Laporan Praktikum IPA Modul 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lampiran



Nama NIM UPBJJ



LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 MAKHLUK HIDUP : FEBY PURWANTO : 826096661 : SURABAYA POKJAR KABUPATEN PAMEKASAN



A. Kegiatan praktikum 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP 1. Ciri – ciri umum Makhluk Hidup a. Hasil Pengamatan



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Tabel 1.1. Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup Ciri-ciri Makhluk Hidup *) Nama Makhluk Hidup 1 2 3 4 Putri malu √ √ √ √ Pohon mangga √ √ √ √ Pohon belimbing √ √ √ √ Kacang tanah √ √ √ √ Sapi √ √ √ √ Kambing √ √ √ √ Ayam √ √ √ √ Ikan √ √ √ √ Burung √ √ √ √ Kucing √ √ √ √



5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



*) Keterangan : 1.        bergerak dan bereaksi terhadap rangsang; 2.        bernapas; 3.        perlu makan (nutrisi); 4.        tumbuh; 5.        berkembang



b. Pembahasan   Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.   Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.   Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.   Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)   Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.



  Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.   Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun beratnya. c. Kesimpulan Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas. d. Jawaban Pertanyaan 1)      Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang) 2)      Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan: Tumbuhan : -          reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh -          tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif -          menyusun zat-zat makanan sendiri -          tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu. Hewan : -          memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif -          Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat -          Makan makhluk hidup lain -          Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.



2. Gerak pada Tumbuhan a. Data Hasil Pengamatan 1)      Seismonasti dan Niktinasti Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Seismonasti No 1 2 3



Jenis sentuhan pada putri malu Halus Sedang Kasar



Reaksi daun putri malu Daun menutup perlahan Seluruh daun menutup Seluruh daun dan tangkai menutup



Tabel 1.3.



Keterangan Waktu cukup lama Waktu agak cepat Waktunya cepat



Hasil Pengamatan Niktinasti Reaksi putri malu Pot putri malu Mula-mula ½ jam kemudian Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka Ditutup dengan penutup Membuka Menutup yang kedap cahaya



No 1 2



2)      Geotropisme



Jenis pot



1



2



Tabel 1.4. Hasil Pengamatan geotropisme negative Pengamatan hari ke hari 3 4 5 6 7



A



B



Keterangan



Batang tumbuh tegak



Batang membelok ke atas menuju cahaya matahari



b. Pembahasan -          Seismonasti Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup. -          Niktinasti Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daundaun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.



-          Geotropisme negatif



Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah. c. Kesimpulan -          Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat. -          Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka. -          Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin. -          Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative. d. Jawaban Pertanyaan 1)      Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit. 2)      Pada percobaan di atas, Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan 3)      Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.



3. Respirasi  pada Makhluk Hidup a. Data Hasil Pengamatan 1)      Respirasi memerlukan udara (oksigen)



Respirometer



A B C



Tabel 1.5. Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen) Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima 1,5 cm 2,6 cm 5 cm 6 cm 7,1 cm 2 cm 4,2 cm 6,5 cm 8 cm 8,5 cm tetap tetap tetap tetap tetap



2)      Respirasi menghasilkan karbon dioksida



Tabel 1.6. Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbon dioksida Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan A Jernih Jernih B Jernih Keruh C jernih jernih b. Pembahasan 1.      Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen) -          pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses respirasi. Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil (kecambah) -          pada respirometer B, belalang memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen yang masuk berjalan dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen lebih banyak daripada kecambah. -          Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi. 2.      Respirasi menghasilkan karbon dioksida (Co2) 3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2) dengan posisi yang berbeda



                                                            Semua botol ditutup dengan plastisin Dengan menghirup udara dari botol A menggunakan sedotan limun (1) dan dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang menghasilkan : -          botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat Co2 -          botol A airnya tetap jernih karena tidak mendapat Co2 tetapi melepaskan O2 peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi Co2 yang bereaksi dengan air kapur sirih dari jernih berubah menjadi keruh. c. Kesimpulan -          Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada tumbuhan respirasi terjadi lambat dan pasif -          Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2 Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang dihembuskan nafas berubah dari jernih menjadi keruh. d. Jawaban Pertanyaan 1)     Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan oksigen. 2)      Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer a.       tetesan pewarna (eosin) berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah) respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan Co2. b.      tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat karena belalang memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi. c.       Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.



3)      Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur sirih yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi menghasilkan Co2 yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.



B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2. SIMBIOSIS 1. Simbiosis Parasitisme a. Data Hasil Pengamatan



No 0 1 2 3 4 5



Tabel 1.7. Hasil pengamatan simbiosis parasitisme Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan Jenis hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis makhluk Jenis parasitisme hidup kerugian hidup keuntungan Nyamuk pada Gatal dan Menghisap Manusia Nyamuk manusia penyakit kulit darah Gatal dan Menghisap Lalat pada sapi Sapi Lalat penyakit kulit darah Benalu pada pohon Makanan Menyerap Pohon mangga Benalu mangga berkurang makanan Terhisap Menghisap Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing darah anjing gatal Tali putri pada pohon Menghambat Mendapat Pohon tetehan Tali putrid tetehan pertumbuhan makanan Cacing kremi pada Sakit perut dan Menyerap Manusia Cacing kremi manusia gatal anus makanan



b. Pembahasan Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan. -          Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya. -          Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang. -          Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal. -          Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat. -          Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu. c. Kesimpulan Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan. d. Jawaban Pertanyaan 1)      Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)



2)      Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.



2. Simbiosis Komensalisme a. Data Hasil Pengamatan



No 1 2



3



Tabel 1.8. Hasil pengamatan simbiosis komensalisme Pihak yang diuntungkan Jenis hubungan Jenis makhluk simbiosis Jenis keuntungan hidup Tumbuhan paku dan Mendapat tempat Tumbuhan paku pohon jati hidup Anggrek dan pohon Mendapat tempat anggrek mangga hidup Terhindar dari Ikan remora dan ikan bahaya musuh dan Ikan remora hiu mendapat sisa-sisa makanan



Jenis makhluk hidup yang tidak untung dan tidak rugi Pohon jati Pohon mangga



Ikan hiu



b. Pembahasan -          Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri. -          Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri. -          Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu agar terhindar  dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu. c. Kesimpulan Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. d. Jawaban Pertanyaan Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.



3.      Simbiosis Mutualisme



a. Data Hasil Pengamatan



No 1 2 3 4



Tabel 1.9. Hasil pengamatan simbiosis mutualisme Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan Jenis hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis makhluk Jenis simbiosis hidup keuntungan hidup keuntungan Kupu-kupu dengan Menghisap Terbantu proses Kupu-kupu bunga bunga madu penyerbukannya Ular sawah dengan Makan tikus Hama tikus Ular sawah petani petani sawah berkurang Mendapat Mendapat Bakteri Rhizobium – Akar tanaman Rhizobium habitat pada nitrogen dari akar tanaman polong polong akar tanaman bakteri Burung jalak dan Kenyang Burung jalak Kerbau Bebas dari kutu kerbau makan  kutu



b. Pembahasan -          Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan. -          Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi. -          Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas. -          Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang. c. Kesimpulan Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling menguntungkan. d. Jawaban Pertanyaan Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu : 1.      Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. 2.      Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik



C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP. 1. Pertumbuhan dan perkembangan a. Hasil pengamatan Tabel 1.10 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan perkembangan Kecambah Kacang Merah Har i ke



Gambar pertumbuhan kecambah kacang merah



Panjang ( m m ) Akar



Batang



keterangan



0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



Kondisi awal Tubuh akar Terlihat batang Terlihat batang dan daun Tumbuh daun Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang Batang semakain panjang



1 mm 1 - 1,5 mm 2 -3 mm 5 – 10 mm 10 mm 10 – 15 mm 15 – 20 mm 5 cm 7 cm 8 cm 9 cm 10 cm 12 cm 13 cm



2 – 3 mm 8 – 10 mm 20 mm 40 mm 10 mm 15 cm 23 cm 26 cm 29 cm 30 cm 33 cm 36 cm 40 cm 43 cm



Bakal akar terlihat Jelas terlihat Biji kacang terangkat Terangkat ke atas Tumbuh daun Daun bertambah Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang



14



Batang semakain panjang



14 cm



43 cm



Bertambah panjang



b. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama hingga minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.



c. Kesimpulan berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air. d. Jawablah Pertanyaan



1. Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (Nampak bakal akar) 2. Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari



2. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan a. Hasil pengamatan Tabel 1.11 Hasil Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah



Hari ke0 1



Waktu pengamatan 02 Maret 2015 03 Maret 2015



2



04 Maret 2015



3 s/d 4



05, 06 Maret 2015



5



07 Maret 2015



6



08 Maret 2015



7s/d8



09,10 Maret 2015



9 s/d10



11,12 Maret 2015



11



13 Maret 2015



Kejadian/ perubahan Tubuh berwarna kuning kecoklatan Tubuh berwarna kuning kecoklatan Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih) Telur menetas menjadi larva instar I (berwan mengrna putih, bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil) Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat) mulut larva berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan merayap keatas botol) ukurannya bertambah besar Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan tidak bergerak lagi/diam Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat) Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang. Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan.



b. Pembahasan Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 02 maret dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercakbercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila /



seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang. c. Kesimpulan Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat \ dewasa/ imago.



d. Jawban pertanyaan 1.      Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua 2.     Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11



3. Perkembang biakan Tumbuhan 3.1 Struktur bunga a. Hasil pengamatan



Gambar 1.1 Morfologi bunga sepatu



Gambar 1.1 Sayatan vertikal bunga sepatu



b. Pembahasan Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:



 Kelopak bunga atau calyx;  Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;  Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;  Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik c. Kesimpulan Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Dalam bunga terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik, ovarium dan yang utama adalah sel-sel gamet.



d. Jawaban dan Pertanyaan 1. Benang sari yang terdapat dalam bunga yang diamati ada 5 buah 2. Fungsi benang sari dan putik adalah sebaqgai alat kelamin jantan dan betina pada bunga agar dapat melakukan perkembangbiakan secara generatif



3.2 Perkembangan aseksual ( vegetatif ) alami a. Hasil pengamatan Tabel 1.12 Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan No. Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan perkembang biakan perkembang biakan aseksual aseksual



1.



Umbi lapis pada bawang



2.



Rizhoma pada tumbuhan jahe/ kunyit, lengkuas, dan temulawak



3.



Tunas pada pisang



4.



Tunas adventif pada cocor bebek merupakan tunas daun



5.



Umbi batang pada kentang



b. Pembahasan  Bawang merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas, bagian yang berlapis adalah daun dengan satu atau dua kuncup ketiak pada bagian bawah batang tumbuh akar serabut jika ditanam akan tumbuh.  Kentang terdapat mata tunas apabila ditanam akan tumbuh tumbuhan baru.  akar tinggal (rhizoma) Perkembangbiakan dengan akar tinggal mirip dengan tunas. Tunas pada akar tinggal merupakan batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Ciri akar tinggal adalah bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang.  Perkembangbiakan pada pisang terjadi dengan tunas. Batang yang ada di dalam tanah akan membentuk tunas satu rumpun  Tunas pada cocor bebek merupakan tunas daun dan apabila di tanam tumbuh tumbuhan baru. c. Kesimpulan Setiap tumbuhan memiliki ciri –ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesaman tersebut banyak sekali perbedaannya yaitu : bertunas, geragih, umbi lapis, umbi batang, rizhoma dan lain –lain.



3.3 Perkembangan aseksual ( vegetatif ) buatan pada tumbuhan a. Hasil pengamatan 1) Menempel ( okulasi ) Tabel 1.13 Menempel ( okulasi )



2) Menyambung ( enten ) Tabel 1.13 Menyambung ( enten ) No. 0 1 2



Kondisi tempelan hari ke : Keadaan awal Belum ada perkembangan Belum ada perkembangan



3



Belum ada perkembangan



4



Belum ada perkembangan



5



Belum ada perkembangan



14-21 Sambungan sudah mulai kuat



3) Mencangkok Tabel 1. 15 Mencangkok



b. Pembahasan Pada praktikum diatas, tumbuhan dapat dikembangbiakan melalui perkembangbiakan vegetative secara buatan diantaranya dengan menempel, menyambung ataupun mencangkok. Pada perkembangbiakan tersebut terdapat syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas yang diinginkan memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang ditempelinya. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki cambium. Mencangkok harus dilakukan dengan daik dan benar misalnya dalam pemilihan dahan yang akan di cangkok dan juga dalam penyayatan/pengerokan kulit dahan harus benar, kulit yang di sayat dan dibuang harus bersih sampai kambiumnya kering. Karena kalau tidak bersih akan menimbulkan jamur dan kulit bisa tumbuh kembali. Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Cangkokan yang baik dalam waktu 2 minggu sudah tumbuh akar. Setelah hari ke-30 dan akar sudah terlihat banyak maka cangkokan sudah siap si potong/disemaikan. Apabila dalam 2 minggu blm tumbuh akar bongkar lagi dan lihat kesalahannya. Kegagalan bisa berasal dari tumbuhnya lapisan kulit atau kebusukan (berasal dari media yang tidak steril atau air siram yang jelek). Dalam keadaan dicangkok, luka kulit pohon juga rentan dengan infeksi bakteri. c. Kesimpulan Dari hasil percobaan mencangkok yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup salah satunya berkembang biak. Dalam perkembangbiakan vegetatif buatan (mencangkok) harus dilakukan dengan baik supaya menghasilkan cakngokan yang baik. Teknik mencangkok biasanya sering dipakai oleh para petani untuk memeperoleh hasil panen yang banyak atau untuk menyilangkan bibit tanaman yang satu dengan yang lainnya.



Untuk mendapatkan jenis yang lebih baik, perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative merupakan alternative cara yang digunakan manusia. Mencangkok, menempel maupun menyambung dapat dilakukan agar meningkatkan kualitas dari tumbuhan tersebut seperti yang diinginkan. d. Jawaban pertanyaan 1. Supaya tidak terkena tangan atau kotoran 2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. 3. Pada hari 2 -3 minggu 4. 30 sampai 35 hari 5. tujuan menghilangkan penyakit pada cambium ketika akan dilakukan pencangkokan. Jika tidak dikeringkan, cambium dalam keadaan tidak bersih atau berpenyakit dan pencangkokan akan gagal dilakukan. 6. Pada hari ke Pada hari ke-6 cangkokan mulai tumbuh akar kecil-kecil dan akar akan bertambah banyak pada hari ke 21 siap ditanam