Laporan Praktikum Sistem Saraf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI RADIOLOGI “SISTEM SARAF” ARNI KUSUMA DEWI,dr.,M.Si



OLEH : NAMA : ISMI NUR FAUZIYAH NIM : 151910383025



D4 TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Landasan Teori 1.1.1. Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Dalam rangka mempelajari perubahan kapasitas fungsi tubuh manusia sebagai suatu sistem, termasuk mempelajari berbagai sistem organ serta pola komunikasi antar sistem organ tersebut. Sistem pengendali tubuh secara garis besar di lakukan oleh sistem saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf dan sistem endokrin mengendalikan beragam fungsi tubuh dengan proses dasar yang tidak jauh berbeda, yaitu memerlukan integrasi di otak dan dapat mempengaruhi proses organ lain. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh, sistem saraf memungkinkan mahluk hidup tangga dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf pada manusia di bagi menjadi tiga yaitu saraf otak, saraf sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang adalah saraf pusat. Pada saraf tepi, saraf menghubungkan antara saraf pusat dengan indera dan otot. Saraf otak ibarat chip dalam komputer. Sistem saraf sendiri merupakan cabang dari sistem koordinasi selain sistem hormon dan sistem otot. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sistem saraf dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifer).Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari saraf aferen dan saraf eferen. 1) Motoric Function Sel saraf motorik merupakan bagian dari struktur dan fungsi sistem saraf yang berfungsi Mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor dengan sistem saraf pusat terjadi melalui proses penghantaran impuls dengan kode irama dan frekuensi tertentu. saraf eferen di sebut sebagai saraf motorik terdiri dari dua bagian yaitu saraf motorik somatik dan saraf somatik autonom 



Saraf motorik somatik Saraf motorik somatik membawa implus dari pusat ke otot rangka sebagai organ efektor melalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmitor di hubungkan saraf-otot, dapat terjadi



kontraksi otot. Baik kekuatan maupun jenis kontraksi otot rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses pengendalian kinerja otot rangka yang diperlukan untuk menyelengarakan berbagai sikap dan gerakan tubuh. a. Saraf-saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves) Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya. Cabangcabang saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluhpembuluh darah, terutama cabang-cabang yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles). b. Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves) Saraf-saraf kepala terdiri dari 12 pasang saraf kepala yang meninggalkan permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf-saraf kepala ini mengontrol fungsi sensoris dan motorik di bagian kepala dan leher. Salah satu dari kedua belas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagus nerves/saraf yang “berkelana”), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsi-fungsi organ tubuh di bagian dada dan perut. Disebut “vagus” atau saraf yang berkelana karena cabang-cabang sarafnya mencapai rongga dada dan perut. 



Saraf motorik autonom Saraf motorik autonom merupakan salah satu komponen  sistem saraf  autonom yang mengendalikan otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem saraf autonom (SSAU) termasuk berbagai pusat pengendali di otak, pada dasarnya melaksanakan kegiatan secara independen dan tidak langsung dikendalikan oleh kesadaran. Sistem saraf autonom terutama mengendalikan berbagai fungsi organ viseral yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, antara lain fungsi jantung dalam mengatur volume curah jantung (cardiac ouput), fungsi pembuluh darah dalam mengatur aliran darah keberbagai organ, dan fungsi pencernaan. Sistem saraf autonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Organ yang dilayani oleh saraf autonom bekerja secara autonom. Sistem ini biasanya disebut system motor dan serabut aferen yang kembali dari organ interna bukan merupakan bagian dari system ini. Sebagian besar organ menerima seperangkat serabut ganda, satu perangkat melalui saraf simpatik dan yang lain melalui parasimpatik. Ujung akson pada saraf tersebut mengeluarkan suatu zat transmitter yang berbeda pada pada efektor. Serabutserabut system simpatik mengeluarkan norepinefrin dan serabut- serabut sistem parasimpatik mengeluarkan asetilkolin. Perbedaan struktur antara saraf



simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. 2) Sensoric Function Sensorik / Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.  Klasifikasi Berdasarkan Letak  Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba  Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.  Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung, lambung, usus, dll.  Klasifikasi Berdasarkan Fungsi  Mekanoreseptor Mendeteksi distorsi membran dan dibagi menjadi 3 jenis reseptor: o Reseptor taktil  Mendeteksi raba, tekanan dan getar pada kulit  Mendeteksi gerakan rambut  Mendeteksi raba halus  Mendeteksi tekanan dalam  Respon terhadap gatal dan raba halus o Proprioseptor Ada 3 jenis proprioseptor:  muscle spindle modifikasi sel otot skelet monitor panjang otot skelet  organ tendon golgi - lokasi dekat dengan muscle - tendon junction monitor tegangan dalam tendon  reseptor joint kinesthetic ujung-ujung saraf sensorik dalam kapsul sendi monitor tekanan, tegangan dan pergerakan pada persendian o Baroreseptor  Mendeteksi perubahan tekanan  Didapatkan pada jaringan elastis dari pembuluh darah dan organorgan digestive, reproduksi dan traktus urinaria  Termoreseptor



   



Mendeteksi temperatur. Ditemukan di kulit, otot skelet, hati dan hipotalamus Mengandung ujung-ujung saraf bebas Reseptor fasik yang beradaptasi mudah  respon dingin lebih superfisial dan reseptor- reseptor terhadap panas berada lebih dalam.  Suhu yang di luar kisaran termoreseptor akan mengaktivasi nosiseptor



 Nosiseptor  Sensitif terhadap stimulus penghasil nyeri ( panas atau dingin ekstrim, tekanan berlebihan, bahan kimia keras  Ujung2 saraf bebas  Cara kerja:  Sel2 yang mengalami injuri akan melepaskan asam arachidonat  Asam arachidonat dikonversi menjadi prostaglandin oleh enzim siklo-oksigenase  Prostaglandin akan mengaktivasi nosiseptor  Banyak obat-obatan anti nyeri seperti aspirin bekerja denganmenghambat enzim siklo-oksigenase  Chemoreseptor Reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiwa, seperti : bubauan yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor pengecap di lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah, glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan kadar gula darah.  Photoreseptor Reseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya, dan dilakukan oleh sel photoreceptor (batang dan kesrucut) di retina mata.







Jaras Somatosensorik Yang Dilalui Oleh Sistem Sensorik Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan, dan suhu: sinyal diterima reseptor → dibawa ke ganglion spinale → melalui radiks posterior menuju cornu posterior medulla spinalis → berganti menjadi neuron sensoris ke-2 → lalu menyilang ke sisi lain medulla spinalis → membentuk jaras yang berjalan ke atas yaitu traktus spinotalamikus → menuju thalamus di



otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju korteks somatosensorik yang berada di girus postsentralis (lobus parietalis) Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan tendo : sinyal diterima reseptor → ganglion spinale → radiks posterior medulla spinalis → lalu naik sebagai funiculus grasilis dan funiculus cuneatus → berakhir di nucleus Goll → berganti menjadi neusron sensoris ke-2 → menyilang ke sisi lain medulla spinalis → menuju thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju ke korteks somatosensorik di girus postsentralis (lobus parietalis). 



Fungsi Saraf Sensorik Saraf sensorik mempunyai fungsi untuk membawa sinyal dari organ yang merespon sebuah rangsangan ke sumsum tulang belakang dan otak. Yang informasi yang bergerak dari satu titik ke titik yang lain yang disampaikan melalui sistem saraf pusat. Sel-sel saraf yang membentuk saraf sensorik yang umumnya dikenal sebagai neuron sensorik ini ialah neuron tertentu yang merupakan salah satu dari tiga jenis neuron yang ditemukan dalam tubuh. Yang kedua neuron lain yang dikenal sebagai neuron relay atau intermediet dan neuron motorik. Neuron relay ini membawa pesan dari segmen dari sistem saraf pusat yang lain sementara neuron motorik membawa sinyak dari sistem saraf pusat ke efektor, yang merupakan organ yang memiliki efek tertentu ketika dirangsang. Pesan yang disampaikan selama dalam proses ini umumnya dikenal dengan sebagai impuls dan dikirim sepanjang jalur neuron melalui muatan listrik yang bergerak melintasi membran sel saraf.



3) Limbic Function dan Learning Function Sistem limbik adalah sistem kompleks di otak kita yang berisi banyak struktur berbeda yang bekerja bersama untuk membangun pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengelola respons psikologis terhadap rangsangan emosional, mengendalikan ingatan, perhatian, membentuk perilaku dan karakter kita, serta memengaruhi kita emosi dan dorongan seksual.  Fungsi sitem limbik:  Sistem limbik bertanggung jawab atas regulasi dan ekspresi motorik emosi.  Ia berusaha mempertahankan diri homeostasis.



dengan mengaktifkan sistem



 Sistem limbik bertanggung jawab untuk mengelola sebagian besar mekanisme otak untuk memori.



 Mengatur produksi hormon.  Mengaktifkan sistem saraf otonom: ia bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal ke saraf untuk mempertahankan keadaan siaga (sistem saraf simpatis) atau untuk menghambat keadaan tersebut (sistem saraf parasimpatis).  Pusat rasa senang, dorongan seks, rasa haus, rasa lapar, dan metabolisme. 



Bagian-bagian Sistem Limbik:  Thalamus Talamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai pusat penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik. Saluran neuron dari talamus ke neokorteks adalah saluran besar dan panjang (jauh), kajian neurologi mendapati hadirnya gumpalan saluran neuron yang lebih halus (kecil dan pendek) yang menghubungkan talamus ke daerah amygdala. Stimulus (mata, telinga, dan pancaindera lainnya)  otak  Thalamus  sinaps tunggal  amygdala  Hipotalamus Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus , tempat neurosekresi yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis. Terletak di dasar otak depan. Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik dan merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar yang mengatur bermacam-macam fungsi seperti suhu tubuh, pola tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang , rasa haus, emosi , dan tingkah laku reproduktif.  Amygdala Berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas emosi. Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada tubuh menyadari apa yang dilakukannya. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh untuk situasi darurat, dan untuk menyimpan kenangan peristiwa untuk pengenalan masa depan. Amygdala membantu dalam pengembangan kenangan, terutama yang berkaitan dengan peristiwa emosional dan keadaan darurat.  Hippocampus Hippocampus adalah bagian lain dari lobus temporal yang bertanggung jawab untuk mengubah kenangan jangka pendek ke memori jangka panjang. Hipokampus bekerja dengan amigdala untuk penyimpanan memori, dan kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia (hilang ingatan). Hippocampus terletak di dalam lobus temporal medial, bawah permukaan kortikal. Hippocampus ini diperkirakan bekerja dengan amigdala untuk penyimpanan memori, dan kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia (hilang ingatan).







Tahapan dalam mengingat 1. Tahap retensi, yaitu proses informasi disimpan oleh otak. 2. Tahap belajar, yaitu proses dimana informasi disimpan oleh indera tubuh. 3. Tahap retrieval, yaitu memanggil kembali ingatan yang telah tersimpan sebelumnya dan membentuk ingatan baru.







Proses Terbentuknya Memori 1. Mentransmisikan informasi yang diperoleh dari indera ke thalamus untuk manajemen awal. 2. Secara bersamaan mengarahkan informasi ke kortikal untuk diproses lebih lanjut, misalnya di bagian lobus oksipital dan lobus temporal. 3. Mengarahkan informasi ke daerah subeorik, misalnya, amigdala: amigdala segera merespons dan merekrut area otak lain. 4. Mengirim informasi ke hippocampus untuk evaluasi yang lebih stabil dan penyimpanan jangka panjang. 5. Hippocampus mengatur, mendistribusikan, menghubungkan memori dengan area yang tersisa di korteks untuk penyimpanan jangka panjang. 6. Perubahan struktural dan fungsional yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada di otak.







Memori Jangka Pendek Memori jangka pendek (short term memory) adalah memori kerja, berfungsi menyiman informasi untuk sementara dalam jumlah terbatas. Pembentukan memori jangka pendek data diawali oleh pembentukan memori sensoris. Memori sensoris bersifat spesifik untuk indera tertentu dan terbentuk dalam waktu yang singkat.







Memori Jangka Panjang Memori jangka panjang (long term memory) adalah kemampuan untuk mengingat dengan kapasitas tidak terbatas dan durasinya seolah-olah tidak berakhir. Pembentukan memori jangka panjang dimulai dari informasi dalam memori jangka pendek akan diubah menjadi memori jangka panjang apabila memori tersebut cuku lama tersimpan. Hal ini karena aktivitas neural di otak, apabila terjadi perubahan kimiawi/struktural maka memori akan disimpan secara permanen.



BAB II HASIL PRAKTIKUM



2.1.



Identitas Volunter  Volunter 1 Nama : Via Umur : 14 tahun Jenis kelamin : perempuan  Volunter 2 Nama : Ismi Umur : 19 tahun Jenis kelamin : perempuan  Volunter 3 Nama : Siti Umur : 48 tahun Jenis kelamin : perempuan



2.2.



Langkah Kerja Percobaan 1 1) Latihlah volunter mengingat tentang apa saja yang ada pada suatu ruangan. 2) Tulis berapa kali latihan. 3) Lalu ubah salah satu benda. 4) Beri volunter tersebut melihat isi ruangan sekali lagi dalam waktu 5 detik. 5) Bandingkan ketiganya apakah sama dan jawabannya benar atau tidak. Percobaan 2



1) 2) 3) 4) 5)



Bisikkan kata minimal 10 kata pada volunter. Mintalah volunter menghafal. Lalu ganti 1 kata atau 2 kata. Bacakan dan minta volunter mengingat dalam 5 detik. Suruh centang kata yang Anda bacakan.



2.3.



Hasil Percobaan Percobaan 1 Keterangan : 2 kali latihan pada setiap volunter  Volunter 1 Di Atas Mej a



Botol Minum Botol Saus



Di Di Atas Depan Toples Pintu



Di Bawa h TV



Di Di Atas Lantai Kasur √



Di Atas Meja √



Di Bawah TV Di Depan Pintu







Parfum Minya k Tawon



Letak Sesungguhnya Di Lantai







Senter



Di Atas Toples



√ √



Bedak



Di Atas Kasur



Obat Mata







Di Jendel a







Di Jendela



Di Jendel a



Letak Sesungguhnya



Volunter 2 Di Atas Mej a



Botol Minum Botol Saus



Di Di Atas Depan Toples Pintu



Di Di Atas Lantai Kasur √







Di Lantai Di Atas Meja







Senter Parfum



Di Bawa h TV







Di Bawah TV Di Depan Pintu



Minya k Tawon



Di Atas Toples



√ √



Bedak



Di Atas Kasur



Obat Mata 







Di Jendela



Di Jendel a



Letak Sesungguhnya



Volunter 3 Di Atas Mej a



Botol Minum Botol Saus



Di Di Atas Depan Toples Pintu



Di Bawa h TV



Di Di Atas Lantai Kasur







Di Lantai







Di Atas Meja √



Senter



Di Bawah TV Di Depan Pintu







Parfum Minya k Tawon



Di Atas Toples



√ √



Bedak Obat Mata



Di Atas Kasur √



Di Jendela



Percobaan 2  Kalimat Pertama Bunga mawar mekar di ujung sungai baunya semerbak harum mewangi.  Setelah diubah Bunga mawar di ujung sungai mekar baunya harum semerbak mewangi. Kata yang diingat/didengar



Volunter 1



Volunter 2



Volunter 3



Bunga















Mawar















Di















Ujung















Sungai











-



Mekar







-



-



Baunya



-











Harum















Semerbak















Mewangi



-







-



BAB III ANALISA HASIL



3.1.



Percobaan 1 Pada percobaan 1, volunter 1 dan 2 menebak dengan benar semua letak benda sesungguhnya. Sementara, volunter 3 salah dua dalam menebaknya. Percobaan ini menggunakan indera penglihatan berupa mata. Ketika volunter melihat lalu mengingat, sistem saraf dalam tubuh mereka bekerja. Rangsangan berupa penglihatan akan diteruskan ke otak melalui sumsum tulang belakang dan diproses di dalam otak berupa ingatan. Ingatan tersebut disebut dengan memori jangka pendek. Memori jangka pendek merupakan ingatan sementara. Ketika volunter mengingat apa saja benda yang ada pada letak awal, maka hal tersebut akan tersimpan sebagai memori jangka pendek yang bisa hilang dengan cepat. Oleh karena itu, volunter perlu latihan sebanyak 2 kali agar bisa mengingatnya. Volunteer 3 menebak salah pada percobaan ini. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya umur. Umur volunteer yang sudah ada pada angka 40 an memungkinkan adanya gangguan saat mengingat karena organ-organ atau saraf-saraf yang dilalui mengalami pelemahan atau fungsi yang sudah tidak normal.



3.2.



Percobaan 2 Pada percobaan 2, ketiga volunteer tidak bisa menjawab sempurna kata-kata yang diucapkan. Pada volunteer 1 tidak dapat mengingat kata “baunya” dan “mewangi”. Volunteer 2 tidak dapat mengingat kata “mekar”. Volunteer 3 tidak dapat



mengingat kata “sungai”, “mekar”, “mewangi”. Pemindahan kata dari kalimat awal menjadi kalimat kedua memungkinkan adanya kebingungan atau sulit mengingat kata yang diucapkan. Proses tersebut merupakan proses memori jangka pendek karena pada memori jangka pendek merupakan ingatan tentang kata, bilangan, huruf, atau informasi kecil lainnya yang bertahan selama beberapa detik. Volunter bisa mengingat hampir semua kata karena volunteer tersebut sudah memiliki ingatan pada kata yang diucapkan pertama kali. Volunteer menangkap suara yang dibisikkan atau diucapkan dengan bantuan indera pendengaran lalu menyampaikan informasi tersebut ke otak dan diproses sebagai memori jangka pendek. Konsentrasi juga dibutuhkan dalam percobaan kali ini.



DAFTAR PUSTAKA



Buletin Psikologi Vol. 16 No. 2, 74-88 : Struktur dan Proses Memori. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. International Journal of Science and Applied Series : Model brain based learning (BBL) and whole brain teaching (WBT) in learning. Mia, Aeny. 2016. Makalah Sitem Limbik. Diakses : https://www.academia.edu/33288059/MAKALAH_SISTEM_LIMBIK Syahresa, Alfi. 2011. Anatomi Sistem Limbik. Diakses : https://www.scribd.com/doc/52929952/anatomi-sistem-limbik https://www.gurupendidikan.co.id/saraf-sensorik/ https://dosenbiologi.com/manusia/saraf-sensorik https://www.google.com/amp/s/addiansyah.wordpress.com/2010/03/17/sistem-sarafmotorik/amp/