fitur yang dideteksi salah, selanjutnya topology dapat diperbaharui dengan menggunakan tools Validate Topology in current extent. Pada pengisian Metadata disetiap feature class terdiri dari pengisian tags, summary, Description, Credit, dan Scale Range. Tags berisi informasi berupa foto yang



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



16



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



menggambarkan feature class tersebut. Summary berisi tujuan dari adanya pembuatan Geodatabase tersebut. Credit berisi informasi seputar pembuat Geodatabase. Scale Range berisi informasi skala yang ditampilkan pada Feature class tersebut. Metadata terdiri atas beberap jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata adalah satu set terminologi serta definisi umum yang digunakan dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur. Standar metadata spasial dibuat dan dikembangkan untuk mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh seorang pengguna untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial, mengetahui kesesuaian set data spasial untuk penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial serta untuk mentransfer set data spasial dengan baik. ArcGIS menyediakan akses ke metadata untuk semua item sebagai dokumen XML, terlepas dari bagaimana itu disimpan secara fisik. Editor metadata ArcGIS membaca dan menyimpan informasi dalam satu set elemen XML tertentu dalam dokumen itu. Versi terkini dari ArcGIS dirancang untuk membuat, memelihara, dan menggunakan informasi yang disimpan dalam format metadata ArcGIS.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



17



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Pada praktikum Basis Data Geospasial berkaitan tentang Topology Geodatabase kali ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1.Topologi geodatabase memberikan cara yang kuat untuk mendefinisikan hubungan topologi di antara fitur spasial. Ia melakukannya dengan menganalisis lokasi koordinat simpul fitur baik di antara fitur dalam kelas fitur dan antara fitur di beberapa kelas fitur yang mengambil bagian dalam topologi. Oleh karena itu tidak hanya penting bahwa semua kelas fitur yang berpartisipasi dalam topologi geodatabase berada dalam sistem koordinat yang sama, tetapi juga bahwa ketepatan pengukuran yang ditentukan untuk setiap kelas fitur menjadi sama. 2.Ada banyak aturan topologi yang dapat Anda terapkan dalam geodatabase, tergantung pada hubungan spasial yang paling penting untuk dipertahankan. Maka harus berhati-hati merencanakan hubungan spasial yang akan diterapkan pada fitur. Beberapa aturan topologi mengatur hubungan fitur dalam kelas fitur tertentu , sementara yang lain mengatur hubungan antara fitur dalam dua kelas fitur atau subtipe yang berbeda 3. Kesalahan topologi dapat diperbaiki dengan cepat menggunakan tools Perbaiki Kesalahan Topologi (fix topology error tool) . Alat ini memungkinkan untuk memilih kesalahan topologi dan memilih dari sejumlah perbaikan yang telah ditetapkan untuk jenis kesalahan tersebut.



Hasil Pembuatan Metadata maka dapat disimpulkan: 1. Metadata terdiri atas beberap jenis standar dalam menampilkan data. Secara sederhana yang dimaksud dengan standar metadata adalah satu set terminologi serta definisi umum yang digunakan dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur. 2. Standar metadata spasial dibuat dan dikembangkan untuk mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial, mengetahui kesesuaian set data spasial untuk tujuan penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial serta untuk mentransfer set data spasial dengan baik. 3. Dalam ArcGIS metadata dikelola dengan menggunakan ArcCatalog yang digunakan untuk membuat dan autorisasi metadata. Selain itu menggunakan ArcIMS sebagai host untuk metadata service dan ArcSDE sebagai interface yang menghubungkan database yang menyimpan document metadata.



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



18



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



4. Keuntungan membangun metadata: i. Metadata membantu mengorganisasi mengelola data. ii. Menghindari adanya duplikasi karena data yang sudah dibuat tercatat dengan baik dan diketahui. iii. Pengguna dapat mengetahui lokasi penyimpanan data spatial dan cakupan areal yang dipetakan. iv. Koleksi metadata dibuat berdasarkan dan diperkuat oleh prosedur data management oleh komunitas geospatial. v. Metadata mempromosikan ketersediaan data spatial pada komunitas geospatial. vi. Penyedia data dapat mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan kerjasama dengan pihak lain untuk update dll



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



19



PRAKTIKUM BASIS DATA GEOSPASIAL



DAFTAR PUSTAKA



Anonim,



2009,



An



Overview



of



The



Geodatabase,



ESRI,



http://webhelp.esri.com/arcgisserver/9.3/DOTNET/index.htm#Geodatabases /an_ove-2050156920.htm , diakses pada tanggal 10 Maret 2019. Stieve Thomas, 2012, Creating a File Geodatabase, Tufts GIS Center, http://sites.tufts.edu/gis/files/2013/11/Creating-a-File-Geodatabase.pdf , diakses



pada tanggal 10 Maret 2019



Ardhito Rizang N 232018075- Shinta Wahyu S 232018079/ A10 / A



20