LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI - Kelompok5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI PETA KERJA THERBLIG



Oleh : Septa Prasetya Abidin



(0519140122)



Vikko Dofantara



(0519140124)



Wahyuningtyas



(0519140126)



Winda Furoidatul Khusnah



(0519140127)



Zahrotul Nailul Izah



(0519140128)



TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada proses produksi sesuatu pasti melibatkan pekerja dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda – beda. Urutan pekerjaan yang tidak terstruktur dan sistematis dapat membuat proses produksi tidak berjalan dengan efisien. Hal ini akan berakibat pada lama waktu yang dibutuhkan untuk produksi, penyelesaiann produk bisa lebih lama yang akan mempengaruhi proses produksi selanjutnya. Oleh karena itu diperlukan berbagai informasi yang akan digunakan untuk memperbaiki suatu metode kerja sehingga dapat dilakukan analisa untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan. Salah satu informasi atau alat yang digunakan adalah peta kerja. Peta ini nantinya akan membantu pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam proses produksi agar lebih terstruktur dan sistematis. Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Dari peta kerja ini dapat dilihat tahapan dan kejadian yang oleh suatu benda kerja dari mulai masuk sebagai bahan baku, lalu semua langkah yang dialami seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan, hingga akhirnya menjadi produk jadi. Secara garis besar analisa dan perbaikan ini bertujuan untuk meminimalisir biaya serta waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk suatu proses produksi, dan peta kerja ini akan menjadi alat yang baik untuk melaksanakannya. Terdapat beberapa macam peta kerja, salah atunya adalah peta tangan kanan dan tangan kiri (Right And Left Process Chart), dimana peta kerja ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan kanan dalam suatu pekerjaan. Untuk menganalisa peta kerja ini menggunakan elemen Therblig. Elemen therblig ini berkaitan dengan pembuatan peta tangan kanan dan tangan kiri. Peta tangan kiri - tangan kanan adalah peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisis gerakan tangan operator dalam melakukan pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan menggambarkan semua kegiatan ataupun delay yang



terjadi yang dilakukan oleh tangan kanan maupun tangan kiri secara detail sesuai dengan elemen therblig yang membentuk gerakan tersebut. Pada praktikum kali ini pekerjaan yang akan dianalisa adalah perakitan tamiya, yang akan dianalisa melalui vidio. Pada peta kerja ini akan dilakukan analisa terkait gerakan-gerakan apa saja yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri dari operator. Selanjutnya akan diketahui apakah ada time delay pada perakitan tamiya tersebut atau tidak. Kegiatan perakitan ini akan menjadi efektif apabila gerakan yang dianalisa tersebut merupakan suatu kegiatan berulang-ulang dan dikerjakan secara manual 1.2. Tujuan Praktikum 1. Mampu membuat dan mem - breakdown elemen kerja 2. Mampu membuat peta tangan kanan dan tangan kiri 3. Mampu menghitung waktu standart, waktu standart line dan output standar. 4. Memahami dan mampu melakukan perhitungan keseimbangan lintasan terhadap metode kerja baru untuk memperbaiki waktu produksi



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip-prinsip Ergonomi Gerakan Prinsip ekonomi gerakan bisa dipergunakan untuk menganalisa gerakangerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya. Secara ringkas prinsip ekonomi gerakan, ini akan membahas tubuh manusia dan gerakan-gerakannya, tata letak tempat kerja dan gerakan-gerakannya, dan perancangan peralatan dan gerakangerakannya. 1. Tubuh Manusia dan Gerakan-Gerakannya Ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan penggunaan anggota tubuh manusia: 



Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi keterbatasan dalam melaksanakan kerja







Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang bersamaan



Gambar2.1 Distribusi Beban Kegiatan Kerja antara Tangan dan Kaki Guna Mengoperasikan Suau Perlatan Kerja







Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat.







Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.







Gerakan



tangan



atau



badan



sebaiknya



dihemat,



yaitu



hanya



menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. 



Sebaiknya memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaan, yaitu dengan mengurangi kerja otot.







Hindari gerakan patah-patah karena akan mempercepat menimbulkan kelelahan.







Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.







Gerakan balistik akan lebih cepat dan menyenangkan serta lebih teliti dan pada gerakan yang dikendalikan.







Pekerjaan



sebaiknya



dirancang



semudah-mudahnya



dan



jika



memungkinkan irama kerjanya alamiah. 2. Tata Letak Tempat Kerja dan Gerakan-Gerakannya Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung:  Tempat-tempat tertentu yang tidak sering dipindah-pindah disediakan untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap (gerak rutin).  Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang dapat dengan mudah dan nyaman dicapai pekerja sehingga mengurangi usaha mencari- cari. Berikut contoh meletakkan material benda kerja yang memungkinkan gerakan kerja normal dan standard jangkauan dan pekerja yang umum dipergunakan didalam mengatur penempatan material atau peralatan kerja.



Gambar2.1.1 Dimensi Standart dari Normal dan Maksimum Area Kerja dalam Tiga Dimensi



 Penyimpanan bahan/parts yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat (gravitasi). Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang dengan menggunakan mekanisme yang baik.  Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik.  Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, dan lain-lain) harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan nyaman. Di sini prinsip-prinsip anthropometri mutlak harus dipelajari pada saat akan merancang fasilitas kerja tersebut.  Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa, sehingga berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan.  Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa, agar sikap atau postur tubuh badan menjadi baik.  Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan. temperatur, kebersihan ventilasi udara, dan lain-lain yang berkaitan dengan persyaratan



ergonomis harus pula diperhatikan benarbenar sehingga dapat diperoleh area kerja yang lebih baik. 3. Perancangan Peralatan dan Gerakan-Gerakan 



Krangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual), apabila haltersebut dapat dilaksanakan dengan peralatan kerja.







Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan



Gambar 2 .1.2 Multiple Spindle Air Operated yang Mampu Mengencangkan 5 Buah Mur Sekaligus dalam Satu Langkah







Sebaiknya penggunaan perkakas pembantu (jig & fixture) atau alatalat yang digerakan dengan kaki ditingkatkan.







Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa, agar mempunyai lebih dari satu kegunaan.







Peralatan sebaiknya dipasang sedemikian rupa, sehingga memudahkan dalam pemegangan dan penyimpanan.







Pendistribusian beban disesuaikan dengan kekuatan jari tangan ataupun kaki.







Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi



yang baik Untuk mencari hal-hal yang akan diperbaiki atau mencari ide-ide perbaikan dalam ekonomi gerakan, dapat dilakukan pencarian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, misalnya sebagai berikut: Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan untuk mencari ide perbaikan: 



Bagaimana kalau proses produksi dibalikkan







Bagaimana kalau proses produksi dipermudah







Apakah pekerjaan dapat disatukan







Apakah Jig dapat disatukan







Apakah dapat dihentikan







Apakah bisa bekerja dengan menggunakan dua tangan







Apakah dapat dihilangkan



2.2. Penerapan Ergonomi Gerakan Penerapan ekonomi gerakan dalam suatu stasiun kerja atau aktivitas bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: eliminasi kegiatan, kombinasi gerakan atau aktivitas kerja, dan penyederhanaan kegiatan. 1.



Eleminasi Kegiatan 



Eliminasi semua kegiatan/aktivitas yang memungkinkan, langkah atau gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan aplikasi anggota badan, kaki, lengan, tangan, dll)







Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakkan segala fasilitas kerja dan material/komponen pada lokasi yang tetap (hal ini akan bisa rnenyebabkan gerakangerakan kerja yang otomatis).







Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) holding device”, karena hal ini merupakan aktivitas tidak produktif yang menyebabkan kerja kedua tangan tidak seimbang







Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan statis atau fixed position. Demikian pula sebisa mungkin untuk menggunakan tenaga mesin (mekanisasi) seperti rower tools, power feeds. Material handling equipment, dll untuk menggantikan tenaga otot.







Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggudelaytime) dengan membuat perencanaan/penjadwalan kerja sebaik- baiknya. Idle/delay time bisa ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukkan secara terencana guna melepaskan lelah.



2.



Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja 



Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva.







Kombinasikan beberapa aktivitas/fungsi yang mampu ditangani oleh sebuah peralatan kerja dengan membuat desain yang “multi purpose”







Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan antara kedua tangan. Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan memberi gerakan yang paling efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara kelompok maka diupayakan agar supaya terjadi beban kerja yang merata di antara anggota



3.



Penyederhanaan Kegiatan 



Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi otot yang digunakan minimal.







Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dIl) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.







Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, hindari pula gerakan-gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsip-prinsip keselamatan atau kesehatan kerja berubah-ubah







Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang mana hal ini akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang sependekpendeknya.







Sesuaikan letak dan gandles, pedals, levers, buttons, dll dengan memperhatikan dimensi- tubuh manusia (anthropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan



2.3. Studi Gerakan untuk Menganalisa Kerja Studi gerakan yang lebih dikenal dengan motion study adalah suatu studi tentang



gerakan-gerakan



yang



dilakukan



pekerja



untuk



menyelesaikan



pekerjaannya. Tujuan dari studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gerakan standar ini adalah gerakan- gerakan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan kegiatan untuk mengamati kondisi pekerjaan yang ada. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi gerakan yaitu studi yang menitik-beratkan pada penerapan prinsipprinsip ekonomi gerakan. Orang-orang yang berjasa dalam mengembangkan studi gerakan ini adalah Frank dan Lillian Gilberth. Gilberth telah mengawali studi gerakan manual dan memgembangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi gerakan yang sampai sekarang masih dipertimbangkan sebagai landasan pokok untuk melakukan studi gerakan. Disamping itu Gilberth juga berhasil menciptakan teknik-teknik perekaman gambar-gambar detail yang dikenal sebagai micromotion studies (bermanfaat di dalam usaha mempelajari gerakan kerja manual yang dilakukan secara cepat dan berulang-ulang). Frank dan Lillian Gilberth menciptakan simbol-simbol yang dikenal dengan nama “Therbligs” Elemen gerakan therbligs ini terdiri dari 17 gerakan dasar.



Table 2.1 Elemen Gerakan Therblig



1. Mencari (Search) Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi obyek. Pada gerakan ini yang bekerja adalah mata. Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir bila obyek sudah ditemukan. Tujuan dari analisa therblig ini adalah untuk menghilangkan sedapat mungkin gerak yang tidak perlu. Mencari merupakan gerak yang tidak efektif dan masih dapat dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga proses mencari dapat dihilangkan. 2. Memilih (Select) Memilih



adalah



elemen



Therbligs



yang merupakan



gerakan kerja



menemukan/memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek yang sama



lainnya. Elemen Therbligs ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai bergerak memilih dan berakhir bila obyek yang



dikehendaki sudah



ditemukan. Elemen memilih biasanya mengikuti langsung elemen therbligs mencari (search). Batas antara memulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk ditentukan karena ada pembaharuan pakerjaan di antara dua gerakan tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata. 3. Memegang (Grap) Memegang adalah gerakan untuk memegang obyek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. Memegang adalah termasuk elemen Therbligs yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya dapat dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal bisa diperbaiki. 4. Menjangkau/membawa tanpa beban (Transport Empty) Menjangkau adalah elemen gerak Therbligs yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistence) baik gerakan menuju atau menjauhi obyek atau lokasi tujuan lainnya dan berakhir segera disaat tangan berhenti bergerak setelah mencapai obyek tujuannya. Elemen gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan memegang (grasp). Waktu yang diperIukan untuk melaksanakan elemen gerak menjangkau akan sangat tergantung dengan jarak gerakan tangan yang dilakukan kearah obyek yang dituju dan tipe gerakan menjangkaunya. Seperti halnya dengan elemen. 5. Membawa dengan Beban (Transport Loaded) Elemen gerakan membawa adalah juga merupakan gerak perpindahan tangan, hanya saja di sini tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerakan ini diawali dan diakhiri pada saat yang sama dengan elemen gerakan menjangkau (reach) hanya saja di sini tangan dalam kondisi membawa beban (obyek). Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu jarak perpindahan tangan, tipe gerakan dan berat ringan beban dibawa oleh tangan 6. Memegang untuk Memakai (Hold)



Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa menggerakkan obyek yang dipegang tersebut; perbedaannya dengan memegang yang terdahulu adalah pada perlakuan pada obyek yang dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian. 7. Melepas (Release Load) Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator melepaskan obyek yang dipegang sebelumnya. Dengan demikian elemen gerak ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas dan obyek yang dibawa dan berakhir secara begitu semua jari jelas tidak menyentuh atau memegang obyek lagi. 8. Mengarahkan (Position) Therblig ini merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada suatu lokasi tertentu. Gerakan mengarahkan ini biasanya didahului oleh elemen gerakan (move) dan diikuti oleh gerakan merakit (assembling) atau melepas (release). Gerakan dimulai sejak tangan memegang/mengontrol obyek tersebut kearah lokasi yang dituju dan berakhir pada saat gerakan berakhir atau melepas/memakai dimulai. 9. Mengarahkan Sementara (Pre-Position) Elemen gerak mengarahkan awal adalah elemen kerja therbligs yang mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Elemen therbligs ini sering terjadi bersamaan dengan therblig yang diantaranya adalah membawa (move) dan melepaskan (release). Untuk mengurangi waktu kerja mengarahkan awal bias dilakukan dengan merancang peralatan pembantu untuk memegang (holding device) perkakas kerja atau obyek pada arah gerakan kerja yang semestinya. Berikut ini uraian perbedaan antara therblig mengarahkan dengan therblig mengarahkan sementara. 10. Memeriksa (Inspect) Elemen therblig ini termasuk cara kerja untuk menjamin bahwa obyek telah



memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Gerakan kerja dilaksanakan dengan pengecekan secara rutin oleh operator selama proses kerja berlangsung. Elemen dapat berupa gerakan melihat seperti memeriksa warna, meraba seperti memeriksa kehalusan permukaan benda kerja dan lain-lain. Aktivitas yang prinsipnya memeriksa obyek kerja untuk dibandingkan dengan standard yang ada. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan memeriksa ini akan bergantung kepada kecepatan operator menemukan perbedaan antara obyek dengan performansi standard yang dibandingkan. 11. Merakit (Assemble) Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu obyek dengan obyek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh salah satu therblig membawa atau mengarahkan dan dilanjutkan oleh therblig melepas. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap dipasang dan berakhir bila obyek tersebut sudah tergabung secara sempurna. 12. Mengurai Rakit (Diassembly) Elemen gerak ini merupakan kebalikan dari elemen therblig merakit (assemble). Di sini dilakukan gerakan memisahkan atau menguraikan dua obyek yang tergabung satu menjadi obyek-obyek terpisah. Gerakan mengurai rakit biasanya diawali oleh elemen memegang (grasp) dan dilanjutkan dengan membawa (move) atau melepas (release). Gerakan ini dimulai pada saat pemegangan atas obyek telah selesai yang dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir di saat obyek telah terurai sempurna (biasanya terus diikuti dengan gerakan Therblig Iainnya yaitu membawa atau melepas). 13. Memakai (Use) Memakai adalah elemen gerakan therblig dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat/obyek untuk tujuantujuan tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu yang dipergunakan untuk gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau kecakapan operator untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 14. Kelambatan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay) Kelambatan yang dimaksudkan disini adalah kelambatan yang diakibatkan



oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja. Hal ini timbul karena ketentuan cara kerja yang mengakibatkan satu tangan menganggur sedangkan tangan yang lainnya bekerja. 15. Kelambatan Yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay) Setiap waktu menganggur (idle time) yang terjadi pada siklus kerja yang berlangsung merupakan tanggung jawab operator baik secara sengaja maupun tidak sengaja akan diklasifikasikan sebagai kelambatan



yang bisa



dihindarkan. Kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator (merokok, mengobrol, mondar- mandir tanpa tujuan jelas, dan lain-lain) sehingga perbaikan/ penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operatornya sendiri tanpa harus mengubah proses operasi kerjanya. 16. Merencanakan (Plan) Merencana merupakan proses mental, dimana operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig ini lebih sering terjadi pada seorang pekerja baru. Cara untuk memperbaiki adalah dengan jalan melatih atau training terhadap karyawan baru. 17. Istirahat Untuk Menghilangkan Lelah (Rest To Overcome Fatigue) Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dan kelelahan fisik akibat kerja berbeda-beda, tidak saja tergantung pada karakteristik pekerjaan yang ada tetapi juga tergantung individu pekerjanya. Untuk memperbaiki elemen-elemen



therblig



yang



diklasifikasikan



sebagai



nilai



bisa



dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor ergonomi yang secara signifikan berpengaruh besar terhadap performans kerja manusia. 2.4. Peta Kerja Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas sehingga dapat diketahui semua langkah atau kejadian yang dialami oleh benda kerja pada setiap proses atau langkahnya (Maryana & Meutia, 2015). Sedangkan menurut (Hadiguna, dalam Maryana & Meutia, 2015), peta kerja merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Melalui peta kerja, dapat diketahui informasi-



informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti halnya benda kerja yang harus dibuat, operasi, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lain serta urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja. Peta



kerja



digunakan



untuk



menganalisa



kerja



keseluruhan



yang



dimungkinkan bisa untuk mengungkapkan keadaan nyata suatu proses secara keseluruhan untuk kemudian bisa digunakan sebagai alat dalam menganalisa proses kerja. Dalam melakukan proses kerja, maka dapat dilakukan perbaikan metode kerja untuk memudahkan proses pelaksanaan seperti menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan antar operasi, menemukan urutan kerja, serta menghilangkan waktu menunggu. 2.4.1. Lambang-Lambang pada Peta Kerja Terdapat 5 macam lambang yang merupakan modifikasi dari sebelumnya dimana Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai,



dan



pada



tahun



berikutnya



jumlah



lambang



tersebut



disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Lambang-lambang tersebutdapat diuraikan sebagi berikut ; Simbol OPERASI



Pengertian Contoh Kegiatan operasi apabila a. Mengeraskan logam suatu



proyek



akan



(material) mengalami



perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi



dalam



suatu proses transformasi. Mengambil



informasi



maupun informasi keadaan operasi.



memberikan pada juga



suatu



termasuk



b.Merakit c. Menyerut



kayu



menggunakan mesin serut



Simbol TRANSPORTASI



Pengertian Suatu kegiatan transportasi



Contoh - Memindahkan material



apabila terjadi benda kerja,



dengan



pekerja atau perlengkapan



tangan, hlist, truck,



mengalami



conveyor dll.



perpindahan bukan



- Bergerak,



merupakan bagian dari suatu



membawa



operasi.



suatu lokasi kerja



tempat



yang



berjalan, obyek



dari ke



lokasi kerja yang lain.



- Meletakkan/ memindahkan



material



menuju atau dari mesin, container, conveyor dll. INSPEKSI/ PEMERIKSAAN



Kegiatan



inspeksi/



Pemeriksaan



terjadi



apabila suatu benda kerja diperiksa



baik



pemeriksaan



pada



segi



kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan dengan



dilakukan



membandingkan



- Mengukur



dimensi benda - Memeriksa warna benda



- Membaca



alat



ukur



tekanan uap pada mesin uap



- Menghitung jumlah benda yang diterima dari hasilpembelian.



objek tertentu berdasarkan suatu standar. MENUNGGU



Proses menunggu terjadi apabila



material,



benda



kerja,



operator



atau



fasilitas



kerja



dalam



kondisi berhenti atau tidak terjadi



kegiatan



apapun



selain menunggu (biasanya hanya sebentar)



- Material atau benda kerja diletakkan di container, menunggu



untuk



dipindahkan ke stasiun kerja berikutnya.



- Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa.



- Material menunggu diproses karena adanya kerusakan teknis pada mesin.



PENYIMPANAN



Proses penyimpanan



- Bahan baku, supplies dll



Simbol



Pengertian terjadi apabila



objek



yang



Contoh disimpan



dalam



gudang pabrik.



disimpan dalam jangka waktu yang cukup



- Dokumen atau arsip yang



lama (mengalami



disimpan dalam rak atau



proses



lemari khusus.



penyimpanan



permanen). Jika objek itu akankembali



- Uang atau surat berharga



diambil, biasanya akan



lainnya yang disimpan dalam brankas.



memerlukan prosedur perijinan AKTIVITAS



yang khusus. Seringkali



GABUNGAN



kondisi-kondisi



(tanda lingkaran dalam segi empat



dijumpai dimana



Kegiatan operasi yang harus dilaksanakan



dua elemen kerja harus



bersama



dilaksanakan secara



kegiatan pemeriksaan



bersamaan.



Biasanya



pada stasiun kerja



terjadi



aktivitas



yang sama pula.



pada



dengan



operasi dan pemeriksaan



melambangkan



yang



aktivitas ganda)



bersamaan



harus



dilakukan pada



suatu



tempat kerja.



2.4.2. Jenis-jenis Peta Kerja Menurut (Iswanto dalam Maryana & Meutia, 2015), peta-peta bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu: 1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalis kegiatan kerja keseluruhan a. Peta Proses Operasi(Operation Process Chart) Peta proses operasi menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan dalam berbagai elemen operasi secara detail. Keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal hingga prosuk akhir sehingga analisa dari masing-masing operasi kerja dapat dilakukan secara keseluruhan



Gambar2.4 Contoh Peta Operasi Mata



b. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Peta Aliran Proses (FPC) merupakan peta yang akan menggambarkan semua aktivitas baik aktivitas produktif maupun tidak yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja. Metode penggambaran dalam peta ini jauh lebih detail dan lengkap dibanding peta proses operasi.



Gambar 2.5 Contoh Peta Aliran Proses



c. Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process chart) Peta ini pada dasarnya merupakan adaptasi dari peta pekerja dan mesin. Peta kelompok kerja menunjukkan hubungan antara siklus menganggur dan siklus waktu operasi dari mesin dan waktu menganggur serta waktu kerja per siklus dari pekerjapekerja yang akan melayani proses/mesin tersebut. d. Diagram Alir (Flow Diagram) Pengambaran diagram alir dilakukan di atas gambar layout dari fasilitas kerja. Tujuannya yaitu untuk mengevaluasi langkahlangkah proses dalam situasi yang lebih jelas, disamping untuk melakukan perbaikan-perbaikan di dalam desain layout fasilitas produksi yang ada



e. Assembly Chart Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk 2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat a. Peta Pekerja, dan Meisn (man and machine chart) Peta ini menggambarkan koordinasi atau hubungan antara waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator dan mesin. Dengan demikian, peta ini akan menjadi alat analisa yang baik untuk mengurangi waktu menganggur. b. Peta Tangan Kanan-Kiri (the left and right chart) Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan sebuah peta yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, serta menunjukkan perbandingan antara tugas yang 17 dibebankan pada tangan kiri dan tangan ketika melakukan suatu pekerjaan. Menurut Sutalaksana (2006), peta ini mempunyai manfaat untuk menyeimbangkan gerakan antara tangan kiri dan tangan kanan serta mengurangi kelelahan, mengurangi atau menghilangkan gerakangerakan yang tidak produktif sehingga mempersingkat waktu kerja, alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja dan alat untuk melatih pekerja baru. 2.5. Peta Tangan Kanan dan Kiri Peta tangan kanan dan kiri merupakan jenis peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat. Peta tangan kanan- tangan kiri menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri. Menurut (Elizabeth & Ramadhan, 2020), peta ini juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kanan dan tangan kiri. Peta ini menggambarkan operasi dengan cukup luas dan sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual, yaitu ketika setiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan berulang-ulang,



Dalam (Bashori & Umami, 2015) dijelaskan mengenai tujuan peta tangan kiri dan tangan kanan yaitu untuk mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dilakukan dan mengatur gerakan pada proses bekerja, sehingga diperoleh urutan gerakan yang baik. Dengan adanya peta tangan kanan dan tangan kiri, diharapkan dapat mempermudah untuk menganalisa gerakan- gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja selama melakukan perkerjaan pada semua operasi gerakan untuk memperbaiki suatu gerakan pekerjaan yang bersifat manual. Pada pembuatan peta tangan kanan-kiri menggunakan elemen-elemen gerakan Therblig. Dari analisa yang telah dibuat, gerakan- gerakan tangan yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prisnip-prinsip ekonomi gerakan dapat diusulkan untuk kemudian diperbaiki. Dengan peta ini, diharapkan terjadi keseimbangan gerakan tangan kanan dan tangan kiri guna mencapai siklus kerja yang berjalan dengan lancar dengan ritme gerakan yang lebih baik hingga akhirnya mampu memberikan delays maupun operator fatigue yang minimum. 2.6. Gerakan Therblig. Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung hal yang sudah pasti terlihat adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut.Untuk mempermudah penganalisaan terhadap gerakan–gerakan yang akan dipelajari perlu dikenal terlebih dahulu gerakan–gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut. Guna melaksanakan maksud ini, maka Frank dan Lilian Gilberth telah berhasil menciptakan symbol/kode dari gerakan–gerakan dasar kerja yang dikenal dengan nama THERBLIG (dieja dari nama Frank dan Lilian Gilberth secara terbalik). Meskipun Frank dan Lilian Gilberth telah menyatakan bahwa gerakangerakan kerja manusia dilaksanakan dengan mengikuti 17 elemen dasar Therblig dan/atau kombinasi dari elemen-elemen Therblig tersebut, akan tetapi didalam membuat peta operator akan lebih efektif kalau hanya 8 elemen gerakan Therblig berikut ini yang digunakan Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006) 1.



Mencari (Search) Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan



berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk mengurangi atau menghilangkan elemen kegiatan ini maka ada beberapa hal yang harus dilaksanakan : a. Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil. b. Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengurangi proses mencari. c. Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis. d. Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang (transparan). 2.



Memilih (Select) Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek lainnya yang sama. Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk dapat menghilangkan elemen gerakan ini maka beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah : a. Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang terpisah. b. Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain. c. Mempergunakan suatu tempat material yang mampu mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih



3.



Memegang (Grasp) Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak ini dapat digunakan: a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan. b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang berserakan.



c. Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan. 4.



Menjangkau/Membawa Tanpa Beban (Transport Empty) Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari suatu siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.



5.



Membawa Dengan Beban (Transport Laded)



6.



Memegang Untuk Memakai (Hold)



7.



Melepas (Release Load)



8.



Mengarahkan (Position)



9.



Mengarahkan Awal (Pre-Position)



10.



Memeriksa (Inspection)



11.



Merakit (Assemble)



12.



Mengurai Rakit (Dissembly)



13.



Memakai (Use)



14.



Kelambatan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay)



15.



Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay)



16.



Merencanakan (Plan)



17.



Istirahat untuk menghilangkan lelah (Rest to Overcome Fatique)



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1. Alat Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini termasuk alat ukur. 3.2. Peralatan dan Bahan Habis Table 3.1 Daftar Peralatan No 1.



Nama Peralatan Tamiya



Kode



Spesifikasi



Jumlah



Satuan



1



buah



Table 3.2 Daftar Bahan No



Nama Bahan



Jumlah



Satuan



1.



Observasion Sheet



1



lembar



3.3. Perlengkapan 1. Wearpack 3.4. Deskripsi Peralatan



Gambar3.3Tamiya



3.5. Langkah Kerja Pengoperasian / Pengerjaan 1.



Masing – masing kelompok membagi tugas sebagai operator perakitan Tamiya dan perekam video.



2.



Anggota kelompok yang berperan sebagai operator perakitan Tamiya, merakit Tamiya mulai dari bagian paling kecil.



3.



Anggota kelompok yang berperan sebagai perekam video merekam kegiatan perakitan Tamiya dengan berfokus pada gerakan tangan kanan dan kiri.



3.6. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.



Sebelum



menggunakan



peralatan,



hendaknya



periksa



dahulu



kelengkapan serta kondisi alat. 2.



Hindari instrument dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat mempengaruhi instrument elektronik.



3.



Hindari penggunaan instrument dalam suhu dan kondisi ekstrim.



4.



Dilarang memodifikasi / melakukan reparasi tanpa ijin teknisi.



BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Presentase Elemen Kerja Berdasarkan hasil peta kerja tangan kanan-kiri (Therblig) yang telah dilakukan, dapat diketahui presentase elemen kerja untuk tangan kanan dan kiri yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tangan Kanan



Elemen



Tangan Kiri



Jumlah Elemen



Gerakan



Gerakan



Efektif/Tidak Efektif



Jumlah Elemen



Gerakan



Elemen



Gerakan Digunakan



Efektif/Tidak Efektif



Digunakan R



9



EFEKTIF



R



4



EFEKTIF



M



9



EFEKTIF



M



4



EFEKTIF



P



1



EFEKTIF



P



1



EFEKTIF



A



6



EFEKTIF



A



1



EFEKTIF



DA



6



EFEKTIF



DA



1



EFEKTIF



U



1



EFEKTIF



U



1



EFEKTIF



Tangan Kanan



Elemen



Tangan Kiri



Jumlah Elemen



Gerakan



Gerakan



Efektif/Tidak Efektif



Jumlah Elemen



Gerakan



Elemen



Gerakan Digunakan



Efektif/Tidak Efektif



Digunakan Rl



3



EFEKTIF



Rl



1



EFEKTIF



G



1



EFEKTIF



H



16



TIDAK EFEKTIF



H



11



TIDAK EFEKTIF



UD



1



TIDAK EFEKTIF



TOTAL



48



TOTAL



31



Persen (%)



60,75%



Persen (%)



39,24%



Pesentase dari masing-masing tangan kanan dan kiri yang disajikan pada tabel 4.1 di atas dapat dihitung sebagai berikut : a) Tangan Kanan Persentase



=



Total elemen gerakan tangan kanan × 100 % Total elemen gerakan tangan kanan dan kiri



=



48 × 100 % (48+31)



= 60,75% b) Tangan Kiri Persentase



=



Total elemen gerakan tangan kanan × 100 % Total elemen gerakan tangan kanan dan kiri



=



31 ×100 % (40=31)



= 39,24% Dari hasil persentase total elemen kerja pada tangan kanan dan kiri terlihat bahwa tangan kanan memiliki persentase sebesar 60,75% dengan penggunaan elemen kerja terbanyak adalah Reach (R), sedangkan untuk tangan kiri hanya menghasilkan persentase penggunaan elemen kerja sebesar 39,24% dengan penggunaan elemen kerja sebesar 39,24% dengan penggunaan elemen kerja terbanyak adalah Reach (R) dan Move (M). Kedua nilai persentase tersebut menunjukkan bahwa tangan kanan lebih banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan tangan kiri. .2. Pembahasan



DAFTAR PUSTAKA Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Bashori, H., & Umami, R. (2015). Analisa Waktu Baku Produksi Dompet Dengan Pendekatan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Pada CV. XYZ Di Pasuruan. Jurnal Sketsa Bisnis, 18-28. Elizabeth, M., & Ramadhan, M. S. (2020). Perbaikan Jarak Pada Perakitan Helm Untuk Mengefisiensikan Waktu Dengan Menggunakan Metode Peta-Peta Kerja. Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory, 7-11. Gaspersz, Vincent. (2004). Production Planning and Inventory Control, Cetakan Keempat. Jakarta: Gramedia. Heizer, Jay dan Barry, Render. (2006). Operations Management. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Maryana, & Meutia, S. (2015). Perbaikan Metode Kerja Pada Bagian Produksi Dengan Menggunakan Man And Machine Chart. Jurnal Teknovasi, 15- 26. Nasution, Arman Hakim. (1999). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna Wijaya, Jakarta. Raharja, S. J., & R. A. (2019). Analysis Of The Process Flow Map In The Plered Ceramic Industry, Purwakarta, Indonesia. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan, 101-111. Tarigan, Miska Irani. (2015). PENGUKURAN STANDAR WAKTU KERJA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL. Wahana Inovasi Volume 4 No. 1. ISSN : 2089-8592. Panudju, Andreas Tri dkk. (2018). ANALISIS PENERAPAN KONSEP PENYEIMBANGAN LINI (LINE BALANCING) DENGAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) PADA SISTEM PRODUKSI PENYAMAKAN KULIT DI PT. TONG HONG TANNERY INDONESIA SERANG BANTEN. PT. Tong Hong Tannery Indonesia . Jurnal Integrasi Sistem Industri Volume 5 No 2. Sutalaksana, dkk. (1979). “Teknik Tata cara Kerja”. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB. Sutalaksana, dkk. (2006). “Teknik Perancangan Sistem Kerja”. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB.