Laporan Praktikum Bedah Bangkai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN TERNAK NON RUMINANSIA PROGRAM IDENTIFIKASI PENYAKIT UNGGAS TENTANG BEDAH BANGKAI UNGGAS



Disusun Oleh : Nama : DIDIK HARIANTO NIM : C3110211



PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2011



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit yang menyerang ternak ayam baik akibat terakibat terinfeksi parasit atau organisme penyebab sakit yang lain pada anak ayam maupun pada ayam-ayam dewasa akan menyebabkan kerugian bagi peternak berupa kematian ternak, rendahnya produksi dan waktu yang dipergunakan. Ayam yang terinfeksi atau terserang suatu penyakit untuk mengetahui suatu penyakit yangmenyerangnya maka dapat dilakukan identifikasi melalui penglihatan dari luar,setelah itu dilakukan bedah bangkai untuk mendiaknosa atau mengidentifikasi suatu penyakit yang menginfeksi ayam tersebut. Adapun hasil dari bedah bangkai akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan penyakit yang menyerang area suatu peternakan. B. Tujuan Praktikum Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan mampu: •



Mengetahui tata cara bedah bangkai unggas.







Mengidentifikasi tanda-tanda penyakit.







Mengetahui perubahan anatomi unggas yang dibedah.







Mengidentifikasi penyakit unggas.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bedah bangkai harus dilakukan setiap hari jika ada ayam yang mati atau ayam yang dimatikan karena dicurigai terjangkit suatu penyakit. Tujuan dilakukannya bedah bangkai adalah untuk mendiaknosis atau mengidentifikasi suatu penyakit yang menginfeksi ayam tersebut dan hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan menentukan penyakit yang sedang menyerang ayam dilakukan dengan cara melihat adanya perubahandibagian organ tubuh.



BAB III METODE PELAKSANAAN A. Alat dan Bahan •



Alat: Alat tulis, pisau bedah, gunting bedah, pinset, gunting pemotong tulang dan sarung tangan karet.







Bahan: Desinfektan, baki/nampan plastik dan bangkai ayam.



B. Pelaksanaan Praktikum •



Mahsiswa melakukan bedah bangkai ayam.







Mahasiswa melakukan pengamatan bangkai yang sudah dibedah.







Mahsiswa mengidentifikasi tanda-tanda penyakit yang menyerang ayam.







Mahasiswa menduga penyakit yang menyerang ayam.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Nomor Ayam No



(flock/kanda



1.



ng) Ayam bulu putih



Ciri-ciri Sebelum



Perubahan



Dibedah



Anatomi



- Kepala geleng-geleng.



- Pada paha



- Bulu kusam.



terdapat bercak



- Tubuh lemas.



merah.



- Kanibal.



- Proventrikulus



- Kotoran berwarna



agak bengkak.



Identifikasi/ dugaan penyakit Tetelo (ND)



Ket.



- Pada hidung terdapat lendir. putih dan coklat berair.



- Pada trakea terdapat bercak merah. - Pada rogga perut terdapat cairan. - Pada bursal



2.



Ayam bulu putih



- Bulu kusam. - Wajah pucat. - Tubuh lemas.



terdapat bintik merah.



Colibacillosis



- Terdapat bercak



/CRD



merah pada proventrikulus. - Pada rongga hidung terdapat lendir.



- Kotoran berwarna putih. 3.



Ayam bulu kecoklatan



- Bulu kusam. - Lesu. - Wajah pucat. - Kurus. - Hidung berlendir. - Bulu mengkilat.



4.



Ayam bulu



- Keadaan tubuh tegap.



coklat



- Tingkah laku lincah. - Bulu agak kusam.



- Pada proventrikulus terdapat bercak



ND



merah.



Pada rongga hidung terdapat



-



lendir. - Pada proventrikulus



5.



Ayam bulu hitam.



Bulu kusam.



terdapat bercak



Ayam habis



gumpalan darah.



terkena ND



- Pada rongga hidung berlendir.



B. Pembahasan



Ayam yang terinfeksi atau terserang suatu penyakit untuk mengetahui suatu penakit yang menyerangnya maka dapat dilakukan identifikasi melalui penglihatan dari luar, setelah itu lalu dilakukan bedah bangkai. Pada praktium yang dilakukan bedah bangkai dilakukan dengan cara membedah dimulai dari bagian pangkal paha yang bertujuan untuk menyobek kulit pada bagian daerah paha dan abdomen. Pada bagian paha dilihat ciri-ciri yang mencirikan khusus tanda-tanda penyakit. Pada praktikum yang dilakukan pada ayam no. 1 (bulu putih) pada bagian paha terdapat bercak merah. Setelah itu, diteruskan melakukan pembedahan pada rongga abdomen untuk mengetahui perubahan-perubahan anatomi pada organ tubuh ayam. Pada praktikum yang dilakukan pada ayam no. 1 (bulu putih) pada organ proventrikulus terlihat agak bengkak. Kemudian dilakukan pendugaan penyakit yaitu pada ayam no. 1 (bulu putih) terkena penyakit tetelo (ND).



BAB V KESIMPULAN



Kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum kesehatan ternak non ruminansia adalah sebagai berikut: •



Bedah bangkai adalah salah satu cara yang paling tepat untuk mengidentifikasi atau mendiaknosa suatu penyakit dengan tepat.







Bedah bangkai berfungsi untuk melihat tanda-tanda penyakit yang menyerang ayam tersebut



tidak dari luarna saja, melainkan dari organ-organ dalam pada tubuh ayam yang telah dibedah.



BAB VI DAFTAR PUSTAKA