15 0 543 KB
LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFER
Disusun Oleh : Zio Kenny
16504249001
Mawarda Nurodanika
16504244009
Nurul Huda
16504244010
Muhammad Zaki Abdurahman
16504244014
Nursalim Rasidi
16504244022
KELAS :C2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III
Jum’at
No. JST/OTO/OTO/04 I.
100menit
13-Okt-2017
hal
PENDAHULUAN A. Judul Transfer B. Kompetensi Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenagapada kendaraan ringan. C. Sub Kompetensi : 1. Mengidentifikasi
unit
transfer
case
dan
komponen-
komponennya. 2. Melepas dan memasang unit transfer case dengan cara yang benar. 3. Menjelaskan cara kerja transfer case dengan cara yang benar. 4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara mengatasinya.
D. Alat dan bahan. 1. Unit Transfer Case Fiat atau Toyota 2. Tool box set 3. Nampan 4. Kain lap 5. Jangka sorong 6. Feeler gauge 7. DTI (Dial Test Indicator) 8. Buku Panduan Praktik 9. Oli atau Grease
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III No. JST/OTO/OTO/04
Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
E. Keselamatan kerja 1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya. 2. Hati-hatilah saat melepaskan mekanisme detent maupun interlock, pastikan posisi netral dan berhati-hatilah dengan bola baja, jangan sampai terpental dan mengenai mata atau bahkan hilang. 3. Mengurutkan
posisi
komponen-komponen
yang
telah
dibongkar, jangan diletakan secara acak dan saling tertumpuk. 4. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur praktik.
II.
PEMBAHASAN A. Dasar teori transfer case adalah bagian dari drivetrain empat-wheeldrive, all-wheel-drive, dan kendaraan gardan bertenaga beberapa lainnya. Kasus transfer transfer tenaga dari transmisi ke as roda depan dan belakang dengan cara drive shaft. Hal ini juga mensinkronisasikan perbedaan antara rotasi roda depan dan belakang, dan mungkin berisi satu atau lebih set gigi kisaran rendah untuk digunakan off-road. Pada umumnya transfer digunakan paa kendaraan yang keempat rodanya dijadikan sebagai roda-roda pengerak / Four Wheel Drive (4WD), untuk mekanisme penggerak 4WD memiliki bermacam-macam kategori : a. Part Time 4WD Pada sistem ini, 4WD tidal fix untuk selamanya tetapi dapat di non aktifkan sesuai dengan kebutuhan. Sistem pemindahan dari 2WD ke 4WD harus dilakukan secara manual dengan memindahkan tuas. Dalam kondisi normal, system akan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA Semester III No. JST/OTO/OTO/04
TRANSFER Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
berjalan dengan 2WD. Kendaraan yang mengggunakan system ini tidak dirancang untuk kondisi jalan kering atau jalan raya, karena berakibat system gear cepat aus. Sistem low-range gear menyebabkan kendaraan merambat dengan pelan, tapi mampu mengatasi rintangan yang cukup berat. b. Selectable 4WD sistem ini lebih fleksibel dalam melakukan pemilihan jenis penggerak yang digunakan apakah 2WD, full time 4WD, ataupun part time 4WD dalam memberikan traksi yang maksimal. c.
Permanent 4WD sistem ini lebih fleksibel dalam melakukan pemilihan jenis penggerak yang digunakan apakah 2WD, full time 4WD, ataupun part time 4WD dalam memberikan traksi yang maksimal.
Komponen-komponen dari Transfer Case : 1. Tuas pemindah kecepatan Berfungsi untuk memilih/memindah kecepatan (H atau L) 2. Tuas on/off 4WD Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan 4WD 3. Output 4WD Berfungsi untuk meneruskan putaran output transfer case ke poros depan 4. Output belakang Berfungsi untuk meneruskan putaran ke poros propeler belakang
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA Semester III No. JST/OTO/OTO/04
TRANSFER Jum’at
13-Okt-2017
100menit hal
5. Roda gigi penghubung Berfungsi untuk meneruskan putaran dari roda gigi output transmisi ke roda gigi kecepatan 6. Roda gigi kecepatan lambat Berfungsi saat tuas posisi L 7. Roda gigi kecepatan cepat Berfungsi untuk mobil dalam keadaan posisi tuas H 8. Garpu pemindah Berfungssi untuk memililih antara kecepatan H atau L dengan cara menggeser hub sleeve 9. Clutch hub Berfungsi untuk meneruskan putaran dari hub sleeve ke poros output. 10. Hub sleeve Berfungsi untuk menghubungkan antara roda gigi kecepatan dengan clutch hub 11. Hub sleeve 4WD Berfungsi untuk menghubungkan antara poros output transfer case dengan poros output 4WD. 12. Output transfer case Berfungsi untuk meneruskan putaran ke poros depan
B. Langkah kerja 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Persiapkan unit Transfer Case yang akan digunakan untuk praktik.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III
Jum’at
No. JST/OTO/OTO/04
100menit
13-Okt-2017
hal
3. Mengamati secara global tentang kondisi dan fungsi kerjanya. 4. Melakukan pembongkaran unit transfer dengan langkah yang efektif sesuai dengan prosedur yang ada di jobsheet maupun manual boook. 5. Melakukan pengukuran
pemeriksaan terhadap
dengan
pengamatan
komponen-komponen
dan yang
dibongkar. 6. Mempelajari kerja unit transfer. 7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponenkomponen yang telah dibongkar. 8. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tepat kerja.
C. Data pengamatan dan pemeriksaan 1.
N o
1.
Pemeriksaan komponen Transfer Case
Nama Komponen
Foto Komponen
Kesimpulan
Pemeriksaan
Bearing
Bering masih dalam kondisi yang baik
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA Semester III No. JST/OTO/OTO/04
TRANSFER Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
2.
Fork
Masih dalam kondisi yang baik
3.
Sleeve
Masih baik
4.
Output High Gear
Masih dalam kondisi yang baik
5.
Idle Gear
Masih dalam kondisi yang baik
6.
Hub
Masih dalam kondisi yang baik
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III No. JST/OTO/OTO/04
Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
D. Analisa dan Pembahasan 1. Cara Kerjanya : a. Posisi N (Netral) Posisi N adalah dimana clucth sleeve 1 netral dan clucth sleeve 2 tidak berhubungan, sehingga tidak ada tenaga putar yang diteruskan ke out-put transfer.
b. Posisi H2 (Roda belakang sebagai penggerak) posisi H2 adalah posisi clutch sleeve 1 mengunci high speed gear ke poros out-put transfer dan clutch sleeve 2 tidak berhubungan, sehingga tenaga putar diteruskan ke out-put transfer belakang saja pada kecepatan.
Input
Output
Putaran masuk dari input shatft, hub sleeve pada input shaft bergeser ke kiri (panah merah) dan mengunci high gear input shaft. Sehingga putaran input shaft diteruskan ke high gear input, kemudian diteruskan ke high gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke output rear shaft. Pada outer rear shaft terdapat hub sleeve yang dapat mengunci outer front shaft, namun belum digunakan karena ini mekanisme H2 transfer gear box.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III No. JST/OTO/OTO/04
Jum’at
13-Okt-2017
100menit hal
c. Posisi H4 (FWD) Posis H4 adalah posisi clutch sleeve 1 mengunci high speed gear ke poros out-put transfer dan clutch sleeve 2 menghubungkan poros depan terhadap poros belakang transfer, sehingga tenaga putar diteruskan ke out-put transfer depan dan belakang pada kecepatan tinggi.
Input
Output Rear
Output Front
Putaran masuk dari input shatft, hub sleeve pada input shaft bergeser ke kiri (panah merah) dan mengunci high gear input shaft. Sehingga putaran input shaft diteruskan ke high gear input, kemudian diteruskan ke high gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke output rear shaft dan outer front shaft. Dalam hal inni hub sleeve pada outer rear shaft bergerak ke kanan (panah biru) dan mengunci outer front shaft. Sehingga tenaga dapat ditransferkan ke poros roda depan dan poros roda belakang. d. Posisi L4 (FWD) Posisi L4 adalah posisi clutch sleeve 1 mengunci low speed ger ke poros out-put transfer dan clucth sleeve 2 menghubungkan poros depan terhadap poros belakang
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III No. JST/OTO/OTO/04
Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
transfer, sehingga tenaga putar diteruskan ke out-put transfer depan dan belakang pada kecepatan rendah.
Input
Output Rear
Output Front
Putaran masuk dari input shaft, hubsleeve pada input shaft bergeser ke kanan (panah merah) dan mengunci low gear input shaft. Sehingga putaran input shaft diteruskan ke low gear input, kemudian diteruskan ke low gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke output rear shaft dan outer front shaft. Dalam hal ini hub sleeve pada outer rear shaft bergerak ke kanan (panah biru) dan mengunci outer front shaft. Sehingga tenaga dapat ditransferkan ke poros roda depan dan poros roda belakang. 2. Perbandingan Rasio D=58
H
L C=45
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA TRANSFER
Semester III
Jum’at
No. JST/OTO/OTO/04
13-Okt-2017
100menit hal
Dapat dihitung dengan rumus : Pada keadaan HIGH GR
= (C/B) x (E/D) = (45/38) x (54/58) = 1.102
Jadi untuk memutar 1 putaran poros output diperlukan 1.102 putaran poros input. Pada keadaan LOW GR
= (D/A) x (E/D) = (58/38) x (54/58) = 2.16
Jadi untuk memutar 1 putaran poros output diperlukan 2.16 putaran input
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA Semester III No. JST/OTO/OTO/04 III.
TRANSFER Jum’at
100menit
13-Okt-2017
hal
PENUTUP A. Kesimpulan a. Transfer gear berfungsi untuk meneruskan dan membagi tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft depan dan belakang dan merubah momen pada saat dibutuhkan momen yang besar. Untuk pengoperasian transmisinya itu sendiri terdapat bermacam-macam posisi transfer case 4High, 2High, dan 4Low. Setiap masing-masing posisi mempunyai keuntungan sendiri, tergantung medan yang akan di lalui. Untuk masalah-masalah yang sering terjadi pada transfer case itu sendiri ataupun secara keseluruhan system transmisi yang paling umum adalah terjadi keausan pada masing-masing komponen, semua itu dapat di atasi dengan melakukan penggantian oli secara berkala. Pada sistem Transfer Gear Box bentuk dan konstruksinya sederhana. b. Kondisi Komponen-komponennya seperti bearing, fork, sleeve, output high gear, idle gear, dan hub masih dalam kondisi baik sehingga tidak perlu dilakukan penggantian komponen.
B. Saran a. Untuk mengurangi kerusakan pada komponen maka perlu dilakukan pelumasan pada komponen-komponen. b. Untuk mencegah ada komponen yang tertinggal alangkah lebih baiknya sebelum pembongkaran didokumentasikan terlebih dahulu.