LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA DI KOMPLEKS UNIMED [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM “BIODIVERITAS FLORA DAN FAUNA DI KOMPLEKS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN”



Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Biologi Umum



Dosen Pengampu : Dr. Aswarina Nasution, M.Pd DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 Arnis Renata Kristiani Laoli



(4223230036)



Dameria Yanti Sinaga



(4223530005)



Deborah D. M. Sihite



(4223230037)



Khoirotun Nisa Pasaribu



(4222630001)



Romaito Theodora Situmorang



(4223530006)



Thiodore Salomo Braveman Siregar



(4223530012)



JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pratikum yang berjudul “Biodiversitas Flora dan Fauna di Kompleks Universitas Negeri Medan”. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Biologi yaitu Ibu Dr. Aswarina Nasution, M.Pd. dan bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, tetapi karena kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas maka kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan pratikum ini masih jauh dari sempurna, baik isi, susunan maupun tata bahasa. Walaupun demikian harapan penulis agar makalah ini bermanfaat bagi pihakpihak yang membacanya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.



Medan, April 2023



Kelompok 5



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1 1.2 TUJUAN..........................................................................................................................1 1.3 MANFAAT......................................................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2 BAB III METODE...................................................................................................................5 BAB IV HASIL DAN JAWABAN PERTANYAAN...............................................................6 A. DATA DAN ANALISIS DATA.....................................................................................6 B. ANALISIS DATA DAN PERTANYAAN..................................................................10 BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15 LAMPIRAN............................................................................................................................16



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG



Keanekaragaman hayati di suatu negara memberikan manfaat yang besar bagi



masyarakat. Keanekaragaman hayati merupakan sumber penghidupan dan kelangsungan hidup masyarakat, karena keanekaragaman hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain. Indonesia sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan iklim tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan negaranegara lain yang terletak di kawasan subtropis dan kutub. Keanekaragaman hayati di Indonesia meliputi berbagai tingkat dari keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman hayati secara sederhana dapat kita lihat pada lingkungan sekitar kita, salah satu contohnya adalah lingkungan sekolah. Untuk itu kami menganbil



lingkungan



UNIMED



sebagai



tempat



untuk



mengemati



keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan tersebut, untuk melihat bagaimana keanekaragaman hayati yang ada pada lingkungan UNIMED.



1.2 TUJUAN -



Untuk mengetahui flora dan fauna yang terdapat di lingkungan UNIMED



-



Untuk mendapatkan data flora dan fauna yang terdapat di lingkungan UNIMED



-



Untuk menjaga dan memelihara keberlangsungan hidup flora dan fauna di UNIMED



1.3 MANFAAT -



Agar



mengetahui



jenis-jenis



keanekaragaman



hayati



berdasarkan



pengamatan di lima lingkungan berbeda di UNIMED -



Agar dapat memelihara dan melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna di lingkungan UNIMED iv



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan spesies, variasi gen, jenis, dan ekosistem tempat mereka hidup yang berbeda-beda di bumi. Keanekaragaman hayati mengacu pada keanekaragaman genetic, yang merupakan jumlah total karakteristik genetik dari suatu spesies, subspesies, atau kelompok spesies tertentu. Adanya keranekaragaman genetik memungkinkan spesies untuk beradaptasi dan bertahan hidup dengan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia ini dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia terutama pada jenis satwa dan tumbuhan. Bahkan, sebagian dari kekayaan hayati Indonesia tidak dijumpai di belahan bumi mana pun. Oleh sebab itu Indonesia termasuk ke dalam daftar negara Megabiodiversity. Tumbuhan atau yang dikenal juga dengan istilah flora diartikan sebagai semua jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan life-form (bentuk hidup/habitus) tumbuhan, maka akan muncul berbagai istilah seperti flora pohon (flora berbentuk pohon), flora semak belukar, flora rumput, dan sebagainya. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan nama tempat, maka akan muncul istilah-istilah seperti Flora Jawa, Flora Gunung Halimun, dan sebagainya. Sesuai dengan kondisi lingkungannya, flora di suatu tempat dapat terdiri dari beragam jenis yang masing-masing dapat terdiri dari beragam variasi gen yang hidup di beberapa tipe habitat (tempat hidup). Oleh karena itu, muncullah istilah keanekaragaman



flora



yang



mencakup



makna



keanekaragaman



jenis,



keanekaragaman genetik dari jenis, dan keanekaragaman habitat dimana jenis-jenis flora tersebut tumbuh. Selain flora, Indonesia juga memiliki keanekaragaman fauna (hewan). Indonesia terletak antara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Kawasan Oriental di bagian utara dan Kawasan Australia di bagian selatan. Dengan v



kondisi seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan Australia. Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropika yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara dan selatan. Di bagian Indonesia bagian barat terdapat fauna yang mirip dengan fauna di daerah Asia. Beberapa contoh fauna di Indonesia bagian barat adalah harimau di Jawa, Madura, dan Bali, badak di Sumatera dan Jawa, dan tapir di Sumatera dan Kalimantan. Selanjutnya, fauna di Indonesia bagian tengah bersifat khas dan berbeda dengan hewan lainnya, contohnya biawak, Komodo, anoa di Sulawesi, babi rusa di Sulawesi dan bagian barat Kepulauan Maluku. Dan yang terakhir terdapat fauna di Indonesia bagian timur, fauna di wilayah ini mirip dengan fauna di Austarlia, contohnya Kanguru pohon, burung Cendrawasih di Pulau Papua dan Kepulauan Aru, burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih di Maluku. Persebaran makhluk hidup di muka bumi tidak merata. Persebaran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut: 1. Iklim (Climate) Iklim adalah kondisi cuaca pada waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. Iklim cukup dominan dalam mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Setiap zonaiklim memiliki komunitas tumbuhan dan hewan sendiri. Beberapa unsur iklim antara lain suhu udara, kelembaban udara, angin, curah hujan, dan cahaya matahari. 



Suhu, menunjukkan derajat panas benda. Semakin panas benda tersebut. Suhu udara di permukaan bumi bersifat relatif, bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti lamanya penyinaran matahari. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis menerima penyinaran matahari relatif lebih bayak setiap tahunnya. Bagi flora kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengendali persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya.







Kelembaban udara adalah kandungan total uap air di udara. Kandungan uap air ini dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak kandungan uap air. Kelembaban perbengaruh besar terhadap distribusi tumbuhan. Tumbuhan degan kebutuhan air tinggi akan tumbuh di tempat lembab dan sebaliknya. Tumbuhan beradaptasi terhadap kebutuhan air. Kelembaban juga mempengaruhi distibusi beberapa hewan. Hewan di hutan



vi



hujan hidup di wilayah yang tingkat kelembaban tinggi. Sedangkan hewan gurun hidup di daerah dengan udara kering. 



Angin, atau gerakan udara mempunyai peranan penting dalam distribusi organisme karena angin berinteraksi degan faktor fisik lainnya. Beberapa mekanisme penyebaran benih dan spora mengandalkan angin. Angin dapat mempercepat laju penguapan air karena mempengaruhi proses transpirasi.







Curah hujan adalah sumber utama air tanah. Persediaan air untuk tumbuhan dan hewan dari tanah terbentuk akibat siklus hidrologi. Jumlah curah hujan tahunan sangat mempengaruhi vegetasi serta populasi hewan di daerah tertentu.







Cahaya matahari menjadi sumber utama energi bagi makhluk hidup. Tumbuhan hijau bergantung pada cahaya untuk berfotosintesis. Sebagian hewan bergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan. Banyak sedikitnya sinar matahari mempengaruhi suhu udara di suatu tempat. Namun demikian, Indonesia juga merupakan tingkat keterancaman lingkungan



yang tinggi, terutama terjadinya kepunahan jenis dan kerusakan habitat yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan karena proses pembangunan dimana jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah menyebabkan perubahan fungsi areal hutan, sawah, dan kebun rakyat baik oleh pemerintah maupun swasta, melakukan pemburuan liar secara illegal yang dapat menyebabkan kepunahan fauna. Salah satu bentuk perlindungan untuk flora maupun fauna dilakukannya konservasi keanekaragaman hayati yang sangat penting dilakukan dan diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat.



vii



BAB III METODE



Metode yang digunakan adalah metode observasi langsung. Metode observasi langsung adalah suatu metode pengumpulan data secara langsung dimana peneliti atau pembantu peneliti langsung mengamati gejala-gejala yang diteliti dari suatu objek penelitian menggunakan atau tidak menggunakan instrumen penelitian yang sudah dirancang.   















Partisipan / Pengamat : Kelompok 5 yang terdiri dari 5 (lima) anggota yaitu : Arnis, Dameria, Deborah, Khoirotun nisa, Romaito dan Thiodore. Kegiatan : Mengamati dan mengumpulkan data flora dan fauna di kompleks UNIMED di 5 lokasi yang berbeda. Tujuan : Untuk mengetahui jenis-jenis flora dan fauna di kompleks UNIMED dan mengumpulkan data serta mengetahui cara menjaga dan memelihara ekosistem keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati. Ruang / Tempat : - Lingkungan FIK UNIMED - Lingkungan belakang DIGILIB UNIMED (dekat kolam ikan) - Lingkungan FIS UNIMED - Lingkungan depan pondok seni tari - Lingkungan belakang FBS Alat dan Bahan : - Patok dan Tali Rafia - Buku Catatan dan Alat Tulis - Handpone untuk dokumentasi Cara Observasi : Observasi berstruktur Obsevasi yang berstruktur telah direncanakan secara sistematis sehingga sudah pasti isinya lebih sempit dan terarah dibandingkan dengan isi observasi yang tidak berstruktur. Dalam rangka untuk menambah ketepatan dan kecepatan observasi, biasanya peneliti juga dilengkapi dengan alat-alat seperti tape recorder, kamera, film, video, dan lain sebagainya.



viii



BAB IV HASIL DAN JAWABAN PERTANYAAN



ix



A. DATA DAN ANALISIS DATA



x



xi



xii



xiii



B. ANALISIS DATA DAN PERTANYAAN



1. Berapa banyak jumlah spesies flora dan fauna yang dapat kamu amati. Jawab : 



Lingkungan FIK : Spesies flora : 11 Spesies fauna : 3







Lingkungan Belakang DIGILIB UNIMED (Dekat kolam ikan) : Spesies flora : 8 Spesies fauna : 5







Lingkungan FIS Spesies flora: 7 Spesies tauna: 3







Lingkungan depan pondok seni tari Spesies flora: 4 Spesies fauna: 2







Lingkungan belakang FBS Spesies flora: 5 Spesies fauna: 4



2. Di lokasi mana didapatkan jumlah spesies flora dan fauna yang lebih banyak Jawab: lokasi jumlah spesies flora paling banyak ditemukan di lingkungan FIK Lokasi jumlah spesies fauna paling banyak ditemukan di lingkungan belakang DIGILIB 3. Dalam bentuk grafik tampilkanlah perbandingan jumlah flora dan fauna yang dapat ditemukan pada masing-masing lokasi pengamatan



xiv



Jawab:



4. Bagaimana kamu dapat menjelaskan mengapa kekayaan spesies flora dan fauna pada masing-masing lokasi pengamatan berbeda-beda. Jawab: Karena faktor lingkungan yang mempengaruhi kondisi yang berlaku di suatu daerah habitat dan distribusi tumbuhan dan hewan. Faktor ini berkaitan dengan bentuk permukaan tanah atau hal ini disebut dengan fisiografi. Selain factor fisiografi terdapat Faktor Edafik yang berkaitan dengan struktur dan komposisi tanah yang ditemukan di daerah tersebut. Tanah merupakan media yang sangat kompleks karena mengandung mineral, material organik, air, serta udara. Karakteristik tanah secara signifikan menentukan kemampuan perakaran dan asupan nutrisi terhadap tumbuhan melalui tekstur dan struktur tanah. Faktor edafik antara lain mencakup hal-hal berikut: Kedalaman lapisan atas tanah mempengaruhi akses terhadap air, nutrisi, dan stabilitas struktural tumbuhan. Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi kerapatan tanah dan stabilitas agregat tanah, ruan pori, udara tanah, serta ketersediaan air dalam tanah. Muatan materi organik di dalam mempengaruhi sifat tanah, stabilitas struktur tanah, kapasitas menahan air tanah, warna tanah, retensi dan mobilitas polutan, serta kapasitas penyangga. Derajat keasamaan (pH) adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan berair dan menunjukkan tingkat asam atau alkalinitas. Kejenuhan basa yang menjadi pasokan nutrisi penting yang optimal diinginkan untuk menghindari gejala xv



kekurangan, meningkatkan kerentanan terhadap hama dan penyakit serta pengurangan hasil panen secara konsekuen. Dan yang terakhir faktor terbesar yang mempengaruhi pertumbuhan dan sebaran tumbuhan atau hewan adalah faktor biotik. Tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan. Karena itu, keberadaan tumbuhan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan rantai makanan. Komponen biotik yang berperan sentral dalam persebaran flora dan fauna adalah manusia. Manusia dapat menjaga kelestarian dan mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna dengan mengubah fungsi lahan. 5. Nilai atau manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari flora dan fauna yang ditemukan di masing-masing lokasi pengamatan? Jawab: Manfaat dari flora yang ditemukan adalah sebagai sumber oksigen bagi lingkungan sekitarnya dan juga dapat bermanfaat sebagai rumah dan pakan bagi hewan-hewan yang hidup di lingkungan tersebut sedangkan manfaat dari fauna yang ada di lingkungan tersebuat adalah untuk membantu menjaga kesuburan tanah dengan menghasilkan pupuk organik yang baik bagi tumbuhan dan hewan juga akan membantu proses penyerbukan dari tumbuhan yang ada di sekitarnya Adapun contoh fauna yang dapat melakukan penyerbukan adalah kupu-kupu. 6. Bagaimana pendapatmu tentang kualitas lingkungan di masing-masing lokasi pengamatan? Apakah terjadi degradasi lingkungan? Dan bagaimana hal itu dapat dijelaskan? Jawab: Pada semua lingkungan kecuali lingkungan depan pondok seni tari tidak terjadi degradasi lingkungan karena ditumbuhi oleh rumput-rumput hijau yang subur yang menutupi semua tanahnya sedangkan pada lingkungan depan pondok seni tari terdapat sedikit degradasi lingkungan dimana tanah pada lingkungan tersebut sangat kering dapat juga kita lihat pada lingkungan tersebut hanya ditumbuhi sedikit rumpurumputan saja dan pohon-pohon yang ada berukuran kecil banyak juga abu yang terdapat pada permukaan tanah.



xvi



REFLEKSI DIRI: 1. Mengapa dan untuk apa kita perlu mempelajari topik biodiversitas dan degradasi lingkungan? Jawab: Karena kita perlu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan sekitar kita agar kita dapat menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang ada di lingkungan tersebut. 2. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh bagi dirimu, masyarakat dan negara setelah mempelajari topik ini? Jawab: Kita akan semakin menghargai keberagaman hayati yang ada di negara kita dan kita akan menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati yang ada sehingga keberadaan flora dan fauna yang ada di Indonesia ini akan terjaga.



xvii



BAB V KESIMPULAN



Dalam lingkungan UNIMED kita akan menemukan beragam kekayaan hayati di 5 lokasi yang berbeda, Adapun keanekaragaman hayati tersebut adalah: 



Lingkungan FIK : Spesies flora : 11 Spesies fauna : 3







Lingkungan Belakang DIGILIB UNIMED (Dekat kolam ikan) : Spesies flora : 8 Spesies fauna : 5







Lingkungan FIS Spesies flora:7 Spesies fauna:3







Lingkungan depan pondok seni tari Spesies flora:4 Spesies fauna:2







Lingkungan belakang FBS Spesies flora:5 Spesies fauna:4



xviii



DAFTAR PUSTAKA Lose, I. I., Labiro, E., & Sustri. (2015). KEANEKARAGAMAN JENIS FAUNA DARAT PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DI DESA LABUAN KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO. WARTA RIMBA, 118-123. Nasution, J., Susilo, F., Ginting, N., & Chandra, R. H. (2022). BIODIVERSITY REVIEW FROM EVOLUTION AND ITS INFLUENCES ON CLIMATE. The Jurnal of Biosciences, 1-6. Ramadhian, I. N. (2019). e-Modul Geografi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia untuk Kelas XI. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suhartini. (2009). PERAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA (pp. 199-205). Yogyakarta: Fakultas MIPA, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.



xix



LAMPIRAN



xx