5 0 1 MB
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
RENCANA USULAN KEGIATAN 2022
2 i.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun 2020. Perencanaan tingkat puskesmas merupakan suatu proses kegiatan yang urut dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan,dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
layanan
kesehatan
di
masyarakat,
juga
sebagai
pusat
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Selain upaya kuratif dan rehabilitatif, puskesmas harus lebih berorientasi pada pelayanan upaya preventif dan promotif. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenkes dalam mengoptimalkan fungsi puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak internal dan eksternal, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Selaku Pengguna Anggaran, 2. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang telah membina dan membimbing Kami dengan penuh kesabaran 3. Aparat Pemerintahan terutama Kecamatan dan Desa yang telah bersedia bekerja sama dengan Pihak UPTD Puskesmas Sindangkasih, 4. Para Kader Kesehatan dan masyarakat yang telah membantu Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas,
5. Karyawan dan karyawati UPTD Puskesmas Sindangkasih yang telah menjalin kerjasama dengan baik dalam meningkatkan kinerja Puskesmas. Dalam pembuatan laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas ini kami telah berusaha dengan seluruh kemampuan yang kami miliki, walaupun begitu kami menyadari masih banyak kekurangan - kekurangan yang perlu kami analisa kembali untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan. Demikian Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) UPTD Puskesmas Sindangkasih untuk tahun 2020 yang telah kami buat, mudahmudahan
dapat
bermanfaat
khususnya
bagi
UPTD
Puskesmas
Sindangkasih dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sindangkasih, 27 Januari 2021 Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
HERMAWAN, SKM NIP: 19631020 198803 1 003
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………….………i DAFTAR ISI ………………………………..………………………………….iii DAFTAR TABEL ……………………………………..…………………….....v LAMPIRAN – LAMPIRAN ……….…..………………….…………………....vi BAB. I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang …..…...………………………….……….1
B.
Tujuan dan Manfaat …..............................….……….. 4
C.
Dasar Hukum …………………………....…………….. 5
D.
Ruang Lingkup .........…….……..……..…………………5
E.
Susunan Tim Perencanaan Puskesmas ………..…… 7
BAB. II
MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS …………… 9
BAB. III
TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS A.
Persiapan ….............………..............……………….. 17
B.
AnalisIS Situasi …………..............…….................… 1. Data Umum ….....………...……………..………... 18 2. Data Khusus ....………........…………..........…… 59 3. Analisis Potensi Masalah Masyarakat .....……
BAB. IV
BAB. V
106
PERUMUSAN MASALAH A.
Identifikasi Masalah ...................……........….…….. 109
B.
Menerapkan Urutan Prioritas Masalah..................... 117
C.
Merumuskan Masalah ……………………………… 119
D.
Mencari Akar Penyebab Maslaah ………………… 126
E.
Menetapkan Cara Pemecahan Masalah ……………139
RENCANA USULAN KEGIATAN A.
Rencana Usulan Kegiatan ……………………….…. 147
B.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan ………..…..….…. 147 iii
BAB. VI
KESIMPULAN DAN SARAN .………………………......... 148
BAB. VII
PENUTUP ………………………………………………..…. 150
Daftar Pustaka
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5
Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan …………………. Data Ketenagaan …………………………………………. Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai ………………… Keadaan Peralatan Kesehatan ………………………….. Pembiayaan Kesehatan ………………………………… Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………… Peran Serta Masyarakat ………………………………….. Jumlah Penduduk ………………………………………… Jumlak Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Umur …. Data Sekolah ………………………………………………. Jumlah Siswa Kober ……………………………………… Jumlah Siswa TK/RA ……….…………………………… Jumlah Siswa SD/MI ……………………………………… Jumlah Siswa SMP/MTS…….…………………………… Jumlah Siswa SMA/MA ………………………….……… Data Kesehatan Lingkungan ……………………………. Jumlah Kematian Bayi Tahun 2016 – 2020 ……………. Pola Penyebab Kematian Ibu Maternal ………………… Data Kunjungan …………………………………………… 10 Besar Penyakit ………………………………………… Data Kejadian Luar Biasa ……………………………….. Standar Pelayanan Minimal tahun 2020 ……………… Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 ……………. Hasil Survey Tahun 2020 ……………………………….. Identifikasi Masalah ……………………………………… Masalah Terpilih ………………………………………….. Urutan Prioritas Masalah ………………………………… Merumuskan Masalah …………………………………… Menentukan Cara Pemecahan Masalah ………………
v
Hal 19 20 22 33 44 45 48 49 50 51 53 54 55 57 57 58 85 86 87 88 89 89 91 105 110 117 118 120 139
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
RUK Tahun 2022
Lampiran II
RPK Tahun 2021
Lampiran III
SK Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas
Lampiran IV
Rencana Kebutuhan Pegawai
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan
adalah
meningkatkan
kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk
mewujudkan harapan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, terpadu dan berkesinambungan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan menyelenggarakan
Upaya
bahwa
Kesehatan
Puskesmas
Masyarakat
berfungsi
dan
Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota
bersangkutan.
Oleh
sebab
itu,
Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar 1
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan masyarakat setempat (Local specific). Perkembangan kompleks,
sehingga
masalah
kesehatan
memerlukan
strategi
dewasa
ini
sangat
yang
tepat
untuk
mengatasinya. Beberapa masalah kesehatan yang ditemukan wilayah
UPTD Puskesmas Sindangkasih diantaranya
di
: Cakupan
Penyakit Tidak Menular : Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar, Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar, disamping itu masih
ditemukan
beberapa
masalah
gizi
yang
memerlukan
perhatian yang cukup serius karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia yaitu terdapat Balita Stunting dan gizi buruk berat badan menurut umur (BB/U) sebanyak 3 orang, masih rendahnya cakupan pelayanan anak balita dan masih rendahnya presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan yaitu sebesar 33,3%. Disamping itu pencapaian kesehatan
yang
dilaksanakan
beberapa
upaya
di UPTD Puskesmas Sindangkasih
tidak mencapai target diantaranya permasalahan
pencapaian
penemuan kasus TBC dan Cakupan Orang dengan Terduga TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar yang belum mencapai target, masih rendahnya Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita sebesar 30,7 %, masih rendahnya Cakupan Pelayanan Diare pada kasus semua umur sebesar 23,5%, masih rendahnya Cakupan Kesehatan
gigi
terutama
UKGS. Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) yang pencapaiannya masih rendah adalah Rawat Jalan Gigi, Pelayanan IGD dan Cakupan Asuhan Keperawatan Individu pada pasien Rawat Inap, sehubungan dengan adanya pandemic covid19
serta
beberapa
masalah
lainnya
yang memerlukan
penanganan
serius
agar
tidak
menjadi
pemicu timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut diperlukan suatu usaha – usaha yang bersifat proaktif dan diatur dengan baik secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya,
sehingga
untuk
terselenggaranya
berbagai
upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik untuk dapat mencapai hasil kegiatan sesuai dengan target yang ditetapkan. Manajemen adalah serangkaian proses terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planing, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efisiensi Perencanaan merupakan salah satu bagian manajemen yang memegang peranan penting yang merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis, kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada agar lebih efesien dengan memperhatikan lingkungan sosial, budaya, fisik dan biologis. Di tingkat Puskesmas perencanaan diwujudkan dalam satu bentuk perencanaan tingkat Puskesmas yang merupakan suatu proses
kegiatan
yang
sistematis
untuk
menyusun
atau
mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah – masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Penyusunan rencana kegiatan harus memperhitungkan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas.
3
B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Umum Meningkatkan dalam
rangka
kemampuan
mengelola
manajemen
kegiatan-kegiatan
peningkatan fungsi Puskesmas sebagai
Puskesmas
dalam
upaya
pusat pengembangan,
pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerjanya. 2. Tujuan Khusus a.
Puskesmas dapat menyusun rencana usulan kegiatan yang akan
dilaksanakan
tahun
berikutnya
dalam
rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah kerjanya; b. Puskesmas
dapat
menyusun
rencana
pelaksanaan
kegiatan setelah diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam rangka menetapkan
penggerakan
pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan; c.
Menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana tahunan;
d.
Menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efisien dan efektif;
e. Mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; f.
Menyusun perencanaan dan penganggaran sesuai
alur
manajemen puskesmas dalam mengatasi permasalahan di Desa dengan memastikan semua
anggota masyarakat
dapat terlayani secara rutin g. Terbentuknya semangat dan komitmen untuk bekerja secara tim, tidak terkotak-kotak, sehingga pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat dilaksanakan dengan 4
lebih
efektif
untuk
mencapai
cakupan
dan
kualitas
petunjuk
untuk
pelayanan yang setinggi- tingginya. 3. Manfaat a. Perencanaan
dapat
memberikan
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Perencanaan
memudahkan
pengawasan
dan
pertanggungjawaban c. Perencanaan
dapat
mempertimbangkan
hambatan
dukungan dan potensi yang ada. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masarakat; 4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2016 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Praktek Dokter Mandiri, Praktek Dokter Gigi Mandiri;
6. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis; D. Ruang Lingkup Kegiatan
yang
direncanakan
dalam
perencanaan
tahunan Puskesmas adalah semua kegiatan yang dilaksanakan 5
di
UPTD
Puskesmas
Sindangkasih
yang
meliputi
Upaya
Kesehatan Wajib sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Upaya
Kesehatan
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perorangan
(UKP)
tingkat
pertama.
Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota sebagai
UPTD
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
yang
dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota dan
upaya
kesehatan
yang
secara
spesifik
dibutuhkan
masyarakat setempat (Local Specific). Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan tahunan upaya kesehatan wajib adalah : 1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yaitu menyusun
usulan
kegiatan dengan
memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku baik nasional maupun daerah sesuai dengan masalah sebagai hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. 2. Mengajukan Usulan Kegiatan Yaitu mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kota untuk persetujuan pembiayaan. 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan Yaitu
menyusun
telah
disetujui
rencana oleh
pelaksanaan
kegiatan
yang
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
sebagai Plan of Action ( POA ). Disamping Upaya Kesehatan Wajib, Puskesmas juga melaksanakan
Upaya
Kesehatan 6
Pengembangan
yang
ditetapkan
berdasarkan
permasalahan
kesehatan
yang
ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan tersebut
meliputi
:
Upaya
kesehatan masyarakat (UKM) esensial, UKM Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Farmasi dan lab serta Jejaring puskesmas. E. Susunan Tim Perencanaan Puskesmas Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan
menerbitkan
SK
TIM
penyusunan
PTP
UPTD Puskesmas Sindangkasih. TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS SINDANGKASIH TAHUN 2020. Penanggung jawab
: Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ketua
: Ka Subag TU
Wakil Ketua
: Pejabat Teknis
Sekretaris
: PJ UKM
Anggota
: 1. PJ UKP 2. Bendahara Penerima 3. Bendahara pengeluaran 4. PJ Mutu
7
Tim penyusunan ini dibentuk tujuannya adalah : 1. Menganalis
situasi
wilayah
kerja,
perilaku
kesehatan
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas 2. Mengindentifikasi permasalahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih. 3. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal maupun eksternal 4. Mengetahui program-program prioritas yang akan dilaksanakan Puskesmas Sindangkasih dalam mengatasi masalah kesehatan 5.
Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang direncanakan.
8
BAB II MEKANISME PERENCANAAN PUSKESMAS A. Perencanaan Tingkat Puskesmas Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang berurutan dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisien. Perencanaan
Tingkat
Puskesmas
(PTP)
adalah
proses
penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. PTP Terpadu adalah suatu pendekatan perencanaan tingkat Puskesmas yang mana komponen perencanaan terpadu dari IMP dipakai sebagai dasar analisa semua program kesehatan dasar Puskesmas dan penentuan desa prioritas serta penentuan kegiatan terpilih untuk dimasukkan ke dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas. B. Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu: 1.
Perencanaan
dapat
memberikan
petunjuk
untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Perencanaan
memudahkan
pertanggungjawaban.
9
pengawasan
dan
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang tersedia. Untuk tingkat Kabupaten, dokumentasi hasil PTP Terpadu ini dapat digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Puskesmas, serta untuk mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan
Puskesmas
yang
perlu
didukung oleh Kabupaten maupun Provinsi. C. Kedudukan PTP Terpadu Dalam Manajemen Puskesmas PTP Terpadu merupakan suatu alat untuk membantu secara teknis dan operasional dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas agar rangkaian kegiatan berjalan lebih sistematik
dan terukur
untuk menghasilkan keluaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari Perencanaan (P1), Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3). Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Dalam
proses
manajemen
program
di
Puskesmas,
perencanaan yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan program. PTP merupakan alat bantu Puskesmas untuk melakukan rangkaian kegiatan manajemen puskesmas agar dilaksanakan secara sistematik dan terukur. Perencanaan di sini berarti
kegiatan
perencanaan tingkat
Puskesmas. Pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai
dari
pengorganisasian,
penyelenggaraan,
pemantauan
(termasuk pemantauan wilayah setempat (PWS) dengan data dari SP2TP dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas). Sedangkan
10
pengawasan pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas. Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang (H+1). Dalam PTP Terpadu rencana ini diwujudkan dalam perencanaan kebutuhan kegiatan Puskesmas (H+1) sesuai dengan kategori permasalahan lokal pada tingkat desa dalam satu tahun. Sementara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) diwujudkan dalam perencanaan kegiatan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun berjalan. Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta sumber dana lainnya. D. Tahap Perencanaan Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu: 1. Tahap persiapan 2. Tahap analisa situasi 3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan 4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Perencanaan dan penganggaran di Puskesmas mencakup Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dilaksanakan pada bulan Januari tahun Y untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan 11
(RUK) pada tahun mendatang (Y+1), berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (Y-1). Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap analisis situasi, (3) tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan (4) tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim Penyusun PTP oleh Kepala Puskesmas yang beranggotakan staf Puskesmas dan pengarahan Kepala Puskesmas terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. Tahap kedua, yaitu tahap analisis situasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data di wilayah kerja Puskesmas. Tahap selanjutnya yaitu tahap penyusunan RUK, yang diawali dengan analisis masalah melalui proses identifikasi masalah, penetapan urutan prioritas masalah, rumusan masalah, mencari akar penyebab masalah, dan menetapkan cara-cara pemecahan masalah. Pada tahap ini, semua proses dilakukan dengan cara diskusi curah pendapat (Brain Storming). Tahap penyusunan RUK merupakan tahap penetapan cara-cara pemecahan masalah menjadi suatu kegiatan yang diusulkan dari berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan wajib, pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan rutin/operasional. Tahap akhir dari PTP adalah tahap penyusunan RPK, setelah adanya alokasi biaya yang telah disetujui. Tahap ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK, yang dilaksanakan pada bulan Januari tahun berikutnya (Y+1).
12
E. Tahap Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas TABEL 1 Tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas (contoh untuk siklus tahun 2020, 2021, dan 2022) No
1
2
3
4
Tahapan
Waktu Pelaksanaan
Pelaksana
Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2015 Desember 2020 Puskesmas melalui Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2021 berdasarkan Desember Rencana Usulan Puskesmas 2020 Kegiatan (RUK) yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2020 Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan Awal Januari Desa penyusunan RUK tahun 2021 2022 dan Rencana lima tahunan periode 2022 s.d 2026, dengan pendekatan Top-Down dan Bottom-Up.
Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Pertama
Minggu Kedua Januari 2021
13
Puskesmas
Pihak Terkait
Keluaran
Dinas kesehatan Kabupaten
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020
Draft RPK tahun 2021
Pemangku kepentingan
Hasil analisa situasi, Hasil SMD dan MMD, Usulan Kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat desa sesuai harapan rasional masyarakat desa Kesiapan pelaksanaan kegiatan bulan Januari tahun 2021, Bahan Musrenbangdes Tahun 2021, Draft RUK tahun 2022, Draft Rencana Lima Tahunan 2021 s.d 2026
No
Tahapan
Waktu Pelaksanaan
Pelaksana
5
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
Minggu keempat Januari 2021
Desa
6
Lokmin Bulanan Kedua
Awal Minggu pertama Februari 2021
Puskesmas
7
Lokmin Triwulan Pertama
Akhir Minggu Pertama Februari 2021
8
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangmat)
9
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota (Musrenbangkab/kota)
Minggu kedua Februari 2021
Maret 2021
14
Puskesmas
Pihak Terkait
Pemangku kepentingan Tingkat Desa
LS terkait dan tokoh masyarakat di Kecamatan
Kecamatan
Pemangku kepentingan Tingkat Kecamatan
Kab./Kota
Pemangku kepentingan Tingkat Kabupaten
Keluaran Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangdes, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangdes Kesiapan pelaksanaan kegiatan bulan Februari tahun 2021, Bahan Lokmin Triwulan Pertama Bahan Musrenbangmat bidang kesehatan tahun 2021 Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangmat, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangmat Penyesuaian draft RUK tahun 2022 dengan hasil Musrenbangmat, Penyesuaian draft Rencana Lima Tahunan 2022 s.d 2026 dengan hasil musrenbangkab
F. Mekanisme Perencanaan Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas adalah dengan menyusun RUK (Rencana Usulan Kegiatan) yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan pengembangan. Penyusunan RUK Puskesmas harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui konsil kesehatan kecamatan. RUK harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas kesehatan akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD selanjutnya
di
serahkan
kembali
melalui
dinas
kesehatan
diserahkan ke puskesmas. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui
tersebut,
puskesmas
menyusun
RPK
(Rencana
Pelaksanaan Kegiatan). Sumber pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU) ada juga dari pusat yang di alokasikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK di susun dengan melakukan
penyesuaian
dan
pertimbangan
masukan
dari
masyarakat. RPK yang disusun adalah persetujuan RUK tahun lalu (H-1), Alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan RUK yang di usulkan,
ada
perubahan
sasaran,
perubahan
kegiatan
dan
tambahan anggaran. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan 15
januari tahun berjalan melalui lokakarya mini pertama awal tahun. Dalam pelaksanaan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas ada beberapa tahapan antara lain: Bagan 1 Alur Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas Pemda Kab. Ciamis dan Penyandang Dana Lain
Dinas Kesehatan
……………………………………………………………………………………...
Upaya Kesehatan Esensial
Upaya Kesehatan Pengembangan
Rencana Usulan Kegiatan H+1
Usulan Kegiatan yang telah disetujui
Rencana Bisnis dan Anggaran
Rencana Tahunan Puskesmas
………………………………………………………………………………………
Masyarakat
16
BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN PUSKESMAS A. Persiapan Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Pada tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini: 1. Rencana Lima Tahunan Puskesmas 2. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota. 3. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menjadi tanggung jawab Puskesmas. 4. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga. 5. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga. 6. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim di dalam penyusunan perencanaan Puskesmas. Tahap persiapan ini, staf puskesmas dilibatkan dalam forum lokakarya mini tingkat puskesmas untuk memperoleh kesepakatan dan pandangan yang sama, kepala puskesmas menjelaskan tentang perencanaan tingkat puskesmas supaya staf dapat memahami tentang PTP, Kepala puskesmas membentuk TIM penyusunan PTP dan menerbitkan SK TIM penyusunan PTP UPTD Puskesmas Sindangkasih. TIM PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS SINDANGKASIH TAHUN 2020. Penanggung jawab
: Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ketua
: Ka Subag TU
Wakil Ketua
: Pejabat teknis
Sekretaris
: PJ UKM
Anggota
: 1. PJ UKP 2. Bendahara Penerima 3. Bendahara Pengeluaran 4. PJ Mutu
B. Analisis Situasi 1. Data Umum a. Data Wilayah dan Fasilitas Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih memiliki luas 28,40 Km2 yang letak astronomisnya berada pada 108°14’ sampai dengan 108°20’ Bujur Timur dan 7°18’4” sampai dengan 7o21’7’’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : -
Utara berbatasan dengan Gunung Syawal
-
Selatan berbatasan dengan Kota Tasikmalaya
-
Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikoneng
-
Barat berbatasan dengan Kecamatan Cihaurbeuti
Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Format 1/ Tabel 3.1 DATA WILAYAH DAN FASILITAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KECAMATAN SINDANGKASIH TAHUN 2020
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DESA Sindangkasih Wanasigra Sukasenang Sukaresik Gunungcupu Budiasih Budiharja Sukaraja Sukamanah JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 0
DESA ENDEMIK GONDOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
DESA TERTINGGAL
LUAS WILAYAH 1.91 1.83 3.08 2.27 3.64 3.46 2.70 1.69 3.46 24.22
JARAK KE PUSKESMAS 0.5 2.24 2.20 4.42 2.23 5.52 5.54 4.45 5.58 32,68
WAKTU TEMPUH KE PUSKESMAS 5 menit 10 menit 10 menit 25 menit 10 menit 30 menit 30 menit 25 menit 30 menit
JUMLAH RT
JUMLAH RW
19 36 39 25 36 46 35 59 44
4 13 13 10 11 8 10 16 21 110
339
JUMLAH RUMAH
JUMLAH PDDK
2.345 1.134 1.829 1.460 2.148 1.611 1.290 1.607 1.494 14.918
10.301 3.612 7.493 5.252 9.159 5.213 4.276 6.235 5.293 56.834
Format 2/ Tabel 3.2 JUMLAH SEKOLAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DESA
Sukamanah Sukaraja Budiharja Budiasih Gunungcupu Sukasenang Sukaresik Sindangkasih Wanasigra JUMLAH
PAUD
TK
SD/MI
SMP/MTS
SLTA/MA
PONTREN
1 1 3 2 3 3 0 2 1 16
2 1 3 4 4 3 2 4 2 25
3 3 4 3 6 3 2 4 2 30
-
-
-
-
1 -
-
1 1 2 -
2 -
-
2 -
2 -
4
5
2
19
JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN LAIN2 PUSTU POLINDES POSKESDES DR/BD/ BP SWASTA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 5 3 0 9
b. Data Sumber Daya 1) Data Ketenagaan Penyelenggaraan berjalan
dengan
baik
upaya jika
kesehatan tidak
tidak
akan
didukung
oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuan secara keilmuan dan ketrampilannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Informasi
tenaga
kesehatan
diperlukan
bagi
perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan antara lain karena sifat data ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus sehingga sistem pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga kesehatan di sarana pelayanan wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO
JENIS TENAGA KESEHATAN
YANG ADA SEKARANG
KEKURANGAN
STATUS KEPEGAWAIAN
-
1
Dokter Spesialis
-
1
2
Dokter Umum
4
-
3
Dokter Gigi
1
-
4
Bidan
23
-
20
PNS : 2 Kontrak : 2 PNS : 1 PNS : 14 Sukwan : 9
KET
JENIS TENAGA KESEHATAN
YANG ADA SEKARANG
5
Perawat di Puskes Perawat di Pustu
6
Perawat Gigi
NO
7 8 9
Tenaga Kefarmasian Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan
KEKURANGAN
STATUS KEPEGAWAIAN
7 3
1
PNS : 7 Sukwan : 3
2
-
PNS : 2
3
-
PNS : 1 Sukwan : 2
1
-
PNS : 1
2
-
10
Nutritionist
1
1
11
Fisioterapi
-
1
12
Analis Kesehatan
2
-
13
Pelaksana Tata Usaha
9
-
14
Prakarya
2
-
15
Satpam
2
JUMLAH
62
Tabel
3.2
KET
PNS : 1 Sukwan : 1 Kontrak : 1 PNS : 2 PNS : 6 Kontrak: 3 Kontrak : 2 Kontrak : 2
4
menunjukkan
tenaga
kesehatan
di Fasilitas
kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 80,6 %, Puskesmas Pembantu 9,7%, di Poskesdes sebanyak 9,7 %. Jika dilihat dari rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk sesuai standar target ratio kebutuhan SDMK (Kepmenko Bidang Kesra No.54
Tahun 2013)
Wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih maka pada tahun 2020 rasio dokter spesialis 3,5 per 100.000 penduduk dan Dokter Umum sebesar 22,7 per 100.000 penduduk, sedangkan sebesar 58,8
dan
rasio rasio
100.000 penduduk.
21
bidan perawat
per
100.000 sebesar
penduduk 66,5
per
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai Alokasi dana BLUD untuk obat dan bahan habis pakai mencukupi untuk operasional pelayanan di puskesmas yaitu anggaran
pada
102.000.000,-
tahun
dan
2020
untuk
untuk
bahan
obat
habis
sebesar
Rp.
pakai
sebesar
Rp.120.000.000,Tabel 3.3 Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Alopurinol tablet 100 mg
Tablet
800
1.280
170
1.450
181
2
Albendazol tablet 400 mg
Tablet
7.716
7.716
360
8.076
105
3
Ambroksol tablet 30 mg
Tablet
315
315
-
315
100
4
Ambroksol syrup 15 mg
Btl 60 ml
27
27
-
27
100
5
Aminofilin tablet 200 mg
Tablet
6
Aminofilin injeksi 24 mg/ml
ampul
10
7
Tablet
6.300
8
Amlodipin tablet 5 mg Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)
Tablet
100
9
Aminofluid
10 11
10
10
100
5.335
965
6.300
100
245
355
600
600
Bag
-
Amoksisilin kapsul 250 mg
Kapsul
-
Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 ml Amoksisilin sirup kering 250 mg/ 5 ml Forte Ampisilin injk i.m/ 1000 mg/ml
Kaplet
15.000
11.825
3.995
15.820
105
Botol
100
40
60
100
100
Botol
420
386
59
445
106
Vial
-
Pot
-
16
Antibakteri Salep Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg
Tablet
-
17
Antasida Suspensi
Botol
300
290
104
394
131
18
Antasida DOEN Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
Tablet
21.000
20.470
6.350
26.820
128
12 13 14 15
19
Pot
-
20
Anti Fungi
Pot
24
21
Vial
-
22
Air untuk injeksi Asam Asetil Salisilat tablet 500 mg
Tablet
-
23
Asam Askorbat (vitamin C)
Tablet
8.700
38
9.920
51
235
89
10.155
371
117
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
Tablet
3.000
3.200
770
3.970
132
tablet 50 mg 24
Asam Mefenamat tab 500 mersi
25
Asering b
26
Asiklovir tablet 200 mg
Kaplet
500
310
190
500
100
27
Tablet
1.200
970
700
1.670
139
28
Asiklovir tablet 400 mg Asiklovir tablet 400 mg Rajawali
29
Asiklovir krim 5%
Tube
30
Asiklovir krim 5 %
Tube
-
31
Azytromicin 500 mg
Tablet
-
32
Betametason krim 0,1 %
33
Bisakodil Suppositoria 10mg
34
Botol 500 ml
-
Tablet
40
67
70
Ca Glukonas injeksi
ampul
10
5
10
15
35
Cefixim 100 mg
kapsul
36
Cetrizin 10 mg
tablet
7.200
6.250
840
7.090
37
Cetrizin Tablet
tablet
-
38
Clobazam 10 mg Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml b
tablet
-
40
21
80
Tube Supposit oria
39
121
13
142
200
203
150
-
Ampul
10
1
8
9
98
90
Ampul
-
Deksametason tablet 0,5 mg Deksametason tablet 0,5 mg tablet
Tablet
-
Dekstral tablet Diazepam tablet 2 mg botol 100 Diazepam tablet 2 mg botol 100
Pot
-
Tablet
-
Tablet
100
-
100
100
100
46
Diazepam Injeksi 5mg/ml
ampul
10
1
9
10
100
47
Diazepam Rektal Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Difenhidramin Injeksi 10 mg/ml Difenhidramin (5mg), dextrometrofan (10mg), fenilefrin (5mg), amonium klorida (62,5mg), natrium (samcodryl)
Tube
4
-
4
4
100
41 42 43 44 45
48 49
50
Tablet
19.000
22.774
-
Ampul
22.774
120
-
Ampul
9
-
9
9
100
botol
131
181
-
181
138
23
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
51
Digoksin tablet 0,25 mg Dexchlorpheniramine maleat 2 mg
Tablet
100
600
-
600
600
Tablet
380
380
-
380
100
Dekstral Syrup Domperidon suspensi 5mg/ml
Botol
-
-
-
-
Botol
-
-
50
50
Tablet
190
275
215
490
258
56
Domperidon tab 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
Ampul
10
10
-
10
100
57
Eritromicin 500 mg kap
Tablet
-
-
-
-
58
Ethambutol 500 mg (1)
-
-
-
-
59
Etanol 70 % 100ml
22
22
-
22
60
Etanol 70 % alfifarma
-
-
-
-
61
Etakridin larutan 0,1%
Tablet Botol 100 ml Botol 100 ml Botol 300 ml
-
-
-
-
62
Tablet
1.000
1.700
-
1.700
Kapsul
-
-
-
-
64
Famotidin tablet 20 mg Fenitoin Natriun kapsul 30 mg Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml
ampul
-
-
-
-
65
Fenobarbital tablet 30 mg
Tablet
-
-
-
-
66
Fenobarbital tablet 30 mg KF
152
6
246
252
67
Fenol Gliserol lucas
Tablet Botol 5 ml
-
-
-
-
Botol
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
Ampul
-
-
-
-
Ampul
-
-
-
-
Ampul
-
-
-
-
52 53 54 55
63
72
Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fe (II) Fumarat (Fe=30 mg) 90 mg, Calsium Pantethonat 20 mg, Asam folat 1 mg, Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 2 mcg, Mangan Sulfat 400 mcg, Cupri Sulfat anhydrous 400 mcg Fe Fumarat (250 mg), Mnsulfat (0,2 mg). Cu-sulfat (0,2 mg), Asam Folat (925 mcg), Vitamin B12 (8mg) SANCOBION Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion 2 mg/ml inj ( Vitka Infant )
73
Fitomenadion 2mg/ml inj (B)
68
69
70
71
24
100
170
166
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
Tablet
1.000
720
280
1.000
100
Tablet
110
110
-
110
100
75
Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg
76
Flukonazol 150 mg
Tablet
-
-
-
-
77
Fluoxetine 10 mg (ZAC) Furosemid injeksi i.v/i.m 10 mg/ml
Tablet
-
-
-
-
Ampul
-
-
-
-
Tablet
233
233
-
233
Sachet
-
-
-
-
kapsul
-
-
-
-
82
Gemfibrozil 300 mg Gentamisin salep kulit 0,1% (GENTALEX)
Tube
-
-
-
-
83
Gentamisin salep kulit 0,1%
Tube
21
125
-
125
84
Gentamisin Salep Mata
Tube
-
-
-
-
85
Gentamisin Salep Mata
20
20
-
20
86
Gentian Violet Larutan 1 %
Tube Botol 10 ml
-
-
-
-
87
Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliseril Gualakolat (GG) tablet
Tablet
450
1.690
1.960
3.650
Tablet
-
-
-
-
Tablet
6.000
6.000
-
6.000
100
Tablet
3.195
8.705
1.990
10.695
335
btl 500 ml
4
4
-
4
100
Tablet
-
-
-
-
Tablet
840
2.340
300
2.640
314
Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg HOLI
Tablet
500
-
500
500
100
Tablet
475
475
-
475
100
96
Hidrokortison krim 2,5% KF
Tube
104
226
46
272
262
97
Tube btl m60 ml
-
-
-
-
98
Hidrokortison krim 2,5% Ibuprofen suspensi 100 mg/5ml
-
-
-
-
74
78 79 80 81
88 89 90 91 92 93 94 95
Furosemid tablet 40 mg Garam Oralit Serbuk Kombinasi
Glukosa larutan infus 5% Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Griseofulvin tablet 125 mg, KF
100
595 100
811
99
Ibuprofen tablet 200 mg
Tablet
-
-
-
-
100
Ibuprofen tablet 400 mg
Tablet
440
940
-
940
214
101
Ibuprofen tablet 400 mg KF Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
Tablet
1.500
770
730
1.500
100
Tablet
100
-
100
100
100
102
25
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
Kalsium Laktat Mersi
Tablet
-
-
-
-
104
Kalsium Laktat 500 mg
Tablet
1.110
1.610
-
1.610
145
105
Kodein 10 mg
Tablet
40
40
-
40
100
106
Kaptopril tablet 12,5 mg
Tablet
-
-
-
-
107
Kaptopril tablet 25 mg
Tablet
500
230
270
500
108
Karbamazepin tablet 200 mg
Tablet
-
-
-
-
109
Klindamicyn 150 mg
Kapsul
-
-
-
-
110
Klindamicyn 300 mg
kapsul
-
-
-
-
111
Ketokonazole tablet 20 mg
Tablet
200
30
170
200
112
Kloramfenikol kapsul 500 mg
Kapsul
-
-
-
-
113
Kloramfenikol suspensi 60 ml Kloramfenikol Tetes Mata 0.5%
botol
32
32
-
32
botol
-
-
-
-
Kloramfenikol tetes telinga Kloramfenikol tetes telinga 3 % (RECO) Kloramfenikol salep mata 1 % Kloramfenikol salep kulit (Bufacetin) Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg KF Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg (B)
botol
-
-
-
-
botol
-
-
-
-
Tube
200
127
65
192
96
Tube
200
112
56
168
84
Tablet
6.805
6.805
-
6.805
100
Tablet
14.000
11.680
2.320
14.000
100
NO
NAMA OBAT
103
114 115 116 117 118 119 120
100
100 100
121
Klozapine 100 mg dexa
tablet
30
30
-
30
100
122
Klozapine 25 mg b Klorpromazin tablet salut 100 mg ( HCL ) Kombinasi Deksametason 0,5+Dexchlopheniramine Maleat 2 mg Kombinasi Tramadol HCL 37.5 mg Parasetamol 325 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
tablet
400
50
350
400
100
-
-
-
123 124 125
126
127
128
Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg,
Tablet Tablet
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
botol 60 ml
-
-
-
-
botol 60 ml
39
95
44
139
Tablet
-
-
-
-
26
356
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
129
Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
Tablet
-
-
-
-
130
Kotrimosazol 480 mg
Tablet
1.300
350
950
1.300
100
131
Kotrimosazol 480 mg
Tablet
810
810
-
810
100
132
Lansoprazole 30 mg
kapsul
580
1.020
560
1.580
272
133
Lansoprazole 30 mg b Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml rajawali
kapsul
-
-
-
-
Ampul
-
-
-
-
Ampul
49
49
-
49
100
136
Lidokain injeksi 2% (HCL)
Ampul
30
30
-
30
100
137
Lidokain injeksi 2%
Ampul
30
30
-
30
100
138
Lexapram syr
-
-
-
-
139
Lisol 1 liter
Botol Botol 1000 ml
-
-
-
-
140
Tablet
-
-
-
-
141
Loratadin tablet 10 mg Magnesium Sulfat inj (IV) 20%
Vial
-
-
-
-
142
Meloxicam 15 mg
tablet
-
-
-
-
143
Metformin 500 mg
tablet
3.000
1.800
1.200
3.000
144
Metformin 500 mg Hexpharm
tablet
-
-
-
-
145
Metformin 500 mg
tablet
-
-
-
-
146
tablet
-
-
-
-
Tablet
150
150
-
150
Ampul
-
-
-
-
149
Metildopa Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metilprednisolon tablet 4 mg KF
Kapsul
4.500
2.505
1.995
4.500
150
Metilprednisolon tablet 4 mg
Tablet
-
-
-
-
151
tablet
200
120
80
200
tablet
-
-
-
-
153
Metoklopramid tablet 10 mg Metoklopramid tablet 10 mg KF Metronidazol infus 500 mg/100 ml
Botol
-
-
-
-
154
Metronidazol tablet 500 mg
Tablet
600
600
-
600
100
155
Metronidazol tablet 500 mg
Tablet
1.000
790
210
1.000
100
NO
NAMA OBAT
Trimetoprim 80 mg
134 135
147 148
152
27
100
100
100
100
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN 657
156
Mikonazole salep
tube
56
308
60
368
157
Mikonazole krim / salep Multivitamin syrup pertumbuhan plus suplemen yg mgd curcumin Vit B1, vit.B2 Vit B6 Lysin, Vit. B12 ( Curviplex )
tube
-
-
-
-
botol 60 ml
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
Tablet
81
131
50
181
223
Natrium Diklofenak 50 mg Natrium Diklofenak tab 50 mg Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Widatra Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g B
Tablet
2.500
1.060
1.440
2.500
100
Tablet
-
-
-
-
Botol
12
34
58
92
767
Botol
20
20
-
20
100
Tablet
80
70
10
80
100
166
OAT FDC KAT 1
paket
-
-
-
-
167
OAT FDC KAT 2
paket
-
-
-
-
168
OAT FDC KAT Anak Obat Batuk hitam(tiap 15 ml nebfandung Reconyl yg merupakan campuran ekstrak yg setara dengan s (herbakof )
paket
-
-
-
-
botol
73
73
-
73
Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Obat Batuk syrup yg mengandung dekstrometrophan HBR 10 mg gg 50 mg phenyl propanolamin HCL 12,5 mg
botol
-
-
-
-
Botol
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
158
159
160 161 162 163 164 165
169
170
171
172
173
Multivitamin yang mengandung Vit.A 4000 IU B! 3 mg, B2 3 mg,B6 2 mg,B12 2mcg, C 50mg D 400IU E 10 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg
Obat cacing berbentuk permen 0,4 g ekstrak setara dengan caricae radix 8 g Obat flu kombinasi parasetamol 250 mg, dekstrometrophan Hbr 15 mg,Phenilleprin HCL 2 mg, Gliseril Gu ( Lodecon )
28
100
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN
174
Obat flu syr yg mengandung parasetamol 120 mg, Gliseril guaikolat 25 mg, CTM 1 mg, (Pinkids Cought)
Botol
42
42
-
42
100
botol 60 ml
106
226
-
226
213
botol 5 ml
-
-
-
-
Kapsul
-
-
-
-
Kapsul
-
-
-
-
Kapsul
90
210
-
210
Kapsul
-
-
-
-
Tube
-
-
-
-
Tube
-
-
-
-
175
176
177
178
179
Obat flu syr mgd pct12 mg gg 25 mg ctm 1 mg Phenyilephirene HCL 15 mg (Solafluz ) Obat tetes mata kombinasi neomisin 3,5 mg, deksametason 1 mg (Lytrol) Obat wasir yang mengandung Graptolium 250mg, Ekstrak curcuma domestica 25 mg, ekstrak centella asiat Obat wasir yang mengandung disosmin 450 mg, hesperidin 50 mg Obat yang mengandung sylimarin 70 mg cynarin 1,2 mg,curcumin 5 mg lycopene 5 mg (hepagard)
233
182
Obat yang mengandung sylimarin 70 mg cynarin 1,2 mg,curcumin 5 mg lycopene 5 mg Oksitetrasiklin HCL salep kulit 3% Oksitetrasiklin HCL salep mata 1%
183
Oksitosin injeksi
Ampul
-
-
-
-
184
Omeprazole kapsul 20 mg
Kapsul
510
-
510
510
185
Ondansentron inj 4 mg/ 2 ml
-
-
-
-
186
Paracetamol drop 60 mg
ampul botol 15 ml
-
-
-
-
botol
18
71
47
118
656
500
352
148
500
100
106
106
-
106
100
Tablet
650
1.250
-
1.250
192
Tablet
32.000
23.800
8.200
32.000
100
Tablet
-
-
-
-
180 181
191
Paracetamol drop 100mg/ml /Fasidol drop Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol 500mg, Phenyl HCL 12,5, CTM 2mg (Molexflu) Paracetamol tablet 500 mg mersi
192
Papaperin tablet 40 mg
187 188 189 190
Botol 60 ml Botol 60 ml
29
100
NO
NAMA OBAT
SATUAN
KEBUTU HAN
TOTAL PENGGU NAAN
SISA STOK
JUMLAH OBAT/ VAKSIN
PERSEN TASE KETERS EDIAAN OBAT/V AKSIN 117
193
Paracetamol tablet 500 mg mersi
Tablet
5.790
6.790
-
6.790
194
Piracetam injeksi 1 gr/5ml
Ampul
-
-
-
-
195
Piracetam tablet 400 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg B
Tablet
-
-
-
-
Tablet
-
-
-
-
Tablet
4.000
2.230
1.770
4.000
100
Tablet
1.000
1.900
-
1.900
190
199
Piroksikam tablet 20 mg
Tablet
920
2.420
-
2.420
263
200
Piroksikam tablet 20 mg (B)
-
-
-
-
201
Povidon Iodida larutan 10 %
-
-
-
-
202
Povidon Iodida larutan 10 %
1
1
-
1
203
Povidon Iodida larutan 10 %
tablet Botol 30 ml Botol 30 ml Botol 60 ml
-
-
-
-
204
Povidon Iodida larutan 10 %
Btl 300ml
-
-
-
-
205
Prednison tablet 5 mg
Tablet
-
-
-
-
206
Prednison tablet 5 mg B PEHAPRAL ( Multivitamin yang mengandung Vit A ) Propanolol tablet 10 mg (HCL)
Tablet
-
-
-
-
Tablet
650
1.650
-
1.650
254
Tablet
115
110
105
215
187
Ampul
-
-
-
-
210
Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml Ranitidin injeksi 25 mg/2 ml soho
Ampul
-
-
-
-
211
Risperidon 2 mg
Tablet
-
-
-
-
212
Ranitidin tablet 150 mg
Tablet
-
-
-
-
213
Tablet
-
-
-
217
Ranitidin tablet 150 mg Holi Retinol (Vitamin A) kapsul lunak 100.000 IU Retinol (Vitamin A) kapsul lunak 200.000 IU (B) Retinol (Vitamin A) 100.000 IU Retinol (Vitamin A) 200.000 IU
218
Ringer Laktat larutan infus
219
196 197 198
207 208 209
214 215 216
100
Kapsul
-
-
-
-
Kapsul
-
-
-
-
Kapsul
-
-
-
-
Kapsul
41
-
41
41
100
43
43
-
43
100
Ringer Laktat larutan infus GKL
Botol 500 ml Botol 500 ml
100
89
11
100
100
220
Salbutamol tablet 2 mg KF
Tablet
400
1.660
740
2.400
600
221
Salbutamol tablet (sebagai
Tablet
-
-
-
-
30
3) Keadaan Peralatan Kesehatan (Terlampir) Tabel 3.4. Realisasi Dana BLUD untuk peralatan UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
Uraian
Jumlah Uang (Rp.)
1
Belanja Alkes
10.000.000
2
Belanja Printer
9.000.000
3
Belanja Sumber Tenaga (Genset)
4
Belanja Alat Penyimpanan (Lemari/Rak)
5
Belanja Alat Pendingin (AC)
6
Belanja Alat Rumah Tangga (Kulkas)
6.000.000
7
Belanja Mebel (Kursi, Meja)
7.500.000
8
Belanja Alat Kantor lainnya (Tiang Lampu Mercury)
4.000.000
16.000.000 3.000.000 15.000.000
JUMLAH
70.500.000
4) Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Tabel 3.5 Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO
SUMBER BIAYA
1
BLUD
2
BOK
3
JAMPERSAL
JUMLAH ALOKASI
KET
REALISASI
2.813.455.625 797.500.000
797.500.000
85.000.000
100,00%
85.000.000 100,00%
JUMLAH 1.513.213.781 1.482.877.931 97,99% Sumber : laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
Kecukupan alokasi pembiayaan kesehatan dalam anggaran
pemerintah
merupakan pembangunan
faktor
baik
pusat
penting
kesehatan.
maupun
bagi Pada
daerah
keberhasilan tahun
2020,
Anggaran Kesehatan Sindangkasih
Wilayah
adalah sebesar
Dengan rincian anggaran yaitu dari
Kerja
BLUD
sebesar
Rp. :
Puskesmas
3.695.955.625,-.
yang
bersumber
Rp. 2.813.455.625 DAK non
Fisik Bantuan Operasional Kesehatan
sebesar
Rp.
797.500.000, dan Jampersal sebesar Rp. 85.000.000.5) Keadaan Sarana dan Prasarana Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal
bagi
masyarakat
perlu
didukung
oleh
adanya sarana kesehatan yang memadai dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Sarana kesehatan dasar yang ada di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis pada tahun 2020 (terlampir). c. Peran Serta Masyarakat Tabel 3.7 Peran Serta Masyarakat UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
Desa
Jumlah Posbindu
Jumlah Pusbila
Jumlah Posyandu
Jumlah Kader
Jumlah Paraji
Jumlah Toma
1
Sukamanah
6
6
6
44
2
6
2
Sukaraja
4
2
8
48
1
8
3
Budiharja
3
3
5
35
4
5
4
Budiasih
6
6
6
33
2
6
5
Gunungcupu
10
5
10
78
1
10
6
Sukasenang
7
7
7
42
1
7
7
Sukaresik
5
5
5
39
2
5
8
Sindangkasih
8
3
8
53
-
8
9
Wanasigra
5
1
5
29
-
5
JUMLAH
54
38
60
401
13
60
Posyandu
sebagai
salah
satu
bentuk
upaya
kesehatan yang bersumber daya masyarakat memiliki peran yang
sangat
penting
dalam
sistem
penyelenggaraan
pelayanan kebutuhan dasar dalam rangka kualitas
sumber
daya
manusia
meningkatkan
secara
dini serta
merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat. Agar posyandu dapat melakukan fungsi dasarnya, dimana posyandu mempunyai daya ungkit yang sangat besar terhadap penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Balita
dan
Angka
Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau dan mendorong tingkat perkembangan posyandu. Jumlah
posyandu
di
Puskesmas Sindangkasih
Wilayah
Kerja
UPTD
pada tahun 2020 tercatat 60
posyandu. Dengan strata mandiri
sebanyak
43
posyandu, strata Purnama ada 11 Posyandu dan strata Madya ada 6 Posyandu. d. Jumlah Penduduk dan Sasaran Program Jumlah
Penduduk
di
wilayah
Kerja
Puskesmas
Sindangkasih pada Tahun 2020 adalah sebanyak 56.834 jiwa. Secara sebaran jumlah penduduk per Desa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.8 Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
Desa/Kelurahan
Jumlah penduduk (Orang)
1. Sukamanah
5.293
2. Sukaraja
6.235
3. Budiharja
4.276
4. Budiasih
5.213
5. Gunungcupu
9.159
6. Sukaresik
5.252
7. Sukasenang
7.493
8. Sindangkasih
10.301
9. Wanasigra
3.612
Jumlah
56.834
Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2020 adalah Desa Sindangkasih yaitu sebanyak 10.301 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Desa Wanasigra yaitu sebanyak 3.612 jiwa. Tabel 3.9 Penduduk Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Umur (Tahun)
Laki-laki
Perempuan
Total
%
0 – 4 5 – 14
2047 5013
2124 4838
4171 9851
7 17
15 – 44
15117
14389
29506
52
45 – 64
4870
4645
9515
17
65 +
1821
1970
3971
7
Jumlah
28.868
28.123
56.834
100
Sumber Data : Dinas Dukcapil Kabupaten Ciamis Tahun 2020
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih terbanyak pada kelompok usia 15-44 tahun sebesar 29.506 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa kurang dari setengah penduduk di Wilayah
Kerja
Puskesmas
penduduk usia produktif.
50
Sindangkasih
merupakan
e. Data Sekolah Tabel 3.10 Jumlah Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Jumlah Sekolah No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Desa
Sukamanah Sukaraja Budiharja Budiasih Gunungcupu Sukaresik Sukasenang Sindangkasih Wanasigra JUMLAH
PAUD
TK
SD / MI
SMP / MTs
SLTA/ MA
Pontren
1 1 3 2 3 3 2 1 16
2 1 3 4 4 3 2 4 2 25
3 3 4 3 6 2 3 4 2 30
1 1 1 2 5
1 1 2 4
2 2
Sumber Data : Profil Puskesmas tahun 2020
f.
Data Kesehatan Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. 1. Rumah Sehat Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan
rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi
lingkungan
pemukiman
harus
mampu
mendukung
tingkat
kesehatan penghuninya. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit. Pada tahun 2020 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih sebanyak 14.331 rumah. Dari jumlah tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat sebanyak 12.796 unit atau 89,3 %. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat peningkatan 31,2 % (Tahun 2018 yaitu 58,1%)
2. Akses Air Minum
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan tanpa melalui proses
pengolahan dapat langsung diminum. Seiring
dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada produk air minum dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum karena produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2020 jumlah penduduk dengan akses air minum yang layak sebanyak 6 (85,7%) dari jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak 56.834 jiwa.
3. Akses Sanitasi (Jamban Sehat) Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik. Jamban Sehat adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan pengelola program, pada tahun 2020 dari jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak 12.796 KK (76,5%) dari jumlah KK sebanyak 14.331 KK. Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 9 Desa (100%) dari jumlah desa yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk desa stop BABS (SBS) sebanyak 5 desa (10%).
4. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU dan TPM) Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan sampah dan limbah) untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan. Tempat-tempat
umum
yang
sehat
berpengaruh
cukup
besar
di
masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk
berbagai
kepentingan.
Pengawasan
sanitasi
tempat
umum
bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan
agar
masyarakat
pengunjung
terhindar
dari
kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada tahun 2020 sebanyak 347 TTU dan yang memenuhi syarat sebanyak 328 TTU (94,5 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM sebanyak 226 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 5 (2,2 %).
2. Data Khusus a.
Status Kesehatan Derajat
kesehatan
masyarakat
diukur
melalui
beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian
Ibu
(AKI), Angka
Morbiditas;
angka
kesakitan beberapa penyakit serta Status Gizi pada balita dan dewasa. 1) Data Kematian Mortalitas
dapat
dijelaskan
sebagai
kejadian
kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan
dan
program
pembangunan
kesehatan. a) Kematian Neonatal Pada tahun 2020 terdapat angka kematian neonatal sebanyak 0 kasus yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih dari 973 kelahiran, sehingga didapatkan
Angka
Kematian
Neonatal
(AKN) sebesar 0,0 per 1.000 KH. Jika dibandingkan dengan
target
Penetapan
Kinerja
(TAPKIN)
Puskesmas Sindangkasih dimana tahun 2020 target AKB sebesar 2 Kasus, maka AKB atau AKN Puskesmas sudah melampaui target. Seperti angka
kematian
bayi
diketahui
bahwa
/ Neonatal adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Tabel 3.17 Perkembangan Jumlah Kematian Bayi UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2016 s.d. 2020 No
Tahun
Jumlah Kematian Bayi
1
2016
0
Jiwa
2
2017
6
Jiwa
3
2018
4
Jiwa
4
2019
2
Jiwa
5
2020
0
Jiwa
Penurunan disebabkan
dan
oleh
kenaikan
beberapa
AKB
faktor,
dapat
diantaranya
pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak positif pada daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit. b) Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu
indikator
penting
dari
derajat
kesehatan
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap
perbaikan
pelayanan
kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan laporan Puskesmas, jumlah kematian ibu maternal di Wilayah Kerja Puskesmas sebanyak
Sindangkasih
pada
tahun
2020
0 kasus dari 974 jumlah kelahiran. Hal ini
berbeda dengan tahun sebelumnya (tahun 2019 sebanyak 1 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.18 Pola penyebab kematian ibu maternal Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
Penyebab Kematian
Jumlah
1.
Kematian Ibu Hamil
-
2.
Kematian Ibu Bersalin
-
3.
Kematian Ibu Nifas
-
Jumlah
-
Sumber : Laporan KIA Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
86
%
2) Data Kunjungan Tabel 3.19 Data Kunjungan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Bulan
Kunjungan Umum
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember rata-rata Total
Kunjungan BPJS
604 547 464 245 258 962 572 485 337 285 356 313 452,33 5428
1083 1006 1091 519 505 645 818 725 716 613 760 509 749,17 8990
3) Status Gizi Bayi dan Balita Status gizi pada balita merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian balita. Selain itu status gizi pada balita sangat menentukan terhadap tingkat kecerdasan sumber daya manusia pada tahun mendatang. keadaan
gizi
Perkembangan
masyarakat dapat dipantau melalui hasil
pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil
penimbangan
bayi
dan
balita
setiap bulan di posyandu. Berdasarkan laporan pada tahun 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih menunjukkan jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak 974 bayi. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2020 sebanyak 27 bayi ( 2,68 %), sedangkan jumlah Balita yang dilaporkan (sasaran) sebanyak 3.496 jiwa, yang ditimbang (D) sebanyak 3.042 (92,7%) dan yang di Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 86
jiwa (2,6%). Permasalahan gizi yang
jumlahnya
masih
tetap
ada dan
cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang
dan gizi buruk. Kurang gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit. Pada tahun 2020 jumlah gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan sebanyak 230 jiwa..
4) 10 Besar Penyakit Terbanyak Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka insiden maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu
tertentu.
Morbiditas
juga
berperan dalam
penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.20 10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JENIS PENYAKIT
Acute nasopharyngitis [common cold] Supervision of normal pregnancy Gastritis, unspecified Need for continuous supervision Essential (primary) hypertension Contraceptive management Myalgia Schizophrenia Spontaneous vertex delivery Pain in joint
JUMLAH
1586 1126 901 897 866 790 503 364 315 254
TOTAL 7602 Sumber Data : Laporan Aplikasi P-Care Puskesmas Sindangkasih 2020
b.
Data Kejadian Luar Biasa Tabel 3.21
Data Kejadian Luar Biasa di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
Jenis KLB
Lokasi
Jumlah Kasus
Tindak Lanjut
Ket.
NIHIL
c.
Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1). Standar Pelayanan Minimal Tabel 3.22 Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020
NO
JENIS LAYANAN DASAR
SPM 2018
SPM 2019
SPM 2020
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
100,86
110,60
94,47
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
105,40
113,60
98,98
Pelyanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
102,70
111,10
100,73
100,70
118,70
97,67
3
4 Pelayanan Kesehatan Balita 5
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
100,00
100,00
100,00
6
Pelayanan Kesehatan pada usia produktif
79,98
100,00
45,80
7
Pelayanan kesehatanpada usia lanjut
100,00
100,00
58,10
8
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
100,00
50,03
59,46
9
Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
100,00
100,00
16,67
10
Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
100,00
100,00
75,00
11
Pelayanan kesehatan orang dengan TB
68,93
51,56
52,64
12
Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV
101,39
90,72
82,55
2) Penilaian Kinerja Puskesmas Tabel 3.23 Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 ( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) NO
UPAYA KESEHATAN
KEGIATAN
TARGET SASARAN
PENCAP AIAN
CAKUPAN VARIABE L
SUB VARIA BEL
UKM ESENSIAL 1
KIA dan KB
A
KESEHATAN IBU
1
1031
974
94,47
x
2
984
974
98,98
x
3
207
207
100,00
x
4
984
974
98,98
x
5
984
974
98,98
x
B
Cakupan Kunjungan ibu Hamil K4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan KESEHATAN ANAK
1
974
974
100,00
x
2
974
971
99,69
x
3
145
145
100,00
x
4
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan Kunjungan Bayi
964
952
98,76
x
5
2532
522
20,62
x
C
Cakupan Pelayanan Anak Balita KELUARGA BERENCANA
Cakupan Peserta KB Aktif
9914
9551
96,34
x
2
GIZI
1
1021
974
95,40
x
2
974
972
99,79
x
3
Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif
495
468
94,55
x
4
3241
3015
93,03
x
5
2792
2382
85,32
x
6
3241
3241
100,00
x
7
3312
3312
100
x
Persentase Balita Ditimbang (D) Persentase Balita Naik Timbangan (N) Persentase Balita mempunyai KMS/ buku KIA Persentase Balita 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitaim A Dosis Tinggi
8
Persentase Remaja putri di
1819
1384
76,09
x
sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan TTD Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat Makanan Tambahan
9
69
60
86,96
x
10
Persentase Balita Kurus mendapat Makanan Tambahan Penyuluhan PHBS pada: 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Tempat-tempat Umum 4. Fasilitas Kesehatan 1. Penyuluhan PHBS keluarga
45
15
33,33
x
3
PROMKES
1
87,5
14331
14331
X
100
2. Penyuluhan PHBS di sekolah 3. Penyuluhan PHBS TempatTempat Umum 4. Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan Komunikasi Interpersonal dan Konseling Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam gedung Puskesmas Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan (Puskesmas dan jaringanya : Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll). Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui Kunjungan rumah Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui presentase (%) Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu strata Purnama dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Strata Purnama dan Mandiri) Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas Sektor Penggalangan Kemitraan
40
40
X
100
736
368
X
50
96
96
X
100
2
14418
14418
1
X
3
96
96,00
100,00
X
4
9
9
100
X
5
669
669
100
X
6
10748
9871
91,84
X
7
4
2
50
X
8
30
54
180
X
9
12
12
100
X
10
12
12
100
X
11
406
406
100
X
5
5
100
X
9
9
100
X
4
Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader 12 Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi) 13 Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan endapat pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD) ) KESEHATAN LINGKUNGAN
1
58377
46787
80,15
X
2
58377
58377
100
X
Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban sehat) Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas (memenuhi syarat)
9
9
100
X
14885
14885
100
X
549
272
49,54
X
113
47
41,59
X
56
53
94,64
X
Jumlah desa yang melaksanakan STBM 4 Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air bersih, pasar sehat , TFU dan TPM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR TB 1 Pelayanan kesehatan orang terduga TB 2 Cakupan Pengobatan semua kasus TB 3 Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
HIV
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV PNEUMONIA 5 Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia balita DIARE 6 Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur 7 Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) HEPATITIS 8 Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Ibu Hamil KUSTA 9 Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta 10 Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada penderta kusta DBD 11 Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik FILARIASIS 12 Cakupan tatalaksana kasus Filariasis PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 1 Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif 2 Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM 3 Cakupan Pelayanan Hipertensi 4 Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
1083
894
82,55
X
270
83
30,74
X
984
231
23,48
X
924
369
39,94
X
1083
860
79,41
X
0
0
0,00
X
0
0
0
X
15
15
100
X
1
1
100
X
37449
17420
46,52
X
60
60
100
X
12393
7430
59,95
X
48
48
100
X
2
0
0
X
6
Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ dan mendapatkan pelayanan kesehatan SURVEILANS DAN IMUNISASI
1
Cakupan BCG
964
974
101,04
X
2
Cakupan DPT HB H1b1
964
866
89,83
X
3
Cakupan DPT-HB-Hib3
964
946
98,13
X
4
Cakupan Polio 4
964
942
97,72
X
5
964
951
98,65
X
6
Cakupan Campak -Rubella (MR) Cakupan BIAS DT
818
760
92,91
X
5
3
4
5
7
Cakupan BIAS Td
1705
1563
91,67
X
8
Cakupan BIAS MR
820
779
95
X
9
1031
88
8,54
X
10
9
9
100
X
11
52
52
100
X
12
12
12
100
X
13
Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+ Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Cakupan surveilans terpadu penyakit Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) TOTAL UKM ESSENSIAL
0
0
0
X
UKM PENGEM BANGAN 1
77,17
1
36
100
X
36
0
0
X
3
3
3
100
X
2
Kesehatan Olahraga
1
Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat dan Keluarga (TOGA) Prosentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani JUMLAH
36
Kesehatan Tradisional
14
14
100
X
100
3
Kesehatan Kerja
1
Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas
1
1
100
X
4
Kesehatan Lansia
1
2220
965
43,47
X
2
2220
2220
100
X
3
814
346
42,51
X
4
25
25
100
X
6
Upaya Kesehatan Sekolah
1
855
855
100
X
2
515
515
100
X
7
1
108
130
120,37
X
Kesehatan Gigi
48
50
104,17
X
3
2606
446
17,11
X
4
Cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang mendapat pelayanan Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina / yang mendapat pelayanan Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang aktif Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan Kesehatan (kelas 1) Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan Kesehatan ( kelas 7) Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyaakat Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi TOTAL UKM PENGEMBANGAN
132
35
26,52
X
2
2
UKP 1
Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan :
81,04
( Puskesmas Non DTP)
0
X
0
X
0
X
1. Cakupan rawat jalan peserta JKN 2. Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas 3. Cakupan kunjungan rawat jalan gigi 4. Cakupan kunjungan IGD
0
X
2
Rawat inap
Kunjungan rawat jalan :
( Puskesmas DTP)
14418
14418
100
X
1. Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas 2. Rawat jalan gigi mulut
2335
1100
47,11
X
3. IGD
2162,7
362
16,74
X
Kunjungan Rawat Inap
2800
375
13,39
X
10
2
20
X
5
3
60
X
1. Cakupan Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap 2. BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) 3. ALOS ( Average Lenght of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat) TOTAL UKP
25,72
14418
14418
100
X
7574
7574
100
X
7430
60
0,81
X
47
37
78,72
X
7430
60
0,81
X
76
47
61,84
X
19
19
100
X
0
0
0
X
14418
14401
99,9
X
60,23
100
100
100
X
100
100
100
X
PELAYANAN PERKESMAS 1
Dalam Gedung
2
Luar Gedung
1
2
3
4
5
6
7
8
Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah . Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan Hipertensi yang mendapat askep keluarga . Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga . Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif JUMLAH
PELAYANAN KEFARMASIAN
1
2
Persentase ketersediaan obat di Puskesmas Persentase penggunaan obat yang rasional di puskesmas : 1.ISPA nin pneuonia 2. Myalgia 3. Diare non spesifik
3
Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional JUMLAH
PELAYANAN LABORATORIUM
1
Cakupan pemeriksaan laboratorium puskesmas JUMLAH
TOTAL CAKUPAN KEGIATAN
B
100
95
95
98,33
2165
2165
100
X
100
81,98
PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS
( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) NO
JENIS VARIABEL
NILAI HASIL
A.
MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
a.1
Mempunyai Rencana Lima Tahunan
10
a.2
Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan, dan melalui analisa situasi dan perumusan masalah
10
a.3
Menyusun RPK secara Terinci dan lengkap
10
a.4
Melaksanakan mini lokakarya bulanan
10
a.5
Melaksanakan mini lokakarya tribulanan
10
a.6
10
Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke Dinas Kesehatan Kab/kota dan mendapat feedback dari Dinas kesehatan Kab/kota JUMLAH
B
Manajemen Sumber Daya
b.1
Membuat daftar / catatan kepegawaian seluruh petugas / Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) setiap kolom berisi : (dibuktikan dengan bukti fisik) • Nomor, Nama, dan NIP • Pangkat / Golongan • TMT Pangkat / Golongan • Status kepegawaian (jabatan Fungsional/ Jabatan Pelaksana) • Jenjang Jabatan • Pendidikan Terakhir • Umur • Status Perkawinan
10
10,00
b.2
Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian seluruh petugas (semua item dibuktikan dengan arsip): • FC SK Calon Pegawai Negeri Sipil • FC SK PNS/SK Non PNS • FC SK Terakhir • FC Ijazah Pendidikan Terakhir • FC SK Penugasan/ FC Kontrak Kerja bagi Non PNS • FC SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional • FC SK Kenaikan Jenjang Jabatan • SK Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi tenaga fungsional • FC DP3 • FC Sertifikat Pelatihan/Seminar/Workshop • FC Sertifikat Penghargaan • FC SK Kenaikan Gaji Berkala • Surat Keterangan Cuti
10
b.3
Puskesmas mempunyai Struktur Organisasi yang jelas dan lengkap:
10
b.4
Puskesmas mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab seluruh petugas :
10
· Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab untuk seluruh petugas;
· Adanya uraian tugas pokok sesuai dengan kompetensi (sesuai dengan jenjang jabatan fungsional) dan ditanda tangani oleh kepala puskesmas;
· Adanya Uraian tugas tambahan
b.5
Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab:
10
· Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas
· Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas
10
· Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - 70 thn dibina 5. Posbindu Aktif
100
1. Lansia diskrining : 43,47% 2. Lansia > 60 thn dibina : 100% 3. Lansia > 70 thn dibina : 42,51% 4. Posbila Aktif : 100%
1. Hambatan kehadiran lansia di posbila 2. Perlu kunjungan rumah atau sweeping bagi lansia yang tidak bisa datang ke Pusbila/Posbindu 3. Kunjungan Rumah bagi Lansia Resti (LCT)
28
Upaya Kesehatan Kerja : Jumlah Pos UKK yang terbentuk
100
Jumlah Pos UKK yang terbentuk di Puskesmas Sindangkasih ada 1
Perlu adanya pos UKK di setiap Desa supaya terpantau
29
Upaya Kesehatan Sekolah 1. Penjaringan SD/MI 2. Penjaringan SMP/MTs
1. Penjaringan SD/MI : 100% 2. Penjaringan SMP/MTs : 100%
Semua siswa dilakukan penjaringan kesehatan pada saat ada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi
1. 2. 3. 1. 2.
Kunjungan gigi berkurang sehubungan dengan adanya pembatasan di masa pandemic Secara umum tidak ada kendala, untuk kebutuhan obat sebagian dibiayai dari dana BLUD, namun terkadang obat yang dipesan
27
100
Upaya Kesehatan Perorangan 30 31
1. RM Rawat jalan 2. Rawat jalan gigi 3. IGD Pelayanan Farmasi 1. Ketersediaan obat 2. Capaian penggunaan POR
100 100
RM Rawat jalan : 100% Rawat jalan gigi : 47,11% IGD : 16,74% Ketersediaan obat : 100% Capaian penggunaan POR 95%
Ket
No
Program
Target
3. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 32
33
Cakupan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas : 100% Perkesmas 1. Askep Individu rawat jalan 2. Cakupan mandiri pada semua kasus
100
Pencapaian 3. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 100% Cakupan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas : 100%
Masalah melalui e-katalog sering lama datangnya. Diharapkan di Puskesmas ada fotometer dan hematology analizer sehingga pemeriksaan laboratorium lebih lengkap
100
100
1. 2.
Rangkap tugas Perlu adanya kerjasama lintas program
Tidak ada masalah
MANAJEMEN PUSKESMAS 1
Manajemen Umum
10
10
2
Manajemen Sumber daya manusia
10
8,93
3
Manajemen BMN/BMD
10
10
Tidak ada masalah
4
Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
10
10
Tidak ada masalah
5
Manajemen Data dan informasi
10
9,25
6
Manajemen Program
10
9
7
Manajemen Mutu
10
8,25
Aspek tidak lengkap : 1. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan Nakes/Non Nakes, PNS/Non PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun 2015 2. Puskesmas mempunyai visualisasi data SDM Kesehatan
Aspek tidak lengkap : Adanya Sistem Informasi Puskesmas Cakupan IKS : pra sehat terutama untuk cakupan hipertensi, keluarga tidak merokok, ODGJ dan JKN 1. Sasaran yang diperiksa hipertensi dan DM belum diperiksa semua ke fasyankes sehingga belum terdeteksi 2. Belum ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol 3. Belum ada kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pihak lain dalam uji profesiensi
Ket
116
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Mengingat
keterbatasan
kemampuan
dalam
mengatasi
masalah, ketaktersediaan teknologi yang memadai, atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, masalah prioritas perlu dipilih dan ditetapkan lewat kesepakatan Tim. Bila tidak dicapai kesepakatan, kriteria
lain
dapat
digunakan. Penetapan
urutan
prioritas masalah dapat memanfaatkan berbagai macam metode seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya. Nilai 5 4 3 2 1
Urgency (Kegawatan) Sangat Urgen Urgen Agak Urgen Biasa Tidak Urgen
Kriteria Seriosness (Mendesak) Sangat Serius Serius Agak Serius Biasa Tidak Serius
Growth (Pertumbuhan) Sangat Cepat Cepat Agak Cepat Biasa Lambat
Dari Kriteria penilaian diatas, maka dapat ditetapkan masalah terpilih yang perlu ditingkatkan kinerjanya seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Masalah Terpilih UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 No
1
2
Uraian Masalah
Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar
Kriteria
Jumlah
U
S
G
5
5
5
15
5
5
5
15
No
3
4
5 6
Kriteria
Uraian Masalah
Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Orang dengan TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar
Jumlah
U
S
G
5
5
5
15
5
5
4
14
4
5
4
13
5
5
5
15
7
Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting
5
5
5
15
8
PHBS Rumah tangga yang belum Mencapai target
4
4
4
12
9
Penanganan dan Pencegahan Covid-19
5
5
5
15
10
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
3
3
3
9
11
Cakupan penemuan penderita diare balita
3
3
3
9
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan kami dalam mengatasi masalah secara sekaligus, ketidaktersediaan teknologi dan adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka kami dalam penetapan urutan prioritas masalah menggunakan metode MATRIKS Tabel 4.3 Urutan Prioritas Masalah UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2020 Kriteria
No
Uraian Masalah
1
Cakupan Penduduk Usia 15 - 59 tahun mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar
118
U
S
G
5
5
5
UxSxG
Urutan
125
IV
No
2
3
4
5
6 7 8 9
Uraian Masalah
Cakupan Penduduk Usia Lanjut mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Cakupan Orang dengan TB mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting PHBS Rumah tangga yang belum Mencapai target Penanganan dan Pencegahan Covid19
Kriteria
UxSxG
Urutan
5
125
V
5
5
125
II
5
5
4
100
III
4
5
4
80
VII
5
5
5
125
I
5
5
5
125
VI
4
4
4
64
5
5
5
125
VIII
27
X
27
XI
U
S
G
5
5
5
10
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita
3
3
3
11
Cakupan penemuan penderita diare balita
3
3
3
IX
C. Merumuskan Masalah Setelah ditemukan urutan masalah langkah berikutnya adalah merumuskan masalahnya yang mencakup apa masalahnya. Siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah terjadi (what, who, when, where dan how)
No 1
5
Rumusan Masalah
What
Who
Upaya penemuan kasus TB Paru belum mencapai
Target kurang dalam penemuan
Penanggung jawab program TB Paru,
target (49,54%)
Kasus TB positif baru dan suspek TB
Masyarakat
Skrining Target kurang kesehatan pada dalam skrining usia lanjut belum kesehatan usia mencapai target lanjut (37,40%)
When Setiap saat
Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
Ditemukan Kasus Stunting Balita sebanyak 15 balita
Masih ada balita stunting
- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Melakukan pemetaan penderita TB paru tahun 2019 dan 2020 - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit TB paru suspek dengan - Pencarian bantuan kader ketuk pintu - Kunjungan rumah kasus kontak serumah - Pemantauan PMO Penambahan kader TB setiap Desa sesuai jumlah penderita dan suspeck TB.
Penanggung jawab program PTM, Usila
Setiap saat
Penanggung jawab program Gizi, Balita
Setiap saat
UPTD Puskesmas Sindangkasih
mencapai target (56,87%)
6
How
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
- Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM - Pelayanan Pusbila - Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah Caregiver bagiInformal peserta - - Pelatihan oleh puskesmas - Pemeriksaan swab - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19 - Pendataan balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah -
No
4
Rumusan Masalah
Skrining Kesehatan pada Usia 15 – 59 tahun belum mencapai target (49,07%)
What
Target kurang dalam skrining kesehatan pada usia 15 – 59 tahun
Who
Penanggung jawab program PTM, Usia Produktif
When
Setiap saat
Where
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h
How status Gizinya - Edukasi/penyuluhan kepada masyarakat pentingnya pemantauan pertumbuhan dan peningkatan ketahanan gizi - Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di tingkat kecamatan - Pendataan usia 15-59 tahun - Posbindu PTM - Penyuluhan tentang PTM - Kunjungan Rumah bagi peserta PTM yang tidak datang ke Posbindu - Monitoring Pelayanan Posbindu - Pemeriksaan IVA Test dan sadanis dan Pendataan - Koordinasi sasaran skrining kesehatan bagi remaja terpadu lintas - Koordinasi program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas
No 5
Rumusan Masalah Skrining kesehatan pada usia lanjut belum mencapai target (37,40%)
What
Who
When
Target kurang dalam skrining kesehatan usia lanjut
Penanggung jawab program PTM, Usila
Setiap saat
Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h
How -
-
2
Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target (56,87%)
Target kurang dalam menemukan kasus, penderita Hipertensi jarang berobat rutin
Penanggung jawab program PTM, Masyarakat
Setiap saat
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h
-
-
-
122
Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC) melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis
No 3
Rumusan Masalah Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target (70,79%)
What
Who
When
Target kurang, Penderita DM jarang berobat ke Puskesmas
Penanggung jawab program PTM, Masyarakat
Setiap saat
Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h
How terpadu lintas - Koordinasi program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas - Pendataan penderita DM - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM - Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes - Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD - Kunjungan rumah ke Penderita DM
No 6
Rumusan Masalah Cakupan Penemuan ODGJ dan mendapat pelayanan sesuai standar belum mencapai target (86,11%)
What
Who
When
Target kurang, ada perasaan malu
Penanggung jawab program Kesehatan Jiwa
Setiap saat
Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
How -
-
10
Cakupan penemuan penderita pneumonia balita belum mencapai target (30,74%)
Target kurang, PJ Program ISPA/Pneumoni baru
PJ Program ISPA/Pneumoni
Setiap saat
124
Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depre si, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
Koordinasi terpadu lintas program/lintas sector dengan Pustu dan Poskesdes tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas
-
Tertib administrasi laporan dari Rawat jalan, Surveillans Aktif BP Swasta dan Kader surveilans
-
Kunjungan Rumah
9
Cakupan PHBS Rumah tangga belum mencapai target (80,58%)
Target kurang, masih ada keluarga yang merokok
Penanggung jawab program Promkes, Masyarakat
Setiap saat
10
Cakupan penemuan penderita Diare belum mencapai target (23,47%)
Target kurang, PJ Program Diare
PJ Program Diare
Setiap saat
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasi h
- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor - Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat - Penyuluhan tentang PHBS - Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. - Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS-PK Wilayah kerja - Koordinasi terpadu lintas program/lintas sector dengan UPTD Puskesmas Pustu dan Poskesdes tentang Sindangkasih pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas -
Tertib administrasi laporan dari Rawat jalan, Surveillans Aktif BP Swasta dan Kader surveilans
-
Kunjungan Rumah
D. Mencari Akar Penyebab Masalah Setelah selanjutnya Penyebab
menentukan
ialah mencari
akar
masalah penyebab
prioritas, masalah
masalah dapat dikonfirmasi dengan
kerja tersebut.
data Puskesmas.
Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari penyebab masalah, salah satunya
ialah
Diagram
sebab
akar akibat
Ishikawa (diagram tulang ikan/fish bone). Urutan Prioritas Masalah yang Terpilih, diantaranya : 1. Cakupan pelayanan kesehatan orang terduga TB dan cakupan pengobatan semua kasus TB. 2. Cakupan Pendertia Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 3. Cakupan Pendertia Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 4. Cakupan penduduk usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 5. Cakupan penduduk usia lanjut tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 6. Masih ada balita Gizi Buruk dan Stunting 7. Cakupan penderita ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan 8. Penanganan dan pencegahan Covid-19 9. PHBS Rumah tangga yang belum mencapai target (Jmban sehat & Perilau merokok) 10. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 11. Cakupan penemuan penderita Diare Balita
DIAGRAM FISH BONE PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
ORANG
Mengadakan Posbindu pada setiap Dusun Kurangnya pemahaman tentang pentingnya melakukan skrining kesehatan dini.
Petugas rangkap & tidak ada petugas entry laporan Posbindu Banyak masyarakat yang beraktifitas pagi hingga sore hari. Sehingga tidak dpt melakukan Kunjungan.
Kurangnya antusias masyarakat mengunjungi posbindu
Perubahan pola pemikiran/ kebiasaan masyarakat Pencegahan lebih baik dari Pengobatan
Rendahnya Skrining Kesehatan usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (45,80%) Rendahnya Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Sesuai Standar (59,46%) Rendahnya Penyandang Diabetes yang mendapat Pelayanan Sesuai Standar (16,67% Rendahnya Skrining Kesehatan pada Usia Lanjut mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (58,10%)
Mengadakan pelatihan entry laporan Skrining/ Posbindu oleh kader
Kurangnya tenaga SDM yang bertugas di Posbindu PTM
Kebiasaan wilayah
Lingkungan
Edukasi sudah cukup, namun kesadaran masyarakat masih kurang untuk kontrol secara rutin sesuai anjuran dokter
CARA
Kurangnya Sosialisasi pada Masyarakat
CAKUPAN PENDERITA HIPERTENSI MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA DANA
Tidak ada biaya transport ke puskesmas
Pengetahuan Pasien tentang Hipertensi kurang
Tidak ada keluarga yang mengantar ke Posbindu
Pasien Bosan Minum Obat
Pasien tidak datang ke Posbindu
Masyarakat Tidak Datang Berobat ke Puskesmas
Akses Ke Puskesmas LINGKUNGAN
Ada 59,46% Penderita Hipertensi dapat pelayanan sesuai standa
Obat diberikan dalam jangka pendek Obat hanya diberikan 1 minggu
Petugas Kurang sosialisasi tentang Hipertensi
Pemetaan Data skrining Hipertensi & riwayat Hipertensi
METODE
Media Informasi Tentang Hipertensi Kurang
SARANA
CAKUPAN PENDERITA DIABETES MELITUS MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA
Pengetahuan Pasien tentang DM kurang
Kurangnya pemahanan
tentang pentingnya melakukan skrining
Petugas Kurang sosialisasi tentang Diabetes Melitus
Kurangnya antusias masyarakat mengunjungi posbindu
Pemetaan Data Hasil Skrining pasien DM & riwayat keluarga DM
Akses Ke Puskesmas jauh sehingga pasien DM tidak datang ke Puskesmas
LINGKUNGAN
Kurangnya Penyuluhan kepada Masyarakat
METODE
Ada 16,67% Penderita DM yang mendapat pelayanan sesuai standar
Media Informasi Tentang DM Kurang
ALAT
FISHBONE PERILAKU MEROKOK DI MASYARAKAT (PHBS) UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH EKONOMI
SIKAP
PENDIDIKAN
KEPERCAYAAN
Tingkat ekonomi yang rendah
termotivasi untuk merokok
pendapatan sehari-hari yang rendah
Merokok merupkan identitas Laki - laki
Tidak ada pembenaran tentang bahaya merokok
Hanya bergantung pada satu pekerjaan
Merokok membuat laki – laki lebih jantan Hampir seluruhnya yang merokok adalah laki laki
Rendahnya latar belakang pendidikan anggota keluarga binaan rata – rata tingkat ekonomi kurang sehingga tidak melanjutkan sekolah Tradisi keluarga hanya bersekolah sampai sekolah dasar
PERILAKU MEROKOK Merokok menjadi hal wajar untuk laki - laki
Pentingnya tentang pengetahuan bahaya rokok kurangnya pengetahuan bahaya rokok bagi kesehatan
melihat laki – laki merokok
Tidak ditanamkannya pengetahuan bahaya rokok sejak dini
kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten Tidak tersedianya informasi yang di berikan tenaga kesehatan
KEBIASAAN PENGETAHUAN
TENAGA KESEHATAN
TOKOH PENTING
banyaknya tokoh masyarakat yang merokok
Tokoh masyarakat tidak memberikan contoh yang baik
CAKUPAN ORANG TERDUGA TB MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA Pengetahuan Pasien tentang TB Kurang Kurangnya pemahaman
tentang pentingnya melakukan skrining
Masyarakat Enggan memeriksakan Dahak
Petugas Aktif tapi belum berkesinambungan
Masa Pandemi covid19 masyarakat jadi tidak berobat Berkoordinasi dengan Lintas Sektor dan Pemerintahan setempat
LINGKUNGAN
Rendahnya Penemuan TB positif baru dan Orang terduga TB tidak mencapai target (52,64%)
Penambahan kader TB setiap desa
Meningkatkan Efektivitas Kader TB
Kurangnya Penyuluhan kepada Masyarakat/Lokus
METODE
Media Informasi Tentang TB Kurang
Peran Linsek belum optimal
ALAT
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19 UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
DANA
MANUSIA Pengetahuan Masyarakat tentang covid Kurang
Kurangnya Dana
untuk Tracking, tracing dan testing
Adanya stigma negative terhadap pasien yang terpapar
Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS
LINGKUNGAN
Masyarakat Merasa resah Petugas Aktif tapi belum berkesinambungan
Pemantauan Harian selama karantina dan isolasi mandiri Sasaran Penyuluhan kepada Masyarakat lebih Lokus
METODE
Pelacakan kasus terkonfirmasi covid & kontak eratnya perlu ditingkatkan
Adanya Masyarakat yang terpapar Covid19
Media Informasi Tentang Covid lebh di fokuskan Banyak berita hoax Peran Linsek belum optimal
ALAT
STUNTING DAN GIZI BURUK BALITA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
DANA
MANUSIA Orang tua kurang mengetahui tentang tumbang anak
Kurangnya Dana
untuk Pencegahan dan penanganan stunting
Masyarakat kurang sadar akan sanitasi lingkungan
Lingkungan Tidak Bersih
LINGKUNGAN
Kurang akurat pengukuran data (BB/TB) Toma masih kurang merespon tentang masalah stunting
Pola asuh yang kurang baik
Tindaklanjut hasil konseling tidak diterapkan secara maskimal oleh ibu balita
METODE
Petugas kurang sosialisasi kepada Lintas Sektor
Alat ukur blm semua sesuai standar Kemenkes
Penjaringan belum optimal
SARANA
Masih Ada Balita Stunting sebanyak 15 balita dan Gizi Buruk 2 balita
PENEMUAN KASUS ODGJ UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
DANA
MANUSIA Dukungan & perhatian Keluarga Kurang
Ada pasien ODGJ tidak mempunyai Kartu BPJS
Ada Perasaan Malu Kurang Peran Serta Masyarakat Nakes mendapatkan tugas rangkap
Adanya stigma negative terhadap pasien ODGJ
Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS
LINGKUNGAN
Penemuan Kasus ODGJ
Penjaringan Pasien ODGJ Belum Optimal Kurang meratanya Kader Kesehatan Jiwa Skrining ODGJ luar gedung masih kurang
METODE
Media Informasi Kurang
Atribut khusus dalam kunjungan rumah ODGJ Berat belum tersedia
Peran Linsek belum optimal
SARANA
CAKUPAN PENUMONIA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
DANA
MANUSIA Ibu balita paham cara penanggulangan/pencegahan pneumonia
Kegiatan untuk program Pneomonia sedikit-
Perilaku Merokok masih banyak
Berkoordinasi dengan puskesmas lain dan RS
LINGKUNGAN
Ada perubahan Programer pneumonia baru
Meningkatkan surveilans aktif kader
Pemeriksaan Nafas balita sakit untuk Nakes lebih spesifik
Cakupan ASI Ekskusif sudah bagus dg zona kuning Angka Kelahiran kurang sehingga jumlah bayi pun sedikit
Media Informasi banyak
Peran Linsek belum optimal
METODE SARANA
Cakupan PNEUMONIA Belum mencapai target
DANA
CAKUPAN PHBS RUMAH TANGGA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
MANUSIA DANA
Harga rokok yang rendah, meningkatkan kemampuan orang tua memberi jajan pada anak sekolah sehingga bisa membeli rokok
Kurang kesadaran masyarakat tentang PHBS
Kunjungan rumah PHBS belum maksimal
Pola Perilaku masyarakat tidak sehat Keluarga tidak kooperatif saat dilakukan pembinaan
Tidak berjalannya aturan PERDA rokok yang telah dibuat
Mudahnya akses mendapatkan rokok
LINGKUNGAN
Pembinaan dan sosialisasi penyuluhan pada kelompok masih kurang
Advokasi dalam mendukung penerapan PHBS masih kurang
METODE
Tenaga promkes untuk penyuluhan PHBS di RT masih kurang
Kerjasama linsek belum optimal
SARANA
Cakupan phbS Rumah tangga masih belum mencapai target
Kurangnya Kesadaran masyarakat untuk meningkatkan sarana yang menunjang terbentknya PHBS di RT
E. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah Menetapkan cara pemecahan masalah dilakukan pada saat lokakarya mini, bila tidak terjadi kesepakatan bersama maka dapat digunakan matriks kriteria untuk mencari alternatif pemecahan masalah. No
Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
1
Upaya penemuan kasus TB Paru belum mencapai target (52,54%)
Kurang pemahaman tentang skrining TB, masyarakat enggan diperiksa dahak, media informasi kurang tepat sasaran, masa pandemi covid-19 jadi masyarakat jarang datang ke Puskesmas dan jumlah Kader TB tidak sesuai dengan sasaran
- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Pemetaan penderita TB dan kunjungan ke rumah pasien TB tahun sebelumnya - Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit TB par dan tepat sasaran - Pencarian suspek dengan bantuan kader TB - Penemuan kasus kontak serumah - Pemantauan PMO - Evaluasi kader TB
- Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan Lintas sektor - Pemetaan penderita TB paru dan kunjungan ke rumah pasien TB tahun sebelumnya untuk pengambilan sputum - meningkatkan jumlah kader TB dan melakukan pelatihan kader TB baru - Pencarian suspek dengan bantuan kader TB - Penemuan kasus kontak serumah - Pemantauan PMO - Evaluasi Kader TB
2
Ditemukan warga yang terpapar Covid-19 sehingga perlu Upaya Pencegahan dan penanganan Covid-19
Masyarakat resah karena - Kerjasama lintas sektor dan program ada yang terpapar Covid- - Pelacakan kontak erat Covid-19 lebih selektif 19, banyak berita hoax, - Pemantauan harian karantina oleh pelacakan dan kontak erat tracer dan isolasi mandiri oleh nakes kasus perlu dtingkatkan, - Pemeriksaan swab ada stigma negatif pada - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19 pasien positif
- Kerjasama lintas sektor dan program - Pelacakan kontak erat Covid-19 lbih selektif - Pemantauan harian karantina oleh tracer dan isolasi mandiri oleh nakes - Pemeriksaan swab - Woro-woro tentang prokes dan Gema Lawan Covid-19
3
-
Ditemukan Kasus Stunting & Gizi Buruk
Pola asuh yang kurang baik, ibu balita belum mempraktekan tentang PMBA, alat ukur sebagian belum sesuai dengan kemnkes shg kurang akurat dalam pengumpulan data
- Validasi data balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah status - Penigkatan kapasitas kader dalam pengukuran TB sma BB - Pemberdayaan Masyarakat, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di tingkat kecamatan
- Validasi balita stunting - Kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan pertumbuhan maupun status gizi - Pelacakan dan Pendampingan intervensi gizi pada balita yang memiliki gangguan pertumbuhan/ bermasalah status - Penigkatan kapasitas kader dalam pengukuran TB sma BB
No
Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
4
Skrining Kesehatan pada Usia 15 – 59 tahun belum mencapai target (49,07%)
Kurangnya pemahaman tentang skrining deteksi dini faktor resiko, sasaran tidak datang ke Posbindu, banyak usia produktif yang kerja di luar kota, dukungan linsek kurang Optimal, Programer baru & bertugas rangkap, Mempunyai tugas rangkap. Entry laporan Posbndi tidak maksimal
5
Skrining kesehatan pada usia lanjut belum mencapai target
Kurangnya pemahaman tentang skrining deteksi dini faktor resiko, pasien tidak datang ke Posbindu, dukungan linsek kurang optimal, tidak ada keluarga yang mengantar
Alternatif Pemecahan Masalah
-
Pvalidasi data usia 15-59 tahun Posbindu PTM Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta PTM
-
Monitoring Pelayanan Posbindu Pemeriksaan IVA Test dan sadanis Koordinasi dan Pendataan sasaran skrining kesehatan bagi remaja Koordinasi terpadu lintas program/lintas
-
-
Pemecahan Masalah Terpilih -
Pendataan usia 15-59 tahun Posbindu PTM Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta PTM Monitoring Pelayanan Posbindu Pemeriksaan IVA Test dan sadanis Koordinasi dan Pendataan sasaran skrining kesehatan bagi remaja Koordinasi terpadu lintas
yang tidak datang ke Posbindu
yang tidak datang ke Posbindu
sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat Puskesmas Pelatihan input untuk kader Posbindu
program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pelatihan input laporan skrining kader posbindu
Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC)
140
-
Pendataan usila > 60 tahun Posbindu PTM Pelayanan Pusbila Penyuluhan tentang PTM Kunjungan Rumah bagi peserta Lansia yang tidak datang ke Pusbila Monitoring Pelayanan Pusbila Pelaksanaan Long Term Care (LTC)
No
Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah -
6
Cakupan Penderita Hipertensi mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target
Kurangnya dukungan lintas sektor, pasien tidak teratur diperiksa ke Puskesmas, kurangnya pemahaman tentang hipertensi, prolanis tidak aktif selama masa pandemi Covid-19
-
-
7
Cakupan Penderita Diabetes Melitus mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar belum mencapai target
Kurangnya dukungan lintas sektor, pasien tidak teratur diperiksa ke Puskesmas, kurangnya pemahaman tentang DM dan skrining Deteksi Dini DM, media informasi kurang, ketersediaan stik gula minim
-
-
-
melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis
Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita DM Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD Kunjungan rumah ke Penderita DM
Pemecahan Masalah Terpilih -
-
-
-
-
melalui Home care bagi lansia Resti Pelatihan Caregiver Informal oleh puskesmas Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita Hipertensi Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang Hipertensi Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Kunjungan rumah Mengaktifkan kembali prolanis Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Pendataan penderita DM Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang DM Skrining melalui posbindu PTM, Pusbila, yang berobat ke Puskesmas, Pustu dan poskesdes Pengadaan stik untuk diagnosa pemeriksaan kadar gula dari BLUD Kunjungan rumah ke Penderita DM
No 9
Prioritas Masalah Cakupan Penemuan ODGJ dan mendapat pelayanan sesuai standar belum mencapai target
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Penjaringan pasien ODGJ belum optimal, ada perasaan malu dari pihak keluarga, skrining ODGJ luar gedung masih kurang, Peran serta masyarakat belum optimal -
No 12
Prioritas Masalah Cakupan PHBS Rumah tangga belum mencapai target (80,58%)
Penyebab Masalah Kesadaran Masyarakat tentang PHBS kurang, masih ada keluarga yang merokok, Kunjungan rumah PHBS belum maksimal, dukungan lintas sektor belum optimal
Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa
Pemecahan Masalah Terpilih -
-
Alternatif Pemecahan Masalah -
-
Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penyuluhan tentang PHBS Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PISPK
Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat puskesmas Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat Penemuan kasus ODGJ Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa Kunjungan rumah Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa
Pemecahan Masalah Terpilih -
-
Akan Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penyuluhan tentang PHBS Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pelaksanaan intervensi lanjut termasuk PHBS dalam rangka intervensi hasil PIS-PK
Alternatif Pemecahan masalah program lain di luar prioritas No
Prioritas masalah
1
Komponen UKM Esensial Masih ada target sasaran ukm wajib belum tercapai
Penyebab masalah
Alternatif Pemecahan masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
1. Kurangnya Cakupan Komplikasi Neonatal yang ditangani 2. Persentase Balita naik timbangan (N/D) belum mencapai target 3. Kurangnya pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah 4. Kurangnya pendekatan pada masyarakat ttg Desa Siaga 5. Kurangnya pemeriksaan insfeksi pada sanitasi pengolah makanan, industri rumah tangga dan tempat – tempat umum 6. Cakupan pelayanan diare tidak mencapai target 7. Cakupan angka bebas jentik kurang mencapai target 8. Kurangnya penyuluhan kesehatan pada anak prasekolah dan anak usia sekolah
1. Memberdayakan masyarakat tokoh msyarakat dan kader kesehatan untuk mendorong mengaktifkan UKBM 2. Refresing kader kesehatan 3. Monitoring dan evaluasi Posyandu 4. Mengupayakan media penyuluhan berupa leflet dan poster 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan pada pengelola makanan, industri rumah tangga ,kantin sekolah dan tempat –tempat umum 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala 7. Penemuan kasus diare 8. Penyuluhan: PHBS,GERMAS 9. Advokasi dengan camat dan Kepala Desa 10.Penyuluhan tentang tumbuh kembang anak balita di posyandu 11.Pemeriksaan DDTK di posyandu dan di paud/tk 12.Penyuluhan kespro di SMP dan di SMA 13.Pembinaan UKS di SD,SMP dan SMA 14.Pendataan sasaran KIA/KB 15.Penyuluhan pertolongan nakes di Faskes 16.Pembinaan bidan desa dan BPM
1. Advokasi dengan camat dan Kepala Desa 2. Memberdayakan masyarakat tokoh masyarakat dan kader kesehatan untuk mendorong mengaktifkan UKBM 3. Refresing kader posyandu bayi/balita, lansia dan posbindu 4. Penyediaan bahan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). 5. Meningkatkan insfeksi pengawasan pada pengelola makanan, industri rumah tangga ,kantin sekolah dan tempat –tempat umum 6. Pelaksanaan Pemantauan jentik Berkala 7. Penemuan kasus diare 8. Pemeriksaan status gizi penilaian/ pemantauan DDTK di posyandu dan di paud/tk 9. Pendataan bumil, bayi balita ,pus wus akseptor kb dan lansia 10.Penyuluhan germas, phbs, persalinan di faskes, asi eksklusif, kespro, IVA, yudium, Jamban sehat 11.Penyuluhan penyakit menular dan
144
No
2
Prioritas masalah
Penyebab masalah
Alternatif Pemecahan masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
9. Penyuluhan dan pemeriksaan tumbuh kembang (DDTK) anak balita 10.Kurangnya penyuluhan kespro remaja putri 11.Kurangnya penyuluhan tentang PTM dan Penyakit menular 12.Kerjasama lintas sektor belum otimal
17.Pendataan RESTI pada bayi, balita dan bumil 18.Penyuluhan Asi Eksklusif, menu seimbang, PMT 19.Pemantauan status gizi pada bayi di posyandu 20.Pemantauan status gizi pada balita di TK/Paud 21.Penyuluhan tentang VIT.A, dan yodium diposyandu 22.Penyuluhan Tentang FE pada remaja putri di sekolah SMP dan SMA 23.Pendataan Gizi kurang pada bayi,balita dan ibu hamil 24.Akan Meningkatkan kerja sama lintas program 25.Pendataan penderita TB paru 26.Akan meningkatkan penyuluhan KIE tentang pnyakit;Tb Paru,Imunisasi, Diare,Ispa 27.Penyuluhan Tentang PM Dan PTM 28.Pembinaan pada pemegang program
tidak menular 12.Pembinaan, kader, petugas program dan bidan didesa 13.Pendataan penyakit menular 14.Penyuluhan penyakit menular dan tidak menular 15.Advokasi/sosialisasi/Iokakarya/ rapat koordinasi Lintas Sektor (LS)/ Lintas Program (LP)
1. Pendataan penderita lansia 2. Pendekatan keluarga dan kelompok lansia 3. Mengaktifkan posyandu lansia 4. Pelatihan kader lansia
1. Kerjasama lintas sektor dan memberdayakan masyarakat 2. Pembinaan posyandu lansia ,pengobatan tradisional,dan kelompok 3. Kesehatan olaraga pada petugas kerja. kesehatan dan pada anak sekolah 4. Pendataan penyakit katarak,dan
Komponen UKM Pengembangan Masih ada target 1. Kurangnya lansia yang Mendapatkan skrining sasaran ukm Pemeriksaan kesehatan pengembangan belum tercapai 2. Kurangnya pemeriksaan kesehatan gigi secara berkala pada masyarakat 3. Belum memiliki jadwal
No
Prioritas masalah
Penyebab masalah perkesmas
Alternatif Pemecahan masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
6. Penyuluhan tentang gimul bumil dan lansia 7. Pemeriksaan kesehatan gigi disekolah tk/paud 8. Gosok gigi masal disekolah SD 9. Membuat buku kunjungan home visite 10.Membuat jadual kunjungan rumah 13.Penyuluhan Tentang Toga 14.Pendataan tempat kelompok kerja 15.Pembinaan kelompok kerja
gangguan jiwa 5. Penyuluhan tentang gimul bumil dan lansia,tentang toga, 6. Mengupayakan media penyuluhan berupa leflet dan poster
16.Kerjasama lintas sektor memberdayakan masyarakat 3
Komponen upaya Pengobatan (UKP) 1. Cakupan kunjungan Masih ada target sasaran rawat jalan gigi upaya pengobatan kurang UKP belum tercapai 2. IGD 3. Cakupan ASKEP pada pasien RANAP 4. BOR
dan
1. Penyuluhan di Masyarakat 2. PJ Perawat mengkondisikan pelaksanaan ASKEP
1. Penyuluhan di Masyarakat 2. . PJ Perawat mengkondisikan pelaksanaan ASKEP
146
BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN A. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) RUK UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2022 dibuat berdasarkan prioritas program dalam PTP tahun 2020, target kinerja program yang dicapai serta hasil dari permasalahan yang di dapat dari hasil umpan balik, hasil survei dan lintas sektor. Dengan melihat
pada
tabel
analisa
data
cakupan
dan
target
program tahun 2020. (terlampir) B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 disusun melalui masingmasing pengelola program yang dilaksanakan pada pertemuan mini loka karya bulan pertama pada tahun 2020, Untuk mengusulkan kegiatan upaya puskesmas bagi wajib pengembangan, Pengobatan, dan manajemen puskesmas yang berupa kegiatan non fisik sedangkan usulan kegiatan tahun 2021 berupa fisik, kami usulkan ke dinas kesehatan dan kecamatan melalui musrenbangmat (musyawarah pembangunan tingkat kecamatan). Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2021 (RUK) Tahun 2021 Terlampir.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perencanaan Tingkat Puskesmas merupakan perencanaan secara sistematis terhadap semua kegiatan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dan disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dengan memperhatikan ketersediaan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki. 2. Tersusunnya Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di UPTD Puskesmas Sindangkasih mengacu pada kegiatan pelayanan tahun sebelumnya untuk memecahkan masalah yang timbul antara lain pada masalah belum tercapainya target program, hasil survei dan umpan balik 3. Masih adanya kekurangan tenaga pada beberapa pos pelayanan terutama tenaga perawat, dokter umum, dokter gigi. Usulan penambahan telah pula disertakan dalam laporan ini 4. Alokasi dana BOK, BLUD dan Jampersal yang diberikan cukup membantu dalam melaksanakan program kerja puskesmas. B. Saran 1. Perlu
dilakukan
pelatihan
manajemen
Puskesmas
sehingga
pimpinan Puskesmas dan staf dapat menyusun perencanaan dengan kajian ilmu yang baru 2. Alokasi dana untuk tahun berjalan diharapkan dapat diketahui awal tahun sehingga Puskesmas dapat dengan lebih mudah mengalokasikan dana untuk Perencanaan pelaksanaan kegiatan
148
3. Pembinaan rutin ke puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sangat penting dan diharapkan berkelanjutan 4. Adanya tindak lanjut dari setiap pelaporan kegiatan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Melihat dari hasil pencapaian upaya program, analisa masalah, Penyebab masalah, dan prioritas masalah yang ada di UPTD Puskesmas Sindangkasih dalam pelaksanaannya masih ada kesejangan antara capaian program dengan target sasaran program. Sehubungan dengan hal tersebut maka kami mohon kritik dan saran antara lain : 1. Meningkatkan kerja sama antara lintas program 2. Meningkatkan kerjasama lintas sektor 3. Memberdayakan masyarakat, Kader, tokoh Agama dan Tokoh masyarakat 4. Evaluasi pelaksanaan program secara Continue
BAB. VII PENUTUP Dengan ucapan Alhamdulillah dan Puji Syukur Ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami UPTD Puskesmas Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis, telah dapat menyelesaikan laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk Tahun 2020. Kami menyadari bahwa laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
ini
masih
banyak
sekali
kekurangan
tetapi
dengan
selesainya laporan ini bisa tergambarkan Perencanaan anggaran Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, Upaya Kesehatan Perorangan, Manajemen Puskesmas dan Mutu Pelayanan Kesehatan selama tahun 2020. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. A a m i i n Sindangkasih, Januari 2021 Kepala UPTD Puskesmas Sindangkasih
HERMAWAN, SKM NIP:
DAFTAR LAMPIRAN Di dalam penyusunan Perencana Tingkat Puskesmas (PTP), Dibutuhkan banyak data yang diperlukan maka kami lampirkan beberapa hal yang berhubungan dengan PTP ini, antara lain; A. Draf RUK Tahun 2022 B. Penyusunan RPK Tahun 2021 C. SK TIM Penyusunan PTP D. Rencana Kebutuhan Pegawai UPTD Puskesmas Sindangkasih
A. DRAF RUK 2022 PUSKESMAS SINDANGKASIH
N o
Upaya Kesehatan
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Target Sasaran
Penangg ung jawab
Kebutu han Sumber Daya
Mitra Kerja
W P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
1. 1
Surveillans Kesehatan Ibu dan Bayi Pertemuan Review Maternal Perinatal (RMP)
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Upaya Penurun AKI & AKB
Petugas Kesehata n
30 orang petugas kesehat an
Penang gung jawab KIA
Kabid Kesmas Dinkes Ciamis, & Bidan
Dokter & Lintas Progra m
Se er
b
Pelacakan Kasus Kematian Maternal neonatal & Pelacakan Kasus Hipoteroid Kongenital
Bayi neonatus
N1, N2 dan N3
Penang gung jawab KIA
Bidan Desa & Penda mping desa
Analis
M Se De
c
Pertemuan
Meningk atkan kepeduli an terhadap kejadian dan kemungk inan dilakuka n nya pencega han kematia n maternal perinatal Mentiad akan angka kematia n bayi yang diakibatk an oleh Hipotero id Kongenit al dan Percepat an penemu an kasus lebih dini Orientasi
Bidan
Jumlah
Penang
Bidan
Desa &
Ju
1
a
Sosialisasi E Kohort bagi Bidan Se wilayah PKM Sindangkasih
d
Pertemuan Review dan Evaluasi Kinerja dan PWS KIA
a
Supervisi Fasilitatif Pelayanan KIA
b
Pertemuan Review Buku KIA Edisi Baru bagi bidan se wilayah Sindnagkasih
c
Pertemuan Sosialisasi Buku KIA Edisi Baru Bagi Kader dan Guru PAUD/RA/TK
d
Review MTBS/MTBM bagi petugas kesehatan
1. 4
a
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui UKBM dalam Upaya Penurunan AKI AKB terintegrasi dengan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Pembinaan Posyandu
b
Pembinaan Posbindu
tentang E-Kohort dan menging atkan kembali tentang aplikasi baru Koordina si dan konsulta si tentang program Mengeta hui fasilitas kesehata n yang sudah sesuai standar dan yang belum sesuai standar Review Buku KIA Edisi baru & persama an persepsi Sosialisa si Buku KIA edisi baru ke kader & guru Paud Review MTBS/M TBM untuk peningka tan cakupan pelayana n anak balita
Pemanta uan pelaksan aan posyand u menuju mandiri Pemanta uan pelaksan aan Posbind
=2x / tahun
gung jawab KIA
Desa & Penda mping desa
kader
De er
Pemegan g program
Bidan=1 orang
Penang gung jawab KIA
Bidan
Dinas Kesehat an
Ju De er
Pustu & Poskesde s
Jumlah =9 Desa
Penang gung jawab KIA & Bidan Desa
Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas
Bidan Desa, Pembin a Desa & Aparat Desa
Ap De er
Bidan
Jumlah 30 orang
Penang gung jawab KIA
Dinas Kesehat an
Fe
Kader & Guru Paud tiap desa
Jumlah =9 desa
Penang gung jawab KIA & Bidan Desa
Jumlah 30 orang
Penang gung jawab KIA
Bidan Desa, Pembin a Desa & Aparat Desa Dinas Kesehat an
Ap
Bidan , Perawat & lintas program
Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas Kepala Puskes mas dan Bidan Puskes mas
Kader Posyand u
Jumlah = 60 Posyan du
Penang gung jawab Posyan du
Bidan desa & Progra mer
Pendam Se ping bu Desa & aparat desa
Kader Posbindu
Jumlah = 54 Posbind u
Penang gung jawab Posbind u
Bidan desa & Progra mer
Pendam Se ping bu Desa & aparat desa
M
c
Pembinaan Pos UKK
d
Pembinaan Poskestren
e
Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional
f
Pembinaan UKGM
1. 5
a
Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah darah, Edukasi Gizi Seimbang dan Pendidikan Kespro pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di satuan pendidikan
b
Penguatan UKS dengan Evaluasi Kegiatan UKS di Tk. Kec
c
Pengembangan dan pelaksanaan Posyandu Remaja
d
u aktif Pemanta uan pelaksan aan Pos UKK
Kader Pos UKK
Jumlah = 1 POS UKK
Penang gung jawab Pos UKK
Karyaw an Pabrik Perdan a
Pendam Tr ping Desa & aparat desa
Pemanta uan & pembina an Poskestr en Pemanta uan & pembina an Upaya Kesehata n tradision al Pemanta uan & pembina an UKBM
Kader Poskestr en
Jumlah =2 Pos
PJ Poskest ren
Pesant ren AlAmin & Asyifa
Kepala Yayasan pesantr en
Tr
Pelaku pengoba tan tradision al
jumlah= 26
Pengel ola Prog Hatra
Pelaku pengob atan tradisio nal
Pelaku pengob atan tradisio nal
Se bu
Masyara kat
Ibu hamil & balita
Pengel ola Progra m UKGM
Kader & Kepala Dusun
Kader & Kepala Dusun
Se bu
Mengev aluasi tingkat kepatuh an terhadap Prokes Evaluasi pelaksan aa kegiatan UKS di sekolah Sosialisa si Posyand u Remaja
lingkung siswa & n sekolah guru
Pengel ola Ausrem
Promk es
Kepala Sekolah & instansi terkait
Ja
lingkung siswa & n sekolah guru
Pengel ola Ausrem
Promk es
Kepala Sekolah & instansi terkait
Fe
Remaja
Remaja Usia
Pengel ola Ausrem
Promk es
Kader & Pa Lurah
M
Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Penyulu han Kespro pada remaja
Remaja
Remaja Usia
Pengel ola Ausrem , sekolah
Promk es
Kader & Pa Lurah
M
e
Pemberian dan Pemantauan Tablet FE pada Remaja Putri
Remaja Putri 12 18 th
Remaja putri SMP/M ts dan SMA/M A
progra mmer
TPG, Petuga s UKS
Guru UKS
Ja Ju
f
Pemeriksaan Hb pada Remaja Putri
Untuk memini malisasi remaja putri mengala mi anemia Diketahu inya berhasil
Remaja Putri
30 remaja putri
progra mmer
Nutrisi onis, UKS,
Guru UKS
Ju
g
Pelaksanaan Pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dan PHBS
UKGS
h
Pembinaan Kader Kesehatan Remaja
1. 6
a
tidaknya pemberi an tablet tambah darah Skrining dan penjarin gan kesehata n pada usia sekolah Penyulu han dan pemeriks aan Gigi
Lab, Promk es Murid baru
kls 7 & 9
Pomkes
Nutrisi onis, UKS, Lab, Promk es
Guru UKS
Ju Ju
Murid baru
kls 7 & 9
Pomkes
Guru UKS
Ju Ju
Review kader kesehata n remaja
Remaja
3 orang per desa
pomkes
Nutrisi onis, UKS, Lab, Promk es Ausre m, Nutrisi onis
Guru UKS
ju
Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi calon pengantin dan Pasangan Usia Subur (PUS) Pertemuan Penguatan Kesehatan Reproduksi bagi Catin
Skrining Catin
Catin
15 pasang an
KIA
Guru UKS
Ap
Pelaksanaan Kelas Ibu Kelas Ibu Hamil
1. 8 a
KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS
Bumil
Ibu Hamil Trimest er ke 2 = 36 Kel
KIA
KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS
Kader dan pemeri ntah setemp at
Ap
b
Klas Ibu Balita
Balita
Ibu mbalita
KIA
KIA, Promk es & Pengel ola progra m AIDS
Kader dan pemeri ntah setemp at
Ap
2
Upayan
2.
Surveilans Gizi
meningk atkan pengeta huan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memaha mi tentang kehamila n, perubah an tubuh dan keluhan selama kehamila n dll meningk atkan pengeta huan, merubah sikap dan perilaku ibu perkemb angan vab
1
Perbaikan Gizi Masyarakat
a
Pendampingan pemantauan pertumbuhan di Posyandu
b
c
Pendataan dan Pemutakhiran sasaran Program kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat Optimalisasi Bulan Penimbangan Balita (BPB
d
Validasi Bayi/Balita Stunting
e
Pelacakan dan Pembinaan Kasus Bumil KEK dan Balita Gizi Buruk
f
Pemantauan Garam Beryodium
g
Banner Hari Gizi Nasional
Meninka tkan posyand u ke strata Mandiri menentu kan sasaran yang sesuai Upaya masyara kat dalam memant au pertumb uhan dan perkemb angan anak Memvali dasi kasus stunting untuk mendap atkan hasil yang lebih akurat deteksi dini, dan mengide ntifikasi kasus kurang gizi yang ditemuk an atau kasus atas laporan posyand u/bides Tersedia nya informas i secara terus menerus tentanng konsums i garam beryodiu m Memberi kan informas i kepada masyara kat tentang peringat an hari gizi
Balita
60 Pos
KIA
Gizi, Promk es , Ausre m
PKP & PKK
tia bu
Kader osyandu
Kader
Promke s
Gizi dan PPJ
14331 RT
Ju
Baui/Bali ta di Posyand u
60 posy
progra mmer
Lintas sektor dan Lintas progra m
Promke s, Bidan Desa
Fe M Ag No
Bayi/Bali ta stunting
60 posy
progra mmer
Lintas progra m
Kader Posy, Kesling, Bidan Desa
M pr Se
Bumil KEK, Balita Gizi Buruk
9 ds
progra mmer
TPG, Bidan Koor, Dokter, Promk es
Bidan Desa, Kader
Ju
Rumah tangga
10 RW
progra mmer
TPG
Kader Kesehat an
Ja
progra mmer
TPG, Promk es
Ja
2. 2
Pendidikan Gizi melalui peningkatan konsumsi Gizi pda Ibu Hamil dan Balita Kelas Ibu Pintar Gizi
a
b
PMT Penyuluhan lokal dengan posyandu lokus stunting
c
Kegiatan edukasi pada ibu hamil dan balita
2. .5
Pemeriksaan dan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui IKL TTU
Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui IKL TPM
Penyehatan air dan sanitasi dasar melalui kunjungan rumah pasien klinik sanitasi
3
Upaya Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS)
3. 1
Penggerakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Meningk atkan pengeta huan ibu dalam PMBA, ASI, dan Gizi Seimban g Memper oleh informas i tentang cara pemberi an PMT pada balita Konselin g PMBA, ASI Eksklusif, Gizi Seimban g
Ibu Hamil, Ibu Bayi/Bali ta 0 - 23 bln
60 Posy
progra mmer
TPG, Promk es
Bidan Desa, Kader
Ja
Posyand u
3 kelomp ok
progra mmer
Nutrisi onis & Promk es
Bidan Desa, Kader
De
ibu hamil
9 desa
progra mmer
Nutrisi onis & Promk es
Bidan Desa, Kader
Ju
Penilaian sanitasi dan pembina an TPM di wilayah kerja puskesm as Penilaian sanitasi dan pembina an TPM di wilayah kerja puskesm as Mengeta hui penyeba b penyakit berbasis lingkung an Pengger akan tokoh masyara kat, tokoh agama, kader, fasilitato r desa,
TTU di wilayah kerja puskesm as
657 TTU
Petugas Kesling
Petuga s Kesling
Pemdes , kader, promke s
Ja De er
TPM di wilayah kerja puskesm as
365 TPM
Petugas Kesling
Petuga s Kesling
Rumah makan, industri rumah tangga
Ja De er
Pasien penderit a penyakit berbasis lingkung an
pasien
Petugas kesling
Petuga s Kesling
Bidan desa, Pasien
Ja De er
Desa
Desa Siaga
Promke s
Kec, PKK & Promk es
Paguyu ban Desa Siaga & Pokja Desa Tk kec
No
3. 2
Pelaksanaan Germas, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi Gizi Seimbang di tingkat kecamatan/ wilayah Puskesmas Pemeriksaan kesehatan berkala, Aktifitas fisik dan edukasi gizi seimbang
a
3. 3
Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan Germas
3. 4 a
Upaya Kesehatan Olahraga Pembinaan kesehatan olah raga dan pengukuran kebugaran jasmani
4
Upaya Deteksi Dini Preventif dan Respons Penyakit
4. 7
Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit KLB & penanggulangan KLB
kelompo k masyara kat lainnya untuk melakuk an kegiatan Germas
Skrining kesehata n untuk karyawa n Kec, aparat Desa & Linsek lainnya Penyeba rluasan informas i melalui media spesifik lokal/tra disional
karyawa n Kec, aparat Desa & Linsek lainnya
karyaw an Kec, aparat Desa & Linsek lainnya
Prog.Ke sorga & Promke s
Dokter, Perawa t& Analis
semua SKPD Kec
Se bu
Masyara kat
Masyar akat
Promke s
Semua progra m
semua SKPD Kec
Ju
test kebugar an
Jemaah Haji, Karyawa n& sekolah
Jemaah Haji, Karyaw an & sekolah
Prog Kesorga
Prog Kesorg a
semua SKPD Kec
Se bu
Mengga mbarkan masalah kesehata n yang terdapat di dalam masyara kat dengan menentu kan frekuens i, distribusi dan determi nan penyakit berdasar kan atribut dan variabel menurut segitiga epidemi ologi
Masyara kat
Jumlah 10 Kasus
Promke s
Semua progra m
semua SKPD Kec
Ad Ka
4. 1 6
Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat, penyalahgunaan Napza dan Bunuh diri
4. 1 7
a a. 1
Deteksi Dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, malaria dan penyakit menular lainnya pada ibu hamil dan kelompok resiko HIV AIDS Deteksi Dini kasus HIV dan IMS pada kelompok risiko dan ibu hamil
a. 2
Kunjungan rumah untuk motivasi pengobatan pada ODHA/Pelacakan ODHA mangkir
b b. 1
TB Contack tracking terhadap Kontak Serumah kasus TB baru yang ditemukan tahun 2019-2020
b. 2
Pengambilan Sample Sputum Turduga TB Hasil tracking terhadap Kontak serumah kasus TB 2019 2020
b. 3
Contack tracking terhadap Kontak erat kasus TB baru yang ditemukan tahun 2022
(orang, tempat dan waktu). menunju kan tingkat kevalida n atau kesahiha n suatu instrume nt.
Menemu kan secara dini kasus HIV/AIDS pada ibu hamil dan kelompo k berisiko Penampi ngan penderit a HIV/AIDS dan memant au kepatuh an minum obat ARV Melakuk an Pelacaka n dan Penemu an Kasus TB secara Aktiv Mengam bil Sample Sputum Untuk Pemeriks aan TCM ke Rumah Terduga TB Skring terhadap Kontak Erat TB Baru
aparat desa & kader
Aparat desa & kader
Prog ODGJ
Pengel ola Prog PTM
Pemeri ntah Desa
Ja
Ibu hami, Pasien TB dan populasi kunci
1008
Progra mmer HIV
Progra mmer HIV
Progra m KIA, Laborat orium, bidan desa, PMB
Ja De er
Penderit a HIV/ODH A
10
Progra mmer HIV
Progra mmer HIV
LSM, bidan desa, pasien
Ja De er
kontak serumah kasus TB 2021
kontak seruma h TB 2021
PJ Progra m TB
* Transp or petuga s
linsek, kader
Ja De er
kontak serumah kasus TB 2018 2019
semua kontak seruma h kasus TB 2018 - 2019
PJ Progra m TB
* Transp or petuga s
linsek, kader
Ja De er
Rumah sekitar kasus TB baru yang
kontak Erat TB 2021
Kader Jiwa
* Transp or petuga s
linsek, kader
Ap
b. 4
Pengambilan Samplle Sputum Turduga TB Hasil tracking terhadap Kontak Erat kasus TB baru yang ditemukan tahun 2022
4. 1 8
a. 1
Deteksi dini faktor resiko PTM di Posbindu PTM dan Posyandu Lansia Skrining kesehatan
a. 2
Penyuluhan dan Pelasanaan Tes IVA
4. 1 9
4. 2 1
Penemuan kasus PD31, kasus kontak TB dan Kasus Mankir Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan Nafza
4. 2 2
Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin, pengenalan antigen baru, imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking Pelaksanaan imunisasi di Posyandu
yang ditemuk an tahun 2021, jika data menduk ung untuk ditegaka n sebagai terduga TB wajib diperiksa TCM Mengam bil Sample Sputum Untuk Pemeriks aan TCM ke Rumah Terduga TB
ditemuka n tahun 2021
kontak serumah kasus TB baru yang ditemuka n tahun 2021
semua kontak seruma h kasus TB baru yang ditemu kan tahun 2021
PJ Progra m TB
* Transp or petuga s
linsek, kader
Ja De er
mendete ksi diini suatu penyakit di masyara kat Deteksi dini dengan test IVA
masyara kat
usia >15 th
PJ progra m PTM
Transp ort petuga s kader/t oma
Desa & Kader
tr
Wanita PUS
Wanita PUS
PJ progra m PTM
Pj. Progra m TB & Promk es
Desa & Kader
tr
Penemu an secara cepat dengan penangg ulangan yang cepat & tepat Meningk atkan derajat kesehata n masyara kat
masyara kat
jumlah 20 kasus/b ln
Pj Pj Progra Progra m ODGJ m ODGJ & PTM
Dokter & Promek es
Se bu
masyara kat
jumlah 2 kasus/b ln
Pengel ola Imunisa si
Perawa t/Bidan
Dokter & Promke s
Se bu
Meningk atkan derajat kesehata n
Balita
jumlah 60 Posnind u
Pengel ola Imunisa si
Perawa t/Bidan
Dokter & Promke s
Se bu
Pelaksanaan BIAS
4. 2 4
Pemberian Obat Pencegah Masai (POPM) untuk penceghan penyakit
4. 2 5
a
Advokasi/sosialisa si/lokakarya/rapat koordinasi lintas sektor (LS)/Linta program (LP) terkait pencegahan dan pengendalian penyakit Lintas Sektor
b
Lintas Program
4. 2 6
masyara kat Meningk atkan imun anak sekolah
anak sekolah
jumlah = 30 sekolah
Pengel ola Imunisa si
Perawa t/Bidan
Dokter & Promke s
O
Pencega han penyakit untuk anak sekolah
anak sekolah
jumlah = 30 sekolah
Pengel ola prog Kecacin gan
Perawa t/Bidan
Dokter & Promke s
Fe Ag
Penyeba rluasan informas i capaian kinerja dan tindak lanjut dari masalah kesehata n Analisis hasil capaian kinerja Program
semua SKPD tk Kec
SKPD terkait
Kepala Puskes mas
PJ teknis, PJ UKM, PJ UKP
semua SKPD tk Kec
Se bu
program er
Kepala Puskes mas
PJ teknis, PJ UKM, PJ UKP
progra mer
Se bu
Penyediaan bahan media komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
Penyeba rluasan informas i tentang suatu penyakit
Masyara kat
progra mer dg capaian SPM blm mencap ai target masyar akat beresik o
promke s
Semua Progra m
Semua Progra m
4. 2 7
Pendataan sasaran POPM
anak TK/PAUD & SD
anak TK/PAU D & SD
Pengel ola prog Kecacin gan
Promk es & Prog UKS
Dinas Pendidi kan
Ja
4. 3 0
Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Nyamuk, larvasidan, fogging, IRS, modifikasi lingkungan Fooging
Meningk atkan ketepata n sasaran pemberi an/POP M
Pencega han dan pembera
Rumah warga
Rumah warga dengan
Pengel ola Progra
Transp ort petuga
Kader Kesehat an
Tr
ntassan DBD
pendrit a DBD dan sekitarn ya dengan radius 100 m
m DBD & Tim Fooging
s Puskes mas
4. 3 2
Pemantauan jentik secara berkala Transport koordinator
Menuru nkan angka kejadian DBD
Rumah
Rumah tangga
Pengel ola Progra m DBD
Transp ort petuga s kader
Kader Kesehat an
TW
4. 3 9
Monitori ng peaksan aan POSBIND u
Kader Posbindu
Kader Posbind u
Pengel ola progra m PTM
Pengel ola progra m PTM
Kader dan Pemeri ntah Desa
Se bu
Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pos pembinaan terpadu (Posbindu)penyaki t tidak menular oleh petugas puskesmas Pertemuan teknis laporan Posbindu
Kader Posbindu
Kader Posbind u
Pengel ola progra m PTM
Operat or, Promk es
Kader dan Pemeri ntah Desa
m
4. 4 4
Kunjungan rumah untuk tatalksana filariasis
Pertemu an teknis input laporan Posbind u kepada kader Memant au/ memerik san keaddaa n pasien
pasien filariasis
Keluarg a pasien
Pengel ola prog Kecacin gan
Pengel ola prog Kecaci ngan
Kader dan Pemeri ntah Desa
Se bu
4. 4 7
Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader kesehatan program p2P serta masalah kesehatan jiwa dan nafza
Paasien ODGJ
Keluarg a pasien
Pengel ola prog ODGJ
Promk es
Kader dan Pemeri ntah Desa
Fe
4. 4 9
Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P
Kader TB
Keluarg a pasien
Pengel ola prog TB
Promk es
Kader dan Pemeri ntah Desa
Se er
5
STBM Desa Prioritas
5. 1
1
Pelaksanaan STBM Desa prioritas Pemicuan
Memben tu kader kesehata n khusus kader Keswa untuk memban tu mencapa i target SPM & ODGJ tetap diobati Evaluasi kendala di lapangan dan kemudia n di analisis bersama -sama dengan kader TB Terwuju dnya 5
Masyara kat,kader
Dusun
Petugas kesling
Petuga s
RT,RW, kadus,
Se bu
2
Identifikasi Masalah (Imas)
Peta Sanitasi Peta dusun
3
Pemeriksaan Kualitas Sumber Air Minum
4
sweeping jamban
6
Penyediaan tenaga dengan perjanjian
7
Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)
7. 1
7. 2
8
Fungsi
8.
Pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal dalam rangka deteksi dini dan pengelolaan masalah kesehatan terintegrasi melalui pendekatan keluarga Pelaksanaan intervensi lanjut termasuk Perkesmas ddalam rangka intervensi hasil PIS-PK Lokakarya mini
Pilar STBM
, Toma, TOGA
Kesling
Kader
Mengide ntifikasi Masalah, Memeca hkan masalah dan membua t rencana tindak lanjut
Dusun di wilayah kerja puskesm as
Dusun
Petugas kesling
Petuga s Kesling
Masyar akat
Se bu
Untuk mengeta hui kualitas sumber air minum yang dikonsu msi Untuk mengeta hui keberad aan jamban sehat untuk memban tu kegiatan program dan manajm en puskesm as untuk memberi kan pelayana n berkelan jutan
Sumber air minum balita stunting
Dusun
Petugas kesling
Petuga s kesling
Labkesd a
Rumah tangga
Dusun
Petugas kesling
Petuga s Kesling
RT,RW, kadus, Kader
Gizi dan Admin
Untuk memberi kan pengoba tan secara dini Pelaksan
Karyawa
Manajmen Puskesmas (P1, P2, P3)
1
dalam rangka penguatan perencanaan (P1), penggerakan pelaksanaan (P2), pengawasan pengendalian dan penilaian (P3) kinerja Puskesmas serta kegiatan koordinasi lintas sektor lainnya. Lokmin
Konsultasi & Koordinasi BOK
aan P1, P2 dan P3
n Puskesm as
Koordina si dengan Linsek terkait program puskesm as yang belum tercapai Konsulta si & Koordina si K kab Ciamis
Semua SKPD Kec Sindangk asih
Dinas Kesehata n
9
Upaya Kesehatan Lanjut Usia
1
Skrining Lansia
Deteksi dini kesehata n lansia
lansia
54 Posyan du lansia
Nuryan ah, SST
Pelaksa na Prog.La nsia
1
2
Pembinaan Pusbila
Posyand u Lansia
54 Posyan du lansia
Nuryan ah, SST
Pelaksa na Prog.La nsia
Se Bu
3
Peningkatan Kapasitas Kader Pusbila
Kader Pusbila
5 orang kader dari 17 Pusbila
Nuryan ah, SST
Pelaks Prog.La nsia, Promk es
Promke s
Ag
4
Pemberdayaan Lansia dalam peningkatan kesehatan keluarga
Kader lansia
Kader lansia
Nuryan ah, SST
Pelaks Prog.La nsia, Promk es
Promke s
Fe
Jumlah
Tercipta nya kader kesehata n yang terampil Tercipta nya kader kesehata n yang terampil Tercipta nya kader kesehata n yang terampil
1 0
Upaya Pencegahan Pengendalian Covid-19
a
b
pelacakan kontak dan pemantauan harian selama karantina/isolaasi oleh tracer/petugas Puskesmas Biaya Komunikasi pelacakan kontak dan pemantauan
c
d
Pengolah data puskesmas Biaya Komunikasi
untuk pengolah data puskesmas
e
Penyelidikan Epidemiologi
f
Pengiriman Spesimen
g
Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan kontak/tracer
Jumlah Covid
JUMLAH TOTAL
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH Alamat : Jln. Raya Sindangkasih No. 05 Desa Sindangkasih Kecamatan Cipaku e-mail : [email protected] CIAMIS Kode Pos 46252
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 LAMPIRAN : 3 (Tiga) TENTANG PENETAPAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH, Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka memperlancar kegiatan perencanaan tingkat
Puskesmas dipandang
perlu menetapkan Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas di UPTD Puskesmas Sindangkasih; b.
bahwa dalam rangka pelaksanaan misi UPTD Puskesmas Sindangkasih yang menyelenggarakan
pertama yaitu
pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara maksimal; c. Bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada butir a dan butir b perlu menetapkan dalam suatu Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas tentang
penetapan
tim perencanaan tingkat puskemas di UPTD
Mengingat
:
1.
Puskesmas Sindangkasih; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan; 4. Peraturan Menteri
Kesehatan Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
75
Tahun
2014
tentang Pusat Kesehatan Masarakat; 5. Peraturan
Menteri
Indonesia
Nomor
Kesehatan Republik 44
tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas; 6. Peraturan
Menteri
Indonesia
Nomor
Kesehatan Republik 46
tahun 2016 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Praktek Dokter
Mandiri, Praktek Dokter
Gigi
Mandiri; 7.
Peraturan Bupati Ciamis Nomor 12A Tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ciamis;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEPUTUSAN
KEPALA
SINDANGKASIH
UPTD
PUSKESMAS
TENTANG
PERENCANAAN TINGKAT
TIM
PUSKESMAS
DI
UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH KESATU
:
Penetapan
Tim
Puskesmas di UPTD
Perencanaan Tingkat Puskesmas Sindangkasih
sebagaimana tercantum
pada
lampiran
Keputusan ini; KEDUA
:
Pegawai
yang
tercantum namanya pada
lampiran surat keputusan dimaksud
ini
pada diktum pertama
sebagaimana mempunyai
tugas pokok dan tugas tambahan yaitu : 1. Menyusun dokumen perencanaan(RUK RPK)
210
2. Melaksanakan tahapan-tahapan perencanaan sebagai berikut : a. Proses persiapan b. Analisis data c. Penyusunan RUK d. Penyusunan RPK 3. Menyusun profil dan laporan tahunan 4. Menyusun SPM dan MDGs 5. Penyusunan RUK dilakukan sekali setahun; KETIGA
:
Biaya
yang
timbul
ditetapkannya Keputusan
sebagai
akibat
Kepala Puskesmas
ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten
Ciamis dan
Operasional Kesehatan
Puskesmas
Biaya
Sindangkasih Tahun Anggaran 2020; KEEMPAT
:
Hal-hal
yang
Keputusan Kepala
belum
cukup diatur dalam
Puskesmas ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan kemudian oleh Kepala Puskesmas; KELIMA
:
Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan, dengan
ketentuan
akan
ditinjau kembali apabila diperlukan. Ditetapkan di : Sindangkasih Pada tanggal : 27 Januari 2021 KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 Januari 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH
TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH I.
TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSESMAS Penanggung Jawab
: Kepala UPTD Puskesmas
Sindangkasih Ketua
: Ema Yuni
Ramdhania, Am.Kep Sekretaris Kosmara, AMd.Kep Anggota
: Engkos :
1. dr. Rena Rosalina 2. Lilis Yanti Nurhayati, Am.Keb 3. Ai Suryani, AmKG 4. Heri Hermawan, S.IP 5. Ina Pitriani, Am.Keb
KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
212
LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 Januari 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH II.
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN
TUGAS
INTEGRASI TIM
PERENCANA TINGKAT PUSKESMAS NO 1.
2.
TUGAS POKOK, FUNGSI Menyusun
TUGAS INTEGRASI
Dokumen Menyusun Profil
perencanaan (RUK dan RPK)
Laporan
UPTD Puskesmas Sindangkasih
UPTD
Tahunan Puskesmas
Melaksanakan Tahapan-
Sindangka sih Menyusun SPM dan
tahapan perencanaan
MDGs
a. Proses Persipan b. Analisa Data c. Penyusunan RUK d. Penyusunan RPK 3.
dan
Dilakukan
sekali
dalam
1
tahun sebelum pembahasan Musrenbang Desa/Kelurahan.
KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 440/Kpts. 001/PKM.CRH/I/2021 TANGGAL : 27 JANUARI 2021 TENTANG : TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH III.
URAIAN TUGAS TIM PERENCANAAN PUSKESMAS
NO 1.
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN TUGAS
Penanggungjawab Tim
Menerima hasil Usulan Kegiatan
Perencanaan
dari masing-masing Bidang. 1. Bersama Bidang
Penanggungjawab membahas
kesehatan
dari
Usulan masing-
masing Bidang. 2. Mensyahkan
Usulan
Kesehatan dari
Penanggung
Jawab Bidang 2.
Ketua Tim Perencanaan 1. Melakukan
evaluasi
pencapaian
kinerja
dari
masing- masing bidang. 2. Mengkoordinir RTL
penyusunan
dari
masing-masing
Bidang yang
termasuk dalam
pelayanan yang
masih belum
mencapai target. 3. Mengkoordinir
penyusunan
RUK sesuai RTL dari masingmasing Bidang. 4. Melaporkan Kesehatan
214
hasil
Usulan kepada
NO
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN TUGAS penanggungjawab.
3.
Ketua Bidang UKM
1. Melakukan
evaluasi
pencapaian
kinerja dari
masing-masing
program/
pelayanan yang
termasuk
dalam
UKM
Essensial
dan
Pengembangan. 2. Mengkoordinir RTL
penyusunan
dari
masing-masing
program/
pelayanan yang
termasuk
dalam UKM
Essensial dan
Pengembangan
terutama bagi
program/
pelayanan yang
masih belum
mencapai target. 3. Menyusun
RUK
sesuai RTL
dari masing- masing program/ pelayanan yang dalam
UKM
termasuk Essensial
dan
Pengembangan 2.
Ketua Bidang UKP
1. Melakukan
evaluasi
pencapaian
kinerja dari
masing-masing
program/
pelayanan yang
termasuk
dalam Bidang UKP. 2. Mengkoordinir RTL
penyusunan
dari
program/
masing-masing pelayanan yang
termasuk dalam
pelayanan
NO
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN TUGAS yang masih belum mencapai target. 3. Menyusun RUK
sesuai RTL
dari masing- masing program/ pelayanan
yang
termasuk
dalam UKP. 3.
Ketua Bidang Admen
1. Melakukan
evaluasi
pencapaian
kinerja dari
masing- masing
program/
pelayanan yang
termasuk
dalam bidang Admen, 2. Mengkoordinir RTL
penyusunan
dari
program/
masing-masing pelayanan yang
termasuk dalam yang
pelayanan
masih belum
mencapai
target, 3. Menyusun RUK
sesuai
RTL
dari masing-masing program/ pelayanan yang
termasuk
dalam Admen.
KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH,
YAYAT HENDAYANA
216
RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI UPTD PUSKESMAS SINDANGKASIH No
1.1 2.1 3.1 4.1 5.1 5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 7.1 7.2 8.1 9.1 10.1 11.1 12.1 12.2 13.1 14.1 15.1 15.2 16.1 17.1 18.1 19.1
Jabatan
PENGEMUDI AMBULAN PENGADMINISTRASI KEUANGAN PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PENGADMINISTRASI UMUM
Jenjang
ASN
Non ASN
Kebutuhan
Kesenjangan
Ket.
Jabatan Pelaksana
0
0
1
-1
K
Jabatan Pelaksana
0
1
1
-1
K
Pelaksana
0
2
2
-2
K
Jabatan Pelaksana
2
0
2
0
S
2
0
2
0
S
1 4 1 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0
0 6 0 0 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 1
2 8 1 1 1 1 5 3 1 2 1 1 1 2 1
-1 -4 0 0 -1 -1 -4 -1 -1 -2 -1 -1 -1 -2 -1
K K S S K K K K K K K K K K K
0
0
1
-1
K
0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 2 1
0 -1 -1 -1 0 -1
S K K K S K
0
1
1
-1
K
Pelaksana
0
1
1
-1
K
Ahli Pertama
0
0
1
-1
K
Pelaksana Lanjutan BIDAN Penyelia BIDAN Pelaksana BIDAN Ahli Madya PERAWAT Penyelia PERAWAT Mahir PERAWAT Ahli Pertama PERAWAT Terampil PERAWAT Ahli Muda PERAWAT Ahli Madya DOKTER Ahli Pertama DOKTER Ahli Muda ANALIS KEUANGAN Jabatan Pelaksana PETUGAS KEAMANAN Jabatan Pelaksana PEREKAM MEDIS Pelaksana APOTEKER Ahli Pertama Pelaksana SANITARIAN Lanjutan SANITARIAN Penyelia DOKTER GIGI Ahli Pertama ASISTEN APOTEKER Pelaksana TERAPIS GIGI DAN MULUT Terampil TERAPIS GIGI DAN MULUT Penyelia BENDAHARA Jabatan Pelaksana PENYULUH KESEHATAN Ahli Pertama MASYARAKAT BIDAN
NUTRISIONIS EPIDEMIOLOG KESEHATAN
No
20.1 21.1
Jabatan
PRAMU KEBERSIHAN PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
Jenjang
ASN
Non ASN
Kebutuhan
Kesenjangan
Ket.
Jabatan Pelaksana
0
0
1
-1
K
Jabatan Pelaksana
0
0
1
-1
K
218