Laporan PT - Gistex Textile Division PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kunjungan industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bandung Raya untuk mengetahui bagaimana berdirinya suatu perusahaan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan yang diadakan setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa/i wajib mengikuti kegiatan ini. Kunjungan industri hanya sebatas melakukan observasi pada suatu industri saja. Tetapi juga melakukan pengamatan dan analisis tentang seluk beluk perusahaan yang dikunjungi. Pada kesempatan kali ini, pihak Fakultas mengadakan kegiatan kunjungan industri di daerah Kawasan Industri Nanjung, Bandung pada tanggal 03 April 2018. Dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa/i mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi mahasiswa berada di dunia bisnis dan industri yang nyata agar nantinya mahasiswa bisa beradaptasi jika benar benar terjun di dunia bisnis dan industri.



1.2 TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi mahasiswa/i sebagai berikut: 1. Memperluas pengatahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja dan industri. 2. Memotivasi mahasiswa/i agar mempunyai minat bekerja di perusahaan. 3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan. 4. Memberi informasi tentang proses pembuatan produk.



1.3 WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu: Kunjungan Industri Fakultas Teknik Universitas Bandung Raya dilaksanakan pada tanggal 03 April 2018. 2. Tempat: Tempat pelaksanaan kunjungan industri dilaksanakan di PT. Gistex Textile Division Nanjung



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 SEJARAH PERUSAHAAN Sejak didirikannya pada tahun 1975 di bandung, Jawa Barat, Indonesia, Gistex telah menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan kuat. Selama tahap awal, Gistex terutama diproduksi komersial kain tenun pintal : T/C, Katun, Rayon dan lain sebagainya. sebelum kami memulai produksi spun, dyeing, printing, dan finishing. Belum lama ini, perusahaan telah mencapai aktivitas produksi yang luas hingga ke penjuru dunia diawali dengan melihat kesempatan untuk menembus pasar luar negeri. Upaya ini terbukti menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan kuat. Unit processing baru di Lagadar mulai untuk diproduksi weaving polyester dan weaving dengan teknologi yang mendukung dari Sun Kyong, Korea, dengan kapasitas 1,2 juta yards/bulan. Baru-baru ini, ditingkatkan menjadi 3 juta yards/bulan. Pada tahun 1993, Gistex menerima “Primaniyarta Award” dari pemerintah Indonesia sebagai “The Highest Achiever in Non-Oil & Gas Explorer.” ” Strategi aliansi bekerjasama dengan Korea dan Jepang untuk PT. Gistex Chewon Synthetic berasal dari perusahaan yang lebih baik untuk memproduksi benang dengan tekstur spesial dan kain – kain yang berkualitas tinggi. Setelah mengadakan kerjasama tersebut, perusahaan telah mendapatkan penghargaan “Asian Development Economic Executive Award 2000-2001.



2.2 VISI Grow



: Tumbuh dari perusahaan yang baik menjadi perusahaan yang



besar. Seperti istilah "Great" yang kita gunakan yang berarti pertumbuhan pendapatan dua kali lipat dan pertumbuhan laba setiap tahun lewat banyaknya Inovation



: Inovasi untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan di



seluruh dunia. Hal ini akan menjadikan kita menjadi perusahaan yang lebih berorientasi atas Service



: Pelayanan dan bukan atas produk. Kami dengan tulus percaya



bahwa dengan Together



: Kebersamaan, kita dapat mencapai perubahan ini, dan



menjadikan GISTEX menjadi tempat yang Exciting



: Menyenangkan dalam bekerja dibandingkan dengan pesaing



lainnya. Dalam prosesnya GISTEX akan menjadi perusahaan yang Xtraordinary



: Luar biasa bagi stakeholder, pelanggan, karyawan, dan



lingkungan.



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



2



2.3 MISI 



Menjadi asset yang berharga bagi Negara, komunitas dan pemegang saham.







Memberikan Fasilitas kepada anggota organisasi dalam mencapai cita-cita mereka.







Menjadi pilihan utama pelanggan dalam mendapatkan pelayanan dan produk.



2.4 Hasil Kunjungan Industri 2.4.1 Proses Pembuatan kain PT GISTEX TEXSTIL DIVISION Proses pembuatan kain di PT GISTEX munggunakan bahan baku dari serat polyester dengan melalui lima tahapan yaitu proses : 1. Persiapan 2. Pertenunan (Weaving ) 3. Proses deying finishing 4. Inspecting 5. Packing untuk menghasilkan kain yang berkualitas bagus dan bisa di pasarkan di masyarakat maka harus melalui kelima tahapan proses tersebiut. Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat. Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain. Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian



konsumen dan



perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat. Kain dari poliester disebut-sebut terasa “tak alami” bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



3



tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan. 2.4.2 PROSES PERSIAPAN KAIN POLYESTER Proses pengerjaan pembuatan kain di PT GISTEX melalui beberapa tahap mulai dari persiapan benang, pertenunan dan persiapan processing. Beberapa tahap tersebut sebelum menurunkan produksi maka dilakukan test kain sebanyak satu batch yang dilakukan oleh R&D, tugas R&D tersebut yaitu melakukan riset, menentukan kondisi proses dan menganalisa benang, Proses persiapan benang dan persiapan pertenunan meliputi beberapa tahap yang telah di tentukan analisa dan kondisi proses oleh R&D



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



4



Benang lusi di kerjakan oleh bagian persiapan melalui beberapa tahap 1. Pengerjaan benang di mesin TFO untuk mengubah gulungan benang



dan



proses pemberian puntiran ( twist ) supaya pada saat di tenun benang lusi akan lebih kuat.



2. Proses vacuum heat setting untuk menstabilkan puntiran benang yang telah di proses oleh mesin TFO dengan suhu maksimal 90ᴼC



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



5



3. Proses penghanian untuk mengubah gulungan silinder ke gulungan beem



4. Proses pencucukan untuk membuat desain kain polyester



Setelah melalui ke empat proses tersebut maka benang lusi sudah siap di tenun di beri benang pakan dengan menggunakan mesin WJL ( WATER JET LOOM ) proses pertenunan sendiri untuk menyatukan benang lusi dan pakan menjadi kain grey ( kain setengah jadi ) dikarnakan hasil pertenunan dengan menggunakan mesin WJL dengan menggunakan air maka hasil kain yang dihasilkan merupakan kain grey yang basah, maka kain harus di keringhkan dengan menggunakan mesin drying, setelah kain di keringkan maka kain di inspect terlebih dahulu sebelum masuk ke gudang grey, proses inspect sendiri untuk mengecek cacat kain dan membagi-bagi kain grey dalam gulungan sesuai dengan kebutuhan.



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



6



2.4.3 Proses Pembuatan Kain di Bagian Processing Setelah kain hasil di tenun dan di simpan di gudang grey maka ada proses selanjutnya yang harus di kerjakan yaitu proses pembuatan kain setengah jadi menjadi kain yang sudah jadi dan siap di kirim atau di pasarkan di pasaran proses tersebut yaitu proses dyeing/finishing. Ada beberapa tahap untuk pengerjaan proses terebut dengan mengikuti acuan yang telah dibuat oleh bagian R&D maka pengerjaan di bagian processing tersebut akan berjalan dengan baik dan hasil yang baik pula jika mengikuti standar yang dibuat oleh R&D



1. Proses matching laboratorium dyeing untuk menentukan warna kain yang akan di celup di mesin jet dyeing, dengan melakukan proses pencelupan skala kecil di mesin ahiba



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



7



2. Proses unwinding yaitu proses penyambungan kain dengan cara di obras di karnakan kain dari gudang grey tersebut berupa gulungan-gulungan kain dengan panjang yg berbeda dan harus di sambung untuk proses selanjutnya proses tersebut menggunakan mesin UNWINDING/RELLING.



3. Proses relaksasi dan scouring untuk memberikan kesempatan pada kain untuk mengendor, sehingga puntiran benang cenderung terbuka dan memberikan efek pegangan lembut, lemas, bergelombang dan untuk mebersihkan kotorankotoran yang menempel di permukaan kain polyester terutama kotoran oli pada saat pertenunan yang bisa mengakibatkan belang scouring dan oli gomer mesin yang digunakan diantaranya jet dyeing dan rotary washer .



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



8



4. Proses pencusian dan pengeringan kain bertujuan untuk mengeringkan kain dan mebersihkan zat-zat kimia yang masih ada pada proses scouring dan relaksasi terutama kostik soda (NaOH ) mesin yang digunakan yaitu PAD DRY atau mesin FWD



5. Heat setting Heat setting merupakan proses yang dilakukan pada serat-serat sintetik yang bertujuan untuk memperbaiki stabilitas dimensinya. Serat-serat sintetik bersifat termo plastik, yaitu serat tersebut akan melunak pada suhu mendekati titik lelehnya yaitu suhu transisi kedua serat tercapai. Pada suhu ini akan terjadi pergerakan rantai melekul serat sehingga rantai molekul yang semula dalam keadaan tegang menjadi kendur, karena banyak ikatan hydrogen yang terputus membentuk struktur rantai baru. Besarnya pengenduran dan perubahan struktur tersebut tergantung dari suhu dan lamanya waktu pemantapan panas, serat tegangan yang diberikan. Setelah didinginkan, ikatan hydrogen akan terbentuk kembali sehingga bentuk struktur yang baru ini akan stabil pada proses selanjutnya selama tidak dilakukan proses pemanasan yang melebihi suhu pemantapan panasnya. Biasanya menggunakan temperature yang tinggi diantara 200ᴼC-210ᴼC proses dan menentukan lebar dan fick kain dengan mensetting overveed heat setting tersebut biasanya dilakukan di mesin stenter



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



9



6. Proses penguranga berat ( weight reduce ) proses pengikisan pada kain polyester menjadi lebih tipis supaya Nyaman dipakai, proses ini menggunakan mesin CDR dan menggunakan NaOH 38ᴼBE



7. Proses pencelupan yaitu proses pemberian warna pada kain yang bersifat permanen, proses ini biasanya di kerjakan di mesin jet dyeing dengan heigh temperature dan high pressure



8. Proses pemberian zat resn bertujuan memberikan efek handling yang baik dan anti static zat resin yang digunakan antaralain: 



Stockhosof ( softener )







Nicepole TF 78 ( anti static )







Silicon mix ( mikro silicon )



Pengerjaan resin tersebut biasanya dilakukan di mesin FWD



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



10



9. Proses final setting proses ini bertujuan untuk mensetting lebar menentukan fick dan menganalisa awal kain dengan tempetatur mencapai 180ᴼC pengerjaan dilakukan di mesin stenter . Setelah pengerjaan final setting tersebut kain dapat langsung di proses di inspecting atau pun dilakukan lagi pengerjaan penyempurnaan khusus



10. Proses penyempurnaan khusus bertujuan untuk pengerjaan akhir dengan tindakan/proses khusus untuk memenuhi permintaan khusus dari pembeli, proses penyempurnaan khusus di PT GISTEX tersebut di antaranya potang pinggir kain (cutting) dengan menggunakan mesin heat cut dan stamping yaitu pemberian cap pada pinggiran kain secara tidak permanen pengerjaan nya menggunakan mesin stamping



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



11



11. Proses inspecting bertujuan untuk menganalisa cacat kain dan untuk membagi-bagi kain dengan panjang yang ditentukan oleh keinginan pembeli (buyer)



12. Proses packing yaitu tindak lanjut dari proses inspecting bertujuan untuk merapihkan kain yang telah di inspect , pembungkusan kain dengan pelastik dan pemberian label pada kain.



Setelah melalui beberapa tahap proses tersebut maka kain akan memiliki kualitas yang baik dan sebelum melalui packing kain harus di test terlebih dahulu untuk menguji kualitas kain di laboraturium evaluasi tekstil untuk menganalisa sringkage, croocking,staining,tearing bowing dan skewing. Setelah melalui test dengan skala lab tersebut dan terbukti akan kualitas kain yang bagus maka kain siap dipasarkan.



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



12



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN



Kunjungan industri di PT GISTEX ini sangatlah penting untuk menambah ilmu bagi kami, dikarnakan kita perlu tahu akan dunia industri bergelut didalamnya mengetahui bagaimana cara kerja yang baik dan benar dengan mengacu pada instruksi kerja, mengetahui akan pentingnya keselamatan kerja di dunia industri dan mengerti akan proses tekstil. Proses-proses yang tadinya tidak tahu menjadi tahu dikarnakan pada saat pembelajaran dikampus hanya mendapat materi saja dan tidak langsung terjun kelapangan. Dengan di adakannya kunjungan industri kita akan paham dan dapat mengaplikasikan materi di kampus pada saat kita masuk ke dunia industri khususnya di perindustrian tekstil.



Laporan Kunjungan Industri PT. Gistex Textile Division Nanjung



13