8 0 109 KB
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II “SINTESA IODOFORM”
Nama
: Izki Efliani
NIM
: F1F118002
Gol/Kel
: II / I
Dosen Pengampu: 1. Dr.rer.nat. Muhaimin, S.Pd., M.Si. 2. Havizur Rahman, S.Farm., M.Farm., Apt. 3. Mia Prajuwita, S.Farm., M.Si., Apt.
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
2020 PERCOBAAN KE-V SINTESA IODOFORM I Tujuan 1. Mahasiswa daapat mensintesis iodoform 2. Mahasiswa
dapat
memahami
dan
menuliskan
reaksi
pembentukan
iodoform. II Landasan Teori Iodoform ialah suatu senyawa yang di bentuk dari reaaksi antara iodin dengan etanol ataupun aseton dan asetaldehida dalam suasana basa. Iodoform merupakan senyawa yang tergolong kelompok haloform , kloroform dan bromoform dimana Haloform dapat terbentuk apabila halogen direaksikan dengan menggunakan senyawa metil keton sehingga halogenasi dari α dapat digunakan sebagai dasar uji iodoform untuk senyawa-senyawa metil keton. Setelah
terjadi
reaksi
maka
senyawa
akan
membentuk
rekristalisasi.
rekristalisasi adalah proses pemurnian zat padat dimana dalam keadaan panas ia larut dalam suatu pelarut tertentu saat dalam keadaan dingin dan suhu kamar maka akan terjadi pengkristalan senyawa. Iodoform memiliki rumus CHI3, bewarna kuning pucat,berbentuk kristal, mudah menguap, memiliki bau menembus dan analog dengan kloroform, memiliki rasa yang manis serta berfungsi sebagai antiseptik dan anti bakteri (Fessenden dan Fessenden, 1994). Iodoform sangat sukar larut didalam air dan sedikit larut didalam alkohol. Senyawa iodoform di dekomposisi oleh suatu cahaya, alkalis, tannin dan merkuri klorida lemah. Senyawwa ini juga inkompatibel dengan merkuri oksida. Jika suatu senyawa iodida ini direaksikan dengan menggunakan larutan perak nitrat maka akan terjadi pembentukan endapan kuning pucat yang tidak larut didalam asam nitrit encer dan larutan ammonia. Untuk membedakannya dari perak klorida dan perak bromida adalah tidak terbentuk komples perak diamin yang larut dengan ammonia pada perak iodida. Apabila senyawa iodida direaksikan dengan asam encer dan kalium bikromat maka akan terjadi iod yang larut dalam kloroform dengan warna violet kemerahan. Iodin memiliki sifat alkali, jika ditambahkan Iodin akan membentuk natrium hipoklorit atau senyawa lain pada natrium hidroksida dimana tidak bisa bereaksi dengan arsenit (Suslistiyani dan Hesti, 2013). Menurut sunardi (2006), iodine memiliki beberapa kegunaan spesifik, yaitu:
1. Natrium iodine yang digunakan dalam garam dapur dapat berfungsi untuk mencegah penyakit gondok. 2. Iodoform digunakan sebagai densinfektan 3. Digunakan dalam industri tapioka 4. Larutan iodine dalam alkohol digunakan sebagai obat luka 5. Radioisotope iodine digunakan dalam bidang kedokteran dan penelitian 6. Beberapa jenis senyawa iodine digunakan sebagai katalisator Beberapa reagen seperti Hidrogen iodida mengkovensi iodoform untuk diiodomethane. Juga konversi dari karbon dioksida, iodoform akan bereaksi dengan air perak nitrat untuk menghasilkan karbon monoksida yang dioksidasi dengan campuran asam sulfat dan pentaoksida yodium. Apabila digunakan untuk suatu unsur perak bubuk, iodoform akan
berkurang dan akan
menghasilkan asetilina. Setelah dilakukannya pemanasan iodoform ini akan terurai menghasilkan yodium diatomik gas hidrogen dan karbon. Rekristalisasi pada pemurnian zat hingga ia terbentuk harus melalui beberapa proses diantaranyadengan melarutkan zat yang belum murni dalam suatu pelarut yang cocok atau dekaat titik didihnya, larutan kemudian disaring dari partikelpartikel atau kotoran serta bahan lain yang tidak larut, selanjutnya larutan panas didiamkan hingga menjadi dingin dan terbentuk kristal kemudian lakukan pemisahan kristal dari larutan induk dan keringkan (subhan, 2014). Menurut Gunawan et al (2016), Sifat- sifat dari Iodoform adalah sebagai berikut: 1. Kondensasi lipadine ethiodide dari alkil akan menghasilkan cis (1etilguinaloline- 4trimetilnaiomine). 2. Iodoform dan kalium padat membentuk Cl4. 3. Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NaOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida. 4. Iodoform dapat dihidrogenasi ditomenasi. 5. Iodoform dapat dihidrolis dengan kuat. 6. Iodoform bila direaksikan dengan Na2AsO4 akan membentuk metilen iodine. 7. Iodoform bila direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan warna merahungu pada lapisan piridin setelah dipanaskan sebentar. 8. Jika iodoform dipanaskan dalam satu tabung kering akan timbul uap bewarna violrt dari iodium. 9. Tes dengan larutan AgNO3 tidak memberikan endapan kuning perak. 10. Tidak beraaksi dengan HgO.
Dalam sintesa iodoform senyawa yang mengandung gugus CH3CO ataupun senyawa lain yang dapat menghasilkan gugus tersebut saat senyawa tersebut mengalami suatu proses oksidasi dalam suatu kondisi. Misal seperti asetanilida CH3CO dari senyawa etanol yaitu CH 3CH2OH yang direaksikan dengan suatu natrium hipoklorit maka akan terjadi reaksi pembentukan iodoform sebagai berikut:
Pada reaksi ini hipoklorit dan natrium hipobromit bereaksi dengan cara yang sama
pada
masing-masingnya
sehingga
menghasilkan
kloroform
dan
bromoform ,reaksi ini akhirnya dinamakan sebagai suatu reaksihaloform. Dalam percobaan ini iodoform disintesa dari aseton yang memiliki sifat yang dapay ditentukan dimana senyawa-senyawa yang mengandung gugus keton ataupun yang dapat teroksidasi akan membentuk suatu gugus metil keton yang akan bereaksi dengan iodine membentuk senyawa iodoform yang dikatalisis oleh senyawa NaOH, setelah terjadi pembentukan reaksi maka terjadilah pengkristalan
yang
akan
melibatkan
suatu
proses
pemurnian
senyawa
(Bresnick dan Stephen, 2004). Kristalisasi merupakan suatu proses pembentukan dari bahan padat dan pengendapan suatu senyawa campuran ,kristalisasi juga merupakan suatu teknik pemisahan yang dilakukan dengan cara memisahkan bahan padat dengan cairan dimana akan terjadi perpindahan massa suatu zat terlarut atau solute dari cairan berupa larutan ke bentuk fasa kristal padat. Karakter ini ditentukan berdasarkaan suaatu termodinamika dan juga faktor kinetik yang biasanya dapat membuat proses menjadi lebih bervariasi dan akan susah untuk dilakukan mengontrolan , hal yang harus diperhatikan adalah faktor yang bisa menyebabkan terjadinya ketidakmurnian dari senyawa, dan jumlah kristal yang dihasilkan dari proses tersebut. Pada situasi titik tertentu molekul dapat berubah dari posisi seharusnya sehingga struktur dari senyawa yang dihasilkan akan mengalami kerusakan. Berdasarkan buku termodinamika dalam suatu bahan yang mengalami pelelehan akan mengalami kenaikan nilai entropi
melalui suatu sistem dimana tingkat dari pada entropi ini juga dapat berkurang seiring dengan terjadinya kenaikan tingkat kelarutan dari molekul-molekul dalam ruang sistem kompresi yang jauh lebih tinggi (Gunawan et al., 2016).
III Prosedur Kerja 3.1 Alat dan bahan a. Alat - Timbangan analitik - Gelas ukur 100 mL - Gelas ukur 5 mL - Kertas saring - Corong Buchner - Oven - Melting point apparatus - Labu alas Bulat - Erlenmeyer 250 mL - Erlenmeyer 100 mL
b. Bahan No 1.
2.
3.
4.
5.
Nama Bahan KI
Aquadest
NaOCl 5%
Aseton
Etanol
-
Sifat fisik Berbentuk padat
-
Sifat Kimia Larut dalam air
-
Bahaya Iritasi mata
-
Penanggulangan Dicuci dengan air
-
PH 7-9
-
Inkompatibel terhadap
-
Iritasi kulit
-
Lepaskan pakaian pada
-
Tidak bewarna /Putih
-
Tidak berbau
cuci bagian kulit dengan
-
Massa jenis 3,13
air
-
Titik didih 2426 F Cairan
-
Tidak bewarna
-
Tidak berasa Cairan
-
Berbau seperti klorin
-
Tidak bewarna sampai
garam alkaloid
-
Rumus molekul H2O
daerah yang terkena dan
-
Tidak
-
berbahaya -
Inkompatibel terhadap
-
Iritasi mata
pemanasan
-
Iritasi kulit
Bersifat korosif
Tidak perlu penanggulangan
-
Dicuci dengan menggunakan air
-
Lepaskan pakaian pada
kuning kehijauan
daerah yang terkena dan
-
PH netral
cuci bagian kulit dengan
-
Mudah larut dalam air
air
-
dingin Cairan
-
Rumus molekul C3H6O
-
Iritasi mata
-
Berbau seperti buar
-
Berat molekul 58,08
-
Iritasi kulit
-
Rasa manis
-
Bewarna bening Berbau seperti urin atau whiskey
g/mol -
-
Dicuci dengan menggunakan air
-
Basuh kulit dengan air.
Larut dalam air, metanol
-
Iritasi mata
-
Dicuci dengan air
dan aseton
-
Iritasi kulit
-
Lepaskan pakaian pada
6.
7.
I2
NaOH
-
Tidsk bewarna
-
Berat molekul 46, 07
daerah yang terkena dan
-
Titik didih 78,5 oC
g/mol
cuci bagian kulit dengan
-
Titik leleh -114,5 C Padat
-
Tak berbau
-
Titik didih 184,4 C
-
Larut dalam air, metanol
-
Titik leleh 113,7 C Padatan
-
dan dietil eter. Larut dalam air atau air
-
Iritasi mata
-
Bewarna putih
dingin
-
Iritasi kulit
-
Titik didih 1388 C
-
Titik leleh 323 oC
o
o
-
o
o
-
Berat molekul 253,81
-
Iritasi mata
g/mol
-
Iritasi kulit
Berat molekul 40 g/mol
-
air Dicuci dengan menggunakan air
-
Basuh kulit dengan air.
-
Dicuci dengan menggunakan air
-
Lepaskan pakaian pada daerah yang terkena dan cuci bagian kulit dengan
8.
AgNO3
-
Padat
-
-
Putih/ tidak bewarna
-
Titik didih 440 C
-
Titik leleh 212 oC
o
-
Berat molekul 169,87
-
Iritasi mata
g/mol
-
Iritasi kulit
Larut dalam air dan dietil eter.
-
air Dicuci dengan menggunakan air
-
Lepaskan pakaian pada daerah yang terkena dan cuci bagian kulit dengan air
3.2 Skema kerja a. Cara 1 6 gr KI : 100 mL aquadest: 2 mL aseton Ditambahkan tetes demi tetes larutan 3 % kaporit sambil di gojok sampai tidak terbentuk endapan Disaring campuran
Filtrat
kristal Dicuci kristal dengan aquadest Direkristalisasi dengan etanol
Dihitung rendemen titik lebur dengan melting point apparatus Dicek bentuk terbentuk
kristalnya
Dites dengan perak nitrat Hasil
yang
b. Cara 2 2,5 gr KI : 2,5 gr Aseton Dimasukkan kedalam erlenmeyer Ditambahkan NaOH 5N tetes demi tetes hingga terbentuk kristal Diencerkan dengan air Disaring kristal dengan bucher kristal
Filtrat
Dicuci kristal dengan aquadest Direkristalisasi dengan alkohol Dihitung rendemen Diuji titik lebur dengan melting pont apparatus Diamati bentuk dihasilkan Diuji kemurnian perak nitrat Hasil
kristal dengan
yang reagen
corong
IV Hasil dan Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai sintesa iodoform , sebagaimana telah diketahui iodoform ini adalah suatu senyawa yang dibentuk dari suatu reksi antara senyawa Iodine denganetanol ataupun aseton dan bisa juga asetaldehid dalam suasana basa dengan reaksinya sebagai berikut: O R
O CH3
+ 3I2 + 4NaOH
R
O -Na+
+ 3H2O + CHI2
Untuk pembahasan pada praktikum ini diambil dari sebuah video mengenai sintesa dari pada iodoform dimana pada video tersebut telah dijelaskan bahwa iodoform adalah suatu senyawa yang berasal dari suatu tanaman yaitu pohon Gudien yang disiapkan dengan menggunakan suatu dimetil Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesa berdasarkan reaksi halogenasi dengan bahan dasar iodium yang direaksikan dengan aseton dan menggunakan natrium hidroksida. Dalam percobaan ini pertama-tama iodium direaksikan dengan aseton untuk menetralisir iodium yang bersifat higroskopik yang selanjutnya direaksikan dengan NAOH untuk membentuk iodoform yang di harapkan ,Iodine merupakan unsur halogen yang reaktif, dan berbentuk padat berwarna biru hitam pada suhu kamar, serta dalam bentuk murninya iodine mrupakan senyawa yang bersifat racun. Seperti sifat halogen lainnya , iodine mudah beraksi dengan unsur – unsur lain, dapat larut dalam air. Selain itu, iodine juga larut dengan cepat dalam larutan natrium iodide Di alam, iodine terdapat dalam bentuk senyawa – senyawa yang banyak tersebar di dalam air laut, tanah dan batuan. Selain itu iodine juga terdapat dalam jaringan tubuh organisme laut (misalnya dalam ganggang laut) dan dalam garam Chilli yang
mengandung
0,2
5
natrium
iodat
(NaIO3)(subhan
,2013).
Jika iodine ditambahkan pada larutan bersifat alkali contohnya natrium hidroksida, maka akan terbentuk natrium hipoklorit, NaIO, atau senyawa lain yang serupa, dimana iodine tidak bereaksi dengan arsenit. Oleh karena itu kelebihan natrium hidroksida harus dinetralkan Iodoform merupakan senyawa densinfektak yang bisa digunakan sebagai anti septik dimana ia dapat membunuh
kuman
serta
dapat
menyelamatkan
ribuan
luka
Akibat
goresan.adapun komponen dari iodoform adalah kuning kristalin, olicah I3CH mempunyai penetrasi dalam kimia baunya seperti rumah sakit biasanya dipakai untuk pembuatan antiseptik.
Adapun Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan adalah KI, Metylated spirit, washing soda,air, beaker, Bta pengadre dan spiritus Tahap dalam pembuatannya adalah dengan memasukkan 20 gr washing soda dan larutkan dalam 30 Cc air dalam sebuah beaker kemudian
di ad kan
dan
tambahkan 3 gram bubuk KI kemudian di aduk dalam beaker di panaskan dengan spiritus dan jangan sampai terlalu mendidih sambil diaduk lalu akan terbentuk suatu padatan Yang memisah , biarkan hingga mengering kemudian baru disaring dengan menggunakan kertas saring . Iodoform bisa bersintesis dalam reaksi reaksi iodin dihidroksisolutium dengan Melted spirit Yang dikatakan sebagai penguraian
menggunakan pembentukan etanol dalam
tambahan etanol tersebut ada lagi reaksi yang terlibat selanjutnya yaitu NaOH Dan Iodin akan beroksoda pertama dalam suatu reaksi aseton seanjutnya akan tersisa NaOH sebagai pembentuknya . Dari cara pembuatan diatas dikatakan bahwa
pada tahap pembuatan
digunakan washing soda washing soda adalah nama umum untuk Sodium Carbonate (Na2CO3). Washing soda tidak dapat dikonsumsi seperti halnya baking soda, tidak boleh dihirup dan dapat merusak mata. Sarung tangan harus dipakai saat menggunakan soda ini. Baking soda adalah nama yang biasa digunakan untuk Sodium Bicarbonate (NaHCO3). Soda kue adalah basa ringan yang biasa digunakan sebagai bahan ragi untuk mengembangkan kue. Ini dapat dimakan dan cukup ringan untuk digunakan sebagai pasta gigi atau diambil sebagai antasida. Soda kue dapat dimakan tetapi tidak boleh dihirup dan juga dapat mengiritasi mata. Washing soda kemudian dilarutkan didalam air Sebagai pelarutnya selanjutnya penambahan KI dimana .Kalium iodida bersifat ionik, K+I−. Senyawa ini mengkristal dalam struktur natrium klorida. Ia diproduksi secara industri dengan mereaksikan KOH dengan iodin.[8]Senyawa ini merupakan suatu garam putih, yang merupakan senyawa iodida yang paling signifikan secara komersial, dengan sekitar 37,000 ton yang diproduksi pada tahun 1985. Senyawa ini kurang mudah untuk menyerap air daripada natrium iodida, sehingga lebih mudah untuk bekerja dengannya.lalu senyawa ini dipanaskan dengan tujuan agar terjadi suatu pemisahan atau sebagai katalisator yang mempercepat reaksi. Terjadinya pemisahan dikarnakan gugus K yang sudah tidak berada pada I sehingga terbentuk endapan I yang merupakan suatu iodoform senyawa ini kemudian disaring dengan tujuan untuk memishkan antara filtrat dan pelarutnya barulah dikeringkan pada suhu ruangan ataupun oven .
Selain dengan cara tersebut ada lagi cara kedua yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan reaksi antara iodine dihidroksisolution yaitu Iodin lugol, dikenal juga sebagai iodium cair, larutan lugol, atau cukup lugol, adalah larutan yang merupakan gabungan dari senyawa kalium iodida dengan iodin dalam air.Ini adalah obat dan desinfektan yang digunakan untuk sejumlah penggunaan tertentu.Pengobatan pada mulut digunakan untuk mengobati tirotoksikosis sampai operasi dapat dilakukan, melindungi kelenjar tiroid dari iodium
radioaktif,
dan
untuk
mengobati
kekurangan
iodium.Iodine
ini
direaksikan dengan Menggunakan Melted spirit yang terjadi pembentukan etanol yang menyisakan NaOH Setelah dilakukan pembentukan dari senyawa ini kemudian dilakukan pengujian titik leleh dengan menggunakan alat yaitu melting point Apparatus adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur titik lebur/titik leleh dari suatu senyawa, biasanya dalam dunia kimia, suatu senyawa itu pasti memiliki titik lebur maupun titik leleh yang sudah di tetapkan oleh ilmuwan yang telah menelitinya ataupun oleh para ahli pakar kimiawan.alat ini biasanya di pakai untuk menentukan titik lebur/titik leleh dari suatu senyawa yang sebelumnya dilakukan rekristalisasi. pada alat tersebut, terdapat 3 lubang kecil pada sisi kanannya dan 1 lubang yang cukup besar pada sisi kanannya juga, namun letaknya di bawah 3 lubang kecil tersebut. pada 3 lubang kecil tersebut, salah satunya diisi dengan pipa kapiler yang berisi dengan senyawa yang ingin diketahui titik lebur/titik lelehnya. kemudian pada lubang yang cukup besar dimasukkkan alat pengukur suhu (termometer). dan pada sisi atas dari melting terdapat kaca pembesar yang berfokus pada pipa kapiler yang berisi senyawa yang ingin diketahui titik lebur/titik lelehnya. dan juga terdapat pemutar suhu pada sisi atas, pemutar suhu ini berkapasitas dari 0 derajat celcius/menit sampai 20 dejat celcius/menit.Prinsip dari pada melting Point Apparatus ada 3 tahap yaitu : 1. menyalakan melting point apparatus dengan memutar pemutar suhu hingga 20 derajat celcius/menit. 2.
kedua, ketika suhu pada termometer mencapai 60% dari titik lebur/titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan oleh ilmuwan, maka pemutar suhunya harus diturunkan hingga mencapai 10 derajat celcius/menit.
3. ketiga, jika pada termomoter suhunya sudah mencapai suhu titik lebur/titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan oleh ilmuwan ( misal : titik lebur/titik leleh asam benzoat murni adalah 122.4 derajat celcius "kemudian dikurangi 15 derajat celcius" berarti pada suhu
107.4 derajat celcius pada senyawa asam benzoat ). maka pada pemutar suhu harus diputar kekiri hingga 1 derajat celcius/menit. Iodoform sangat sukar larut dalam air dan sedikit larut dalam alcohol. Senyawa ini di dekomposisi oleh cahaya, alkalis, tannin, dan Merkuri klorida lemah. Senyawa ini juga incompatible dengan Merkuri oksida. Jika suatu senyawa iodida direaksikan dengan larutan perak nitrat, akan terjadi endapan kuning pucat, yang tidak larut dalam asam nitrat encer dan larutan amonia. Untuk membedakanya dari perak klorida dan perak bromida adalah bahwa perak iodida tidak membentuk kompleks perak diamin yang larut dengan amonia. Jika suatu senyawa iodida direaksikan dengan asam encer dan kalium bikromet, akan terjadi iod yang mudah larut dalam kloroform dengan warna violet kemerahan. Daam larutan asam, iodida dioksidasi menjadi iod yang larut dalam senyawa hidrogen karbon dan hidrogen karbon yang terhalogenasi dengan warna violet kemerahan Iod adalah pembunuh kuman, fungi dan virus yang terkuat dengan daya kerja cepat. Begitu pula spora-spora jamur dinaikkan, walaupun diperlukan waktu yang lebih lama: 2% dalam 2-3 jam. Sebagai efek sampingnya timbul warna coklat dan adakalanya radang kulit (dermatitis). Tingtur iod 2% dalam alkohol 50% tidak digunakan lagi karena bersifat merangsang Iodoform merupakan senyawa halo alkana yang penting. Iodoform yang terbentuk adalah berupa zat padat berwarna kuning mempunyai efek melumpuhkan syaraf pernapasan. Iodoform digunakan untuk identifikasi etanol dalam suatu bahan dan sebagai bahan antiseptik (Sunardi, 2006). Iod dan kompleks iod. Iod masih merupakan salah satu desinfektan yang terpenting, karena kerjanya cepat dan dapat dipercaya. Pada penanganannya senyawa iod juga lebih nyaman ndaripada senyawa halogen lain dan tidak begitu merangsang kulit Pada bidang farmasi, iodoform adalah salah satu zat berkhasiat terkenal, merupakan antiseptik yang sangat efektif untuk kulit. Maka sebagian tinktur iod digunakan sebelum injeksi. Efek samping warna coklat dan kadang terjadi dermatitis, hamper semua kuman pathogen termasuk fungi di usus dimatikan oleh iodiumIodoform adalah turunan trihalogen sederhana metana lainnya. Iodoform diperoleh dengan mensubtitusikan 3 atom hydrogen dari metana oleh 3 atom iodium.
Iodoform adalah Kristal kuning
padat dengan karakteristik bau yang tidak menyenangkan. Iodoform meleleh pada suhu 392 K ( 119oC) Reaksi alkana dengan halogen disebut halogenasi. Halogenasi pada dasarnya adalah reaksi substitusi (pergantian) karena atom halogen menggantikan posisi hidrogen dalam struktur. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dalam proses halogenasi, suatu reaksi berlangsung dalam
beberapa langkah yang disebut dengan reaksi - rantai radikal bebas ( Gunawan et al., 2016).
V Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Sintesa iodoform dilakukan dengan mereaksikan iodin dengan aseton dan asetal dehid dalam suasana basa sehingga terjadi reaksi halogenasi. 2. Penambahan NaOH kedalam larutan KI dan aseton mengakibatkan terjadinya reaksi antara aseton dan NaOH sehingga dilepaskannya 1 atom hidrogen dimana posisi atom hidrogennya digantikan oleh iodium sehingga disebut reaksi esterifikasi.
DAFTAR PUSTAKA (Fessenden dan Fessenden, 1994). (Suslistiyani dan Hesti, 2013). sunardi (2006 (subhan, 2014). Gunawan et al (2016), (Bresnick dan Stephen, 2004).