Laporan Praktikum PLC Inlet [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR “UJI COD DAN TSS PADA INLET IPAL”



Disusun Oleh : Kelompok Inlet 3 Muhammad Farhan Suswandi



P07133220001



Sefia Tri Rohma



P07133220008



Noviana Sri Widyastuti



P07133220020



Saskia Rahma Danti



P07133220022



Fadhel Muhammad Ramelan



P07133220025



Ratih Mutiara Nugraheni



P07133220033



PRODI SARJANA TERAPAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2022



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang penting dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Keberadaan air di permukaan bumi amat berlimpah dari laut, danau, waduk, sungai sampai mata air. Umumnya air terbagi dalam dua jenis yang dapat digunakan yakni, air besih dan air kotor. Air bersih digunakan dalam beraneka ragam seperti mandi, cuci dan kakus. Air kotor dapat dimanfaatkan sebagai penyiram tanaman, irigasi yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Klasifikasi Mutu Air. Kegiatan manusia yang salah satunya menyebabkan tercemarnya lingkungan dan memberikan dampak pada penurunan kualitas adalah pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan baik. Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah dapat berasal dari rumah tangga (domestic) maupun Industri (industry). Sumber air limbah dari kegiatan rumah tangga berasal dari permukiman dan daerah perdagangan. (Perda DIY, 2016). Untuk menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman dan berkelanjutan maka harus dilaksanakan upaya-upaya pengendalian pencemaran lingkungan pada fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan dasar tersebut, maka fasilitas pelayanan kesehatan diwajibkan menyediakan instalasi pengolahan air limbah atau limbah cair. Salah satu sistem IPAL yang telah banyak digunakan pada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan adalah IPAL dengan sistem biofilter anaerob aerob. Untuk mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan sistem pengolahan tersebut adalah dengan optimalisasi desain IPAL dan atau dengan peningkatan kapabilitas operator IPAL dengan memperdalam pemahaman tentang dasar proses pengolahan air limbah dengan IPAL sistem tersebut. Untuk itu, diperlukan suatu pedoman teknis sebagai petunjuk pelaksanaan di dalam perencanaan, operasional dan pemeliharaan agar diperoleh hasil pengolahan yang optimal serta kinerja prosesnya sesuai dengan kriteria IPAL sistem tersebut. Tujuan utama IPAL adalah untuk menyaring dan membersihkan air yang tercemar limbah domestik maupun limbah kimia industri. Adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal merupakan upaya untuk menjaga lingkungan agar hasil keluaran dari pengolahan tidak mencemari lingkungan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Evaluasi IPAL dapat dilakukan dengan memeriksa parameter uji air limbah seperti pH, TSS, dan COD yang berasal dari inlet dan outlet IPAL. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL dalam menurunkan parameter uji air limbah. Hasil uji parameter tersebut dapat digunakan untuk evaluasi, peningkatan maupun perbaikan mutu pelayanan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal. B. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengevaluasi kinerja dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal (IPAL)



2. Mahasiswa mampu melakukan uji air limbah seperti TSS dan COD yang berasal dari Inlet dan Outlet IPAL dengan benar. 3. Mahasiswa dapat mengetahui Hasil uji parameter untuk, peningkatan maupun perbaikan mutu pelayanan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.



BAB II PELAKSANAAN



A. Waktu dan Lokasi 1. Pegambilan Sampel Hari, tanggal : Senin, 03 Oktober 2022 Pukul : 14.00 - selesai Lokasi : IPAL Komunal Srikandi Mandiri 2. Pengujian Hari, tanggal Pukul Lokasi



: Selasa, 04 Oktober 2022 : 13.00 - selesai : Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta



B. Alat dan Bahan 1. COD a) Alat COD 1. Sendok penyu 2. Reaktor COD 3. Pipet volum 1 mL dan 2 mL 4. Pipet ukur 5 atau 10 Ml 5. Buret asam dan buret basa 50 mL 6. Tabung reaksi tutup ulir (2 buah) 7. Gelas beker 8. Gelas ukur 9. Labu erlenmeyer 10. Statif 11. Corong kaca b) Bahan COD 1. Air sampel 2. Aquadest 3. H2SO4 pro COD 4. Kristal HgSO4 5. Larutan standar K2CrO7 0,025N 6. Indikator Feroin 7. FAS 0,1 N 2. TSS a) Alat TSS 1. Cawan petri 2. Neraca analitik 3. Desikator 4. Oven 5. Corong kaca b) Bahan TSS



1. 2. 3.



Air sampel Kertas saring Aquadest



C. Prosedur Kerja 1. COD 1. Siapkan alat & bahan yang sudah dicuci bersih 2. Mengambil 2 tabung COD dan diberi label pada tiap tanbung (label BL untuk tabung yang berisi blanko,dan label SP untuk tabung yang berisi sampel). 3. Untuk air sampel IPAL Inlet dilakukan pengenceran terlebih dahulu, dengan mengisi tabung air sampel dengan air sampel sebanyak 0,1 ml dan diisi juga dengan aquadest sebanyak 49,9 ml, lalu digojok. Lalu, ditambahkan dengan 3ml H2SO4 pro COD,1,00ml K2Cr2O7 dan sepucuk sendok spatula kecil H2SO4 kristal. 4. Mengisi tabung blanko dengan 2ml air aquadest ,ditambah dengan 3ml H2SO4 pro COD,1,00 ml K2Cr2O7 dan sepucuk sendok spatula kecil H2SO4 kristal. 5. Tutup semua tabung dan gojok hingga homogen. 6. Lalu, memanaskan dua tabung tersebut di reaktor COD selama 1 jam. Lalu dinginkan dengan air. 7. Memindahkan larutan tabung BL dan larutan SP kedalam labu erlenmeyer yang berbeda. 8. Memberi 10ml aquadest pada setiap tabung untuk membilas. 9. Menambahkan beberapa (1-7) tetes indikator ferroin. 10. Titrasi dengan FAS 0,1N hingga berubah warna menjadi merah bata/coklat. 11. Hitung hasilnya.



2. TSS 1. Sebelum digunakan timbang kertas saring terlebih dahulu, lalu catat hasilnya 2. Letakkan kertas saring yang sudah dilipat 2 bagian pada corong kaca 3. Berikan 50 ml air sampel pada kertas saring tersebut 4. Kertas saring yang berisi endapan air sampel tersebut diletakkan dalam cawan petri 5. Masukkan cawan petri berisi kertas saring tersebut ke dalam oven 150°C selama 30 menit 6. Setelah 30 menit, ambil cawan petri berisi kertas saring tersebut dari oven lalu letakkan di dalam desikator selama 30 menit



7. Timbang kembali hasil akhir kertas saring, lalu catat hasilnya.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil 1. COD (Chemical Oxygen Demand) A = ml titrasi pertama (blangko) = 1,05 ml B = ml titrasi kedua (sampel) = 1,60 ml ✓ Rumus Rumus Kadar COD = Perhitungan COD =



1000



2 1000 2



x (ml titrasi sampel – ml titrasi blangko) x 0,1 x 1 x 8



x (1,60 – 1,05) x 0,1 x 1 x 8



= 500 x 0,55 x 0,1 x 1 x 8 = 220 mg/L 2. TSS (Total Suspend Solid) A = Berat kertas sebelum desikator = 0,3854 gr B = Berat kertas sesudah desikator = 0,3916 gr V = 0,1 ml Aquadest =49,9 ml ✓ Rumus 𝐵−𝐴 Rumus Kadar TSS = 𝑉 X 103 mg/gr X 1000 ml/L Perhitungan TSS =



0,3916−0,3854 0,1



X 103 mg/gr X 1000 ml/L



= 0,0062 X 100.000 = 620 mg/L B. Pembahasan 1. COD Chemical oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik yang ada dalam air atau dengan kata lain adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik. Hasil pengambilan sampel air inlet dari Ipal komunal srikandi mandiri Purwo Martani, Kalasan, Sorogenen, Sleman dilakukan uji parameter COD (Chemical Oxygen Demand) dan didapatkan hasil sebesar 220 mg/L. Angka tersebut didapat dari uji titrasi dengan hasil ml titrasi pertama (blanko) sebesar 1,05 ml dan ml titrasi kedua (sampel) 1,60 ml. Berdasarkan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah disebutkan bahwa kadar maksimum baku mutu parameter COD adalah 100 mg/L. Dari kondisi



di atas hasil pengukuran parameter COD sampel air inlet IPAL Komunal Srikandi Mandiri Purwomartani, Kalasan, Sorogenen, Sleman telah melebihi standar baku mutu yang sudah ditentukan. 2. TSS Total Suspended Solid (TSS) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air berupa komponen biotik (fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi,dll), ataupun komponen abiotik (detritus dan partikel-partikel anorganik). Pengambilan sampel air inlet dari Ipal komunal srikandi mandiri Purwo Martani, Kalasan, Sorogenen, Sleman didapatkan hasil TSS 620 mg/L. Perhitungan hasil didapat setelah kertas saring melalui proses penyaringan sampel air inlet yang telah diencerkan dengan aquades sebanyak 49,9 ml dan 0,1 ml sampel air. Untuk berat awal kertas saring sebesar 0,3854 dan berat akhir kertas saring 0,3916 gr. Sedangkan untuk baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah disebutkan bahwa kadar maksimum baku mutu parameter TSS adalah 30 mg/L. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar TSS air inlet dari Ipal komunal srikandi mandiri Purwo Martani, Kalasan, Sorogenen, Sleman telah melebihi baku mutu TSS yang sudah ditentukan.



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah disebutkan bahwa kadar maksimum baku mutu parameter COD adalah 100 mg/L. Dan Hasil pengambilan sampel air inlet dari IPAL Komunal Srikandi Mandiri Purwo Martani, Kalasan, Sorogenen, Sleman dilakukan uji parameter COD (Chemical Oxygen Demand) dan didapatkan hasil sebesar 220 mg/L yang artinya melebihi baku mutu yang ada. Sedangkan untuk baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah disebutkan bahwa kadar maksimum baku mutu parameter TSS adalah 30 mg/L. Dan hasil pengambilan sampel air inlet dari IPAL Komunal Srikandi Mandiri Purwo Martani, Kalasan, Sorogenen, Sleman didapatkan hasil TSS 620 mg/L yang artinya melebihi baku mutu yang ada. B. Saran Perlu adanya penelitian dan pengamatan lebih lanjut terhadap besarnya angka baku mutu yang sudah di uji.



LAMPIRAN