Laporan Praktikum Genetika Lalat Drosophila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA



Disusun oleh: Sabrina Abeallya Afthoni (B1A020006) Kelas A I/3



LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA



KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2021



I.



A.



HASIL DAN PEMBAHASAN



Hasil



2



1



Gambar 1.1. Lalat Drosophila jantan dan betina tipe liar Keterangan gambar: 1. Lalat Drosophila betina 2. Lalat Drosophila jantan



1 2



3



Gambar 1.2. Gambar lalat drosophila mutant type ebony, vestigial dan miniature wing Keterangan gambar: 1. Ebony 2. Miniature wing 3. Vestigeal



Gambar 1.3. Isolasi Betina Virgin Keterangan gambar: A. Bahan medium kultur B. Sumbat busa C. Botol kultur



B.



Pembahasan Drosophila melanogaster termasuk jenis serangga yang tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat ini merupakan lalat buah yang mudah berkembang biak. Satu perkawinan dapat menghasilkan ratusan keturunan dan generasi baru dapat berkembangbiak setiap dua minggu (Oktary et al, 2015). Penyebab sering digunakannya lalat Drosophila ini karena tidak memerlukan kondisi steril dalam praktikumnya, mudah diperoleh karena bersifat kosmopolit, siklus hidupnya pendek, mudah dipelihara, dan lalat betina dapat menghasilkan telur yang banyak (Iskandar, 1987). Lalat Drosophila betina memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan jantan, dibagian abdomen betina terdapat 6 ruas garis-garis hitam tebal dari dorsal hingga ujung abdomen yang lancip. Sedangkan untuk lalat Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pada bagian abdomen terdapat 3 ruas garis-garis hitam tebal, dan ujung abdomennya bulat atau tumpul (Jones & Rickards, 1991). Pada lalat Drosophila ditemukan pula beberapa mutan dengan berbagai ciri. Ebony, berwarna gelap hampir hitam dibadannya, karena adanya mutasi di gen pada kromosom ketiga ayng menyebabkan pigmen hitam menumpuk di seluruh tubuh. Taxy, memiliki sayang terentang saat



terbang maupun hinggap, karena terjdi mutasi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0. White eyes, seperti namanya memiliki mata berwarna putih, karena ada kerusakan pada gen white yang terletak pada kromosom pertama lokus 1,5 yang menyebabkan tidak menghasilkan pigmen merah pada mata. Vestigeal, memiliki sayap berukuran sangat pendek sehingga tidak mampu untuk terbang, terjadi kecacatan dalam gen vestigeal pada kromosom ke dua, dan memiliki mutasi resesif. Miniature, memiliki panjang sayap yang sama dengan tubuhnya (Abdu M, 2013). Subkultur merupakan proses pemindahan Drosophila dari botol kultur lama ke botol kultur baru. Subkultur ini dilakukan secara langsung, dengan meletakkan botol kultur baru diatas botol kultur lama dengan posisi terbalik dan mulut botol berhadap-hadapan. Botol kultur lama lalu digelapkan menggunakan kertas atau tangan agar lalat bergerak naik ke botol kultur baru.



Subkultur



dilakukan



bertujuan



untuk



memperbaiki



nutrisi,



meremajakan lalat, serta mengindari kontaminasi pada kultur. Alasan dilakukannya isolasi virgin betina yaitu mempermudah pengontrolan pengamatan, karena Drosophila merupakan salah satu organisme yang tidak memiliki pasangan tetap namun dapat kawin berulang kali. Betina Drosophila juga mempunyai spermateca untuk penyimapanan sperma pada lalat jantan. Jika ingin menyilangkan lalat betina, pastikan lalat betina tersebut belum pernah kawin dan menyimpan sperma sebelumnya, karena dapat mempengaruhi hasil percobaan.



DAFTAR PUSTAKA Abdu, Mas’ud. Studi Peristiwa Epistasis Resesif Pada Persilangan Droshopilla Melanogaster Strain Sepia (Se) >< Rough (Ro) dan Strain Vestigial (Vg) >< Dumphi (Dp). Jurnal Bioedukasi, Vol 1 No (2). 2013, h. 2. Iskandar, D.T. 1987. Petunjuk Praktikum Genetika. Bandung: ITB Jones, R.N., G.K. Rickards. 1991. Practical Genetics. Open University Press. Milton Keynes: xii.  Oktary AP. Ridwan M. & Armi (2015). Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum) dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster). Serambi Akademica. 3 (2):335-342.