Laporan Praktikum Seismologi Episenter, Hiposenter Dan Magnitudo Lokal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SEISMOLOGI EPISENTER, HIPOSENTER DAN MAGNITUDO LOKAL Oleh: RURRY ELSA LORENZA (12314016) ROSLIANI WIDIA PAMUNGKAS (12314028) HARITSARI DEWI (12314030)



ASISTEN : FADHLI RAMADHANA ATARITA (12313028) ZAKARIA SOFYAN LAKSAMANA



(12313070)



LABORATORIUM SEISMOLOGI, PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA, INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016



EPISENTER, HIPOSENTER, DAN MAGNITUDO LOKAL RURRY ELSA LORENZA N. (12314016) ROSLIANI WIDIA PAMUNGKAS (12314028) HARITSARI DEWI (12314030) ABSTRAK Hiposenter atau focus adalah titik di dalam bumi tempat bermulanya gempa bumi. Episenter adalah proyeksi hiposenter pada permukaan bumi. Dalam praktikum ini, episenter dan hiposenter ditentukan dengan metode lingkaran dan metode inversi. Metode lingkaran menggunakan selisih waktu tiba gelombang P dan S yang terekam pada stasiun gempa. Perpotongan garis bagi ketiga lingkaran adalah episenter. Metode inversi gradient atau metode pemodelan ke depan (forward modeling) menggunakan data waktu tempuh gelombang dengan menentukan data observasi dan parameter terlebih dahulu yang kemudian diiterasi terus menerus sampai mendekati nol. Magnitude lokal adalah ukuran logaritmik dari kekuatan gempa bumi atau ledakan yang berdasarkan pengukuran instrument yang dikembangkan oleh Richter. Magnitudo local dapat ditentukan dari amplitude maksimum sinyal yang tercatat di seismogram dan jarak episenter ke stasiun. Gempa mikroseismik



bermagnitudo kurang dari sama dengan 3 SR Kata kunci: hiposenter, episenter, inversi, lingkaran, magnitude local.



ABSTRACT The hypocenter or focus is the actual point where earthquakes begin. The epicenter is the point on the earth’s surface that is directly above the hypocenter. Epicenter and hypocenter can be determined by triangulation method and inversion method. Triangulation method used the difference between the arrival times of the first P and the first S arrivals to calculate a distance to the epicenter. The distances from each station are then plotted on a map as circles and when 3 or more circles are plotted they should intersect at a point or at least in a small area around the epicenter. Inversion method or forward modeling determine the epicenter and hypocenter by using travel time with some parameters and observed data which is then iterated until the value is around zero. Local magnitude is a logarithmic scale of an earthquake developed by Richter and based on the instrument. Local Magnitude can be obtained from the maximum amplitude of a signal recorded on seismogram and the distance between epicenter and station. The magnitude of microseismic earthquakes are less than 3 Richter Scale. Key words: hipocenter, epicenter, inversion, triangulation, local magnitude.



PENDAHULUAN



Gempabumi merupakan suatu fenomena alam sebagai manifestasi perilaku bumi yang bersifat dinamis yang mengubah kenampakan permukaan bumi seperti sekarang ini. Gempabumi adalah peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba oleh kulit bumi yang patah untuk kembali ke keadaan semula akibat adanya gaya tegangan dan regangan yang sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan kulit bumi. Energi yang release itu disebarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik dan dapat disebabkan oleh pergerakan lempeng, aktivitas vulkanik, ledakan nuklir, atau yang lainnya. Seismologi merupakan suatu pembelajaran yang efektif untuk mengetahui lebih dalam mengenai pembangkit, penjalaran dan perekaman gelombang elastik didalam bumi. Salah satu pembangkit gelombang yang dapat bersifat merusak adalah gempa bumi, oleh sebab itu diperlukan kajian mendalam mengenai segala hal yang berkaitan dengan gempabumi. Lokasi gempa bumi dapat mengidentifikasi adanya struktur bawah pemukaan. Di samping itu, penentuan loaksi kejadian gempa dengan picking arrival time (penentuan waktu tiba) gelombang gempa secara manual atau otomatis dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas tektonik di bawah permukaan bumi. Laporan praktikum ini akan membahas mengenai bagaimana menentukan episenter dan hiposenter gempabumi dengan metode dasar yakni metode lingkaran dan metode inversi gradien serta menentukan nilai magnitudo dari suatu gempabumi



LATAR BELAKANG



Salah satu motivasi dalam studi gempabumi adalah ingin mengetahui kerusakan yang diakibatkan oleh gempagempa besar yang banyak menimbulkan korban jiwa dan melumpuhkan perekonomian. Resiko gempa sendiri terhadap kehidupan manusia dapat dikurangi dengan usaha-usaha mempelajari parameter fisisnya. Jika gempabumi berada di dasar lautan maka dapat menyebabkan timbulnya gelombang tsunami yang menghantam ke daratan. Karena itu ketika terjadi gempabumi, perlu ditentukan parameter-parameter dari gempa, yaitu : waktu tiba gelombang (origin time), episenter dan hiposenter gempa, kedalaman gempa, kekuatan gempa (magnitudo) dan intensitasnya. Metode mikroseismik atau microearthquake (yang kemudian populer dengan nama gempa mikro) adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya gempagempa kecil (