Laporan Praktikum Biologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN VEGETATIF BUATAN STEK (CUTTING)



ANGGOTA KELOMPOK: 1. 2. 3. 4.



Chairil Anam Eki Hilmi Inten Hardianti Mutiara Sholihathun



MADRASAH ALIYAH NEGRI NEGARA Jl. NGURAHRAI NO.103 NEGARA TLP. 41308



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb.



Pertama – tama marilah kita panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan suatu karya ilmiah yang berjudul



“LAPORAN PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN VEGETATIF



BUATAN STEK ( CUTTING )”.



Melalui laporan yang kami buat ini terselip tujuan supaya para pembaca



dapat



mengetahui bagai mana cara perbanyakan tanaman dengan cara stek, dengan demikian diharapkan pembaca mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih.



Tak lepas dari kekurangan karya ilmiah yang kami buat maka kami mohon kritik dan saran, dimana kritik dan saran tersebut akan kami gunakan sebagai acuan untuk membuat karya ilmiah yang lebih baik, sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.



BAB I KLASIFIKASI TANAMAN Adenium atau Kamboja Jepang (nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan, karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika) berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan asia barat sampai afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir (desert rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Disebut sebagai adenium, karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (Ibukota Yaman). Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang, sehingga jika dahulu kala sudah ada Kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepanng. Berikut ini merupakan klasifikasi dari tumbuhan adenium.



Kerajaan:Tumbuhan Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Gentianales Famili: Apocynaceae Genus: Adenium Spesies: A. obesum Nama binomialAdenium obesum



BAB III PRAKTIKUM PERBANYAKAN TANAMAN ADENIUM III.1 TUJUAN Mealakukan perbanyakan tanaman adenium dengan cara vegetatif buatan yaitu stek (cutting).



III.2 ALAT DAN BAHAN Alat: 1. Cutter 2. Polly bag atau pot Bahan: 1. Batang pohon adenium 2. Tanah bercampur pupuk 3. Hormon / perangsang akar



III.3 LANGKAH KERJA 1. Siapakan polly bag atau pot yang akan digunakan untuk menanam. Polly bag atau pot diisi dengan tanah yang telah bercampur dengan pupuk secukupnya kemudian disiram dengan air saampai tanah di dalam polly bag atau pot terlihat basah. 2. Ambil batang adenium yang telah dipotong kemudian bagian ujung bawah batang tersebut diruncingkan. 3. Hilangkan getah yang ada pada bagian ujung batang yang telah diruncingkan tadi. 4. Setelah getah benar-benar hilang berikan hormon pada bagian ujung tersebut. Perhatikan agar haormon yang menempel pada ujung batang tidak terlalu tebal. 5. Polly bag atau pot yang sudah diisi tanah tadi kemudian dibuatkan lubang yang tidak terlalu dalam di bagian tengahnya. Lubang ini akan digunakan untuk menanam batang adenium tadi. 6. Masukkan ujung batang adenium yang sudah diberi hormon ke dalam lubang tersebut. Tutup kembali lubang itu dengan tanah.



III.4 HASIL PRAKTIKUM Stek merupakan salah satu cara melakukan perbanyakan tanaman. Cara ini sangat sering digunakan karena kemudahannya. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya kecil



karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol adenium yang berasal dari biji. Dahulu cara ini yang biasa dilakukan untuk memperbanyak kamboja jepang (adenium varietas “Singapore”) yang notabene mandul. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja, yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang terlanjur dipotong. Tanaman adenium yang telah di stek pada hari ke 11-14 dapat dilihat pada batang mulai tumbuh mata tunas sedangakan pertumbuhan akar masih belum terlalu jelas pada batang tersebut.



BAB II MORFOLOGI TANAMAN ADENIUM 1. Morfologi/ Penampilan fisik adenium a. Sosok tanaman. - ada yang berbentuk pohon dengan ketinggian mencapai 3 meter, ada pula yang hanya berbentuk semak dengan tinggi maksimal 1 meter. B.Batang



- Batang semua adenium sama, yakni memiliki cadangan air berbentuk bonggol di pangkal batangnya. Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. c. Akar Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air Akar yang membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu, namun dapat membesar. d. Daun. - Bentuk: Daun adenium ada berbagai ragam, bentuk lonjong, runcing, kecil dan besar, serta ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium berbentuk seperti terompet, berkelopak 5, dengan aneka ragam warna sesuai dengan jenis (varietasnya) masing-masing. Ada yang langsing memanjang atau berbentuk lanset dan berujung lancip. Ada yang oval membulat di bagian ujungnya. Meskipun kebanyakan tipis, ada daun adenium yang tebal seperti daun kalancgoe atau cocor bebek. - Warnanya : hijau tua, hijau pupus, kemerah-merahan, kuning, variegeta (hijau dengan belang-belang kuning pucat atau putih) - Permukaan daun : umumnya halus, ada yang berbulu. e. Bunga. - Bentuk : terompet, mahkota bungan bervariasi dari bentuk bintang, ujung mahkota terpotong atau membulat, sampai yang bergerigi. - Corak: ada polos, strip di bagian dalamnya dan bergaris di bagian ujung mahkota. - Warna : dilihat dari gradiasinya, warna bunga adenium berpuluh-puluh macam. Ada yang putih bersih, putih dengan sapuan kuning pucat di bagian dalam, merah dalam berbagai gradiasi dari merah mudfa sampai merah hati ungu dalam berbagai gradiasinya.



- Bau : Umumnya tidak berbau, tetapi belakangan dilaporkan di Amerika Serikat ditemukan hibrida dengan bungan yang berbau wangi, yang merupakan sebuah terobosan rekayasa genetika yang pasti akan meningkatkan pamor adenium.



BAB IV KESIMPULAN Stek merupakan pemisahan atau pemotongan beberapa bagian tanaman (daun, batang, akar) agar bagian-bagian tersebut membentuk akar yang akan menjadi tanaman baru. Untuk adenium setek yang dapat dilakukan adalah setek cabang dan akar. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya kecil karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol adenium yang berasal dari biji. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja, yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang terlanjur dipotong.



DAFTAR PUSTAKA 



(http://nugrohobarnito.blog.plasa.com/archives/6)







http://www.nusacendanabiz.com/mod.php? mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=3&infoid=35







http://asokachinten.blogspot.com/2009/07/ciri-dan-sifat-tanaman-adenium.html



DAFTAR ISI Kata pengantar.............................................................................................2 Dafatar isi....................................................................................................3 BAB I Klasifikasi tanaman...............................................................................4 BAB II Morfologi tanaman................................................................................5 BAB III III.1 Tujuan............................................................................................7 III.2 Alat dan bahan...............................................................................7 III.3 Langkah kerja................................................................................7 III.4 Hasil praktikum.............................................................................8 BAB IV



Kesimpulan............................................................................................9 Daftar pustaka.............................................................................................10