Laporan Praktikum - LUHT4429 (Programa Dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM (MK. PROGRAMA DAN EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN/LUHT 4429)



ISMY AGUSTIN 022029958



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI BIDANG KEAHLIAN PERTANIAN UNIVERSITAS TERBUKA



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelsaikan laporan ini. Adapun laporan praktikum ini ditujukan sebagai tugas mata kuliah Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelsaikan laporan praktikum ini, terutama kepada para dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini. Kami menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, kami mengharapkan semoga laporan ini dapat memenuhi standar nilai mata kuliah Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian yang telah ditetapkan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat di bidang masing-masing.



Penulis



LAPORAN PRAKTIKUM UNIT 1 PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN



JUDUL Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian – Identifikasi Potensi Wilayah



PENDAHULUAN 1.



Latar Belakang Penyelenggaraan penyuluhan pertanian menitikberatkan kepada satu tujuan, yaitu menolong petani-nelayan mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah yang menyangkut usahanya sebagai bagian dari sistem agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional (Pusluh Deptan, 1996). Untuk identifikasi dan analisis karakteristik potensi wilayah maka diperlukan berbagai jenis data yang ada pada wilayah yang bersangkutan. Data itu perlu dikumpulkan, diolah, dan ditampilkan dengan format yang sesuai agar memudahkan pembacanya.



2.



Tujuan Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat tahapan dalam identifikasi potensi wilayah yang merupakan tahapa dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.



3.



Pokok Bahasan Pokok bahasan praktikum ini adalah tahapan kegiatan dalam identifikasi potensi wilayah yang merupakan tahapa dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.



4.



Lokasi Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan di Desa Pulau, Kab. Kotawaringin Barat.



5.



Waktu Pelaksanaan Praktikum ini dilaksanakan dari hari Minggu 25 Agustus 2019.



6.



Sarana/Alat/Instrumen Pelaksanaan Praktikum - Sarana yang diperlukan dalam pelakasanaan praktikum ini adalah data yang didapat dari wawancara, penelian, internet, dan buku panduan sbagai alat bantu. - Alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah alat tulis, komputer, dan printer. - Instrumen yang diperlukan meliputi kegiatan dalam identifikasi potensi wilayah yang merupakan tahapa dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.



PELAKSANAAN KEGIATAN 1.



Pengumpulan, pengolahan dan penampilan data Pangkalan Bun adalah Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah, Indonesia. Pangkalan Bun merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan dan aglomerasi dari beberapa wilayah kelurahan, terutama Kelurahan Mendawai, Raja, Mendawai Seberang, dan Raja Seberang. Pada perkembangan modern ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar kota ini. Hubungan darat yang melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalan Bun telah terhubung ke Sampit, Ketapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Kumai yang melayani jurusan Semarang dan Surabaya. Bandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Salah satu desa yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah Desa Pulau. Komposisi bentuk lahan (topografi) Desa Pulau terdiri dari datar-berombak (0-8%), bergelombang (8-15%), agak berbukit (15-30%), dan berbukit (30-45%). Bentuk lahan bergelombang sampai agak berbukit ditemukan merata dengan komposisi 26,63%, dari luasan Desa Pulau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.



Tabel 1. Penyebaran Luas Bentuk Lahan Desa Pulau % Luas Berdasarkan Kelas Lereng / Bentuk Lahan A (0-8%)



B (8-15%)



C (15-30%)



D (30-45%)



Datar, Berombak 73.37



Bergelombang 21.96



Agak berbukit 4.44



Berbukit 0.23



Berdasarkan hasil survei semi detail, tanah Desa Pulau terdiri dari tanah mineral, pasir, dan gambut yang dikelompokkan ke dalam 6 sub group tanah yaitu Typic Hapludults, Typic Dystrudepts, Lithic Hapludults, Typic Fluvaquents, Typic Durorthods, dan Typic Haplosaprists (Tabel 2). Tabel 2. Penyebaran Jenis Tanah di Desa Pulau Luas (%) Jenis Tanah



Typic Dystrudepts



Typic Hapludults



Mineral Rawa Typic Fluvaquents



39.41



32.28



0.13



Mineral



Mineral Dangkal Lithic Hapludults



Gambut



Pasir



Typic Haplosaprists



Typic Durorthods



0.77



27.07



0.34



Enam jenis tanah tersebut memiliki faktor pembatas khusus. Typic Hapludults dan Typic Dystrudepts memiliki faktor pembatas ketersediaan hara dalam tanah, Lithic Hapludults memiliki faktor pembatas dalam kedalaman efektif, Typic Fluvaquents memiliki faktor pembatas potensi banjir, Typic Durorthods memiliki faktor pembatas pada tekstur pasir, dan Typic Haplosaprists memiliki faktor pembatas sifat fisik dan kimia gambut. Dengan adanya faktor-faktor pembatas tersebut, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan yang diusahakan secara keseluruhan di Desa Pulau (Tabel 3).



Jenis tanah yang ada di Desa Pulau memiliki tingkat kesuburan yang rendah dimana sifat kimia tanah yaitu pH 3,5 - 5,2 (sangat masam - masam), kandungan bahan organik 1,35%



- 26,55% (rendah - sangat tinggi), KTK 3,92 me/100g - 178,43 (sangat rendah - sangat tinggi), N total 0,09% - 0,72% (sangat rendah - tinggi), P tersedia 2,4 ppm - 293,5 ppm (sangat rendah - tinggi), Ca 5,58 me/100g - 178,43 me/100g (rendah - sangat tinggi), Mg 0,04 me/100g – 0,63 me/100g (sangat rendah - rendah), dan K 0,13 me/100g - 3,46 me/100g (rendah - sangat tinggi).



Tabel 3. Sifat Fisik Tanah di Desa Pulau Jenis Tanah



Klasifikasi Tanah USDA (2006)



Kedalaman efektif (cm)



Typic Hapludults



>100



Lithic Hapludults



75-100



Mineral Rawa



Typic Fluvaquents



>100



Pasir Dalam



Typic Durorthods Typic Haplosaprists



Lempung Berpasir



30-60



Liat berpasir



Sangat Terhambat



0-30 30-60



Sangat Cepat Sangat Terhambat



0-30 30-60



Pasir pasir



Kasar Kasar



0-200



Saprist



Gambut



30-60 0-30 Baik 30-60



0-200



Agak kasar Agak Halus Agak kasar Agak Halus Agak kasar Agak Halus Halus Halus



Lempung Berpasir Lempung liat berpasir Lempung Berpasir Lempung liat berpasir Liat Liat



Baik



>100



Tekstur



0-30



0-30 >100



Gambut



Lapisan (cm)



Baik



Typic Dystrudepts



Mineral



Drainase



Kondisi tanah kritis dengan tingkat kesuburan sangat rendah umumnya terjadi di areal lereng (lahan datar sampai berbukit) atau areal datar dengan kedalaman efektif (solum) dangkal dan bahan organik tipis (Gambar 1). Kondisi tersebut ditandai dengan dominannya vegetasi pakis kawat (Dicranopteris linearis) (Gambar 2).



Gambar 1. Tanah dengan bahan organik tipis.



Gambar 2. Pakis kawat sebagai indikator lahan kritis.



Pada Iklim menurut SCHMIDT-FERGUSON Pangkalan Bun berkriteria Iklim Tipe A sangat basah. Menurut OLDEMAN Pangkalan Bun memiliki Zona Iklim 3-4 bulanbulan basah dan 20 hari) Tahun



Bulan



Jumlah Dryspell



2012 2013 2014



Jun-Jul Sep-Okt Jan-Feb Ags-Sep Sep-Okt



21 22 29 21 23



Sumber : data pencatatan (recording) Desa Pulau



2.



Analisis Data Potensi Wilayah Berdasarkan data potensi wilayah yang ada, maka dapat kita analisis bahwa: 1. Berdasarkan iklim, curah hujan, dan keadaan lahan yang ada, maka komoditas yang cocok ditanam adalah tanaman perkebunan seperti kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit adalah salah satu tanaman paling fleksibel, gampang perawatan dan pengolahannya serta juga baik hasilnya. Perkebunan kelapa sawit yang seringnya luas lahannya biasanya memberi banyak ruang untuk para petani mengembangkan kreativitas mereka di dalam bidang pertanian ini. Saat menanam tanaman ini, tak hanya kelapa sawit yang merupakan satu-satunya tumbuhan yang ada di perkebunannya. Tetapi juga bisa diselingi dengan tanaman-tanaman lain yang berguna untuk banyak orang. 2. Sistem pertanian yang cocok untuk diterapkan di Perkebunan kelapa sawit di Desa Pulau adalah tumpangsari. Tanaman-tanaman tumpang sari ini dinilai baik untuk banyak faktor. Tumpangsari kelapa sawit memiliki beberapa kelebihan yaitu mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ditujukan oleh nisbah kesetaraan lahan (NKL) atau land equivalent ratio (LER), menghasilkan produk yang beragam, memperoleh hasil tambahan, memperbaiki kesuburan tanah dan mencegah erosi (Dirjen Perkebunan, 2014).



3.



Penyusunan Rencana Usaha Kelompok Rencana Usaha Kelompok yang telah disepakati dalam musyawarah kelompok adalah sebagai berikut:



a. Identifikasi Kelompok Kelompok yang dibuat adalah kelompok usaha tani dari kalangan Bapak dan Ibu. Banyak Bapak dan Ibu yang menjadi pelaku utama usaha tani untuk lahan perkebunannya. Mereka membantu satu sama lain dalam menghadapi permasalahan usaha taninya. b. Sasaran Pola Usaha Tani yang Diterapkan Salah satu pola usaha tani yang dapat diterapkan pada Perkebunan kelapa sawit adalah tumpangsari dengan tanaman pangan (jagung atau ubi kayu). Teknologi Tumpangsari kelapa sawit dan tanaman pangan diarahkan untuk pengembangan teknologi usahatani yang produktif, menguntungkan dan melestarikan lahan. Komoditas jagung dan ubikayu merupakan sumber pangan penting dan sebagai bahan baku industri, dimana salah satunya adalah industri pakan ternak, bahkan limbah tanaman (crop residues) juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Beberapa kajian sebelumnya telah mengemukakan beberapa strategi guna mengTumpangsarikan tanaman kelapa sawit dengan tanaman pangan, diantaranya yang dilaporkan oleh Effendi (1984). Dalam analisis dikemukakan pentingnya evaluasi ketersediaan tenaga kerja untuk mengembangkan sistem kelapa sawittanaman pangan. Luasan areal kelapa sawit 2,25 ha memerlukan curahan tenaga kerja sebesar 386-473 HOK tiap tahun, padahal potensi minimal tenaga kerja keluarga adalah sebesar 720 HOK, sehingga terdapat kelebihan tenaga kerja keluarga. Lahan diantara kelapa sawit muda dapat diusahakan untuk tanaman sela (tanaman pangan) selama 2 tahun, karena pada tahun ke-3 kelapa sawit telah berbuah. Setelah tahun ke-3 tidak diusahakan tanaman sela, sehingga kelebihan tenaga kerja keluarga dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan pada lahan seluas 0,7 ha secara terpisah. c. Sasaran Produktivitas Usaha Dengan pola usaha tumpangsari antara tanaman kelapa sawit dengan tanaman pangan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha pertanian yang dilakuan. Fungsi dari tanaman-tanaman tumpang sari yaitu : a. Berguna sebagai pendapatan para petani dan pengelola kecil. Anda bisa memilih tanaman-tanaman seperti umbi-umbian, jagung dan beragam tumbuhan lain yang



bisa dikonsumsi sehari-hari. Daripada lahannya dibiarkan begitu saja lebih baik ditanami beragam tumbuhan berguna dan bisa memiliki fungsi beragam. b. Sambil menunggu masa panen kelapa sawit yang tidak terjadi setiap hari, tanaman-tanaman tumpang sari bisa dijadikan alternatif lahan empuk untuk berbisnis. Selagi petani menanam kelapa sawit, petani juga bisa sambilan menanam tumbuhan-tumbuhan yang cepat panennya. c. Sumber gizi dan nutrisi bagi petani yang mengelola perkebunan.. Jika panen sayur-sayuran tersebut bisa menghasilkan dalam jumlah besar, tentu juga bisa menjadi sumber pendapatan juga bagi petani. Dengan pencapaian tersebut, selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga sendiri, dapat pula memenuhi kebutuhan lain dengan menjual padi hasil panen yang meningkat tersebut. d. Sasaran Tabungan Kelompok Tani Kelompok tani sangat berperan dalam kelangsungan usaha tani para aggotanya. Ketika ada salah satu atau lebih anggota kelompok yang mengalami penurunan hasil usaha taninya, diharapkan kelompok tani akan membantu permodalan usaha tani. Dengan demikian setiap anggota akan menabung dalam kelompok usaha tani setiap panen. Dengan demikian, kelompok tani akan memiliki kas yang dapat membantu anggota kelompok tani tersebut. e. Rencana Kebutuhan Sarana Produksi, Modal, dan Alat/Mesin Dalam pemenuhan kebutuhan usaha tani para anggota akan menyewa mesin dan alat pertanian yang tidak dimiliki, misalnya traktor, dump truck. Untuk pupuk dan pestisida, anggota kelompok akan membeli dari toko pertanian dan dibayar setelah panen. Dengan demikian, para anggota tidak perlu meminjam uang kepada pihak luar yang bunganya besar. f. Masalah yang Dihadapi dalam Pencapaian Sasaran Dari hasil kunjungan lapangan serta analisa data sekunder, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian produksi kelapa sawit di Desa Pulau yaitu kondisi lahan (bentuk lahan/topografi, dan tanah), iklim (curah hujan, hari hujan, defisit air, dan dry spell), dan kultur teknis. Kultur teknis yang dimaksud diantaranya meliputi



aktivitas pemupukan, perlakuan konservasi tanah dan air (water management), tunasan, pokok roboh/doyong pada areal rawa, dan etiolasi pada daerah rendahan.



Gambar 3. Kondisi banjir



Gambar 4. Kondisi tanaman doyong/roboh Pada beberapa kasus diatas, beberapa tidakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh petani yaitu :



a. Water Management -



Segera lakukan pembuatan parit tersier (field drain) pada daerah rawan banjir dengan ukuran 1 x 1 meter sesuai kondisi areal untuk meminimalkan pokok tergenang dan evakuasi buah dapat berjalan lancar. Jika pembuatan parit tersier tidak dapat dilakukan, dapat dipilih alternatif pembuatan tapak timbun dengan ukuran diameter 4 meter dan ketinggian sesuai sekitar 30 cm dari permukaan air saat pokok tergenang dalam jangka lama.



-



Segera lakukan pembuatan zoning dan benteng pada areal banjir dekat sungai.



-



Lakukan pemeriksaan kesesuaian water gate dengan debit air saat banjir, lakukan perbaikan/pembuatan water gate dengan sistem buka-tutup screw type sehingga pintu water gate mampu mengontrol dan menyesuaikan debit air.



b. Segera lakukan pembuatan tapak timbun pada pokok roboh/doyong dengan akar terangkat. Hal tersebut dilakukan agar akar yang terangkat dapat tertutup dan meningkatkan kemampuan akar dalam menyerap nutrisi. g. Rencana Kegiatan Kelompok Rencana kegiatan kelompok dimulai diskusi mengenai tahapan pengolahan lahan, pengendalian hama penyakit terpadu, jenis komoditi yang dapat ditumpangsarikan dengan tanaman kelapa sawit. Selain itu, akan diadakan pula pertemuan kelompok rutin setiap bulan, atau setiap ada kebutuhan diskusi kelompok.



KESIMPULAN Penyelenggaraan penyuluhan pertanian menitikberatkan kepada satu tujuan, yaitu menolong petani-nelayan mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah yang menyangkut usahanya sebagai bagian dari sistem agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional (Pusluh Deptan, 1996). Untuk identifikasi dan analisis karakteristik potensi wilayah maka diperlukan berbagai jenis data yang ada pada wilayah yang bersangkutan. Data itu perlu dikumpulkan, diolah, dan ditampilkan dengan format yang sesuai agar memudahkan pembacanya.



Tahapan identifikasi potensi wilayah adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan, Pengolahan, dan Penampilan Data Desa Pulau merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Komposisi bentuk lahan (topografi) Desa Pulau terdiri dari datar-berombak (0-8%), bergelombang (8-15%), agak berbukit (15-30%), dan berbukit (30-45%). Bentuk lahan bergelombang sampai agak berbukit ditemukan merata dengan komposisi 26,63%, dari luasan Desa Pulau.Tanah Desa Pulau terdiri dari tanah mineral, pasir, dan gambut. Pada Iklim menurut SCHMIDT-FERGUSON wilayah ini berkriteria Iklim Tipe A sangat basah. Menurut OLDEMAN wilayah ini memiliki Zona Iklim 3-4 bulan-bulan basah dan