Laporan Praktikum Jaringan Otot Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN OTOT



LAPORAN PRAKTIKUM Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan I yang dibina oleh Ibu Sofia Erry Rahayu, S.Pd, M.Si



Disusun oleh: Kelompok 1 Offering C 1. 2. 3. 4.



Caroline Denselina Koirewoa Fahrinda Naila Amalia Laurenz Mega Ayu Kusuma Siti Widyawati



(180341600134) (180341617514) (180341617531) (180341617501)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S1 PENDIDIKAN BIOLOGI FEBRUARI 2019



Jaringan Otot A. Tujuan : 1. Mempelajari ciri-ciri jaringan otot 2. Membandingkan struktur histologis jaringan otot rangka,otot jantung, dan otot polos. B.Teori Dasar Jaringan merupaka kumpulan sel yang terstruktur dan memiliki fungsi yang sama. Jika jenis jaringannya berbeda maka strukturnya juga berbeda menyesuaikan dengan fungsinya. Jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler yang lengket sehingga sel-selnya terlapisis atau teretenun bersama menjadi anyam serat. Istilah jaringan berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “tenunan”. Jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori utama yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Keempat macam jaringan tersebut terdapat pada semua hewan kecuali hewan yang paling sederhana (Campbell, 2002). Jaringan otot (muscle tissue) terdiri dari sel-sel yang disebut serabut otot, yang bisa berkontraksi saat dirangsang oleh impuls saraf. Serabut otot adalah mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Serabut otot tersusun secara parallel di dalam sitoplasma. Pada saat kontraksi, otot memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000: 265) Pada hewan baik invertebrate maupun vertebrata sudah ditemukan adanya jaringan otot. Hampir seluruh berat badan manusia maupun hewan disumbang dari otot karena tubuh manusia hampir semua adalah otot. Jaringan otot memiliki beberapa sifat seperti peka terhadap rangsangan (sifatiritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu metabolisme, dan mampu membelah diri (Yunadi, 2003: 33). Karena dapat berkontraksi, otot mempunyai 3 fungsi utama, yaitu memelihara fostur tubuh, membuat gerakan, dan menghasilkan panas untuk menjaga kestabilan suhu tubuh, contoh pada saat kedinginan otot menggigil supaya bisa menghasilkan panas.. Didasarkan pada gerakan yang dihasilkan, otot dibagi menjadi dua yaitu



gerakan tubuh yang mudah diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah diamati. Gerakan tubuh yang mudah diamati contohnya seperti saat berpindah tempat, berlari, melopmpat, dan lainnya. Sedangkan gerakan yang tidak mudah diamati contohnya adalah pergerakan organ-organ dalam tubuh seperti saat jantung berdenyut, gerak peristaltic pada kerongkongan, menyempit dan mengembangnya pembuluh darah, dan sebagainya. Saat kontraksi dan relaksasi pada otot dapat berfungsi sebagai cara otot rangka untuk menjaga tubuh tetap tegap pada keadaan berdiri maupun duduk (Yunadi, 2003). Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) pada mamalia,jaringan otot berdasar sifat morfologis dan fungsionalnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : 1.Otot rangka Otot rangka terletak menempel pada rangka. Otot rangka terdiri atsa berkasberkas sel silindris yang sangat panjang sampai kurang lebih sekitar 4 cm dengan diameter kurang lebih 10-100 µm. Otot rangka memiliki inti yang banyak . Inti pada otot rangka banyak disebabkan oleh bersatunya mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus pada otot rangka biasanya ditemukan di bagian perifer sel (di bawah membrane sel). Karena lokasi inti yang di tengah dan khas ini otot rangka bisa dibedakan dari otot jantung. Pada otot rangka kontraksi terjadi secara cepat dan di bawah pengendalian keinginan sehingga otot ini biasa disebut dengan otot sadar. Nama lain otot rangka adalah jaringan otot lurik. Dinamakan otot lurik karena jika dilihat dengan mikroskop otot lurik memiliki garis geap dan terang berselangselang secara melintang di sepanjang serabut otot. Sehingga otot lurik juga disebut otot bergaris melintang. Otot lurik berfungsi sebagai pelindung kerangka dari benturan keras dan yang paling utama untuk menggerakkan tulang (Amir, 2001). 2.Otot polos Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis. Kontraksi pada otot polos berkontraksi secara lambat. Dan cara kerja kerja otot ini tidak dipengaruhi oleh otak atau bekerja tidak di bawah pengendalan sadar. Setiap sel dari otot polos memiliki nukleus pipih yang khas . Nukleus ini terletak pada bagian sentral. Saat berkontraksi nucleus tersebut akan terlipat. Kegiatan otot polos yaitu secara spontan tanpa adanya



rangsangan saraf. Jadi fungsi suplai sarafnya bukan untuk memulai kegiatan tapi berfungsi untuk mengubah kegiatan. Disebut otot polos (smooth muscle) karena otot ini tidak memiliki penambapang lurik. Otot polos dapat ditemukan pada dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ internal lainnya. Sel-sel otot polos berbentuk gelendong. Otot polos dikontrol oleh jaringan saraf. Karena gerakan otot polos yang bekerja secara tidak sadar otot ini memiliki tugas seperti gerakan lambung dan penyempitan arteri (Campbell, 2000). 3. Otot Jantung Pada otot jantung terdapat garis garis melintang yang terdiri dari sel individual yang panjang bercabang dan sejajar antara satu dengan lainnya. Dalam otot jantung ada ciri khas yaitu diskusinterklas yang hanya ditemukan dalam otot jantung inti. Letak inti pada otot jantung adalah di tengah. Meski otot jantung hampir mirip bentuknya dengan otot rangka, tapi kerja otot jantung ini berbeda dengan otot ragka. Otot rangka bekerja secara sadar, sedangkan otot jantung bekerja secara tidak sadar, berirama, dan kuat. Otot jantung memiliki keunikan karena memiliki beberapa fitur dari otot rangka dan beberapa fitur dari otot polos. Otot jantung mirip dengan otot rangka karena otot jantung memiliki lurik dan intinya yang banyak. Lalu otot jantung mirip dengan otot polos karena otot jatung tidak mudah lelah saat bekerja.Tapi ada hal yang membuat otot jantung yang berbeda dari otot polos dan otot rangka yaitu otot jantung sel-selnya



bercabang



dan



bergabung



satu



sama



lain



melalui



interkalat



cakram. Interkalat disc memungkinkan komunikasi antara sel-sel sehingga ada kontraksi berurutan dari sel-sel dari dasar ventrikel ke atas, memfasilitasi maksimal ejeksi darah dari ventrikel selama kontraksi (Amir, 2001). Selubung otot merupakan serabut penyusun otot menjadi berkas – berkas yang rapi. Biasa disebut muskulus (makroanatomi) yang berarti gabungan berkas otot. Muskulus dibungkus oleh jaringan ikat yaitu epimisium (bungkus yang terletak diluar muskulus). Epimisium megelilingi setiap fasikulus untuk membentuk suatu perimisium (percabangan epimisium). Percabangan epimisium melapisi otot yang



lebih kecil dan melanjutkan menjadi selubung serat yang biasa disebut endomisium. (Geneser 1994: 272). C. Alat dan Bahan 1. Alat : 



Mikroskop



2.Bahan : - Preparat histologis : 



Penampang membujur otot rangka







Penampang membujur otot jantung







Penampang membujur otot polos



- Model otot rangka, otot jantung , dan otot polos D. Prosedur a. Pengamatan pada penampang membujur jaringan otot rangka Diamati model jaringan otot rangka, diperhatikan bentuk selnya, letak, jumlah inti, dan susunan selnya



Diamati preparat histologis otot rangka di bawah mikroskop pada perbesaran 10 X 10 dan 40 X 10



Diatur mikroskop untuk dapat melihat dengan jelas garis gelap terangnya.



Dicari dan digambar serabut otot rangka lengkap dengan inti, sarkoplasma, dan sarkolemanya



b. Pengamatan pada penampang membujur jaringan otot jatung Diamati model jaringan otot jantung, diperhatikan bentuk selnya, letak, jumlah inti, diskus interkalaris, dan susunan selnya



Diamati preparat histologis otot jantung di bawah mikroskop pada perbesaran 10 X 10 dan 40 X 10



Dicari dan digambar serabut otot jantung lengkap dengan inti dan diskus interkalarisnya



c. Pengamatan pada penampang membujur jaringan otot polos Diamati model jaringan otot polos, diperhatikan bentuk selnya, letak, jumlah inti, dan susunan selnya



Diamati preparat histologis otot polosdi bawah mikroskop pada perbesaran 10 X 10 dan 40 X 10



Diperhatikan otot polos yang tersusun secara sirkuler dan longitudinal dan digambar sel-selnya E. Hasil Pengamatan No 1.



Gambar pengamatan Otot Lurik (Otot Rangka) Perbesaran 10 X 10



Keterangan 1.Nukleus 2.Perimisium 3.Endomisium 4.Serat otot rangka 5.Sarkolema



5 1 4 3



2



Gambar Literature



Pulasan Trikrom Massson 130 X (Sumber : Victor P. Eroschenko,2008)



2.



Otot Polos Perbesaran 10 X 10



1.Nukleus 2.Serat otot polos 3.Sarkoplasma 4.Sarkolema



1



3



4



(Sumber : Victor P. Eroschenko,2008)



2



3.



Otot Jantung Perbesaran 40 X 10 2 3 4



1



1.Nukleus 2.Diskus Interkalaris 3.Serat otot 4.Serat jaringan ikat 5. Sarkolema



Pulasan Trikrom Massson 130 X (Sumber : Victor P. Eroschenko,2008)



5 .



F. Analisis dan Pembahasan Pada praktikum jaringan otot akan diamati ciri-ciri dan struktur histologis preparat membujur pada tiga otot yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung.Pada preparat membujur otot lurik atau otot rangka dengan perbesaran mikroskop 10 X 10 dapat ditemukan bagian bagian strukturnya yaitu nukleus, perimisisum, endomisisum,



serat otot rangka, dan sarkolema. Pada otot ini intinya ada banyak dan berada di tepi. Bentuk otot rangka memanjang dan terdapat lurik. Pada preparat membujur otot polos dengan perbesaran mikroskop 10 X 10 dapat ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat nukleus, serat otot polos, sarkoplasma dan sarkolema. Pada jaringan otot polos intinya hanya satu dan berada di tengah. Bentuk otot ini menggelendong dan ototnya polos atau tidak berlurik. Pada preparat membujur otot jantung dengan perbesaran mikroskop 40 X 10 dapat ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu nucleus, diskus interkalaris, serat otot jantung, serat jaringan ikat, dan sarkolema. Otot jantung memiliki satu atau lebih inti yang terletak di tengah. Otot lurik terususun atas berkas serabut yang setiap serabutnya berupa untaian berkas atau biasa disebut myofibril. Pada tiap-tiap myofibril tersusun atas linier sarkomer (unit dasar kontraktil otot). Otot rangka atau disebut otot lurik memiliki nama tersebut karena selain menempel pada rangka, otot ini sarkomer pada myofibril membentuk pita-pita terang gelap (Campbel, Reece dan Mitchell 2006). Badan otot terdiri dari kumpulan serabut otot yang tersusun dalam berkas (fasciculi). Tiap berkas dipisahkan satu dengan yang lain oleh lapisan jaringan ikat yaitu perimysium. Fasikulus pada bagian luarnya dibungkus oleh lapisan jaringan ikat tebal yang dikenal sebagai epimisium (Campbel, Reece dan Mitchell 2006). Jaringan otot bisa dilapisi oleh selapis selaput kolagen serta jaringan ikat yang bertautan dengan tulang. Biasanya jaringan otot dilanjutkan oleh tendon yang kemudian akan bertautan dengan tulang. Ada cara lain seperti jaringan otot yang langsung bergabung dengan tulang atau bisa juga dengan otot bertautan dengan jaringan ikat baru dengan tulang. (Campbel, Reece dan Mitchell 2006). Disebut otot polos karena otot ini tidak berlurik atau sarkoplasmanya tampak polos atau homogeny. Otot polos dapat ditemukan pada arteri, kandung kemih, dinding saluran pencernaan, dan lainnya.Bentuk sel otot polos adalah gelendong dengan satu inti di tengah. Cara kerja otot ini secara spontan atau tidak sadar sehingga tidak mudah lelah. (Supripto, 1994).



Jaringan otot polos memiliki serabut atau yang biasa dikenal dengan fibril. Otot polos dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bila dirangsang maka reaksinya akan lambat. Otot polos dapat ditemukan pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan (Supripto, 1994). Otot jantung memilikii kemiripan dengan otot rangka yaitu berlurik. Akan tetapi pada otot rangka tidak bercabang sedangkan pada otot jantung ototnya bercabang. Cabang ini membantu menyerentakkan denyut pada jantung sehingga berkontraksi secara ritmis dan terus. Letak jantung adalah di balik tulang dada/sternum (Supripto, 1994). Jantung memiliki selaput yang melapisi jantung. Selaput ini disebut dengan perikardium. Perikardium adalah selaput ganda. Lapisan yang pertama menempel dengat erat pada jantung, sedangkan selaput kedua lebih longgar dan berair. Selaput kedua longgar dan berair dikarenakan untuk menghindari gesekan antara organ dalam tubuh saat jantung sedang memompa darah. (Bevalander, 1988). G.Kesimpulan Jadi pada vertebrata terdapat tiga tipe jaringan otot, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Setiap otot memiliki kharasteristik atau cirinya masingmasing. Pertama pada otot rangka, terdapat ciri yaitu memiliki lurik dan serabut ototnya berbentuk silinder dengan diameter 10-100 um dan panjang1-400mm. Otot rangka letaknya menempel pada rangka. Sel inti (nukleus) pada otot rangka ada banyak dan letaknya di tepi sarkoplasma. Cara kerja pada otot ini adalah bekerja secara sadar sehingga otot ini mudah lelah. Kedua adalah otot jantung, terdapat ciri yaitu tersusun atas serabut lurik yang bercabang. Otot jantung terletak pada jantung. Sel inti pada otot jantung ada 1-2 dan letaknya di tengah-tengah sarkoplasma. Cara kerja pada otot jantung adalah secara tidak sadar (spontan) sehingga otot jantung tidak mudah lelah. Ketiga adalah otot polos, memiliki ciri tampak polos (homogen) pada sarkoplasmanya karena miofibrilnya tidak memantulkan cahaya berselangseling. Sel otot polos berbentuk gelendong. Setiap sel memiliki satu inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Cara kerja pada otot polos adalah secara tidak sadar (spontan) sehingga otot polos tidak mudah lelah.



Pada pengamatan penampang membujur otot rangka terdapat struktur atau bagian seperti nukleus, perimisium, endomisium, serat otot rangka, dan sarkolema. Lalu pada pengamatan penampang membujur otot jantung terdapat struktur atau bagian nukleus, diskus interkalaris, serat otot jantung, serat jaringan ikat, dan sarkolema. Dan yang terakhir pada pengamatan penampang membujur otot polos terdapat struktur atau bagian nukleus, serat otot polos, sarkoplasma, dan sarkolema. H.Diskusi 1. Jaringan otot rangka dalam tubuh manusia selain melekat pada rangka, otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir, daun telinga, kelopak mata, dan diafragma ( Tenzer, 2014). 2. Jaringa ikat adalah struktur yang menghubungkan antara otot rangka dengan tulang disebut urat otot, yang terdiri dari tendo (berbentuk bundar) dan aponeurosis (berbentuk pipih) ( Tenzer, 2014). 3.Gambar penampang melintang dari otot rangka, otot jantung, dan otot polos.



Daftar Rujukan Amir. 2001. Sains Biologi. Bandung: Ganeca exat. Amy, Umie, Abdul, Sofia, Masjhudi, Nursasi, Nuning, dan Siti. 2014. Struktur dan Perrkembangan Hewan (SPH 1) Bagian 1. Malang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas negeri Malang. Bevelander, Gerrit. 1988. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Campbel, Reece dan Mitchell. 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga. Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara. Hala, Yusminah. 2007. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press. Suripto. 1994. Struktur Hewan Biologi. Bandung: ITB. Victor P. Eroschenko, PhD. 2008. diFiore's Atlas of Histology with Functional Coruelations edition 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.