Laporan Praktikum Berat Jenis Aspal - Miftahil Alawiyah - 1806149904 - r17 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN IV.5 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER (PA – 0307 – 76) (AASHTO T- 228 79) (ASTM D 70 – 03)



Kelompok R17 Bima Abimayu



1806202563



Dian Sih Pusporini



1806149803



Miftahil Alawiyah



1806149904



Muhammad Hasbar Hasrullah



1806149910



Putri Widyadhana



1806149955



Widya Putri Anjani



1806202872



Tanggal Praktikum



: 9 November 2019



Asisten Praktikum



: Talitha Azzahra Kirana



Tanggal Disetujui



:



Nilai



:



Paraf Asisten



:



LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK



UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2019 A. TUJUAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan piknometer. Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau ter dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.



B. PERALATAN a. Wadah penampang air keran b. Piknometer c. Thermometer d. Air suling e. Neraca Analitik



C. BENDA UJI Panaskan contoh bitumen keras atau ter sejumlah 50 gram sampai menjadi cair dan aduklah untuk mencegah pemanasan setempat.



D. PROSEDUR a.



Mengisi wadah penampang air keran sampai kira-kira hampir penuh



b. Mencatat data yang telah diketahui yaitu berat piknometer dan berat piknometer berisi air yang masing masing beratnya 23.86 dan 46.58 gram c. Menimbang bitumen keras yang sudah berada di dalam piknometer menggunakan Neraca Ohauss, kemudian mencatat hasilnya d. Membuka tutup bitumen keras pada piknometer tersebut kemudian memasukannya ke dalam wadah penampang air keran sampai terisi penuh, kemudian tutup kembali. e. Menimbang piknometer berisi bitumen keras dan air keran, kemudian mencatat hasilnya.



E. TEORI Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal tampak padat pada suhu ruang padahal adalah cairan yang sangaaat kental. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Senyawasenyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar. Jenis Aspal Beton Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton mempunyai beberapa jenis Antara Lain : 1. Asphalt Traeted Base ( ATB ) dengan tebal minimum 5 cm digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat /Tinggi. 2. Binder Course ( BC ) dengan tebal minimum 4 cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum wearing course. 3. Wearing Course ( AC ) / Laston dengan tebal penggelaran minimum 4 Cm digunakan sebagai lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat. 4. Hot Roller Sheet ( HRS ) / Lataston / laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 s/d 4 cm digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang. 5. Fine Grade ( FG ) dengan tebal minimum 2,8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah. 6. Sand Sheet dengan tebal Maximum 2,8 cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan perparkiran.



F. PENGOLAHAN DATA Hitunglah berat jenis dengan rumus: 𝐵𝐽 =



(𝐶 − 𝐴) (𝐵 − 𝐴) − (𝐷 − 𝐶)



Dimana: A = Berat piknometer (dengan penutup) (gram) B = Berat piknometer berisi air (gram) C = Berat piknometer berisi aspal (gram) D = Berat piknometer berisi aspal dan air (gram)



● Data praktikum A = 29,561 gram B = 51,875 gram C = 44,778 gram D = 52,182 gram Berat Jenis Bitumen



= =



(44,778−29,561) (51,875−29,561)−(52,182−44,778) 15,217 14,91



= 0,956 gram/cc



G. ANALISIS 1) Analisis Percobaan Praktikum Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan Jalan dengan sub bab Berat Jenis Bitumen Keras dan Ter dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 November 2019 di Laboratorium Struktur dan material Departemen Teknik Sipl, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berat jenis bitumen kasar dan ter dengan menggunakan piknometer. Peralatan yang digunakan dalam praktikum adalah piknometer yang telah terisi bitumen, wadah yang telah terisi dengan air, dan neraca ohauss untuk menghitung berat bitumen. Sebelum praktikum dimulai, praktikan diberi data dari berat piknometer yang kosong dan piknometer yang terisi air. Langkah selanjutnya, praktikan menimbang piknometer yang sudah berisi bitumen di dalamnya dengan menggunakan Neraca. Selanjutnya, piknometer yang berisi bitumen diisi air dengan suhu 25o, cara pengisian air yang dilakukan adalah dengan memasukkan air dari keran hingga batas atas, hal ini dilakukan agar tidak ada udara dalam piknometer. Piknometer yang telah terisi bitumen dan air kembali dihitung beratnya dengan menggunakan Neraca Analitik.



2) Analisis Hasil Setelah melakukan penimbangan dalam praktikum, praktikan mendapat data yang berupa berat piknometer kosong, berat piknometer berisi air, berat piknometer berisi aspal dan piknometer berisi air dan aspal. Dari data hasil percobaan, dilakukan perhitungan untuk mendapat berat jenis bitumen. Berat



Piknometer +



Piknometer +



Piknometer +



Piknometer



Air



Aspal



Air + Aspal



29,561 gram



51,875 gram



44,778 gram



52,182 gram



Dengan menggunakan rumus 𝐵𝐽 =



(𝐶−𝐴) , (𝐵−𝐴)−(𝐷−𝐶)



Berat Jenis



0,596 gram/cc



maka didapat berat jenis bitumen



sebesar 0,956 gram/cc. Hasil berat jenis yang didapat dari percobaan memenuhi SNI yang sebesar 1.00 gram/cc. Hasil praktikum yang menyatakan bahwa aspal yang diuji berat jenisnya di bawah standar SNI membuat aspal uji tidak memenuhi standar penggunaan. 3) Analisis Kesalahan



Dalam melakukan praktikum, terdapat beberapa factor yang dapat menyebabkan kesalahan, diantaranya adalah sebagai berikut ● Kurang penuhnya piknometer saat praktikan mengisinya dengan air, sehingga ada rongga udara dan berat yang ditimbang kurang sesuai.



H. APLIKASI Aspal Beton (Hotmix) secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam cuaca. Berat jenis aspal dibutuhkan dalam pengujian bahan yang akan dijadikan lapisan permukaan konsrruksi jalan. Berat jenis perlu diuji agar kekuatan lapisan permukaan konstruksi jalan sesuai dengan standar yang digunakan. Nilai berat jenis juga digunakan untuk membuat variasi jenis jenis aspal.



I. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah berat jenis dari bitumen kasar dan ter ialah sebesar 0,956 gram/cc. Berdasarkan SNI yang menetapkan bahwa berat jenis standar aspal adalah 1 gram/cc, sehingga benda uji yang diuji dalam praktikum belum memenuhi standar sesuai dengan SNI 06-2441-1991.



J. REFERENSI Pedoman Praktikum Pemeriksaan Bahan Perkerasan Jalan, Laboratorium Struktur dan Material. Departemen Teknik Sipil, Universitas Indonesia. https://www.terraconblock.com/jenis-aspal-beton-atau-hotmix/



LAMPIRAN



Gambar 1. Piknometer yang telah terisi aspal dan air



Gambar 2. Piknometer yang telah terisi aspal