Laporan Scalling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS KEPANITRAAN UMUM PERAWATAN SCALLING DENGAN ULTRASONIC SCALLER PADA RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH GINGIVITIS RINGAN ET CAUSA PLAK DAN KALKULUS



SASTYA FITRI KHAIRUNNISA J520150061



KEPANITRAAN UMUM PERIODE 12 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019



0



I.



PENDAHULUAN



A. DEFINISI PENYAKIT Gingivitis adalah peradangan pada jaringan gingiva. Peradangan ini belum mencapai ligamen periodontal (Attachment loss) maupun resorbsi dari tulang alveolar (Mitchell et al., 2014).



B. ETIOLOGI PENYAKIT Gingivitis disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer penyebab gingivitis adalah plak. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm yang menumpuk kepermukaan gigi atau permukaan jaringan keras di rongga mulut, sedangkan faktor sekunder dibagi menjadi 2, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal pada lingkungan gingiva merupakan predisposisi dari akumulasi deposit plak yang menghalangi pembersihan plak. Faktor-faktor tersebut adalah restorasi gagal, kavitas karies, tumpukan sisa makanan, gigi tiruan sebagian lepasan yang desainnya tidak baik, pesawat orthodonti, susunan gigi-geligi yang tidak teratur, merokok tembakau dan mikroorganisme. Sedangkan faktor sistemik seperti faktor genetik, nutrisional dan hormonal (Manson & Eley, 2013).



C. PATOFISIOLOGI Fase perkembangan gingivitis terbagi menjadi 4 tahap (Fedi et al.,2015) : 1. Initial Stage Terjadi kontak antara plak dan jaringan gingiva pada hari pertama (2-4 hari). Fase ini merupakan fase inflamasi akut dengan tanda-tanda meningkatnya aliran darah dan dilatasi pembuluh darah. Terdapat sedikit akumulasi neutrofil polimorfonuklear (PMNs) dan sel mononukelar dibawah epithelial jungsional.



1



2. Early Stage Plak terakumulasi pada sulkus gingival (4-7 hari). Perubahan yang terjadi pada lesi awal menetap dan berlanjut ke tingkat yang lebih parah. Tanda-tanda utama lesi dini adalah pembentukan dan infiltrasi sel limfoid yang padat di jaringan ikat gingiva. 3. Established Stage Suatu perkembangan lesi dini dan dapat ditemukan 2-3 minggu setelah akumulasi plak. Perubahan jaringan destruktif yang terjadi pada kedua tahap sebelumnya masih tetap ada. Sel radang yang mendominasi pada tahap ini adalah plasmasit, sel-sel ini terdapat di jaringan ikat yang terinflamasi. Pada tahap ini tidak terdapat



perubahan ligament



periodonsium dan tulang alveolar. Manifestasi klinis penyakit dapat ditemukan pada tahap ini. 4. Advanced Stage Pada tahap ini, daerah lesi melebar, tepi epitel poket berpenetrasi ke dalam jaringan ikat. Kerusakan yang hebat terjadi pada bundel serabut kolagen dan gingiva, tetapi serabut transeptal tetap beregenerasi seiring dengan bergeraknya lesi ke arah apical, namun pada beberapa kasus, lesi lanjut pada fase ini tidak pernah terjadi.



D. GEJALA Gejala awal dari gingivitis (Singh et al.,2013): a. Gingiva terlihat kemerahan b. Bengkak dengan tingkat bervariasi c. Berdarah pada saat menyikat gigi



E. TANDA KLINIS Tanda-tanda klinis dari gingivitis (Langlais et al., 2015): a. Perdarahan saat dilakukan probing dan biasanya tanpa disertai dengan rasa sakit b. Stippling pada gingiva hilang,



2



c. Papila interdental berubah warna menjadi ungu-merah dan berbentuk bulat d. Meningkatnya aliran cairan yang keluar dari sulkus gingiva



3



II.



LAPORAN KASUS



1. IDENTITAS Nama Lengkap



: Hanky Kusuma Maulana



Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 28 Juni 1996 Usia



: 23 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Alamat



: Jl. Moh Yamin No 135 Rt 001 Rw 002 Tipes, Serengan Surakarta



Pekerjaan



: Mahasiswa



Agama



: Islam



2. DATA MEDIK UMUM Golongan Darah



: B



Alergi



: Tidak Ada



Penyakit Sistemik



: Tidak Ada



Operator



: Dwi Suryani



A. ANAMNESIS CC : Pasien datang dengan keluhan gigi kotor dan ingin dibersihkan PI : Menurut keterangan pasien, pasien merasa giginya kotor pada rahang bawah depan dan keluhan tersebut dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. PMH : Pasien mengaku tidak memiliki alergi obat, makanan maupun cuaca. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit sistemik serta belum pernah di rawat dirumah sakit. PDH : Pasien mengaku pernah ke klinik FKG UMS untuk mencabutkan gigi bungsunya.



4



FH : Umum : a. Ayah : menurut keterangan pasien ayah tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik b. Ibu



: menurut keterangan pasien ayah tidak dicurigai memiliki riwayat



penyakit sistemik Gigi dan Mulut : a. Ayah : menurut keterangan pasien ayah pernah ke dokter gigi untuk menambalkan giginya b. Ibu



: menurut keterangan pasien ibu tidak dicuigai memiliki keluhan gigi



dan mulut SH : Pasien mengaku memiliki kebiasaan menggosok 3x sehari (pagi, sore dan malam) dan pasien mengaku memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh 3x/ sehari.



B. PEMERIKSAAN FISIK Kesan Umum Kesehatan Penderita Jasmani : Sehat. Mental : Sehat (komunikatif dan kooperatif) Vital Sign Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg (Normal) Nadi



: 80 x / menit



Pernafasan



: 18 x / menit



Suhu



: Afebris



Berat Badan



: 58 kg



Tinggi Badan



: 160 cm



5



Kesehatan Umum Berdasarkan Sistem Tubuh o



Sistem Endokrin



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Gastrointestinal



: Ada, berupa maag



o



Sistem Hepatopoetik



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Kardiovaskuler



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Muskuloskeletal



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Neurologik



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Respirasi



: Tidak Ada Kelainan



o



Sistem Urogenital



: Tidak Ada Kelainan



Pemeriksaan Ekstra Oral Fasial



Neuromus kular



Kelenjar Ludah



Kelenjar Limfe



Tulang Rahang



TMJ



Deformitas



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



Nyeri



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



Tumor



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



Gangguanfungsi



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



TAK



a. Bentuk muka : Lonjong, simetris b. Profil



: Cembung



c. Bibir



: Sedang



Pemeriksaan Intraoral - Mukosa bibir



: TAK



- Mukosa Pipi



: TAK



- Dasar Mulut



: TAK



- Gingiva



: Terdapat perubahan warna pada gingiva pada regio gigi



12345 12345



12345 12345



unstipling dan palpasi tidak berdarah - Orofaring



: TAK



- Oklusi



: Normal bite



- Torus palatinus



: Tidak Ada



- Torus mandibula



: Tidak ada



6



- Bentuk palatum -



: U, Normal



Frenulum Frenulum Labialis RA



: Sedang



Frenuum Labialis RB



: Sedang



Frenulum Lingualis



: Sedang



Frenulum Bukalis RA



: Sedang



Frenulum Bukalis RB



: Sedang



-



Lidah



: Normal



-



Alveolus Rahang Atas



: Tinggi



Rahang Bawah



: Tinggi



-



Supernumerary teeth



: Tidak Ada



-



Diastema



: Tidak Ada



-



Gigi Anomali



: Tidak Ada



-



Gigi Tiruan



: Tidak Ada



-



Oral Hygiene



: 6,0







Pemeriksaan Jaringan Lunak



7



- No. 14,17 : Terdapat perubahan warna pada gingiva pada regio gigi 12345 12345



unstipling dan palpasi tidak berdarah,



12345 12345



D/ gingivitis et causa plak dan kalkulus



- No. 31, 33 : Terdapat jejas gigi pada bagian dorsal lidah, bilateral, konsistensi sama dengan jaringan sekitar, D/ scallop tongue 



Pemeriksaan OHI Sebelum : Kanan Debris



Atas Bawah



Anterior



Kiri



Total



Bukal Palatal Labial Lingual Bukal Palatal



Bukal



Palatal



Labial Lingual



3



1



2



1



3



1



8



3



1



2



2



1



1



3



4



6



12



9



Total DI : 21/6 = 3,5 Kanan Kalkulus



Anterior



Kiri



Total



Bukal Palatal Labial Lingual Bukal Palatal



Bukal



Palatal



Labial Lingual



Atas



1



1



1



1



1



1



3



3



Bawah



1



2



2



3



1



1



4



5



7



8



Total CI = 15/6 =2,5 CHI = DI + CI = 3,5 + 2,5 = 6,0 (Sedang)



8



Sesudah : Kanan Debris



Anterior



Kiri



Total



Bukal Palatal Labial Lingual Bukal Palatal



Bukal



Palatal



Labial Lingual



Atas



1



0



0



0



1



1



2



1



Bawah



1



1



0



1



0



1



1



3



3



4



Total DI : 7/6 = 1,13 Kanan Kalkulus



Anterior



Kiri



Total



Bukal Palatal Labial Lingual Bukal Palatal



Atas Bawah



Bukal



Palatal



Labial Lingual



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Total CI = 0/6 = 0 CHI = DI + CI = 1,13 + 0 = 1,13 (Baik) 



Pemeriksaan Plak Indeks Sebelum : PCR Awal =



53



= 40%



31 x 4



Sesudah : PCR kedua = 25



= 20%



31 x 4



9







Pemeriksaan Gingiva Indeks Sebelum: Rahang Atas D



P



M



B



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



D+P+M+B



D+P+M+B



Elemen



D



P



M



B



0



11



21



0



0



0



0



0



0



0



12



22



0



0



0



0



0



0



0



0



13



23



0



0



0



0



0



0



0



0



0



14



24



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



15



25



0



0



0



0



0



1



0



1



0



0,5



16



26



1



0



1



0



0,5



0



0



0



0



0



17



27



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



18



28



0



0



0



0



0



A



4



0,5



B



4



0,5



Rahang Bawah D



P



M



B



1



1



1



0



1



1



1



1



1



1



0



D+P+M+B



D+P+M+B



Elemen



D



P



M



B



0,75



41



31



1



1



1



0



0,75



0



0,75



42



32



1



1



1



0



0,75



1



0



0,75



43



33



1



1



1



0



0,75



1



0



0,5



44



34



1



0



1



0



0,5



4



4



10



1



0



1



0



0,5



45



35



1



0



1



0



0,5



1



0



1



0



0,5



46



36



1



0



1



0



0,5



0



0



0



0



0



47



37



0



0



0



0



0



48



38



C



3,75



D



3,75



GI = A + B + C + D = 0,5 + 0,5 + 3,75 + 3,75 = 0,2 (Gingivitis Ringan) Jumlah gigi



31



Sesudah : Rahang Atas D



P



M



B



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



D+P+M+B



D+P+M+B



Elemen



D



P



M



B



0



11



21



0



0



0



0



0



0



0



12



22



0



0



0



0



0



0



0



0



13



23



0



0



0



0



0



0



0



0



0



14



24



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



15



25



0



0



1



0



0,25



1



0



0



0



0,25



16



26



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



17



27



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



18



28



0



0



0



0



0



A



4



0,25



B



4



0,25



11



Rahang Bawah D



P



M



B



1



0



0



0



1



0



1



0



0



0



D+P+M+B



D+P+M+B



Elemen



D



P



M



B



0,25



41



31



0



0



0



0



0



0



0,5



42



32



0



0



0



0



0



1



0



0,25



43



33



0



0



0



0



0



0



0



0



0



44



34



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



45



35



0



0



0



0



0



0



0



1



0



0,25



46



36



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



47



37



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



48



38



C



4



1,25



D



4



0



GI = A + B + C + D = 0,25 + 0,25 + 1,25 + 0 = 0,05 Jumlah gigi



31



12







Pemeriksaan Periodontal



13







Odontogram







Pemeriksaan Gigi Geligi Elemen



Ringkasan Hasil



Diagnosis /



Rencana



Pemeriksaan



Differential



Perawatan



Diagnosis 18



17



16



14



13



Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat pengikisan pada permukaan incisal mengenai email



D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Atrisi Tp/ Observasi (K03)



14



12



26



27



28



37



36



35



43



Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat garis kehitaman pada pit fissure oklusal kedalaman email Terdapat pengikisan pada permukaan incisal mengenai email



D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Karies Email TP/ Restorasi (K02.0) Kelas I GV Black Resin Komposit D/ Atrisi Tp/ Observasi (K03)



C. Pemeriksaan Penunjang : -



D. Diagnosis Gingivitis e t causa plak dan kalkulus E. Rencana Perawatan - KIE - Scalling dengan Ultrasonic Sickle Scaler - Kontrol 15



F. Tahapan Perawatan 1. KIE o Menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan yaitu scalling dengan USS o Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dilakukan tidakan tersebut serta resiko yang dapat terjadi jika tindakan tersebut tidak dilakukan. o Menjelaskan tahapan-tahapan perawatan kepada pasien. 2. Persiapan alat dan bahan: Alat: -



Diagnostic set (sonde, kacamulut, pinset, ekscavator) : untuk membantu pemeriksaan objektif.



-



Probe: untuk mengetahui kedalaman poket



-



Brush: melakukan profilaksis pada gigi digunakan bersama pasta dan pumice



-



Bengkok: tempat meletakkan diagnostik set



-



Handpiece low speed: untuk melakukan profilaksis dengan bantuan brush



-



Scaller 



Scaller 2



: untuk kalkulus supragingiva



Scaller 8



: untuk kalkulus interdental



Bahan: -



Masker dan handscoon: sebagai alat pelindung diri



-



Cotton pellet : digunakan bersama dislossing agent



-



Disclosing: untuk mengukur kuantitas plak



-



Alkohol: untuk sterilisasi alat



-



Pumice dan pasta: Profilaksis (mencampurkan pumice dan pasta kemudian dioleskan pada bagian gigi menggunakan brush)



3. Pemeriksaan subjektif (anamnesis) meliputi CC, PI, PDH, PMH, FH dan SH.



16



4. Pemeriksaan objektif (ekstraoral dan intraoral) a. Pemeriksaan Ekstraoral yaitu TMJ, bentuk muka, profil muka, bibir, limfonodi, kelenjar ludah, neuromuscular, fasial. b. Pemeriksaan Intraoral yaitu mukosa bibir, mukosa pipi, dasar mulut, gingiva, orofaring, oklusi, torus palatinus, bentuk palatum, frenulum, lidah, alveolus, supernumerary teeth, diastema, gigi anomali, gigi tiruan, oral hygiene dan pemeriksaan jaringan lunak. c. Pemeriksaan plak dengan menggunakan cotton pellet yang telah diolesi disclosing kemudian di aplikasikan pada permukaan gigi. d. Pasien diminta untuk berkumur, kemudian melihat warna kemerahan yang ada di permukaan gigi. e. Pemeriksaan periodontal chart menggunakan probe, dengan melakukan probing pada permukaan labial/bukal, palatal/lingual, mesial dan distal dengan cara memasukkan probe ke dalam sulkus gingiva. f. Pemeriksaan gingival index dengan ketentuan : 0 : gingiva normal 1 : inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, edema, tidak berdarah pada saat palpasi 2 : inflamasi sedang, kemerahan, edema, mengkilap, berdarah saat palpasi. 3 : inflamasi berat, warna merah jelas dan edema, ulserasi, perdarahan spontan. Kemudian dihitung (dijumlah per regio) dan dibagi dengan jumlah gigi yang dihitung, kemudian dikategorikan : 0,1 – 1,0



: Gingivitis Ringan



1,1 – 2,0



: Gingivitis Sedang



2,1 – 3,0



: Gingivitis Berat



5. Scalling dengan USS untuk membersihkan kalkulus 6. Melakukan profilaksis (pumice + pasta).



17



Persiapan alat dan bahan



Pemberian Disclosing Agent



Scalling dengan USS



Profilaksis dengan pasta + pumice



18



III.



HASIL PERAWATAN



Sebelum



Sesudah



Pembahasan Pasien datang dengan keluhan gigi kotor dan ingin dibersihkan. Saat dilakukan pemeriksaan lengkap didapatkan hasil OHI 6,0 (sedang). Kalkulus supragingiva ditemukan pada lingual gigi anterior rahang bawah, bukal, oklusal dan palatal gigi posterior rahang bawah dan rahang atas regio kanan. Kalkulus supragingival yang terjadi di lingual anterior disebabkan karena insisivus rahang bawah merupakan muara atau ekskretori utama dari kelenjar submandibula (duktus Whartoni) dan kelenjar sublingual (duktus Bartholini). Sedangkan pada bukal gigi posterior rahang atas merupakan ekskretori utama dari kelenjar parotis melalui duktus stenon. Untuk kalkulus pada daerah oklusal gigi posterior rahang atas bawah bisa terjadi karena akumulasi plak yang tidak dibersihkan atau area tersebut tidak dijangkau saat proses menyikat gigi. Lingual gigi anterior rahang bawah dan bukal posterior rahang atas



19



merupakan muara utama dari saliva, maka pada daerah ini banyak terdapat bakteribakteri. Bakteri-bakteri ini tidak semua dapat ikut larut dalam flow saliva, bakteri yang tersisa akan membentuk koloni yang akan berakumulasi dengan plak yang ada pada muara saliva tersebut, sehingga terjadi kalsifikasi plak atau kalkulus pada daerah muara saliva. Hal inilah yang menyebabkan pada lingual gigi anterior rahang bawah dan bukal posterior rahang atas sering terjadi kalkulus. Scaling merupakan teknik pembuangan plak dan kalkulus yang menempel dipermukaan gigi. Terapi scalling USS yang dilakukan kepada pasien sangat tepat. Hal ini dibuktikan pada saat kontrol adanya penurunan OHI pasien yang awalnya 6,0 (sedang) menjadi 1,13 (baik). Dilihat dari plaque contol record juga mengalami penurunan dari 40% menjadi 20 %. Pemilihan penggunaan Ultrasonic Scaller pada kasus ini sudah tepat karena adanya deposit plak dan kalkulus pada gigi pasien. Dengan mengunakan scaling USS pembersihan kalkulus dan plak akan menghemat waktu dan tenaga, prinsip alat ini tip scaller akan mengungkit dan bergetar ringan dengan frekuensi cepat sehingga akan dengan merusak perlekatan antara kalkulus dengan gigi, pertimbangan lain dipilihnya USS dalam perawatan kali ini karena lebih ringan dan lebih nyaman untuk pasien dibandingkan hand instrument. Adanya deposit plak dan kalkulus yang hampir menempel ke semua gigi dengan perawatan ultrasonic scaller hanya dilakukan dengan waktu singkat dan satu kali kunjungan saja untuk pembersihan karangnya. Hal ini akan berbeda jika memilih perawatan dengan scaller manual. Perawatan dengan Ultrasonic scaller yang dilakukan pada pasien dimulai dari gigi geligi regio 1 dan berakhir di gigi geligi regio 4, penggunaan tip scaler no.2atau untuk pembersihan kalkulus supra gingiva sering digunakan pada awal perawatan scalling dan penggunaan tip scaller no.8 digunakan untuk kalkulus dibagian interdental. Dengan adanya indikasi penggunaan masing-masing nomor tip scaler disesuaikan dengan tempat perlekatannya. Hal ini akan memudahkan operator dalam mengeliminasi perlekatan kalkulus pada area perlekatan.



20



IV.



KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan Pasien mengalami gingivitis ringan dengan kedalaman probing 0 – 2 mm. Etiologi dari gingivitis pada kasus ini kesalahan dalam menggosok gigi.



Saran Perlu ketelitian dari operator dalam melakukan scalling dengan USS agar terapi yang dilakukan berhasil. Pasien diharapkan tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut, dengan rutin menyikat gigi sehari 2x dengan teknik yang tepat dan menjangkau seluruh daerah gigi.



21



DAFTAR PUSTAKA



Fedi, Peter F., Arthur R. Vernino., John L. Gray. 2015. Silabus Periodonti. Jakarta : EGC. Langlais R.P., Miller C., and Nield-gehrig J.S., 2015. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan. Edisi 4., Jakarta : EGC, pp : 84-85. Manson, J.D., Eley, B.M. 2013. Buku Ajar Periodonti Edisi 2. Jakarta : EGC. Mitchell, Laura, David A.M., Lorna M., 2014. Kedokteran Gigi Klinik. Jakarta: EGC Perry, Dorothy A., Phyllis L., Gwen Essex. 2014. Periodontology for the Dental Hygienist. China : Elsevier. Seneviratne, Chaminda Jayampath., Cheng Fei Zhang., Lakshman Perera Samaranyake, 201,. Dental Plaque Biofilm in Oral Health and Disease, China : The Chinese Journalof Dental Research. Vol.14,No.2 : 87-94. Singh, Dr Brijendra., Dr Ritu Singh. 2013. Gingivitis – A silent disease. India : IOSR Journal of Dental and Medical Science.Vol. 6, No. 5 : 30 – 33.



22