Laporan Praktikum Manufaktur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

0



PRAKTIKUM MANUFAKTUR I DI KERAJINAN GANONGAN PONOROGO



LAPORAN PRAKTIKUM MANUFAKTUR Disusun Oleh: Kelompok 44 1.



Dhista Desi Wahyuni



210717055



2.



Sundari Setyo Palupi



210717072



3.



Maftuh Bahrul Ilmi



210717153



4.



Aefa Tri Wardani



210717233



5.



Umawa Desy Hidayatun N 210717247



Dosen Pembimbing Lapangan: Maulida Nurhayatin,M.Si



JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2019



1 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM



Nama dan Jenis Usaha



: Kerajinan Ganongan



Tempat dan Waktu Pelaksanaan



:



Jalan



Pramuka



Ronowijayan,



Gang



IV



Kecamatan



Desa Siman,



Kabupaten Ponorogo. Estimasi Anggaran Anggota Team



:Dhista Desi Wahyuni



210717055



Sundari Setyo Palupi



210717072



Maftuh Bahrul Ilmi



210717153



Aefa Tri Wardani



210717233



Umawa Desy Hidayatun N



210717247



Laporan praktikum tahap I ini telah diteliti, dipresentasikan dan disahkan oleh dosen pembimbing. Ponorogo, 17 Oktober 2019 Mengesahkan: Dosen Pembimbing Lapangan



Pendamping Lapangan



Maulida Nurhayatin,M.Si



Bapak Tony



Mengetahui,



2



Ketua Jurusan Ekonomi Syariah



Unun Roudlotul Janah, M.Ag. NIP. 197507162005012005



3



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Praktikum Manufaktur I Di Kerajinan Ganongan Ponorogo”. Laporan praktikum ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktikum. Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga pembuatan laporan praktikum ini berjalan lancar. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan praktikum ini. Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Ibu Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag., selaku Rektor IAIN Ponorogo. 2. Ibu Unun Roudlotul Janah, M.Ag., selaku ketua Jurusan Ekonomi Syariah. 3. Ibu Maulida Nurhayatin,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan. 4. Bapak Tony selaku pimpinan kerajinan Ganongan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini jauh dari kata sempurna, baik dari penyusunan, bahasa atau penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengetahuan bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.



Ponorogo, 17 Oktober 2019



Kelompok 44



4



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................3 DAFTAR ISI............................................................................................................4 BAB II......................................................................................................................5 PEMBAHASAN......................................................................................................5 A. Alamat Lengkap............................................................................................5 B. Sejarah Berdirinya Usaha..............................................................................5 C. Susunan Personalia.......................................................................................6 D. Job Deskripsi.................................................................................................6 E. Portofolio Usaha (Produk)............................................................................7 F.



Mekanisme Produksi.....................................................................................7



G. Strategi Pemasaran........................................................................................8 H. Laporan Keuangan........................................................................................8 BAB III..................................................................................................................10 ANALISIS TEORITIS DAN KOMENTAR.........................................................10 A. Aspek Hukum.............................................................................................10 B. Aspek Pasar dan Pemasaran........................................................................10 C. Aspek Keuangan.........................................................................................12 D. Aspek Teknis atau Operasi.........................................................................12 E. Aspek Ekonomi dan Sosial.........................................................................13 F.



Analisis SWOT...........................................................................................13



G. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).......................................14 H. Komentar untuk Tempat Usaha Ganongan.................................................14 BAB IV..................................................................................................................15 PENUTUP..............................................................................................................15 LAMPIRAN...........................................................................................................16 A. Foto-foto......................................................................................................16 B. Transkip hasil wawancara...........................................................................19



5



BAB II PEMBAHASAN A. Alamat Lengkap Kerajinan Ganongan bertempat di Jalan Pramuka Gang IV Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.



B. Sejarah Berdirinya Usaha Awal berdirinya kerajinan ganongan pada tahun 2010. Usaha kerajinan ganongan ini didirikan langsung oleh Bapak Toni. Awal mulanya beliau termotivasi dari adiknya yang suka menarikan tari tradisional Kabupaten Ponorogo yaitu ganongan. Dimana tarian ganongan ini merupakan bagian dari tarian khas Ponorogo yaitu Reog. Karena adeknya sering menarikan tari ganongan maka tidak dipungkiri topeng ganongan tersebut rusak dan Bapak Toni berinisiatif memperbaikinya, dan dari inilah pembuatan kerajinan ganongan sampai sekarang. Pembuatan kerajinan ganongan pertama kalinya dilakukan daur ulang kerajinan dari pengrajin. Dulu dalam pembuatannya selama 7 hari hanya sampai 6 kerajinan dan 1 kerajinan ganongan senilai Rp 17.500,- Dengan berjalannya waktu keahlian (skill) sudah mulai muncul sehingga sekarang hanya selama 4 hari Bapak Toni dapat menyelesaikan 20 kerajinan ganongan yang perbijinya senilai Rp 50.000,Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, dan demi menunjang perkembangan zaman yang sangat cepat serta mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi maka setiap perusahaan dituntut agar mampu mengikuti persaingan yang sudah ada, dengan itu usaha kerajinan ganongan Bapak Toni menerima pembuatan setengah jadi. Dimana konsumen datang ketempat produksi.



6



Strategi induk usaha kerajinan ganongan berisikan visi dan misi antara lain: VISI Menjaga dan melestarikan kebudayaan MISI 1. Melestarikan budaya khususnya di Kabupaten Ponorogo 2. Menjaga kebudayaan agar tidak punah 3. Menumbuhkan semangat dalam berkarya 4. Mendatangkan rejeki yang barokah



C. Susunan Personalia PIMPINAN TONI



PEDAGANG



KEUANGAN WAHMI



KARYAWAN (PENGELOLA) TONI AWIN SUGENG AZA HANUM



D. Job Deskripsi Kerajinan ganongan bergerak di bidang manufaktur dimana kerajinan ini merupakan kerajinan yang pembuatannya dari bahan mentahan (belum jadi). Adanya pembuatan kerajinan ganongan bertujuan untuk melestarikan kebudayaan khususnya di Kabupaten Ponorgo, karena ganongan sendiri merupakan salah satu bagian dari tarian khas kabupaten Ponorogo yaituvReog Ponorogo. Kekhasan dalam pembuatan kerajinan ini masih dilakukan dengan cara manual (tradisional) yaitu dengan ditatah,



7



jadi kerajinan ini mempunyai nilai natural karena sepenuhnya dari tangan pengrajin.



E. Portofolio Usaha (Produk) Kerajinan Ganongan bertempat di Jalan Pramuka Gang IV Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Produk yang ditawarkan berupa topeng ganongan yang masih metahan dan ganongan yang sudah jadi. Berikut merupakan daftar harga dari usaha usaha kerajinan ganongan:



@ ganongan mentahan @ ganongan dari bulu sapi Ganongan dari bulu kuda hitam Ganongan dari bulu kuda putih



Rp 35.000,Rp 50.000,Rp 1.000.000,Rp 1.500.000,-



F. Mekanisme Produksi Sebelum membahas mengenai mekanisme produksi ada beberapa alat sekaligus bahan dalam pembuatan kerajinan ganongan:



Bahan Alat Kayu kembang kenanga Kuas Ekor sapi, dan kuda Tatah Paku Palu Kain Pisau besar (arit) Cat Gergaji mesin Benang sayet Gerindo Kuas Spidol Berikut adalah tahap-tahap pembuatan kerajinan ganongan yang dilakukan oleh Bapak Toni: 1. Kayu kembang kenongo di potong balok, 1 balok bisa jadi 6 topeng 2. Kemudian setelah dipotong balok, maka dibentuklah pola dasar 3. Selanjutnya diukur (tatah) 4. Diplamir 5. Dilakukan pengecetan 6. Pasang kain merah biasanya untuk menutupi rambut kepala si pemain



dan pasang rambut (dari bulu ekor sapi/kuda yang sudah dipotongpotong).



8 7. Selesai.



G. Strategi Pemasaran Pada awal usaha kerajinan ganongan milik Bapak Toni berdiri, cara yang dilakukan yaitu dengan menitipkan kerajinan tersebut ke toko-toko dan dengan perkembangan waktu kerajinan rumahan tersebut sudah dikenal di lingkungan tempat tinggalnya. Promosi yang paling ampuh yaitu mulut ke mulut, dengan promosi itu lah maka ada konsumen yang melakukan



pemesan



terhadap



kerajinan



ganongan



tersebut,



bisa



memesanyang mentahan atau pun yang sudah jadi. Dan yang menarik konsumen terhadap kerajinan tersbut itu dilihat dari pembuatannya yang masih dilakukan dengan manual, mesin yang digunakan hanya gergaji mesin yang hanya digunakan untuk memotong kayu untuk jadi balokan. H. Laporan Keuangan 1. Modal awal : Rp. 500.000 Awalnya menghasilkan 6 ganongan dalam waktu 7 hari. Dengan harga jual 1 ganongan seharga Rp. 17.500. Sekarang bisa menghasilkan 20 ganongan dalam waktu 4 hari, sehingga selama satu bulan sekitar 150 ganongan. 2. Harga pembelian bahan-bahan dalam satu bulan: No Nama Harga Satuan 100 Kg Ekor sapi 1. Rp. 13.000/ kg (bulu) 2. Kayu 3. Cat 4. Plamir 5. Paku 6. Kain, benang sayet Jumlah Total



Jumlah Rp. 1.300.000 Rp. 650.000 Rp. 100.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp. 200.000 Rp. 2.320.000



Rincian hasil ganongan: 20 ganongan dalam 4 hari, sehingga dalam 1 bulan 150 ganongan. 150 ganongan x Rp. 50.000 = Rp. 7.500.000



9



Jadi, jumlah laba yang diperoleh selama satu bulan sejumlah Rp. 5.180.000. Laba = Jumlah harga jual sesudah produksi – Jumlah total sebelum produksi = Rp. 7.500.000 – 2.320.000 = Rp. 5.180.000 Jadi, jumlah laba yang diperoleh selama satu bulan sejumlah Rp. 5.180.000.



10



BAB III ANALISIS TEORITIS DAN KOMENTAR A. Aspek Hukum Aspek hukum adalah aspek yang membahas tentang kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan atau tempat usaha mulai bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Dokumen-dokumen penting dalam aspek hukum ini bisa diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan dokumen-dokumen tersebut. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah. Akan tetapi tempat usaha kerajinan ganong milik Pak Toni ini belum memiliki dokumen-dokumen atau badan hukum seperti SIUP, karena ini merupakan sebuah usaha kerajinan yang berbasis “Home Industry”. Disebut home industry karena merupakan usaha rumahan dan masih berskala usaha kecil



B. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek pasar dan pemasaran membahas tentang seberapa besar frekuensi peluang pasar dan stategi yang pantas untuk diterapkan, yaitu yang ada untuk usaha yang ditawarkan. Pemasaran di kerajinan ganongan ini masih berskala kecil. Akan tetapi kerajinan ganongan ini sudah sampai ke luar Ponorogo. Peluang pasar ganongan ini dirasa mempunyai peluang yang besar, karena banyak yang menggemari seni ganongan, mulai dari anak-anak kecil bahkan orang dewasa. Pemasaran kerajinan ganongan ini awalnya hanya dilakukan dari satu orang ke orang lain, yaitu di tetangga-tetangga sekitar. Kemudian Pak Toni memasarkannya ke Alun-Alun Ponorogo, lebih tepatnya ada penjual berbagai kerajinan ganongan yang berada di barat Alun-Alun Ponorogo. Sampai sekarang masih di pasarkan di sana.



11



Ada beberapa hal dalam aspek pasar dan pemasaran yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Product (Produk) Produk pada usaha kerajinan ganongan ini biasanya berupa kerajinan ganongan yang sudah jadi, tetapi ada juga sesuai permintaan yaitu: a. Ganongan untuk anak-anak, ganongan untuk orang bermain orang dewasa yang memakai ekor sapi. b. Ganongan jadi yang memakai ekor kuda. c. Ganongan setengah jadi yang hanya tinggal mengecat. d. Ganongan yang masih berbentuk muka ganongan atau mentah. 2. Price (Harga) Penentuan harga-harga bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan, kerumitan, dan juga jenis ekor hewan yang digunakan. Ada bermacammacam harga, yaitu: a. Ganongan kecil untuk anak-anak yang memakai ekor sapi seharga Rp. 50.000. b. Ganongan besar untuk orang dewasa yang memakai ekor sapi yaitu seharga Rp. 75.000. c. Ganongan yang memakai ekor kuda harganya berbeda dengan yang dari ekor sapi, yaitu ekor kuda hitam Rp. 1.000.000, ekor kuda putih seharga Rp. 1.500.000, bahkan lebih. Tergantung dari permintaan orang yang memesan itu sendiri. d. Ganongan setengah jadi seharga Rp. 25.000 – Rp. 35.000. 3. Place (Tempat) Tempat yang dipilih yaitu berada di rumah Pak Toni sendiri yaitu berada di Jalan Pramuka Gang IV Desa Ronowijayan Siman Ponorogo. Karena usaha ganongan ini merupakan usaha keluarga, usaha rumahan yaitu home industry. 4. Promotion (Promosi)



12



Promosi hanya melalui tetangga-tetangga sekitar. Bahkan tetanggatetangganya yang sering melakukan promosi dari mulut ke mulut. Ada juga akun instagram dan youtube milik Pak Toni sendiri. Tetapi tidak melakukan promosi atau dijual secara online.



C. Aspek Keuangan Aspek keuangan yaitu modal dalam setiap pembuatan tidak menentu, sehingga menyesuaikan dengan harga bahan yang diminta. Karena dari usaha kerajinan ganongan ini memiliki beberapa jenis yaitu ganongan untuk anak-anak, ganongan untuk orang bermain orang dewasa yang memakai ekor sapi, ganongan jadi yang memakai ekor kuda, ganongan setengah jadi yang hanya tinggal mengecat, ganongan yang masih berbentuk muka ganongan atau mentah. Untuk aspek keuangan dalam keuntungan perbulan bisa mencapai kurang lebih Rp. 5.180.000.



D. Aspek Teknis atau Operasi Aspek teknis dan operasi meliputi antara lain: 1. Letak Tempat yang dipilih yaitu berada di rumah Pak Toni sendiri yaitu berada di Jalan Pramuka Gang IV Desa Ronowijayan Siman Ponorogo. Karena usaha ganongan ini merupakan usaha keluarga, usaha rumahan yaitu home industry. 2. Ketersediaan Tenaga terampil Usaha kerajinan ganongan memiliki tenaga kerja yang terampil dalam mengerjakan kerajinan ganongan ini. Mulai dari memotongmotong kayu, pembuatan bentuk muka ganongan, hingga pembuatan kain dan accesorisnya ganongan. 3. Sarana dan Prasarana Alat-alat yang digunakan masih banyak yang manual yaitu kuas cat, tatah, palu, gerindo. Alat yang memakai mesin hanya gergaji mesin, yang lainnya masih manual.



13



E. Aspek Ekonomi dan Sosial 1. Aspek ekonomi a. Menambah penghasilan untuk keluarga. b. Terbukanya usaha-usaha ganongan yang lain. 2.



Aspek sosial a. Menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat dengan adanya usaha ganongan ini. b. Menambah hubungan baik antar sesama pengrajin ganongan.



F. Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal, yaitu: 1.



Strengths (kekuatan) a. Meliputi harga yang bervariasi tergantung permintaan dari bahan. b. Kualitas dari produk yang dihasilkan dan disesuaikan dengan harga ganongan. c. Bervariasi yaitu pembuatan kerajinan ganongan untuk anak-anak, ganongan untuk orang bermain orang dewasa yang memakai ekor sapi, ganongan jadi yang memakai ekor kuda, ganongan setengah jadi yang hanya tinggal mengecat, ganongan yang masih berbentuk muka ganongan atau mentah. d. Proses pemesanan bisa datang langsung dan proses cepat sesuai yang diinginkan. e. Sumber daya manusia yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.



2.



Weaknesses (kelemahan) a. Kurangnya waktu jika pesanan bahannya sulit dicari. Misalnya ekor kuda yang harus mendatangkan dari luar Ponorogo, terlebih ekor kuda puti yang sulit dicari.



14



b. Peralatan masih manual 3.



Opportunities (peluang) a. Peluang pasar yaitu bisa yang sudah mencapai luar wilayah Ponorogo. b. Adanya tempat pemasaran yaitu di Alun-Alun Ponorogo c. Bahan baku mudah didapat. Seperti kayu, cat, paku, kain, dan benang sayet d. Bisa memesan sesuai permintaan yang diminta pembeli.



4.



Threaths (ancaman) a. Munculnya berbagai variasi tempat kerajinan ganongan baru. b. Munculnya pesaing-pesaing baru dengan inovasi baru. c. Harga ganongan yang bersaing. d. Adanya teknologi yang lebih canggih dalam pembuatan kerajinan ganongan.



G. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Usaha kerajinan ganongan ini tidak menimbulkan kerugian pada lingkungan karena usaha ini bergerak di bidang manufaktur usaha ganongan. Sehingga yang ditimbulkan adalah sisa-sisa dari ekor sapi, kuda, serpihan kayu-kayu bekas tatahan ganongan. Kemudian serpihanserpihan kayu dalam jumlah banyak bisa dimanfaatkan dengan cara di bakar sebagai ganti kayu bakar.



H. Komentar untuk Tempat Usaha Ganongan Ada beberapa komentar untuk tempat usaha ganongan milik Pak Toni: 1. Waktu pengerjaan ganongan sudah sangat bagus yaitu bisa selesai tepat waktu, sesuai dengan waktu yang diminta oleh pembeli. 2. Untuk laporan keuangan yaitu jumlah uang keluar dan jumlah uang masuk seharusnya akan lebih baik jika ada catatan atau dibukukan. Sehingga akan lebih rinci dan jelas.



15



BAB IV PENUTUP Kritik dan saran hasil observasi dari praktikum di pengrajinan ganongan, ada beberapa diantaranya: 1. Tempat atau lokasi pengrajin ganongan kurang memadai,maksudny jika dilihat dari luar tidak akan terlihat jika di dalamnya terdapat suatu usaha atau bisnis. Karena di sekitar lokasi tidak terdapat satupun banner atau spanduk, jadi untuk strategi promosi masih belum memadai. 2. Harus berani mengambil resiko. Karena dari hasil wawancara bapak Toni ini tidak mau memasarkan produknya lewat media social karena menurut beliau, hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu saja. Saran kami, media social dapat membantu untuk pemasaran semakin luas dan dapat membangun jaringan bisnis lebih banyak 3. Untuk aspek kerapian dan kebersihan produk belum 100% terjamin. Karena rambut-rambut yang digunakan sangat berbau menyengat, seharusnya sebelum tahap pemasangan rambut ganongan, sebaiknya terlebih dahulu dibersihkan hingga tidak menimbulkan bau yang menyengat. Serta menyisir dengan rapi ketika sudah terpasang. Karena kenyamanan dalam penggunaanya menjadi nilai tersendiri bagi suatu produk. 4. Untuk ukuran produk, sebaiknya lebih di perbesar lagi, karena dalam pemasarannya tidak hanya kalangan anak-anak kecil saja yang minat, tetapi bias jadi dari suatu organisasi pecinta reog juga meminati produk beliau.



16



LAMPIRAN A. Foto-foto



Gambar 01. Anggota kelompok 44



Gambar 02. Proses pembuatan ganongan tahap awal.



17



18



Gambar 02. Proses pembuatan aksesoris ganongan.



19



Gambar 04. Foto bersama pemilik usaha kerajinan ganongan B. Transkip hasil wawancara 1. Bagaimana asal usul berdirinya usaha kerajinan ganongini? Jawab: Awal berdirinya kerajinan ganongan pada tahun 2010. Usaha kerajinan ganongan ini didirikan langsun goleh Bapak Toni. Awal mulanya beliau termotivasi dari adiknya yang suka menarikan tari tradisional Kabupaten Ponorogo yaitu ganongan. Dimana tarian ganongan ini merupakan bagian dari tarian khas Ponorogo yaitu Reog. Karena



20



adeknya sering menarikan tari ganongan maka tidak dipungkiri topeng ganongan tersebut rusak dan Bapak Toni berinisiatif memperbaikinya, dan dari inilah pembuatan kerajinan ganongan sampai sekarang. 2. Apa misi dan visi usaha kerajinan ganong? Jawab: visi: menjaga budaya membuka rezeki. Misi: melestarikan budaya sendiri agar tidak mati dengan niat dapat mendatangkan barokah rezeki 3. Berapa modalawal yang dikeluarkan untuk memulai usaha kerajinan ganong ini? Jawab: sekitar Rp.500.000 4. Apa saja bahan dan alat untuk membuat ganongan? Jawab: kayu kembang kenanga. Ekor sapi dan kuda, paku, kain, cat, benang sayet, kuas, tatah, palu, pisau besar, gergaji mesin, gerindo, dan spido. 5. Berapa macam jenis ganongan yang di cetak di kerajinan tersebut? Jawab: ganongan mentahan, ganongan bulu sapi, ganongan bulu kuda hitam, dangan ganongan bulu kuda putih. 6. Bagaimana proses pembuatan ganongan tersebut? Jawab: Kayu kembang kenanga di potong balok, 1 balok bias jadi 6 topeng Kemudian setelah dipotong balok, maka dibentuklah pola dasar Selanjutnya diukur (tatah) lalu Diplamir kemudian Dilakukan pengecetan setelah itu Pasang kain merah biasanya untuk menutupi rambut kepala sipemain dan pasang rambut (dari bulu ekor sapi/kuda yang sudah dipotong-potong) dan ganongan siap di jual. 7. Berapa harga ganongan ketika di pasarkan? Jawab: ganongan mentahan Rp35.000,Ganongan dari bulu sapi Rp50.000,Ganongan dari bulu kuda hitam Rp 1.000.000,Ganongan dari bulu kuda putih Rp1.500.000,8. Apa saja kendala yang dapat menghambat usaha tersebut?



21



Jawab: biasanya kendala paling beratnya itu ketika musim hujan, karena sangat menghambat pembuatan ganongan terkhusus pada proses pengeringan setelah melakukan pengecatan. 9. Berapa karyawan di dalam usaha tersebut? Jawab: ada 5 karyawan, yang mana karyawan itu berasal dari pihak keluarga sendiri. Karena menurut bapak toni, pihak keluarga lebih bisa di percaya dalam segala hal. 10. Dimana tingkat kesulitan dalam pembuatan ganongan tersebut? Jawab: tingkat kesulitan dalam pembuatan ganongan yaitu terletak pada pembentukan model mata dan mulut ganongan. Karena harus memiliki ketelitian, kesabaran dan ketelatenan dalam melakukannya.