Laporan Praktikum SIG Georeferencing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 1 “GEOREFERENCING”



Disusun oleh:



Billa Shintia Syafitri 23117022



TEKNIK GEOMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2019/2020



Daftar Isi BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3 1.1



Latar Belakang ........................................................................................................................ 3



1.2



Tujuan Praktikum.................................................................................................................... 4



BAB II..................................................................................................................................................... 5 TEORI DASAR ...................................................................................................................................... 5 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis ........................................................................................ 5 2.2 Pengertian ArcGIS ........................................................................................................................ 5 2.3 Pengertian Georeferencing............................................................................................................ 6 BAB III ................................................................................................................................................... 8 METODOLOGI ...................................................................................................................................... 8 3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 8 3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................................................. 8 3.3



Langkah Kerja ......................................................................................................................... 8



BAB IV ................................................................................................................................................. 17 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................. 17 4.1 Hasil ............................................................................................................................................ 17 4.2 Pembahasan................................................................................................................................. 17 BAB V .................................................................................................................................................. 19 PENUTUP ............................................................................................................................................ 19 3.1. KESIMPULAN .......................................................................................................................... 19 3.2. SARAN ...................................................................................................................................... 20 Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 21



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perencanaan Wilayah dan Kota tidak bisa terlepas dari masalah pencitraan peta. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya disebut dengan SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Aplikasi SIG dapat digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam. Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian system ini terjadi dikalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. BAKOSURTANAL menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personel yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang berefernsi geografi. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. Selain itu bidang yang dipelajari oleh seorang planner erat berkaitan dengan persoalan keruangan. Planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerengan, peta ketinggian, dll. Untuk



memudahkan dalam pengidentifikasian maka planner ditunjang dengan penggunaan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta dengan apa yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner ialah membuat sebuah peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta) menggunakan software ini. Seorang planner memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar dan software Arcgis hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset. Menurut Sugandi (2009) SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu. Informasi berbasis geografi dapat menjelaskan berbagai hal, mulai dari batas wilayah antar negara sampai desa, memberikan informasi sebaran infrastruktur, ketinggian dataran, kelerengan, curah hujan, informasi wilayah budidaya dan non budidaya dan lain-lain. SIG mampu menyediakan referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Maka dalam laporan saya akan menampilkan dan menyajikan bagaimana peran SIG dalam pembuatan peta pada tahap Georeferencing pada wilayah Institut Teknologi Sumatera.



1.2 Tujuan Praktikum Adapun maksud dan tujuan praktikum mata kuliah Studio Lab GIS ini adalah : 1. Mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran SIG yang berupa teori, kedalam praktik dasar ArcGIS untuk perencanaan 2. Mampu memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada ArcGIS 3. Melatih mahasiswa dalam menggunakan fungsi software ArcGIS supaya mengetahui teknik georeferencing.



BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Sistem InformasiGeografis atau SIG atau yang lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang mulai sangat pesat pada era 1990-an dan saat ini semakin berkembang. Secara umum pengertian SIG ” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.



2.2 Pengertian ArcGIS ArcGIS adalah software milik ESRI yang berfungsi sebagai Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan dan penyediaan informasi geografis. ArcGIS pada umumnya digunakan untuk membuat dan mengolah peta, mengetur data geografis, menganalisis informasi peta, dan mengatur informasi geografis dalam sebuah database. Sistem ini menyediakan infrastruktur dan tools untuk pembuatan peta dan berbagai informasi geografis melalui organisasi, antar komunitas dan Web.ArcGIS untuk Windows meliputi beberapa desktop software, diantaranya; ArcReader, yang menyediakan fasilitas untuk melakukan query atau hanya view pada peta. ArcGIS untuk Desktop resminya terdiri atas tiga level fungsional, yaitu; ArcGIS untuk Desktop Basic ( dahulu disebut ArcView) yang memungkinkan untuk melihat dan menampilkan data spasial, membuat peta berlayer, dan melaukuan analysis spasial dasar.



ArcGIS untuk Desktop Standar (dahulu disebut ArcEditor), merupakan software penunjang bagi ArcView, yang memiliki tools yang lebih canggih untuk pengolahan data shapefiles dan geodatabase. ArcGIS untuk Desktop Advance (dahulu disebut ArcInfo), memiliki tools yang dapat memanipulasi/mengolah data, proses editing dan analisis. Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10. Dalam kaitannya dengan ArcGIS ini, secara umum ada dua versi yaitu ArcGIS Desktop (untuk komputer biasa/PC/Laptop based) dan ArcGIS Server yaitu untuk GIS berbasis web dan "ditanamkan" pada komputer/software Server. Dalam keseharian yang disebut ArcGIS sebetulnya adalah ArcGIS Desktop, berhubung mungkin ArcGIS Server belum banyak yang memakainya.



2.3 Pengertian Georeferencing Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan system koordinat kedalam system koordinat dan proyeksi tertentu. Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan ArcMap) pada data raster adalah sebagai berikut: Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan proyeksi tertentu. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek kegeoreference sudah dianggap benar.



Untuk sesuatu georeferensi berarti untuk mendefinisikan keberadaannya di ruang fisik, Artinya, mendirikan perusahaan lokasi dalam hal proyeksi peta atau sistem koordinat. Istilah ini digunakan baik ketika menetapkan hubungan antara raster atau vektor gambar dan koordinat tetapi juga ketika menentukan lokasi spasial fitur geografis lainnya. Contohnya termasuk menetapkan posisi yang benar dari sebuah foto udara dalam peta atau menemukan koordinat geografis suatu nama tempat atau jalan alamat. Prosedur ini demikian penting untuk pemodelan data di bidang sistem informasi geografis (SIG) dan lainnya kartografis metode. Ketika data dari sumber yang berbeda perlu dikombinasikan dan kemudian digunakan dalam aplikasi GIS, menjadi penting untuk memiliki sistem referensi umum. Hal ini disebabkan oleh berbagai Georeferencing menggunakan teknik. Tugas Georeferencing Sebagian besar dilakukan baik karena pengguna ingin menghasilkan peta baru atau karena mereka ingin menghubungkan dua atau lebih yang berbeda dataset bersama berdasarkan fakta bahwa mereka berhubungan dengan lokasi geografis yang sama.



BAB III METODOLOGI



3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Jumat Tanggal : 20 September 2019 Waktu : 15.30 s/d 17.45 WIB Tempat : Lab Prodi Geomatika



3.2 Alat dan Bahan A. Alat. 1.



Laptop,



2.



ArcGIS 10.3 termasuk didalamnya adalah ArcCatalog dan ArcMap,



3.



Flashdisk.



B. Bahan 1. Modul Praktikum SIG.



3.3 Langkah Kerja 1. Buka aplikasi google earth dan pilih lokasi yang ingin di plot



2. Plot 4 titik di setiap sisi lokasi tersebut dan simpan koordinat utara dan selatan di ms.excel



3. pilih opsi peta dan hilangkan tanda centang yang ada pada elemen tersebut.



4. Pilih Resolusi HD Tertinggi



5. Simpan gambar pada gooogle earth



6. Buka aplikasi ArcGIS



7. Klik



8.



windows



pada



Toolbar,



pilih



Catalog



Kemudian cari file gambar yang sudah di plot dari google earth sebelumnya, dan drag ke lembar kerja.



9.



Klik customize pada toolbar, buka ArcMap Options, pilih Georeferencing



10. Kemudian pilih add control points



11. Zoom Salah satu titik



12. Lakukakn add control point pada salah satu titik



13. Masukan Kooerdinat X dan Y



14. Ganti koordinat X dan Y yang ada dengan koordinat X dan Y yang telah di dapat dari google earth



15. Lakukan hal tersebut ke 4 titik sampai ketelitian mencapai maksimal 0,5, dan akan di dapatkan hasil seperti di bawah ini.



16. Setelah selesai simpan file tersebut dengan benar.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil



4.2 Pembahasan Pada praktikum Georeferencing ini, saya belajar memberi koordinat pada data raster yang berasal dari citra satelit dengan memanfaatkan data raster gambar peta yang sudah diberikan koordinat sebelumnya dan cara-caranya yaitu pada langkah pertama klik star-all programArcGIS-ArcMap 10.3. Untuk mendapatkan gambar,klik kanan pada layer kemudian klik pada tulisan Add data maka lalu cari gambar kemudian klik Add maka gambar yang kita inginkan akan muncul. Setelah Tampilan peta muncul pada Arc Map .Klik Menu Cuztomize Submenu Toolbar kemudian Centang pilihan, Georeferencing ,Layout ,3D analyst, dan draw. Klik Icon Zoom In (+) untuk memperbesar Tampilan Peta,agar mempermudah kita dalam menginput data.Data yang kita input ada di 4 titik yaitu sudut kanan atas,kiri atas,kanan bawah dan kiri bawah.Kemudian masukan titik kordinat di empat pertemuan titik X dan Y.Kemudian Input data di Microsoft excel sesuai dengan titik koordinatnya dengan Rumus Sum(A1+(B1/60)+(C1+3600) , Klik Icon Add Control Points untuk menambah Point Control Pada Peta. Kemudian Arahkan Pointer tepat di antara titik koordinat Sumbu X dan Y sudut kiri atas ,kemudian Klik kiri satu kali lalu klik kanan dan pilih Input X dan Y. Kemudian masukan hasil yang telah di olah di Microsoft excel.Kemudian Tampilan peta akan muncul setelah proses Georeferencing, apabila peta tidak miring maka peta yang muncul pada proses georeferencing kita simpan dengan Cara klik kanan pada peta hasil georeferencing klik data kemudian klik export data. Kemudian Pilih Icon Untuk membuat Folder baru.Disarankan



setiap melalukan kegitan baru terkait Proses data agar menyimpan hasil olahan dalam Folder baru untuk menghindari Overlapping data.Kemudian Buat Folder sesuai dengan nama yang kita inginkan, kemudian Klik Add.Pilih Format TIFT kemudian Klik Save,untuk menyimpan File dan Proses Georeferencing telah berhasil.



Banyak pula kendala yang saya alami pada praktikum ini, terutama pada saat melakukan add Control Point pada ke empat titik tersebut, karena kurangnya ketelitian hasil yang didapat pun belum sepenuhnya akurat atau RMS pada koordinat X masih diatas 0, dan RMS pada koordinat Y berhasil mendapat RMS 0, perbedaan ini dapat terjadi dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu tingkat ketelitian titik kontrol lapangan dan tingkat kontrol ketelitian pada citra, salah satunya adalah pada saat melakukaan add control karena saya tidak menggunkan mouse jadi lebih besar kemungkinan untuk titik horizontal (X) bergeser sehingga tidak tepat pada titik pusat, dan kemungkinan ketelitian pada tingkat kontrol citra yang digunakan belum sepenuhnya akurat. Faktor ketelitian sangat berpengaruh besar untuk mendapatkan hasil yang maksimal pula. Model Transformasi yang digunakan juga sangat lah berpengaruh pada saat add control point pada titik tersebut kenyataanya titik pusat tidak pas pada area tengah tetapi melenceng sedikit ke area huruf pada penanda letak.



BAB V PENUTUP 3.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum “Georeferencing” adalah: 1. Georeferencing merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu system koordianat yang tersedia.Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit , biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan. 2. Langkah-langkah dalam georeferencing yaitu : 1. Menampilkan image Buka Software ArcGIS lalu pilih Add Data, Cari folder lokasi dimana terdapat file yang sudah di siapkan, kemudian pilih kemudian pilih gambar tersebut. Jpg atau Bmp tapi image yang kita tampilkan ini belum memiliki sistem koordinat (Unknown Units) 2. Membuat dan memberikan koordinat pada titik ikat Untuk memberikan titik kordinat pertama zoom in peta bagian kiri atas lalu pilih icon Add Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai pada garis perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah. Setelah tanda + diletakan pada daerah perpotongan lalu klik kanan lalu pilih Input X dan Y. Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal sedangkan informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat menit dan detik sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka desimal. Untuk lebih mempermudah buka Excel. Buatlah kolom tersendiri untuk Derajat, menit dan detik, lalu buat kolom untuk hasil Derajat dengan angka desimal. Pada kolom derajat isikan dengan rumus = Derajat + (menit/60) + (detik/3600). buatlah untuk konversi bujur dan lintang. setelah dibuat rumus tersebut masukan angka referensi yang terdapat pada peta (perpotongan bujur dan lintang yang dijadikan titik kontrol). Setelah diketahui nilai X dan Y dalam bentuk desimal maka isikan nilai tersebut pada bagian kiri atas peta , kanan atas peta, kanan bawah peta, dan kiri bawah peta setelah dimasukkan semua maka akan muncul peta yang telah di olah, tapi jika ada kesalahan dalam perhitungan nilai X dan Y maka peta tersebut akan miring atau terbalik. 3. Menyimpan peta yang telah di olah Arahkan kursor pada peta batas administrasi. Bmp → Data → Export data, muncul kotak dialog baru Simpan peta pada lokasi yang di inginkan, dengan cara pilih folder location,



muncul kotak dialog baru lalu klik Add. Pilih format TIFF, Ganti nama peta sesuai yang kita inginkan, kemudian klik save.



3.2. Saran Saran pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktikkan sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum serta alat dan bahan yang di perlukan seperti infokus jika duduk yang agak jauh kurang mengerti dan kurang jelas.



Daftar Pustaka 1. https://www.academia.edu/8759383/GEOREFERENCING_pada_ARCGIS_10.0 ( PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFILAPORAN PRAKTIKUM 3 GEOREFERENCING OLEH ORIZA STEVA ANDRA) 2.https://www.academia.edu/34109667/Laporan_Praktikum_ArcGIS_GEOREFERENCING_DIGITASI_E DITING_DAN_LAYOUT (Laporan Praktikum ArcGIS GEOREFERENCING, DIGITASI, EDITING, DAN LAYOUTPETA ADMINISTRASI KOTA JAYAPURA)