Laporan Ruk PKM Sindangkasih 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



RENCANA USULAN KEGIATAN 2022



2 i.



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun 2020. Perencanaan tingkat puskesmas merupakan suatu proses kegiatan yang urut dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan,dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak



layanan



kesehatan



di



masyarakat,



juga



sebagai



pusat



pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Selain upaya kuratif dan rehabilitatif, puskesmas harus lebih berorientasi pada pelayanan upaya preventif dan promotif. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenkes dalam mengoptimalkan fungsi puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak internal dan eksternal, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Selaku Pengguna Anggaran, 2. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang telah membina dan membimbing Kami dengan penuh kesabaran 3. Aparat Pemerintahan terutama Kecamatan dan Desa yang telah bersedia bekerja sama dengan Pihak UPTD Puskesmas Sindangkasih, 4. Para Kader Kesehatan dan masyarakat yang telah membantu Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas,



5. Karyawan dan karyawati UPTD Puskesmas Sindangkasih yang telah menjalin kerjasama dengan baik dalam meningkatkan kinerja Puskesmas. Dalam pembuatan laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas ini kami telah berusaha dengan seluruh kemampuan yang kami miliki, walaupun begitu kami menyadari masih banyak kekurangan - kekurangan yang perlu kami analisa kembali untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan. Demikian Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun 2020 yang telah kami buat, mudahmudahan



dapat



bermanfaat



khususnya



bagi



UPTD



Puskesmas



Sindangkasih dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.



Sindangkasih, 27 Januari 2021 Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih



HERMAWAN, SKM NIP: 19631020 198803 1 003



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………….………i DAFTAR ISI ………………………………..………………………………….iii DAFTAR TABEL ……………………………………..…………………….....v LAMPIRAN – LAMPIRAN ……….…..………………….…………………....vi BAB. I



PENDAHULUAN A.



Latar Belakang …..…...………………………….……….1



B.



Tujuan dan Manfaat …..............................….……….. 4



C.



Dasar Hukum …………………………....…………….. 5



D.



Ruang Lingkup .........…….……..……..…………………5



E.



Susunan Tim Perencanaan Puskesmas ………..…… 7



BAB. II



MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS …………… 9



BAB. III



TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS A.



Persiapan ….............………..............……………….. 17



B.



AnalisIS Situasi …………..............…….................… 1. Data Umum ….....………...……………..………... 18 2. Data Khusus ....………........…………..........…… 59 3. Analisis Potensi Masalah Masyarakat .....……



BAB. IV



BAB. V



106



PERUMUSAN MASALAH A.



Identifikasi Masalah ...................……........….…….. 109



B.



Menerapkan Urutan Prioritas Masalah..................... 117



C.



Merumuskan Masalah ……………………………… 119



D.



Mencari Akar Penyebab Maslaah ………………… 126



E.



Menetapkan Cara Pemecahan Masalah ……………139



RENCANA USULAN KEGIATAN A.



Rencana Usulan Kegiatan ……………………….…. 147



B.



Rencana Pelaksanaan Kegiatan ………..…..….…. 147 iii



BAB. VI



KESIMPULAN DAN SARAN .………………………......... 148



BAB. VII



PENUTUP ………………………………………………..…. 150



Daftar Pustaka



iv



DAFTAR TABEL



Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5



Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan …………………. Data Ketenagaan …………………………………………. Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai ………………… Keadaan Peralatan Kesehatan ………………………….. Pembiayaan Kesehatan ………………………………… Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………… Peran Serta Masyarakat ………………………………….. Jumlah Penduduk ………………………………………… Jumlak Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Umur …. Data Sekolah ………………………………………………. Jumlah Siswa Kober ……………………………………… Jumlah Siswa TK/RA ……….…………………………… Jumlah Siswa SD/MI ……………………………………… Jumlah Siswa SMP/MTS…….…………………………… Jumlah Siswa SMA/MA ………………………….……… Data Kesehatan Lingkungan ……………………………. Jumlah Kematian Bayi Tahun 2016 – 2020 ……………. Pola Penyebab Kematian Ibu Maternal ………………… Data Kunjungan …………………………………………… 10 Besar Penyakit ………………………………………… Data Kejadian Luar Biasa ……………………………….. Standar Pelayanan Minimal tahun 2020 ……………… Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 ……………. Hasil Survey Tahun 2020 ……………………………….. Identifikasi Masalah ……………………………………… Masalah Terpilih ………………………………………….. Urutan Prioritas Masalah ………………………………… Merumuskan Masalah …………………………………… Menentukan Cara Pemecahan Masalah ………………



v



Hal 19 20 22 33 44 45 48 49 50 51 53 54 55 57 57 58 85 86 87 88 89 89 91 105 110 117 118 120 139



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran I



RUK Tahun 2022



Lampiran II



RPK Tahun 2021



Lampiran III



SK Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas



Lampiran IV



Rencana Kebutuhan Pegawai



vi



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan



kesehatan



adalah



meningkatkan



kesadaran,



kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.



Untuk



mewujudkan harapan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, terpadu dan berkesinambungan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan menyelenggarakan



Upaya



bahwa



Kesehatan



Puskesmas



Masyarakat



berfungsi



dan



Upaya



Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan



kabupaten/kota



bersangkutan.



Oleh



sebab



itu,



Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar 1



Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan masyarakat setempat (Local specific). Perkembangan kompleks,



sehingga



masalah



kesehatan



memerlukan



strategi



dewasa



ini



sangat



yang



tepat



untuk



mengatasinya. Beberapa masalah kesehatan yang ditemukan wilayah



UPTD Puskesmas Sindangkasih diantaranya



di



: Cakupan



Penyakit Tidak Menular : Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar, disamping itu masih



ditemukan



beberapa



masalah



gizi



yang



memerlukan



perhatian yang cukup serius karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia yaitu terdapat Balita Stunting dan gizi buruk berat badan menurut umur (BB/U) sebanyak 3 orang, masih rendahnya cakupan pelayanan anak balita dan masih rendahnya presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan yaitu sebesar 33,3%. Disamping itu pencapaian kesehatan



yang



dilaksanakan



beberapa



upaya



di UPTD Puskesmas Sindangkasih



tidak mencapai target diantaranya permasalahan



pencapaian



penemuan kasus TBC dan Cakupan Orang dengan Terduga TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar yang belum mencapai target, masih rendahnya Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita sebesar 30,7 %, masih rendahnya Cakupan Pelayanan Diare pada kasus semua umur sebesar 23,5%, masih rendahnya Cakupan Kesehatan



gigi



terutama



UKGS. Upaya Kesehatan Perorangan



(UKP) yang pencapaiannya masih rendah adalah Rawat Jalan Gigi, Pelayanan IGD dan Cakupan Asuhan Keperawatan Individu pada pasien Rawat Inap, sehubungan dengan adanya pandemic covid19



serta



beberapa



masalah



lainnya



yang memerlukan



penanganan



serius



agar



tidak



menjadi



pemicu timbulnya



masalah kesehatan di masyarakat. Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut diperlukan suatu usaha – usaha yang bersifat proaktif dan diatur dengan baik secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya,



sehingga



untuk



terselenggaranya



berbagai



upaya



kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik untuk dapat mencapai hasil kegiatan sesuai dengan target yang ditetapkan. Manajemen adalah serangkaian proses terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planing, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efisiensi Perencanaan merupakan salah satu bagian manajemen yang memegang peranan penting yang merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis, kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada agar lebih efesien dengan memperhatikan lingkungan sosial, budaya, fisik dan biologis. Di tingkat Puskesmas perencanaan diwujudkan dalam satu bentuk perencanaan tingkat Puskesmas yang merupakan suatu proses



kegiatan



yang



sistematis



untuk



menyusun



atau



mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah – masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Penyusunan rencana kegiatan harus memperhitungkan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas.



3



B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Umum Meningkatkan dalam



rangka



kemampuan



mengelola



manajemen



kegiatan-kegiatan



peningkatan fungsi Puskesmas sebagai



Puskesmas



dalam



upaya



pusat pengembangan,



pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerjanya. 2. Tujuan Khusus a.



Puskesmas dapat menyusun rencana usulan kegiatan yang akan



dilaksanakan



tahun



berikutnya



dalam



rangka



meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah kerjanya; b. Puskesmas



dapat



menyusun



rencana



pelaksanaan



kegiatan setelah diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam rangka menetapkan



penggerakan



pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan; c.



Menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana tahunan;



d.



Menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efisien dan efektif;



e. Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; f.



Menyusun perencanaan dan penganggaran sesuai



alur



manajemen puskesmas dalam mengatasi permasalahan di Desa dengan memastikan semua



anggota masyarakat



dapat terlayani secara rutin g. Terbentuknya semangat dan komitmen untuk bekerja secara tim, tidak terkotak-kotak, sehingga pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat dilaksanakan dengan 4



lebih



efektif



untuk



mencapai



cakupan



dan



kualitas



petunjuk



untuk



pelayanan yang setinggi- tingginya. 3. Manfaat a. Perencanaan



dapat



memberikan



menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Perencanaan



memudahkan



pengawasan



dan



pertanggungjawaban c. Perencanaan



dapat



mempertimbangkan



hambatan



dukungan dan potensi yang ada. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masarakat; 4.



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;



5.



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2016 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Praktek Dokter Mandiri, Praktek Dokter Gigi Mandiri;



6. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis; D. Ruang Lingkup Kegiatan



yang



direncanakan



dalam



perencanaan



tahunan Puskesmas adalah semua kegiatan yang dilaksanakan 5



di



UPTD



Puskesmas



Sindangkasih



yang



meliputi



Upaya



Kesehatan Wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Upaya



Kesehatan



Kesehatan Masyarakat (UKM) dan



Perorangan



(UKP)



tingkat



pertama.



Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota sebagai



UPTD



dinas



kesehatan



kabupaten/kota



yang



dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota dan



upaya



kesehatan



yang



secara



spesifik



dibutuhkan



masyarakat setempat (Local Specific). Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan tahunan upaya kesehatan wajib adalah : 1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yaitu menyusun



usulan



kegiatan dengan



memperhatikan



berbagai kebijakan yang berlaku baik nasional maupun daerah sesuai dengan masalah sebagai hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. 2. Mengajukan Usulan Kegiatan Yaitu mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kota untuk persetujuan pembiayaan. 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan Yaitu



menyusun



telah



disetujui



rencana oleh



pelaksanaan



kegiatan



yang



Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis



sebagai Plan of Action ( POA ). Disamping Upaya Kesehatan Wajib, Puskesmas juga melaksanakan



Upaya



Kesehatan 6



Pengembangan



yang



ditetapkan



berdasarkan



permasalahan



kesehatan



yang



ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan tersebut



meliputi



:



Upaya



kesehatan masyarakat (UKM) esensial, UKM Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Farmasi dan lab serta Jejaring puskesmas. E. Susunan Tim Perencanaan Puskesmas Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan



menerbitkan



SK



TIM



penyusunan



PTP



UPTD Puskesmas Sindangkasih. TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS SINDANGKASIH TAHUN 2020. Penanggung jawab



: Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih



Ketua



: Ka Subag TU



Wakil Ketua



: Pejabat Teknis



Sekretaris



: PJ UKM



Anggota



: 1. PJ UKP 2. Bendahara Penerima 3. Bendahara pengeluaran 4. PJ Mutu



7



Tim penyusunan ini dibentuk tujuannya adalah : 1. Menganalis



situasi



wilayah



kerja,



perilaku



kesehatan



masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas 2. Mengindentifikasi permasalahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih. 3. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal maupun eksternal 4. Mengetahui program-program prioritas yang akan dilaksanakan Puskesmas Sindangkasih dalam mengatasi masalah kesehatan 5.



Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang direncanakan.



8



BAB II MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS A. Perencanaan Tingkat Puskesmas Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang berurutan dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan



yang telah ditentukan dengan memanfaatkan



sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisien. Perencanaan



Tingkat



Puskesmas



(PTP)



adalah



proses



penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. PTP Terpadu adalah suatu pendekatan perencanaan tingkat Puskesmas yang mana komponen perencanaan terpadu dari IMP dipakai sebagai dasar analisa semua program kesehatan dasar Puskesmas dan penentuan desa prioritas serta penentuan kegiatan terpilih untuk dimasukkan ke dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas. B. Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu: 1.



Perencanaan



dapat



memberikan



petunjuk



untuk



menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Perencanaan



memudahkan



pertanggungjawaban.



9



pengawasan



dan



3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang tersedia. Untuk tingkat Kabupaten, dokumentasi hasil PTP Terpadu ini dapat digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Puskesmas, serta untuk mengidentifikasi



kebutuhan-kebutuhan



Puskesmas



yang



perlu



didukung oleh Kabupaten maupun Provinsi. C. Kedudukan PTP Terpadu Dalam Manajemen Puskesmas PTP Terpadu merupakan suatu alat untuk membantu secara teknis dan operasional dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas agar rangkaian kegiatan berjalan lebih sistematik



dan terukur



untuk menghasilkan keluaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari Perencanaan (P1), Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3). Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Dalam



proses



manajemen



program



di



Puskesmas,



perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan program. PTP merupakan alat bantu Puskesmas untuk melakukan rangkaian kegiatan manajemen puskesmas agar dilaksanakan secara sistematik dan terukur. Perencanaan di sini berarti



kegiatan



perencanaan tingkat



Puskesmas. Pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai



dari



pengorganisasian,



penyelenggaraan,



pemantauan



(termasuk pemantauan wilayah setempat (PWS) dengan data dari SP2TP dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas). Sedangkan



10



pengawasan pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas. Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang (H+1). Dalam PTP Terpadu rencana ini diwujudkan dalam perencanaan kebutuhan kegiatan Puskesmas (H+1) sesuai dengan kategori permasalahan lokal pada tingkat desa dalam satu tahun. Sementara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) diwujudkan dalam perencanaan kegiatan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun berjalan. Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta sumber dana lainnya. D. Tahap Perencanaan Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu: 1. Tahap persiapan 2. Tahap analisa situasi 3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan 4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Perencanaan dan penganggaran di Puskesmas mencakup Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dilaksanakan pada bulan Januari tahun Y untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan 11



(RUK) pada tahun mendatang (Y+1), berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (Y-1). Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap analisis situasi, (3) tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan (4) tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim Penyusun PTP oleh Kepala Puskesmas yang beranggotakan staf Puskesmas dan pengarahan Kepala Puskesmas terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. Tahap kedua, yaitu tahap analisis situasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data di wilayah kerja Puskesmas. Tahap selanjutnya yaitu tahap penyusunan RUK, yang diawali dengan analisis masalah melalui proses identifikasi masalah, penetapan urutan prioritas masalah, rumusan masalah, mencari akar penyebab masalah, dan menetapkan cara-cara pemecahan masalah. Pada tahap ini, semua proses dilakukan dengan cara diskusi curah pendapat (Brain Storming). Tahap penyusunan RUK merupakan tahap penetapan cara-cara pemecahan masalah menjadi suatu kegiatan yang diusulkan dari berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan wajib, pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan rutin/operasional. Tahap akhir dari PTP adalah tahap penyusunan RPK, setelah adanya alokasi biaya yang telah disetujui. Tahap ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK, yang dilaksanakan pada bulan Januari tahun berikutnya (Y+1).



12



E. Tahap Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas TABEL 1 Tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas (contoh untuk siklus tahun 2020, 2021, dan 2022) No



1



2



3



4



Tahapan



Waktu Pelaksanaan



Pelaksana



Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2015 Desember 2020 Puskesmas melalui Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2021 berdasarkan Desember Rencana Usulan Puskesmas 2020 Kegiatan (RUK) yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2020 Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan Awal Januari Desa penyusunan RUK tahun 2021 2022 dan Rencana lima tahunan periode 2022 s.d 2026, dengan pendekatan Top-Down dan Bottom-Up.



Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Pertama



Minggu Kedua Januari 2021



13



Puskesmas



Pihak Terkait



Keluaran



Dinas kesehatan Kabupaten



Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020



Draft RPK tahun 2021



Pemangku kepentingan



Hasil analisa situasi, Hasil SMD dan MMD, Usulan Kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat desa sesuai harapan rasional masyarakat desa Kesiapan pelaksanaan kegiatan bulan Januari tahun 2021, Bahan Musrenbangdes Tahun 2021, Draft RUK tahun 2022, Draft Rencana Lima Tahunan 2021 s.d 2026



No



Tahapan



Waktu Pelaksanaan



Pelaksana



5



Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes)



Minggu keempat Januari 2021



Desa



6



Lokmin Bulanan Kedua



Awal Minggu pertama Februari 2021



Puskesmas



7



Lokmin Triwulan Pertama



Akhir Minggu Pertama Februari 2021



8



Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangmat)



9



Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota (Musrenbangkab/kota)



Minggu kedua Februari 2021



Maret 2021



14



Puskesmas



Pihak Terkait



Pemangku kepentingan Tingkat Desa



LS terkait dan tokoh masyarakat di Kecamatan



Kecamatan



Pemangku kepentingan Tingkat Kecamatan



Kab./Kota



Pemangku kepentingan Tingkat Kabupaten



Keluaran Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangdes, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangdes Kesiapan pelaksanaan kegiatan bulan Februari tahun 2021, Bahan Lokmin Triwulan Pertama Bahan Musrenbangmat bidang kesehatan tahun 2021 Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangmat, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangmat Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangmat, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangkab



F. Mekanisme Perencanaan Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas adalah dengan menyusun RUK (Rencana Usulan Kegiatan) yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan pengembangan. Penyusunan RUK Puskesmas harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui konsil kesehatan kecamatan. RUK harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas kesehatan akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD selanjutnya



di



serahkan



kembali



melalui



dinas



kesehatan



diserahkan ke puskesmas. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui



tersebut,



puskesmas



menyusun



RPK



(Rencana



Pelaksanaan Kegiatan). Sumber pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU) ada juga dari pusat yang di alokasikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK di susun dengan melakukan



penyesuaian



dan



pertimbangan



masukan



dari



masyarakat. RPK yang disusun adalah persetujuan RUK tahun lalu (H-1), Alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan RUK yang di usulkan,



ada



perubahan



sasaran,



perubahan



kegiatan



dan



tambahan anggaran. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan 15



januari tahun berjalan melalui lokakarya mini pertama awal tahun. Dalam pelaksanaan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas ada beberapa tahapan antara lain: Bagan 1 Alur Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas Pemda Kab. Ciamis dan Penyandang Dana Lain



Dinas Kesehatan



……………………………………………………………………………………...



Upaya Kesehatan Esensial



Upaya Kesehatan Pengembangan



Rencana Usulan Kegiatan H+1



Usulan Kegiatan yang telah disetujui



Rencana Bisnis dan Anggaran



Rencana Tahunan Puskesmas



………………………………………………………………………………………



Masyarakat



16



BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS A. Persiapan Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Pada tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini: 1. Rencana Lima Tahunan Puskesmas 2. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota. 3. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menjadi tanggung jawab Puskesmas. 4. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga. 5. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga. 6. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas. Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan menerbitkan SK TIM penyusunan PTP UPTD Puskesmas Sindangkasih. TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS SINDANGKASIH TAHUN 2020. Penanggung jawab



: Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih



Ketua



: Ka Subag TU



Wakil Ketua



: Pejabat teknis



Sekretaris



: PJ UKM



Anggota



: 1. PJ UKP 2. Bendahara Penerima 3. Bendahara Pengeluaran 4. PJ Mutu



B. Analisis Situasi 1. Data Umum a. Data Wilayah dan Fasilitas Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih memiliki luas 28,40 Km2 yang letak astronomisnya berada pada 108°14’ sampai dengan 108°20’ Bujur Timur dan 7°18’4” sampai dengan 7o21’7’’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : -



Utara berbatasan dengan Gunung Syawal



-



Selatan berbatasan dengan Kota Tasikmalaya



-



Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikoneng



-



Barat berbatasan dengan Kecamatan Cihaurbeuti



Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Format 1/ Tabel 3.1 DATA WILAYAH DAN FASILITAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KECAMATAN SINDANGKASIH TAHUN 2020



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9



DESA Sindangkasih Wanasigra Sukasenang Sukaresik Gunungcupu Budiasih Budiharja Sukaraja Sukamanah JUMLAH



0 0 0 0 0 0 0 0 0



DESA ENDEMIK GONDOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0



0



0



DESA TERTINGGAL



LUAS WILAYAH 1.91 1.83 3.08 2.27 3.64 3.46 2.70 1.69 3.46 24.22



JARAK KE PUSKESMAS 0.5 2.24 2.20 4.42 2.23 5.52 5.54 4.45 5.58 32,68



WAKTU TEMPUH KE PUSKESMAS 5 menit 10 menit 10 menit 25 menit 10 menit 30 menit 30 menit 25 menit 30 menit



JUMLAH RT



JUMLAH RW



19 36 39 25 36 46 35 59 44



4 13 13 10 11 8 10 16 21 110



339



JUMLAH RUMAH



JUMLAH PDDK



2.345 1.134 1.829 1.460 2.148 1.611 1.290 1.607 1.494 14.918



10.301 3.612 7.493 5.252 9.159 5.213 4.276 6.235 5.293 56.834



Format 2/ Tabel 3.2 JUMLAH SEKOLAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9



DESA



Sukamanah Sukaraja Budiharja Budiasih Gunungcupu Sukasenang Sukaresik Sindangkasih Wanasigra JUMLAH



PAUD



TK



SD/MI



SMP/MTS



SLTA/MA



PONTREN



1 1 3 2 3 3 0 2 1 16



2 1 3 4 4 3 2 4 2 25



3 3 4 3 6 3 2 4 2 30



-



-



-



-



1 -



-



1 1 2 -



2 -



-



2 -



2 -



4



5



2



19



JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN LAIN2 PUSTU POLINDES POSKESDES DR/BD/ BP SWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 5 3 0 9



b. Data Sumber Daya 1) Data Ketenagaan Penyelenggaraan berjalan



dengan



baik



upaya jika



kesehatan tidak



tidak



akan



didukung



oleh



ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuan secara keilmuan dan ketrampilannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Informasi



tenaga



kesehatan



diperlukan



bagi



perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan antara lain karena sifat data ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus sehingga sistem pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga kesehatan di sarana pelayanan wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO



JENIS TENAGA KESEHATAN



YANG ADA SEKARANG



KEKURANGAN



STATUS KEPEGAWAIAN



-



1



Dokter Spesialis



-



1



2



Dokter Umum



4



-



3



Dokter Gigi



1



-



4



Bidan



23



-



20



PNS : 2 Kontrak : 2 PNS : 1 PNS : 14 Sukwan : 9



KET



JENIS TENAGA KESEHATAN



YANG ADA SEKARANG



5



Perawat di Puskes Perawat di Pustu



6



Perawat Gigi



NO



7 8 9



Tenaga Kefarmasian Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan



KEKURANGAN



STATUS KEPEGAWAIAN



7 3



1



PNS : 7 Sukwan : 3



2



-



PNS : 2



3



-



PNS : 1 Sukwan : 2



1



-



PNS : 1



2



-



10



Nutritionist



1



1



11



Fisioterapi



-



1



12



Analis Kesehatan



2



-



13



Pelaksana Tata Usaha



9



-



14



Prakarya



2



-



15



Satpam



2



JUMLAH



62



Tabel



3.2



KET



PNS : 1 Sukwan : 1 Kontrak : 1 PNS : 2 PNS : 6 Kontrak: 3 Kontrak : 2 Kontrak : 2



4



menunjukkan



tenaga



kesehatan



di Fasilitas



kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 80,6 %, Puskesmas Pembantu 9,7%, di Poskesdes sebanyak 9,7 %. Jika dilihat dari rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk sesuai standar target ratio kebutuhan SDMK (Kepmenko Bidang Kesra No.54



Tahun 2013)



Wilayah Kerja Puskesmas



Sindangkasih maka pada tahun 2020 rasio dokter spesialis 3,5 per 100.000 penduduk dan Dokter Umum sebesar 22,7 per 100.000 penduduk, sedangkan sebesar 58,8



dan



rasio rasio



100.000 penduduk.



21



bidan perawat



per



100.000 sebesar



penduduk 66,5



per



2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai Alokasi dana BLUD untuk obat dan bahan habis pakai mencukupi untuk operasional pelayanan di puskesmas yaitu anggaran



pada



102.000.000,-



tahun



dan



2020



untuk



untuk



bahan



obat



habis



sebesar



Rp.



pakai



sebesar



Rp.120.000.000,Tabel 3.3 Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



1



2



3



4



5



6



7



8



1



Alopurinol tablet 100 mg



Tablet



800



1.280



170



1.450



181



2



Albendazol tablet 400 mg



Tablet



7.716



7.716



360



8.076



105



3



Ambroksol tablet 30 mg



Tablet



315



315



-



315



100



4



Ambroksol syrup 15 mg



Btl 60 ml



27



27



-



27



100



5



Aminofilin tablet 200 mg



Tablet



6



Aminofilin injeksi 24 mg/ml



ampul



10



7



Tablet



6.300



8



Amlodipin tablet 5 mg Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)



Tablet



100



9



Aminofluid



10 11



10



10



100



5.335



965



6.300



100



245



355



600



600



Bag



-



Amoksisilin kapsul 250 mg



Kapsul



-



Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 ml Amoksisilin sirup kering 250 mg/ 5 ml Forte Ampisilin injk i.m/ 1000 mg/ml



Kaplet



15.000



11.825



3.995



15.820



105



Botol



100



40



60



100



100



Botol



420



386



59



445



106



Vial



-



Pot



-



16



Antibakteri Salep Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg



Tablet



-



17



Antasida Suspensi



Botol



300



290



104



394



131



18



Antasida DOEN Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%



Tablet



21.000



20.470



6.350



26.820



128



12 13 14 15



19



Pot



-



20



Anti Fungi



Pot



24



21



Vial



-



22



Air untuk injeksi Asam Asetil Salisilat tablet 500 mg



Tablet



-



23



Asam Askorbat (vitamin C)



Tablet



8.700



38



9.920



51



235



89



10.155



371



117



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



Tablet



3.000



3.200



770



3.970



132



tablet 50 mg 24



Asam Mefenamat tab 500 mersi



25



Asering b



26



Asiklovir tablet 200 mg



Kaplet



500



310



190



500



100



27



Tablet



1.200



970



700



1.670



139



28



Asiklovir tablet 400 mg Asiklovir tablet 400 mg Rajawali



29



Asiklovir krim 5%



Tube



30



Asiklovir krim 5 %



Tube



-



31



Azytromicin 500 mg



Tablet



-



32



Betametason krim 0,1 %



33



Bisakodil Suppositoria 10mg



34



Botol 500 ml



-



Tablet



40



67



70



Ca Glukonas injeksi



ampul



10



5



10



15



35



Cefixim 100 mg



kapsul



36



Cetrizin 10 mg



tablet



7.200



6.250



840



7.090



37



Cetrizin Tablet



tablet



-



38



Clobazam 10 mg Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml b



tablet



-



40



21



80



Tube Supposit oria



39



121



13



142



200



203



150



-



Ampul



10



1



8



9



98



90



Ampul



-



Deksametason tablet 0,5 mg Deksametason tablet 0,5 mg tablet



Tablet



-



Dekstral tablet Diazepam tablet 2 mg botol 100 Diazepam tablet 2 mg botol 100



Pot



-



Tablet



-



Tablet



100



-



100



100



100



46



Diazepam Injeksi 5mg/ml



ampul



10



1



9



10



100



47



Diazepam Rektal Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Difenhidramin Injeksi 10 mg/ml Difenhidramin (5mg), dextrometrofan (10mg), fenilefrin (5mg), amonium klorida (62,5mg), natrium (samcodryl)



Tube



4



-



4



4



100



41 42 43 44 45



48 49



50



Tablet



19.000



22.774



-



Ampul



22.774



120



-



Ampul



9



-



9



9



100



botol



131



181



-



181



138



23



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



51



Digoksin tablet 0,25 mg Dexchlorpheniramine maleat 2 mg



Tablet



100



600



-



600



600



Tablet



380



380



-



380



100



Dekstral Syrup Domperidon suspensi 5mg/ml



Botol



-



-



-



-



Botol



-



-



50



50



Tablet



190



275



215



490



258



56



Domperidon tab 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)



Ampul



10



10



-



10



100



57



Eritromicin 500 mg kap



Tablet



-



-



-



-



58



Ethambutol 500 mg (1)



-



-



-



-



59



Etanol 70 % 100ml



22



22



-



22



60



Etanol 70 % alfifarma



-



-



-



-



61



Etakridin larutan 0,1%



Tablet Botol 100 ml Botol 100 ml Botol 300 ml



-



-



-



-



62



Tablet



1.000



1.700



-



1.700



Kapsul



-



-



-



-



64



Famotidin tablet 20 mg Fenitoin Natriun kapsul 30 mg Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml



ampul



-



-



-



-



65



Fenobarbital tablet 30 mg



Tablet



-



-



-



-



66



Fenobarbital tablet 30 mg KF



152



6



246



252



67



Fenol Gliserol lucas



Tablet Botol 5 ml



-



-



-



-



Botol



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



Ampul



-



-



-



-



Ampul



-



-



-



-



Ampul



-



-



-



-



52 53 54 55



63



72



Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fe (II) Fumarat (Fe=30 mg) 90 mg, Calsium Pantethonat 20 mg, Asam folat 1 mg, Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 2 mcg, Mangan Sulfat 400 mcg, Cupri Sulfat anhydrous 400 mcg Fe Fumarat (250 mg), Mnsulfat (0,2 mg). Cu-sulfat (0,2 mg), Asam Folat (925 mcg), Vitamin B12 (8mg) SANCOBION Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion 2 mg/ml inj ( Vitka Infant )



73



Fitomenadion 2mg/ml inj (B)



68



69



70



71



24



100



170



166



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



Tablet



1.000



720



280



1.000



100



Tablet



110



110



-



110



100



75



Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg



76



Flukonazol 150 mg



Tablet



-



-



-



-



77



Fluoxetine 10 mg (ZAC) Furosemid injeksi i.v/i.m 10 mg/ml



Tablet



-



-



-



-



Ampul



-



-



-



-



Tablet



233



233



-



233



Sachet



-



-



-



-



kapsul



-



-



-



-



82



Gemfibrozil 300 mg Gentamisin salep kulit 0,1% (GENTALEX)



Tube



-



-



-



-



83



Gentamisin salep kulit 0,1%



Tube



21



125



-



125



84



Gentamisin Salep Mata



Tube



-



-



-



-



85



Gentamisin Salep Mata



20



20



-



20



86



Gentian Violet Larutan 1 %



Tube Botol 10 ml



-



-



-



-



87



Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliseril Gualakolat (GG) tablet



Tablet



450



1.690



1.960



3.650



Tablet



-



-



-



-



Tablet



6.000



6.000



-



6.000



100



Tablet



3.195



8.705



1.990



10.695



335



btl 500 ml



4



4



-



4



100



Tablet



-



-



-



-



Tablet



840



2.340



300



2.640



314



Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg HOLI



Tablet



500



-



500



500



100



Tablet



475



475



-



475



100



96



Hidrokortison krim 2,5% KF



Tube



104



226



46



272



262



97



Tube btl m60 ml



-



-



-



-



98



Hidrokortison krim 2,5% Ibuprofen suspensi 100 mg/5ml



-



-



-



-



74



78 79 80 81



88 89 90 91 92 93 94 95



Furosemid tablet 40 mg Garam Oralit Serbuk Kombinasi



Glukosa larutan infus 5% Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Griseofulvin tablet 125 mg, KF



100



595 100



811



99



Ibuprofen tablet 200 mg



Tablet



-



-



-



-



100



Ibuprofen tablet 400 mg



Tablet



440



940



-



940



214



101



Ibuprofen tablet 400 mg KF Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg



Tablet



1.500



770



730



1.500



100



Tablet



100



-



100



100



100



102



25



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



Kalsium Laktat Mersi



Tablet



-



-



-



-



104



Kalsium Laktat 500 mg



Tablet



1.110



1.610



-



1.610



145



105



Kodein 10 mg



Tablet



40



40



-



40



100



106



Kaptopril tablet 12,5 mg



Tablet



-



-



-



-



107



Kaptopril tablet 25 mg



Tablet



500



230



270



500



108



Karbamazepin tablet 200 mg



Tablet



-



-



-



-



109



Klindamicyn 150 mg



Kapsul



-



-



-



-



110



Klindamicyn 300 mg



kapsul



-



-



-



-



111



Ketokonazole tablet 20 mg



Tablet



200



30



170



200



112



Kloramfenikol kapsul 500 mg



Kapsul



-



-



-



-



113



Kloramfenikol suspensi 60 ml Kloramfenikol Tetes Mata 0.5%



botol



32



32



-



32



botol



-



-



-



-



Kloramfenikol tetes telinga Kloramfenikol tetes telinga 3 % (RECO) Kloramfenikol salep mata 1 % Kloramfenikol salep kulit (Bufacetin) Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg KF Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg (B)



botol



-



-



-



-



botol



-



-



-



-



Tube



200



127



65



192



96



Tube



200



112



56



168



84



Tablet



6.805



6.805



-



6.805



100



Tablet



14.000



11.680



2.320



14.000



100



NO



NAMA OBAT



103



114 115 116 117 118 119 120



100



100 100



121



Klozapine 100 mg dexa



tablet



30



30



-



30



100



122



Klozapine 25 mg b Klorpromazin tablet salut 100 mg ( HCL ) Kombinasi Deksametason 0,5+Dexchlopheniramine Maleat 2 mg Kombinasi Tramadol HCL 37.5 mg Parasetamol 325 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml



tablet



400



50



350



400



100



-



-



-



123 124 125



126



127



128



Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg,



Tablet Tablet



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



botol 60 ml



-



-



-



-



botol 60 ml



39



95



44



139



Tablet



-



-



-



-



26



356



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



129



Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg



Tablet



-



-



-



-



130



Kotrimosazol 480 mg



Tablet



1.300



350



950



1.300



100



131



Kotrimosazol 480 mg



Tablet



810



810



-



810



100



132



Lansoprazole 30 mg



kapsul



580



1.020



560



1.580



272



133



Lansoprazole 30 mg b Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml rajawali



kapsul



-



-



-



-



Ampul



-



-



-



-



Ampul



49



49



-



49



100



136



Lidokain injeksi 2% (HCL)



Ampul



30



30



-



30



100



137



Lidokain injeksi 2%



Ampul



30



30



-



30



100



138



Lexapram syr



-



-



-



-



139



Lisol 1 liter



Botol Botol 1000 ml



-



-



-



-



140



Tablet



-



-



-



-



141



Loratadin tablet 10 mg Magnesium Sulfat inj (IV) 20%



Vial



-



-



-



-



142



Meloxicam 15 mg



tablet



-



-



-



-



143



Metformin 500 mg



tablet



3.000



1.800



1.200



3.000



144



Metformin 500 mg Hexpharm



tablet



-



-



-



-



145



Metformin 500 mg



tablet



-



-



-



-



146



tablet



-



-



-



-



Tablet



150



150



-



150



Ampul



-



-



-



-



149



Metildopa Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metilprednisolon tablet 4 mg KF



Kapsul



4.500



2.505



1.995



4.500



150



Metilprednisolon tablet 4 mg



Tablet



-



-



-



-



151



tablet



200



120



80



200



tablet



-



-



-



-



153



Metoklopramid tablet 10 mg Metoklopramid tablet 10 mg KF Metronidazol infus 500 mg/100 ml



Botol



-



-



-



-



154



Metronidazol tablet 500 mg



Tablet



600



600



-



600



100



155



Metronidazol tablet 500 mg



Tablet



1.000



790



210



1.000



100



NO



NAMA OBAT



Trimetoprim 80 mg



134 135



147 148



152



27



100



100



100



100



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN 657



156



Mikonazole salep



tube



56



308



60



368



157



Mikonazole krim / salep Multivitamin syrup pertumbuhan plus suplemen yg mgd curcumin Vit B1, vit.B2 Vit B6 Lysin, Vit. B12 ( Curviplex )



tube



-



-



-



-



botol 60 ml



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



Tablet



81



131



50



181



223



Natrium Diklofenak 50 mg Natrium Diklofenak tab 50 mg Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Widatra Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g B



Tablet



2.500



1.060



1.440



2.500



100



Tablet



-



-



-



-



Botol



12



34



58



92



767



Botol



20



20



-



20



100



Tablet



80



70



10



80



100



166



OAT FDC KAT 1



paket



-



-



-



-



167



OAT FDC KAT 2



paket



-



-



-



-



168



OAT FDC KAT Anak Obat Batuk hitam(tiap 15 ml nebfandung Reconyl yg merupakan campuran ekstrak yg setara dengan s (herbakof )



paket



-



-



-



-



botol



73



73



-



73



Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Obat Batuk syrup yg mengandung dekstrometrophan HBR 10 mg gg 50 mg phenyl propanolamin HCL 12,5 mg



botol



-



-



-



-



Botol



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



158



159



160 161 162 163 164 165



169



170



171



172



173



Multivitamin yang mengandung Vit.A 4000 IU B! 3 mg, B2 3 mg,B6 2 mg,B12 2mcg, C 50mg D 400IU E 10 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg



Obat cacing berbentuk permen 0,4 g ekstrak setara dengan caricae radix 8 g Obat flu kombinasi parasetamol 250 mg, dekstrometrophan Hbr 15 mg,Phenilleprin HCL 2 mg, Gliseril Gu ( Lodecon )



28



100



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN



174



Obat flu syr yg mengandung parasetamol 120 mg, Gliseril guaikolat 25 mg, CTM 1 mg, (Pinkids Cought)



Botol



42



42



-



42



100



botol 60 ml



106



226



-



226



213



botol 5 ml



-



-



-



-



Kapsul



-



-



-



-



Kapsul



-



-



-



-



Kapsul



90



210



-



210



Kapsul



-



-



-



-



Tube



-



-



-



-



Tube



-



-



-



-



175



176



177



178



179



Obat flu syr mgd pct12 mg gg 25 mg ctm 1 mg Phenyilephirene HCL 15 mg (Solafluz ) Obat tetes mata kombinasi neomisin 3,5 mg, deksametason 1 mg (Lytrol) Obat wasir yang mengandung Graptolium 250mg, Ekstrak curcuma domestica 25 mg, ekstrak centella asiat Obat wasir yang mengandung disosmin 450 mg, hesperidin 50 mg Obat yang mengandung sylimarin 70 mg cynarin 1,2 mg,curcumin 5 mg lycopene 5 mg (hepagard)



233



182



Obat yang mengandung sylimarin 70 mg cynarin 1,2 mg,curcumin 5 mg lycopene 5 mg Oksitetrasiklin HCL salep kulit 3% Oksitetrasiklin HCL salep mata 1%



183



Oksitosin injeksi



Ampul



-



-



-



-



184



Omeprazole kapsul 20 mg



Kapsul



510



-



510



510



185



Ondansentron inj 4 mg/ 2 ml



-



-



-



-



186



Paracetamol drop 60 mg



ampul botol 15 ml



-



-



-



-



botol



18



71



47



118



656



500



352



148



500



100



106



106



-



106



100



Tablet



650



1.250



-



1.250



192



Tablet



32.000



23.800



8.200



32.000



100



Tablet



-



-



-



-



180 181



191



Paracetamol drop 100mg/ml /Fasidol drop Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol 500mg, Phenyl HCL 12,5, CTM 2mg (Molexflu) Paracetamol tablet 500 mg mersi



192



Papaperin tablet 40 mg



187 188 189 190



Botol 60 ml Botol 60 ml



29



100



NO



NAMA OBAT



SATUAN



KEBUTU HAN



TOTAL PENGGU NAAN



SISA STOK



JUMLAH OBAT/ VAKSIN



PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN 117



193



Paracetamol tablet 500 mg mersi



Tablet



5.790



6.790



-



6.790



194



Piracetam injeksi 1 gr/5ml



Ampul



-



-



-



-



195



Piracetam tablet 400 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg B



Tablet



-



-



-



-



Tablet



-



-



-



-



Tablet



4.000



2.230



1.770



4.000



100



Tablet



1.000



1.900



-



1.900



190



199



Piroksikam tablet 20 mg



Tablet



920



2.420



-



2.420



263



200



Piroksikam tablet 20 mg (B)



-



-



-



-



201



Povidon Iodida larutan 10 %



-



-



-



-



202



Povidon Iodida larutan 10 %



1



1



-



1



203



Povidon Iodida larutan 10 %



tablet Botol 30 ml Botol 30 ml Botol 60 ml



-



-



-



-



204



Povidon Iodida larutan 10 %



Btl 300ml



-



-



-



-



205



Prednison tablet 5 mg



Tablet



-



-



-



-



206



Prednison tablet 5 mg B PEHAPRAL ( Multivitamin yang mengandung Vit A ) Propanolol tablet 10 mg (HCL)



Tablet



-



-



-



-



Tablet



650



1.650



-



1.650



254



Tablet



115



110



105



215



187



Ampul



-



-



-



-



210



Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml soho



Ampul



-



-



-



-



211



Risperidon 2 mg



Tablet



-



-



-



-



212



Ranitidin tablet 150 mg



Tablet



-



-



-



-



213



Tablet



-



-



-



217



Ranitidin tablet 150 mg Holi Retinol (Vitamin A) kapsul lunak 100.000 IU Retinol (Vitamin A) kapsul lunak 200.000 IU (B) Retinol (Vitamin A) 100.000 IU Retinol (Vitamin A) 200.000 IU



218



Ringer Laktat larutan infus



219



196 197 198



207 208 209



214 215 216



100



Kapsul



-



-



-



-



Kapsul



-



-



-



-



Kapsul



-



-



-



-



Kapsul



41



-



41



41



100



43



43



-



43



100



Ringer Laktat larutan infus GKL



Botol 500 ml Botol 500 ml



100



89



11



100



100



220



Salbutamol tablet 2 mg KF



Tablet



400



1.660



740



2.400



600



221



Salbutamol tablet (sebagai



Tablet



-



-



-



-



30



3) Keadaan Peralatan Kesehatan (Terlampir) Tabel 3.4. Realisasi Dana BLUD untuk peralatan UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



Uraian



Jumlah Uang (Rp.)



1



Belanja Alkes



10.000.000



2



Belanja Printer



9.000.000



3



Belanja Sumber Tenaga (Genset)



4



Belanja Alat Penyimpanan (Lemari/Rak)



5



Belanja Alat Pendingin (AC)



6



Belanja Alat Rumah Tangga (Kulkas)



6.000.000



7



Belanja Mebel (Kursi, Meja)



7.500.000



8



Belanja Alat Kantor lainnya (Tiang Lampu Mercury)



4.000.000



16.000.000 3.000.000 15.000.000



JUMLAH



70.500.000



4) Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Tabel 3.5 Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO



SUMBER BIAYA



1



BLUD



2



BOK



3



JAMPERSAL



JUMLAH ALOKASI



KET



REALISASI



2.813.455.625 797.500.000



797.500.000



85.000.000



100,00%



85.000.000 100,00%



JUMLAH 1.513.213.781 1.482.877.931 97,99% Sumber : laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020



Kecukupan alokasi pembiayaan kesehatan dalam anggaran



pemerintah



merupakan pembangunan



faktor



baik



pusat



penting



kesehatan.



maupun



bagi Pada



daerah



keberhasilan tahun



2020,



Anggaran Kesehatan Sindangkasih



Wilayah



adalah sebesar



Dengan rincian anggaran yaitu dari



Kerja



BLUD



sebesar



Rp. :



Puskesmas



3.695.955.625,-.



yang



bersumber



Rp. 2.813.455.625 DAK non



Fisik Bantuan Operasional Kesehatan



sebesar



Rp.



797.500.000, dan Jampersal sebesar Rp. 85.000.000.5) Keadaan Sarana dan Prasarana Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal



bagi



masyarakat



perlu



didukung



oleh



adanya sarana kesehatan yang memadai dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Sarana kesehatan dasar yang ada di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis pada tahun 2020 (terlampir). c. Peran Serta Masyarakat Tabel 3.7 Peran Serta Masyarakat UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



Desa



Jumlah Posbindu



Jumlah Pusbila



Jumlah Posyandu



Jumlah Kader



Jumlah Paraji



Jumlah Toma



1



Sukamanah



6



6



6



44



2



6



2



Sukaraja



4



2



8



48



1



8



3



Budiharja



3



3



5



35



4



5



4



Budiasih



6



6



6



33



2



6



5



Gunungcupu



10



5



10



78



1



10



6



Sukasenang



7



7



7



42



1



7



7



Sukaresik



5



5



5



39



2



5



8



Sindangkasih



8



3



8



53



-



8



9



Wanasigra



5



1



5



29



-



5



JUMLAH



54



38



60



401



13



60



Posyandu



sebagai



salah



satu



bentuk



upaya



kesehatan yang bersumber daya masyarakat memiliki peran yang



sangat



penting



dalam



sistem



penyelenggaraan



pelayanan kebutuhan dasar dalam rangka kualitas



sumber



daya



manusia



meningkatkan



secara



dini serta



merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat. Agar posyandu dapat melakukan fungsi dasarnya, dimana posyandu mempunyai daya ungkit yang sangat besar terhadap penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian



Balita



dan



Angka



Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau dan mendorong tingkat perkembangan posyandu. Jumlah



posyandu



di



Puskesmas Sindangkasih



Wilayah



Kerja



UPTD



pada tahun 2020 tercatat 60



posyandu. Dengan strata mandiri



sebanyak



43



posyandu, strata Purnama ada 11 Posyandu dan strata Madya ada 6 Posyandu. d. Jumlah Penduduk dan Sasaran Program Jumlah



Penduduk



di



wilayah



Kerja



Puskesmas



Sindangkasih pada Tahun 2020 adalah sebanyak 56.834 jiwa. Secara sebaran jumlah penduduk per Desa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.8 Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



Desa/Kelurahan



Jumlah penduduk (Orang)



1. Sukamanah



5.293



2. Sukaraja



6.235



3. Budiharja



4.276



4. Budiasih



5.213



5. Gunungcupu



9.159



6. Sukaresik



5.252



7. Sukasenang



7.493



8. Sindangkasih



10.301



9. Wanasigra



3.612



Jumlah



56.834



Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020



Tabel 3.8 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2020 adalah Desa Sindangkasih yaitu sebanyak 10.301 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Desa Wanasigra yaitu sebanyak 3.612 jiwa. Tabel 3.9 Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Umur (Tahun)



Laki-laki



Perempuan



Total



%



0 – 4 5 – 14



2047 5013



2124 4838



4171 9851



7 17



15 – 44



15117



14389



29506



52



45 – 64



4870



4645



9515



17



65 +



1821



1970



3971



7



Jumlah



28.868



28.123



56.834



100



Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020



Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih terbanyak pada kelompok usia 15-44 tahun sebesar 29.506 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa kurang dari setengah penduduk di Wilayah



Kerja



Puskesmas



penduduk usia produktif.



50



Sindangkasih



merupakan



e. Data Sekolah Tabel 3.10 Jumlah Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Jumlah Sekolah No



1 2 3 4 5 6 7 8 9



Desa



Sukamanah Sukaraja Budiharja Budiasih Gunungcupu Sukaresik Sukasenang Sindangkasih Wanasigra JUMLAH



PAUD



TK



SD / MI



SMP / MTs



SLTA/ MA



Pontren



1 1 3 2 3 3 2 1 16



2 1 3 4 4 3 2 4 2 25



3 3 4 3 6 2 3 4 2 30



1 1 1 2 5



1 1 2 4



2 2



Sumber Data : Profil Puskesmas tahun 2020



f.



Data Kesehatan Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. 1. Rumah Sehat Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan



rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni   Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi



lingkungan



pemukiman



harus



mampu



mendukung



tingkat



kesehatan penghuninya. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit. Pada tahun 2020 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih sebanyak 14.331 rumah. Dari jumlah tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat sebanyak 12.796 unit atau 89,3 %. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat peningkatan 31,2 % (Tahun 2018 yaitu 58,1%)



2. Akses Air Minum



Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan tanpa melalui proses



pengolahan dapat langsung diminum. Seiring



dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada produk air minum dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum karena produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2020 jumlah penduduk dengan akses air minum yang layak sebanyak 6 (85,7%) dari jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak 56.834 jiwa.



3. Akses Sanitasi (Jamban Sehat) Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik. Jamban Sehat adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan pengelola program, pada tahun 2020 dari jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak 12.796 KK (76,5%) dari jumlah KK sebanyak 14.331 KK. Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 9 Desa (100%) dari jumlah desa yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk desa stop BABS (SBS) sebanyak 5 desa (10%).



4. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU dan TPM) Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan sampah dan limbah) untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan. Tempat-tempat



umum



yang



sehat



berpengaruh



cukup



besar



di



masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk



berbagai



kepentingan.



Pengawasan



sanitasi



tempat



umum



bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat



kesehatan



agar



masyarakat



pengunjung



terhindar



dari



kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada tahun 2020 sebanyak 347 TTU dan yang memenuhi syarat sebanyak 328 TTU (94,5 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM sebanyak 226 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 5 (2,2 %).



2. Data Khusus a.



Status Kesehatan Derajat



kesehatan



masyarakat



diukur



melalui



beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian



Ibu



(AKI), Angka



Morbiditas;



angka



kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa. 1) Data Kematian Mortalitas



dapat



dijelaskan



sebagai



kejadian



kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan



kesehatan



dan



program



pembangunan



kesehatan. a) Kematian Neonatal Pada tahun 2020 terdapat angka kematian neonatal sebanyak 0 kasus yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih dari 973 kelahiran, sehingga didapatkan



Angka



Kematian



Neonatal



(AKN) sebesar 0,0 per 1.000 KH. Jika dibandingkan dengan



target



Penetapan



Kinerja



(TAPKIN)



Puskesmas Sindangkasih dimana tahun 2020 target AKB sebesar 2 Kasus, maka AKB atau AKN Puskesmas sudah melampaui target. Seperti angka



kematian



bayi



diketahui



bahwa



/ Neonatal adalah jumlah



penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Tabel 3.17 Perkembangan Jumlah Kematian Bayi UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2016 s.d. 2020 No



Tahun



Jumlah Kematian Bayi



1



2016



0



Jiwa



2



2017



6



Jiwa



3



2018



4



Jiwa



4



2019



2



Jiwa



5



2020



0



Jiwa



Penurunan disebabkan



dan



oleh



kenaikan



beberapa



AKB



faktor,



dapat



diantaranya



pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak positif pada daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit. b) Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu



indikator



penting



dari



derajat



kesehatan



masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya



(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap



perbaikan



pelayanan



kesehatan



menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan laporan Puskesmas, jumlah kematian ibu maternal di Wilayah Kerja Puskesmas sebanyak



Sindangkasih



pada



tahun



2020



0 kasus dari 974 jumlah kelahiran. Hal ini



berbeda dengan tahun sebelumnya (tahun 2019 sebanyak 1 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.18 Pola penyebab kematian ibu maternal Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



Penyebab Kematian



Jumlah



1.



Kematian Ibu Hamil



-



2.



Kematian Ibu Bersalin



-



3.



Kematian Ibu Nifas



-



Jumlah



-



Sumber : Laporan KIA Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020



86



%



2) Data Kunjungan Tabel 3.19 Data Kunjungan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Bulan



Kunjungan Umum



Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember rata-rata Total



Kunjungan BPJS



604 547 464 245 258 962 572 485 337 285 356 313 452,33 5428



1083 1006 1091 519 505 645 818 725 716 613 760 509 749,17 8990



3) Status Gizi Bayi dan Balita Status gizi pada balita merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian balita. Selain itu status gizi pada balita sangat menentukan terhadap tingkat kecerdasan sumber daya manusia pada tahun mendatang. keadaan



gizi



Perkembangan



masyarakat dapat dipantau melalui hasil



pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil



penimbangan



bayi



dan



balita



setiap bulan di posyandu. Berdasarkan laporan pada tahun 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih menunjukkan jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak 974 bayi. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2020 sebanyak 27 bayi ( 2,68 %), sedangkan jumlah Balita yang dilaporkan (sasaran) sebanyak 3.496 jiwa, yang ditimbang (D) sebanyak 3.042 (92,7%) dan yang di Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 86



jiwa (2,6%). Permasalahan gizi yang



jumlahnya



masih



tetap



ada dan



cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang



dan gizi buruk. Kurang gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit. Pada tahun 2020 jumlah gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan sebanyak 230 jiwa..



4) 10 Besar Penyakit Terbanyak Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun



waktu



tertentu.



Morbiditas



juga



berperan dalam



penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.20 10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



JENIS PENYAKIT



Acute nasopharyngitis [common cold] Supervision of normal pregnancy Gastritis, unspecified Need for continuous supervision Essential (primary) hypertension Contraceptive management Myalgia Schizophrenia Spontaneous vertex delivery Pain in joint



JUMLAH



1586 1126 901 897 866 790 503 364 315 254



TOTAL 7602 Sumber Data : Laporan Aplikasi P-Care Puskesmas Sindangkasih 2020



b.



Data Kejadian Luar Biasa Tabel 3.21



Data Kejadian Luar Biasa di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



Jenis KLB



Lokasi



Jumlah Kasus



Tindak Lanjut



Ket.



NIHIL



c.



Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1). Standar Pelayanan Minimal Tabel 3.22 Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020



NO



JENIS LAYANAN DASAR



SPM 2018



SPM 2019



SPM 2020



1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil



100,86



110,60



94,47



2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin



105,40



113,60



98,98



Pelyanan Kesehatan Bayi Baru Lahir



102,70



111,10



100,73



100,70



118,70



97,67



3



4 Pelayanan Kesehatan Balita 5



Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar



100,00



100,00



100,00



6



Pelayanan Kesehatan pada usia produktif



79,98



100,00



45,80



7



Pelayanan kesehatanpada usia lanjut



100,00



100,00



58,10



8



Pelayanan kesehatan penderita hipertensi



100,00



50,03



59,46



9



Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus



100,00



100,00



16,67



10



Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat



100,00



100,00



75,00



11



Pelayanan kesehatan orang dengan TB



68,93



51,56



52,64



12



Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV



101,39



90,72



82,55



2) Penilaian Kinerja Puskesmas Tabel 3.23 Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 ( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) NO



UPAYA KESEHATAN



KEGIATAN



TARGET SASARAN



PENCAP AIAN



CAKUPAN VARIABE L



SUB VARIA BEL



UKM ESENSIAL 1



 



 



 



 



 



 



 



KIA dan KB



A



KESEHATAN IBU



 



 



 



 



 



 



1



1031



974



94,47



x



 



 



2



984



974



98,98



x



 



 



3



207



207



100,00



x



 



 



4



984



974



98,98



x



 



 



5



984



974



98,98



x



 



 



B



Cakupan Kunjungan ibu Hamil K4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan KESEHATAN ANAK



 



 



 



 



 



 



1



974



974



100,00



x



 



 



2



974



971



99,69



x



 



 



3



145



145



100,00



x



 



 



4



Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan Kunjungan Bayi



964



952



98,76



x



 



 



5



2532



522



20,62



x



 



 



C



Cakupan Pelayanan Anak Balita KELUARGA BERENCANA



 



 



 



 



 



 



 



Cakupan Peserta KB Aktif



9914



9551



96,34



x



2



GIZI



1



1021



974



95,40



x



 



 



2



974



972



99,79



x



 



 



3



Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif



495



468



94,55



x



   



   



  4



  3241



  3015



  93,03



  x



 



 



5



2792



2382



85,32



x



 



 



6



3241



3241



100,00



x



 



 



7



3312



3312



100



x



 



 



 



Persentase Balita Ditimbang (D) Persentase Balita Naik Timbangan (N) Persentase Balita mempunyai KMS/ buku KIA Persentase Balita 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitaim A Dosis Tinggi



 



 



 



 



 



 



8



Persentase Remaja putri di



1819



1384



76,09



x



 



 



 



sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan TTD Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat Makanan Tambahan



 



 



 



 



 



 



9



69



60



86,96



x



 



 



 



 



 



 



 



 



 



10



Persentase Balita Kurus mendapat Makanan Tambahan Penyuluhan PHBS pada: 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Tempat-tempat Umum 4. Fasilitas Kesehatan 1. Penyuluhan PHBS keluarga



45



15



33,33



x



3



PROMKES



1



 



 



87,5



 



 



 



 



14331



14331



X



100



 



 



 



2. Penyuluhan PHBS di sekolah 3. Penyuluhan PHBS TempatTempat Umum 4. Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan Komunikasi Interpersonal dan Konseling Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam gedung Puskesmas Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan (Puskesmas dan jaringanya : Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll). Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui Kunjungan rumah Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui presentase (%) Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu strata Purnama dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Strata Purnama dan Mandiri) Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas Sektor Penggalangan Kemitraan



40



40



X



100



 



 



 



736



368



X



50



 



 



 



96



96



X



100



 



 



2



14418



14418



1



X



 



 



3



96



96,00



100,00



X



 



 



4



9



9



100



X



 



 



5



669



669



100



X



 



 



6



10748



9871



91,84



X



 



 



7



4



2



50



X



 



 



8



30



54



180



X



 



 



9



12



12



100



X



 



 



10



12



12



100



X



 



 



11



406



406



100



X



5



5



100



X



9



9



100



X



4



Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader   12 Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi)   13 Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan endapat pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD) ) KESEHATAN LINGKUNGAN



 



 



 



 



 



 



1



58377



46787



80,15



X



 



 



2



58377



58377



100



X



   



Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban sehat) Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas (memenuhi syarat)



 



9



9



100



X



14885



14885



100



X



 



 



 



 



549



272



49,54



X



113



47



41,59



X



56



53



94,64



X



 



Jumlah desa yang melaksanakan STBM   4 Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air bersih, pasar sehat , TFU dan TPM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR TB 1 Pelayanan kesehatan orang terduga TB   2 Cakupan Pengobatan semua kasus TB   3 Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus      



 



 



 



 



 



HIV



Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV PNEUMONIA 5 Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia balita DIARE 6 Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur   7 Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) HEPATITIS 8 Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Ibu Hamil KUSTA 9 Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta   10 Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada penderta kusta DBD 11 Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik FILARIASIS 12 Cakupan tatalaksana kasus Filariasis PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR   1   Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif   2 Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM   3 Cakupan Pelayanan Hipertensi   4   Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat



1083



894



82,55



X



270



83



30,74



X



984



231



23,48



X



924



369



39,94



X



1083



860



79,41



X



0



0



0,00



X



0



0



0



X



15



15



100



X



1



1



100



X



 



 



 



 



37449



17420



46,52



X



60



60



100



X



12393



7430



59,95



X



48



48



100



X



 



2



0



0



X



6



Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ dan mendapatkan pelayanan kesehatan SURVEILANS DAN IMUNISASI



 



 



 



 



 



 



1



Cakupan BCG



964



974



101,04



X



 



 



2



Cakupan DPT HB H1b1



964



866



89,83



X



 



 



3



Cakupan DPT-HB-Hib3



964



946



98,13



X



 



 



4



Cakupan Polio 4



964



942



97,72



X



 



 



5



964



951



98,65



X



 



 



6



Cakupan Campak -Rubella (MR) Cakupan BIAS DT



818



760



92,91



X



 



5      



             



       



     



 



3



4



5



 



 



7



Cakupan BIAS Td



1705



1563



91,67



X



 



 



8



Cakupan BIAS MR



820



779



95



X



 



 



9



1031



88



8,54



X



 



 



10



9



9



100



X



 



 



11



52



52



100



X



 



 



12



12



12



100



X



 



 



13



Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+ Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Cakupan surveilans terpadu penyakit Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) TOTAL UKM ESSENSIAL



0



0



0



X



UKM PENGEM BANGAN 1



 



 



 



 



 



77,17  



 



1



36



100



X



36



0



0



X



 



 



3



3



3



100



X



2



Kesehatan Olahraga  



1



Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat dan Keluarga (TOGA) Prosentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani JUMLAH



36



 



Kesehatan Tradisional  



14



14



100



X



 



 



100



 



3



Kesehatan Kerja



1



Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas



1



1



100



X



4



Kesehatan Lansia



1



2220



965



43,47



X



 



 



2



2220



2220



100



X



 



 



3



814



346



42,51



X



 



 



4



25



25



100



X



6



Upaya Kesehatan Sekolah



1



855



855



100



X



 



 



2



515



515



100



X



7



1



108



130



120,37



X



 



Kesehatan Gigi  



48



50



104,17



X



 



 



3



2606



446



17,11



X



 



 



4



Cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang mendapat pelayanan Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina / yang mendapat pelayanan Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang aktif Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan Kesehatan (kelas 1) Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan Kesehatan ( kelas 7) Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyaakat Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi TOTAL UKM PENGEMBANGAN



132



35



26,52



X



 



2



 



2



UKP 1



Rawat Jalan



 



Kunjungan rawat jalan :



81,04  



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



( Puskesmas Non DTP)  



 



 



0



X



 



 



0



X



 



 



0



X



 



1. Cakupan rawat jalan peserta JKN 2. Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas 3. Cakupan kunjungan rawat jalan gigi 4. Cakupan kunjungan IGD



 



 



 



 



 



 



 



0



X



2



Rawat inap



 



Kunjungan rawat jalan :



 



 



 



 



 



( Puskesmas DTP)



 



14418



14418



100



X



 



 



 



1. Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas 2. Rawat jalan gigi mulut



2335



1100



47,11



X



 



 



 



3. IGD



2162,7



362



16,74



X



 



 



 



Kunjungan Rawat Inap



 



 



 



 



 



 



 



2800



375



13,39



X



 



 



 



10



2



20



X



 



 



 



5



3



60



X



 



 



 



1. Cakupan Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap 2. BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) 3. ALOS ( Average Lenght of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat) TOTAL UKP



 



 



25,72



 



 



 



 



 



14418



14418



100



X



7574



7574



100



X



7430



60



0,81



X



47



37



78,72



X



7430



60



0,81



X



76



47



61,84



X



19



19



100



X



0



0



0



X



14418



14401



99,9



X



 



 



60,23



 



 



 



 



 



100



100



100



X



100



100



100



X



 



PELAYANAN PERKESMAS 1



Dalam Gedung



 



2



Luar Gedung



1



 



 



2



 



 



3



 



 



4



 



 



5



 



 



6



 



 



7



 



 



8



 



 



 



Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah . Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan Hipertensi yang mendapat askep keluarga . Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga . Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif JUMLAH



PELAYANAN KEFARMASIAN  



 



1



 



 



2



Persentase ketersediaan obat di Puskesmas Persentase penggunaan obat yang rasional di puskesmas : 1.ISPA nin pneuonia 2. Myalgia 3. Diare non spesifik



 



 



3



 



 



 



Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional JUMLAH



PELAYANAN LABORATORIUM  



 



1



 



 



 



Cakupan pemeriksaan laboratorium puskesmas JUMLAH



 



 



 



TOTAL CAKUPAN KEGIATAN



B



100



95



95



 



 



 



98,33



 



 



 



 



 



2165



2165



100



X



 



 



100



 



 



 



81,98



 



PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS



( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) NO



JENIS VARIABEL



NILAI HASIL



A.



MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS



 



a.1



Mempunyai Rencana Lima Tahunan



10



a.2



Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan, dan melalui analisa situasi dan perumusan masalah



10



a.3



Menyusun RPK secara Terinci dan lengkap



10



a.4



Melaksanakan mini lokakarya bulanan



10



a.5



Melaksanakan mini lokakarya tribulanan



10



a.6



10



 



Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke Dinas Kesehatan Kab/kota dan mendapat feedback dari Dinas kesehatan Kab/kota JUMLAH



B



Manajemen Sumber Daya



 



b.1



Membuat daftar / catatan kepegawaian seluruh petugas / Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) setiap kolom berisi : (dibuktikan dengan bukti fisik) • Nomor, Nama, dan NIP • Pangkat / Golongan • TMT Pangkat / Golongan • Status kepegawaian (jabatan Fungsional/ Jabatan Pelaksana) • Jenjang Jabatan • Pendidikan Terakhir • Umur • Status Perkawinan



10



10,00



b.2



Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian seluruh petugas (semua item dibuktikan dengan arsip): • FC SK Calon Pegawai Negeri Sipil • FC SK PNS/SK Non PNS • FC SK Terakhir • FC Ijazah Pendidikan Terakhir • FC SK Penugasan/ FC Kontrak Kerja bagi Non PNS • FC SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional • FC SK Kenaikan Jenjang Jabatan • SK Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi tenaga fungsional • FC DP3 • FC Sertifikat Pelatihan/Seminar/Workshop • FC Sertifikat Penghargaan • FC SK Kenaikan Gaji Berkala • Surat Keterangan Cuti



10



b.3



Puskesmas mempunyai Struktur Organisasi yang jelas dan lengkap:



10



b.4



Puskesmas mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab seluruh petugas :



10



 



· Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab untuk seluruh petugas;



 



 



·  Adanya uraian tugas pokok sesuai dengan kompetensi (sesuai dengan jenjang jabatan fungsional) dan ditanda tangani oleh kepala puskesmas;



 



 



· Adanya Uraian tugas tambahan



 



b.5



Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab:



10



 



·  Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas



 



 



·  Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas



10



 



·  Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - 70 thn dibina 5. Posbindu Aktif



100



1. Lansia diskrining : 43,47% 2. Lansia > 60 thn dibina : 100% 3. Lansia > 70 thn dibina : 42,51% 4. Posbila Aktif : 100%



1. Hambatan kehadiran lansia di posbila 2. Perlu kunjungan rumah atau sweeping bagi lansia yang tidak bisa datang ke Pusbila/Posbindu 3. Kunjungan Rumah bagi Lansia Resti (LCT)



28



Upaya Kesehatan Kerja : Jumlah Pos UKK yang terbentuk



100



Jumlah Pos UKK yang terbentuk di Puskesmas Sindangkasih ada 1



Perlu adanya pos UKK di setiap Desa supaya terpantau



29



Upaya Kesehatan Sekolah 1. Penjaringan SD/MI 2. Penjaringan SMP/MTs



1. Penjaringan SD/MI : 100% 2. Penjaringan SMP/MTs : 100%



Semua siswa dilakukan penjaringan kesehatan pada saat ada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi



1. 2. 3. 1. 2.



Kunjungan gigi berkurang sehubungan dengan adanya pembatasan di masa pandemic Secara umum tidak ada kendala, untuk kebutuhan obat sebagian dibiayai dari dana BLUD, namun terkadang obat yang dipesan



27



100



Upaya Kesehatan Perorangan 30 31



1. RM Rawat jalan 2. Rawat jalan gigi 3. IGD Pelayanan Farmasi 1. Ketersediaan obat 2. Capaian penggunaan POR



100 100



RM Rawat jalan : 100% Rawat jalan gigi : 47,11% IGD : 16,74% Ketersediaan obat : 100% Capaian penggunaan POR 95%



Ket



No



Program



Target



3. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 32



33



Cakupan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas : 100% Perkesmas 1. Askep Individu rawat jalan 2. Cakupan mandiri pada semua kasus



100



Pencapaian 3. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 100% Cakupan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas : 100%



Masalah melalui e-katalog sering lama datangnya. Diharapkan di Puskesmas ada fotometer dan hematology analizer sehingga pemeriksaan laboratorium lebih lengkap



100



100



1. 2.



Rangkap tugas Perlu adanya kerjasama lintas program



Tidak ada masalah



MANAJEMEN PUSKESMAS 1



Manajemen Umum



10



10



2



Manajemen Sumber daya manusia



10



8,93



3



Manajemen BMN/BMD



10



10



Tidak ada masalah



4



Manajemen Pemberdayaan Masyarakat



10



10



Tidak ada masalah



5



Manajemen Data dan informasi



10



9,25



6



Manajemen Program



10



9



7



Manajemen Mutu



10



8,25



Aspek tidak lengkap : 1. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan Nakes/Non Nakes, PNS/Non PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun 2015 2. Puskesmas mempunyai visualisasi data SDM Kesehatan



Aspek tidak lengkap : Adanya Sistem Informasi Puskesmas Cakupan IKS : pra sehat terutama untuk cakupan hipertensi, keluarga tidak merokok, ODGJ dan JKN 1. Sasaran yang diperiksa hipertensi dan DM belum diperiksa semua ke fasyankes sehingga belum terdeteksi 2. Belum ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol 3. Belum ada kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pihak lain dalam uji profesiensi



Ket



116



B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Mengingat



keterbatasan



kemampuan



dalam



mengatasi



masalah, ketaktersediaan teknologi yang memadai, atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, masalah prioritas perlu dipilih dan ditetapkan lewat kesepakatan Tim. Bila tidak dicapai kesepakatan, kriteria



lain



dapat



digunakan. Penetapan



urutan



prioritas masalah dapat memanfaatkan berbagai macam metode seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya. Nilai 5 4 3 2 1



Urgency (Kegawatan) Sangat Urgen Urgen Agak Urgen Biasa Tidak Urgen



Kriteria Seriosness (Mendesak) Sangat Serius Serius Agak Serius Biasa Tidak Serius



Growth (Pertumbuhan) Sangat Cepat Cepat Agak Cepat Biasa Lambat



Dari Kriteria penilaian diatas, maka dapat ditetapkan masalah terpilih yang perlu ditingkatkan kinerjanya seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Masalah Terpilih UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No



1



2



Uraian Masalah



Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar



Kriteria



Jumlah



U



S



G



5



5



5



15



5



5



5



15



No



3



4



5 6



Kriteria



Uraian Masalah



Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Orang dengan TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar



Jumlah



U



S



G



5



5



5



15



5



5



4



14



4



5



4



13



5



5



5



15



7



Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting



5



5



5



15



8



PHBS Rumah tangga yang belum Mencapai target



4



4



4



12



9



Penanganan dan Pencegahan Covid-19



5



5



5



15



10



Cakupan penemuan penderita pneumonia balita



3



3



3



9



11



Cakupan penemuan penderita diare balita



3



3



3



9



Mengingat adanya keterbatasan kemampuan kami dalam mengatasi masalah secara sekaligus, ketidaktersediaan teknologi dan adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka kami dalam penetapan urutan prioritas masalah menggunakan metode MATRIKS Tabel 4.3 Urutan Prioritas Masalah UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Kriteria



No



Uraian Masalah



1



Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar



118



U



S



G



5



5



5



UxSxG



Urutan



125



IV



No



2



3



4



5



6 7 8 9



Uraian Masalah



Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Orang dengan TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting PHBS Rumah tangga yang belum Mencapai target Penanganan dan Pencegahan Covid19



Kriteria



UxSxG



Urutan



5



125



V



5



5



125



II



5



5



4



100



III



4



5



4



80



VII



5



5



5



125



I



5



5



5



125



VI



4



4



4



64



5



5



5



125



VIII



27



X



27



XI



U



S



G



5



5



5



10



Cakupan penemuan penderita pneumonia balita



3



3



3



11



Cakupan penemuan penderita diare balita



3



3



3



IX



C. Merumuskan Masalah Setelah ditemukan urutan masalah langkah berikutnya adalah merumuskan masalahnya yang mencakup apa masalahnya. Siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah terjadi (what, who, when, where dan how)



No 1



5



Rumusan Masalah



What



Who



Upaya penemuan kasus TB Paru belum mencapai



Target kurang dalam penemuan



Penanggung jawab program TB Paru,



target (49,54%)



Kasus TB positif baru dan suspek TB



Masyarakat



Skrining Target kurang kesehatan pada dalam skrining usia lanjut belum kesehatan usia mencapai target lanjut (37,40%)



When Setiap saat



Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih



Ditemukan Kasus Stunting Balita sebanyak 15 balita



Masih ada balita stunting



- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Melakukan pemetaan penderita TB paru tahun 2019 dan 2020 - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit TB paru suspek dengan - Pencarian bantuan kader ketuk pintu - Kunjungan rumah kasus kontak serumah - Pemantauan PMO Penambahan kader TB setiap Desa sesuai jumlah penderita dan suspeck TB.



Penanggung jawab program PTM, Usila



Setiap saat



Penanggung jawab program Gizi, Balita



Setiap saat



UPTD Puskesmas Sindangkasih



mencapai target (56,87%)



6



How



Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih



- Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM - Pelayanan Pusbila - Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah Caregiver bagiInformal peserta - - Pelatihan oleh puskesmas - Pemeriksaan swab - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19 - Pendataan balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah -



No



4



Rumusan Masalah



Skrining Kesehatan pada Usia 15 – 59 tahun belum mencapai target (49,07%)



What



Target kurang dalam skrining kesehatan pada usia 15 – 59 tahun



Who



Penanggung jawab program PTM, Usia Produktif



When



Setiap saat



Where



Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h



How status Gizinya - Edukasi/penyuluhan kepada masyarakat pentingnya pemantauan pertumbuhan dan peningkatan ketahanan gizi - Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di tingkat kecamatan - Pendataan usia 15-59 tahun - Posbindu PTM - Penyuluhan tentang PTM - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM yang tidak datang ke Posbindu - Monitoring Pelayanan Posbindu - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis dan Pendataan - Koordinasi sasaran skrining kesehatan bagi remaja terpadu lintas - Koordinasi program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas



No 5



Rumusan Masalah Skrining kesehatan pada usia lanjut belum mencapai target (37,40%)



What



Who



When



Target kurang dalam skrining kesehatan usia lanjut



Penanggung jawab program PTM, Usila



Setiap saat



Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h



How -



-



2



Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target (56,87%)



Target kurang dalam menemukan kasus, penderita Hipertensi jarang berobat rutin



Penanggung jawab program PTM, Masyarakat



Setiap saat



Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h



-



-



-



122



Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC) melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis



No 3



Rumusan Masalah Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target (70,79%)



What



Who



When



Target kurang, Penderita DM jarang berobat ke Puskesmas



Penanggung jawab program PTM, Masyarakat



Setiap saat



Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h



How terpadu lintas - Koordinasi program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas - Pendataan penderita DM - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes - Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD - Kunjungan rumah ke Penderita DM



No 6



Rumusan Masalah Cakupan Penemuan ODGJ dan mendapat pelayanan sesuai standar belum mencapai target (86,11%)



What



Who



When



Target kurang, ada perasaan malu



Penanggung jawab program Kesehatan Jiwa



Setiap saat



Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih



How -



-



10



Cakupan penemuan penderita pneumonia balita belum mencapai target (30,74%)



Target kurang, PJ Program ISPA/Pneumoni baru



PJ Program ISPA/Pneumoni



Setiap saat



124



Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depre si, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa



Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih



Koordinasi terpadu lintas program/lintas sector dengan Pustu dan Poskesdes tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas



-



Tertib administrasi laporan dari Rawat jalan, Surveillans Aktif BP Swasta dan Kader surveilans



-



Kunjungan Rumah



9



Cakupan PHBS Rumah tangga belum mencapai target (80,58%)



Target kurang, masih ada keluarga yang merokok



Penanggung jawab program Promkes, Masyarakat



Setiap saat



10



Cakupan penemuan penderita Diare belum mencapai target (23,47%)



Target kurang, PJ Program Diare



PJ Program Diare



Setiap saat



Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h



- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor - Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat - Penyuluhan tentang PHBS - Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. - Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS-PK Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas program/lintas sector dengan UPTD Puskesmas Pustu dan Poskesdes tentang Sindangkasih pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas -



Tertib administrasi laporan dari Rawat jalan, Surveillans Aktif BP Swasta dan Kader surveilans



-



Kunjungan Rumah



D. Mencari Akar Penyebab Masalah Setelah selanjutnya Penyebab



menentukan



ialah mencari



akar



masalah penyebab



prioritas, masalah



masalah dapat dikonfirmasi dengan



kerja tersebut.



data Puskesmas.



Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari penyebab masalah, salah satunya



ialah



Diagram



sebab



akar akibat



Ishikawa (diagram tulang ikan/fish bone). Urutan Prioritas Masalah yang Terpilih, diantaranya : 1. Cakupan pelayanan kesehatan orang terduga TB dan cakupan pengobatan semua kasus TB. 2. Cakupan Pendertia Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 3. Cakupan Pendertia Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 4. Cakupan penduduk usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 5. Cakupan penduduk usia lanjut tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 6. Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting 7. Cakupan penderita ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan 8. Penanganan dan pencegahan Covid-19 9. PHBS Rumah tangga yang belum mencapai target (Jmban sehat & Perilau merokok) 10. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 11. Cakupan penemuan penderita Diare Balita



DIAGRAM FISH BONE PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



ORANG



Mengadakan Posbindu pada setiap Dusun Kurangnya pemahaman tentang pentingnya melakukan skrining kesehatan dini.



Petugas rangkap & tidak ada petugas entry laporan Posbindu Banyak masyarakat yang beraktifitas pagi hingga sore hari. Sehingga tidak dpt melakukan Kunjungan.



Kurangnya antusias masyarakat mengunjungi posbindu



Perubahan pola pemikiran/ kebiasaan masyarakat Pencegahan lebih baik dari Pengobatan



Rendahnya Skrining Kesehatan usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (45,80%) Rendahnya Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Sesuai Standar (59,46%) Rendahnya Penyandang Diabetes yang mendapat Pelayanan Sesuai Standar (16,67% Rendahnya Skrining Kesehatan pada Usia Lanjut mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (58,10%)



Mengadakan pelatihan entry laporan Skrining/ Posbindu oleh kader



Kurangnya tenaga SDM yang bertugas di Posbindu PTM



Kebiasaan wilayah



Lingkungan



Edukasi sudah cukup, namun kesadaran masyarakat masih kurang untuk kontrol secara rutin sesuai anjuran dokter



CARA



Kurangnya Sosialisasi pada Masyarakat



CAKUPAN PENDERITA HIPERTENSI MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



MANUSIA DANA



Tidak ada biaya transport ke puskesmas



Pengetahuan Pasien tentang Hipertensi kurang



Tidak ada keluarga yang mengantar ke Posbindu



Pasien Bosan Minum Obat



Pasien tidak datang ke Posbindu



Masyarakat Tidak Datang Berobat ke Puskesmas



Akses Ke Puskesmas LINGKUNGAN



Ada 59,46% Penderita Hipertensi dapat pelayanan sesuai standa



Obat diberikan dalam jangka pendek Obat hanya diberikan 1 minggu



Petugas Kurang sosialisasi tentang Hipertensi



Pemetaan Data skrining Hipertensi & riwayat Hipertensi



METODE



Media Informasi Tentang Hipertensi Kurang



SARANA



CAKUPAN PENDERITA DIABETES MELITUS MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



MANUSIA



Pengetahuan Pasien tentang DM kurang



Kurangnya pemahanan



tentang pentingnya melakukan skrining



Petugas Kurang sosialisasi tentang Diabetes Melitus



Kurangnya antusias masyarakat mengunjungi posbindu



Pemetaan Data Hasil Skrining pasien DM & riwayat keluarga DM



Akses Ke Puskesmas jauh sehingga pasien DM tidak datang ke Puskesmas



LINGKUNGAN



Kurangnya Penyuluhan kepada Masyarakat



METODE



Ada 16,67% Penderita DM yang mendapat pelayanan sesuai standar



Media Informasi Tentang DM Kurang



ALAT



FISHBONE PERILAKU MEROKOK DI MASYARAKAT (PHBS) UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH EKONOMI



SIKAP



PENDIDIKAN



KEPERCAYAAN



Tingkat ekonomi yang rendah



termotivasi untuk merokok



pendapatan sehari-hari yang rendah



Merokok merupkan identitas Laki - laki



Tidak ada pembenaran tentang bahaya merokok



Hanya bergantung pada satu pekerjaan



Merokok membuat laki – laki lebih jantan Hampir seluruhnya yang merokok adalah laki laki



Rendahnya latar belakang pendidikan anggota keluarga binaan rata – rata tingkat ekonomi kurang sehingga tidak melanjutkan sekolah Tradisi keluarga hanya bersekolah sampai sekolah dasar



PERILAKU MEROKOK Merokok menjadi hal wajar untuk laki - laki



Pentingnya tentang pengetahuan bahaya rokok kurangnya pengetahuan bahaya rokok bagi kesehatan



melihat laki – laki merokok



Tidak ditanamkannya pengetahuan bahaya rokok sejak dini



kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten Tidak tersedianya informasi yang di berikan tenaga kesehatan



KEBIASAAN PENGETAHUAN



TENAGA KESEHATAN



TOKOH PENTING



banyaknya tokoh masyarakat yang merokok



Tokoh masyarakat tidak memberikan contoh yang baik



CAKUPAN ORANG TERDUGA TB MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



MANUSIA Pengetahuan Pasien tentang TB Kurang Kurangnya pemahaman



tentang pentingnya melakukan skrining



Masyarakat Enggan memeriksakan Dahak



Petugas Aktif tapi belum berkesinambungan



Masa Pandemi covid19 masyarakat jadi tidak berobat Berkoordinasi dengan Lintas Sektor dan Pemerintahan setempat



LINGKUNGAN



Rendahnya Penemuan TB positif baru dan Orang terduga TB tidak mencapai target (52,64%)



Penambahan kader TB setiap desa



Meningkatkan Efektivitas Kader TB



Kurangnya Penyuluhan kepada Masyarakat/Lokus



METODE



Media Informasi Tentang TB Kurang



Peran Linsek belum optimal



ALAT



PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19 UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



DANA



MANUSIA Pengetahuan Masyarakat tentang covid Kurang



Kurangnya Dana



untuk Tracking, tracing dan testing



Adanya stigma negative terhadap pasien yang terpapar



Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS



LINGKUNGAN



Masyarakat Merasa resah Petugas Aktif tapi belum berkesinambungan



Pemantauan Harian selama karantina dan isolasi mandiri Sasaran Penyuluhan kepada Masyarakat lebih Lokus



METODE



Pelacakan kasus terkonfirmasi covid & kontak eratnya perlu ditingkatkan



Adanya Masyarakat yang terpapar Covid19



Media Informasi Tentang Covid lebh di fokuskan Banyak berita hoax Peran Linsek belum optimal



ALAT



STUNTING DAN GIZI BURUK BALITA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



DANA



MANUSIA Orang tua kurang mengetahui tentang tumbang anak



Kurangnya Dana



untuk Pencegahan dan penanganan stunting



Masyarakat kurang sadar akan sanitasi lingkungan



Lingkungan Tidak Bersih



LINGKUNGAN



Kurang akurat pengukuran data (BB/TB) Toma masih kurang merespon tentang masalah stunting



Pola asuh yang kurang baik



Tindaklanjut hasil konseling tidak diterapkan secara maskimal oleh ibu balita



METODE



Petugas kurang sosialisasi kepada Lintas Sektor



Alat ukur blm semua sesuai standar Kemenkes



Penjaringan belum optimal



SARANA



Masih Ada Balita Stunting sebanyak 15 balita dan Gizi Buruk 2 balita



PENEMUAN KASUS ODGJ UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



DANA



MANUSIA Dukungan & perhatian Keluarga Kurang



Ada pasien ODGJ tidak mempunyai Kartu BPJS



Ada Perasaan Malu Kurang Peran Serta Masyarakat Nakes mendapatkan tugas rangkap



Adanya stigma negative terhadap pasien ODGJ



Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS



LINGKUNGAN



Penemuan Kasus ODGJ



Penjaringan Pasien ODGJ Belum Optimal Kurang meratanya Kader Kesehatan Jiwa Skrining ODGJ luar gedung masih kurang



METODE



Media Informasi Kurang



Atribut khusus dalam kunjungan rumah ODGJ Berat belum tersedia



Peran Linsek belum optimal



SARANA



CAKUPAN PENUMONIA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



DANA



MANUSIA Ibu balita paham cara penanggulangan/pencegahan pneumonia



Kegiatan untuk program Pneomonia sedikit-



Perilaku Merokok masih banyak



Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS



LINGKUNGAN



Ada perubahan Programer pneumonia baru



Meningkatkan surveilans aktif kader



Pemeriksaan Nafas balita sakit untuk Nakes lebih spesifik



Cakupan ASI Ekskusif sudah bagus dg zona kuning Angka Kelahiran kurang sehingga jumlah bayi pun sedikit



Media Informasi banyak



Peran Linsek belum optimal



METODE SARANA



Cakupan PNEUMONIA Belum mencapai target



DANA



CAKUPAN PHBS RUMAH TANGGA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



MANUSIA DANA



Harga rokok yang rendah, meningkatkan kemampuan orang tua memberi jajan pada anak sekolah sehingga bisa membeli rokok



Kurang kesadaran masyarakat tentang PHBS



Kunjungan rumah PHBS belum maksimal



Pola Perilaku masyarakat tidak sehat Keluarga tidak kooperatif saat dilakukan pembinaan



Tidak berjalannya aturan PERDA rokok yang telah dibuat



Mudahnya akses mendapatkan rokok



LINGKUNGAN



Pembinaan dan sosialisasi penyuluhan pada kelompok masih kurang



Advokasi dalam mendukung penerapan PHBS masih kurang



METODE



Tenaga promkes untuk penyuluhan PHBS di RT masih kurang



Kerjasama linsek belum optimal



SARANA



Cakupan phbS Rumah tangga masih belum mencapai target



Kurangnya Kesadaran masyarakat untuk meningkatkan sarana yang menunjang terbentknya PHBS di RT



E. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah Menetapkan cara pemecahan masalah dilakukan pada saat lokakarya mini, bila tidak terjadi kesepakatan bersama maka dapat digunakan matriks kriteria untuk mencari alternatif pemecahan masalah. No



Prioritas Masalah



Penyebab Masalah



Alternatif Pemecahan Masalah



Pemecahan Masalah Terpilih



1



Upaya penemuan kasus TB Paru belum mencapai target (52,54%)



Kurang pemahaman tentang skrining TB, masyarakat enggan diperiksa dahak, media informasi kurang tepat sasaran, masa pandemi covid-19 jadi masyarakat jarang datang ke Puskesmas dan jumlah Kader TB tidak sesuai dengan sasaran



- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Pemetaan penderita TB dan kunjungan ke rumah pasien TB tahun sebelumnya - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit TB par dan tepat sasaran - Pencarian suspek dengan bantuan kader TB - Penemuan kasus kontak serumah - Pemantauan PMO - Evaluasi kader TB



- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Pemetaan penderita TB paru dan kunjungan ke rumah pasien TB tahun sebelumnya untuk pengambilan sputum - meningkatkan jumlah kader TB dan melakukan pelatihan kader TB baru - Pencarian suspek dengan bantuan kader TB - Penemuan kasus kontak serumah - Pemantauan PMO - Evaluasi Kader TB



2



Ditemukan warga yang terpapar Covid-19 sehingga perlu Upaya Pencegahan dan penanganan Covid-19



Masyarakat resah karena - Kerjasama lintas sektor dan program ada yang terpapar Covid- - Pelacakan kontak erat Covid-19 lebih selektif 19, banyak berita hoax, - Pemantauan harian karantina oleh pelacakan dan kontak erat tracer dan isolasi mandiri oleh nakes kasus perlu dtingkatkan, - Pemeriksaan swab ada stigma negatif pada - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19 pasien positif



- Kerjasama lintas sektor dan program - Pelacakan kontak erat Covid-19 lbih selektif - Pemantauan harian karantina oleh tracer dan isolasi mandiri oleh nakes - Pemeriksaan swab - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19



3



-



Ditemukan Kasus Stunting & Gizi Buruk



Pola asuh yang kurang baik, ibu balita belum mempraktekan tentang PMBA, alat ukur sebagian belum sesuai dengan kemnkes shg kurang akurat dalam pengumpulan data



- Validasi data balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah status - Penigkatan kapasitas kader dalam pengukuran TB sma BB - Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di tingkat kecamatan



- Validasi balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah status - Penigkatan kapasitas kader dalam pengukuran TB sma BB



No



Prioritas Masalah



Penyebab Masalah



4



Skrining Kesehatan pada Usia 15 – 59 tahun belum mencapai target (49,07%)



Kurangnya pemahaman tentang skrining deteksi dini faktor resiko, sasaran tidak datang ke Posbindu, banyak usia produktif yang kerja di luar kota, dukungan linsek kurang Optimal, Programer baru & bertugas rangkap, Mempunyai tugas rangkap. Entry laporan Posbndi tidak maksimal



5



Skrining kesehatan pada usia lanjut belum mencapai target



Kurangnya pemahaman tentang skrining deteksi dini faktor resiko, pasien tidak datang ke Posbindu, dukungan linsek kurang optimal, tidak ada keluarga yang mengantar



Alternatif Pemecahan Masalah



-



Pvalidasi data usia 15-59 tahun Posbindu PTM Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta PTM



-



Monitoring Pelayanan Posbindu Pemeriksaan IVA Test dan sadanis Koordinasi dan Pendataan sasaran skrining kesehatan bagi remaja Koordinasi terpadu lintas program/lintas



-



-



Pemecahan Masalah Terpilih -



Pendataan usia 15-59 tahun Posbindu PTM Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta PTM Monitoring Pelayanan Posbindu Pemeriksaan IVA Test dan sadanis Koordinasi dan Pendataan sasaran skrining kesehatan bagi remaja Koordinasi terpadu lintas



yang tidak datang ke Posbindu



yang tidak datang ke Posbindu



sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat Puskesmas Pelatihan input untuk kader Posbindu



program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pelatihan input laporan skrining kader posbindu



Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC)



140



-



Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC)



No



Prioritas Masalah



Penyebab Masalah



Alternatif Pemecahan Masalah -



6



Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target



Kurangnya dukungan lintas sektor, pasien tidak teratur diperiksa ke Puskesmas, kurangnya pemahaman tentang hipertensi, prolanis tidak aktif selama masa pandemi Covid-19



-



-



7



Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target



Kurangnya dukungan lintas sektor, pasien tidak teratur diperiksa ke Puskesmas, kurangnya pemahaman tentang DM dan skrining Deteksi Dini DM, media informasi kurang, ketersediaan stik gula minim



-



-



-



melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis



Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita DM Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD Kunjungan rumah ke Penderita DM



Pemecahan Masalah Terpilih -



-



-



-



-



melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita DM Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD Kunjungan rumah ke Penderita DM



No 9



Prioritas Masalah Cakupan Penemuan ODGJ dan mendapat pelayanan sesuai standar belum mencapai target



Penyebab Masalah



Alternatif Pemecahan Masalah



Penjaringan pasien ODGJ belum optimal, ada perasaan malu dari pihak keluarga, skrining ODGJ luar gedung masih kurang, Peran serta masyarakat belum optimal -



No 12



Prioritas Masalah Cakupan PHBS Rumah tangga belum mencapai target (80,58%)



Penyebab Masalah Kesadaran Masyarakat tentang PHBS kurang, masih ada keluarga yang merokok, Kunjungan rumah PHBS belum maksimal, dukungan lintas sektor belum optimal



Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa



Pemecahan Masalah Terpilih -



-



Alternatif Pemecahan Masalah -



-



Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penyuluhan tentang PHBS Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PISPK



Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa



Pemecahan Masalah Terpilih -



-



Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penyuluhan tentang PHBS Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS-PK



Alternatif Pemecahan masalah program lain di luar prioritas No



Prioritas masalah



1



Komponen UKM Esensial Masih ada target sasaran ukm wajib belum tercapai



Penyebab masalah



Alternatif Pemecahan masalah



Pemecahan Masalah Terpilih



1. Kurangnya Cakupan Komplikasi Neonatal yang ditangani 2. Persentase Balita naik timbangan (N/D) belum mencapai target 3. Kurangnya pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah 4. Kurangnya pendekatan pada masyarakat ttg Desa Siaga 5. Kurangnya pemeriksaan insfeksi pada sanitasi pengolah makanan, industri rumah tangga dan tempat – tempat umum 6. Cakupan pelayanan diare tidak mencapai target 7. Cakupan angka bebas jentik kurang mencapai target 8. Kurangnya penyuluhan kesehatan pada anak prasekolah dan anak usia sekolah



1. Memberdayakan masyarakat tokoh msyarakat dan kader kesehatan untuk mendorong mengaktifkan UKBM 2. Refresing kader kesehatan 3. Monitoring dan evaluasi Posyandu 4. Mengupayakan media penyuluhan berupa leflet dan poster 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan pada pengelola makanan, industri rumah tangga ,kantin sekolah dan tempat –tempat umum 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala 7. Penemuan kasus diare 8. Penyuluhan: PHBS,GERMAS 9. Advokasi dengan camat dan Kepala Desa 10.Penyuluhan tentang tumbuh kembang anak balita di posyandu 11.Pemeriksaan DDTK di posyandu dan di paud/tk 12.Penyuluhan kespro di SMP dan di SMA 13.Pembinaan UKS di SD,SMP dan SMA 14.Pendataan sasaran KIA/KB 15.Penyuluhan pertolongan nakes di Faskes 16.Pembinaan bidan desa dan BPM



1. Advokasi dengan camat dan Kepala Desa 2. Memberdayakan masyarakat tokoh masyarakat dan kader kesehatan untuk mendorong mengaktifkan UKBM 3. Refresing kader posyandu bayi/balita, lansia dan posbindu 4. Penyediaan bahan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan pada pengelola makanan, industri rumah tangga ,kantin sekolah dan tempat –tempat umum 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala 7. Penemuan kasus diare 8. Pemeriksaan status gizi penilaian/ pemantauan DDTK di posyandu dan di paud/tk 9. Pendataan bumil, bayi balita ,pus wus akseptor kb dan lansia 10.Penyuluhan germas, phbs, persalinan di faskes, asi eksklusif, kespro, IVA, yudium, Jamban sehat 11.Penyuluhan penyakit menular dan



144



No



2



Prioritas masalah



Penyebab masalah



Alternatif Pemecahan masalah



Pemecahan Masalah Terpilih



9. Penyuluhan dan pemeriksaan tumbuh kembang (DDTK) anak balita 10.Kurangnya penyuluhan kespro remaja putri 11.Kurangnya penyuluhan tentang PTM dan Penyakit menular 12.Kerjasama lintas sektor belum otimal



17.Pendataan RESTI pada bayi, balita dan bumil 18.Penyuluhan Asi Eksklusif, menu seimbang, PMT 19.Pemantauan status gizi pada bayi di posyandu 20.Pemantauan status gizi pada balita di TK/Paud 21.Penyuluhan tentang VIT.A, dan yodium diposyandu 22.Penyuluhan Tentang FE pada remaja putri di sekolah SMP dan SMA 23.Pendataan Gizi kurang pada bayi,balita dan ibu hamil 24.Akan Meningkatkan kerja sama lintas program 25.Pendataan penderita TB paru 26.Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit;Tb Paru,Imunisasi, Diare,Ispa 27.Penyuluhan Tentang PM Dan PTM 28.Pembinaan pada pemegang program



tidak menular 12.Pembinaan, kader, petugas program dan bidan didesa 13.Pendataan penyakit menular 14.Penyuluhan penyakit menular dan tidak menular 15.Advokasi/sosialisasi/Iokakarya/ rapat koordinasi Lintas Sektor (LS)/ Lintas Program (LP)



1. Pendataan penderita lansia 2. Pendekatan keluarga dan kelompok lansia 3. Mengaktifkan posyandu lansia 4. Pelatihan kader lansia



1. Kerjasama lintas sektor dan memberdayakan masyarakat 2. Pembinaan posyandu lansia ,pengobatan tradisional,dan kelompok 3. Kesehatan olaraga pada petugas kerja. kesehatan dan pada anak sekolah 4. Pendataan penyakit katarak,dan



Komponen UKM Pengembangan Masih ada target 1. Kurangnya lansia yang Mendapatkan skrining sasaran ukm Pemeriksaan kesehatan pengembangan belum tercapai 2. Kurangnya pemeriksaan kesehatan gigi secara berkala pada masyarakat 3. Belum memiliki jadwal



No



Prioritas masalah



Penyebab masalah perkesmas



Alternatif Pemecahan masalah



Pemecahan Masalah Terpilih



6. Penyuluhan tentang gimul bumil dan lansia 7. Pemeriksaan kesehatan gigi disekolah tk/paud 8. Gosok gigi masal disekolah SD 9. Membuat buku kunjungan home visite 10.Membuat jadual kunjungan rumah 13.Penyuluhan Tentang Toga 14.Pendataan tempat kelompok kerja 15.Pembinaan kelompok kerja



gangguan jiwa 5. Penyuluhan tentang gimul bumil dan lansia,tentang toga, 6. Mengupayakan media penyuluhan berupa leflet dan poster



16.Kerjasama lintas sektor memberdayakan masyarakat 3



Komponen upaya Pengobatan (UKP) 1. Cakupan kunjungan Masih ada target sasaran rawat jalan gigi upaya pengobatan kurang UKP belum tercapai 2. IGD 3. Cakupan ASKEP pada pasien RANAP 4. BOR



dan



1. Penyuluhan di Masyarakat 2. PJ Perawat mengkondisikan pelaksanaan ASKEP



1. Penyuluhan di Masyarakat 2. . PJ Perawat mengkondisikan pelaksanaan ASKEP



146



BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN A. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) RUK UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2022 dibuat berdasarkan prioritas program dalam PTP tahun 2020, target kinerja program yang dicapai serta hasil dari permasalahan yang di dapat dari hasil umpan balik, hasil survei dan lintas sektor. Dengan melihat



pada



tabel



analisa



data



cakupan



dan



target



program tahun 2020. (terlampir) B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 disusun melalui masingmasing pengelola program yang dilaksanakan pada pertemuan mini loka karya bulan pertama pada tahun 2020, Untuk mengusulkan kegiatan upaya puskesmas bagi wajib pengembangan, Pengobatan, dan manajemen puskesmas yang berupa kegiatan non fisik sedangkan usulan kegiatan tahun 2021 berupa fisik, kami usulkan ke dinas kesehatan dan kecamatan melalui musrenbangmat (musyawarah pembangunan tingkat kecamatan). Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 (RUK) Tahun 2021 Terlampir.



BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan perencanaan secara sistematis terhadap semua kegiatan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dan disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dengan memperhatikan ketersediaan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki. 2. Tersusunnya Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di UPTD Puskesmas Sindangkasih mengacu pada kegiatan pelayanan tahun sebelumnya untuk memecahkan masalah yang timbul antara lain pada masalah belum tercapainya target program, hasil survei dan umpan balik 3. Masih adanya kekurangan tenaga pada beberapa pos pelayanan terutama tenaga perawat, dokter umum, dokter gigi. Usulan penambahan telah pula disertakan dalam laporan ini 4. Alokasi dana BOK, BLUD dan Jampersal yang diberikan cukup membantu dalam melaksanakan program kerja puskesmas. B. Saran 1. Perlu



dilakukan



pelatihan



manajemen



Puskesmas



sehingga



pimpinan Puskesmas dan staf dapat menyusun perencanaan dengan kajian ilmu yang baru 2. Alokasi dana untuk tahun berjalan diharapkan dapat diketahui awal tahun sehingga Puskesmas dapat dengan lebih mudah mengalokasikan dana untuk Perencanaan pelaksanaan kegiatan



148



3. Pembinaan rutin ke puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sangat penting dan diharapkan berkelanjutan 4. Adanya tindak lanjut dari setiap pelaporan kegiatan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Melihat dari hasil pencapaian upaya program, analisa masalah, Penyebab masalah, dan prioritas masalah yang ada di UPTD Puskesmas Sindangkasih dalam pelaksanaannya masih ada kesejangan antara capaian program dengan target sasaran program. Sehubungan dengan hal tersebut maka kami mohon kritik dan saran antara lain : 1. Meningkatkan kerja sama antara lintas program 2. Meningkatkan kerjasama lintas sektor 3. Memberdayakan masyarakat, Kader, tokoh Agama dan Tokoh masyarakat 4. Evaluasi pelaksanaan program secara Continue



BAB. VII PENUTUP Dengan ucapan Alhamdulillah dan Puji Syukur Ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami UPTD Puskesmas Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis, telah dapat menyelesaikan laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk Tahun 2020. Kami menyadari bahwa laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)



ini



masih



banyak



sekali



kekurangan



tetapi



dengan



selesainya laporan ini bisa tergambarkan Perencanaan anggaran Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, Upaya Kesehatan Perorangan, Manajemen Puskesmas dan Mutu Pelayanan Kesehatan selama tahun 2020. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. A a m i i n Sindangkasih, Januari 2021 Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih



HERMAWAN, SKM NIP:



DAFTAR LAMPIRAN Di dalam penyusunan Perencana Tingkat Puskesmas (PTP), Dibutuhkan banyak data yang diperlukan maka kami lampirkan beberapa hal yang berhubungan dengan PTP ini, antara lain; A. Draf RUK Tahun 2022 B. Penyusunan RPK Tahun 2021 C. SK TIM Penyusunan PTP D. Rencana Kebutuhan Pegawai UPTD Puskesmas Sindangkasih



A. DRAF RUK 2022 PUSKESMAS SINDANGKASIH



N o



Upaya Kesehatan



Kegiatan



Tujuan



Sasaran



Target Sasaran



Penangg ung jawab



Kebutu han Sumber Daya



Mitra Kerja



W P



1



2



 



3



4



5



6



7



8



9



10



A



 



 



 



 



 



 



 



 



 



1. 1



Surveillans Kesehatan Ibu dan Bayi Pertemuan Review Maternal Perinatal (RMP)



 



 



 



 



 



 



 



 



Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Upaya Penurun AKI & AKB  



Petugas Kesehata n



30 orang petugas kesehat an



Penang gung jawab KIA



Kabid Kesmas Dinkes Ciamis, & Bidan



Dokter & Lintas Progra m



Se er



 



 



b



Pelacakan Kasus Kematian Maternal neonatal & Pelacakan Kasus Hipoteroid Kongenital



Bayi neonatus



N1, N2 dan N3



Penang gung jawab KIA



Bidan Desa & Penda mping desa



Analis



M Se De



 



 



c



Pertemuan



Meningk atkan kepeduli an terhadap kejadian dan kemungk inan dilakuka n nya pencega han kematia n maternal perinatal Mentiad akan angka kematia n bayi yang diakibatk an oleh Hipotero id Kongenit al dan Percepat an penemu an kasus lebih dini Orientasi



Bidan



Jumlah



Penang



Bidan



Desa &



Ju



1



a



Sosialisasi E Kohort bagi Bidan Se wilayah PKM Sindangkasih



 



 



d



Pertemuan Review dan Evaluasi Kinerja dan PWS KIA



 



 



a



Supervisi Fasilitatif Pelayanan KIA



 



 



b



Pertemuan Review Buku KIA Edisi Baru bagi bidan se wilayah Sindnagkasih



 



 



c



Pertemuan Sosialisasi Buku KIA Edisi Baru Bagi Kader dan Guru PAUD/RA/TK



 



 



d



Review MTBS/MTBM bagi petugas kesehatan



 



 



1. 4



 



 



a



Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui UKBM dalam Upaya Penurunan AKI AKB terintegrasi dengan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Pembinaan Posyandu



 



 



b



Pembinaan Posbindu



tentang E-Kohort dan menging atkan kembali tentang aplikasi baru Koordina si dan konsulta si tentang program Mengeta hui fasilitas kesehata n yang sudah sesuai standar dan yang belum sesuai standar Review Buku KIA Edisi baru & persama an persepsi Sosialisa si Buku KIA edisi baru ke kader & guru Paud Review MTBS/M TBM untuk peningka tan cakupan pelayana n anak balita  



Pemanta uan pelaksan aan posyand u menuju mandiri Pemanta uan pelaksan aan Posbind



=2x / tahun



gung jawab KIA



Desa & Penda mping desa



kader



De er



Pemegan g program



Bidan=1 orang



Penang gung jawab KIA



Bidan



Dinas Kesehat an



Ju De er



Pustu & Poskesde s



Jumlah =9 Desa



Penang gung jawab KIA & Bidan Desa



Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas



Bidan Desa, Pembin a Desa & Aparat Desa



Ap De er



Bidan



Jumlah 30 orang



Penang gung jawab KIA



Dinas Kesehat an



Fe



Kader & Guru Paud tiap desa



Jumlah =9 desa



Penang gung jawab KIA & Bidan Desa



Jumlah 30 orang



Penang gung jawab KIA



Bidan Desa, Pembin a Desa & Aparat Desa Dinas Kesehat an



Ap



Bidan , Perawat & lintas program



Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas



 



 



 



 



 



 



Kader Posyand u



Jumlah = 60 Posyan du



Penang gung jawab Posyan du



Bidan desa & Progra mer



Pendam Se ping bu Desa & aparat desa



Kader Posbindu



Jumlah = 54 Posbind u



Penang gung jawab Posbind u



Bidan desa & Progra mer



Pendam Se ping bu Desa & aparat desa



M



 



 



c



Pembinaan Pos UKK



 



 



d



Pembinaan Poskestren



 



 



e



Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional



 



 



f



Pembinaan UKGM



 



 



1. 5



 



 



a



Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah darah, Edukasi Gizi Seimbang dan Pendidikan Kespro pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di satuan pendidikan



 



 



b



Penguatan UKS dengan Evaluasi Kegiatan UKS di Tk. Kec



 



 



c



Pengembangan dan pelaksanaan Posyandu Remaja



 



 



d



 



 



 



 



u aktif Pemanta uan pelaksan aan Pos UKK



Kader Pos UKK



Jumlah = 1 POS UKK



Penang gung jawab Pos UKK



Karyaw an Pabrik Perdan a



Pendam Tr ping Desa & aparat desa



Pemanta uan & pembina an Poskestr en Pemanta uan & pembina an Upaya Kesehata n tradision al Pemanta uan & pembina an UKBM



Kader Poskestr en



Jumlah =2 Pos



PJ Poskest ren



Pesant ren AlAmin & Asyifa



Kepala Yayasan pesantr en



Tr



Pelaku pengoba tan tradision al



jumlah= 26



Pengel ola Prog Hatra



Pelaku pengob atan tradisio nal



Pelaku pengob atan tradisio nal



Se bu



Masyara kat



Ibu hamil & balita



Pengel ola Progra m UKGM



Kader & Kepala Dusun



Kader & Kepala Dusun



Se bu



 



 



 



 



 



 



 



Mengev aluasi tingkat kepatuh an terhadap Prokes Evaluasi pelaksan aa kegiatan UKS di sekolah Sosialisa si Posyand u Remaja



lingkung siswa & n sekolah guru



Pengel ola Ausrem



Promk es



Kepala Sekolah & instansi terkait



Ja



lingkung siswa & n sekolah guru



Pengel ola Ausrem



Promk es



Kepala Sekolah & instansi terkait



Fe



Remaja



Remaja Usia



Pengel ola Ausrem



Promk es



Kader & Pa Lurah



M



Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Remaja



Penyulu han Kespro pada remaja



Remaja



Remaja Usia



Pengel ola Ausrem , sekolah



Promk es



Kader & Pa Lurah



M



e



Pemberian dan Pemantauan Tablet FE pada Remaja Putri



Remaja Putri 12 18 th



Remaja putri SMP/M ts dan SMA/M A



progra mmer



TPG, Petuga s UKS



Guru UKS



Ja Ju



f



Pemeriksaan Hb pada Remaja Putri



Untuk memini malisasi remaja putri mengala mi anemia Diketahu inya berhasil



Remaja Putri



30 remaja putri



progra mmer



Nutrisi onis, UKS,



Guru UKS



Ju



 



 



g



Pelaksanaan Pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dan PHBS



 



 



 



UKGS



 



 



h



Pembinaan Kader Kesehatan Remaja



 



 



1. 6



 



 



a



 



 



 



tidaknya pemberi an tablet tambah darah Skrining dan penjarin gan kesehata n pada usia sekolah Penyulu han dan pemeriks aan Gigi



Lab, Promk es Murid baru



kls 7 & 9



Pomkes



Nutrisi onis, UKS, Lab, Promk es



Guru UKS



Ju Ju



Murid baru



kls 7 & 9



Pomkes



Guru UKS



Ju Ju



Review kader kesehata n remaja



Remaja



3 orang per desa



pomkes



Nutrisi onis, UKS, Lab, Promk es Ausre m, Nutrisi onis



Guru UKS



ju



Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi calon pengantin dan Pasangan Usia Subur (PUS) Pertemuan Penguatan Kesehatan Reproduksi bagi Catin



 



 



 



 



 



 



 



Skrining Catin



Catin



15 pasang an



KIA



Guru UKS



Ap



Pelaksanaan Kelas Ibu Kelas Ibu Hamil



 



 



 



 



 



 



 



1. 8 a



KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS  



Bumil



Ibu Hamil Trimest er ke 2 = 36 Kel



KIA



KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS



Kader dan pemeri ntah setemp at



Ap



 



 



b



Klas Ibu Balita



Balita



Ibu mbalita



KIA



KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS



Kader dan pemeri ntah setemp at



Ap



2



Upayan



2.



Surveilans Gizi



meningk atkan pengeta huan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memaha mi tentang kehamila n, perubah an tubuh dan keluhan selama kehamila n dll meningk atkan pengeta huan, merubah sikap dan perilaku ibu perkemb angan vab  



 



 



 



 



 



 



1



 



Perbaikan Gizi Masyarakat  



a



Pendampingan pemantauan pertumbuhan di Posyandu



 



 



b



 



 



c



Pendataan dan Pemutakhiran sasaran Program kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat Optimalisasi Bulan Penimbangan Balita (BPB



 



 



d



Validasi Bayi/Balita Stunting



 



 



e



Pelacakan dan Pembinaan Kasus Bumil KEK dan Balita Gizi Buruk



 



 



f



Pemantauan Garam Beryodium



 



 



g



Banner Hari Gizi Nasional



Meninka tkan posyand u ke strata Mandiri menentu kan sasaran yang sesuai Upaya masyara kat dalam memant au pertumb uhan dan perkemb angan anak Memvali dasi kasus stunting untuk mendap atkan hasil yang lebih akurat deteksi dini, dan mengide ntifikasi kasus kurang gizi yang ditemuk an atau kasus atas laporan posyand u/bides Tersedia nya informas i secara terus menerus tentanng konsums i garam beryodiu m Memberi kan informas i kepada masyara kat tentang peringat an hari gizi



Balita



60 Pos



KIA



Gizi, Promk es , Ausre m



PKP & PKK



tia bu



Kader osyandu



Kader



Promke s



Gizi dan PPJ



14331 RT



Ju



Baui/Bali ta di Posyand u



60 posy



progra mmer



Lintas sektor dan Lintas progra m



Promke s, Bidan Desa



Fe M Ag No



Bayi/Bali ta stunting



60 posy



progra mmer



Lintas progra m



Kader Posy, Kesling, Bidan Desa



M pr Se



Bumil KEK, Balita Gizi Buruk



9 ds



progra mmer



TPG, Bidan Koor, Dokter, Promk es



Bidan Desa, Kader



Ju



Rumah tangga



10 RW



progra mmer



TPG



Kader Kesehat an



Ja



 



 



progra mmer



TPG, Promk es



 



Ja



 



 



2. 2



Pendidikan Gizi melalui peningkatan konsumsi Gizi pda Ibu Hamil dan Balita Kelas Ibu Pintar Gizi



 



 



a



 



 



b



PMT Penyuluhan lokal dengan posyandu lokus stunting



 



 



c



Kegiatan edukasi pada ibu hamil dan balita



 



 



2. .5



 



 



 



Pemeriksaan dan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui IKL TTU



 



 



 



Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui IKL TPM



 



 



 



Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui kunjungan rumah pasien klinik sanitasi



3



Upaya Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS)



3. 1



Penggerakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat



 



 



 



 



 



 



 



Meningk atkan pengeta huan ibu dalam PMBA, ASI, dan Gizi Seimban g Memper oleh informas i tentang cara pemberi an PMT pada balita Konselin g PMBA, ASI Eksklusif, Gizi Seimban g  



Ibu Hamil, Ibu Bayi/Bali ta 0 - 23 bln



60 Posy



progra mmer



TPG, Promk es



Bidan Desa, Kader



Ja



Posyand u



3 kelomp ok



progra mmer



Nutrisi onis & Promk es



Bidan Desa, Kader



De



ibu hamil



9 desa



progra mmer



Nutrisi onis & Promk es



Bidan Desa, Kader



Ju



 



 



 



 



 



 



Penilaian sanitasi dan pembina an TPM di wilayah kerja puskesm as Penilaian sanitasi dan pembina an TPM di wilayah kerja puskesm as Mengeta hui penyeba b penyakit berbasis lingkung an Pengger akan tokoh masyara kat, tokoh agama, kader, fasilitato r desa,



TTU di wilayah kerja puskesm as



657 TTU



Petugas Kesling



Petuga s Kesling



Pemdes , kader, promke s



Ja De er



TPM di wilayah kerja puskesm as



365 TPM



Petugas Kesling



Petuga s Kesling



Rumah makan, industri rumah tangga



Ja De er



Pasien penderit a penyakit berbasis lingkung an



pasien



Petugas kesling



Petuga s Kesling



Bidan desa, Pasien



Ja De er



Desa



Desa Siaga



Promke s



Kec, PKK & Promk es



Paguyu ban Desa Siaga & Pokja Desa Tk kec



No



 



 



3. 2



Pelaksanaan Germas, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi Gizi Seimbang di tingkat kecamatan/ wilayah Puskesmas Pemeriksaan kesehatan berkala, Aktifitas fisik dan edukasi gizi seimbang



 



 



a



 



 



3. 3



Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan Germas



 



 



 



 



3. 4 a



Upaya Kesehatan Olahraga Pembinaan kesehatan olah raga dan pengukuran kebugaran jasmani



4



Upaya Deteksi Dini Preventif dan Respons Penyakit



4. 7



Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit KLB & penanggulangan KLB



kelompo k masyara kat lainnya untuk melakuk an kegiatan Germas  



 



 



 



 



 



 



Skrining kesehata n untuk karyawa n Kec, aparat Desa & Linsek lainnya Penyeba rluasan informas i melalui media spesifik lokal/tra disional  



karyawa n Kec, aparat Desa & Linsek lainnya



karyaw an Kec, aparat Desa & Linsek lainnya



Prog.Ke sorga & Promke s



Dokter, Perawa t& Analis



semua SKPD Kec



Se bu



Masyara kat



Masyar akat



Promke s



Semua progra m



semua SKPD Kec



Ju



 



 



 



 



 



 



test kebugar an



Jemaah Haji, Karyawa n& sekolah



Jemaah Haji, Karyaw an & sekolah



Prog Kesorga



Prog Kesorg a



semua SKPD Kec



Se bu



Mengga mbarkan masalah kesehata n yang terdapat di dalam masyara kat dengan menentu kan frekuens i, distribusi dan determi nan penyakit berdasar kan atribut dan variabel menurut segitiga epidemi ologi



Masyara kat



Jumlah 10 Kasus



Promke s



Semua progra m



semua SKPD Kec



Ad Ka



 



 



4. 1 6



Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat, penyalahgunaan Napza dan Bunuh diri



 



 



4. 1 7



   



   



a a. 1



Deteksi Dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, malaria dan penyakit menular lainnya pada ibu hamil dan kelompok resiko HIV AIDS Deteksi Dini kasus HIV dan IMS pada kelompok risiko dan ibu hamil



 



 



a. 2



Kunjungan rumah untuk motivasi pengobatan pada ODHA/Pelacakan ODHA mangkir



   



   



b b. 1



TB Contack tracking terhadap Kontak Serumah kasus TB baru yang ditemukan tahun 2019-2020



 



 



b. 2



Pengambilan Sample Sputum Turduga TB Hasil tracking terhadap Kontak serumah kasus TB 2019 2020



 



 



b. 3



Contack tracking terhadap Kontak erat kasus TB baru yang ditemukan tahun 2022



(orang, tempat dan waktu). menunju kan tingkat kevalida n atau kesahiha n suatu instrume nt.  



  Menemu kan secara dini kasus HIV/AIDS pada ibu hamil dan kelompo k berisiko Penampi ngan penderit a HIV/AIDS dan memant au kepatuh an minum obat ARV   Melakuk an Pelacaka n dan Penemu an Kasus TB secara Aktiv Mengam bil Sample Sputum Untuk Pemeriks aan TCM ke Rumah Terduga TB Skring terhadap Kontak Erat TB Baru



aparat desa & kader



Aparat desa & kader



Prog ODGJ



Pengel ola Prog PTM



Pemeri ntah Desa



Ja



 



 



 



 



 



 



  Ibu hami, Pasien TB dan populasi kunci



  1008



  Progra mmer HIV



  Progra mmer HIV



  Progra m KIA, Laborat orium, bidan desa, PMB



  Ja De er



Penderit a HIV/ODH A



10



Progra mmer HIV



Progra mmer HIV



LSM, bidan desa, pasien



Ja De er



  kontak serumah kasus TB 2021



  kontak seruma h TB 2021



  PJ Progra m TB



  * Transp or petuga s



  linsek, kader



  Ja De er



kontak serumah kasus TB 2018 2019



semua kontak seruma h kasus TB 2018 - 2019



PJ Progra m TB



* Transp or petuga s



linsek, kader



Ja De er



Rumah sekitar kasus TB baru yang



kontak Erat TB 2021



Kader Jiwa



* Transp or petuga s



linsek, kader



Ap



 



 



b. 4



Pengambilan Samplle Sputum Turduga TB Hasil tracking terhadap Kontak Erat kasus TB baru yang ditemukan tahun 2022



 



 



4. 1 8



 



 



a. 1



Deteksi dini faktor resiko PTM di Posbindu PTM dan Posyandu Lansia Skrining kesehatan



 



 



a. 2



Penyuluhan dan Pelasanaan Tes IVA



 



 



4. 1 9



 



 



4. 2 1



Penemuan kasus PD31, kasus kontak TB dan Kasus Mankir Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan Nafza



 



 



4. 2 2



 



 



 



Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin, pengenalan antigen baru, imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking Pelaksanaan imunisasi di Posyandu



yang ditemuk an tahun 2021, jika data menduk ung untuk ditegaka n sebagai terduga TB wajib diperiksa TCM Mengam bil Sample Sputum Untuk Pemeriks aan TCM ke Rumah Terduga TB  



ditemuka n tahun 2021



kontak serumah kasus TB baru yang ditemuka n tahun 2021



semua kontak seruma h kasus TB baru yang ditemu kan tahun 2021



PJ Progra m TB



* Transp or petuga s



linsek, kader



Ja De er



 



 



 



 



 



 



mendete ksi diini suatu penyakit di masyara kat Deteksi dini dengan test IVA



masyara kat



usia >15 th



PJ progra m PTM



Transp ort petuga s kader/t oma



Desa & Kader



tr



Wanita PUS



Wanita PUS



PJ progra m PTM



Pj. Progra m TB & Promk es



Desa & Kader



tr



 



 



 



 



 



 



 



Penemu an secara cepat dengan penangg ulangan yang cepat & tepat Meningk atkan derajat kesehata n masyara kat



masyara kat



jumlah 20 kasus/b ln



Pj Pj Progra Progra m ODGJ m ODGJ & PTM



Dokter & Promek es



Se bu



masyara kat



jumlah 2 kasus/b ln



Pengel ola Imunisa si



Perawa t/Bidan



Dokter & Promke s



Se bu



Meningk atkan derajat kesehata n



Balita



jumlah 60 Posnind u



Pengel ola Imunisa si



Perawa t/Bidan



Dokter & Promke s



Se bu



   



   



   



  Pelaksanaan BIAS



 



 



4. 2 4



Pemberian Obat Pencegah Masai (POPM) untuk penceghan penyakit



 



 



4. 2 5



 



 



a



Advokasi/sosialisa si/lokakarya/rapat koordinasi lintas sektor (LS)/Linta program (LP) terkait pencegahan dan pengendalian penyakit Lintas Sektor



 



 



b



Lintas Program



 



 



4. 2 6



 



 



   



 



masyara kat   Meningk atkan imun anak sekolah



  anak sekolah



  jumlah = 30 sekolah



  Pengel ola Imunisa si



  Perawa t/Bidan



  Dokter & Promke s



  O



Pencega han penyakit untuk anak sekolah



anak sekolah



jumlah = 30 sekolah



Pengel ola prog Kecacin gan



Perawa t/Bidan



Dokter & Promke s



Fe Ag



 



 



 



 



 



 



 



Penyeba rluasan informas i capaian kinerja dan tindak lanjut dari masalah kesehata n Analisis hasil capaian kinerja Program



semua SKPD tk Kec



SKPD terkait



Kepala Puskes mas



PJ teknis, PJ UKM, PJ UKP



semua SKPD tk Kec



Se bu



program er



Kepala Puskes mas



PJ teknis, PJ UKM, PJ UKP



progra mer



Se bu



Penyediaan bahan media komunikasi informasi dan edukasi (KIE)



Penyeba rluasan informas i tentang suatu penyakit



Masyara kat



progra mer dg capaian SPM blm mencap ai target masyar akat beresik o



promke s



Semua Progra m



Semua Progra m



 



4. 2 7



Pendataan sasaran POPM



anak TK/PAUD & SD



anak TK/PAU D & SD



Pengel ola prog Kecacin gan



Promk es & Prog UKS



Dinas Pendidi kan



Ja



   



  4. 3 0



   



   



   



   



   



   



 



 



  Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Nyamuk, larvasidan, fogging, IRS, modifikasi lingkungan Fooging



Meningk atkan ketepata n sasaran pemberi an/POP M    



Pencega han dan pembera



Rumah warga



Rumah warga dengan



Pengel ola Progra



Transp ort petuga



Kader Kesehat an



Tr



ntassan DBD



 



 



 



 



 



pendrit a DBD dan sekitarn ya dengan radius 100 m  



m DBD & Tim Fooging



s Puskes mas



 



 



 



 



4. 3 2  



Pemantauan jentik secara berkala Transport koordinator



 



 



Menuru nkan angka kejadian DBD



Rumah



Rumah tangga



Pengel ola Progra m DBD



Transp ort petuga s kader



Kader Kesehat an



TW



 



4. 3 9



Monitori ng peaksan aan POSBIND u



Kader Posbindu



Kader Posbind u



Pengel ola progra m PTM



Pengel ola progra m PTM



Kader dan Pemeri ntah Desa



Se bu



 



 



 



Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pos pembinaan terpadu (Posbindu)penyaki t tidak menular oleh petugas puskesmas Pertemuan teknis laporan Posbindu



Kader Posbindu



Kader Posbind u



Pengel ola progra m PTM



Operat or, Promk es



Kader dan Pemeri ntah Desa



m



 



 



4. 4 4



Kunjungan rumah untuk tatalksana filariasis



Pertemu an teknis input laporan Posbind u kepada kader Memant au/ memerik san keaddaa n pasien



pasien filariasis



Keluarg a pasien



Pengel ola prog Kecacin gan



Pengel ola prog Kecaci ngan



Kader dan Pemeri ntah Desa



Se bu



 



 



4. 4 7



Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader kesehatan program p2P serta masalah kesehatan jiwa dan nafza



Paasien ODGJ



Keluarg a pasien



Pengel ola prog ODGJ



Promk es



Kader dan Pemeri ntah Desa



Fe



 



 



4. 4 9



Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P



Kader TB



Keluarg a pasien



Pengel ola prog TB



Promk es



Kader dan Pemeri ntah Desa



Se er



5



STBM Desa Prioritas



5. 1



 



 



 



 



 



 



 



 



1



Pelaksanaan STBM Desa prioritas Pemicuan



Memben tu kader kesehata n khusus kader Keswa untuk memban tu mencapa i target SPM & ODGJ tetap diobati Evaluasi kendala di lapangan dan kemudia n di analisis bersama -sama dengan kader TB   Terwuju dnya 5



Masyara kat,kader



Dusun



Petugas kesling



Petuga s



RT,RW, kadus,



Se bu



 



 



2



Identifikasi Masalah (Imas)



   



   



   



Peta Sanitasi Peta dusun



 



 



3



Pemeriksaan Kualitas Sumber Air Minum



 



 



4



sweeping jamban



6



Penyediaan tenaga dengan perjanjian



 



 



7



Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)



7. 1



 



 



7. 2



8



Fungsi



8.



Pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal dalam rangka deteksi dini dan pengelolaan masalah kesehatan terintegrasi melalui pendekatan keluarga Pelaksanaan intervensi lanjut termasuk Perkesmas ddalam rangka intervensi hasil PIS-PK Lokakarya mini



Pilar STBM



, Toma, TOGA



Kesling



Kader



Mengide ntifikasi Masalah, Memeca hkan masalah dan membua t rencana tindak lanjut    



Dusun di wilayah kerja puskesm as



Dusun



Petugas kesling



Petuga s Kesling



Masyar akat



Se bu



   



   



   



   



   



   



Untuk mengeta hui kualitas sumber air minum yang dikonsu msi Untuk mengeta hui keberad aan jamban sehat untuk memban tu kegiatan program dan manajm en puskesm as untuk memberi kan pelayana n berkelan jutan



Sumber air minum balita stunting



Dusun



Petugas kesling



Petuga s kesling



Labkesd a



 



Rumah tangga



Dusun



Petugas kesling



Petuga s Kesling



RT,RW, kadus, Kader



 



Gizi dan Admin



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Untuk memberi kan pengoba tan secara dini Pelaksan



 



 



 



 



 



 



Karyawa



 



 



 



 



 



 



Manajmen Puskesmas (P1, P2, P3)



1



 



 



 



dalam rangka penguatan perencanaan (P1), penggerakan pelaksanaan (P2), pengawasan pengendalian dan penilaian (P3) kinerja Puskesmas serta kegiatan koordinasi lintas sektor lainnya. Lokmin



 



Konsultasi & Koordinasi BOK



aan P1, P2 dan P3



n Puskesm as



Koordina si dengan Linsek terkait program puskesm as yang belum tercapai Konsulta si & Koordina si K kab Ciamis



Semua SKPD Kec Sindangk asih



 



 



 



 



 



Dinas Kesehata n



 



 



 



 



 



9



Upaya Kesehatan Lanjut Usia



1



Skrining Lansia



Deteksi dini kesehata n lansia



lansia



54 Posyan du lansia



Nuryan ah, SST



Pelaksa na Prog.La nsia



 



1



 



 



2



Pembinaan Pusbila



Posyand u Lansia



54 Posyan du lansia



Nuryan ah, SST



Pelaksa na Prog.La nsia



 



Se Bu



 



 



3



Peningkatan Kapasitas Kader Pusbila



Kader Pusbila



5 orang kader dari 17 Pusbila



Nuryan ah, SST



Pelaks Prog.La nsia, Promk es



Promke s



Ag



 



 



4



Pemberdayaan Lansia dalam peningkatan kesehatan keluarga



Kader lansia



Kader lansia



Nuryan ah, SST



Pelaks Prog.La nsia, Promk es



Promke s



Fe



 



 



 



Jumlah



Tercipta nya kader kesehata n yang terampil Tercipta nya kader kesehata n yang terampil Tercipta nya kader kesehata n yang terampil  



 



 



 



 



 



 



1 0



Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19



a



 



 



 



 



 



 



 



 



 



b



pelacakan kontak dan pemantauan harian selama karantina/isolaasi oleh tracer/petugas Puskesmas Biaya Komunikasi pelacakan kontak dan pemantauan



 



 



 



 



 



 



 



 



 



c



 



 



 



 



 



 



 



 



 



d



Pengolah data puskesmas Biaya Komunikasi



 



 



 



 



 



 



 



untuk pengolah data puskesmas



 



 



e



Penyelidikan Epidemiologi



 



 



 



 



 



 



 



 



 



f



Pengiriman Spesimen



 



 



 



 



 



 



 



 



 



g



Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan kontak/tracer



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Jumlah Covid



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



JUMLAH TOTAL



 



 



 



 



 



 



 



PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH Alamat : Jln. Raya Sindangkasih No. 05 Desa Sindangkasih Kecamatan Cipaku e-mail : [email protected] CIAMIS Kode Pos 46252



KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 LAMPIRAN : 3 (Tiga) TENTANG PENETAPAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH, Menimbang



: a.



bahwa dalam rangka memperlancar kegiatan perencanaan tingkat



Puskesmas dipandang



perlu menetapkan Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas di UPTD Puskesmas Sindangkasih; b.



bahwa dalam rangka pelaksanaan misi UPTD Puskesmas Sindangkasih yang menyelenggarakan



pertama yaitu



pelayanan kesehatan



kepada masyarakat secara maksimal; c. Bahwa



berdasarkan



pertimbangan



sebagaimana dimaksud pada butir a dan butir b perlu menetapkan dalam suatu Keputusan Kepala



UPTD Puskesmas tentang



penetapan



tim perencanaan tingkat puskemas di UPTD



Mengingat



:



1.



Puskesmas Sindangkasih; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;



2.



Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang



Kesehatan; 4. Peraturan Menteri



Kesehatan Kesehatan



Republik Indonesia Nomor



75



Tahun



2014



tentang Pusat Kesehatan Masarakat; 5. Peraturan



Menteri



Indonesia



Nomor



Kesehatan Republik 44



tahun 2016 tentang



Manajemen Puskesmas; 6. Peraturan



Menteri



Indonesia



Nomor



Kesehatan Republik 46



tahun 2016 tentang



Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Praktek Dokter



Mandiri, Praktek Dokter



Gigi



Mandiri; 7.



Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis;



MEMUTUSKAN



Menetapkan



:



KEPUTUSAN



KEPALA



SINDANGKASIH



UPTD



PUSKESMAS



TENTANG



PERENCANAAN TINGKAT



TIM



PUSKESMAS



DI



UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KESATU



:



Penetapan



Tim



Puskesmas di UPTD



Perencanaan Tingkat Puskesmas Sindangkasih



sebagaimana tercantum



pada



lampiran



Keputusan ini; KEDUA



:



Pegawai



yang



tercantum namanya pada



lampiran surat keputusan dimaksud



ini



pada diktum pertama



sebagaimana mempunyai



tugas pokok dan tugas tambahan yaitu : 1. Menyusun dokumen perencanaan(RUK RPK)



210



2. Melaksanakan tahapan-tahapan perencanaan sebagai berikut : a. Proses persiapan b. Analisis data c. Penyusunan RUK d. Penyusunan RPK 3. Menyusun profil dan laporan tahunan 4. Menyusun SPM dan MDGs 5. Penyusunan RUK dilakukan sekali setahun; KETIGA



:



Biaya



yang



timbul



ditetapkannya Keputusan



sebagai



akibat



Kepala Puskesmas



ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan



Belanja Daerah Kabupaten



Ciamis dan



Operasional Kesehatan



Puskesmas



Biaya



Sindangkasih Tahun Anggaran 2020; KEEMPAT



:



Hal-hal



yang



Keputusan Kepala



belum



cukup diatur dalam



Puskesmas ini, sepanjang



mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan kemudian oleh Kepala Puskesmas; KELIMA



:



Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku sejak tanggal



ditetapkan, dengan



ketentuan



akan



ditinjau kembali apabila diperlukan. Ditetapkan di : Sindangkasih Pada tanggal : 27 Januari 2021 KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,



YAYAT HENDAYANA



LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 Januari 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH



TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH I.



TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSESMAS Penanggung Jawab



: Kepala UPTD Puskesmas



Sindangkasih Ketua



: Ema Yuni



Ramdhania, Am.Kep Sekretaris Kosmara, AMd.Kep Anggota



: Engkos :



1. dr. Rena Rosalina 2. Lilis Yanti Nurhayati, Am.Keb 3. Ai Suryani, AmKG 4. Heri Hermawan, S.IP 5. Ina Pitriani, Am.Keb



KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,



YAYAT HENDAYANA



212



LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 Januari 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH II.



TUGAS POKOK, FUNGSI DAN



TUGAS



INTEGRASI TIM



PERENCANA TINGKAT PUSKESMAS NO 1.



2.



TUGAS POKOK, FUNGSI Menyusun



TUGAS INTEGRASI



Dokumen Menyusun Profil



perencanaan (RUK dan RPK)



Laporan



UPTD Puskesmas Sindangkasih



UPTD



Tahunan Puskesmas



Melaksanakan Tahapan-



Sindangka sih Menyusun SPM dan



tahapan perencanaan



MDGs



a. Proses Persipan b. Analisa Data c. Penyusunan RUK d. Penyusunan RPK 3.



dan



Dilakukan



sekali



dalam



1



tahun sebelum pembahasan Musrenbang Desa/Kelurahan.



KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,



YAYAT HENDAYANA



LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 JANUARI 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH III.



URAIAN TUGAS TIM PERENCANAAN PUSKESMAS



NO 1.



PENANGGUNG JAWAB



URAIAN TUGAS



Penanggungjawab Tim



Menerima hasil Usulan Kegiatan



Perencanaan



dari masing-masing Bidang. 1. Bersama Bidang



Penanggungjawab membahas



kesehatan



dari



Usulan masing-



masing Bidang. 2. Mensyahkan



Usulan



Kesehatan dari



Penanggung



Jawab Bidang 2.



Ketua Tim Perencanaan 1. Melakukan



evaluasi



pencapaian



kinerja



dari



masing- masing bidang. 2. Mengkoordinir RTL



penyusunan



dari



masing-masing



Bidang yang



termasuk dalam



pelayanan yang



masih belum



mencapai target. 3. Mengkoordinir



penyusunan



RUK sesuai RTL dari masingmasing Bidang. 4. Melaporkan Kesehatan



214



hasil



Usulan kepada



NO



PENANGGUNG JAWAB



URAIAN TUGAS penanggungjawab.



3.



Ketua Bidang UKM



1. Melakukan



evaluasi



pencapaian



kinerja dari



masing-masing



program/



pelayanan yang



termasuk



dalam



UKM



Essensial



dan



Pengembangan. 2. Mengkoordinir RTL



penyusunan



dari



masing-masing



program/



pelayanan yang



termasuk



dalam UKM



Essensial dan



Pengembangan



terutama bagi



program/



pelayanan yang



masih belum



mencapai target. 3. Menyusun



RUK



sesuai RTL



dari masing- masing program/ pelayanan yang dalam



UKM



termasuk Essensial



dan



Pengembangan 2.



Ketua Bidang UKP



1. Melakukan



evaluasi



pencapaian



kinerja dari



masing-masing



program/



pelayanan yang



termasuk



dalam Bidang UKP. 2. Mengkoordinir RTL



penyusunan



dari



program/



masing-masing pelayanan yang



termasuk dalam



pelayanan



NO



PENANGGUNG JAWAB



URAIAN TUGAS yang masih belum mencapai target. 3. Menyusun RUK



sesuai RTL



dari masing- masing program/ pelayanan



yang



termasuk



dalam UKP. 3.



Ketua Bidang Admen



1. Melakukan



evaluasi



pencapaian



kinerja dari



masing- masing



program/



pelayanan yang



termasuk



dalam bidang Admen, 2. Mengkoordinir RTL



penyusunan



dari



program/



masing-masing pelayanan yang



termasuk dalam yang



pelayanan



masih belum



mencapai



target, 3. Menyusun RUK



sesuai



RTL



dari masing-masing program/ pelayanan yang



termasuk



dalam Admen.



KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,



YAYAT HENDAYANA



216



RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH No



1.1 2.1 3.1 4.1 5.1 5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 7.1 7.2 8.1 9.1 10.1 11.1 12.1 12.2 13.1 14.1 15.1 15.2 16.1 17.1 18.1 19.1



Jabatan



PENGEMUDI AMBULAN PENGADMINISTRASI KEUANGAN PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PENGADMINISTRASI UMUM



Jenjang



ASN



Non ASN



Kebutuhan



Kesenjangan



Ket.



Jabatan Pelaksana



0



0



1



-1



K



Jabatan Pelaksana



0



1



1



-1



K



Pelaksana



0



2



2



-2



K



Jabatan Pelaksana



2



0



2



0



S



2



0



2



0



S



1 4 1 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0



0 6 0 0 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 1



2 8 1 1 1 1 5 3 1 2 1 1 1 2 1



-1 -4 0 0 -1 -1 -4 -1 -1 -2 -1 -1 -1 -2 -1



K K S S K K K K K K K K K K K



0



0



1



-1



K



0 0 0 0 2 0



0 0 0 0 0 0



0 1 1 1 2 1



0 -1 -1 -1 0 -1



S K K K S K



0



1



1



-1



K



Pelaksana



0



1



1



-1



K



Ahli Pertama



0



0



1



-1



K



Pelaksana Lanjutan BIDAN Penyelia BIDAN Pelaksana BIDAN Ahli Madya PERAWAT Penyelia PERAWAT Mahir PERAWAT Ahli Pertama PERAWAT Terampil PERAWAT Ahli Muda PERAWAT Ahli Madya DOKTER Ahli Pertama DOKTER Ahli Muda ANALIS KEUANGAN Jabatan Pelaksana PETUGAS KEAMANAN Jabatan Pelaksana PEREKAM MEDIS Pelaksana APOTEKER Ahli Pertama Pelaksana SANITARIAN Lanjutan SANITARIAN Penyelia DOKTER GIGI Ahli Pertama ASISTEN APOTEKER Pelaksana TERAPIS GIGI DAN MULUT Terampil TERAPIS GIGI DAN MULUT Penyelia BENDAHARA Jabatan Pelaksana PENYULUH KESEHATAN Ahli Pertama MASYARAKAT BIDAN



NUTRISIONIS EPIDEMIOLOG KESEHATAN



No



20.1 21.1



Jabatan



PRAMU KEBERSIHAN PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN



Jenjang



ASN



Non ASN



Kebutuhan



Kesenjangan



Ket.



Jabatan Pelaksana



0



0



1



-1



K



Jabatan Pelaksana



0



0



1



-1



K



218